Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Windra Yuniarsih

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Saya tidak peduli siapa kalian, tapi perbuatan kalian itu sangatlah kejam dan tidak berperi kemanusiaan!, jawab si Pitung.

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

SINOPSIS FILM PREMONITION

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Kisah " Telaga Warna "

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

Seri Iman Kristen (4/10)

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB XVIII. Kekerasan terhadap perempuan. Kisah Laura dan Luis. Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan


INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bab 1. Awal Perjuangan

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Banu : Ibu sering menyuruh saya menggosok gigi sebelum tidur, tapi karena mengantuk saya sering tidak mengerjakannya

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.11

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

cs maulana Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Pengetahuan Baik & Jahat. "Bilamana mereka menolak Allah dalam pengetahuan-nya, Hati yang tegar itu digelapkan."

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

RAHASIA MAN JADDA WAJADA DALAM PENDIDIKAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Tekadku Karena Mimpiku

Cermin. Luklukul Maknun

Asal Mula Candi Prambanan

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Arif Rahman

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

Dengan berhati-hati dan waspada Kyai Singoprono mengelilingi sawahnya, dan Kyai Singoprono merasa tentram, sebab tanamannya tak satupun yang rusak.

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Ade Novitania. What IS Love? Book Making. Penerbit

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

MENGAMPUNI ORANG LAIN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Lingkungan 51. Bab 5. Lingkungan

I M A CAT!? TRI WAHYU PAMUNGKAS 09-S1TI

Bab 1. Kehilangan mimpi

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022)

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

Kegiatan Sehari-hari

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

Pertemuan I Menyembuhkan Orang Busung Air (Lukas 14:1-6)

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Batu yang Menjadi Roti

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Membangkitkan Anak Muda di Nain

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

László Hankó: Kebahagiaan Marina

Ibu: Sang Manusia Pembelajar

TUGAS TAKE HOME MID PERANCANGAN FILM KARTUN

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bacaan: 1 Korintus 13:1-13

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Transkripsi:

Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia, lantai hanya berupa tanah yang diratakan, dan di dalamnya hanya ada selembar tikar terbuat dari anyaman daun pandan sebagai tempat untuk beristirahat. Suatu hari terjadi suatu percakapan serius diantara kedua suami-isteri tersebut. Isteriku, sebenarnya apa kesalahan kita hingga setua ini belum juga dikaruniai momongan. Padahal, aku tidak pernah berbuat jahat dengan menipu atau mencuri walau kita kadang tidak mempunyai beras untuk ditanak, kata sang suami. Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Mungkin kita kurang berserah diri dalam beribadah. Bagaimana kalau nanti malam kita sholat tahajud sambil memohon agar dikaruniai momongan? Tanpa mengiyakan lagi, sang isteri langsung berucap, Kalau diberi anak, walau sebesar cabe rawit pun akan aku rawat dengan penuh kasih sayang. Singkat cerita, beberapa minggu kemudian sang isteri mulai merasakan mual dan sakit pada bagian perutnya karena hamil. Namun, pasangan ini tidak merasa curiga dan menganggap hanya sakit perut biasa. Dan, karena datangnya sakit tidak berlangsung secara terus-menerus serta kondisi perut yang tidak membengkak seperti layaknya orang hamil, maka sang isteri tetap bekerja seperti biasa membantu suaminya mencari nafkah. Suatu ketika setelah sholat Subuh sang isteri merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian perutnya. Hal ini membuat suaminya menjadi bingung sekaligus gelisah. Ia ingin segera membawa isterinya berobat ke tabib atau dukun terdekat, tetapi tidak mempunyai uang sepeser pun untuk membayarnya. Tidak berapa lama kemudian sakit sang isteri mulai mereda karena telah berhasil melahirkan bayinya dengan selamat. Tetapi betapa terkejutnya mereka ketika melihat kondisi fisik bayi tersebut hanya sebesar cabe rawit. Sang isteri pun menjadi bersedih hati. Ia tidak mengira kalau bakal melahirkan dan mendapatkan bayi yang ukurannya super mungil. Untuk menenangkan hati isterinya, sang suami lalu berkata, Sudahlah isteriku, apapun kondisi bayi ini, dia adalah karunia Ilahi yang harus kita rawat dan jaga.

Masih ingatkah engkau kalau dahulu pernah berkata akan menjaga dan merawat dengan penuh kasih sayang apabila dikaruniai anak walau hanya sebesar cabe rawit? Tanpa berkata sepatah pun, sang isteri hanya tersenyum. Sebuah senyum bahagia karena akhirnya dipercaya oleh Tuhan untuk memiliki momongan. Ia telah menjadi seorang ibu. Suatu hal yang selama ini selalu didambakan olehnya dan setiap wanita di dunia ini. Mulai sejak saat itu, sang bayi yang berjenis kelamin perempuan dirawat dengan penuh kasih sayang hingga remaja. Namun, mungkin karena sudah suratan takdir, tubuhnya tidak tumbuh besar dan tetap seperti cabe rawit. Walau begitu, ia masih bisa membantu ayahnya bekerja sebagai kuli pengangkut barang di pasar untuk mendapatkan sedikit rezeki. Suatu ketika, karena terlalu lelah bekerja sang ayah jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Sementara sang ibu yang merasa sangat terpukul akan kepergian suami tercintanya, setiap hari kerjanya hanya menangis saja. Dia sedih sekaligus bingung karena sang suami adalah tulang punggung keluarga. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menghidupi diri dan anaknya. Hal itu membuat tubuhnya yang sudah tua semakin rentan terhadap serangan berbagai macam penyakit. Khawatir akan kesehatan ibunda tercintanya, sang anak yang diberi nama sesuai dengan ukuran tubuhnya yaitu Cabai Rawit berinisiatif untuk menggantikan posisi sang ayah sebagai kuli pengangkut barang di pasar. Saya akan bekerja menggantikan Ayah, Bu, katanya meminta izin. Jangan Nak, nanti kalau kau terpijak orang bagaimana? sahut sang Ibu. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, Bu. Saya sudah biasa membantu Ayah di pasar, jawab Cabe Rawit singkat. Anakku, hanya engkau sekarang satu-satunya orang yang Ibu sayangi. Ibu tidak mau kehilanganmu Nak, kata sang Ibu. Yakinlah kalau semuanya akan baik-baik saja asalkan ibu mau mendoakan saya. Nanti kalau memang ternyata tidak sanggup, Saya akan langsung pulang, desak Cabe Rawit. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Sang Ibu luluh hatinya. Baiklah anakku, kalau engkau memaksa. Berhati-hatilah engkau selama bekerja dan

jangan terlalu memaksakan diri. Ibu tidak mau hal serupa yang terjadi pada Ayahmu terulang kembali pada dirimu. Setelah mendapat restu dari Ibunya, tanpa bekal apapun Cabe Rawit segera berangkat ke pasar. Ketika sampai di sebuah perempatan jalan dia berpapasan dengan seorang pedagang pisang. Karena tubuhnya sangat kecil, sang pedagang tidak melihat sehingga raga pisangnya nyaris mengenai tubuh Cabe Rawit. Awas Pak, raga pisangmu hampir mengenai tubuhku, teriak Cabe Rawit. Sepontan sang pedagang pisang menghentikan langkahnya sambil celingakcelinguk melihat ke samping dan belakang. Awas Pak, raga pisangmu hampir mengenai tubuhku, teriak Cabe Rawit lagi. Sang pedagang pisang kembali celingak-celinguk untuk mencari sumber suara tadi. Tetapi tidak ada sesosok manusia pun dijumpainya. Raga pisangmu hampir menghimpit tubuhku, teriak Cabe Rawit kesal. Sang pedagang pisang yang tetap tidak dapat melihat siapa yang sedang berteriak akhirnya menjadi ketakutan. Tanpa berpikir panjang, dia langsung saja ambil langkah seribu dan meninggalkan dagangannya begitu saja karena mengira ada makhluk halus yang ingin mengganggunya. Dagangan yang ditinggalkan itu lalu diambil oleh Cabe Rawit untuk dibawa pulang ke rumah. Pikirnya, daripada diambil orang atau dimakan hewan ternak, lebih baik pisang-pisang itu ia bawa ke rumah untuk dimakan bersama ibunya sebagai pengganti nasi. Keesokan harinya ketika berjalan di tempat yang sama Cabe Rawit hampir dilindas oleh seseorang yang sedang bersepeda sambil membawa beras. Karena kaget, Si Cabe Rawit lalu berteriak, Hati-hati, ban sepedamu dapat menggilas tubuhku! Sama seperti pedagang pisang kemarin, orang yang ternyata pedagang beras tersebut langsung menghentikan laju sepedanya sambil celingak-celinguk mencari sumber suara yang didengarnya. Namun, karena tidak ada orang disekitarnya sang pedagang beras langsung mengayuh sepedanya dengan meninggalkan beberapa karung berasnya agar lebih ringan. Sepeninggal pedagang beras, Cabe Rawit langsung membawa beras yang ditinggalkan untuk dibawa pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia

langsung menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Tadi di perjalanan menuju pasar saya berpapasan dengan seorang pedagang beras. Waktu itu ban sepedanya hampir saja melindas. Tetapi ketika saya berteriak, dia malah melarikan diri dan meninggalkan berasnya begitu saja. Daripada diambil orang atau dimakan burung, sebagian beras itu saya bawa pulang. Bukankah kita sudah tidak memiliki beras lagi, Bu? Hal serupa juga terjadi pada keesokan harinya, namun kali ini dengan seorang pedagang ikan. Dan sama seperti pedagang pisang maupun beras, sang pedagang ikan juga lari tunggang langgang dengan meninggalkan dagangannya begitu saja. Ikan-ikan itu juga dibawa pulang oleh Cabe Rawit dengan alasan dari pada dimakan kucing atau binatang lain pemakan daging. Begitulah, setiap hari Cabe Rawit selalu saja berpapasan dengan para pedagang, mulai dari pedagang makanan, pakaian, hingga perhiasan. Mereka semua ketakutan dan meninggalkan barang dagangannya, sehingga Cabe Rawit selalu membawa pulang berbagai macam barang tanpa harus bekerja sebagai kuli angkut di pasar. Lama-kelamaan, karena Ibu Cabe Rawit semakin makmur hidupnya, para tetangga menjadi curiga. Mereka mengira kalau Ibu Cabe Rawit melakukan halhal yang dilarang agama sehingga membuat dirinya kaya tanpa harus bekerja membanting tulang. Oleh karena itu, diketuai oleh kepala kampung, para warga berbondong-bondong mendatangi rumah Ibu Cabe Rawit untuk meminta penjelasan. Setelah bertemu dengan Ibu Cabe Rawit, Sang Kepala Kampung sebagai juru bicara langsung bertanya, Dari mana engkau mendapatkan kekayaan, padahal tidak bekerja dan tidak ada orang yang memberimu nafkah lagi? Ibu Cabe Rawit hanya diam seribu bahasa sehingga Sang Kepala Kampung mengulangi pertanyaannya lagi, Tolong jawab pertanyaanku agar warga desa di sini tidak curiga terhadapmu. Tiba-tiba dari dalah rumah terdengar suara, Tolong jangan ganggu Ibuku. Kalau kalian ingin menyakiti, sakitilah aku. Ibuku tidak bersalah. Orang-orang yang mendengar suara itu sontak terkejut. Mereka hanya mendengar suara namun tidak melihat orangnya sehingga suasana menjadi tegang. Kecurigaan penduduk semakin bertambah besar sehingga Ibu Cabe Rawit akhirnya menjelaskan suara siapa yang keluar dari dalam rumahnya. Dia tidak hanya menjelaskan asal muasal Cabe Rawit, tetapi juga bagaimana ia bisa hidup sejahtera selama ini walau tidak bekerja.

Penjelasan itu akhirnya membuat seluruh penduduk mahfum dan berbalik menjadi simpatik. Mereka pun lalu sepakat untuk membuatkan rumah yang lebih layak bagi Cabe Rawit dan ibunya. Selain itu, mereka juga memberikan segala keperluan untuk hidup sehingga Cabe Rawit tidak perlu lagi pergi ke pasar dan menakuti para pedagang untuk mendapatkan makanan.