NAMA JABATAN : Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Harga Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

Melakukan penyiapan bahan konsolidasi data pinjaman dan hibah, menyusun data, dan mengembangkan data pinjaman dan hibah.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Strategi dan Portofolio Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan Pembiayaan Utang

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang.

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 187/KMK.01/2010 TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURE) LAYANAN UNGGULAN KEMENTERIAN KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PROYEK MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

- 138-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara; melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja Peserta Lelang/Dealer Utama dan Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; serta melakukan koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara. 3. TUJUAN JABATAN: Terwujudnya koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara, membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara, dan terwujudnya peningkatan kinerja Peserta Lelang/Dealer Utama dan Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara, sehingga tercapai pengembangan pasar SBSN yang dalam, aktif, dan likuid. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN: 4.1. Merumuskan bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah. 4.1.1. Mempelajari disposisi Kepala Subdirektorat untuk memberikan bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah, dan menugaskan para Kepala Seksi sesuai bidang tugasnya untuk menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK dan IKU Direktorat; 4.1.2. Membahas penyusunan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat, bersama pelaksana; 4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat sesuai pembahasan beserta konsep nota dinas pengantar; 4.1.4. Meneliti bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat disertai nota dinas pengantar.

- 139-4.2. Merumuskan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara. 4.2.1. Mempelajari dan menelaah kebutuhan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara; 4.2.2. Meneliti dan membahas bersama pelaksana bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyusun bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara sesuai dengan hasil pembahasan; 4.2.3. Meneliti dan mengoreksi bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat; 4.2.4. Membahas bersama Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi lainnya mengenai bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyempurnakan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara sesuai dengan hasil pembahasan dan masukan beserta nota dinas pengantar; 4.2.5. Meneliti, mengoreksi dan menyampaikan konsep nota dinas dan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara kepada Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN. 4.3. Mengkoordinasikan dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara. 4.3.1. Mempelajari dan menelaah kebutuhan koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara;

- 140-4.3.2. Meneliti dan membahas bersama pelaksana bahan koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara; 4.3.3. Meneliti dan mengoreksi konsep hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat; 4.3.4. Membahas bersama Kepala Subdirektorat mengenai konsep hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyempurnakan konsep hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara beserta nota dinas pengantar; 4.3.5. Meneliti, mengoreksi dan menyampaikan konsep nota dinas, hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara kepada Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN. 4.4. Mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara. 4.4.1. Mempelajari dan menelaah bahan pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk melakukan pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; 4.4.2. Meneliti, mengoreksi dan membahas bersama pelaksana hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; 4.4.3. Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat;

- 141-4.4.4. Membahas bersama Kepala Subdirektorat mengenai laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara dan menugaskan pelaksana untuk menyempurnakan konsep laporan dan masukan terkait hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara beserta Nota dinas pengantarnya; 4.4.5. Meneliti konsep nota dinas dan menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara kepada Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN. 4.5. Mengkoordinasikan penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara sesuai dengan kriteria yang ditentukan. 4.5.1. Mempelajari dan menelaah disposisi dari Kasubdit PP SBSN tentang permohonan calon Peserta Pelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama; 4.5.2. Meneliti dan membahas bersama pelaksana hasil penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep surat konfirmasi terhadap kelengkapan persyaratan Peserta Lelang/Dealer Utama kepada unit atau instansi terkait; 4.5.3. Meneliti dan mengoreksi konsep surat konfirmasi terhadap kelengkapan persyaratan Peserta Lelang/Dealer Utama kepada unit atau instansi terkait dan menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat; 4.5.4. Membahas bersama Kepala Subdirektorat konsep surat konfirmasi terhadap kelengkapan persyaratan Peserta Lelang/Dealer Utama kepada unit atau instansi terkait dan menugaskan pelaksana untuk memantau jawaban surat konfirmasi dari unit atau instansi terkait; 4.5.5. Menerima disposisi dari Kasubdit PP SBSN terkait hasil konfirmasi dari unit atau instansi terkait serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep Nota Dinas laporan hasil penelaahan berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dan konsep surat penunjukan calon Peserta Lelang/Dealer Utama SBSN; 4.5.6. Meneliti dan mengoreksi konsep Nota Dinas laporan hasil penelaahan berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dan konsep surat penunjukan calon Peserta Lelang/Dealer Utama SBSN serta menyampaikannya kepada Kasubdit PP SBSN;

- 142-4.5.7. Membahas bersama Kasubdit PP SBSN konsep Nota Dinas laporan hasil penelaahan berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dan konsep surat penunjukan calon Peserta Lelang/Dealer Utama SBSN serta menyampaikannya kepada Kasubdit PP SBSN dan menugaskan pelaksana untuk menyempurnakan konsep Nota Dinas laporan hasil penelaahan berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dan konsep surat penunjukan calon Peserta Lelang/Dealer Utama SBSN serta menyampaikannya kepada Kasubdit PP SBSN; 4.5.8. Mengoreksi konsep konsep Nota Dinas laporan hasil penelaahan berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dan konsep surat penunjukan calon Peserta Lelang/Dealer Utama SBSN serta menyampaikannya kepada Kasubdit PP SBSN kepada Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN. 4.6. Merumuskan konsep bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat. 4.6.1. Mempelajari LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat serta mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep bahan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat; 4.6.2. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat dan menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat; 4.6.3. Membahas bahan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat bersama para Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep LHP Direktorat sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.6.4. Meneliti dan mengoreksi konsep LHP sesuai pembahasan beserta konsep surat Kepala Subdirektorat dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat. 4.7. Mengkoordinasikan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat. 4.7.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat atas laporan hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran; 4.7.2. Menerima dan mempelajari penugasan dari Kepala Subdirektorat untuk melakukan penyusunan rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran;

- 143-4.7.3. Melakukan pembahasan laporan hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran dengan Kepala Subdirektorat dan Pelaksana; 4.7.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat, sesuai dengan hasil pembahasan; 4.7.5. Menerima dan meneliti konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat; 4.7.6. Menyampaikan konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat, kepada Kepala Subdirektorat. 4.8. Mengkoordinasikan pembinaan para Pegawai pada Seksi Hubungan Kelembagaan untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Kerja. 4.8.1. Memberi nasehat, menegakkan dan meningkatkan disiplin bawahan; 4.8.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri; 4.8.3. Mengusulkan mutasi dan promosi bawahan; 4.8.4. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan. 4.9. Merumuskan bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat, bahan masukan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat Jenderal dan Kementerian, yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 4.9.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat untuk menyusun rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, serta koordinasi dengan pihak/unit terkait; 4.9.2. Mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyusun rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, serta koordinasi dengan pihak/unit terkait; 4.9.3. Meneliti rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah; 4.9.4. Menyampaikan rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, kepada Kepala Subdirektorat; 4.9.5. Melaksanakan rapat pembahasan dengan para Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi, dengan dipimpin Direktur dalam rangka perumusan dokumen evaluasi, serta pelaksanaan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah.

- 144-5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 5.1. Disposisi dari Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN; 5.2. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis; 5.3. Data dan informasi untuk monitoring Peserta Lelang/Dealer Utama dan Agen Penjual (termasuk data perdagangan di pasar sekunder, data hasil lelang SBSN/penerbitan SBSN Ritel); 5.4. Data dan informasi mengenai pasar keuangan(konvensional dan syariah) baik domestik maupun internasional dari Bloomberg dan provider data/media lainnya; 5.5. Data dan informasi yang mendukung dalam rangka membantu pelaksanaan fungsi Perusahaan Penerbit SBSN; 5.6. Surat dan dokumen pendukung dari instansi terkait (termasuk Perusahaan Penerbit SBSN); 5.7. Data dan informasi mengenai instrumen pembiayaan syariah yang bersumber dari pihak terkait; 5.8. Literatur, bahan seminar, workshop, training dan studi banding; 5.9. Hasil riset dan masukan Analis/Dealer/Konsultan dari industri pasar keuangan; 5.10. Profil jatuh tempo dan indikator portofolio utang negara; 5.11. Data dan informasi mengenai kebutuhan pembiayaan fiskal; 5.12. Data dan informasi mengenai aspek pengendalian risiko pembiayaan syariah; 5.13. Data dan informasi mengenai rencana kerja dan strategi pembiayaan syariah; 5.14. Data dan informasi mengenai kebijakan portofolio pembiayaan syariah; 5.15. Laporan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan aparat pengawasan fungsional; 5.16. Data dan informasi mengenai instrumen pembiayaan syariah. 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 6.1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 6.2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 6.3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6.4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6.5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara; 6.6. Undang-Undang tentang APBN; 6.7. Undang-Undang tentang Perpajakan; 6.8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia; 6.9. Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

- 145-6.10. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 6.11. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 6.12. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 6.13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 6.14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; 6.15. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 6.16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6.17. Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan APBN; 6.18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55 /PM.1/2007; 6.20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; 6.24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 6.25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 759/KM.1/2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Unit-Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian Keuangan; 6.26. Keputusan Direktur Jenderal Nomor Kep-16/PU/2010 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 6.27. Keputusan Direktur Jenderal tentang Strategi Pengelolaan Utang Tahunan; 6.28. Peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 6.29. Keputusan atau Peraturan Menteri Keuangan lainnya yang terkait pelaksanaan tugas; 6.30. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang yang terkait pelaksanaan tugas; 6.31. Prosedur Operasi Standar Pengelolaan Utang dan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;

- 146-6.32. Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedures/SOP) terkait dengan pengelolaan pembiayaan syariah; 6.33. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.34. Fatwa DSN-MUI dan Sharia Standard Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institution (AAOIFI); 6.35. Rencana kerja tahunan Direktorat Pembiayaan Syariah dan program kerja tahunan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.36. Internet. 7. HASIL KERJA: 7.1. Konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 7.2. Bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara; 7.3. Hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (laporan tahunan dan laporan keuangan PP SBSN); 7.4. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; 7.5. Laporan hasil penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama sesuai dengan kriteria yang ditentukan; 7.6. Konsep tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional pada Direktorat Pembiayaan Syariah; 7.7. Konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat; 7.8. Konsep dokumen pembinaan para pegawai pada Seksi Hubungan Kelembagaan; 7.9. Konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 8. WEWENANG: 8.1. Mengajukan konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 8.2. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN;

- 147-8.3. Mengoreksi dan memaraf konsep surat, laporan, daftar, atau dokumen lain mengenai kelembagaan SBSN; 8.4. Mengajukan bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara; 8.5. Mengajukan rancangan hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara; 8.6. Melakukan pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; 8.7. Melakukan penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama sesuai dengan kriteria yang ditentukan; 8.8. Mengikuti pembahasan dengan instansi terkait mengenai kelembagaan SBSN; 8.9. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas; 8.10. Mengusulkan/merekomendasikan promosi, mutasi, penilaian bawahan; 8.11. Mengajukan konsep tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional pada Direktorat Pembiayaan Syariah; 8.12. Mengajukan konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat; 8.13. Mengajukan konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 9. TANGGUNG JAWAB: 9.1. Kebenaran konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 9.2. Kebenaran substansi usulan, saran, pendapat, dan rekomendasi kepada Kepala Subdirektorat; 9.3. Kebenaran substansi surat, nota dinas, laporan, daftar, atau dokumen lain mengenai bahan koordinasi dengan para pelaku pasar, instansi atau lembaga terkait baik domestik maupun internasional dalam rangka pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara; 9.4. Kebenaran konsep hasil koordinasi dalam rangka membantu fungsi Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara; 9.5. Kebenaran laporan hasil pemantauan dan evaluasi keaktifan Peserta Lelang/Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara dan kinerja Agen Penjual Surat Berharga Syariah Negara; 9.6. Kebenaran laporan hasil penelaahan permohonan calon Peserta Lelang/Dealer Utama sesuai dengan kriteria yang ditentukan; 9.7. Terlaksananya hubungan kelembagaan SBSN yang efektif dan efisien; 9.8. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

- 148-9.9. Kebenaran konsep rencana tindak atas hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran Subdirektorat; 9.10. Kebenaran usulan/merekomendasikan promosi, mutasi, penilaian bawahan; 9.11. Kebenaran konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 10. DIMENSI JABATAN: 10.1. Dimensi Finansial: Nilai instrumen pembiayaan berbasis syariah yang direncanakan akan diterbitkan untuk satu tahun anggaran dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara. Jumlah penerbitan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dalam APBN, yang terdiri dari : 10.1.1. Total nilai nominal penerbitan SBSN dalam denominasi rupiah; 10.1.2. Total nilai nominal penerbitan SBSN dalam valuta asing; 10.1.3. Total nilai Barang Milik Negara/proyek yang dijadikan sebagai underlying asset dalam penerbitan SBSN; 10.1.4. Total nilai nominal penerbitan Sukuk Ritel; 10.1.5. Total nilai nominal penerbitan Sukuk Jangka Pendek (Islamic T-bills); 10.1.6. Total nilai nominal penerbitan SBSN dalam rangka pembiayaan proyek infrastruktur; 10.1.7. Total nilai nominal pembelian kembali SBSN; 10.1.8. Total nilai transaksi SBSN di pasar sekunder. 10.2. Dimensi Non Finansial: 10.2.1. Jenis dan jumlah instrumen SBSN, terdiri dari: 10.2.1.1. SBSN dalam denominasi Rupiah atau Valas; 10.2.1.2. Sukuk Ritel; 10.2.1.3. Sukuk Jangka Pendek (Islamic T-bills); 10.2.1.4. SBSN untuk pembiayaan proyek infrastruktur (project financing sukuk). 10.2.2. Jenis dan jumlah aqad/perjanjian Sukuk, antara lain meliputi: 10.2.2.1. Ijarah; 10.2.2.2. Mudharabah; 10.2.2.3. Musharakah; 10.2.2.4. Istishna'; 10.2.2.5. Perjanjian atau akad lain. 10.2.3. Jumlah transaksi terkait pengelolaan SBSN: 10.2.3.1. Penerbitan Sukuk di pasar dalam negeri; 10.2.3.2. Penjualan Sukuk dalam Valuta Asing; 10.2.3.3. Penjualan Sukuk Ritel; 10.2.3.4. Penerbitan Sukuk jangka pendek (Islamic T-bills); 10.2.3.5. Penerbitan SBSN dalam rangka pembiayaan proyek (project financing sukuk/project underlying); 10.2.3.6. Pembelian Kembali SBSN; 10.2.3.7. Pelaksanaan Transaksi Derivatif atas SBSN.

- 149-10.2.4. Unit koordinasi dalam pelaksanaan penerbitan SBSN: 10.2.4.1. Menteri Keuangan; 10.2.4.2. Komite Syariah SBSN; 10.2.4.3. Direktorat Jenderal Perbendaharaan; 10.2.4.4. Internal Ditjen Pengelolaan Utang; 10.2.4.5. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; 10.2.4.6. Direktorat Jenderal Anggaran; 10.2.4.7. Direktorat Jenderal Pajak; 10.2.4.8. Instansi Pengguna Barang Milik Negara; 10.2.4.9. Bank Indonesia; 10.2.4.10. Bapepam dan Lembaga Keuangan; 10.2.4.11. Bappenas; 10.2.4.12. Kementerian/Lembaga; 10.2.4.13. Pemerintah Daerah; 10.2.4.14. Badan Usaha Milik Negara; 10.2.4.15. SROs/Dealers /Bank Penata Usaha/Wali Amanat; 10.2.4.16. Market analysts dan pelaku pasar/ investors. 10.2.4.17. Majelis Ulama Indonesia/ Dewan Syariah Nasional; 10.2.4.18. International Islamic Financial Market (IIFM); 10.2.4.19. International Financial Services Board (IFSB); 10.2.4.20. Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI); 10.2.4.21. Islamic Development Bank (IDB); 10.2.4.22. Islamic Research and Training Institute (IRTI); 10.2.4.23. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES); 10.2.4.24. Lembaga keuangan syariah dalam dan luar negeri; 10.2.4.25. Asosiasi syariah di bidang perbankan, asuransi, dan pasar modal; 10.2.4.26. Rating Agencies: Standard & Poors, Moody s, Fitch, International Islamic Rating Agency (IIRA), Malaysian Rating Corporation Berhad (MRCB); 10.2.4.27. Instansi dan unit kerja terkait lainnya. 10.2.5. Jumlah dan jenis investor, antara lain perbankan syariah, reksadana syariah, perusahaan asuransi syariah, dan investor konvensional baik dalam negeri maupun luar negeri; 10.2.6. Data/informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan perencanaan dan perumusan rekomendasi hubungan kelembagaan SBSN; 10.2.7. Pertimbangan aspek pengendalian risiko yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program pembiayaan syariah; 10.2.8. Sarana infrastruktur pelaksanaan penerbitan SBSN: 10.2.8.1. Jaringan Komputer; 10.2.8.2. Jaringan telekomunikasi; 10.2.8.3. Program komputer; 10.2.8.4. Sistem keamanan data; 10.2.8.5. Backup system dsb. 10.2.9. Sarana dan prasarana pendukung dalam perencanaan hubungan kelembagaan SBSN.

- 150-11. HUBUNGAN KERJA : 11.1. Direktur Pembiayaan Syariah; 11.2. Para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Pembiayaan Syariah; 11.3. Para Kepala Seksi pada Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN; 11.4. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; 11.5. Para Eselon II dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 11.6. Direktorat Jenderal Anggaran; 11.7. Bappenas; 11.8. Bank Indonesia; 11.9. Rating agencies; 11.10. DSN-MUI; 11.11. Ditjen Kekayaan Negara; 11.12. Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan; 11.13. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan; 11.14. Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan; 11.15. Bapepam dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan; 11.16. Departemen Hukum dan HAM; 11.17. Komite Syariah SBSN; 11.18. Perusahaan Penerbit (SPV) SBSN; 11.19. Kementerian/Lembaga; 11.20. Pemerintah Daerah; 11.21. Badan Usaha Milik Negara; 11.22. Para pelaku pasar; 11.23. Lembaga Keuangan dan investor baik dalam maupun luar negeri; 11.24. Pihak terkait lain. 12. MASALAH DAN TANTANGAN KERJA: Kompleksitas di dalam hubungan kelembagaan SBSN, sehingga memerlukan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan secara cermat, hati-hati, dan berkesinambungan agar kelembagaan SBSN dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 13. RISIKO BAHAYA: Tidak ada.

- 151-14. SYARAT JABATAN : 14.1. Pangkat/ golongan : Penata (III/c) 14.2. Pendidikan formal : Strata 1 14.3. Diklat/Kursus : 14.3.1. Diklatpim Tk.IV; 14.3.2. Financial Market; 14.3.3. Islamic Financing; 14.3.4. Business Communication; 14.3.5. Public Relation; 14.3.6. Presentation Skill; 14.3.7. Government Policy; 14.3.8. IT. 14.4. Syarat lainnya : 14.4.1. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan; 14.4.2. Memahami mekanisme pasar keuangan konvensional dan syariah, serta ekonomi makro; 14.4.3. Memiliki dasar-dasar pengetahuan Ekonomi Keuangan Syariah; 14.4.4. Memahami berbagai instrumen pasar keuangan konvensional dan syariah, termasuk derivatif; 14.4.5. Memahami manajemen portofolio dan risiko, khususnya risiko keuangan, risiko operasional, dan risiko syariah compliance; 14.4.6. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain terutama ketentuan dan perundangan SBSN; 14.4.7. Memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan instrumen pembiayaan syariah; 14.4.8. Memahami penggunaan sarana transaksi dan informasi pasar keuangan konvensional dan syariah; 14.4.9. Memiliki kemampuan analisis di bidang keuangan dan fiskal serta memahami mekanisme dan struktur APBN; 14.4.10. Standar Kompetensi: 14.4.10.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2); 14.4.10.2. Planning and Organizing (2); 14.4.10.3. Continuous Improvement (2); 14.4.10.4. Policies, Processes & Procedures (2); 14.4.10.5. Stakeholder Service (3); 14.4.10.6. Integrity (3); 14.4.10.7. Team Leadership (2); 14.4.10.8. Relationship Management (2); 14.4.10.9. Interpersonal Communication (2).

- 152-15. KEDUDUKAN JABATAN: KEPALA SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN PASAR SBSN KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEPALA SEKSI HUBUNGAN KELEMBAGAAN KEPALA SEKSI PELAYANAN PUBLIK DAN HUBUNGAN INVESTOR Perumus Hubungan Kelembagaan Senior Perumus Hubungan Kelembagaan Junior Pemroses Bahan Hubungan Kelembagaan Senior Peemroses Bahan Hubungan Kelembagaan Junior Penyaji Bahan Hubungan Kelembagaan Senior Penyaji Bahan Hubungan Kelembagaan Junior Penata Usaha Senior Penata Usaha Junor Penata Usaha Pemula