1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah"

Transkripsi

1 Lampiran II.2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah MENTERI KEUANGAN NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan, analisis dan evaluasi di bidang pajak daerah dan retribusi daerah. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan prinsipprinsip pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Menetapkan Rencana Stratejik (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Laporan Akuntabilitas Instansi keuangan (LAKIP) Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai rencana stratejik Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Mempelajari rencana stratejik Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; Mempelajari bahan masukan untuk penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan bidang tugasnya untuk mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat; Meneliti konsep bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat dari Kepala Sub Direktorat; Membahas konsep bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan sesuai rapat pembahasan; Mengoreksi dan menetapkan konsep bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang PDRD Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk merumuskan konsep kebijakan di bidang Meneliti dan mengoreksi rumusan konsep kebijakan di bidang Membahas dan merumuskan konsep kebijakan di bidang PDRD bersama Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan rumusan konsep kebijakan di bidang PDRD berdasarkan hasil pembahasan; Meneliti dan mengoreksi konsep kebijakan di bidang PDRD dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Membahas rumusan konsep kebijakan dengan Instansi Teknis terkait untuk mendapatkan masukan dan tanggapan;

2 Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan rumusan kebijakan sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi dan menyampaikan rumusan konsep kebijakan di bidang PDRD kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan standardisasi format Peraturan Daerah (Perda) dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyusun konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang Meneliti dan mengoreksi rumusan standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang Membahas dan merumuskan rumusan standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD berdasarkan hasil pembahasan; Meneliti dan mengoreksi konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Membahas rumusan standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD dengan Instansi Teknis terkait untuk mendapatkan masukan dan tanggapan; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi dan menyampaikan konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang PDRD kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Pemantauan pelaksanaan kebijakan PDRD Menyusun rencana kegiatan pemantauan pelaksanaan kebijakan PDRD untuk seluruh Direktorat Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan wilayah kerjanya untuk menginventarisir jumlah Perda yang belum disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk dievaluasi, jumlah Perda yang telah direkomendasikan batal, namun masih diberlakukan di daerah dan merumuskan kuesioner serta menyiapkan surat bagi Instansi Pemerintah Daerah yang akan dikunjungi; Meneliti dan mengoreksi seluruh bahan-bahan kegiatan pemantauan; Membahas bahan-bahan persiapan pemantauan ke daerah dengan Kepala Sub Direktorat di lingkungan Direktorat Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan bahanbahan persiapan pemantauan ke daerah sesuai hasil pembahasan; Meneliti dan mengoreksi seluruh bahan-bahan persiapan pemantauan ke daerah dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Melakukan dan/atau menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk melakukan pemantauan ke daerah untuk mengumpulkan data dan melakukan wawancara dengan aparat Pemerintah Daerah sesuai kuesioner yang telah disiapkan;

3 Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk mengolah data yang diterima dari daerah, menganalisis dan mengevaluasi serta menyiapkan konsep laporan hasil pelaksanaan pemantauan sesuai daerahnya masing-masing; Meneliti dan mengoreksi laporan pelaksanaan pemantauan kebijakan PDRD dan menyampaikan hasil laporan pelaksanaan pemantauan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan kegiatan analisis/studi/kajian di bidang PDRD dalam rangka penyempurnaan dan penyusunan kebijakan di bidang PDRD Menyusun rencana kegiatan analisis/studi/kajian di bidang Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyiapkan data/bahan yang dibutuhkan untuk menyusun kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian di bidang Mempelajari dan mengoreksi data/bahan, konsep kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian di bidang Membahas dan merumuskan kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian di bidang PDRD dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian di bidang PDRD berdasarkan hasil pembahasan; Meneliti dan mengoreksi kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian serta menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Membahas kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian dengan Kepala Sub Direktorat di lingkungan Direktorat Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk memperbaiki kerangka acuan dan kuesioner analisis/studi/kajian sesuai hasil pembahasan; Melakukan pengumpulan data dan informasi serta wawancara dengan responden di daerah; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk mengolah data dan informasi serta membuat laporan hasil kunjungan lapangan dan konsep laporan akhir analisis/studi/kajian; Meneliti dan mengoreksi konsep laporan hasil kunjungan lapangan dan laporan akhir analisis/studi/kajian; Membahas konsep laporan akhir analisis/studi/kajian dengan Instansi Teknis terkait untuk mendapatkan masukan dan tanggapan; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan konsep laporan akhir analisis/studi/kajian sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi dan menyampaikan laporan akhir analisis/studi/kajian kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan rekomendasi pembatalan Peraturan Daerah tentang PDRD Mempelajari Surat dari Gubernur, Bupati/Walikota, Departemen Dalam Negeri dan Instansi lainnya yang dilampiri Perda tentang Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan wilayah kerjanya untuk mengevaluasi Perda tentang PDRD dan menyusun konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang PDRD apabila bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum;

4 Meneliti dan mengoreksi hasil evaluasi Perda tentang PDRD dan konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang Membahas hasil evaluasi Perda tentang PDRD dan konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang PDRD dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk memperbaiki hasil evaluasi Perda PDRD dan konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang PDRD sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi hasil evaluasi Perda tentang PDRD dan konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang Membahas hasil evaluasi Perda tentang PDRD dan konsep rekomendasi pembatalan Perda tentang PDRD dengan Departemen Teknis terkait untuk mendapatkan masukan dan tanggapan; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan hasil evaluasi Perda tentang PDRD sesuai rapat pembahasan dan menyiapkan konsep nota dinas Direktur PDRD kepada Dirjen Perimbangan Keuangan dan konsep Surat Rekomendasi Dirjen Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri perihal rekomendasi pembatalan Perda Menandatangani nota dinas Direktur PDRD kepada Dirjen Perimbangan Keuangan dan memaraf konsep Surat Rekomendasi Dirjen Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri perihal rekomendasi pembatalan Perda PDRD dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan hasil evaluasi Raperda tentang PDRD Mempelajari Surat dari Menteri Dalam Negeri dan Gubernur yang dilampiri Raperda tentang PDRD yang akan dievaluasi; Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan wilayah kerjanya untuk menginventarisir dan menyiapkan konsep hasil evaluasi Raperda tentang Meneliti dan mengoreksi konsep hasil evaluasi Raperda tentang Membahas konsep hasil evaluasi Raperda tentang PDRD dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk memperbaiki hasil evaluasi Raperda tentang PDRD sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi hasil evaluasi Raperda tentang Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk memperbaiki hasil evaluasi Raperda tentang PDRD sesuai rapat pembahasan dan konsep nota dinas Direktur PDRD kepada Dirjen Perimbangan Keuangan dan konsep Surat Rekomendasi Dirjen Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan lepada Mendagri dan Gubernur perihal persetujuan/revisi/penolakan Raperda tentang Menandatangani nota dinas Direktur PDRD kepada Dirjen Perimbangan Keuangan dan memaraf konsep Surat Rekomendasi Dirjen Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada Mendagri dan Gubernur perihal persetujuan/revisi/penolakan Raperda Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang PDRD dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.

5 Merumuskan kegiatan bimbingan teknis tentang peraturan yang berkaitan dengan PDRD Mempelajari Surat permintaan sebagai tenaga pengajar dalam kegiatan bimbingan teknis dari Pemerintah Daerah dan DPRD; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyiapkan bahan-bahan bimbingan teknis; Meneliti dan mengoreksi seluruh bahan-bahan bimbingan; Menyampaikan rencana dan bahan bimbingan teknis kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Memberikan bimbingan teknis kepada aparat Pemerintah Daerah dan anggota DPRD dan menjawab pertanyaan/tanggapan yang disampaikan oleh peserta bimbingan teknis; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyusun laporan pelaksanaan bimbingan teknis; Mengoreksi dan menyampaikan hasil laporan pelaksanaan bimbingan teknis kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan kegiatan diseminasi tentang Rancangan Undang-undang (RUU), Rancangan peraturan, dan hasil evaluasi Perda tentang PDRD, serta hasil studi/analisis/kajian di bidang PDRD Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan diseminasi; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyiapkan materi/substansi dan hal-hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan diseminasi; Meneliti dan mengoreksi materi/substansi diseminasi; Membahas seluruh persiapan diseminasi dengan Kepala Sub Direktorat; Menyampaikan materi/substansi dan rencana diseminasi kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Memberikan diseminasi kepada aparat Pemerintah Daerah dan anggota DPRD dan menjawab pertanyaan/tanggapan yang disampaikan oleh peserta diseminasi; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyusun laporan pelaksanaan diseminasi; Mengoreksi dan menyampaikan hasil laporan pelaksanaan diseminasi kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan sosialisasi tentang substansi peraturan perundangundangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyiapkan materi/substansi dan hal-hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi; Meneliti dan mengoreksi materi/substansi sosialisasi; Membahas seluruh persiapan sosialisasi dengan Kepala Sub Direktorat; Menyampaikan materi/substansi dan rencana sosialisasi kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; Memberikan sosialisasi kepada aparat Pemerintah Daerah dan anggota DPRD dan menjawab pertanyaan/tanggapan yang disampaikan oleh peserta diseminasi;

6 Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyusun laporan pelaksanaan sosialisasi; Mengoreksi dan menyampaikan hasil laporan pelaksanaan sosialisasi kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Menyiapkan rekomendasi PDRD bagi Sekretariat Bidang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan wilayah kerjanya untuk menyiapkan bahan dan menyusun konsep kebijakan rekomendasi tentang Meneliti dan mengoreksi bahan dan konsep kebijakan rekomendasi tentang Membahas konsep kebijakan rekomendasi tentang PDRD dengan Kepala Sub Direktorat; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan bahan dan konsep rekomendasi kebijakan tentang PDRD sesuai dengan hasil pembahasan; Mengoreksi dan menyampaikan konsep surat rekomendasi PDRD kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Merumuskan kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal Mempelajari kebijakan dan perkembangan PDRD pada tahun lalu dan tahun berjalan serta mencatat hal-hal penting di Direktorat Menugaskan Kepala Sub Direktorat sesuai dengan wilayah kerjanya untuk menyiapkan bahan kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal; Meneliti dan mengoreksi konsep kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal; Membahas konsep kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal dengan Kepala Sub Direktorat di lingkungan Direktorat PDRD untuk mendapatkan masukan dan tanggapan; Menugaskan Kepala Sub Direktorat untuk menyempurnakan konsep kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal; sesuai hasil pembahasan; Mengoreksi konsep kebijakan bahan kebijakan PDRD dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Menyiapkan perumusan pelaksanaan tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat Pengawasan Fungsional dan Pengawasan Masyarakat Mempelajari LHP aparat pengawas fungsional dan laporan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; Menugaskan para Kepala Sub Direktorat sesuai dengan tugasnya untuk melaksanakan penyiapan perumusan mengenai tindak lanjut LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat;

7 Meneliti dan mengoreksi tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Menugaskan Kepala Subbagian Tata Usaha sebagai koordinator untuk membuat konsep nota dinas kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan mengenai tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Mengoreksi dan menandatangani nota dinas mengenai tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Menyampaikan nota dinas mengenai tanggapan LHP Aparat Pengawasan Fungsional dan pengawasan masyarakat kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Menugaskan Kasubbag Tata Usaha Direktorat untuk menyiapkan rencana kegiatan pelaksanaan urusan tata usaha; Mengoreksi rencana kegiatan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat tersebut; Mengarahkan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat; Menandatangani nota dinas dan laporan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 5.1. Pengarahan dan disposisi dari Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 5.2. Surat dari Mendagri dan Gubernur beserta lampirannya berupa Raperda tentang PDRD provinsi dan kabupaten/kota; 5.3. Surat dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia serta dari Pihak terkait lainnya beserta lampirannya berupa Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang PDRD oleh masing-masing Gubernur dan Bupati/Walikota; 5.4. Surat tanggapan atas keberatan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota atas hasil evaluasi Raperda tentang 5.5. Surat pengaduan/keberatan dan atau usulan pembatalan dari pihak ketiga (masyarakat/pengusaha) atas pungutan PDRD bermasalah yang diberlakukan di wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 5.6. Surat dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang permintaan sebagai tenaga pengajar/narasumber untuk memberikan diseminasi/bimbingan teknis/sosialisasi; 5.7. Konsep surat/nota dinas dan laporan kegiatan dari bawahan; 5.8. Laporan/berita dari media massa dan masyarakat. 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 6.1. Undang-Undang Dasar 1945; 6.2. PROPENAS dan RAPETA; 6.3. UU APBN dan peraturan pelaksanaanya; 6.4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang 6.5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6.6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah; 6.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; 6.9. Undang-undang Republik Indonesia Sektoral yang terkait dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia sektoral yang terkait dengan Surat Direktur Jenderal PKPD atas nama Menteri Keuangan Nomor S- 37/MK.7/2001 tentang Penyampaian Peraturan Daerah tentang Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 371/KMK.01/2002 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Pejabat Eselon 1 di Lingkungan Departemen Keuangan untuk dan atas nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat dan/atau Keputusan Menteri Keuangan khususnya untuk rekomendasi pembatalan Perda-perda tentang PDRD yang bermasalah; Surat Edaran Kepala Bapekki atas nama Menteri Keuangan Nomor S- 0712/MK.12/2005 tentang Mekanisme Pengawasan Perda dan Raperda tentang PDRD yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota se Indonesia; Peraturan Menteri Sektoral yang terkait dengan Peraturan Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang Data Realisasi APBD beserta penjabarannya; Teknologi Informasi; Buku Pedoman Administrasi Umum (PAU) Departemen Keuangan; Peraturan Kepegawaian. 7. HASIL KERJA : 7.1. Usulan/bahan masukan untuk penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat; 7.2. Konsep kebijakan PDRD Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk penyusunan Nota Keuangan dan pokok-pokok kebijakan fiskal; 7.3. Konsep standardisasi format Perda dan/atau pedoman penyusunan Perda tentang 7.4. Laporan pelaksanaan pemantauan kebijakan di bidang 7.5. Laporan studi/analisis/kajian di bidang PDRD untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan di bidang 7.6. Konsep Surat rekomendasi Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur yang dilampiri dengan hasil evaluasi Raperda tentang PDRD dari Provinsi dan kabupaten/kota yang dikoordinasikan; 7.7. Konsep surat hasil evaluasi Raperda kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur yang dilampiri dengan hasil evaluasi Raperda tentang PDRD yang dikoordinasikan; 7.8. Laporan bimbingan teknis di bidang PDRD untuk mendukung kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah; 7.9. Laporan diseminasi di bidang PDRD untuk mendukung kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah; Laporan sosialisasi di bidang PDRD untuk mendukung kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah; Konsep kebijakan rekomendasi kepada Dirjen Perimbangan Keuangan bagi Sekretariat Bidang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah;

9 Konsep surat Menteri Keuangan/Dirjen Perimbangan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota atas tanggapan atau bantahan terhadap hasil evaluasi Raperda tentang Konsep surat Dirjen Perimbangan Keuangan/Direktur PDRD kepada pihak ketiga (masyarakat/pengusaha) dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota atas pengaduan/keberatan dan/atau usulan pembatalan yang disampaikan oleh pihak ketiga; Tanggapan atas LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Laporan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 8. WEWENANG : 8.1. Mengajukan usul, saran, pendapat, telaahan dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 8.2. Menandatangani nota dinas dan memaraf konsep surat-surat; 8.3. Menandatangani surat-surat yang bersifat administratif dan teknis operasional di bidang 8.4. Meminta data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan PDRD kepada Instansi Teknis terkait; 8.5. Meminta data dan informasi mengenai pungutan daerah dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia; 8.6. Memberikan penjelasan/konsultasi dalam kegiatan bimbingan teknis/ diseminasi/sosialisasi di bidang PDRD kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan berbagai pihak terkait; 8.7. Memberikan rekomendasi setuju/batal terhadap pemberlakuan Perda tentang 8.8. Memberikan rekomendasi setuju/revisi terhadap pemberlakuan Raperda tentang 8.9. Memberikan rekomendasi hasil analisis/studi/kajian sebagai bahan penyusunan kebijakan di bidang Memberikan rekomendasi bagi Sekretariat Bidang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah; Mengajukan rencana dan program kerja Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Kebenaran usul, saran, pendapat dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 9.2. Kebenaran atas nota dinas yang ditandatangani dan konsep surat yang diparaf; 9.3. Kebenaran surat-surat yang ditandatangani di bidang teknis operasional 9.4. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan 9.5. Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai pungutan daerah; 9.6. Tersedianya informasi dan terlaksananya konsultasi yang akurat untuk berbagai pihak dalam kegiatan bimbingan teknis/diseminasi/sosialisasi; 9.7. Kebenaran dan ketepatan waktu dalam memberikan rekomendasi setuju/batal Perda tentang 9.8. Kebenaran dan ketepatan waktu dalam memberikan rekomendasi setuju/revisi Raperda tentang

10 Kebenaran rekomendasi studi/analisis/kajian terhadap permasalahan Kebenaran rekomendasi bagi Sekretariat Bidang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah; Pelaksanaan rencana dan program kerja pajak daerah dan retribusi daerah oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum. 10. DIMENSI JABATAN : Sekitar perda dan raperda di 33 Provinsi dan 450 Kabupaten/Kota. 11. HUBUNGAN KERJA : Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dalam menerima tugas, pengarahan dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas; Kepala Sub Direktorat dan Kepala Seksi di lingkungan Direktorat PDRD dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; Kepala Sub Direktorat dan Kepala Seksi di lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam hal koordinasi dan konsolidasi penyelesaian tugas; Biro Hukum dan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah di lingkungan Departemen Dalam Negeri dalam hal evaluasi Perda dan Raperda; Biro Hukum di lingkungan Departemen Sektoral dalam hal mendapatkan data dan informasi tentang peraturan-peraturan sektoral yang berlaku terkait pajak daerah dan retribusi daerah dalam hal penyelesaian tugas evaluasi Perda dan Raperda; Kepala Bagian Perundang-undangan, Biro Hukum di Provinsi dalam hal pelaksanaan koordinasi evaluasi Raperda; Kepala Bagian Hukum, Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas teknis terkait di lingkungan Setda provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia dalam hal konsultasi Raperda tentang PDRD, pemantauan dan permintaan seluruh Perda tentang PDRD yang telah diberlakukan di daerah; Ketua, Wakil Ketua, Ketua Pansus, dan Anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia dalam hal konsultasi Raperda tentang Masyarakat dan para pengusaha provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai wajib pajak daerah dan retribusi daerah yang mengeluh atau keberatan atau dirugikan atas pemberlakukan dan/atau usulan pembatalan Perda tentang PDRD yang telah ditetapkan. 12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN : Masih terdapat Perda dan Raperda yang belum dikirim dan tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah pusat serta masih banyaknya hasil rekomendasi yang tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah; Batasan waktu yang relatif singkat (evaluasi dan rekomendasi peraturan daerah dan rancangan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam 30 hari dan 15 hari); Sumber daya manusia yang menangani PDRD pada Pemerintah Daerah belum memadai.

11 RISIKO BAHAYA : Tidak Ada 14. SYARAT JABATAN : Pangkat / Golongan : Pembina Utama Muda (IV/c) Pendidikan Formal : S1/S2/S Kursus Diklat : Diklatpim Tk. II Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya. - Pernah menduduki jabatan Eselon III. - Standar Kompetensi: a. Kerjasama (TW) b. Peduli terhadap keteraturan (CO) c. Pemikiran konseptual (CT) d. Inisiatif (INT) e. Integritas (ING) f. Pengarahan (DIR) g. Pemikiran Analitis (AT) h. Komitmen organisasi (OC) i. Kepemimpinan perubahan (CL) 15. KEDUDUKAN JABATAN : DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL DIREKTUR PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DIREKTUR PINJAMAN, HIBAH DAN KAPASITAS DAERAH DIREKTUR EVALUASI PENDANAAN DAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH KASUBDIT PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH I KASUBDIT PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH II KASUBDIT PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH III KASUBDIT PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH IV

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pendanaan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - Lampiran II.3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Dana Perimbangan MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN: Direktur Dana Perimbangan 2. IKHTISAR

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan -1- Lampiran II.1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PMK.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan MENTERI KEUANGAN -1-1 -- 1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal. - 118-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya

Lebih terperinci

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : - 807-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Anggaran IIIE 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan penyusunan laporan keuangan, memberikan bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan, melakukan monitoring dan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 9 - Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 9 - Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal. 1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana 2. lkhtisar JABATAN : - 9 - Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal. 3. TUJUAN JABATAN

Lebih terperinci

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran. LAMPIRAN II.7 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Sistem Penganggaran 2. IKHTISAR JABATAN

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah. LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 360-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan

Lebih terperinci

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan. LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN: Direktur Dana Perimbangan.

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah. LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara - 298-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan penyusunan analisis kebijakan serta perkembangan realisasi dan sasaran pendapatan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran LAMPIRAN II.1 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

Lebih terperinci

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal. - 80-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan Pegawai 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 107-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara - 1366-1 NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara 2 IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, dan evaluasi di bidang PNBP dari laba

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro - 16-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan penyusunan analisis perkembangan dan prospek perekonomian dalam

Lebih terperinci

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II LAMPIRAN II.4 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DEPARTEMEN KEUANGAN -1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II 2. IKHTISAR

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara LAMPIRAN II.2 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. - 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi - 245-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian - 89-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan formasi dan perencanaan pegawai, urusan pengangkatan pegawai, gaji berkala, kepangkatan,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I -970-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan pengumpulan data anggaran, koordinasi dan laporan perencanaan anggaran pada

Lebih terperinci

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal.

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal. - 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Kepegawaian 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Agar kebijakan yang ditetapkan berkaitan dengan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 264-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara - 223-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Peraturan Surat Utang Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II -962-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan pengumpulan data anggaran, koordinasi dan laporan perencanaan anggaran pada

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 234-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat (1)

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor - 130-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

Lebih terperinci

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal. - 131-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perbendaharaan 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN:

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 495-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Teknologi Informasi Penganggaran 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan pengkajian, perumusan, pembangunan, pengembangan, dan evaluasi basis data dan penerapan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara - 155-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 59 -

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 59 - - 59-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Laksana 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan ketatalaksanaan, penyusunan standar operasi dan prosedur kerja, analisis beban kerja, serta penyiapan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan - 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan 2. lkhtisar JABATAN : Melakukan akuntansi pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN :

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah - 281-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga, serta memberikan bantuan teknis

Lebih terperinci

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010 Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan Nomor, tanggal 11/PMK.07/2010 25 Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010 Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 355-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perlengkapan 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan perencanaan kebutuhan dan pelaksanaan urusan pengadaan barang/jasa, urusan penerimaan, penyimpanan,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif - 193-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan kajian

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 14, 2003 PEMERINTAH DAERAH. Pemerintahan Daerah. Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentrasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran 2. IKHTISAR

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara - 287-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan akuntansi dan rekonsiliasi data terkait dengan pengelolaan Surat Utang Negara

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif - 53-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif mempunyai tugas melakukan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor - 143-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan teknik,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja - 205-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 344-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Gaji 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan kesejahteraan pegawai, mengajukan permintaan pembayaran, pembuatan daftar gaji dan tunjangan, pembayaran gaji dan tunjangan,

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 351-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Umum 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi, kepustakaan, rumah tangga, dan perlengkapan direktorat jenderal. 3.

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP Dasar Hukum

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal - 169-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan kajian yang terkait dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara - 181-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis kinerja,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.061/7200/SJ Tanggal 21 Maret

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Page 1 of 9 NO.14.2003 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemerintah Daerah Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentralisasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 307-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Umum 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan administrasi surat dinas, kearsipan, dokumentasi, kepustakaan, rumah tangga, kesejahteraan pegawai, dan perlengkapan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara - 175-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan verifikasi dokumen/realisasi penarikan dan dokumen/tagihan pembayaran

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi - 26-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN: Merumuskan dan melaksanakan kegiatan perencanaan, penyiapan infrastruktur, pelaksanaan, dan penatausahaan transaksi;

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekda Kota Salatiga mempunyai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO.2 2000 SERI. D PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2000 T E N T A N G TATA CARA PEMBENTUKAN DAN TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II - 83-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II mempunyai tugas melakukan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI DAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 333-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Rumah Tangga 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan dalam, penyediaan kendaraan dinas operasional dan koordinasi penyiapan dokumen perjalanan dinas dalam dan luar

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN STRUKTURAL. 1. Nama Jabatan : Kepala Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi. : Drs. Marsudi NIP

URAIAN JABATAN STRUKTURAL. 1. Nama Jabatan : Kepala Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi. : Drs. Marsudi NIP URAIAN JABATAN STRUKTURAL CONTOH No. Informasi Jabatan Isian/Keterangan 1. Nama Jabatan : Kepala Organisasi 2. Nama Pemegang Jabatan/NIP 3. Nama Jabatan Satu Tingkat yang berada di bawahnya : Drs. Marsudi

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 Tentang : Pedoman Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 Tentang : Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 Tentang : Pedoman Organisasi Perangkat Daerah PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat (1) Undangundang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I - 180-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/ PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/201000000000000000 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PERDAGANGAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN FASILITASI TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor - 125-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan serta mengembangkan teknik, metode, dan materi layanan informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

TENTANG WALIKOTA BEKASI, BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2010 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1154, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kerjasama. Badan Swasta Asing. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA

Lebih terperinci

11/PMK.07/2010 TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN

11/PMK.07/2010 TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN 11/PMK.07/2010 TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN Contributed by Administrator Monday, 25 January 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PEMALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA KOORDINATOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah - 238-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan dan pengkajian peraturan yang berkaitan dengan pembiayaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci