Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 2 LANDASAN TEORI

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry ( 2003) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

Peta Kendali (Control Chart)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process

Manajemen Produksi dan Operasi

Rabu, 8 Desember 2010

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Statistical Process Control (SPC) adalah suatu alat kendali proses yang

Statistical Process Control

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Atribut

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

Peta Kendali (Control Chart)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

ACCEPTANCE SAMPLING PLANS MUHAMMAD YUSUF IWAN NOEGROHO GALIH DWI AGUNG P BRIAN REYVENDRA P AHMAD AUDREY T. JUIOCAISAR W SYAFIQAR NABIL M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

MATERI II PERKEMBANGAN METODE KUALITAS. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. 13,5% per tahun dan nilai pasar industri farmasi di Indonesia ditargetkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

RENCANA PENERIMAAN SAMPEL (ACCEPTANCE SAMPLING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

BAB 2 LANDASAN TEORI

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

BAB II LANDASAN TEORI. dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT

SPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

SAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING )

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini produksi susu sapi segar di Indonesia masih sangat rendah

PEMODELAN KUALITAS PROSES

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

I. PENDAHULUAN A. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Transkripsi:

1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati

2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan SQC lebih luas : pengendalian proses statistik, pengendalian produk (acceptance sampling) dan analisis kemampuan proses SPC = SQC

3 TQM (Total Quality Management) Sistem Manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengelolaan proses SDM terkait kualitas produk / jasa. Sistem Teknik penjaminan kualitas dalam desain produk, perencanaan dan desain proses, dan pengendalian bahan baku, produk antara dan produk jadi Terintegrasi dan berkelanjutan

4 Statistical Quality Control ( SQC ) Teknik problem solving yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola dan memperbaiki proses dengan menggunakan metode statistik.

5 Sistem Pengendali Kualitas Pemasok Tolak Pengerjaan ulang Dibuang Tolak Penerima QC Dept Input Proses Produksi Produk akhir Output Terima Terima Proses QC Dept Laporan pelanggan Teknologi Biaya Manajemen Mutu Kontrak Standar Penggambaran

6 Pelaksanaan Inspeksi a. Pada waktu bahan baku masih ada di pemasok b. Pada waktu bahan baku sampai di perusahaan c. Sebelum proses dimulai d. Selama proses produksi berlangsung e. Setelah proses produksi f. Sebelum dikirimkan kepada pelanggan g. dll

Contoh 1 (Inspeksi di perusahaan kulit & sepatu) QC Proses QC Incoming Leather QC Incoming/ Leather Grading Pemotongan Kulit Material WAREHOUSE Process Control QC Incoming Final Inspection 100% & QC Lab Process Control Uppers PDC Sepatu Jadi Final Inspection 100%

Contoh 2 8

9

Outgoing Quality Control 10

11 Pengendalian Kualitas Statistik Pengendali Kualitas Statistik Pengendali Kualitas Proses Statistik (Control Chart) Rencana penerimaan Sample Produk (Acceptance Sampling Data Variabel Data Atribut Data Variabel Data Atribut

12 Pengendalian Kualitas Statistik Pengendalian proses statistic (statistical process control) atau yang sering disebut dengan control chart Rencana penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal dengan acceptance sampling

13 CONTROL CHART Upper Control Limit Center line Lower Control Limit Dalam batas pengendali penyebab umum Dapat memisahkan penyebab khusus dan umum melalui batas pengendalian (UCL dan LCL)

14 CONTROL CHART BERDASAR JENIS DATA : Control Chart data variabel Control Chart Rata-rata ( x ) dan Range (R) Control Chart Rata-rata ( x ) dan Standar Deviasi (S) Control Chart untuk Unit-unit Individu Control Chart data atribut Control Chart Proporsi Kesalahan (p-chart) dan Banyaknya Kesalahan (np-chart) dalam sampel Control Chart Banyaknya Kesalahan dalam Satu Unit Produk (c-chart atau u-chart) Control Chart Kesalahan per Unit Produk dengan Variasi Kesalahan (U-chart)

15 Acceptance Sampling Plan Prosedur yg digunakan untuk mengambil keputusan terhadap produk (bahan baku) yg datang atau produk yg dihasilkan perusahaan

16 Metode pelaksanaan inspeksi 1. Inspeksi produk 100% u/ komponen kritis, bila yg cacat diloloskan tidak dapat diterima pada tingkat berikutnya; segmen pasar tertentu (premium); terkait safety dll butuh waktu, tenaga & biaya yg tidak sedikit 2. Sampel penerimaan / Acceptance sampling ada resiko produsen (kesalahan tipe 1) dan resiko konsumen (kesalahan tipe 2)

17 Kesalahan tipe I Resiko produsen (menolak produk baik) Kebetulan yg diambil sebagai sampel adalah produk cacat padahal yg tidak diambil sebagai sampel adalah produk baik seluruh produk yg diproduksi waktu itu ditolak meskipun produk baik Prosedur pengendalian statistik umumnya dirancang untuk meminimalkan kesalahan tipe ini

18 Kesalahan tipe II Resiko konsumen (menerima produk cacat) Kebetulan yg diambil sebagai sampel adalah produk baik padahal yg tidak diambil sebagai sampel adalah produk cacat seluruh produk yg diproduksi waktu itu diterima meskipun produk cacat tetap lolos uji diterima konsumen.

19 Kelebihan menggunakan Acceptance Sampling Biasanya lebih murah karena pemeriksaan dan personil yang terlibat lebih sedikit Lebih sedikit penanganan terhadap produk, jadi kerusakan berkurang Memotivasi supplier bila ada penolakan

20 Kelemahan menggunakan Acceptance Sampling Adanya resiko menerima produk cacat (resiko konsumen) dan menolak produk baik (resiko produsen) Lebih sedikit informasi mengenai produk Memerlukan perencanaan dan dokumentasi tentang prosedur sampling pemeriksaan Tidak ada jaminan mengenai sejumlah produk tertentu akan menmenuhi spesifikasi

21 Acceptance Sampling ada 2 1. Perencanaan atribut Sampel diambil secara random dari produk yg dihasilkan Masing-masing unit diklasifikasikan diterima / ditolak Banyaknya kesalahan dibandingkan dengan yg diperbolehkan dalam perencanaan Adanya keputusan produk tersebut ditolak atau diterima 2. Perencanaan variabel Sampel diambil secara random Pengukuran karakteristik kualitas untuk setiap unit dan dirangkum dlm statistik sampel (misal rata-rata) Dibandingkan dengan nilai yg diperbolehkan dalam rencana Adanya keputusan produk tersebut ditolak atau diterima

Manfaat Acceptance Sampling : 22 (Gryna ) 1. Staf inspeksi yang lebih sedikit mengurangi kompleksitas dan biaya inspeksi 2. Mengurangi kerusakan produk 3. Mengurangi waktu inspeksi 4. Meminimalkan masalah yg sama dan kesalahan penguji akibat 100% inspeksi 5. Penolakan produk penyimpangan kualitas mencari tindakan pencegahan 6. Desain untuk rencana pengambilan sampel disesuaikan keinginan pelanggan

23 Statistical Process Control (SPC) Menurut Heizer dan Render (2006) : A process used to monitor standars, making measurements and taking corrective action as a product or service is being produced. Sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan ketika sebuah produk atau jasa sedang diproduksi

24 Statistical process control (SPC) Berhubungan dengan inspeksi atau pengecekan pada sample acak yang merupakan output dari sebuah proses Menentukan apakah produk dari produksi sesuai dengan karakteristik yang sesuai dengan range yang diberikan.

Sistem Pengendalian proses Pandangan 25 Tradisional PRODUK AKHIR INSPEKSI & SORTIR PRODUK BAGUS PRODUK CACAT REWORK CUSTOMER Dpt diperbaiki DIBUANG Tidak dpt diperbaiki Hanya berfokus pada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk cacat ketangan pelanggan strategy of detection Sia-sia, tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas

Sistem Pengendalian proses Pandangan 26 Modern Lebih berorientasi pada strategi pencegahan kerusakan / produk cacat dengan melakukan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama kali mulai aktivitas tersebut Strategy of Prevention

Sistem pengendalian proses sebagai implementasi strategi pencegahan ( strategy of prevention) 27

Sistem pengendalian proses sebagai implementasi strategi pencegahan ( strategy of prevention) 28 1. Proses. Melalui proses, input bekerja sama untuk menghasilkan output berkualitas diserahkan kepelanggan (sesuai ekspektasi) 2. Informansi tentang Performansi. Seringnya dapat diperoleh melalui mengkaji output dari proses itu pihak manajemen industri perlu menentukan nilainilai target (target values) untuk karakteristik proses dan memantau performansi aktual proses terhadap nilai-nilai target yang telah ditetapkan dari informasi dapat dilakukan perbaikan-perbaikan

Sistem pengendalian proses sebagai implementasi 29 strategi pencegahan ( strategy of prevention) 3. Tindakan pada Proses. Untuk mencegah karakteristik penting dari proses/ output yang bervariasi terlalu jauh dari target untuk mempertahankan kestabilan dan variasi pada batas-batas yang dapat diterima (acceptable limits) agar ekonomis Misal : perubahan dalam operasional (pelatihan, perubahan kedatangan material, dll) atau elemen proses itu sendiri (tingkatkan komunikasi, mengubah desain proses secara keseluruhan, dll). 4. Tindakan pada Output. Tidak hanya mendeteksi dan memperbaiki produk yang berada di luar spesifikasi, juga menganalisa Tindakan korektif pada proses untuk mencegah proses menghasilkan output yang tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan pelanggan. Menguji proses spesifikasi produk sesuai pelanggan.

30 Variasi (dalam SPC) Ketidakseragaman dalam sistem produksi/operasional sehingga menimbulkan perbedaan dalam kualitas pada produk (barang dan/atau jasa) yang dihasilkan. Terdapat dua sumber atau penyebab timbulnya variasi : a. Variasi Penyebab-Khusus (Special-Causes Variation) b. Variasi Penyebab-Umum (Common-Causes Variation)

a. Variasi Penyebab-Khusus (Special-Causes 31 Variation) Kejadian-kejadian di luar sistem yang mempengaruhi variasi dalam sistem. Tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses Pada control charts jenis variasi ini sering ditandai titik pengamatan diluar batas pengendalian Contoh penyebab: penggunaan alat, kesalahan operator, kesalahan dalam penyiapan mesin, kesalahan penghitungan, kesalahan bahan baku dll

b. Variasi Penyebab-Umum (Common-Causes 32 Variation) Faktor-faktor di dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem serta hasil-hasilnya. Pada peta kontrol ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas pengendalian yang didefinisikan (defined control limits). Bila proses hanya mempunyai variasi penyebab umum proses yang stabil karena penyebab sistem yang mempengaruhi variasi biasanya relatif stabil sepanjang waktu. Contoh penyebab : penurunan suhu udara, naik turunnya kelembaban udara, penurunan kinerja mesin dll

Gyrna(2001) manfaat bila pengendalian hanya 33 didasarkan pada sebab umum : 1. Proses memiliki stabilitas memungkinkan organisasi memprediksi perilaku (untuk jangka pendek). 2. Proses memiliki identitas untuk membuat prediksi masa mendatang. 3. Proses beroperasi dengan variabilitas lebih kecil dari proses yang memiliki penyebab khusus 4. Proses yang mempunyai penyebab khusus tidak stabil dan memiliki penyimpangan besar (harus mengadakan perubahan untuk mencapai perbaikan)

Gyrna(2001) manfaat bila pengendalian hanya 34 didasarkan pada sebab umum : 5. Dapat membantu karyawan dalam menjalankan proses tidak perlu dibuat penyesuaian yang dikhawatirkan dapat menambah kesalahan, bukan mengurangi. 6. Memberikan petunjuk untuk mengurangi variabilitas proses jangka panjang. 7. Mempermudah identifikasi kecenderungan yang terjadi dari waktu ke waktu. 8. Dapat memenuhi spesifikasi produk, sehingga dapat dikatakan proses dalam kondisi baik dan dapat menghasilkan produk yang baik.

Manfaat pengendalian proses statistik 35 (Antony, 2000) 1. Tersedianya informasi bila akan memperbaiki proses 2. Membantu memisahkan penyebab umum dan khusus terjadinya kesalahan 3. Tersedianya bahasa yg umum bagi berbagai pihak terkait kinerja proses 4. Menghilangkan penyimpangan karena penyebab khusus 5. Pemahaman yg lebih baik tentang proses 6. Pengurangan waktu 7. Pengurangan biaya (rework, inspeksi ulang dll) 8. Komunikasi yg lebih baik dengan pelanggan 9. Lebih berorientasi pada data statistik dibanding asumsi 10. Perbaikan proses kualitas dan produktivitas meningkat, biaya lebih rendah

Keberhasilan SPC dipengaruhi : 36 ( Bird dan Dale, 1994) Sistem pengukuran Sistem pelatihan yang tepat Komitmen manajemen

Alasan sulitnya pengenalan dan penerapan SPC 37 (Antony, 2000) 1. Tidak diikuti dengan dukungan dan komitmen manajemen 2. Tidak ada pendidikan dan pelatihan tentang alat dan teknik pengendalian kualitas. 3. Sistem pengukuran kurang baik 4. Kurangnya pengetahuan terhadap apa yang dimonitor dan diukur 5. Kurangnya komunikasi

38