Tahapan pembangunan proyek dalam skema JCM. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
MRV dalam skema JCM. Sekretariat JCM Indonesia

Peran Partisipan Proyek dalam JCM. Sekretariat JCM Indonesia

Skema Sister City dalam JCM. Sekretariat JCM Indonesia

Potensi implementasi mekanisme berbasis pasar untuk mitigasi dampak perubahan iklim. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

Joint Crediting Mechanism (JCM) dan Implementasi Kerjasama Antar Kota. JCM Indonesia Secretariat

Skema Karbon Nusantara serta Kesiapan Lembaga Verifikasi dan Validasi Pendukung

Kebijakan perubahan iklim dan aksi mitigasi di Indonesia. JCM Indonesia Secretariat

Versi Bahasa Indonesia diedit oleh Vionita PERMANA Sekretariat JCM Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Joint Committee of the Joint Crediting Mechanism between Indonesia and Japan

JCM dalam BAGAN untuk Indonesia. Ver. 1.0 (Oct 2016)

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

PENGUKURAN, PELAPORAN DAN VERIFIKASI DAN SISTEM REGISTRI. Oleh : Hari Wibowo Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV

MENTERJEMAHKAN TRANSPARANSI FRAMEWORK

INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN VERIFIKASI

2018, No Carbon Stocks) dilaksanakan pada tingkat nasional dan Sub Nasional; d. bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan REDD+ sebagaimana dima

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

Hasil Pertemuan Komite Bersama Pertama Oktober 2013

SISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI

Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)

Direktorat Konservasi Energi

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RAN-RAD GRK

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketidakpastian Pasar Karbon

Kebijakan Pelaksanaan REDD

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

Outline Presentasi: - Tentang PMR Indonesia - Sekilas Pasar Karbon - Skema Karbon Nusantara - Opsi Pengembangan

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2014P.47/MENHUT-II/2013 TENTANG

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Penterjemahan Kerangka Transparansi - Paris Agreement ke dalam konteks Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

REDD+ Coordination, Actor s Role and Their Responsibilities

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

REDDI : FCPF-Readiness Plan/Readiness Preparation

Jambi, Desember 2013 Penulis

Kerjasama Indonesia- Jepang: Joint Credi5ng Mechanism. Indonesia JCM Secretariat

Perspektif CDM Pada Proyek Energi Terbarukan & Efisiensi Energi. I. Latar Belakang

Kemitraan untuk REDD+ : Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil MEMAHAMI KONSEP REDD : ADDITIONALITY, LEAKAGE & PERMANENCE

STRATEGI READINESS REDD INDONESIA ( )

MENUJU PERDAGANGAN KARBON DARI KEGIATAN DA REDD+: PEMBELAJARAN DARI DA REDD+ DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI INDONESIA ITTO PD 519/08 REV.

Tata ruang Indonesia

Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan. Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim

PerMen LH No. 15/2013 tentang PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN VERIFIKASI (Measurement, Reporting, Verification)

KEMENTERIAN KEHUTANAN

Potensi Implementasi Proyek JCM di Provinsi Sumatera Utara. Dicky Edwin Hindarto Kepala Sekretariat JCM Indonesia

Avoided Deforestation & Resource Based Community Development Program

Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

United Nations Climate Change Conference (UNCCC Warsaw) COP19, CMP9, SBSTA39, SBI39, ADP2.3. Kantor UKP-PPI/DNPI

Kemitraan Untuk REDD+: Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil CIFOR, Maret Untuk apa kita berada disini?

INVENTARISASI GRK DAN MITIGASI GRK. PRASETYADI UTOMO BIDANG INVENTARISASI GAS RUMAH KACA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Strategi Pengembangan Pembelajaran Perubahan Iklim di Indonesia

Rekomendasi Kebijakan Penggunaan Toolkit untuk Optimalisasi Berbagai Manfaat REDD+

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu

STANDAR INDUSTRI HIJAU

Pendanaan utk Mitigasi Sektor Kehutanan dan Kesiapan Pasar REDD+ di Indonesia

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PEJABAT PENGADAAN & PPHP

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PEJABAT PENGADAAN & PPHP

Pedoman Umum Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION di PT SEMEN PADANG

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. Aktivitas manusia telah meningkatkan emisi gas rumah kaca serta

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

Manual Prosedur Plan Vivo:

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA

KELEMBAGAAN DAN UPAYA INDONESIA

Workshop Perumusan Mekanisme Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan RAN/RAD - GRK

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PEJABAT PENGADAAN & PPHP

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Opportunity Cost Dalam Pelaksanaan REDD

Koordinasi Kelembagaan dan Kebijakan REDD Plus

Panduan Pengguna Untuk Reboisasi Lahan Kritis. Indonesia 2050 Pathway Calculator

MEKANISME PERDAGANGAN KARBON: PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA

Inventarisasi GRK dan Mitigasi GRK. Prasetyadi Utomo Bidang Inventarisasi Gas Rumah Kaca Kementerian Lingkungan Hidup

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI UNTUK PENYEDIA

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Asisten Deputi Urusan Mitigasi dan Pelestarian Fungsi Atmosfer

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

ULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

2018, No rangka penurunan emisi dan peningkatan ketahanan nasional terhadap dampak perubahan iklim; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

Panduan Pengguna Untuk Sektor Kelapa Sawit. Indonesia 2050 Pathway Calculator

2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c

PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Panduan Pengguna Untuk Reboisasi Lahan Kritis. Indonesia 2050 Pathway Calculator

TRAINING UPDATING DAN VERIFIKASI DATA PSP UNTUK MRV KARBON HUTAN

KEMAJUAN PENYIAPAN ARSITEKTUR REDD+ INDONESIA: SISTEM INFORMASI SAFEGUARDS (SIS) REDD+ INDONESIA

Transkripsi:

Tahapan pembangunan proyek dalam skema JCM Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

Sekretariat JCM Indonesia Pemerintah Jepang Pemerintah Indonesia Anggota Komite Bersama Jepang Komite Bersama JCM Anggota Komite Bersama Indonesia Sekretariat JCM Jepang Komunikasi Partisipan Proyek dari Jepang Mitra Indonesia Proyek JCM di Indonesia Proposal FS/proyek baru Kandidat partisipan proyek dari Indonesia 2

Skema dan Peran Para Pihak

Penggunaan formulir PIN (Project Idea Note) untuk mengajukan aplikasi direkomendasikan Tahapan FS dalam JCM Partisipan harus merujuk kepada prosedur yang dijelaskan dalam pedoman masing-masing skema diterima Kandidat Partisipan FS METI/NEDO atau MOE Jepang Mendaftar skema fasilitasi untuk FS ditolak Diperlukan studi lanjutan Implementasi FS (1 studi atau lebih) Layak Mendaftar untuk subsidi atau entrustment(**) Tidak mendapat fasilitasi FS(*) Tidak layak Tidak mendaftar(*) Tidak diimplementasikan sebagai proyek JCM METI/NEDO atau MOE Jepang diterima Proyek JCM dengan subsidi atau entrusment ditolak Tidak mendapat subsidi atau entrustment(*) (*) kecuali melakukan pendaftaran ulang (**)Partisipan proyek dapat mendaftar tanpa melakukan FS JCM 4

Dapat dilakukan oleh Pihak Ketiga yang sama Dapat dilakukan secara bersamaan Tahapan Proyek JCM Partisipan Proyek / Komite Bersama tiap Pemerintah Komite Bersama Partisipan Proyek Pihak Ketiga Pengajuan Usulan Metodologi Penerimaan Usulan Metodologi Pengembangan PDD * Validasi Komite Bersama Partisipan Proyek Registrasi Pemantauan Pihak Ketiga Verifikasi Komite Bersama menentukan jumlah, Tiap Pemerintah menerbitkan kredit Penerbitan Kredit *PDD: Project Design Document

Metodologi dalam JCM

Perbandingan metodologi dalam beberapa skema pasar karbon CDM Telah tersedia lebih dari 300 metodologi (dikembangkan selama 8 tahun) Penurunan emisi dihitung berdasarkan perbedaan baseline scenario dan project scenario. Metodologi CDM cukup kompleks dan sangat mendetil. VCS dan skema sukarela lainnya Banyak metodologi dalam VCS dan skema sukarela lainnya yang mengadopsi dan menyederhanakan metodologi CDM. VCS sudah memiliki metodologi REDD+ yang dikembangkan berdasarkan proposal proyek kehutanan di Indonesia. JCM Metodologi merupakan bagian yang penting dari skema JCM karena menentukan kriteria dan pencapaian proyek. Pendekatan metodologi JCM yang kuat namun juga fleksibel dan simpel. Penurunan emisi dihitung berdasarkan perbedaan reference scenario and project scenario. 7

Apakah metodologi dalam JCM? Metodologi JCM adalah seperangkat dokumen teknis yang dirancang untuk menentukan: kriteria kelayakan proyek, metode monitoring, metode pengukuran penurunan emisi sebuah proyek JCM Metodologi proyek JCM didesain berdasarkan teknologi yang digunakan, sehingga sebuah metodologi dapat digunakan untuk lebih dari satu proyek yang menggunakan teknologi yang sama. 8

Siapa yang membuat metodologi? Peserta Proyek / Joint Committee Joint Committee Submisi Rancangan Metodologi Persetujuan dari Rancangan Metodologi 1 2 Metodologi JCM ditetapkan oleh Joint Committee berdasarkan usulan sendiri maupun berdasarkan masukan dari pihak lain. Review usulan metodologi melibatkan Pemerintah, tenaga ahli, asesmen lapangan, dan komentar publik. Tanpa penggunaan metodologi yang telah disetujui, pengukuran penurunan emisi suatu proyek tidak dapat disetujui. 9

Contoh metodologi dalam JCM Ringkasan Proyek Pemanfaatan Panas Buang (Waste Heat Recovery / WHR) Sebuah WHR akan menghasilkan uap dari panas buang pada pabrik semen (PT Semen Indonesia, Tuban), dan uap akan dikirim ke generator turbin-uap untuk menghasilkan energi listrik. Ekspektasi Pengurangan Emisi GRK: 122,000 tco 2 /tahun 10

Metodologi Pengembangan WHR (Titik Pemantauan) Waste heat recovery Listrik yang dihasilkan (A) Pabrik semen Konsumsi (C) Listrik yang disuplai (B) Pengurangan Emisi = (B D) x faktor emisi Catatan: Konsumsi (D) B akan dihitung menggunakan pengukuran elektronik yang kontinu D akan dihitung berdasarkan konsumsi maksimum dari alat yang dipasang 11

Siklus Proyek dalam JCM

Proyek JCM dalam Praktik : Proyek dimulai Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Sekretariat dapat: Memantau perkembangan program yang berkaitan dengan JCM dan implementasi proyek JCM, dengan mempertimbangkan kriteria pembangunan berkelanjutan dan integritas lingkungan. (JCM Rule of Implementation Para 14 poin (a) artikel (iii)) Melalui: Rapat o Kedutaan Besar Jepang dan Sekretariat JCM Indonesia akan mengatur pertemuan individual dengan partisipan tiap proyek dari kedua pihak. o Jadwal pertemuan akan diatur sesuai dengan jadwal kedatangan partisipan proyek Jepang ke Indonesia. Keterlibatan Sekretariat JCM (apabila diperlukan) o Sekretariat dapat dilibatkan apabila diminta, atau apabila terdapat hambatan (Sekretariat harus diinformasikan mengenai hambatan dalam hal-hal seperti penentuan lokasi ataupun yang terkait sistem pemerintahan)

Proyek JCM dalam Praktik: Pengajuan PDD Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi Teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Validasi proyek Partisipan proyek: Menyiapkan draf PDD dan mengajukan draf kepada Pihak Ketiga untuk validasi dan menginformasikan Komite Bersama melalui Sekretariat JCM (JCM Rule of Implementation Para 19 Poin (b)) (catatan: PDD = Project Design Document) Menginformasikan input publik Partisipan Proyek (PP) - TPE memvalidasi PDD - TPE menerima dan mengecek kelengkapan rencana implementasi Sekretariat JCM Indonesia Komite Bersama Indonesia Pengajuan laporan validasi oleh PP Pengajuan PDD untuk komentar publik

Proyek JCM dalam Praktik: Implementasi Teknologi Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Kunjungan lapangan setelah proyek beroperasi Memantau perkembangan program yang berkaitan dengan JCM dan implementasi proyek JCM, dengan mempertimbangkan kriteria pembangunan berkelanjutan dan integritas lingkungan. (JCM Rule of Implementation Para 14 poin (a) artikel (iii)) o Sekretariat JCM Indonesia melakukan paling sedikit satu (bersama pihak Jepang jika memungkinkan). o Tujuan kunjungan adalah mendapatkan masukan dari pihak Indonesia dan untuk melihat serta mengkonfirmasi implementasi teknologi. o Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan kunjungan lanjutan (sesuai kesepakatan partisipan proyek dan pihak pemerintah)

Proyek JCM dalam Praktik: Implementasi Teknologi Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Registrasi Proyek secara formal dianggap sebagai proyek JCM ketika telah diregistrasi PDD & MoC tervalidasi Laporan validasi TPE SDIP dengan hasil review positif Proyek tidak memberikan efek negatif Rencana aksi dipaparkan dengan baik Komite Bersama Dilakukan secara sukarela* *Akan menjadi wajib jika revisi PCP pada JC meeting 5 diadopsi16

Proyek JCM dalam Praktik: Verifikasi oleh TPE Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD JCM Rule of Implementation Para 31 sampai 33 Partisipan Proyek Melakukan pemantauan Menyiapkan laporan pemantauan *PDD Monitoring and Guidelines *Monitoring Report Sheet 2. Ajukan laporan ke partisipan proyek 1. Ajukan ke TPE TPE Memverifikasi penurunan emisi Menyiapkan laporan verifikasi * Validation and Verification guidelines * Verification report form 3. Langkah selanjutnya: permohonan penerbitan kredit ke Sekretariat Sekretariat Pihak Ketiga menjabarkan semua dokumen yang mendukung verifikasi dan dokumen tersebut tersedia untuk Komite Bersama apabila diminta. (JCM Guidelines for Verification and Validation Para 128) Semua data yang didapatkan TPE yang mendukung proses verifikasi dapat diberikan kepada Komite Bersama

Proyek JCM dalam Praktik: Penerbitan Kredit Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi teknologi dan registrasi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Sustainable Development Implementation Report (SDIR) Pengajuan SDIR saat ini masih bersifat sukarela, namun kedepannya akan menjadi wajib SDIR hasil positif: Tidak ada dampak negatif atau aksi perbaikan dijelaskan dengan baik dan sesuai Partisipan proyek Evaluasi ex-post dari kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan SDIR form Mematuhi peraturan lokal dan nasional Submisi Notifikasi penerimaan permintaan Notifikasi hasil Sekretariat Cek Kelengkapan [7 hari] Submisi ulang (dalam 60 hari) Komite Bersama Evaluasi SDIR [20 hari], termasuk kunjungan lapangan jika diperlukan Evaluasi revisi SDIR: 10 hari Hasil positif: ke langkah selanjutnya Hasil negatif: Revisi SDIR 18

Proyek JCM dalam Praktik: Penerbitan kredit Proyek dimulai (co: desain, pengadaan barang, dll) Implementasi Teknologi Verifikasi oleh TPE Penerbitan Kredit Pengajuan dan validasi PDD Permohonan penerbitan kredit Sebagai dasar dari permohonan untuk notifikasi kepada kedua belah pihak untuk penerbitan kredit yang diajukan oleh partisipan proyek, Komite Bersama melakukan notifikasi untuk menerbitkan kredit yang telah diverifikasi Pihak Ketiga. Partisipan Proyek Menentukan alokasi kredit Melengkapi form permohonan penerbitan kredit * Credit issuance request form (JCM Rule of Implementation Para 10) Memohon notifikasi untuk penerbitan Notifikasi bukti penerimaan permohonan Notifikasi hasil Secretariat Cek Kelengkapan [7 hari] (sekretariat) Notifikasi penerbitan Komite Bersama Keputusan mengenai jumlah kredit yang akan diterbitkan Notifikasi jumlah kredit yang akan diterbitkan Pemerintah Penerbitan kredit 9

TPE dalam JCM

Daftar TPE dalam skema JCM Sectoral Scope Peserta Proyek / Joint Committee Joint Committee 1. Energy Industries (renewable/non-renewable sources); 2. Energy Distribution; 3. Energy Demand; 4. Manufacture Industries; 5. Chemical Industries; 6. Construction; 7. Transport; 8. Mining/Mineral Production; 9. Metal Production; 10. Fugitive emissions from fuel (solid, oil and gas); 11. Fugitive emissions from production and consumption of halocarbons and sulfur hexafluoride; 12. Solvent Use 13. Waste handling and disposal 14. Reducing emissions from Deforestation and Forest Degradation in developing countries; and the role of conservation, sustainable management of forest and forest carbon stocks in developing countries (REDDplus), 15. Agriculture. 21

Registry dalam JCM

Sistem Registri JCM (1/2) Sistem registri JCM Indonesia merupakan sistem yang dikembangkan untuk memastikan pencatatan penerbitan, kepemilikan, transfer, penerimaan, pembatalan dan retirement kredit JCM Komponen yang ada dalam sistem registri JCM: o Master Operation sheet untuk meregister proyek JCM dan akun baru dalam sistem dan untuk memodifikasi informasi yang telah diregistrasi o Credit Related Operation sheet untuk mengelola kredit JCM dalam sistem registri o Master sheets untuk pusat data dan menyimpan tiap operasi atau input yang dilakukan dalam o Account sheets untuk mengelola jumlah kredit yang dimiliki tiap akun 23

Keterhubungan antara JCM dan registri nasional BR Japan Registry UNFCCC JCM Scheme CDM and Other Carbon Market KP Period Detail of BUR will be included in the NatCom BUR (March 2015) Indonesia Boundary 3 rd Party Verification (Independent verification) National Verification RAN/RAD GRK Scheme REDD Scheme Supported/credited NAMAs Scheme Project Registration National Communication (2016) Rep National MRV Committee & Registry Body Lead by MoEF Coordination Coordination/sharing of data SIGN Center (Climate Change Data Center) at MoEF 24

Thank you! Terima kasih! Our website: http://jcm.ekon.go.id Contact us at secretariat@jcmindonesia.com Indonesia JCM Secretariat Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lt.2 Jl. Medan Merdeka Barat 7, Jakarta 10110 25