TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta Budy setiawan 1, Harjanti 2, riyoko 3 mahasiswa apikes mitra Husada 1, dosen apikes mitra Husada karanganyar 2,3 budisetiawan2595@yahoo.com 1, jhan_thie18@yahoo.com 2, sri_sugiarsi@yahoo.com 3 abstract JKN Claims Hospital Panti Waluyo Surakarta yet have speciic guidelines resulting in claims due to delay constraints is still an error occurred pengentrian patient data. The purpose of this study was to determine the causes of delay claims JKN Panti Waluyo Hospital Surakarta. The instrument of this study were interviews and observation. This type of research is descriptive method of interview and observation. Object of this research is the implementation of a claim JKN and subject of this study is the oficer responsible for the claim that there JKN Panti Waluyo Hospital Surakarta. The results showed the absence of procedures for iling a claim, so that the hospital based on the cooperation agreement between the Surakarta branch BPJS Hospital Panti Waluyo Surakarta. In the implementation is often encountered obstacles like incomplete documents and limited claims oficer. This causes a delay in iling a claim. Therefore, the hospitals need to check the ile that will be iled to claim every day in order to avoid delay claims. In addition, it is necessary to have a ixed procedure on the claim that the oficers JKN has guidelines in performing their duties and facilitate interested parties in iling a claim. Keywords : Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan Literature : 7 (2006-2014) abstrak Pengajuan klaim JKN di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki pedoman khusus sehingga terjadi kendala penundaan klaim yang dikarenakan masih terjadi adanya kesalahan pengentrian data pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab keterlambatan klaim JKN di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Instrumen penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan metode wawancara dan observasi. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan klaim JKN dan subyek penelitian ini adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap klaim JKN yang ada di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan belum adanya prosedur tentang pengajuan klaim, sehingga pihak Rumah Sakit berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Dalam pelaksanaannya masih sering ditemui kendala seperti dokumen tidak lengkap dan petugas klaim yang terbatas. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pengajuan klaim.oleh karena itu pihak rumah sakit perlu melakukan pengecekan berkas yang akan diajukan untuk di klaim setiap harinya agar tidak terjadi penundaan klaim. Selain itu perlu memiliki prosedur tetap tentang pengajuan klaim JKN agar petugas memiliki pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan mempermudah pihak yang berkepentingan dalam pengajuan klaim. Kata Kunci Kepustakaan :7 (2006-2014) : Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim... (Budy Setiawan, dkk) 43
PendaHuluan Mulai 1 Januari 2014 Sistem Jaminan Sosial terbaru atau Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi diberlakukan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai badan penyelenggaranya yang kinerjanya nanti diawasi oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional berdasarkan (DJSN) UU No 24 tahun 2011. BPJS Kesehatan adalah perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes. BPJS Kesehatan merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia nantinya wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan. Peserta BPJS ada dua kelompok yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dan Bukan PBI Jaminan Kesehatan. PBI adalah peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU Sitem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang iurannya dibayari pemerintah sebagai peserta program jaminan kesehatan. Sedangkan peserta bukan PBI terdiri atas pekerja penerima upah, bukan penerima upah, bukan pekerja dan anggota keluarganya. Pekerja penerima upah terdiri atas PNS, TNI, POLRI, pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, pegawai swasta dan pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah. Berdasarkan hasil informasi dari media elektronik Liputan6 pada tanggal 30 april 2014 diketahui bahwa hampir lima bulan berlalu sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dicanangkan sebagai sistem kesehatan teranyar, ternyata masih ada sejumlah masyarakat yang belum paham tentang JKN. Misalnya saja masalah sosialisasi untuk kepersertaan seperti salah seorang warga Toddopuli, Makassar, Syamsidar (62). Ia mengaku masih bingung dan belum paham bagaimana caranya mendaftarkan anaknya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Berdasarkan survei pendahuluan dari hasil wawancara dengan kepala rekam medis mengatakan misal dari 50 dokumen rekam medis terdapat 10 dokumen rekam medis yang terjadi keterlambatan dalam pengajuan klaim JKN. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. metode Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif. Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran tentang penyebab keterlambatan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. 1. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan klaim JKN pasien rawat jalan yang ada di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. 2. subyek penelitian ini adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap klaim JKN pasien rawat jalan yang ada di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. 1. Cara pengumpulan data a. Wawancara yaitu tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Dalam penelitian ini pihak yang diwawancarai adalah petugas piutang dan petugas rekam medis. b. Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan klaim. 2. Teknik Pengolahan data a. Pengumpulan (collecting) Mengumpulkan data hasil wawancara dari responden dan observasi mengenai pelaksanaan klaim JKN rawat jalan. 44 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014
b. Edit (Editing) Mengoreksi, memperbaiki dan menyatukan data yang telah diperoleh menjadi informasi yang lebih berarti sesuai dengan tujuan penelitian. c. Memaparkan (Narasi) atau penyajian data Penyajian hasil setelah pengumpulan data berupa narasi sehingga pembaca mudah memahami faktor penyebab keterlambatan klaim JKN pasien rawat jalan. k. Setelah dikoding kembali ke piutang untuk di entri INA CBG s. l. Setelah di entri didapatkan tarif rumah sakit dan tarif BPJS. m. Veriikator BPJS. Dari prosedur di atas dapat disimpulkan alur pengajuan klaim sebagai berikut : Hasil 1. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas piutang dapat diketahui bahwa di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki prosedur tertulis tentang pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan. Sehingga prosedur dalam pengajuan klaim berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surkarta. Jadi prosedur pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta adalah sebagai berikut : a. Pasien datang membawa kartu BPJS dan surat rujukan. b. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran. c. Setelah pasien mendaftar dibuatkan Surat Eligibilitas Peserta (SEP). d. Pasien diperiksa dokter yang di tuju. e. Setelah diperiksa mendapatkan resep dari dokter. f. Dokter membuat surat rujuk balik. g. Pasien ke bagian farmasi. h. Pasien mendapat biaya farmasi. i. Berkas kembali ke kasir. j. Berkas ke rekam medis untuk mendapatkan kode diagnosa. Gambar 4.1Alur Pengajuan Klaim Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim... (Budy Setiawan, dkk) 45
Berdasarkan hasil observasi dari prosedur diatas masih ditemui penyebab keterlambatan klaim JKN pasien rawat jalan diantaranya sebagai berikut : a. Faktor ruang rekam medis Ruang rekam medis terpisah dengan gedung rumah sakit. b. Faktor geograi Air dan debu merupakan instrument yang dapat menyebabkan rusaknya sebuah dokumen. 2. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas piutang dapat diketahui bahwa syarat yang digunakan dalam pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan adalah : a. Kartu BPJS b. Surat rujukan c. Surat Eligibilitas Peserta (SEP) d. Billing pembayaran Dari syarat pengajuan klaim diatas masih ditemui kendala pada pasien yang lupa membawa kartu BPJS. Sehingga pasien di anggap pasien umum atau bukan peserta BPJS. Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan fasilitas kesehatan kedua, jadi ketika pasien berobat wajib membawa surat rujukan kecuali pasien emergency. Dalam pengajuan klaim ini pihak rumah sakit melakukannya dengan cara kolektif. Jadi dalam satu bulan sekali pihak rumah sakit mengirimkan klaimnya ke BPJS. 3. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala rekam medis di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta dapat diketahui terdapat beberapa faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen di bagian rekam medis. Jadi faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen berdasarkan wawancara adalah sebagai berikut : a. Tidak ada tanda tangan dokter b. Tulisan dokter tidak terbaca c. Tidak ada kode diagnosa penyakit Sedangkan berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen diantaranya sebagai berikut : a. Banyaknya pasien JKN pasien rawat jalan dan PemBaHasan petugas klaim terbatas 1. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki prosedur tetap tentang pengajuan klaim. Sehingga dalam pengajuan klaim berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Untuk itu diharapkan supaya prosedur pengajuan klaim segera disahkan agar ada bukti tertulis untuk pelaksanaan pengajuan klaim di Rumah Sakit yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan pengajuan klaim tersebut masih ditemukan kendala dalam pengembalian dokumen dari rekam medis ke bagian piutang. Diantaranya yaitu sebagai berikut : a. Faktor ruang rekam medis Ruang rekam medis terpisah dengan gedung rumah sakit, hal ini tentu menjadi 46 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014
penghambat ketika petugas mengantarkan dokumen dari rekam medis ke poli ataupun piutang. Ruang rekam medis seharusnya dekat dengan tempat pendaftaran agar mempercepat distribusi dokumen rekam medis dan pelayanan yang efektif untuk pasien. b. Faktor geograi Hujan dan debu adalah suatu instrumen yang dapat merusak dokumen rekam medis. Sehingga dua hal tersebut harus dihindarkan dari dokumen rekam medis. Hal ini lah yang menjadi kendala di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, karena gedung rekam medis terpisah dari gedung rumah sakit, maka jika sedang hujan atau terjadi bencana seperti hujan abu karena gunung meletus, petugas harus menunggu sampai hujan reda. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya lokasi ruang rekam medis ditinjau ulang agar menjadi satu dengan gedung rumah sakit. Hal ini untuk mengatasi eisiensi waktu dalam prosedur pengajuan klaim. 2. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Kartu BPJS merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk pengajuan klaim, tapi masih ditemukan pasien yang lupa membawa kartu BPJS, pasien rawat jalan mendapatkan perawatan cuma sehari sehingga pasien tersebut di anggap pasien umum. Hal ini karena pasien rawat jalan peserta BPJS wajib membawa kartu BPJS ketika berobat, dan pasien juga wajib membawa surat rujukan karena Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan fasilitas kesehatan kedua. 3. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta adalah sebagai berikut : a. Tidak ada tanda tangan dokter Tanda tangan dokter berfungsi sebagai bukti otentik bahwa dokter pernah melakukan tindakan/perawatan yang tertulis pada dokumen pasien yang bersangkutan, sehingga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan bisa dimintai pertanggungjawaban. Dokumen tidak bisa diproses kalau belum ada tanda tangan dokter yang bertanggung jawab. b. Tulisan dokter tidak terbaca Dokter seringkali tidak jelas dalam penulisan diagnosa penyakit, sehingga menyulitkan petugas koding dalam menentukan kode diagnosa tersebut. Dokumen yang belum mendapatkan kode diagnosa tidak bisa diproses untuk klaim. Hal ini bisa dibuktikan ketika petugas mengentri data pasien, biaya perawatan dan pelayanan akan muncul ketika data yang dimasukan adalah kode diagnosis. c. Tidak ada kode diagnosa penyakit Dengan belum adanya kode diagnosa penyakit maka tidak bisa diklaim, karena kode berfungsi untuk menyeragamkan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainya tentang besarnya biaya yang harus dibayarkan untuk diagnosa pasien, Dan ketidak akuratan kode bisa menyebabkan biaya klaim tidak sesuai dengan ketentuan biaya yang harus dibayarkan. d. Banyaknya pasien JKN pasien rawat jalan dan petugas klaim terbatas Dengan banyaknya pasien berarti banyak juga dokumen yang harus diolah dan kemudian di ajukan untuk klaim, hal ini membutuhkan Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim... (Budy Setiawan, dkk) 47
waktu yang cukup lama karena petugas klaim terbatas. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan perhari mencapai 473 pasien. Sedangkan jumlah petugas piutang di rumah sakit hanya ada 1 petugas dengan jam kerja 7 jam. Hal ini tentu menyebabkan beban kerja petugas menjadi lebih tinggi. karena dalam satu hari dengan jam kerja yang 7 jam itu petugas mampu menyelesaikan dokumen sejumlah rata-rata 150 dokumen. Sehingga untuk menyelesaikan 473 dokumen pasien, petugas yang dibutuhkan sekitar 3 petugas. Solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan penambahan petugas di bagian piutang agar beban kerja dapat berkurang dan pengolahan dokumen bisa selesai tepat waktu. simpulan 1. Prosedur rumah sakit tentang pengajuan klaim JKN pasien rawat jalanbelum ada sehingga dalam pengajuan klaim berdasarkan surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur pengajuan klaim adalah a. Faktor gedung rekam medis b. Faktor geograi 2. Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim diantaranya adalah pasien lupa membawa kartu BPJS dan surat rujukan. Syarat yang digunakan untuk pengajuan klaim JKN antara lain : a. Kartu BPJS b. Surat rujukan c. Surat Elegibilitas Peserta (SEP) d. Billing pembayaran 3. Penyebab keterlambatan klaim dari sapek kelengkapan dokumen pengajuan klaim adalah : a. Tidak ada tanda tangan dokter b. Tulisan diagnosa dokter tidak terbaca c. Tidak ada kode diagnosa penyakit d. Banyaknya pasien JKN dan Petugas klaim terbatas daftar PusTaka BPJS. 2014a. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : BPJS. 2014b. Hak dan Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : BPJS Departemen Kesehatan Republik Iindonesia. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/PERMENKES/PER/III/2008. Pengertian Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI. Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. UU RI No 24. 2011. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta : BPJS 48 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014