KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI

dokumen-dokumen yang mirip
Knowledge Management System Pada Pemeriksaan Laporan Keuangan di BPK

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

Bab 3 Metodologi Penelitian

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) ALUMNI PADA UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Jl. Raya Kedung

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

TESIS ANALISA DAN DESAIN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN.

DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PEMERIKSAAN LKPD PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

5.2 HIPOTESA PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN INFOMASI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN RUMAH TAHANAN NEGARA GARUT BERBASIS WEB DAN SHORT MESSAGE SERVICE GATEWAY

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan Penelitian. Manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

Melati Suci Mayasari 1), Bambang Adiwinoto 2) Manajemen Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU PENYELENGGARAAN DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DI PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA. Yusup Jauhari Shandi

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN PENYEGARAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

Independensi Integritas Profesionalisme

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TI BERDASARKAN COBIT 4.1 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

SI, Organisasi, Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The Integration Level of Accounting Information System in The Croatian Companies

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1

Kelembagaan LPSE. Bali, 2 Agustus 2016 Intan rahayu Kasubdit Budaya Keamanan Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2.19 CSS (Cascading Style Sheets) PHP Codeigniter Studi Pustaka... 28

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PORTAL SEMINAR DAN JURNAL BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODE IGNITER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA PUSDIKLAT PERPUSTAKAAN NASIONAL MENGGUNAKAN TOGAF

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

Transkripsi:

74 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI ABSTRAK Berbudi Bowo Laksono 1, Noor Akhmad Setiawan, Surjono Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA E-mail : 1 berbudi_bl@yahoo.com Pengembangan knowledege management system merupakan salah satu program utama pengembangan aplikasi dalam rencana strategis teknologi informasi BPK RI. Knowledge management akan memberi manfaat bagi organisasi untuk mempercepat proses penciptaan baru dari yang ada dan menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar masuk SDM. Penelitian ini merancang Knowledge Management System agar dapat memenuhi kebutuhan informasi dan untuk peningkatan kompetensi dalam laporan keuangan. Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan tersebut antara lain analisis strategi, analisis dan rancangan sistem. Rancangan sistem berupa alur sistem dan fungsionalitas sistem tergambar dalam diagram Unified Modelling Language. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan knowledge management system telah disusun dalan rencana strategi TI BPK RI dan sejalan dengan tujuan strategis organisasi untuk mewujudkan yang bermutu. Rancangan sistem yang dibuat memenuhi siklus proses yang terdiri dari knowledge creation, knowledge accumulation, knowledge sharing, knowledge utilization, knowledge internalization. Kata Kunci : Knowledge Management System, Manajemen, e-government, BPK RI, Pemeriksaan. A. pendahuluan merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe organisasi dan institusi, baik itu sektor swasta maupun sektor publik, baik yang berorientasi layanan maupun yang berorientasi pada produk (Jain, 2009). telah menjadi sesuatu yang penting, oleh karena itu perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik. Dalam konteks menjaga eksistensi organisasi, knowledge management system merupakan kebutuhan bagi setiap organisasi. BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) sebagai organisasi yang bertumpu pada kecakapan dan keahlian, sumber daya manusia merupakan aset terpenting. Oleh sebab itu, penambahan jumlah dan pengembangan kemampuan serta kompetensi pegawai BPK menjadi prioritas utama untuk dapat mencapai hasil yang berkualitas. Beberapa literatur menyatakan bahwa knowledge management system mempunyai pengaruh penting untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensi organisasi. Implementasi knowledge management akan memberi manfaat bagi organisasi antara lain untuk mengetahui kekuatan sumber daya

Knowledge Management System 75 dalam organisasi, menggunakan kembali yang sudah ada, mempercepat proses penciptaan baru dari yang ada, dan menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar masuk SDM (Mulyanto, 2009). Pengembangan knowledge mangement system di BPK RI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan untuk peningkatan kompetensi dalam laporan keuangan pemerintah daerah dengan studi kasus BPK RI Perwakilan Provinsi Banten. Jain (2009) telah melakukan penelitian mengenai knowledge management di sektor publik terutama hubungan knowledge management dan e-government. Jain mengatakan kesuksesan e-governmet tergantung pada knowledge management. Knowledge management memberikan strategi secara menyeluruh dan teknik dalam mengelola konten e-government secara baik guna membuat lebih bermanfaat dan dapat diakses serta tetap terbaru. Penelitian tersebut menempatkan knowledge management sebagai instrumen perbaikan dan bagian integral dari e-government untuk membawa sektor publik agar mampu meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Jain juga mengembangkan sebuah framework knowledge management di pemerintahan dengan enam elemen utama yaitu, chief knowledge manager, teknologi informasi terbaru, kepemimpinan yang mendukung e-gov, proses dan kebijakan, dedikasi, dan keahlian pegawai serta budaya belajar dan berbagi. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara knowledge management dan kompetensi strategis. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa knowledge management ternyata memberikan pengaruh posistif yang signifikan terhadap kompetensi strategis organisasi. Penerapan knowledge management mempengaruhi peningkatan kompetensi karyawan yang sesuai dengan strategi perusahaan (Al hawari, 2012; Diniarta, 2012; Kartikasari, 2009). Smuts (2009) dan Taskin (2013) telah mengembangkan sebuah framework dan metodologi yang komprehensif untuk implementasi knowledge management system pada organisasi. Dalam framework ini dilakukan analisis strategi untuk menentukan tujuan dari knowledege management agar selaras dengan tujuan bisnis organisasi. Setelah itu dilakukan analisis untuk mengetahui dan mengidentifikasi yang dibutuhkan serta mengidentifikasi prioritas yang akan dikelola. Selanjutnya akan dibuat sebuah rancangan sistem untuk pengelolaan. Implementasi knowledge management di BPK RI akan memberi manfaat bagi organisasi antara lain untuk mengetahui kekuatan sumber daya dalam organisasi, menggunakan kembali yang sudah ada, mempercepat proses penciptaan baru dari yang ada, dan menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar masuk SDM (Mulyanto, 2009). Knowledge mangement juga dapat mengurangi masalah yang terdapat dalam organisasi BPK RI antara lain memberikan kemudahan dalam proses membagi antara senior dan junior, menjaga organisasi agar tidak hanya dimiliki oleh beberapa orang saja, dapat mengurangi gap antara senior dan junior, mengurangi penggunaan kertas dalam menyebarluaskan

76 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 informasi dan mendorong kebiasaan melakukan dokumentasi atas yang dimiliki dan menyebarluaskannya agar organisasi tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Knowledge Management System agar dapat memenuhi kebutuhan informasi dan untuk peningkatan kompetensi dalam laporan keuangan pemerintah daerah di BPK RI. B. metodologi Metodologi yang dipakai dalam perancangan ini adalah berdasarkan framework yang dikembangkan oleh Smuts (2009) dan Taskin (2013). Pada framework ini dilakukan analisis strategi untuk menentukan tujuan dari knowledege management agar selaras dengan tujuan bisnis organisasi. Setelah itu dilakukan analisis untuk mengetahui dan mengidentifikasi yang dibutuhkan serta mengidentifikasi prioritas yang akan dikelola. Selanjutnya akan dibuat sebuah rancangan sistem untuk pengelolaan. strategi Knowledge Management selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan Analisis Strategi Analisis Identifikasi dan evaluasi terhadap di dalam organisasi apa yang menjadi prioritas Gambar 1. Metodologi perancangan rancangan aplikasi sistem yang dijelaskan dengan diagram Unified Modelling Language Perancangan Rancangan yang dibuat memenuhi siklus proses yang terdiri dari knowledge creation, knowledge accumulation, knowledge sharing, knowledge utilization, knowledge internalization (Chang Lee, 2005). C. hasil dan pembahasan 1. Analisis Strategi Salah satu tujuan strategis BPK RI yang terdapat dalam rencana strategis BPK RI adalah mewujudkan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Sebagai organisasi yang bertumpu pada kecakapan dan keahlian, SDM merupakan aset terpenting BPK RI. Oleh sebab itu, penambahan jumlah dan pengembangan kemampuan serta kompetensi pegawai BPK RI menjadi prioritas utama untuk dapat mencapai hasil yang berkualitas. BPK RI juga secara khusus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan yang mendukung pelaksanaan seluruh kegiatan BPK RI. Salah satu program pengembangan aplikasi yang akan dikembangkan oleh BPK RI dalam rencana strategis TI BPK RI adalah pengembangan knowledge management system. Pengembangan knowledge management system pada bidang dengan tujuan pengembangan kompetensi sejalan dengan tujuan strategis organisasi untuk mewujudkan yang bermutu. Pemeriksaan yang bermutu dapat dicapai dengan pemenuhan atas kompetensi. Tujuan strategis ini dapat tercapai dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. B. Analisis BPK RI telah menetapkan Standar Kompetensi Teknis Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan yang bertujuan untuk mempercepat tercapainya

Knowledge Management System 77 pemenuhan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan profesi BPK RI. Kompetensi teknis dalam Standar Kompetensi Teknis Pemeriksa BPK adalah seperangkat serta keterampilan yang diperlukan oleh BPK dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, efektif, dan efisien. yang merupakan kompetensi teknis dalam Standar Kompetensi Teknis Pemeriksa BPK, yaitu pengelolaan keuangan negara, aspek hukum dalam, proses bisnis entitas yang diperiksa, sistem pengendalian internal (SPI), pengumpulan data, pengolahan data, dokumentasi, presentasi, dan penulisan laporan hasil. teknis tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam empat klaster teknis. Keempat klaster itu yaitu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, entitas, teknik, dan komunikasi dalam. Langkah-langkah yang telah ditempuh BPK RI dalam memenuhi kebutuhan tersebut antara lain: a) Diklat teknis yang merupakan pelatihan yang diselenggarakan oleh pusdiklat BPK RI. b) In house training yang merupakan pelatihan dikantor masing-masing perwakilan yang membahas mengenai yang akan dilakukan. Sebagai fasilitator biasanya salah seorang senior. c) Jaringan dokumentasi dan informasi hukum (JDIH) yang merupakan web untuk mengembangkan dan melaksanakan jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan BPK juga mendukung kegiatan informasi hukum untuk menyebar luaskan informasi peraturan per undang-undangan dan dokumentasi hukum. Gambaran mengenai dan sumber yang ada dalam organisasi dapat dilihat pada Tabel I. Jenis Pengelolaan keuangan negara Aspek hukum dalam Proses bisnis entitas yang diperiksa Sistem pengendalian internal (SPI) Pengumpulan data Tabel I Sumber Sumber Buku, Modul diklat, Pemeriksaan Sebelumnya Peraturan terkait, Dokumen entitas yang diperiksa, Dokumen entitas yang diperiksa, Dokumen entitas terperiksa Pedoman, Juknis, Modul diklat, Keterangan lain Peraturan terkait, Dokumen entitas, Diperoleh dari entitas yang diperiksa, Diperoleh dari entitas yang diperiksa dan lain

78 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 Jenis Pengolahan data Dokumentasi Komunikasi dalam Tabel I Sumber Sumber Pedoman, Juknis, Modul diklat, Juknis, Modul diklat, Juknis, Keterangan lain lain lain BPK RI telah mempunyai pedoman dalam penyusunan kertas kerja yang tertuang dalam keputusan BPK RI tentang petunjuk teknis laporan keuangan, akan tetapi dokumentasi dalam pelaksanaan pekerjaan belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sehingga yang telah didokumentasikan belum memberikan kemudahan dalam pencarian dan pemanfaatan yang berasal dari lain. Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh tentang prosedur yang dilaksanakan, pengujian yang dilakukan, informasi yang, dan kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan penugasan. Untuk mendapatkan informasi dan tersebut harus melakukan wawancara dan bertukar pikiran dengan, hal ini sangat menyulitkan apabila ingin mendapatkan informasi dan tentang terutama ketika berada pada tempat yang berbeda. Maka dari itu diperlukan peranan teknologi informasi untuk meningkatkan pengelolaan agar lebih efektif dan efisien. 2. Rancangan Sistem Pembuatan rancangan sistem didasarkan atas rumusan kriteria-kriteria dengan mengikuti proses sirkulasi. Sistem yang dirancang dapat menghasilkan dokumentasi dari yang dilakukan berupa langkah-langkah yang telah dilakukan dalam proses. 1) Use Case Diagram. Diagram use case digunakan untuk menangkap kebutuhan sistem dan untuk memahami proses apa saja yang dapat diperbuat oleh sebuah sistem. Kebutuhan sistem merupakan fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem. Sistem ini mempunyai enam aktor yaitu administrator,, anggota tim, ketua tim, pengendali teknis, dan penanggung jawab yang masing masing memiliki hak ases dan aktivitas yang berbeda. Supervisi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari supervisi ketua tim setelah itu pengendali teknis dan terakhir adalah supervisi penanggung jawab. Tugas supervisi yang dilakukan oleh ketua tim, pengendali teknis dan penanggung jawab yaitu memberikan saran bagi tim apabila menemukan kendala dalam dan memantau pelaksanaan metodologi.

Knowledge Management System 79 Diagram use case menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem knowledge management yang dirancang. Proses-proses tersebut merupakan fungsionalitas yang terdapat dalam sistem yang disebut dengan use case. Use case yang terkait dengan aktor administrator yang berperan melakukan manjemen sistem yaitu manajemen user, manajemen tim, dan manajemen peranan. Use case yang terkait dengan aktor yaitu lihat, cari, download, tambah pertanyaan, tambah jawaban, lihat pertanyaan, dan lihat jawaban. Use case yang terkait dengan aktor anggota tim yaitu tulis dan lihat saran. Use case yang terkait dengan aktor ketua tim yaitu tulis, persetujuan, tambah saran, dan lihat saran. Use case yang terkait dengan aktor pengendali teknis dan penanggung jawab adalah persetujuan, tambah saran, dan lihat saran. Gambar 2. Diagram Activity Knowledge Management System 2) Activity Diagram. Diagram activity menggambarkan ber bagai aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana aktivitas itu

80 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 berakhir. Diagram activity berguna untuk menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. 3. Analisis Proses Tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah rancangan yang telah dibuat telah memenuhi komponen proses sirkulasi. Komponen proses sirkulasi tersebut terdiri knowledge creation, knowledge accumulation, knowledge sharing, knowledge utilization, knowledge internalization. Analisis proses dapat dilihat pada tabel II. Tabel II Analisis Proses Proses Uraian Knowledge Creation Knowledge Accumulation Sistem dapat digunakan menciptakan baik dari maupun berdasarkan langkah - langkah dalam melakukan Sistem dapat digunakan untuk menyimpan yang berasal dari Fungsional Sistem Use case tulis, dan use case tambah jawaban Use case tulis, use case tambah jawaban dan dalam basis data Tabel II Analisis Proses Proses Uraian Knowledge Sharing Knowledge Utilization and Internalization D. Kesimpulan Sistem dapat melakukan pencarian yang telah tersimpan sesuai struktur dengan menggunakan kata kunci Sistem dapat digunakan untuk kebutuhan pembelajaran dan pemahaman Fungsional Sistem Use case cari, use case tambah pertanyaan use case tambah jawaban dan use case tambah saran. Use case lihat dan use case download Penelitian menunjukkan pengembangan knowledge management system pada bidang dengan tujuan pengembangan kompetensi telah diusun dalam rencana strategis teknologi informasi BPK RI. Rancangan yang dibuat telah memenuhi siklus proses yang terdiri dari knowledge creation, knowledge accumulation, knowledge sharing, knowledge utilization, knowledge internalization.

Knowledge Management System 81 Daftar Pustaka Alhawari, S., & Aljarrah M., 2012, The Impact of Knowledge Management Processes on the Improve of Strategic Competence: An Empirical study In Jordanian Insurance Companies, International Journal of Trade, Economics and Finance, vol. 3. Chang Lee K., 2005 Sangjae Lee, In Won Kang, KMPI: Measuring Knowledge Management Performance, Information & Management, vol 42, p. 469-482. Diniarta, R., 2012, Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan, Tesis Universitas Gadjah Mada. Jain P., 2009, Knowledge Management in e-government, Journal of Knowledge Management Practice, vol 10. Kartikasari, C. D., 2009, Penerapan Knowledge Management dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya yang Berdampak terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan pada PT Swadaharma Duta Data, Tesis Universitas Gadjah Mada. Mulyanto A., 2009, Roadmap Implementasi Knowledge Management, Seminar Nasional Informatika UPN Yogyakarta. Smuts, H., dkk, 2009, Framework and Methodology for Knowledge Management System Implementation, Annual Research Conference of the South African Institute of Computer Scientists and Information Technologists (SAICSIT), pp 10. Taskin, dkk, 2013, A Comprehensive Framework for Knowledge Management System Life Cycle, African Journal of Business Management, vol. 7(15), pp. 1285-1295.