BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai perpajakan yang diberikan kepada masyarakat kususnya untuk wajib pajak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Kebon Jeruk

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang. Pada wilayah Jakarta Barat KPP yang diteliti adalah KPP Pratama Kembangan Jl. Arjuna Utara No.87 ex. Gedung Guna Group Jakarta Barat, KPP Pratama Kebon Jeruk 1 Jl. Arjuna Selatan Kebon Jeruk dan di wilayah Tangerang penelitian dilakukan pada KPP Pratama Kosambi Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol Tangerang 15118. Penelitian dilaksanakan menggunakan one shot time horizone yaitu penelitian dilakukan dalam satu waktu tertentu, yaitu pada Desember 2013. B. Desain Pelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, yang mana penelitiannya untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Jadi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada. 35

36 C. Hipotesis Hipotesis adalah hubungan sebab akibat antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Fungsi utama hipotesis membuka kemungkinan untuk menguji kebenaran teori sehingga segala pernyataan berdasarkan suatu teori dalam bentuk yang dapat diuji validitasnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis Pertama Ho 1 : Tidak terdapat pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Ha 1 : Terdapat pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. 2. Hipotesis Kedua Ho 2 : Tidak terdapat pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Ha 2 : Terdapat pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. D. Variabel dan Skala Pengukuran Pada penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah kesadaran wajib pajak (X1) dan sanksi perpajakan (X2) sebagai variabel independen (X) dan kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebagai variabel dependen (Y).

37 Definisi operasional dari masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesadaran Wajib Pajak (X1) Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui dan memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak serta melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Indikator dari kesadaran wajib pajak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kesadaran wajib pajak terhadap kewajiban perpajakannya, fungsi pajak, pemahaman mengenai perpajakan, tujuan pemungutan pajak, kerugian negara atas penundaan pembayaran dan pengurangan beban pajak. Pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal dengan teknik pengukuran skala likert 5 poin untuk 10 pertanyaan dengan pola sebagai berikut. 1 2 3 4 5 STS TS N S SS Keterangan: Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 = Sangat Tidak Setuju (STS) = Tidak Setuju (TS) = Netral (N) = Setuju (S) = Sangat Setuju (SS)

38 2. Sanksi Perpajakan (X2) Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undang perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti atau ditaati atau dipatuhi. Atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2011:59). Indikator dari sanksi perpajakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemeriksaan terhadap peraturan Undang-Undang, efek sanksi pajak, ketegasan sanksi, kesetaraan pengenaan sanksi, kesesuaian prosedur, sosialisasi sanksi pajak. Pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal dengan teknik pengukuran skala likert 5 poin untuk 10 pertanyaan dengan pola sebagai berikut. 1 2 3 4 5 STS TS N S SS Keterangan: Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 = Sangat Tidak Setuju (STS) = Tidak Setuju (TS) = Netral (N) = Setuju (S) = Sangat Setuju (SS)

39 3. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan serta mempunyai kesadaran dan kesediaan untuk mematuhi dan memenuhi peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. Indikator dari kepatuhan wajib pajak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepatuhan dalam kepemilikan NPWP, hak dan kewajiban Wajib Pajak, memahami undang-undang perpajakan, mengisi formulir pajak dengan benar, menghitung semua pajak dengan benar, mengikuti cara perhitungan yang sudah ada di undang-undang, membayar sesuai dengan jumlah telah dihitung, membayar pajak tepat waktu, melaporkan pajak tepat waktu, kelengkapan dokumen. wajib pajak paham dan berusaha memahami UU Perpajakan, mengisi formulir pajak dengan benar, menghitung pajak dengan jumlah yang benar dan membayar pajak tepat pada waktunya. Pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal dengan teknik pengukuran skala likert 5 poin untuk 10 pertanyaan dengan pola sebagai berikut. 1 2 3 4 5 STS TS N S SS Keterangan: Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 = Sangat Tidak Setuju (STS) = Tidak Setuju (TS) = Netral (N) = Setuju (S) = Sangat Setuju (SS)

40 Pada tabel 3.1 dapat dilihat ringkasan definisi operasional yang digunanakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Definisi Operasional variabel No Variabel Indikator Skala Sumber 1 Kesadaran wajib pajak (X1) Kesadaran wajib pajak terhadap: a. Kewajiban perpajakan (P1,P2,P3) b. Fungsi pajak (P4,P5) c. Pemahaman mengenai perpajakan (P6,P7) d. Tujuan pemungutan pajak (P8) e. Kerugian negara atas penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak (P9, P10) Ordinal Muliari dan Setiawan (2009) dan Nur Falah (2012) 2 Sanksi Perpajakan (X2) 3 Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Pemeriksaan terhadap : a. Peraturan Undangundang (P1,P2,P3) b. Efek Sanksi pajak (P4,P5) c. Ketegasan sanksi (P6,P7) d. Kesetaraan pengenaan sanksi (P8) e. Kesesuaian prosedur (P9) f. Sosialisasi sanksi pajak (P10) Kepatuhan diukur melalui : a. Kepemilikan NPWP (P1) b. hak dan kewajiban Wajib Pajak (P2) c. Memahami undangundang perpajakan (P3) d. Mengisi formulir pajak dengan benar (P4) Ordinal Ordinal Dani Hermawan (2013) Ina (2012)

41 E. Metode Pengumpulan Data e. Menghitung semua pajak dengan benar (P5) f. Mengikuti cara perhitungan yang sudah ada di undang-undang (P6) g. Membayar sesuai dengan jumlah telah dihitung (P7) h. Membayar pajak tepat waktu (P8) i. Melaporkan pajak tepat waktu (P9) j. Kelengkapan dokumen (P10) Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research) 1. Penelitian Lapangan Pada metode ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey kelapangan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden secara acak yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Responden disini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Selain itu, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara mewawancarai staf KPP (Sub Bagian Umum) untuk memperoleh data yang sebenarnya mengenai jumlah wajib pajak orang pribadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat.

42 2. Penelitian kepustakaan Dalam penelitian kepustakaan ini, penulis memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, artikel dan referensi lainnya yang berhubungan dengan perpajakan serta bahan bacaan lainnya. F. Jenis Data Sumber data adalah data-data yang akan dijadikan sumber dalam melakukan penelitian. Jenis data dalam penelitian ini adalah Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli atau data lapangan yang dikumpulkan penulis secara langsung dari pihak-pihak terkait dengan masalah yang diteliti. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari para wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat. Data ini berupa kuesioner yang telah diisi oleh para wajib pajak yang menjadi responden terpilih dalam penelitian ini. Selain itu juga menggunakan data yang diperoleh dari KPP di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat mengenai jumlah wajib pajak orang pribadi. G. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

43 seluruh wajib pajak orang pribadi yang wajib SPT tahunan yang terdaftar di KPP Pratama Kembangan, KPP Pratama Kebon Jeruk 1 untuk wilayah Jakarta Barat dan untuk wilayah Tangerang pada KPP Pratama Kosambi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 217.063 wajib pajak orang pribadi yang wajib SPT tahunan. Untuk efisiensi waktu dan biaya, maka tidak semua wajib pajak menjadi objek dalam penelitian ini. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode propotional sampling untuk setiap KPP di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat dan juga menggunakan metode accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok sebagai sumber data. Sedangkan untuk penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: N n = 1 + Ne Keterangan: N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel e = Sampling error (Kesalahan sampel = 10%)

44 Berdasarkan data dari KPP di wilayang Tangerang dan Jakarta Barat, pada tahun 2012 tercatat sebanyak 217.063 WPOP wajib SPT tahunan. Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah n = 217.063 1 + 217.063 (0,1 ) n = 99,95 dibulatkan 100 Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Perhitungan jumlah sampel yang diambil untuk setiap KPP berdasarkan proportional sampling adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Pengambilan Sampel Untuk Setiap KPP KPP Jumlah WP OP Wajib SPT Tahunan Proportional Sampling Kosambi 112.572 100 x.. Kembangan 59.603 100 x.. Kebon Jeruk 1 44.888 100 x. Jumlah Sampel 52 21 27 Sumber : KPP di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat

45 H. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tahapan dalam menganalisis data, yaitu: 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data secara keseluruhan yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). 2. Uji Kualitas Data Untuk menguji apakah konstruk (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikatorindikator yang diamati) yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Pernyataan dikatakan valid jika korelasi masingmasing indikator pernyataan terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan, sig <0,05. Selain itu, suatu butir pernyataan dapat

46 dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Nilai r table product moment dengan signifikan 5% (0,05). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berfungsi untuk menguji apakah item pernyataan di dalam kuesioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda apabila dilakukan kembali pada subjek yang sama. Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen, sebagai pedoman didasarkan pada ketentuan sebagai berikut: 1) Nilai Cronbach Alpha 0,00 0,20 berarti kurang reliabel 2) Nilai Cronbach Alpha 0,21 0,40 berarti agak reliabel 3) Nilai Cronbach Alpha 0,41 0,60 berarti cukup reliabel 4) Nilai Cronbach Alpha 0,61 0,80 berarti reliabel 5) Nilai Cronbach Alpha 0,081 1,00 berarti sangat reliabel Untuk pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya angka reliabel diatas 0,6, jadi nilai Conbrach Alpha juga diatas 0,6. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik pada penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Namun karena data yang digunakan adalah data cross section, maka uji autokorelasi tidak dilakukan.

47 a. Uji Normalitas Ghozali (2005:110) mengatakan bahwa uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dalam uji normalitas digunakan grafik normal probability plot (P-Plot) dan histogram standardized residual. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Selain itu, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah jika sig > 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika sig < 0,05, maka model regresi tidak memenuh asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Ghozali (2005:91) mengatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

48 Deteksi tidak adanya multikolinearitas dilihat dari kriteria berikut: 1) Jika nilai VIF >10 atau jika nilai tolerance <0,10, maka ada multikolinearitas dalam model regresi 2) Jika nilai VIF <10 atau jika nilai tolerance >0,10, maka tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. c. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lyang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homokesdastisitas dan jika berbda disebut Heterokesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokestisitas atau tidak terjadi heterokesdatisitas. Uji Heterokesdatisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian mengemput, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi homokesdatisitas, tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105). 4. Uji Kesesuaian Model (Goodness Of Fit) Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian atas asumsi-asumsi klasik, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian-pengujian yang dilakukan sebagai berikut :

49 a. Koefisien Determinasi (R²) Ghozali (2005:83) mengatakan bahwa koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen/terikat. Nilai koefisian determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan R² adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan nilai Adjusted R² untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen (bebas)

50 yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F akan digunakan untuk menguji hipotesis alternatif. Kriteria yang dipakai dalam pengambilan keputusan terhadap hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima. 2) Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H a ditolak. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya model regresi dikatakan memiliki variabel independen yang berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya model regresi dikatakan memiliki variabel independen yang tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. 5. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Uji statistik ini pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

51 independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Kriteria uji t adalah sebagi berikut: 1) Jika sig t > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. 2) Jika sig t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. b. Analisis Regresi Berganda Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda. Analisis Regresi Berganda adalah metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel yang lain konstan. Teknik analisis regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun secara bersama-sama. Model regresi tersebut adalah sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Keterangan : Y α = Variabel Dependen = Konstanta β 1, β 2 = Koefisien e = Error X 1, X 2 = Variabel Independen