BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yaitu bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

BAB II URAIAN TEORITIS

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB II LANDASAN TEORI. menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB II LANDASAN TEORI

JENIS-JENIS BANK DI INDONESIA M. Irwan Padli Nasution

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB IV LAYANAN. Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler terdapat 4 macam

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa jasa keuangan yang berhubungan dengan uang yang yang di gunakana

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan didalam literatur penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau pembayaraan baik dalam menghimpun dana maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. Sesuai dengan pasal 1 ayat 2 Undangt-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk yang lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi bank adalah merupakan lembaga keuangan yaang menjadi tempat bagi perusahaan, lembaga pemerintah, swasta maupun perorangan dalam penghimpunan dana lalu menyalurkannya dalam bentuk perkreditan jasa lainnya.

7 1.2 Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya Jenis bank berdasarkan fungsinya ada tiga yaitu : 1) Bank Sentral Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. (Miftahul 2011, dalam http://indonesi4ku. wordpress.com diakses tanggal 12 Maret 2014) 2) Bank Umum Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). 3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

8 2.3 Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya Jenis bank berdasarkan kepemilikannya ada tiga yaitu : 1) Bank Milik Pemerintah Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Lampung, dan sebagainya. 2) Bank Milik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain. 3) Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

9 2.4 Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya ada 2 yaitu : 1) Bank Konvensional Pengertian kata konvensional menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdasarkan kesepakatan umum seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro, menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian

10 dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. 2) Bank Syariah Sekarang ini banyak berkembang bank syariah. Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan

11 diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah: a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah). c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba. 2.5 Pengertian Nasabah dan Pelayanan Nasabah adalah orang atau badan usaha yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada suatu bank ( Rosue dan Pitoyo, 1995:12 ). Nasabah adalah semua pihak yang menerima kebutuhan mereka dan atau pihak yang menggunakan jasa bank, termasuk walk in customer ( Pusdiklat PT Bank Lampung, 2005:2 ) Kotler ( 1994:40 ), menyatakan : Pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak

12 berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan suatu produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. 2.6 Pengertian Pelayanan Prima Pelayanan prima atau pelayanan berkualitas merupakan terjemahan dari service excellence yang sering diartikan sebagai pelayanan dengan nilai yang plus atau pelayanan terbaik. Pelayanan prima adalah pelayanan yang dibutuhkan dan diharapkan nasabah, antara lain dengan cara pelayanan yang dilakukan oleh nasabah dapat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat, aman dan dengan sentuhan hati ( Pusdiklat PT Bank Lampung, 2005:6 ). Selain itu pelayanan prima merupakan kepedulian terhadap pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasan agar mereka selalu loyal terhadap perusahaan. 2.7 Kualitas Pelayanan Suatu cara bagi perusahaan jasa untuk tetap unggu dalam persaingan adalah memberikan kualitas yang lebih tinggi dari pada pesaing secara konsisten. Pada perbankan, kualitas pelayanan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah dan pelaksanaan pelayanan. Berikut lima unsur pelayanan yang dapat digunakan untuk kinerja pelayanan kepada nasabah menurut Parasuraman, et. al. dalam Tjiptono (2005:70), antara lain :

13 1. Reliability ( Keandalan ) Kemampuan untuk melaksanakan service yang dijanjikan secara akurat dan konsisten. Adapun indikator pelayanan yang termasuk dalam dimensi reliability adalah bank selalu memenuhi pelayanan yang dijanjikan, prosedur pelayanan yang mudah serta ATM selalu dalam keadaan berfungsi. 2. Responsiveness ( Keresponsifan ) Kerelaan menolong nasabah dan mampu memberikan pelayanan dengan cepat. Adapun indikator pelayanan yang termasuk dalam dimensi ini adalah Teller dan Customer Service bersedia membantu nasabah, nasabah tidak pernah menunggu lebih dari 5 menit untuk memperoleh pelayanan bank, memberikan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti. 3. Assurance ( Keyakinan ) Pengetahuan dan keramahtamahan para pegawai serta kemampuan mereka dapat dipercaya. Adapun indikator pelayanan yang termasuk dalam dimensi ini adalah Customer Service dan Teller bersikap profesional, ramah dan sopan, selama memberikan pelayanan, petugas tidsk mengobrol dengan sesama petugas atau menggunakan telepon. 4. Emphaty ( empati ) Merasakan apa yang dirasakan nasabah dan memberikan perhatian pribadi kepada nasabah. Adapun indikator pelayanan yang termasuk dalam dimensi ini adalah petugas bank yang dapat mengenal nasabah, customer service dapat memahami keperluan nasabah, serta perhatian keluhan nasabah.

14 5. Tangibles ( Berwujud ) Fasilitas fisik, perlengkapan dan penampilan fisik pegawainya. Adapun indikator pelayanan yang terdapat dalam dimensi ini adalah petugas bank berpenampilan rapi dan bersih, bank memiliki ruangan yang bersih, rapi dan nyaman, semua jenis slip/formulir yang diperlukan selalu tersedia dan mudah diperoleh. 2.8 Alasan Pemilihan Bank Alasan seseorang memilih suatu bank untuk menyimpan dananya, yaitu: 1. Produk yang ditawarkan beragam 2. Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah 3. Kualitas dan kuantitas bankir 4. Bunga yang ditawarkan oleh bank menarik 5. Lokasi bank yang strategis misal dekat dengan pasar, perkantoran, perumahan, atau kawasan industri 6. Lay out gedung dan ruangan kantor 2.9 Penyebab Nasabah Keluar Pelayanan yang diberikan walaupun sudah cukup baik namun masih terdapat nasabah yang merasa tidak puas dan pada akhirnya menyebabkan nasabah tersebut pergi. Berikut ini merupakan alasan nasabah meninggalkan bank, yaitu : 1. Pelayanan tidak memuaskan Nasabah merasa tidak dilayani dengan baik, merasa disepelekan atau tidak dioerhatikan.

15 2. Produk yang tidak baik Kelengkapan produk yang ditawarkan kurang sehingga pilihan yang sesuai dengan keinginan nasabah tidak tersedia. 3. Ingkar janji Petugas tidak tepat janji dalam memberikan pelayanan, seperti waktu pelayanan. 4. Biaya yang relatif mahal Biaya yang dibebankan kepada nasabah relatif mahal jika dibandingkan dengan bank pesaing. ( Kasmir, 2004:213 ) Karyawan perlu membuat nasabah betah berurusan dengan bank dengan cara cara sebagai berikut : 1. Petugas harus menarik, baik dari segi penampilan maupun gaya bicara 2. Cepat tanggap terhadap keinginan nasabah dan cepat dalam melayani nasabah 3. Ruang tunggu yang nyaman 4. Brosur yang tersedia lengkap dan mampu menjelaskan segala sesuatu Petugas harus memperhatikan etika dalam memberikan pelayanan sehingga kedua belah pihak baik nasabah maupun pegawai dapat saling menghargai. Etika pelayanan yang dapat diberikan dalam rangka menciptakan pelayanan yang baik adalah sebagai berikut : 1. Mengucap salam saat bertemu nasabah 2. Mempersilahkan nasabah untuk duduk saat mengantri dengan sopan

16 3. Baik dalam mengucapkan salam maupun mempersilahkan tamu dengan selalu ramah dan senyum 4. Bertanya tentang keperluan nasabah dengan sopan, ramah dan lemah lembut 5. Biasakan dan mulai mengucapkan mohon atau maaf untuk mempersilahkan nasabah untuk mengisi formulir atau menunggu sesaat 6. Ucapkan kata terimakasih bila nasabah memberikan saran atau hendak pulang setelah melakukan transaksi