BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. dalam sarana telekomunikasi telepon tetap ataupun telepon seluler.

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum tentang perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perekonomian tanah air sedang digerakkan oleh sektor industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan di Indonesia selalu memiliki masalah yang berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis kebijakan pajak..., Wiwiet Septiana Rosario, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu perusahaan memberikan konstribusi yang besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

memberikan suatu jaminan (assurance) akan tercapainya keinginan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk layanan telekomunikasi yang beredar di Indonesia. Sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE PADA PT BAKRIE TELECOM TBK PERIODE

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Wireless Intelligent, jumlah pelanggan seluler di Indonesia pada quartal dua tahun

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang melintasi batas negara ini telah menuntut bangsa kita untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dunia saat ini memasuki era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB V PENUTUP. yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada tema boarderless communication (komunikasi tanpa batas). Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENGANTAR. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE PUTRI EKA AYU AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE.

BAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak, kompetisi perusahaan yang semakin tinggi dan permintaan. laporan keuangan perusahaan yang membuat perusahaan perlu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan globalisasi ekonomi dalam rangka mewujudkan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing melalui memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada,

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir banyak bermunculan perusahaan yang bergerak dalam bidang ini. Mereka menawarkan jasa komunikasi dengan keunggulan masing-masing sehingga persaingan dalam bisnis ini pun semakin ketat. Persaingan yang terjadi bukanlah hal yang mudah dilalui, perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia sudah seharusnya bekerja keras untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan bisnisnya di tengah persaingan yang semakin tajam dapat dikatakan sebagai suatu prestasi yang luar biasa. Di Indonesia sendiri terdapat 10 perusahaan telekomunikasi yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan kelangsungan bisnisnya di tengah persaingan yang tajam diantaranya PT. Telekomunikasi Selular Tbk (Telkomsel), PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat), PT. Excelcomindo Pratama Tbk (PT. XL Axiata Tbk), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Flexi), PT. Mobile-8 Telecom (Fren), PT. Bakrie Telecom Tbk (Esia), PT. Hutchinson Indonesia Tbk, PT. Smart Telecom Tbk, PT. Natrindo 1

2 Telepon Seluler dan PT. Sampoerna Telecomunication Indonesia (Priandoyo, 2007). Perusahaan-perusahaan tersebut dipacu untuk memenangkan pasar melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas. Perusahaan-perusahaan yang mampu mempertahankan eksistensi bisnisnya merupakan perusahaan-perusahaan dengan kemampuan manajerial yang baik sehingga dapat dikatakan mampu mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memperoleh imbalan atas segala aktivitas bisnisnya. Kinerja keuangan perusahaan pun sebagian besar dapat dilihat dari perbandingan antara laba dengan sumber daya keuangan yang dilibatkan dalam aktivitas perusahaan. Nilai perbandingan tersebut dapat menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya secara efisien. Salah satu sumber daya yang paling penting dalam perusahaan adalah modal. Efisiensi dalam pengelolaan modal dapat dilihat dengan cara membandingkan laba dengan jumlah modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain menghitung rentabilitas ekonominya. Rentabilitas ekonomi ini penting karena banyak digunakan untuk mengukur seberapa baik kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dari modal yang tersedia. Dalam beberapa tahun terakhir banyak perusahaan telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan rentabilitas ekonomi. Peningkatan ini terjadi seiring berkembangnya bisnis di bidang ini dan peningkatan kemampuan manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangannya di tengah persaingan yang pesat. PT. Indonesian Sattelite

3 Corporation Tbk (Indosat), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT. Bakrie Telecom Tbk (Esia) termasuk ke dalam 10 besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang mengalami peningkatan rentabilitas ekonomi. Namun di tengah kondisi keuangan dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang semakin membaik terjadi hal yang kontras dengan yang dialami oleh PT. XL Axiata Tbk. Jika tiga perusahaan lain yang disebutkan di muka mengalami peningkatan rentabilitas ekonomi, PT. XL Axiata Tbk malah mengalami penurunan rentabilitas ekonomi yang cukup signifikan. Berikut adalah grafik perolehan rentabilitas ekonomi pada perusahaan-perusahaan yang disebutkan sebelumnya, Sumber: Laporan Keuangan PT. Indonesian Sattelite Corporation Tbk Periode 2003-2008 Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Rentabilitas Ekonomi PT. Indonesian Sattelite Corporation Tbk PT. Indonesian Sattelite Corporation Tbk memperoleh rentabilitas ekonomi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dimana peningkatan

4 tertinggi terjadi pada tahun 2006. Selain PT. Indonesian Sattelite Corporation Tbk, peningkatan rentabilitas ekonomi juga dialami oleh PT. Bakrie Telecom Seluler, Sumber: Laporan Keuangan PT. Bakrie Telecom Tbk Periode 2004-2008 Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Rentabilitas Ekonomi PT. Bakrie Telecom Tbk Rentabilitas ekonomi PT. Bakrie Telecom Tbk cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2004 hingga tahun 2008 dan peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2006. Perusahaan lain yang mengalami peningkatan rentabilitas ekonomi adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan berikut adalah grafik peningkatan rentabilitas ekonominya,

5 Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 1996-2007 Gambar 1.3 Grafik Peningkatan Rentabilitas Ekonomi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Sama halnya dengan perusahaan-perusahaan yang dibicarakan sebelumnya, perusahaan ini pun mengalami peningkatan rentabilitas ekonomi dimana peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2001. Jika grafik rentabilitas ekonomi perusahaan-perusahaan telekomunikasi diatas dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan nilai rentabilitas ekonomi, maka tentu lain halnya dengan yang terjadi pada PT. XL Axiata Tbk yang menunjukkan kondisi yang berbanding terbalik. PT. XL Axiata Tbk sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya yaitu memperoleh laba. Dari setiap kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan ini tentunya dihasilkan laba operasi yang berbeda dari setiap periode, laba operasi ini menunjukkan kelebihan dari pendapatan dengan beban yang digunakan

6 perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan. Laba operasi yang diperoleh oleh PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu menghasilkan laba dari setiap usahanya, berikut grafik yang menunjukkan peningkatan laba operasi pada PT. XL Axiata Tbk, Sumber: Laporan Keuangan PT. XL Axiata Tbk 2002-2009 Gambar 1.4 Grafik Peningkatan Laba Operasi Dari gambar 1.4 diatas dapat dilihat bahwa laba operasi yang diperoleh perusahaan cenderung meningkat, walaupun pada tahun-tahun tertentu terjadi penurunan namun penurunan yang terjadi hanya berlangsung dalam satu periode dengan jumlah penurunan yang kurang signifikan. Peningkatan laba operasi terbesar terjadi pada tahun 2006 sebesar 80,3%. Peningkatan laba operasi yang dialami oleh PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009 tersebut merupakan prestasi luar biasa yang tentunya harus didukung oleh unsur lain dalam perusahaan. Dalam mencapai

7 laba operasi yang tinggi, perusahaan harus memiliki ketersediaan modal yang cukup untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan. Manajemen setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah modal yang dimiliki dengan tujuan untuk memfasilitasi kegiatan operasi perusahaan sehingga laba yang diperoleh semakin meningkat pula. Modal yang dimiliki oleh PT. XL Axiata Tbk ini pun terus bertambah seiring dengan bertambahnya laba operasi yang diperoleh perusahaan, berikut grafik peningkatan jumlah modal PT. XL Axiata Tbk, Sumber: Laporan Keuangan PT. XL Axiata Tbk 2002-2009 Gambar 1.5 Grafik Peningkatan Modal Gambar 1.5 menunjukkan peningkatan jumlah modal yang terjadi pada PT. XL Axiata Tbk selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2009. Peningkatan modal yang paling besar terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 252,12%. Peningkatan yang terjadi tersebut jauh lebih besar dari prosentase peningkatan laba operasi tertinggi yang dicapai perusahaan pada tahun 2006.

8 Berdasarkan gambar 1.4 dan 1.5 dapat disimpulkan, baik laba operasi maupun jumlah modal PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009 mengalami peningkatan dengan jumlah yang signifikan, namun justru pada periode tersebut perusahaan terus menerus mengalami penurunan rentabilitas ekonomi. Pada dasarnya setiap peningkatan modal yang terjadi mampu meningkatkan laba operasi yang diperoleh perusahaan namun peningkatan jumlah modal yang sangat besar setiap tahunnya tidak diimbangi dengan peningkatan laba operasi yang besar pula, hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan belum mampu untuk mengelola setiap rupiah modal yang tertanam dalam perusahaan secara efisien. Penurunan rentabilitas ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk merupakan hal yang tidak diharapkan terjadi karena menandakan perusahaan belum mampu memaksimalkan penggunaan modal yang ada. Pengelolaan modal yang dimiliki secara efisien sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena setiap aktivitas perusahaan pasti dibiayai oleh modal. Modal yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari disebut dengan modal kerja. Kebutuhan modal kerja setiap perusahaan tergantung pada jenis usaha dan kebutuhannya. Jumlah modal kerja setiap perusahaan akan tergantung pada jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Aktiva lancar merupakan aktiva yang akan habis dalam satu periode akuntansi jika digunakan dalam aktivitas perusahaan. Aktiva lancar pada PT. XL Axiata Tbk ini terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak dibayar dimuka, piutang derivatif, aktiva lain-lain serta uang muka dan biaya dibayar dimuka lain-lain.

9 Pada periode 2002-2009, PT. XL Axiata Tbk memiliki aktiva lancar dengan jumlah yang semakin besar dimana kas dan setara kas menduduki jumlah yang dominan untuk setiap tahunnya yaitu sebesar 50% dari jumlah keseluruhan aktiva lancar. Berikut grafik perkembangan modal kerja pada PT. XL Axiata Tbk, Sumber: Laporan Keuangan PT. XL Axiata Tbk 2002-2009 Gambar 1.6 Grafik Modal Kerja Berdasarkan gambar 1.6 dapat dilihat jumlah modal kerja perusahaan cenderung meningkat, peningkatan modal kerja paling tinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 121,5%. Peningkatan jumlah modal kerja ini sudah sepantasnya diimbangi dengan pengelolaan optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Bagaimanapun modal kerja yang tersedia dalam perusahaan harus dapat dikelola secara efisien. Efisiensi dalam pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan usaha untuk memperoleh pendapatan hasil operasinya. Jumlah modal kerja dari suatu periode ke periode lainnya akan

10 selalu berubah sehingga perlu pengelolaan yang profesional. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting untuk beroperasi secara lebih ekonomis atau digunakan secara efisien. Oleh karena itu pihak manajemen harus pandai mengelola modal kerja sehingga setiap penggunaan modal kerja dapat meningkatkan laba operasi. Dengan peningkatan laba operasi diharapkan perusahaan mampu menciptakan rentabilitas ekonomi maksimal yang merupakan salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan. Penurunan rentabilitas ekonomi yang dialami PT. XL Axiata Tbk ini jika terus terjadi dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan penurunan nilai perusahaan yang tentunya mengindikasikan kinerja manajemen perusahaan yang semakin memburuk. Semakin buruk kinerja manajemen akan mengakibatkan investor segan untuk menanamkan dananya pada perusahaan. Berkurangnya jumlah investasi yang masuk akan menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena modal yang tersedia tidak cukup untuk menunjang aktivitas operasional perusahaan untuk meningkatkan laba sehingga pada akhirnya perusahaan tidak mampu melaksanakan kegiatan operasional dengan lancar serta tidak mampu menghasilkan peningkatan laba dari setiap kegiatannya. Hal tersebut akan berujung pada kebangkrutan yang akan dialami perusahaan. Uraian tersebut menunjukkan betapa diperlukannya pengelolaan secara efisien pada modal kerja yang merupakan penunjang terlaksananya kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Pada akhirnya dengan adanya pengelolaan yang efisien terhadap modal kerja tersebut, diharapkan tingkat rentabilitas ekonomi PT. XL Axiata Tbk dapat terus meningkat. Atas dasar permasalahan ini, maka

11 dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Rentabilitas Ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk (XL) Periode 2002-2009. 1.2 Rumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, dinyatakan bahwa tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi setiap perusahaan akan tercapai jika dilakukan efisiensi modal kerja yang ada. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat efisiensi modal kerja dan perubahan tingkat efisiensi modal kerja pada PT. XL Axiata Tbk? 2. Bagaimana tingkat rentabilitas ekonomi dan perubahan tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk? 3. Seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran tentang efisiensi modal kerja pada PT. XL Axiata Tbk. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang rentabilitas ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk.

12 3. Untuk memperoleh penjelasan tentang besarnya pengaruh efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. XL Axiata Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian berikut: Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Kegunaan teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu terutama yang berhubungan dengan ilmu manajemen keuangan. 2. Kegunaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi serta masukan bagi manajemen PT. XL Axiata Tbk dalam mengelola modal kerja sehingga mampu meningkatkan rentabilitas ekonomi.