Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Siti Nuryati, STP, MSi Muhammad Aries

dokumen-dokumen yang mirip
METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN DIABETES MELITUS PADA WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA

GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI

PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

No Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004).

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

Citrakesumasari, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

daripada mereka yang aktif. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga berhubungan dengan obesitas. Meningkatnya tingkat pendapatan juga

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan permasalahan kardiovaskuler dan DM (Marliyanti, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDENSI DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG DAN LEDOKOMBO

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kedungkandang. Waktu pelaksanaan April 2017.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

Angka Kejadian dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di 78 RT Kotamadya Palembang Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkannya. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, maka dapat menimbulkan penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia termasuk di negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menghadapi masalah kesehatan yang kompleks.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

BAB IV METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDENSI DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG DAN LEDOKOMBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN

Karakteristik Umum Responden

HUBUNGAN STATUS GIZI, POLA KONSUMSI PANGAN, DAN GAYA HIDUP TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA PERDESAAN ANGGA PRASTYO

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi epidemiologi. Secara garis besar proses transisi epidemiologi adalah

Faktor-faktor Resiko yang Berhubungan dengan Obesitas pada Laki-laki dan Perempuan di Indonesia: Studi Kasus dari Indonesia Family Life Survey (IFLS)

Transkripsi:

ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI & DM DI JAKARTA: IMPLIKASINYA PADA PENCEGAHAN MASALAH GIZI LEBIH, HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Siti Nuryati, STP, MSi Muhammad Aries Aries, SP Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Desember 29

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya cukup tinggi di dunia. WHO (23): 1 milyar orang dewasa (26 %) hipertensi dan akan meningkat menjadi 29% tahun 225. Penderita DM 194 juta org dewasa (5,1%) dan akan meningkat menjadi 333 juta tahun 225.

Hipertensi di Indonesia: Tahun 1992 (16,%), 1995 (18,9%), 21 (26,4%), 27 (29,8%). (SKRT dan Riskesdas) DM di Indonesia: Tahun 21 (7,5%) dan 24 (1,4%). Riskesdas 27 menunjukkan prevalensi DM sebesar 1,1%. Studi menganalisis faktor risiko hipertensi dan DM di tingkat daerah (provinsi) perlu dilakukan. Jakarta: kota metropolitan memiliki masalah kompleks. Pergeseran gaya hidup berpeluang besar menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

TUJUAN Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko potensial dari komponen status gizi dan gaya hidup terhadap kejadian hipertensi dan diabetes melitus pada penduduk dewasa di DKI Jakarta.

KERANGKA PENELITIAN Sosial Ekonomi - Pendidikan -Pekerjaan Utama GAYA HIDUP Perilaku Berisiko - Konsumsi jeroan - Konsumsi makanan berlemak STATUS GIZI - Konsumsi makanan asin - Konsumsi makanan yang diawetkan - Konsumsi makanan/minuman manis - Konsumsi minuman berkafein - Gangguan mental emosional - Merokok - Konsumsi alkohol Perilaku Protektif - Kebiasaan aktivitas fisik - Konsumsi buah dan sayur - Indeks Massa Tubuh -Lingkar Perut PENYAKIT DEGENERATIF - Hipertensi - Diabetes Melitus GENETIK DEMOGRAFI DAN SOSEK - Umur - Status sosial ekonomi Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Hubungan yang diteliti Hubungan yang tidak diteliti

METODE Sumber data: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 27 Desain: cross-sectional Kriteria inklusi: pria dan wanita berusia > 2 tahun dan tidak sedang hamil bagi sampel wanita Jumlah sampel sebesar 1.834

Variabel KATEGORI VARIABEL Umur > 45 dan < 45 Status sosial ekonomi Hipertensi Status Gizi Konsumsi jeroan, makanan berlemak, makanan asin, awetan, makanan/minuman manis, minuman berkafein Merokok Tinggi dan rendah Kategori pengukuran. Normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1, hipertensi derajat 2 (1)Indeks Massa Tubuh/IMT (kurus < 18.5, normal 18.5 23., gemuk 23. 27., dan obes > 27) (2)Lingkar perut (pria berisiko >9 cm, wanita berisiko >8cm) Sering(>1 kali/hari) dan jarang(<1kali/hari) (1)Riwayat merokok (setiap hari, kadang-kadang, dulu pernah, dan tidak pernah); (2)Umur pertama kali merokok (<17 th dan > 17 th) (3)J l h dihi /h i ( 15 b d 15 b ) (3)Jumlah yang dihisap/hari (>15 btg dan <15 btg) (4)Jenis rokok (rokok putih dan bukan)

Variabel Konsumsi alkohol KATEGORI VARIABEL Kategori pengukuran (1)Konsumsi 1 bulan terakhir (ya dan tidak) (2)Frekuensi( ) (sering > 5 hari/minggu, dan jarang) (3)Porsi (>2 satuan dan < 2 satuan), (4)Jenis alkohol (wine dan bukan) Gangguan mental Gangguan (> 6 jawaban ya) dan normal (<6 emosional jawaban ya) Konsumsi buah dan sayur Aktivitas fisik (1)Cukup (>5 porsi/hari selama 7 hari/minggu) dan tidak cukup, (2)Frekuensi (> 3 hari/minggu dan < 3 hari/minggu), (3)Porsi(> 3 porsi/hari dan < 3 porsi/hari) (1)Cukup k (aktivitas it fisik ik berat, sedang, ringan, selama > 5 hari/minggu, dan total waktu > 15 menit/minggu) (2) tidak cukup

PENGOLAHAN & ANALISIS DATA Analisis bivariat: menghitung nilai odds ratio (OR). Kriteria tingkat kemaknaan statistik yang digunakan p <.5. Analisis multivariat dilakukan untuk menarik kesimpulan akhir penelitian. Analisis multiple logistic regression dan korelasi rank Spearman. Pengolahan data menggunakan Microsoft Exel 23, SPSS versi 13. dan Minitab versi 14. Model umum analisis regresi logistik yang akan digunakan untuk masingmasing peubah outcome (peubah dependen) adalah Yk = a + b1 x1 + b2 X2 + c3 X3+... bixj Y1= kejadian hipertensi (hipertensi =, lainnya = 1) Y2=kejadian diabetes melitus (diabet=, lainnya =1) X1..Xj = peubah-peubah yang diduga seperti dalam kerangka pikir

KARAKTERISTIK RESPONDEN JENIS KELAMIN Wanita 572 53% Pria 5132 47% Pria Wanita UMUR (TAHUN) Umur (>6) 527 1.27% PRIA Umur (>6) 561 9.84% WANITA Umur (4-6) 161 31.2% Umur (2-4) 34 58.53% Umur (4-6) 1779 31.2% Umur (2-4) 3362 58.96%

PEKERJAAN UTAMA PRIA WANITA 1 1 9 9 8 8 7 6 7 6 57 5 5 4 3 2 1 13.1 2.1 31.8 3.6 17 5.9 4 3 2 1 8.2 1.7 13.4 14 3.5 2.3

5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 PRIA 45.2 16.3 18.2 11.9 2.5 5.9 Tidak Tidak SD SD SLTP SLTA PT Pernah JENJANG PENDIDIKAN 5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 WANITA 32.7 21.9 2.3 6.3 9.5 9.4 Tidak Tidak SD SD SLTP SLTA PT Pernah

PENGELUARAN/KAPITA/BULAN 1 8 59,8 6,2 6 4,2 39,8 4 2 MISKIN PRIA ((%)) TIDAK MISKIN WANITA ((%))

1 STATUS SOSIAL EKONOMI 8 6 59,8 6,2 4 4,2 39,8 2 RENDAH TINGGI PRIA (%) WANITA (%)

STATUS GIZI (IMT) 7 63.5 6 55.2 5 4 3 2 21.1 1 11 11.8 1 13.8 13.7 KURUS NORMAL GEMUK OBES PRIA (%) WANITA (%)

STATUS GIZI (LINGKAR PERUT) 1 9 8 81,5 7 6 55,1 5 44,9 4 3 2 18,5 1 BERISIKO TIDAK BERISIKO PRIA (%) WANITA (%)

KONSUMSI MAKANAN BERISIKO 4 35 35.4 3 3.2 25 22.5 2 15 1 5 9.8 1.4 9.1 6.9 6.7 4 4.2 37 3.7 1.1 BERLEMAK JEROAN ASIN AWET MANIS KAFEIN PRIA (%) WANITA (%)

GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL 1 9 85.2 8 76 7 6 5 4 3 24 2 14.8 1 GANGGUAN NORMAL PRIA (%) WANITA (%)

1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1 RIWAYAT MEROKOK 93.2 5.3 26.4 13 1.3 2.6 2.7 1.5 SETIAP HARI KADANG-KADANG PERNAH TIDAK PRIA (%) WANITA (%) JENIS ROKOK YANG DIHISAP 71.1 6.7 33.5 23 18 11.7 5.7 2.6 2.2 4.7 4.7.3 1.3 1.3 KRETEK NO ROKOK ROKOK ROKOK CANGKLONG CERUTU TEMBAKAU FILTER FILTER PUTIH LINTING PRIA (%) WANITA (%) MULAI MEROKOK TIAP HARI 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 57.3 76.2 42.7 23.8 > 17 tahun < 17 tahun PRIA (%) WANITA (%) JUMLAH BATANG ROKOK/HARI 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 12.6 5 87.4 95 > 15 batang < 15 batang PRIA (%) WANITA (%)

KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL JENIS MINUMAN ALKOHOL 1 5 9 45 42.9 41.4 8 7 6 71.1 6.7 4 35 3 37.7 33.3 5 25 23.8 4 33.5 2 3 2 1 18 11.7 23 5.7 2.6 15 1 5 9.8 11.1 12 BULAN TERAKHIR SATU BULAN TERAKHIR FREKUENSI MINUM SERING PORSI MINUM > 2 SATUAN BIR WHISKY/VODKA ANGGUR/WINE MINUMAN TRADISIONAL PRIA (%) WANITA (%) PRIA (%) WANITA (%)

PERILAKU PROTEKTIF PENYAKIT DEGENERATIF 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 85,5 82, 76,8 75,9 4, 4,3 1 2 3 PRIA (%) WANITA (%) 1. Aktifitas Fisik Tidak Cukup 2. Porsi K onsumsi Buah dan Sayur >= 3 porsi/hari 3. Frekuensi KonsumsiBuah dan Sayur>= 3 hari/minggu

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi sampel yang mengalami hipertensi dan DM Peubah n % Status Hipertensi Normal 5143 47.44 Prehipertensi 3262 3.1 Hipertensi Derajat 1 1296 12. Hipertensi i Derajat 2 1133 14.5 Total 1834 1 Status diabetes mellitus Diabetes 298 2.8 Tidak diabetes 1536 97.2 Total 1834 1.

Hubungan Faktor Risiko dengan Hipertensi dan DM (1) Faktor Risiko Hipertensi Diabetes N % OR N % OR Konsumsi Makanan Berisiko Jeroan 68 2.4.96 12 4. 1.67 Makanan berlemak 19 68 6.8 99.99 22 74 7.4 19 1.9 Makanan asin 28 1..98 32 1.7 1.8 Makanan yang diawetkan 919 32.7.73* 72 24.2.65 Makanan/minuman manis 87 3.1 1. 8 2.7.68* Minuman berkafein 466 16.6 1.12 34 11.4 1.22 Gabungan 12 4.4 156 1.56 3 1 1. 345 3.45 Gangguan Mental/Stres 674 24. 1.43* 94 31.5 1.92* Riwayat merokok Merokok setiap hari 235 8.4.96 22 7.4.81 Merokok kadang-kadang 211 7.5 1.8 27 9.1.93 Sebelumnya pernah merokok k 156 53.55 2.38* 146 49. 2.* Umur mulai merokok < 17 tahun 266 4.1.92 36 59. 2.4* Jumlah rokok yang dihisap > 15 batang/hari 12 13.7 1.22 12 14.6 1.27 Rokok non putih dan non filter 277 31.6 1.85* 17 2.7 2.4* Riwayat Konsumsi Alkohol Dalam 12 bulan terakhir 117 96.7 93.93 13 1. 96.96 Dalam 1 bulan terakhir 4 3.3 1.8..91 Sering mengonsumsi alkohol 13 14.9 1.67 1 12.5 1.16 Porsi minum > 2 satuan 4 3.1.96 6 4.7 1.52

Hubungan Faktor Risiko dengan Hipertensi dan DM (2) Hipertensi Diabetes Faktor Risiko ik N % OR N % OR Jenis minuman Bir 3 34.5 1. 3 37.5 3.33 Whisky/vodka 4 4.6.38..19 Anggur/wine 43 49.4 1.79* 4 5. 1.23 Minuman tradisional i 1 11.5 1.35 1 12.5 1.1616 Aktivitas fisik Tidak cukup 2148 76.4 1. 237 79.5 1.2 Tingkat aktivitas fisik Ringan 1683 59.8 1.12* 175 58.7 1.4 Sedang 1973 7.1.85* 19 63.8.66* Berat 48 17.1.98 32 1.7.4 Durasi aktivitas fisik < 15 menit/minggu 188 66.8 1.1 215 72.1 1.3* Konsumsi buah dan sayur tidak cukup 2813 1. 1.1 298 1. - Frekuensi konsumsi buah dan sayur < 3hari/minggu 45 16. 1.1 39 13.1 1.28 Porsi konsumsi buah dan sayur < 3 porsi/hari i 276 96.2 88.88 285 95.6 15 1.5 Umur (tahun) 2-4 87 34.5.18* 36 26.9.9* 41-6 1314 62. 2.78* 164 82. 3.3* 6 692 46.2 6.25* 98 37.4 4.76* Status sosial ekonomi tinggi 2797 99.4 111* 1.11* 298 1. 83.83 Status Gizi Kurus 188 6.7.75* 2 6.7.73 Gemuk 496 17.6 2.8* 51 17.1 1.54* Obes 793 28.2 2.7* 73 24.5 1.61* Lingkar Perut (LP) berisiko ik 1353 48.1 2.5* 16 53.7 2.5*

Faktor faktor Risiko Hipertensi Faktor-faktor Risiko OR Gangguan mental/stress 1.2* Merokok di masa lalu (pernah merokok) 1.36* Melakukan aktivitas berat 76*.76 Umur > 6 tahun 12.1* Status gizi gemuk 1.23* Lingkar perut berisiko 1.51*

Faktor faktor Risiko DM Faktor-faktor Risiko OR Gangguan mental/stress t 1.58* Umur mulai merokok pertama kali < 17 tahun 1.88 Rokok non putih atau non filter.82 Umur > 6 tahun 15.93* Lingkar perut berisiko 217* 2.17

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN 1. Faktor risiko iik utama kejadian hipertensi i di DKI Jakarta adalah umur (>6 tahun), lingkar perut (>8 cm bagi wanita dan >9 cm bagi pria), status gizi gemuk (IMT>25.), pernah merokok, k melakukan k aktivitas berat, dan gangguan stress masing-masing dengan Odd Ratio (OR) 12., 1.5, 1.2, 1.4,.8 dan 1.2. 2. Faktor risiko utama kejadian diabetes melitus (DM) di DKI Jakarta adalah umur (>6 tahun), lingkar perut (>8 cm bagi wanita dan >9 cm bagi pria) dan gangguan stress, masing-masing dengan Odd Ratio (OR) 15.9, 2.2 dan 1.6

SARAN 1. Temuan ini berimplikasi pada pentingnya mencegah kejadian hipertensi dan DM sedini mungkin (sejak usia dini), pencegahan kegemukan, terutama mencegah agar lingkar perut tidak lebih dari 8 cm bagi wanita dan 9 cm bagi pria, pencegahan merokok, meminimalkan stress dan meningkatkan alokasi waktu untuk aktifitas berat (olahraga dan fitnes). 2. Pemda DKI Jakarta perlu membuat panduan sederhana pencegahan kegemukan dan promosi hidup sehat terutama melalui sistem dan kelembagaan pendidikan sejak usia dini.

TERIMA KASIH