ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI & DM DI JAKARTA: IMPLIKASINYA PADA PENCEGAHAN MASALAH GIZI LEBIH, HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Siti Nuryati, STP, MSi Muhammad Aries Aries, SP Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Desember 29
PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya cukup tinggi di dunia. WHO (23): 1 milyar orang dewasa (26 %) hipertensi dan akan meningkat menjadi 29% tahun 225. Penderita DM 194 juta org dewasa (5,1%) dan akan meningkat menjadi 333 juta tahun 225.
Hipertensi di Indonesia: Tahun 1992 (16,%), 1995 (18,9%), 21 (26,4%), 27 (29,8%). (SKRT dan Riskesdas) DM di Indonesia: Tahun 21 (7,5%) dan 24 (1,4%). Riskesdas 27 menunjukkan prevalensi DM sebesar 1,1%. Studi menganalisis faktor risiko hipertensi dan DM di tingkat daerah (provinsi) perlu dilakukan. Jakarta: kota metropolitan memiliki masalah kompleks. Pergeseran gaya hidup berpeluang besar menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
TUJUAN Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko potensial dari komponen status gizi dan gaya hidup terhadap kejadian hipertensi dan diabetes melitus pada penduduk dewasa di DKI Jakarta.
KERANGKA PENELITIAN Sosial Ekonomi - Pendidikan -Pekerjaan Utama GAYA HIDUP Perilaku Berisiko - Konsumsi jeroan - Konsumsi makanan berlemak STATUS GIZI - Konsumsi makanan asin - Konsumsi makanan yang diawetkan - Konsumsi makanan/minuman manis - Konsumsi minuman berkafein - Gangguan mental emosional - Merokok - Konsumsi alkohol Perilaku Protektif - Kebiasaan aktivitas fisik - Konsumsi buah dan sayur - Indeks Massa Tubuh -Lingkar Perut PENYAKIT DEGENERATIF - Hipertensi - Diabetes Melitus GENETIK DEMOGRAFI DAN SOSEK - Umur - Status sosial ekonomi Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Hubungan yang diteliti Hubungan yang tidak diteliti
METODE Sumber data: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 27 Desain: cross-sectional Kriteria inklusi: pria dan wanita berusia > 2 tahun dan tidak sedang hamil bagi sampel wanita Jumlah sampel sebesar 1.834
Variabel KATEGORI VARIABEL Umur > 45 dan < 45 Status sosial ekonomi Hipertensi Status Gizi Konsumsi jeroan, makanan berlemak, makanan asin, awetan, makanan/minuman manis, minuman berkafein Merokok Tinggi dan rendah Kategori pengukuran. Normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1, hipertensi derajat 2 (1)Indeks Massa Tubuh/IMT (kurus < 18.5, normal 18.5 23., gemuk 23. 27., dan obes > 27) (2)Lingkar perut (pria berisiko >9 cm, wanita berisiko >8cm) Sering(>1 kali/hari) dan jarang(<1kali/hari) (1)Riwayat merokok (setiap hari, kadang-kadang, dulu pernah, dan tidak pernah); (2)Umur pertama kali merokok (<17 th dan > 17 th) (3)J l h dihi /h i ( 15 b d 15 b ) (3)Jumlah yang dihisap/hari (>15 btg dan <15 btg) (4)Jenis rokok (rokok putih dan bukan)
Variabel Konsumsi alkohol KATEGORI VARIABEL Kategori pengukuran (1)Konsumsi 1 bulan terakhir (ya dan tidak) (2)Frekuensi( ) (sering > 5 hari/minggu, dan jarang) (3)Porsi (>2 satuan dan < 2 satuan), (4)Jenis alkohol (wine dan bukan) Gangguan mental Gangguan (> 6 jawaban ya) dan normal (<6 emosional jawaban ya) Konsumsi buah dan sayur Aktivitas fisik (1)Cukup (>5 porsi/hari selama 7 hari/minggu) dan tidak cukup, (2)Frekuensi (> 3 hari/minggu dan < 3 hari/minggu), (3)Porsi(> 3 porsi/hari dan < 3 porsi/hari) (1)Cukup k (aktivitas it fisik ik berat, sedang, ringan, selama > 5 hari/minggu, dan total waktu > 15 menit/minggu) (2) tidak cukup
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA Analisis bivariat: menghitung nilai odds ratio (OR). Kriteria tingkat kemaknaan statistik yang digunakan p <.5. Analisis multivariat dilakukan untuk menarik kesimpulan akhir penelitian. Analisis multiple logistic regression dan korelasi rank Spearman. Pengolahan data menggunakan Microsoft Exel 23, SPSS versi 13. dan Minitab versi 14. Model umum analisis regresi logistik yang akan digunakan untuk masingmasing peubah outcome (peubah dependen) adalah Yk = a + b1 x1 + b2 X2 + c3 X3+... bixj Y1= kejadian hipertensi (hipertensi =, lainnya = 1) Y2=kejadian diabetes melitus (diabet=, lainnya =1) X1..Xj = peubah-peubah yang diduga seperti dalam kerangka pikir
KARAKTERISTIK RESPONDEN JENIS KELAMIN Wanita 572 53% Pria 5132 47% Pria Wanita UMUR (TAHUN) Umur (>6) 527 1.27% PRIA Umur (>6) 561 9.84% WANITA Umur (4-6) 161 31.2% Umur (2-4) 34 58.53% Umur (4-6) 1779 31.2% Umur (2-4) 3362 58.96%
PEKERJAAN UTAMA PRIA WANITA 1 1 9 9 8 8 7 6 7 6 57 5 5 4 3 2 1 13.1 2.1 31.8 3.6 17 5.9 4 3 2 1 8.2 1.7 13.4 14 3.5 2.3
5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 PRIA 45.2 16.3 18.2 11.9 2.5 5.9 Tidak Tidak SD SD SLTP SLTA PT Pernah JENJANG PENDIDIKAN 5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 WANITA 32.7 21.9 2.3 6.3 9.5 9.4 Tidak Tidak SD SD SLTP SLTA PT Pernah
PENGELUARAN/KAPITA/BULAN 1 8 59,8 6,2 6 4,2 39,8 4 2 MISKIN PRIA ((%)) TIDAK MISKIN WANITA ((%))
1 STATUS SOSIAL EKONOMI 8 6 59,8 6,2 4 4,2 39,8 2 RENDAH TINGGI PRIA (%) WANITA (%)
STATUS GIZI (IMT) 7 63.5 6 55.2 5 4 3 2 21.1 1 11 11.8 1 13.8 13.7 KURUS NORMAL GEMUK OBES PRIA (%) WANITA (%)
STATUS GIZI (LINGKAR PERUT) 1 9 8 81,5 7 6 55,1 5 44,9 4 3 2 18,5 1 BERISIKO TIDAK BERISIKO PRIA (%) WANITA (%)
KONSUMSI MAKANAN BERISIKO 4 35 35.4 3 3.2 25 22.5 2 15 1 5 9.8 1.4 9.1 6.9 6.7 4 4.2 37 3.7 1.1 BERLEMAK JEROAN ASIN AWET MANIS KAFEIN PRIA (%) WANITA (%)
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL 1 9 85.2 8 76 7 6 5 4 3 24 2 14.8 1 GANGGUAN NORMAL PRIA (%) WANITA (%)
1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1 RIWAYAT MEROKOK 93.2 5.3 26.4 13 1.3 2.6 2.7 1.5 SETIAP HARI KADANG-KADANG PERNAH TIDAK PRIA (%) WANITA (%) JENIS ROKOK YANG DIHISAP 71.1 6.7 33.5 23 18 11.7 5.7 2.6 2.2 4.7 4.7.3 1.3 1.3 KRETEK NO ROKOK ROKOK ROKOK CANGKLONG CERUTU TEMBAKAU FILTER FILTER PUTIH LINTING PRIA (%) WANITA (%) MULAI MEROKOK TIAP HARI 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 57.3 76.2 42.7 23.8 > 17 tahun < 17 tahun PRIA (%) WANITA (%) JUMLAH BATANG ROKOK/HARI 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 12.6 5 87.4 95 > 15 batang < 15 batang PRIA (%) WANITA (%)
KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL JENIS MINUMAN ALKOHOL 1 5 9 45 42.9 41.4 8 7 6 71.1 6.7 4 35 3 37.7 33.3 5 25 23.8 4 33.5 2 3 2 1 18 11.7 23 5.7 2.6 15 1 5 9.8 11.1 12 BULAN TERAKHIR SATU BULAN TERAKHIR FREKUENSI MINUM SERING PORSI MINUM > 2 SATUAN BIR WHISKY/VODKA ANGGUR/WINE MINUMAN TRADISIONAL PRIA (%) WANITA (%) PRIA (%) WANITA (%)
PERILAKU PROTEKTIF PENYAKIT DEGENERATIF 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 85,5 82, 76,8 75,9 4, 4,3 1 2 3 PRIA (%) WANITA (%) 1. Aktifitas Fisik Tidak Cukup 2. Porsi K onsumsi Buah dan Sayur >= 3 porsi/hari 3. Frekuensi KonsumsiBuah dan Sayur>= 3 hari/minggu
HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi sampel yang mengalami hipertensi dan DM Peubah n % Status Hipertensi Normal 5143 47.44 Prehipertensi 3262 3.1 Hipertensi Derajat 1 1296 12. Hipertensi i Derajat 2 1133 14.5 Total 1834 1 Status diabetes mellitus Diabetes 298 2.8 Tidak diabetes 1536 97.2 Total 1834 1.
Hubungan Faktor Risiko dengan Hipertensi dan DM (1) Faktor Risiko Hipertensi Diabetes N % OR N % OR Konsumsi Makanan Berisiko Jeroan 68 2.4.96 12 4. 1.67 Makanan berlemak 19 68 6.8 99.99 22 74 7.4 19 1.9 Makanan asin 28 1..98 32 1.7 1.8 Makanan yang diawetkan 919 32.7.73* 72 24.2.65 Makanan/minuman manis 87 3.1 1. 8 2.7.68* Minuman berkafein 466 16.6 1.12 34 11.4 1.22 Gabungan 12 4.4 156 1.56 3 1 1. 345 3.45 Gangguan Mental/Stres 674 24. 1.43* 94 31.5 1.92* Riwayat merokok Merokok setiap hari 235 8.4.96 22 7.4.81 Merokok kadang-kadang 211 7.5 1.8 27 9.1.93 Sebelumnya pernah merokok k 156 53.55 2.38* 146 49. 2.* Umur mulai merokok < 17 tahun 266 4.1.92 36 59. 2.4* Jumlah rokok yang dihisap > 15 batang/hari 12 13.7 1.22 12 14.6 1.27 Rokok non putih dan non filter 277 31.6 1.85* 17 2.7 2.4* Riwayat Konsumsi Alkohol Dalam 12 bulan terakhir 117 96.7 93.93 13 1. 96.96 Dalam 1 bulan terakhir 4 3.3 1.8..91 Sering mengonsumsi alkohol 13 14.9 1.67 1 12.5 1.16 Porsi minum > 2 satuan 4 3.1.96 6 4.7 1.52
Hubungan Faktor Risiko dengan Hipertensi dan DM (2) Hipertensi Diabetes Faktor Risiko ik N % OR N % OR Jenis minuman Bir 3 34.5 1. 3 37.5 3.33 Whisky/vodka 4 4.6.38..19 Anggur/wine 43 49.4 1.79* 4 5. 1.23 Minuman tradisional i 1 11.5 1.35 1 12.5 1.1616 Aktivitas fisik Tidak cukup 2148 76.4 1. 237 79.5 1.2 Tingkat aktivitas fisik Ringan 1683 59.8 1.12* 175 58.7 1.4 Sedang 1973 7.1.85* 19 63.8.66* Berat 48 17.1.98 32 1.7.4 Durasi aktivitas fisik < 15 menit/minggu 188 66.8 1.1 215 72.1 1.3* Konsumsi buah dan sayur tidak cukup 2813 1. 1.1 298 1. - Frekuensi konsumsi buah dan sayur < 3hari/minggu 45 16. 1.1 39 13.1 1.28 Porsi konsumsi buah dan sayur < 3 porsi/hari i 276 96.2 88.88 285 95.6 15 1.5 Umur (tahun) 2-4 87 34.5.18* 36 26.9.9* 41-6 1314 62. 2.78* 164 82. 3.3* 6 692 46.2 6.25* 98 37.4 4.76* Status sosial ekonomi tinggi 2797 99.4 111* 1.11* 298 1. 83.83 Status Gizi Kurus 188 6.7.75* 2 6.7.73 Gemuk 496 17.6 2.8* 51 17.1 1.54* Obes 793 28.2 2.7* 73 24.5 1.61* Lingkar Perut (LP) berisiko ik 1353 48.1 2.5* 16 53.7 2.5*
Faktor faktor Risiko Hipertensi Faktor-faktor Risiko OR Gangguan mental/stress 1.2* Merokok di masa lalu (pernah merokok) 1.36* Melakukan aktivitas berat 76*.76 Umur > 6 tahun 12.1* Status gizi gemuk 1.23* Lingkar perut berisiko 1.51*
Faktor faktor Risiko DM Faktor-faktor Risiko OR Gangguan mental/stress t 1.58* Umur mulai merokok pertama kali < 17 tahun 1.88 Rokok non putih atau non filter.82 Umur > 6 tahun 15.93* Lingkar perut berisiko 217* 2.17
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN 1. Faktor risiko iik utama kejadian hipertensi i di DKI Jakarta adalah umur (>6 tahun), lingkar perut (>8 cm bagi wanita dan >9 cm bagi pria), status gizi gemuk (IMT>25.), pernah merokok, k melakukan k aktivitas berat, dan gangguan stress masing-masing dengan Odd Ratio (OR) 12., 1.5, 1.2, 1.4,.8 dan 1.2. 2. Faktor risiko utama kejadian diabetes melitus (DM) di DKI Jakarta adalah umur (>6 tahun), lingkar perut (>8 cm bagi wanita dan >9 cm bagi pria) dan gangguan stress, masing-masing dengan Odd Ratio (OR) 15.9, 2.2 dan 1.6
SARAN 1. Temuan ini berimplikasi pada pentingnya mencegah kejadian hipertensi dan DM sedini mungkin (sejak usia dini), pencegahan kegemukan, terutama mencegah agar lingkar perut tidak lebih dari 8 cm bagi wanita dan 9 cm bagi pria, pencegahan merokok, meminimalkan stress dan meningkatkan alokasi waktu untuk aktifitas berat (olahraga dan fitnes). 2. Pemda DKI Jakarta perlu membuat panduan sederhana pencegahan kegemukan dan promosi hidup sehat terutama melalui sistem dan kelembagaan pendidikan sejak usia dini.
TERIMA KASIH