BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan. analisa harga satuan pekerjaan yaitu : Harga Satuan Pelat Lantai

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

APLIKASI SNI PRACETAK

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

Lampiran A...15 Bibliografi...16

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

Revisi SNI T C. Daftar isi

APLIKASI SNI ,SNI & SNI PADA DESAIN GEDUNG PRACETAK APLIKASI PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

ANALISA HARGA SATUAN

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp.

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI

BAB VII ANALISA BIAYA

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

BAB IV DATA DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

Kata kunci: balok struktur beton, metode konvensional, metode precast, biaya dan waktu.

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

RINCIAN KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH. Volume

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PERSIAPAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

B-Q. URAIAN PEKERJAAN VOLUME ANALISA SATUAN (Rp)

BAB V PONDASI TELAPAK

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAMAN

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007

PERBANDINGAN JUMLAH TENAGA KERJA, WAKTU, DAN BIAYA PELAT LANTAI DAN BALOK RUKO R8 DENGAN METODE PRECAST

BILL OF QUANTITY (BQ)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

T m3 Galian Tanah pondasi OH Rp 45, , OH Rp 85, , ,875.00

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

BAB III METODE PERENCANAAN. Proyek adalah Proyek Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Hotel Dhyanapura

BAB VI 6.1 WAKTU PENGERJAAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pada perhitungan analisa harga satuan upah dan bahan terdapat aspek aspek yang terkait didalamnya. Pada sistem konvensional dengan sistem pracetak tentunya berbeda dan memiliki keterkaitan tersendiri terhadap tahapan pelaksanaannya. Adapun hal hal yang diperhitungkan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yaitu : a. Sistem Pracetak Harga satuan Kolom Harga satuan Balok Harga Satuan Pelat Lantai Harga satuan Erection dan Langsir Harga satuan Join b. Sistem Konvensional Harga satuan Kolom Harga satuan Balok Harga Satuan Pelat Lantai Adapun perhitungan setiap harga satuan mengacu pada koefisien yang diambil dari SNI pada masing masing sistem. Koefisien digunakan pada peritungan harga satuan dan harga bahan / upah untuk mendapatkan harga satuan total

masing masing sistem. Harga satuan akan digunakan pada rincian rencana anggaran biaya yang akan dikalikan dengan volume balok, kolom, pelat lantai 4.1.1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Pracetak Pada perhitungan harga satuan pekerjaan sistem pracetak mengacu pada RSNI (dapat dilihat pada Lampiran A) yang dibuat pada tahun 2009 dan akan diresmikan pada tahun 2010. Saat ini RSNI masih berupa konsep tetapi koefisien dari RSNI sudah baik untuk perhitungan anggaran biaya. Pada analisa harga satuan pekerjaan terdapat beberapa aspek yang dihitung yaitu : Harga satuan Kolom, Balok, Pelat, Erection, Langsir, Erection dan Langsir dan Join pada sistem pracetak. a. Harga Satuan Kolom Sistem Pracetak Tabel 4.1. Perhitungan Harga Satuan Kolom untuk 1 m3 Beton K350 No. A B Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien 1 m3 beton k350 kolom Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Bahan Ready Mix (K 350) m3 1 Rp 536,500.00 Rp 536,200.00 Tebar beton untuk kolom m3 1 Rp 21,286.71 Rp 21,286.71 C Total Rp 557,486.71 Pada harga bahan beton tidak mengacu pada RSNI yang digunakan, melainkan menggunakan beton ready mix yang telah siap digunakan secara langsung. Dalam pekerjaan konstruksi lima lantai lebih baik menggunakan beton ready mix karena lebih cepat dalam peaksanaan konstruksi. 40

Tabel 4.2. Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 1kg dengan Besi Polos / Ulir No A B Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Bahan Besi Beton (polos/ulir) kg 1.05 Rp 6,958.00 Rp 7,305.90 Kawat beton kg 0.015 Rp 12,100.00 Rp 181.50 Pekerja Oh 0.007 Rp 42,352.00 Rp 296.46 Tukang Besi Oh 0.007 Rp 60,504.00 Rp 423.53 Kepala Tukang Oh 0.0007 Rp 66,522.00 Rp 46.57 Mandor Oh 0.0004 Rp 60,504.00 Rp 24.20 C Total Rp 8,278.16 Koefisien yang digunakan pada perhitungan harga satuan pembesian mengacu pada SNI yang digunakan pada sistem pracetak. Harga satuan total didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah. Tabel 4.3. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting Kolom (10 12x pakai) No A B Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien 1 m2 Bekisting untuk Kolom, beton pracetak (10-12x pakai) Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Bahan Kaso 5/7 m3 0.004 Rp 1,754,500.00 Rp 7,018.00 Phenol Film 12mm lbr 0.048 Rp 125,000.00 Rp 6,000.00 Paku 5-7 cm kg 0.046 Rp 10,285.00 Rp 473.11 Dynabolt ø 12 (10-15cm) bh 0.693 Rp 800.00 Rp 554.40 Minyak Bekisting lt 0.002 Rp 9,150.00 Rp 18.30 Pekerja Oh 0.004 Rp 42,352.00 Rp 169.41 Tukang Kayu Oh 0.038 Rp 60,504.00 Rp 2,299.15 Kepala Tukang Oh 0.004 Rp 66,522.00 Rp 266.09 Mandor Oh 0.001 Rp 60,504.00 Rp 60.50 C Total Rp 16,858.96 Pada sistem pracetak penggunaan bekisting dapat digunakan 10 12x pemakaian. Pada perhitungan 1 m2 bekisting terdapat kesamaan dalam cara perhitungan untuk mendapatkan harga satuan total. Harga satuan total didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah. 41

Tabel 4.4. Perhitungan Harga Satuan Total Pemasangan + Buka Bekisting 1 buah Komponen Kolom No A Harga Bahan/ Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Pemasangan + Buka Bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak Jumlah Harga Bahan/ Pekerja Oh 0.071 Rp 42,352.00 Rp 3,006.99 B Tukang Kayu Oh 0.024 Rp 60,504.00 Rp 1,452.10 Mandor Oh 0.005 Rp 60,504.00 Rp 302.52 C Total Rp 4,761.61 Pada analisa harga satuan sistem pracetak terdapat perhitungan buka dan pasang bekisting. buka dan pasang bekisting meliputi upah pekerja, tukang kayu dan mandor. Untuk kelanjutan dari harga satuan pekerjaan terlampir pada Lampiran C. Harga tersebut akan diakumulasikan dengan harga volume. b. Harga Satuan Balok Sistem Pracetak Tabel 4.5. Perhitungan Harga Satuan Balok Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekerjaan 1 m 3 beton m 3 Rp 557,486.71 Balok Bekisting m 2 Rp 19,800.16 Tulangan kg Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh Rp 22,223.05 Dengan cara yang sama didapat hasil harga satuan 1m 3 beton, bekisting, tulangan dan upah buka pasang bekisting untuk harga satuan balok sistem pracetak. 42

c. Harga Satuan Pelat Sistem Pracetak Tabel 4.6. Perhitungan Harga Satuan Pelat Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekerjaan Pelat 1 m 3 beton m 3 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 52,772.77 Tulangan kg Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh Rp 3,636.25 Pada pelat juga didapat dengan cara yang sama seperti pada perhitungan harga satuan untuk setiap sub item yang ada. d. Harga Satuan Erection dan Langsir Sistem Pracetak Tabel 4.7. Perhitungan Harga Satuan Erection dan Langsir Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisi en Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ A B C Erection + Langsir 1 bh komponen Kolom beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 71,699.59 Rp 71,699.59 Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39 Total Rp 82,151.98 Erection + Langsir 1 bh komponen Balok beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 51,832.16 Rp 51,832.16 Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39 Total Rp 62,284.55 Erection + Langsir 1 bh komponen Pelat beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 54,484.00 Rp 54,484.00 Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39 Total Rp 64,936.39 e. Harga Satuan Join Sistem Pracetak Pada perhitungan setiap sub item join balok dapat dilihat pada Lampiran C dimana pada pembuatan grouting mix balok menggunakan screening/kerikil halus. 43

Tabel 4.8. Perhitungan Harga Satuan Join Balok Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien 1 TITIK MIX GROUTING Balok Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Grouting Mix m3 0.065 Rp 6,062,980.00 Rp 391,062.21 Grouting titik 1.000 Rp 29,588.91 Rp 29,588.91 Bekisting titik 1.000 Rp 42,857.46 Rp 42,857.46 Total Rp 463,508.58 Grouting kolom tidak terdapat screening/ kerikil halus tetapi menggunakan semen grouting khusus pada setiap titik grouting kolom. Perhitungan pada setiap sub item grouting mix dapat dilihat pada Lampiran C. Koefisien pada join tetap mengacu pada RSNI yang dipakai pada studi perbandigan ini. Tabel 4.9. Perhitungan Harga Satuan Join Kolom Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Total GROUTING Kolom K1 lt.2 ttk 1 Rp 127,252.86 GROUTING Kolom K2 lt.2 ttk 1 Rp 127,252.86 GROUTING Kolom K3 lt.2 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.2 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K1 lt.3 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K2 lt.3 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K3 lt.3 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.3 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K1 lt.4 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K2 lt.4 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K3 lt.4 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.4 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K3 lt.5 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.5 ttk 1 Rp 61,995.11 44

4.1.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Konvensional Dalam peritungan analisa harga satuan pekerjaan sistem konvensional mengacu pada SNI 7394-2008 yang dapat dilihat pada Lampiran A. Pada peritungan harga satuan pekerjaan sistem konvensional tidak sebanyak pada sistem pracetak. Pada sistem konvensional hanya menghitung harga satuan pekerjaan kolom, balok dan pelat. Disamping itu tidak ada upah buka pasang bekisting pada perhitungan harga satuan pekerjan. a. Harga Satuan Kolom Sistem Konvensional Tabel 4.10. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m3 Beton k350 Kolom No. A B Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien 1 m3 beton k350 kolom Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Bahan Ready Mix (K 350) m3 1 Rp 536,500.00 Rp 536,200.00 Tebar beton untuk kolom m3 1 Rp 21,286.71 Rp 21,286.71 C Total Rp 557,486.71 Bahan untuk membuat beton pada sistem konvensional juga digunakan beton ready mix yang dipesan dari pabrik yang siap digunakan. Menggunakan beton ready mix dengan alasan lebih cepat dan lebih teratur dari segi pengiriman. Tabel 4.11.Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 10 kg dengan besi polos atau ulir No. A B Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Pembesian 10 kg dengan besi polos atau ulir Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ Bahan Besi Beton (polos/ulir) kg 10.500 Rp 6,958.00 Rp 73,059.00 Kawat beton kg 0.150 Rp 12,100.00 Rp 1,815.00 Pekerja Oh 0.070 Rp 42,352.00 Rp 2,964.64 Tukang Besi Oh 0.070 Rp 60,504.00 Rp 4,235.28 Kepala Tukang Oh 0.007 Rp 66,522.00 Rp 465.65 Mandor Oh 0.004 Rp 60,504.00 Rp 242.02 C Total Rp 82,781.59 Total Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir Rp 8,278.16 45

Tabel 4.12. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Jumlah Harga Bahan/ No. 1 m2 Bekisting untuk Kolom A Bahan Rp 293,156.50 Kayu kelas III m3 0.040 Rp 1,754,500.00 Rp 70,180.00 Paku 5-12 cm kg 0.400 Rp 10,285.00 Rp 4,114.00 Minyak bekisting ltr 0.200 Rp 9,150.00 Rp 1,830.00 Balok kayu kelas III m3 0.015 Rp 1,754,500.00 Rp 26,317.50 Plywood tebal 9 mm lbr 0.350 Rp 176,900.00 Rp 61,915.00 Dolken kayu galam,ø (8-10) pjg 4m btg 2.000 Rp 64,400.00 Rp 128,800.00 B Rp 52,110.50 Pekerja Oh 0.660 Rp 42,352.00 Rp 27,952.32 Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 60,504.00 Rp 19,966.32 Kepala Tukang Oh 0.033 Rp 66,522.00 Rp 2,195.23 Mandor Oh 0.033 Rp 60,504.00 Rp 1,996.63 C Total Rp 149,829.33 Untuk harga satuan balok dan pelat sistem konvensional dan pracetak dapat dilihat pada Lampiran C. Pada penggunaan bekisting sistem konvensional tidak bisa dipakai sebanyak seperti sistem pracetak. Dalam sistem konvensional kurang lebih 3x pemakaian pada setiap bekisting. Perhitungan harga satuan balok dan pelat dapat dilihat pada Lampiran C. Pada Lampiran C perhitungannya sama dengan harga satuan pekerjaan kolom konvensional diatas. b. Harga Satuan Balok Sistem Konvensional Dengan cara yang sama pada perhitungan harga satuan kolom diperoleh hasil harga satuan pekerjaan 1 m 3 beton, bekisting dan tulangan. Koefisian dari harga satuan tetap mengacu pada SNI yang telah ditetapkan. Tabel 4.13. Perhitungan Harga Satuan Balok Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Balok Harga Satuan Pekeran Konvensional 1 m3 beton m 3 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 151,583.83 Tulangan kg Rp 8,278.16 46

c. Harga Satuan Pelat Sistem Konvensional Begitupun dengan harga satuan pelat,hasil didapatkan dengan cara yang sama. Hanya koefisien tetap mengacu pada SNI yang digunakan. Tabel 4.14. Perhitungan Harga Satuan Pelat Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Pelat Harga Satuan Pekeran Konvensional 1 m3 beton m 3 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 149,829.33 Tulangan kg Rp 8,278.16 4.2. Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan Pada perhitungan volume didasarkan pada desain bangunan yang ada. Semua dimensi diambil dari gambar proyek yang kemudian dihitung untuk mendapatkan volume. Setelah proses perhitungan harga satuan dilanjutkan dengan memperhitungkan volume dari struktur bangunan. Salah satu proses kelanjutan untuk mendapatkan rincian harga anggaran biaya dengan menghitung volume beton, bekisting dan tulangan pada tiap komponen struktur bangunan. Hasil yang didapat pada volume mengacu pada gambar struktur ( terlampir pada Lampiran B ). Berikut dibawah ini adalah bagian bagian yang akan dihitung untuk mendapatkan volume : a. Sistem Pracetak Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan Erection + Langsir yang terdiri dari Kolom, Balok, Pelat 47

Join yang terdiri dari Kolom dan Balok b. Sistem Konvensional Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan 4.2.1. Perhitungan Volume Sistem Pracetak Sebagai contoh pada perhitungan volume adalah pada volume Kolom K1. Berikut dibawah ini disampaikan contoh perhitungan volume beton, bekisting, tulangan, erection + langsir dan join pada Kolok K1. Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Kolom Tipe K1 : Gambar 4.1. Detail Penulangan Kolom K1 Tabel 4.15. Data Kolom K1 Sistem Pracetak Jenis Keterangan Lantai 1 Tipe Kolom K1 Dimensi ( P x L x T ) 300 x 500 x 3150 mm Tulangan Utama 12 D25 Atas 2 D10-125 Sengkang Tengah 2 D10-150 Bawah 2 D10-125 Panjang Tekukan 60 mm 48

Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton, bekisting, tulangan, erection + Langsir dan join. Pada contoh perhitungan dibawah ini dilakukan perhitungan volume pada kolom tipe K1. Pada tipe tipe lain menggunakan cara yang sama baik dalam perhitungan volume beton, bekisting dan tulangan. a. Volume Beton Volume Beton = P L T b. Volume Bekisting = 0,3 0,5 3, 15 = 0, 4725m 3 Volume Bekisting = (( P T 2) + ( T L) + ( P L 2)) = (( 0,3 3,15 2) + (3,15 0,5) + (0,3 5 2)) = 2, 82 m 2 Pada perhitungan volume bekisting kolom sistem pracetak berbeda dengan sistem konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom dibuat berdiri dan katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan campuran beton karena pembuatannya pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada sistem pracetak, bekisting kolom dibuat melintang kebawah seperti pada pembuatan bekisting balok karena penuangan beton akan lebih mudah karena kondisi dipabrika lebih memungkinkan dalam memasukkan campuran beton. 49

c. Volume Tulangan o Tulangan sengkang Jumlah sengkang = ( 1 T Jarak Tul. Tumpuan) + 1) Panjang per sengkang ( 2)+ 4 ( 1 T Jarak Tul. Lap. ) + 1) 2 = (( 0,7875 0,125) + 1) + (( 1,575 0,150) + 1) = 26,1 27 (Pembulatan ) (( 0,26 2) + ( 0,46 2) + ( 0,06 2) ) 1, m S1 = = 56 (( 0,23 2) + ( 0,26 2) + ( 0,06 2) ) 1, m S2 = = 10 (( 0,46 2) + ( 0,06 2) ) 0, m S3 = = 58 (( 0,46 2) + ( 0,06 2) ) 0, m S4 = = 58 Panjang1Sengkang = S 1+ S2 + S3 + S4 = 1,56 + 1,10 +0,58 +0,58 = 3,82 m Panjang Tot. Sengkang = Pjg 1sengkang Jmlh Sengkang = 3,82 27 = 103,14 m Berat Tot. Tul.Sengkang = Pjg Tot. sengkang Berat Tul. per Meter = 103,14 0,617 = 62,6374 kg 50

o Tulangan Utama Panjang Tulangan = Tinggi Jmlh Tulangan Utama = 3,15 14 = 44,1 m Berat Total Tul Utama = Panjang Tul. Berat Tul. per Meter = 44,1 1,120 = 49,392 kg Volume Tulangan Kolom K1 = 49,392 63, 6374 = 113,0294 kg Selanjutnya dibawah ini semua hasil volume yang telah dihitung dan dijabakan pada table dibawah ini. Semua dilakukan dengan cara yang sama untuk mendapatkan volume pada setiap struktur. Tabel 4.16. Volume Pekerjaan Sistem Pracetak Struktur Pekerjaan Sat uan Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai RB P P P P P P Kolom Balok Pelat Erection + Langsir Join Beton m 3 32.60 31.78 31.78 31.78 33.60 Bekisting m 2 194.58 213.66 213.66 213.66 33.60 Tulangan kg 10,012.35 9,080.35 7,021.94 7,075.02 5,199.87 Beton m 3 58.37 58.37 58.37 58.37 69.87 Bekisting m 2 604.03 604.03 604.03 604.03 946.07 Tulangan kg 11,349.44 11,349.44 11,349.44 11,349.44 9,919.01 Beton m 3 99.00 97.40 97.40 97.40 62.69 Bekisting m 2 213.67 210.49 210.49 210.49 157.70 Tulangan kg 11,230.27 11,097.40 11,097.40 11,097.40 8,902.21 Kolom bh 109 109 109 108 Balok bh 131 131 131 131 239 Pelat bh 110 108 108 108 98 Kolom ttk 109 109 109 108 Balok ttk 109 109 109 108 239 51

4.2.2. Perhitungan Volume Sistem Konvensional Perhitungan pada sistem konvensional tidak jauh berbeda dengan sistem pracetak melainkan hampir sama. Perbedaan terletak hanya pada volume bekisting kolom. Sebagai contoh pada perhitungan volume sistem konvensional adalah pada volume Balok B1. Berikut dibawah ini disampaikan contoh perhitungan volume beton, bekisting, tulangan pada balokk K1. Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Balok Tipe B1 : Tabel 4.17. Data Balok B1 Sistem Konvensional Jenis Keterangan Lantai 1 Tipe Balok B1 Dimensi ( P x L x T ) 5400 x 250 x 430 mm Tulangan Atas 12 D25 Atas D10-75 Sengkang Tengah D10 125 Bawah D10-75 Panjang Tekukan 60 mm Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton, bekisting dan tulangan. Pada contoh perhitungan dibawah ini dilakukan perhitungan volume pada balok tipe B1. Pada tipe tipe lain menggunakan cara yang sama baik dalam perhitungan volume beton, bekisting dan tulangan. a. Volume Beton Volume Beton = P L T = 5,4 0,25 0, 43 = 0, 6075 m 3 52

b. Volume Bekisting Volume Bekisting = (( P T 2) + ( P L) + ( P L 2)) = (( 5,4 0,43 2) + (5,4 0,25) + (0,43 0,3 2)) = 6, 209 m 2 Pada perhitungan bekisting kolom sistem pracetak berbeda dengan sistem konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom dibuat berdiri dan katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan beton karena pembuatannya pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada sistem pracetak, bekisting kolom dibuat melintang kebawah seperti pada pembuatan bekisting balok karena penuangan beton akan lebih mudah. c. Volume Tulangan o Tulangan sengkang Jumlah sengkang = ( 1 T Jarak Tul. Tumpuan) + 1) ( 2)+ 4 ( 1 T Jarak Tul. Lap. ) + 1) 2 = ((( 1,35 0,075) + 1) 2) + (( 2,7 0,135) + 1) = 59,0 59 (Pembulatan ) Panjang sengkang = (( 0,2 2) + ( 0,4 2) + ( 0,06 2) ) = 1,32 m Panjang Tot. Sengkang = Pjg 1sengkang Jmlh Sengkang = 1,32 59 = 77,88 m 53

Berat Tot. Tul.Sengkang = Pjg Tot. sengkang Berat Tul. per Meter o Tulangan Utama = 77,88 0,617 = 48,0520 kg Jmlh tul.utama Panjang Tulangan = Jmlh Tul. Tumpuan + 2 Jmlh tul.utama 2 5,4 5,4 = 8 + 8 2 2 = 43,2 m Jmlh Tul. Lapangan Berat Total Tul Utama = Panjang Tul. Berat Tul. per Meter = 43,2 223 = 96,336 kg Volume Tulangan Balok K1 = 96,336 48, 0520 = 113,0294 kg Berikut ini disampaikan hasil volume kolom, balok dan pelat pada setiap pekerjaan yang terurai didalamnya. Semua volume pada seluruh lantai dijelaskan pada table dibawah ini. 54

Tabel 4.18. Volume Pekerjaan Sistem Konvensional Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai RB K K K K K K Kolom Balok Pelat Beton m 3 32.60 31.78 31.78 31.78 33.60 Bekisting m 2 249.44 274.27 274.27 274.27 274.64 Tulangan kg 10,012.35 9,080.35 7,021.94 7,075.02 5,199.87 Beton m 3 58.37 58.37 58.37 58.37 69.87 Bekisting m 2 604.03 604.03 604.03 604.03 946.07 Tulangan kg 11,349.44 11,349.44 11,349.44 11,349.44 9,919.01 Beton m 3 99.00 97.40 97.40 97.40 62.69 Bekisting m 2 213.67 210.49 210.49 210.49 157.70 Tulangan kg 11,230.27 11,097.40 11,097.40 11,097.40 8,902.21 4.3. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan 4.3.1. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Pracetak Dibawah ini disampaikan biaya pelaksanaan pada lantai 2 pada sistem pracetak. Yang seperti dapat dilihat dibawah ini hasil dari biaya pelaksanaan yaitu akumulasi antara volume dengan harga satuan pekerjaan. Tabel 4.19. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pracetak Lt.2 ITEM PEKERJAAN SATUAN TOTAL HARGA (Rp) PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI - Kolom K1 300 x 500 bh Rp 1,862,756.66 - Kolom K2 300 x 500 bh Rp 1,337,060.45 - Kolom K3 300 x 500 bh Rp 895,457.03 - Kolom Kp 125 x 200 bh Rp 248,029.52 PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI - Pelat S1 bh Rp 1,646,381.72 - Pelat S2 bh Rp 1,568,213.09 - Pelat S3 bh Rp 2,113,132.36 - Pelat S4 bh Rp 1,778,166.33 - Pelat S5 bh Rp 1,058,555.07 - Pelat S6 bh Rp 481,502.06 - Pelat S7 bh Rp 1,162,429.76 PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI - Balok B1 bh Rp 1,722,781.37 - Balok B2 bh Rp 845,024.04 - Balok B2 bh Rp 749,050.25 - Balok B2 bh Rp 1,485,606.15 - Balok B2 bh Rp 1,160,495.33 - Balok B3 bh Rp 1,122,953.51 - Balok CG bh Rp 293,312.55 - Balok CG bh Rp 411,304.22 55

4.3.2. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Konvensional Dibawah ini juga disampaikan biaya pelaksanaan lantai 2 pada sistem konvensional. Dapat dilihat pada Lampiran E untuk biaya pelaksanaan semua lantai yang telah di analisa. Tabel 4.20. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Konvensional Lt.2 ITEM PEKERJAAN SATUAN TOTAL HARGA (Rp) PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI - Kolom K1 300 x 500 bh Rp 2,299,122.02 - Kolom K2 300 x 500 bh Rp 1,773,425.81 - Kolom K3 300 x 500 bh Rp 1,247,250.30 - Kolom Kp 125 x 200 bh Rp 341,726.21 PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI - Pelat S1 bh Rp 1,837,363.29 - Pelat S2 bh Rp 1,755,234.75 - Pelat S3 bh Rp 2,325,544.01 - Pelat S4 bh Rp 1,975,553.63 - Pelat S5 bh Rp 1,203,531.83 - Pelat S6 bh Rp 567,254.91 - Pelat S7 bh Rp 1,312,996.98 PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI - Balok B1 bh Rp 2,574,809.27 - Balok B2 bh Rp 1,322,908.80 - Balok B2 bh Rp 1,198,596.41 - Balok B2 bh Rp 2,337,634.05 - Balok B2 bh Rp 1,833,642.46 - Balok B3 bh Rp 1,824,439.23 - Balok CG bh Rp 448,490.30 - Balok CG bh Rp 704,329.72 56

4.4. Perbandingan Antara Sistem Pracetak dan Sistem Konvensional Analisa terakhir yang dilakukan adalah perbandingan antara sistem pracetak dan konvensional. Dibawah ini diuraikan bebrapa perbandingan antara kedua sistem antara lain volume, harga satuan pekerjaan, biaya pelaksanaan dan rekapitulasi biaya akhir. 4.4.1. Analisa Perbandingan Volume Kolom Tabel 4.21. Perbandingan Volume Kolom Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak Beton m 3 161.54 161.54 Kolom Bekisting m 2 1,346.89 869.16 Tulangan kg 40,220.11 40,220.11 4.4.2. Analisa Perbandingan Volume Balok Tabel 4.22. Perbandingan Volume Balok Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak Beton m 3 303.33 303.33 Balok Bekisting m 2 3,362.20 3,304.82 Tulangan kg 58,483.81 58,483.81 4.4.3. Analisa Perbandingan Volume Pelat Tabel 4.23. Perbandingan Volume Pelat Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak Beton m 3 453.88 453.88 Pelat Bekisting m 2 1,002.84 1,002.84 Tulangan kg 59,357.68 59,357.68 57

4.4.4. Analisa Perbandingan Volume Erection + Langsir Tabel 4.24. Perbandingan Volume Erection + Langsir Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak Erection Kolom bh 435 + Balok bh 763 Langsir Pelat bh 532 4.4.5. Analisa Perbandingan Volume Join Tabel 4.25. Perbandingan Volume Join Lantai 2, 3, 4, 5, RB Struktur Pekerjaan Satuan Konvensional Pracetak Kolom ttk 435 Join Balok ttk 674 4.4.6. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Kolom Tabel 4.26. Perbandingan Harga Satuan Kolom Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Kolom Harga Satuan Pekeran Konvensional Pracetak 1 m3 beton m 3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 149,829.33 Rp 16,858.96 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh - Rp 4,761.61 4.4.7. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Balok Tabel 4.27. Perbandingan Harga Satuan Balok Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Balok Harga Satuan Pekeran Konvensional Pracetak 1 m3 beton m 3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 151,583.83 Rp 19,800.16 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh - Rp 22,223.05 58

4.4.8. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Pelat Tabel 4.28. Perbandingan Harga Satuan Pelat Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Pelat Harga Satuan Pekeran Konvensional Pracetak 1 m3 beton m 3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m 2 Rp 149,829.33 Rp 52,772.77 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16 4.4.9. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Erectionv+ Langsir Tabel 4.29. Perbandingan Harga Satuan Erection + Langsir Harga Satuan Pekeran Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Konvensional Pracetak Kolom bh - Rp 82,151.98 Erection + Balok bh - Rp 62,284.55 Langsir Pelat bh - Rp 64,936.39 4.4.10. Analisa Perbandingan Harga Satuan Join Tabel 4.30. Perbandingan Harga Satuan Join Harga Satuan Pekeran Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Konvensional Pracetak Kolom ttk - Rp 127,252.86 Join Balok ttk - Rp 463,508.58 4.4.11. Analisa Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya Setelah mendapatkan hasil dari rincian anggaran biaya dilanjutkan dengan rekapitulasi total akhir dari anggaran biaya. Hasil dari rincian anggaran biaya diakumulasikan dengan jumlah unit sturktur yang ada. Untuk data lebih lengkap dari rekapitulasi anggaran biaya dapat dilihat pada Lampiran F. Pada perbandingan rekapitulasi anggaran biaya struktur bangunan rusunawa terlihat biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan sistem pracetak. Pada rekapitulasi total biaya pengeluaran dengan sistem pracetak lebih besar dibandingkan dengan sistem konvensional. Sebenarnya kecenderungan pembuatan kolom, balok dan 59

pelat lebih ahal dengan sistem konvensional kantetapi banyak aspek yang terkait pada sistem pracetak yang harus diperhatikan lebih banyak dan detail. Tabel 4.31. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur konvensonal ) Lantai Struktur Rekapitulasi Biaya Pekerjaan Konvensional Pracetak 1 Kolom Rp 146,454,610.17 Rp 112,690,898.68 Kolom Rp 139,181,938.08 Rp 106,678,013.53 Balok Rp 221,008,991.39 Rp 141,661,710.92 2 Pelat Rp 193,336,912.65 Rp 172,998,980.18 Erection - Rp 24,256,843.37 Join - Rp 61,260,624.66 Kolom Rp 116,939,314.50 Rp 79,920,690.52 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 145,784,945.36 3 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76 Kolom Rp 117,378,785.41 Rp 80,406,195.80 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 145,784,945.36 4 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76 Kolom Rp 105,167,496.33 Rp 66,077,698.51 Balok Rp 223,845,405.88 Rp 145,784,945.36 5 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,044,818.62 Join - Rp 58,973,161.97 Balok Rp 266,310,179.28 Rp 139,547,758.21 RB Pelat Rp 140,198,172.80 Rp 114,238,451.65 Erection - Rp 21,249,772.32 Join - Rp 110,778,550.14 TOTAL Rp 2,690,020,444.48 Rp 2,432,619,907.86 60

Tabel 4.32. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur pracetak) Rekapitulasi Biaya Pekerjaan Lantai Struktur Konvensional (Desain Konvensional) Pracetak (Desain Pracetak) 1 Kolom Rp 146,454,610.17 Rp 101,163,749.53 Kolom Rp 139,181,938.08 Rp 94,090,948.10 Balok Rp 221,008,991.39 Rp 136,887,404.90 2 Pelat Rp 193,336,912.65 Rp 172,998,980.18 Erection - Rp 24,256,843.37 Join - Rp 61,260,624.66 Kolom Rp 116,939,314.50 Rp 79,920,690.52 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 140,520,398.82 3 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76 Kolom Rp 117,378,785.41 Rp 79,277,410.87 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 140,520,398.82 4 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76 Kolom Rp 105,167,496.33 Rp 66,077,698.51 Balok Rp 223,845,405.88 Rp 140,520,398.82 5 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,044,818.62 Join - Rp 58,973,161.97 Balok Rp 266,310,179.28 Rp 137,400,033.90 RB Pelat Rp 140,198,172.80 Rp 114,238,451.65 Erection - Rp 21,249,772.32 Join - Rp 110,778,550.14 TOTAL Rp 2,690,020,444.48 Rp 2,384,661,238.40 61