BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan alami dan lingkungan telah meningkat. Dari segi lingkungan barangbarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang melimpah dan pemasaran yang sudah jelas. menggunakan salah satu sumber daya alam yaitu kayu, yang begitu banyak

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimal. produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. nilai 7 sementara bila nilai ph > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa

PENGARUH JUMLAH PEMAKAIAN CAIRAN PEMASAK TERHADAP BILANGAN KAPPA PADA PROSES PEMASAKAN DI DIGESTER UNIT FIBER LINE PT TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA

PENGARUH PH DAN JUMLAH PENGGUNAAN LARUTAN NAOH PADA PROSES PEMUTIHAN PULP PADA TAHAP EKSTRAKSI OKSIDASI

TUGAS AKHIR HERDIANUS MANALU

TUGAS AKHIR RINTO PAGABE SITUMORANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan laju perkembangan teknologi yang semakin pesat diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tanaman berkayu yang mempunyai tinggi 4,5 6 meter atau lebih. Kayu

I. PENDAHULUAN. sampai ke pengemasan (Syafii, 2000). Seiring dengan meningkatnya jumlah

PENENTUAN BRIGHTNESS PULP PADA D 0, D 1 DAN D 2 STAGE DI UNIT BLEACHING PT. Toba Pulp Lestari, Tbk PORSEA KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INDUSTRI PULP DAN KERTAS. 11/2/2010 Universitas Darma Persada By YC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU (H-FAKTOR) TERHADAP BILANGAN KAPPA DAN VISKOSITAS PADA PROSES PEMASAKAN DI UNIT DIGESTER PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA

PENGARUH JUMLAH SODA LOSS DALAM PULP TERHADAP PEMAKAIAN ClO 2 DI Do TOWER PADA UNIT BLEACHING DI PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. keperluan pendidikan, perkantoran, dan pengemasan dalam perindustrian.

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya NOVA ASTRIA SIREGAR

I. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data yang diperoleh dari Kementerian

BAB 3 METODOLOGI. - Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 15.00; dan WIB. - Analisis dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Eucalyptus berserat pendek dan dikelompokkan dalam kayu keras (Training and

PENENTUAN KADAR TOTAL AKTIF ALKALI DI DALAM WHITE LIQOUR PADA PROSES RECAUSTICIZING DI PT. TOBA PULP LESTARI,Tbk TUGAS AKHIR KHAIRUNNISA

1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengertian CMP Untuk mengetahui bagian bagian proses CMP Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan CMP

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan pulp dan kertas Indonesia terus

Disusun Oleh : MARUNE RENTA N. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu

TINJAUAN PUSTAKA. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan

PENELITIAN BAHAN BAKU KERTAS DARI JERAMI PADI DENGAN SUHU PEMASAKAN 140 C

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Bahkan

BAB II PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk. mendirikan suatu pabrik pulb dan rayon yang diberi nama PT. Inti Indorayon

PENENTUAN VISKOSITAS PADA PROSES PEMUTIHAN PULP (BLEACHING) DI PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SOSOR LADANG PORSEA KARYA ILMIAH DESWENTY SINAGA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kayu merupakan hasil hutan dari seumber kekayaan alam, merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU CAMPURAN BATANG TERHADAP KUALITAS PULP DAN KERTAS KAYU LEDA (Eucalyptus deglupta Blume) DENGAN PROSES KRAFT

MAKALAH PROGRAM PPM PEMUTIHAN SERAT ECENG GONDOK. Oleh: Kun Sri Budiasih, M.Si NIP Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Teori Umum Kayu Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan bahan mentah yang

PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES PEMBUATAN PULP DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL)

PENGARUH ph PENCUCIAN TERHADAP EFISIENSI BLEACHING PULP AKASIA DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA

PENGARUH PENAMBAHAN OKSIGEN TERHADAP DERAJAT PUTIH PADA TAHAP EKSTRAKSI OKSIDASI DI UNIT PENCUCIAN PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk-PORSEA KARYA ILMIAH

Klorin merupakan unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Xu dkk (2005) melaporkan

PROSES PEMUTIHAN BERTINGKAT PADA PULP DARI TKKS HASIL PROSES ALKALI-METHANOL DENGAN KATALIS MgSO 4

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. semak belukar. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

BAB 3 METODELOGI PERCOBAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMUTIHAN OKSIGEN DUA TAHAP TERHADAP KUALITAS PULP Acacia mangium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pohon-pohon termasuk tanaman berbiji (Spermatophyta), dibagi menjadi

PENGARUH RASIO CAIRAN PEMASAK (AA CHARGE) PADA PROSES PEMBUATAN PULP DARI KAYU SENGON (ALBIZIA FALCATARIA ) TERHADAP KUALITAS PULP

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gymnosperm (gymnospermae). Kayu kayu konifer atau kayu kayu lunak

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

PRINSIP KERJA CONDUCTIVITY SENSOR DALAM PENGUKURAN DAYA HANTAR LISTRIK SUATU FLUIDA ( APLIKASI PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER )

KAJIAN AWAL PULP DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN METODE ORGANOSOLV SKRIPSI

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kertas seni atau biasa disebut kertas daur ulang merupakan kertas yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan

BAB I PENGANTAR. Robby Mukafi 13/348251/TK/40846 Azizah Nur Istiadzah 13/349240/TK/41066

BAB III METODE PERCOBAAN

JURNAL INTEGRASI PROSES. Website:

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

BAB III METODOLOGI. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul WIB. Analisis dilakukan pada tanggal 05 Januari s / d 10 Januari 2011

TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang mudah terbakar (flammable), dihasilkan dari

ANALISIS VISKOSITAS DAN BRIGHTNESS PULP PADA PROSES BLEACHING di PT TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA KARYA ILMIAH HELGA ROSIANNA SILALAHI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 1970-an, Indonesia mengandalkan hutan sebagai penopang

KARYA ILMIAH BETTY FRIDA AGUSTINA PURBA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kompleks. Kayu tersusun atas sel-sel yang mungil, masing-masing memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

DELIGNIFIKASI AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Lindi hitam (black liquor) merupakan larutan sisa pemasak yang

KONDISI OPTIMUM PEMASAKAN ABACA (MUSA TEXTILIS NEE) DENGAN PROSES SULFAT (THE OPTIMUM OF COOKING CONDITION OF MUSA TEXTILIS NEE WITH SULPHATE PROCESS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ratna Agustiningsih, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI ALKALI AKTIF DI DALAM WHITE LIQUOR TERHADAP BILANGAN KAPPA PADA UNIT DIGESTER DI PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk KARYA ILMIAH

D BOG BANANA PAPER PULP AND PAPER GREEN INCUBATOR

PEMANFAATAN JERAMI PADI DARI KABUPATEN BOYOLALI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pembakaran pada suhu tinggi pada kondisi oksigen yang melimpah, residu semacam ini. % berat kering. Karbon 49.

Ridwan, Penggunaan Rosin untuk Menambah Kekuatan Tarik Hasil Pemutihan Rotan

PENGGANDAAN SKALA PADA PEMBUATAN PULP DARI PELEPAH NIPAH ( NYPA FRUTICANS )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SfFAT PULP SULF BBEBERAPA TAWAF UM BERDASWRKAN A DBMENSI SERAT F Oleh FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Biomassa adalah segala material yang berasal dari tumbuhan atau hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia ini semakin pesat. Perhatian masyarakat akan bahan-bahan alami dan lingkungan telah meningkat. Dari segi lingkungan barangbarang dari kayu lebih disukai. Terdapat bukti bahwa implikasi penggunaan kayu sebagai sumber energi dari bahan yang dapat diperbaharui telah mendapat dukungan psikologis dari masyarakat dan memberikan dampak sampai sekarang dan tahun mendatang. Keuntungan-keutungan dari segi alamiah dari kayu yaitu; dapat digunakan sebagai bahan baku sumber energi untuk menghasilkan produk. Sejalan dengan penambahan penduduk, kebutuhan terhadap tekstil dan kertas mengalami peningkatan yang tinggi. Pemakaian kertas meningkat sekitar 50% selama sepuluh tahun terakhir. Dengan meningkatnya kebutuhan akan kertas, maka secara langsung kebutuhan akan pulp sebagai bahan setengah jadi untuk pembuatan kertas meningkat pula. Pulp merupakan bahan baku untuk pembuatan kertas, rayon, dan senyawa-senyawa kimia turunan selulosa. Pulp dan kertas termasuk salah satu komoditi andalan yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusinya dalam pengumpulan Devisa Negara. Hal inilah yang melatarbelakangi didirikannya PT.Toba Pulp Lestari,Tbk.

PT. Toba Pulp Lestari merupakan sebuah industri pulp yang berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir yang berjarak ± 220 km dari kota Medan, Sumatera Utara. Salah satu yang merupakan bahan baku pabrik untuk pembuatan pulp diperoleh dari Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Toba Pulp Lestari. Jenis kayu yang digunakan ada dua jenis,yaitu: kayu Eucalyptus dan kayu Alam. Proses pembuatan pulp di PT.Toba Pulp Lestari,Tbk dilakukan dengan proses secara kimia sulfat (kraft) yang terdiri dari beberapa unit pengolahan. Pembuatan pulp secara kimia adalah proses dimana lignin dihilangkan sehingga serat-serat kayu mudah dilepaskan pada proses pemasakan(digester) dalam bejana. 1. Digester Digester adalah alat pemasak chip atau serpihan kayu yang berbentuk silinder dalam suatu bejana, yang mempunyai volume 200 m³, tinggi 18,67 mm dan diameter 4,2 m. Didalam digester terdapat 2 saringan yang terletak dibagian atas disebut dengan Relief strainer dan yang satunya terletak dibagian tengah digester yang disebut dengan Middle strainer yang berfungsi untuk menjaga agar serat kayu yang sedang diimasukan tidak keluar dari digester pada waktu mensirkulasi cairan pemasak dan pada waktu membuang gas yang ada di digester. Pada proses pemasakan ini menggunakan bahan kimia sebagai cairan pemasak,yaitu ;NaOH,Na 2 S dan Na 2 CO 3 atau yang dikenal dengan lindi putih(white Liquor) dan juga dengan bantuan lindi hitam (Black Liquor) yang merupakan sisa hasil pemasakan yang sebelumnya telah di daur ulang.

2.Washing/Screening Washing dan screening berfungsi untuk memisahkan Black liquor yang terkandung dalam pulp dengan menggunakan air pencuci seminimum mungkin. Setalah washing, bubur pulp kemudian masuk ke washer stock selanjutnya dimasukkan ke unit screening. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pulp yang benar-benar bersih. 3.Bleaching Plant Bleaching plant adalah peralatan yang dapat mengubah bubur pulp berwarna coklat menjadi bubur pulp berwarna putih dengan menggunakan bahan kimia tertentu atau untuk menaikkan derajat keputihan (Brightness) dan kemurnian pulp. Bahan kimia yang digunakan pada proses ini sebagai zat pengelatangan yaitu; klorin dioksida(clo 2 ) dan Hidrogen peroksida (H 2 O 2 ). Bahan kimia inilah yang digunakan untuk menghilangkan lignin yang terkandung dalam bubur pulp. Pada PT.Toba Pulp Lestari proses bleaching dibagi atas empat tahap, yaitu: tahap Do, tahap E/O/P, tahap D1 dan tahap EP2. Secara umum, standart mutu pulp diukur dari brightness dan kekuatan serat pulp tersebut. Brightness yang diinginkan adalah 88% ISO. Untuk mencapai target brightness tersebut, maka pemakain Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) merupakan faktor yang harus diperhatikan. Jika penambahan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) kurang, maka derajat keputihan (brightness) dari pulp tersebut tidak tercapai sesuai dengan target yang diinginkan bahkan warna pulp yang dihasilkan cenderung berwarna gelap. Sebaliknya jika penambahann hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) berlebih, maka warna pulp ini menjadi terang dan cemerlang. Tetapi masalahnya adalah terjadi kerusakan pada serat(fibre)

selulosa pada pulp itu sendiri, yang menyebabkan pulp menjadi rapuh dan mudah rusak. Berdasarkan pola pemikiran ini, maka penulis tertarik untuk melihat bagian judul : PENGARUH JUMLAH PEMAKAIAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA TAHAP EP2 TERHADAP BRIGHTNESS PULP DI UNIT BLEACHING PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA 1.2 Permasalan Pada proses bleaching merupakan suatu perlakuan dengan proses kimia terhadap pulp untuk mengubah atau menghilangkan bahan /zat pewarna sehingga pulp tersebut memiliki brightness yang lebih tinggi. Lignin yang tersisa adalah suatu zat yang paling dominan untuk menghasilkan warna pada pulp. Dari uraian diatas maka yang menjadi rumusan permasalahan adalah: 1.Bagaimana pengaruh jumlah pemakaian Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) terhadap derajat keputihan (brightness) pulp pada tahap EP2. 2.Berapa jumlah pemakaian Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) untuk memperoleh derajat keputihan (brightness) pulp pada tahap EP2 sesuai dengan standart ISO. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pemakaian Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) terhadap derajat keputihan (brightness) pulp pada tahap EP2.

2. Untuk mengetahui jumlah pemakaian Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) untuk memperoleh derajat keputihan (brightness) pulp pada tahap EP2 sesuai dengan standart ISO. 1.3.2 Manfaat Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pemakaian Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) terhadap derajat keputihan pulp (brightness) dan mengetahui variabel-variabel dalam proses pegolahan pulp serta mengetahui standart kecerahan (brightness) pulp yang diproduksi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk.