NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesionalisme merupakan kompetensi yang harus ada pada setiap pelaku

PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK PADA APARAT DESA (STUDI KASUS DESA KEBONAGUNG KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK. (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI KARAKTER DISIPLIN PADA PERANGKAT DESA DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSI. Studi kasus di Desa Papahan Kecamatan Tasikmadu

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

PROFESIONALISME BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSINYA NASKAH PUBLIKASI

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Etika Birokrasi Dalam Mewujudkan Prinsip Pemerintahan Yang Baik. ( Suatu Studi di Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan ).

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA. (Studi Kasus di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

PELAKSANAAN ADOPSI ANAK MELALUI PENGADILAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA KARANGANYAR) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan.

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN. diabaikan lagi, karena hal ini merupakan bagian tugas dan fungsi pemerintah.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Sesuai dengan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISIS SISTEM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BALAI DESA PELEM KECAMATAN KERTOSONO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

KINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG LOKET PELAYANAN PERTANAHAN BAB I UMUM

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

IMPLEMENTASI WEWENANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBAHASAN RAPERDES, PENGAWASAN PELAKSANAAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Diajukan Oleh DIAN KUSUMA IKA NURSANTI A

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

Menimbang: Mengingat :

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar)

Menimbang: a. bahwa dalam rangka memperjelas dan mempertegas

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Transkripsi:

PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan Diajukan oleh: EMI NIMASTUTI A220100023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014

PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) Yang dipersiapkan dan disusun oleh: EMI NIMASTUTI NIM A.220100023 Telah disetujui oleh: Pembimbing Drs. Achmad Muthali in, M.Si NIK. 406

PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus Di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) Emi Nimastuti 1, Achmad Muthali in 2, 1 Mahasiswi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 Staf Pengajar UMS Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dalam memberikan pelayanan publik berikut kendala dan solusinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik wawancara, observasi, dan telaah dokumen atau arsip. Teknik untuk menguji validitas atau keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi, khususnya triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan menerapkan model analisis interaktif melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) perangkat Kelurahan sudah melaksanakan kinerja secara profesional terbukti dengan setiap pelayanan yang diajukan masyarakat segera ditindaklanjuti dan dapat selesai tepat waktu, 2) walaupun sudah berusaha memberikan pelayanan secara optimal namun masih terdapat kendala dalam memberikan pelayanan yang muncul dari perangkat Kelurahan sendiri yaitu masih kurangnya keterampilan dalam mengoperasikan komputer dan kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan yang masih kurang, selain itu kendala juga muncul dari masyarakat yang belum memahami prosedur pelayanan di kelurahan sehingga pelayanan yang diajukan tidak dapat segera ditindaklanjuti karena masih kurangnya persyaratan yang dibawa, dari pemerintah menyangkut penyaluran personil PNS yang minim serta keterbatasan dana APBD, 3) solusi untuk mengatasi kendala profesionalisme perangkat Kelurahan dalam memberikan pelayanan publik yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan perangkat yang belum terampil dalam mengoperasikan komputer, kepala Kelurahan sebagai pimpinan harus bersikap lebih tegas dalam memberikan instruksi kepada perangkatnya agar meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan, serta mengusahakan perbaikan fasilitas dan sarana dan prasarana di kantor Kelurahan. Kata kunci: kelurahan, profesionalisme, pelayanan publik.

A. PENDAHULUAN Setiap manusia yang bekerja dituntut untuk bisa memiliki sikap profesionalisme. Profesionalisme merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral. Khususnya untuk profesi di bidang pelayanan publik, profesionalisme haruslah dijunjung tinggi demi tercapainya kepuasan masyarakat. Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat (Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2004). Salah satu instansi pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan publik adalah kelurahan. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan (Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Pasal 1). Kelurahan dibentuk untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan di perkotaan dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan profesionalisme kinerja perangkat kelurahan dalam memberikan pelayanan masyarakat yang merupakan bagian dari pelayanan publik. Namun realita yang terjadi di lapangan banyak kasus yang menunjukkan perangkat kelurahan belum menjalankan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara profesional. Diantaranya masih banyak pungutan liar dalam kepengurusan dokumen kependudukan masyarakat, kinerja perangkat kelurahan yang tidak maksimal karena sering mangkir dan melakukan aktivitas lain tidak sesuai tugasnya. Berdasarkan permasalahan tersebut serta pengalaman peneliti saat menggunakan jasa pelayanan di Kelurahan Bolong pelayanan yang diberikan lama dikarenakan perangkat kurang terampil dalam menggunakan komputer, penulis sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan profesionalisme kinerja perangkat kelurahan dalam memberikan pelayanan publik, karena hal tersebut erat kaitannya dengan kurikulum program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada mata kuliah Pemerintahan Daerah. Selain itu juga erat kaitannya dengan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diajarkan di SMP kelas IX semester I (ganjil) dengan Standar Kompetensi Memahami Pelaksanaan Otonomi Daerah, yang menjelaskan pelaksanaan pemerintahan daerah di wilayah kecamatan, kelurahan, dan desa. Oleh karena itu dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tentang Profesionalisme Kinerja Perangkat Kelurahan dalam Memberikan Pelayanan Publik (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013). B. LANDASAN TEORI Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota dalam wilayah kerja kecamatan (PP No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan Pasal 1). Kelurahan dibentuk untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan di perkotaan dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat (Penjelasan Umum PP No. 73 Tahun 2005). Pemerintah kelurahan adalah kepala kelurahan dan perangkat elurahan sebagai unsur penyelenggara pemerintah kelurahan. Pemerintah kelurahan mempunyai fungsi, antara lain: 1) Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan, 2) Pemberdayaan masyarakat, 3) Pelayanan masyarakat, 4) Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, dan 5) Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum (PP No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan Pasal 5). Salah satu fungsi kelurahan adalah memberikan pelayanan masyarakat yang merupakan bagian dari pelayanan publik. Pelayanan masyarakat yang dibutuhkan di kelurahan yaitu berkaitan dengan administrasi kependudukan yang meliputi data-data dan dokumen kependudukan, serta legalisasi suratsurat yang dibutuhkan warga. Perangkat kelurahan yaitu sekretaris kelurahan dan seksi sebanyak-banyaknya empat seksi serta jabatan fungsional (PP No. 73 Tahun 2005 Pasal 6). Perangkat kelurahan bertugas untuk membantu lurah

dalam melaksankan fungsi kelurahan, yaitu menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang merupakan bagian dari pelayanan publik. Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat (Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003). Untuk mengetahui pelayanan yang diterima masyarakat, maka dibutuhkan informasi mengenai kinerja perangkat kelurahan dalam memberikan pelayanan publik. Dengan mengamati kinerja, dapat diketahui hasil yang ditunjukkan dalam pekerjaan yang dilakukan. Profesionalisme merupakan kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sumber daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan (Rivai dkk., 2008:15). Profesionalisme kinerja perangkat kelurahan menunjukkan pencapaian hasil kerja yang maksimal sesuai tugas dan kewajiban yang diberikan. Kinerja perangkat kelurahan dapat dikatakan profesional apabila pelayanan yang diberikan sesuai prinsip pelayanan publik. Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat disimpulkan indikator profesionalisme kinerja perangkat kelurahan dalam memberikan pelayanan publik yaitu sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik meliputi: kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, keramahan, kesopanan, dan kenyamanan dalam pelayanan yang diselenggarakan. C. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganya. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan

selama empat bulan, yaitu sejak bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Jenis data penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kepala Kelurahan, perangkat Kelurahan yang terdiri dari staf dan koordinator lingkungan, masyarakat pengguna jasa Kelurahan yang terdiri dari ibu-ibu PKK, muda-mudi, dan tokoh masyarakat (Ketua RT). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik untuk mengetahui keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif, yaitu berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2008:247). prosedur penelitian terdiri dari tahap pra lapangan, kegiatan lapangan, analisis data dan tahap penulisan laporan (Moleong, 2004:127-148). D. HASIL PENELITIAN Profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong dalam memberikan pelayanan publik. Dalam melakukan pengamatan terhadap kinerja perangkat Kelurahan didasarkan pada indikator yang telah ditentukan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pelayanan yang diajukan masyarakat di Kelurahan segera ditindaklanjuti tanpa menunda-nunda pelayanan, teknis administrasi prosedur pelayanan disampaikan tidak hanya di kantor, namun staf koordinator lingkungan juga melakukan pembinaan di setiap dusun saat pertemuan RT/RW, setiap surat yang dibuat oleh perangkat Kelurahan dapat diterima secara akurat dan terjaga keamanannya, tugas yang diperintahkan oleh kepala Kelurahan kepada perangkat untuk memberikan pelayanan dan menyelesaikan persoalan dokumen kependudukan yang mengalami kerumitan dibantu diselesaikan oleh perangkat Kelurahan, tidak ada perangkat yang bolos kerja tanpa keterangan, saat kantor buka sudah ada perangkat yang siap melayanai walaupun belum semua perangkat hadir,

kenyamanan saat pelayanan sudah berusaha diciptakan tidak hanya tersedianya lingkungan yang bersih dan rapi tetapi juga dengan keramahan dan kesopanan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat serta pemberian pelayanan secara ikhlas. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perangkat Kelurahan Bolong sudah melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan publik secara professional, namun masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Kendala profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong dalam memberikan pelayanan publik. Hasil penelitian terhadap kinerja perangkat Kelurahan dalam memberikan pelayanan publik menunjukkan bahwa kendala dalam pelayanan muncul dari perangkat Kelurahan sendiri dan juga dari masyarakat pengguna jasa Kelurahan di antaranya: a. Masih adanya perangkat Kelurahan yang belum terampil dalam menggunakan komputer sehingga pelayanan masyarakat kadang terhambat, sistem informasi dari kabupaten sering terlambat tiba di Kelurahan karena kurangnya koordinasi antara Kelurahan dengan kecamatan, kurangnya ketelitian perangkat Kelurahan saat membuatkan surat sehingga kadang terjadi ketidakakuratan data, kurangnya kesadaran perangkat untuk datang tepat waktu karena tidak ada instruksi secara tegas dari kepala Kelurahan untuk datang tepat waktu, adanya perangkat yang berwatak keras sehingga sulit untuk bersikap ramah kepada warga, sumber pendapatan Kelurahan hanya dari APBD sehingga untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana di Kelurahan hanya dapat mengajukan permohonan ke pemerintah untuk realisasinya belum dapat dipastikan. b. Kendala dari masyarakat yaitu kurangnya pemahaman mengenai persyaratan yang dibutuhkan saat menggunakan pelayanan, sehingga saat tiba di Kelurahan tidak dapat segera ditindaklanjuti karena persyaratan yang masih kurang, informasi yang disampaikan oleh staf Kelurahan melalui pembinaan saat pertemuan RT/RW tidak diketahui masyarakat karena warga tidak menghadiri pertemuan tersebut, masyarakat kurang peduli terhadap

dokumen yang dimiliki saat mendapatkan arsip yang asli dari kecamatan tidak menyerahkan arsipnya kepada Kelurahan sehingga kelurahan tidak mempunyai arsip dokumen penduduk. c. Kendala dari pemerintah yaitu penyaluran PNS ke kelurahan tidak sesuai dengan jumlah masyarakat yang dilayani, sehingga kelurahan mengangkat tenaga honorer yang kemampuan dalam memberikan pelayanan tentu berbeda dengan PNS. Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala profesionalisme perangkat Kelurahan dalam memberikan pelayanan publik muncul dari perangkat sendiri dan juga dari masyarakat pengguna jasa Kelurahan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Solusi untuk mengatasi kendala profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong dalam memberikan pelayanan publik. Hasil penelitian terhadap solusi untuk mengatasi kendala profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan yaitu perangkat yang belum terampil dalam menggunakan komputer harus belajar baik secara otodidak maupun kursus mandiri agar pelayanan surat-menyurat yang diajukan masyarakat tidak terhambat, koordinasi antara Kelurahan dengan kecamatan harus lebih ditingkatkan agar informasi dari kabupaten tidak terlambat tiba di Kelurahan, saat membut surat diperlukan kecermatan dan ketelitian perangkat dan kepala kelurahan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan surat, kepala Kelurahan harus bersikap tegas dalam menginstruksikan perangkatnya untuk datang dan pulang sesuai jam kerja atau dengan membuat tata tertib secara tertulis mengenai kewajiban dan sangsi yang diberikan apabila dilanggar, mengoptimalkan dana dari APBD untuk perbaikan dan pengadaan fasilitas yang masih kurang untuk mendukung pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Sedangkan kepada masyarakat dihimbau agar mengikuti setiap pembinaan yang dihadiri perangka Kelurahan agar tidak ketinggalan informasi mengenai prosedur kepengurusan dokumen kependudukan.

E. KESIMPULAN 1. Perangkat Kelurahan Bolong sudah melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, terbukti sudah dilaksanakannya prinsip pelayanan publik sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2. Walaupun perangkat Kelurahan Bolong sudah melaksanakan tugas secara profesional, namun masih terdapat kendala dalam memberikan pelayanan publik. Kendala profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong dalam memberikan pelayanan publik diantaranya muncul dari perangkat Kelurahan sendiri karena keterampilan yang masih kurang, dari masyarakat pengguna jasa Kelurahan karena kurang memahami prosedur pelayanan di Kelurahan, dari pemerintah menyangkut penyaluran personil PNS yang minim serta keterbatasan dana APBD sehingga kelengkapan sarana dan prasarana dan masih kurang. 3. Solusi untuk mengatasi kendala profesionalisme kinerja perangkat Kelurahan Bolong yaitu dilakukan terhadap perangkat Kelurahan untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan, kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kelurahan agar tidak ketingalan informasi mengenai prosedur pelayaan di Kelurahan, dan untuk pemerintah agar menyalurkan jumlah PNS sesuai kebutuhan Kelurahan serta segera merealisasikan permohonan anggaran Kelurahan yang bersifat penting karena untuk kelancaran pelayanan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Dwiyanto, Agus dkk. 2008. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Herdiansyah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI. 2003. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI. 2004. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakaarya. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2012. Permendagri Nomor 13 Tahun 2012 tentang Monografi Desa dan Kelurahan. Jakarta: Sekretariat Negara. Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Jakarta: Sekretariat Negara Rivai, Veithzal dkk. 2008. Performance Appraisal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta