Posisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL MALAM SAVE LBH JAKARTA

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas Pancasila dan

BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

HAM DI ERA REFORMASI. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1. Keberadaan negara adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak

Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

LAPORAN LBH BALI 1. UMUM 2. SUMBER PENDANAAN

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

Assalamu alaikum Wr Wb. Melihat Peluang Dokter Dalam Dunia ke-lsm-an

Jendela Papua Papua Window

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Rilis Pers Bersama. Perppu Ormas Ancaman bagi Demokrasi dan Negara Hukum

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

Posisi dan Peran LBH Yogyakarta dalam Mempromosikan Hak-Hak Ekosob Di DIY Oleh: LBH Yogyakarta

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

RISALAH KEBIJAKAN. Mendorong Regulasi Penggusuran Sesuai dengan Standar Hak Asasi Manusia

LEMBAGA BANTUAN HUKUM MEDAN DAHULU SEKARANG DAN KEDEPAN

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 50/PUU-X/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

Profil PBHI Wednesday, 07 September :45 - Last Updated Tuesday, 25 February :36

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA. kekuasaan pemerintah daerah atau negara, dan lingkungan hidup. setidaknya jika dilihat dari konstitusi yang dimilikinya.

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki sejarah tersendiri, salah satunya keresahan akan keadaan LSM yang mementingkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

Rustam Ibrahim Filantropi Keadilan Sosial Tidak Identik dengan Advokasi

LAPORAN RAKERNAS YLBHI TAHUN 2005 KANTOR LBH PADANG

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

V I S I Tertatanya Produk Hukum Daerah dan Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Menuju Tata Pemerintahan yang Baik

Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan

GUBERNUR PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari

H. Afif Nurhidayat, S.Ag.

LPF 1 MEMAHAMI KONSEP PERENCANAAN BERBASIS HAK (90 MENIT)

Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Pelanggaram HAM dan Pengingkaran Kewajiban

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

Modul ke: MASYARAKAT MADANI. 13Fakultas FASILKOM. Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

H a l I LATARBELAKANG

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 3 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

MAKALAH AKSES KE KEADILAN: MENDISKUSIKAN PERAN KOMISI YUDISAL. Oleh: Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si

PB 3. Pembangunan berkelanjutan

Sosialisme Indonesia

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

2013, No.98 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

Perempuan Diberdayakan Perempuan dalam Parlemen di Afrika Selatan 1

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan berbagai masalah di daerah. Hasil dari sumber daya alam yang

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

BAB V PENUTUP. kriminalitas namun perdagangan anak juga menyangkut tentang pelanggaran terhadap

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM FAKIR MISKIN

PELAJARAN 15 PERJUANGAN MENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA

Kepengacaraan Untuk Kepentingan Publik dan Pemajuan dan Perlindungan HAM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB V PENUTUP. fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan

PROFIL KABUPATEN SAMPANG (2014) Tahun berdiri Jumlah penduduk Luas Wilayah km 2

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

- 1 - GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Transkripsi:

Posisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat Perjalanan panjang LBH Bandar Lampung selama satu dasawarsa tidak bisa dipisahkan dari dinamika usaha-usaha advokasi hak asasi manusia dan demokrasi. Sekalipun di bawah tekanan iklim politik yang represif semasa rejim Orde Baru, LBH Bandar Lampung ternyata justru mampu membangun resistensinya dan mengembangkan advokasinya ke arah yang lebih strategis bagi proses upaya untuk mewujudkan tatanan sosial yang lebih adil. LBH Bandar Lampung tentu tidak sendirian dalam usaha-usaha tersebut. Pertumbuhan NGO yang bergerak di bidang yang sama selama kurun waktu tersebut, membuktikan bahwa resistensi terhadap berkembangnya sistem politik otoriterian semakin meluas. Pilihan LBH Bandar Lampung, untuk lebih memfokuskan diri pada usaha-usaha dalam pembelaan kelompok-kelompok masyarakat yang tertindas, telah memungkinkan LBH Bandar Lampung untuk mendorong munculnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hak asasi manusia dan demokrasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di samping itu, melalui berbagai kegiatan kampanye yang diselenggarakan telah pula memberikan tekanan yang signifikan bagi proses perubahan kebijakan negara. Secara historis, dinamika peran dan posisi kelembagaan LBH Bandar Lampung, dipengaruhi oleh bagaimana organisasi ini mempersepsi dan menyikapi realitas social-politik yang berkembang di luar dirinya. Demikian juga halnya dengan beberapa perubahan di tingkat metodologi kerja organisasi. Pada awal berdirinya, kegiatan bantuan hukum yang diselenggarakan LBH Bandar Lampung lebih memfokuskan diri pada aspek legal justice, seperti misalnya kecilnya akses rakyat miskin untuk mendayagunakan lembaga peradilan untuk membela hak-haknya. Sehingga kegiatan pemberian bantuan hukum memiliki karakter yang karitatif dan mengembangkan pola hubungan patronclient dengan komunitas yang dibela. 1

Dalam perkembangan berikutnya, LBH Bandar Lampung secara kritis mulai mempersoalkan adanya struktur sosial yang dibangun justru untuk menindas dan memiskinkan sebagian besar rakyat. Cara pandang ini terus berkembang bersamaan dengan munculnya kesadaran bahwa pendekatan-pendakatan lama dalam pemberian bantuan hukum sudah tidak memadai lagi untuk merespon masalah ketidakadilan struktural. LBH Bandar Lampung kemudian harus melihat persoalan ketidakadilan dalam konteks yang lebih luas. LBH Bandar Lampung tidak cukup hanya melihat persoalan tidak adanya askes terhadap keadilan hukum sebagai persoalan utama rakyat miskin. LBH Bandar Lampung juga mulai melihat faktor politik, ekonomi dan budaya (ekosob) yang ikut mempengaruhi lahirnya kemiskinan. Hal ini dilatarbelakangi dengan masih rendahnya kemauan pemerintah dalam melakukan promosi dan perlindungan terhadap hak-hak ekosob berupa hak atas kesehatan (the right to health), hak atas pendidikan (the right to education), dan hak atas perumahan (the housing right), hak atas pekerjaan dan hak atas tanah. Selain itu yang juga yang menjadi perhatian adalah hak atas lingkungan. Karenanya kedepan, arah pengembangan organisasi LBH Bandar Lampung akan diarahkan pada perluasan pelayanan bantuan hukum kepada kelompok-kelompok masyarakat strategis di wilayahwilayah diperkotaan dan perdesaan atau kampung, Guna mendukung cita-cita perjuangan LBH Bandar Lampung dalam menegakkan negara hukum yang demokratis dan berkeadilan sosial serta menghormati nilai-nilai HAM. Organisasi LBH Bandar Lampung Sejak berdirinya pada tanggal 23 Pebruari 1995 LBH Bandar Lampung telah mengalami proses regenerasi. Dan sampai saat ini, LBH Bandar Lampung didukung oleh 10 personel dan 2 orang lawyer dengan pola kerja Full time yang terdiri dari Divisi Advokasi, Divisi Ekosob, Divisi Sipol, Biro Fundraising, Biro Keuangan dan Kesekretariatan. Personel yang diterima oleh LBH bukanlah personel yang sepenuhnya siap bekerja untuk LBH, baik mereka yang lulusan perguruan tinggi maupun sekolah menengah atas. Proses rekruitmen 2

dan pengembangan sumber daya manusia di LBH merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya penanaman idiologi (visi-misi) dan garis perjuangan LBH. Status bangunan LBH Bandar Lampung sampai saat ini berstatus sewa. Dalam satu tahun terakhir LBH Bandar Lampung telah melaksanakan program tahunan dalam rangka Memperkuat Kapasistas politik rakyat melalui Bantuan Hukum Struktural (BHS) sebagai upaya membangun tatanan hukum demokratis, berkeadilan dan menghormati Hak Asasi Manusia Berkaitan dengan sumber pendanaan LBH Bandar Lampung belum memiliki sumber pendanaan baik dari donor langsung, sektor swasta/pribadi, penanganan kasus maupun dari pemerintah daerah. Dalam satu tahun terakhir kasus yang masuk LBH Bandar Lampung berjumlah 17 kasus dengan jenis kasus sebagai berikut : No. Jenis Kasus Korban 1 2 3 4 5 Kasus Agraria 1. Desa Tanjung Sari Kec. Natar Lam-Sel 2. Desa MalangSari Kec. Tj. Bintang Lam-Sel 3. Register 19 G. Tataan Lam-Sel 4. Desa Sridadi Kec. Natar Lam-Sel Kasus Pencemaran Lingkungan (TPA Bakung) Kasus Kesehatan (TPA Bakung) Kasus Penangkapan Sewenang-wenang Kasus Perburuhan 200 KK 159 Orang 600 KK 152 Orang 5600 Orang 200 Orang 3 Orang 2 Orang Selebihnya adalah kasus penipuan, harta gono gini, perceraian dan lain-lain. Terhadap kasuskasus ini upaya yang dilakukan melalui konsultasi hukum. Terdapat tiga pola penaganan kasus yang diterapkan oleh LBH Bandar Lampung terdiri dari: 1. Konsultasi dan memberikan saran/advise 3

2. Advokasi antara lain: Investigasi lapangan, mediasi, negoisasi, pendampingan aksi, mengirim surat ke instansi terkait, siaran pers. 3. Menjadi kuasa hukum Terkait dengan persoalan struktural dalam hal advokasi kebijakan upaya yang telah dilakukan melalui siaran pers, public hearing dan lain-lain. Advokasi kebijakan yang telah dilaksankan oleh LBH Bandar Lampung : 1. Alokasi dana pendidikan sebesar 20% dalam APBD tahun 2005 di Lampung. 2. Pemindahan lokasi tempat pembuangan sampah TPA Bakung. 3. Penolakan Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Dalam upaya mewujudkan visi dan misi LBH Bandar Lampung tentu tidak sendirian. Hal ini dilakukan bekerjasama dengan akdemisi, LSM ditingkat lokal maupun di tingkat nasional yang dianggap memiliki komitmen yang yang sama. Sedangkan jaringan yang telah terbentuk antara lain : TIKT Tim Independen Kaji Tindak (bidang Lingkungan) Jaringan menuntut pencemaran sampah TPA Bakung Lampung Ikhlas (bidang kemanusiaan) jaringan ini dimaksudkan untuk membantu korban Gempa dan Tsunami di Aceh dan Sumattera Utara. Koalisi Rakyat Tolak Penggusuran (bidang Agraria) koalisi ini dimaksudkan untuk menolak diberlakukannya Perpres No. 36 Tahun 2005. 4

5