ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK ASASI MANUSIA (SPEK HAM) Jl. Srikoyo No. 14 Rt 01 Rw 04 Karangasem Laweyan Surakarta Jawa Tengah Phone/Fax.: Website: Blog 1: Blog 2:

2 ANGGARAN DASAR YAYASAN SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK ASASI MANUSIA (SPEK HAM) MUKADIMAH Bahwa SPEK-HAM adalah sebuah organisasi non profit, independen, mandiri, yang merupakan kumpulan orang-orang berlatar belakang gerakan mahasiswa, organisasi sosial, serta bersifat pluralis, dengan komitmen pada penegakan Hak Asasi Manusia khususnya Hak Asasi Perempuan. Bahwa kami menyadari terjadinya berbagai bentuk ketidakadilan di masyarakat. Dan pada kenyataannya problem sosial, ekonomi, politik, dan budaya di masyarakat masih menempatkan perempuan dalam posisi paling terpinggirkan diantara kelompok masyarakat yang termiskinkan. Hal ini disebabkan oleh konsep pembangunan yang berpihak pada kekuatan modal dan pasar. Akumulasi modal dan kebutuhan pasar terbukti gagal menyelesaikan berbagai persoalan kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat, persoalan dominasi ideologi/budaya, persoalan kelas, gender, dan lingkungan. Kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat tidak menjadi prioritas untuk dipenuhi, sehingga berbagai bentuk ketidakadilan menjadi muara atas situasi kemiskinan yang diciptakan. Dalam situasi ini, kelompok perempuan yang secara kultural dan struktural terdiskriminasi menjadi bagian paling menderita dan terlemahkan oleh Negara. Untuk itu sejak awal berdirinya, SPEK-HAM telah melakukan berbagai upaya penguatan dan pembangunan kesadaran masyarakat sipil. Upaya-upaya ini dilakukan sebagai komitmen organisasi untuk ikut berkontribusi dalam proses perubahan sosial menuju tatanan masyarakat yang lebih adil dan bermartabat, dengan menggunakan perspektif gender, hak asasi manusia, pluralisme, dan keseimbangan lingkungan sebagai landasan gerak organisasi dalam memperjuangkan visi, misi, dan tujuannya. Bahwa berdasarkan kerangka pikir tersebut di atas, SPEK-HAM melihat perjuangan untuk mendapatkan hak-hak dan pemenuhan atas kebutuhan dasar masyarakat merupakan mandat organisasi. SPEK-HAM merumuskan tiga strategi utama, yaitu: pengorganisasian kelompok masyarakat miskin, pendidikan kritis untuk perubahan pola pikir, dan advokasi untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan hak dasar masyarakat sipil. Dari semua tahapan tersebut di atas, proses pembangunan gerakan sosial menuju masyarakat yang berkeadilan sosial dengan menggunakan perspektif gender, hak asasi manusia, pluralisme, dan lingkungan, menjadi dimensi terpenting.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Pembina adalah perangkat organisasi SPEK-HAM yang ditentukan dan dipilih oleh Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan untuk menetapkan garis kebijakan dan menjaga visi misi organisasi. 2. Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam tingkat pengambilan keputusan organisasi, yang dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun sekali. 3. Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi kedua setelah Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan, dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali. 4. Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa adalah Rapat Pleno Badan Pembina yang bersifat luar biasa/genting. 5. Badan Pengawas adalah perangkat organisasi yang berperan menjalankan fungsi-fungsi kepengawasan. 6. Badan Pengurus adalah perangkat organisasi SPEK-HAM yang berperan melaksanakan kebijakan dan program yang ditetapkan oleh Badan Pembina. BAB II NAMA, BENTUK, DAN LAMBANG Pasal 2 (1) Organisasi ini bernama Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia yang disingkat SPEK-HAM. (2) Organisasi ini berbentuk Yayasan dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar dan dokumen-dokumen lainnya disebut SPEK-HAM. (3) Lambang SPEK-HAM adalah seorang perempuan mencium bumi dalam segitiga berwarna merah tua, dengan warna dasar putih. Tulisan SPEK-HAM terletak di bawah segitiga tersebut dengan warna biru tua. BAB III WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3 (1) SPEK-HAM didirikan pada tanggal dua puluh bulan November tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan ( ) untuk waktu yang tidak ditentukan. (2) SPEK-HAM bertempat kedudukan di Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia dan dapat mendirikan kantor-kantor cabang ataupun perwakilan di tempat-tempat lain di wilayah Indonesia.

4 BAB IV MANDAT, VISI, DAN MISI Pasal 4 Mandat Memperjuangkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar kelompok masyarakat miskin dan marginal, khususnya perempuan Pasal 5 Visi Terwujudnya pranata sosial yang berkeadilan gender dan menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat. Pasal 6 Misi (1) Mendorong lahirnya Komunitas mandiri yang mampu memperjuangkan terpenuhinya kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat. (2) Memastikan mobilisasi sumber daya lokal untuk mendukung perubahan pranata sosial berkeadilan gender. (3) Mendorong tanggung jawab negara dalam menjamin pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat miskin dan marginal. BAB V NILAI DAN PRINSIP Pasal 7 (1) SPEK-HAM memiliki nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kesetaraan, inklusif, non diskriminasi, dan anti kekerasan. (2) SPEK-HAM memiliki prinsip-prinsip transparan dan akuntabel. Perangkat organisasi terdiri atas: 1. Badan Pembina 2. Badan Pengawas 3. Badan Pengurus 4. Forum SPEK-HAM BAB VI PERANGKAT ORGANISASI Pasal 8

5 Pasal 9 SPEK-HAM dapat membentuk organ-organ organisasi lainnya dan badan-badan usaha untuk mendukung pengembangan organisasi. Pasal 10 Badan Pembina (1) Badan Pembina merupakan organ Yayasan tertinggi. (2) Kepemimpinan Badan Pembina bersifat kolektif. (3) Badan Pembina dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh Rapat Pleno Badan Pembina yang tata caranya diatur dalam ART. (4) Masa bakti Badan Pembina adalah 4 tahun dan dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode untuk jabatan yang sama untuk masa bakti berikutnya. (5) Badan Pembina berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dengan komposisi minimal 1/3 (satu per tiga) adalah perempuan. (6) Kriteria Badan Pembina akan diatur dalam ART. Pasal 11 Tugas dan Wewenang Badan Pembina (1) Badan Pembina memiliki tugas sebagai berikut: 1. Memberikan arah kebijakan dan program organisasi berupa pengembangan metodologi dan peluang pengembangan organisasi. 2. Memperkuat posisi organisasi dalam menjamin keberlanjutan program. 3. Memperkuat akses organisasi terhadap sumber-sumber informasi, kebijakan, dan jaringan di tingkat nasional dan internasional. 4. Mengesahkan rencana strategis dan anggaran yang diajukan oleh Badan Pengurus dalam Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan. 5. Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Badan Pembina minimal satu tahun sekali dan menyampaikannya dalam Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan. 6. Melakukan koordinasi-koordinasi untuk monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan dan program kerja. (2) Badan Pembina memiliki wewenang sebagai berikut: 1. Membentuk dan membubarkan Badan Pengurus dan Badan Pengawas. 2. Meminta laporan pertanggungjawaban Badan Pengurus dan Badan Pengawas. 3. Membentuk dan mendirikan badan-badan usaha. 4. Mengesahkan AD-ART. 5. Mengesahkan rencana tahunan maupun rencana keuangan. 6. Mewakili organisasi untuk urusan-urusan dengan pihak lain. 7. Mengesahkan kebijakan-kebijakan dasar organisasi.

6 Pasal 12 Hak dan Kewajiban Badan Pembina (1) Badan Pembina memiliki hak sebagai berikut: 1. Memperoleh fasilitas dari organisasi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan SPEK- HAM. 2. Mendapatkan segala keterangan/informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan tugas-tugasnya. 3. Mendapatkan penghargaan dan insentif sesuai dengan ketentuan dan kebijakan organisasi. (2) Badan Pembina memiliki kewajiban sebagai berikut: 1. Menjaga nama baik SPEK-HAM baik di dalam maupun di luar. 2. Menjaga keutuhan dan keberlangsungan organisasi. Pasal 13 Badan Pengawas (1) Badan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Pleno Badan Pembina. (2) Tata cara pemilihan Badan Pengawas akan diatur dalam ART. (3) Badan Pengawas berjumlah sekurang-kurangnya 1 (satu) orang. (4) Masa bakti Badan Pengawas selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode. (5) Kriteria Badan Pengawas akan diatur dalam ART. Pasal 14 Tugas dan Wewenang Badan Pengawas (1) Badan Pengawas memiliki tugas sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, pengelolaan organisasi, dan keuangan organisasi. 2. Menyelenggarakan rapat koordinasi kepengawasan dengan Badan Pengurus minimal 1 (satu) tahun sekali. 3. Membuat laporan tentang hasil pengawasannya dalam 1 (satu) tahun yang disampaikan kepada Badan Pembina. 4. Memberikan asistensi kepada Badan Pengurus. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan internal dan program kerja. (2) Badan Pengawas memiliki wewenang sebagai berikut: 1. Memberikan rekomendasi kepada Badan Pembina untuk membuat dan mengembangkan kebijakan berdasarkan hasil pengawasan. 2. Meminta segala informasi yang dibutuhkan dari Badan Pengurus yang berkaitan dengan tugasnya. 3. Melakukan audit keuangan, manajemen, dan investigasi.

7 Pasal 15 Hak dan Kewajiban Badan Pengawas (1) Badan Pengawas memiliki hak sebagai berikut: 1. Memperoleh fasilitas dari organisasi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan SPEK- HAM. 2. Mendapatkan segala keterangan/informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan tugas-tugasnya. 3. Mendapatkan penghargaan dan insentif sesuai peran dan tugas dengan mengacu pada ketentuan dan kebijakan SPEK-HAM. (2) Badan pengawas memiliki kewajiban sebagai berikut: 1. Menjaga nama baik SPEK-HAM baik di dalam maupun di luar. 2. Menjaga rahasia organisasi. Pasal 16 Badan Pengurus (1) Badan Pengurus setidak-tidaknya terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. (2) Masa jabatan Ketua Badan Pengurus selama 4 tahun untuk satu (1) periode dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu periode berikutnya. Pasal 17 Tugas dan Wewenang Badan Pengurus (1) Badan Pengurus memiliki tugas sebagai berikut: 1. Melaksanakan kebijakan-kebijakan program dan keuangan organisasi. 2. Menyusun rancangan program kerja dan anggaran. 3. Mengusulkan rancangan program kerja dan anggaran kepada Badan Pembina. 4. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan program dan organisasi. (2) Badan Pengurus memiliki wewenang sebagai berikut: 1. Menyusun dan menetapkan kebijakan-kebijakan operasional organisasi. 2. Mengelola keuangan organisasi sesuai dengan kebijakan SPEK-HAM. 3. Mengangkat dan memberhentikan staf-staf pelaksana. 4. Menandatangani surat-surat berharga. 5. Mewakili organisasi untuk urusan-urusan dengan pihak lain. Pasal 18 Hak dan Kewajiban Badan Pengurus (1) Badan Pengurus memiliki hak sebagai berikut: 1. Memperoleh hak-hak normatif seperti gaji, tunjangan, cuti, dan asuransi dengan besaran pokok sesuai ketentuan dan kebijakan organisasi. 2. Mendapatkan kesempatan dan dukungan untuk mengembangkan diri sesuai dengan ketentuan dan kebijakan organisasi. 3. Menggunakan fasilitas kerja organisasi untuk melaksanakan tugastugasnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan organisasi.

8 (1) Badan Pengurus memiliki kewajiban sebagai berikut: 1. Menjaga nama baik SPEK-HAM baik di dalam maupun di luar. 2. Membuat laporan 6 (enam) bulanan, tahunan, dan 3 (tiga) tahunan. 3. Mempertanggungjawabkan seluruh kebijakan yang diambil dan pelaksanaan program kepada Badan Pembina. Pasal 19 Forum SPEK-HAM (1) Forum SPEK-HAM adalah wadah bertemunya anggota forum untuk menampung aspirasi dan mengembangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pengembangan SPEK-HAM. (2) Forum SPEK-HAM di kelola oleh Badan Pembina (3) Anggota Forum SPEK-HAM bersifat sukarela. BAB VII RAPAT-RAPAT Pasal 20 Rapat rapat SPEK-HAM terdiri dari: 1. Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan 2. Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan 3. Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa 4. Rapat rapat Badan Pembina 5. Rapat Badan Pengawas 6. Rapat Badan Pengurus Tahunan 7. Rapat Badan Pengurus Enam Bulanan 8. Rapat Badan Pengurus Bulanan 9. Rapat Koordinasi Program Tiga Bulanan 10. Rapat Koordinasi Program Bulanan Pasal 21 Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan (1) Berwenang untuk mengesahkan laporan pertanggungjawaban, memberhentikan Badan Pengurus, mengesahkan Anggaran Dasar, mengesahkan garis-garis besar program, dan mengambil kebijakankebijakan dasar. (2) Dihadiri oleh Badan Pembina, Badan Pengurus, dan Badan Pengawas. (3) Diadakan setiap tiga tahun sekali. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pembina. Pasal 22 Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan (1) Berwenang untuk mengesahkan laporan pertanggungjawaban tahunan, mengesahkan rencana kegiatan dan keuangan tahunan, dan mengambil kebijakan-kebijakan strategis. (2) Dihadiri oleh Badan Pembina, Badan Pengurus, dan Badan Pengawas. (3) Diadakan setiap tahun. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pembina.

9 Pasal 23 Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa (1) Berwenang untuk memutuskan hal-hal yang bersifat luar biasa/genting demi keberlangsungan organisasi. (2) Dihadiri oleh Badan Pembina, Badan Pengurus dan Badan Pengawas. (3) Diadakan setiap saat atas usulan dari Badan Pembina, Badan Pengurus, atau Badan Pengawas. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pembina. Pasal 24 Rapat rapat Badan Pembina (1) Berwenang untuk memutuskan kebijakan-kebijakan penting yang berkaitan dengan organisasi. (2) Dihadiri oleh anggota Badan Pembina. (3) Diadakan setiap saat atas usulan dari anggota Badan Pembina. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pembina. Pasal 25 Rapat Badan Pengawas (1) Berwenang untuk mengusulkan rencana pengawasan kepada Badan Pembina. (2) Dihadiri oleh Badan Pembina dan Badan Pengawas. (3) Diadakan setiap 6 (enam) bulanan. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pasal 26 Rapat Badan Pengurus Tahunan (1) Berwenang untuk menyiapkan laporan dan evaluasi tahunan, menyusun rencana kegiatan dan rencana keuangan tahunan. (2) Dihadiri oleh anggota Badan Pengurus dan staf-staf pelaksana lain jika dianggap perlu. (3) Diadakan setiap tahun sekali sebelum Rapat Pleno Badan Pembina Tahunan. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengurus. Pasal 27 Rapat Badan Pengurus Enam Bulanan (1) Berwenang untuk menyiapkan laporan dan evaluasi enam bulanan, menyusun rencana kegiatan dan rencana keuangan enam bulanan, serta mengembangkan strategi pelaksanaan program. (2) Dihadiri oleh anggota Badan Pengurus dan staf-staf pelaksana lain jika dianggap perlu. (3) Diadakan setiap enam bulan sekali. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengurus.

10 Pasal 28 Rapat Badan Pengurus Bulanan (1) Berfungsi untuk menetapkan dan menilai status keuangan, mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat mendesak. (2) Dihadiri oleh Badan Pengurus. (3) Diadakan setiap 1 (satu) bulan sekali. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengurus. Pasal 29 Rapat Koordinasi Program Tiga Bulanan (1) Berwenang untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan, mengambil keputusan untuk memecahkan masalah-masalah teknis yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan. (2) Dihadiri oleh anggota Badan Pengurus dan pimpinan program serta stafstaf pelaksana jika diperlukan. (3) Diadakan setiap 3 (tiga) bulan sekali. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengurus. Pasal 30 Rapat Koordinasi Program Bulanan (1) Berwenang untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan, mengambil keputusan untuk memecahkan masalah-masalah teknis yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan. (2) Dihadiri oleh Koordinator Program dan staf program. (3) Diadakan setiap 1 (satu) bulan sekali. (4) Diselenggarakan oleh Badan Pengurus. BAB VIII MODAL DAN KEKAYAAN Pasal 31 (1) Organisasi ini didirikan dengan modal pokok sejumlah Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). (2) Modal dan kekayaan SPEK-HAM diperoleh dari sumbangan masyarakat, swasta, organisasi, dan institusi lainnya baik nasional maupun internasional dan usaha-usaha lain sepanjang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan visi dan misi SPEK-HAM. BAB IX PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN Pasal 32 (1) Perubahan atau pembubaran SPEK-HAM dapat dilakukan melalui Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan atau Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa. Perubahan atau pembubaran dapat diusulkan oleh anggota Badan Pembina.

11 (1) Keputusan perubahan atau pembubaran dinyatakan sah apabila disetujui oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta Rapat Pleno. (2) Rapat Pleno Badan Pembina Tiga Tahunan atau Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa untuk perubahan atau pembubaran dapat dilakukan atas usulan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Badan Pembina. (3) Pada saat keputusan pembubaran Badan Pembina membentuk tim untuk melakukan penghitungan terhadap aset Yayasan dan menyelesaikan kewajiban-kewajiban pada pihak ketiga serta menentukan pelimpahan aset-aset Yayasan pada pihak ketiga yang disetujui dalam Rapat Pleno Badan Pembina. BAB X PENUTUP Pasal 33 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

12 ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK ASASI MANUSIA (SPEK HAM) BAB I NAMA DAN LAMBANG Pasal 1 Nama Penyebutan nama organisasi secara lengkap maupun disingkat memiliki makna dan hak yang sama. Pasal 2 Lambang (1) Arti lambang adalah: 1. Seorang perempuan mencium bumi melambangkan kasih sayang dan kedamaian bagi umat manusia. 2. Segitiga melambangkan perjuangan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan di masyarakat. (2) Warna lambang adalah: 1. Warna merah tua melambangkan semangat keberanian dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan di masyarakat. 2. Warna biru tua melambangkan ketegasan sikap dalam memperjuangkan penegakan HAM. 3. Warna putih melambangkan kesuciaan yang mendasari cita-cita SPEK- HAM. (3) Lambang organisasi dipakai sebagai identitas SPEK-HAM dalam kop surat, stempel organisasi, bendera organisasi, dan lain-lain milik organisasi. BAB II NILAI DAN PRINSIP Pasal 3 Nilai-nilai SPEK-HAM memiliki nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, kesetaraan, inklusif, non diskriminasi, dan anti kekerasan yang bermakna: 1. Keadilan, yaitu memiliki keberpihakan terhadap masyarakat terpinggirkan khususnya perempuan. 2. Kemanusiaan, yaitu meyakini pentingnya penegakan HAM khususnya hak asasi perempuan. 3. Kesetaraan, yaitu mendorong terwujudnya relasi dan posisi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan di masyarakat. 4. Inklusif, yaitu menghargai dan terbuka pada perbedaan. 5. Non diskriminasi, yaitu menghargai keberagaman dan tidak melakukan afiliasi secara organisasional terhadap salah satu kepentingan atau kelompok baik berdasarkan agama, suku, ras, maupun keyakinan politik.

13 1. Anti kekerasan, yaitu tidak mentolerir berbagai bentuk kekerasan dalam perjuangan penegakan HAM dan perubahan sosial harus dilakukan tanpa kekerasan. Pasal 4 Prinsip-prinsip SPEK-HAM memiliki prinsip-prinsip transparan dan akuntabel yang bermakna: 1. Transparan, yaitu menempatkan keterbukaan sebagai bagian dari komitmen organisasi untuk melawan ketidakadilan termasuk perilaku yang korup. 2. Akuntabel, yaitu bekerja berdasarkan mandat masyarakat dan menjalankan visi organisasi secara konsisten, profesional, dan terukur. BAB III PERANGKAT ORGANISASI Pasal 5 Badan Pembina (1) Syarat menjadi Badan Pembina adalah: 1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi, analisis social, analisis gender, dan pengetahuan lain yang akan mendukung perkembangan organisasi. 2. Memiliki pengalaman dan kemampuan dalam hal tata kelola organisasi, pengembangan program, manajemen, perluasan jaringan, dan strategi keberlanjutan organisasi. 3. Menyetujui, menerima, dan bersedia menjalankan AD-ART dan peraturan lainnya. 4. Bersedia untuk tidak melakukan dan atau menjadi bagian tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, korupsi, pengrusakan lingkungan, dan pelanggaran HAM. 5. Memiliki komitmen untuk aktif memberi masukan, berkoordinasi, dan mengembangkan organisasi. 6. Telah memiliki kontribusi terhadap perkembangan organisasi. (2) Tatacara pemilihan Badan Pembina: 1. Tahap musyawarah mufakat: a. Setiap peserta berhak mengusulkan maksimal dua nama calon secara terbuka. b. Setiap peserta yang mencalonkan berkewajiban memberikan alasan atas pencalonannya. c. Peserta lain berhak memberikan tanggapan atas alasan yang diberikan oleh peserta yang mengusulkan. d. Calon yang diusulkan diminta menyatakan kesediaan dirinya untuk dicalonkan dalam tahap musyawarah mufakat. e. Nama-nama calon Badan Pembina yang telah diberi penilaian akan diputuskan secara musyawarah mufakat. f. Apabila tidak tercapai mufakat, maka akan dilakukan tahap pemilihan. 2. Tahap pemilihan: a. Pemilihan anggota Badan Pembina dilakukan secara terbuka dimana masing-masing peserta berhak memilih tiga calon.

14 a. Tiga calon yang memiliki suara terbanyak secara otomatis akan menjadi Badan Pembina. (1) Masa jabatan Badan Pembina berakhir apabila: 1. Selesai masa jabatannya. 2. Meninggal dunia atau hilang ingatan. 3. Dinyatakan bersalah oleh lembaga peradilan berkaitan dengan perbuatan melawan hukum dan berlawanan dengan visi dan misi organisasi. 4. Diberhentikan oleh Rapat Pleno Badan Pembina. 5. Mengundurkan diri dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Pleno Badan Pembina. Pasal 6 Badan Pengawas (1) Syarat menjadi Badan Pengawas: 1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi khususnya tentang kepengawasan, analisis social, analisis gender, dan pengetahuan lain yang akan mendukung kerja kepengawasan. 2. Memiliki pengalaman dan kemampuan dalam hal tata kelola organisasi, pemantauan, evaluasi, pengawasan keuangan, dan strategi keberlanjutan organisasi. 3. Menyetujui, menerima, dan bersedia menjalankan AD-ART dan peraturan lainnya. 4. Belum pernah melakukan dan atau menjadi bagian tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, korupsi, pengrusakan lingkungan, dan pelanggaran HAM. 5. Memiliki komitmen untuk aktif melakukan pengawasan, memberi masukan, dan berkoordinasi. (2) Tatacara pemilihan Badan Pengawas: 1. Badan Pengawas diangkat dalam Rapat Pleno Badan Pembina melalui proses musyawarah mufakat. 2. Calon Badan Pengawas terpilih akan diminta kesediaan oleh Badan Pembina secara tertulis. 3. Calon Badan Pengawas akan memberikan kesediaan tertulis kepada Badan Pembina. 4. Jika dalam proses tersebut calon Badan Pengawas tidak bersedia, maka Badan Pembina melakukan Rapat Pleno Badan Pembina untuk memutuskan calon Badan Pengawas yang lain. (3) Masa jabatan Badan Pengawas berakhir apabila: 1. Selesai masa jabatannya. 2. Meninggal dunia atau hilang ingatan. 3. Dinyatakan bersalah oleh lembaga peradilan berkaitan dengan perbuatan melawan hukum dan berlawanan dengan visi dan misi organisasi. 4. Diberhentikan oleh Rapat Pleno Badan Pembina. 5. Mengundurkan diri dan mendapatkan persetujuan dari Badan Pembina.

15 Pasal 7 Badan Pengurus (1) Syarat menjadi Badan Pengurus: 1. Memiliki visi yang kuat dalam pengembangan organisasi. 2. Telah aktif di SPEK-HAM minimal tiga (3) tahun. 3. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi, analisis social, analisis gender, dan pengetahuan lain yang akan mendukung organisasi. 4. Memiliki pengalaman dan kemampuan dalam hal tata kelola organisasi, pengembangan program, manajemen, leadership, resolusi konflik, perluasan jaringan, dan strategi keberlanjutan organisasi. 5. Menyetujui, menerima, dan bersedia menjalankan AD/ART dan peraturan lainnya. 6. Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dan mampu mengoperasikan teknologi. 7. Belum pernah melakukan dan atau menjadi bagian tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, korupsi, pengrusakan lingkungan, dan pelanggaran HAM. 8. Menyatakan bersedia untuk tidak mengundurkan diri selama 1 (satu) periode kepengurusan. (2) Tatacara pemilihan Badan Pengurus: 1. Badan Pengurus diangkat dalam Rapat Pleno Badan Pembina melalui proses musyawarah mufakat. 2. Calon Badan Pengurus terpilih akan diminta kesediaannya oleh Badan Pembina secara tertulis. 3. Calon Badan Pengurus akan memberikan kesediaan tertulis kepada Badan Pembina. 4. Jika dalam proses tersebut calon Badan Pengurus tidak bersedia, maka Badan Pembina melakukan Rapat Pleno Badan Pembina untuk memutuskan calon Badan Pengurus yang lain. (3) Masa jabatan Badan Pengurus berakhir apabila: 1. Selesai masa jabatannya. 2. Meninggal dunia atau hilang ingatan. 3. Dinyatakan bersalah oleh lembaga peradilan berkaitan dengan perbuatan melawan hukum dan berlawanan dengan visi dan misi organisasi. 4. Diberhentikan oleh Rapat Pleno Badan Pembina. 5. Mengundurkan diri dan mendapatkan persetujuan dari Badan Pembina. BAB IV RAPAT-RAPAT Pasal 8 Rapat Pleno Badan Pembina (1) Rapat Pleno Badan Pembina dinyatakan sah/quorum jika dihadiri oleh 2/3 peserta Rapat Pleno Badan Pembina yang seharusnya hadir. (2) Jika jumlah peserta yang hadir, termasuk peserta yang melimpahkan hak tidak mencapai quórum, maka Rapat Pleno Badan Pembina ditunda 2 (dua) kali 30 (tiga puluh) menit.

16 (1) Dalam hal peserta tidak bisa hadir, ia bisa mewakilkan hak suaranya sebagai peserta dalam Rapat Pleno Badan Pembina kepada peserta lain, dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis yang dibubuhi tanda tangan. Pelimpahan hak ini tidak berlaku dalam Rapat Pleno Badan Pembina Luar Biasa. (2) Rapat Pleno Badan Pembina untuk kedua kalinya bisa diselenggarakan dan dianggap sah meskipun tidak quorum, apabila dapat dibuktikan bahwa semua peserta telah menerima undangan mengikuti Rapat Pleno Badan Pembina. Pasal 9 Rapat Badan Pembina (1) Rapat Badan Pembina dapat berlangsung jika dihadiri oleh 2/3 anggota Badan Pembina. (2) Pengambilan keputusan dalam Rapat Badan Pembina dilakukan secara kolektif. BAB V STAF Pasal 10 (1) Staf SPEK-HAM yaitu: 1. Perangkat Badan Pengurus SPEK-HAM. 2. Diangkat oleh Ketua Badan Pengurus untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3. Membantu Badan Pengurus untuk menjalankan program. (2) Mekanisme penerimaan staf: 1. Ditetapkan sistem uji coba magang dengan batas waktu minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan. 2. Calon staf ditempatkan pada program yang ada di dalam organisasi. 3. Sebelum diterima menjadi staf, calon akan dievaluasi oleh Badan Pengurus. 4. Penentuan penerimaan staf diputuskan oleh Badan Pengurus. BAB VI HAK, FASILITAS, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Pasal 11 Hak dan Fasilitas Badan Pengurus Seluruh Badan Pengurus berhak mendapatkan fasilitas: 1. Gaji bulanan dan tunjangan-tunjangan lain sesuai dengan kemampuan organisasi yang akan diatur dalam SOP Keuangan. 2. Mendapatkan cuti kerja meliputi: a. Cuti tahunan selama 12 hari per tahun. b. Cuti haid selama 1-2 hari. c. Cuti melahirkan selama 4 bulan, dan bagi suami mendapatkan cuti 15 hari apabila istrinya melahirkan. d. Cuti menikah selama 10 hari.

17 1. Mendapatkan hak asuransi kesehatan sesuai kemampuan organisasi yang akan diatur dalam SOP Keuanga. 2. Mendapatkan kesempatan dan hak yang sama untuk meningkatkan kapasitasnya. 3. Menggunakan fasilitas SPEK-HAM untuk menjalankan program dan pengembangan SPEK-HAM. 4. Hak-hak yang belum diatur dalam ART akan diatur dalam SOP. Pasal 12 Hak dan Fasilitas Staf (1) Seluruh Staf berhak mendapatkan fasilitas organisasi untuk menjalankan tugas-tugasnya. (2) Hak dan fasilitas staf diatur kemudian oleh Badan Pengurus. Pasal 13 Pemutusan Hubungan Kerja Staf (1) Pemutusan hubungan kerja Staf dilakukan apabila: 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri secara sukarela. 3. Dinyatakan bersalah oleh lembaga peradilan berkaitan dengan perbuatan melawan hukum dan berlawanan dengan visi misi organisasi. 4. Dinyatakan bersalah karena melanggar AD-ART SPEK-HAM dan atau tidak mampu menjalankan tugasnya. (2) Mekanisme PHK dilakukan sebagai berikut: 1. Sebelum dilakukan pemutusan hubungan kerja, Staf yang bersangkutan diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu satu bulan. 2. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan Staf tidak mengindahkan surat peringatan, maka yang Staf yang bersangkutan diundang secara tertulis. 3. Apabila undangan tertulis tetap tidak diindahkan, maka pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan secara sepihak oleh organisasi. BAB VII HARTA KEKAYAAN Pasal 14 (1) Pengelolaan kekayaan organisasi dilakukan dibawah kewenangan Badan Pembina. (2) Pembukaan specimen bank dilakukan oleh minimal 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Badan Pembina dan 2 (dua) orang Badan Pengurus. (3) Otorisasi pencairan dilakukan oleh minimal 2 (dua) dari 3 (tiga) orang yang salah satunya adalah Badan Pembina. (4) Badan Pengurus wajib menyelenggarakan: 1. Pembukuan keuangan. 2. Pencatatan inventarisasi seluruh kekayaan organisasi. (5) Seluruh uang yang disimpan di bank atas nama Yayasan SPEK-HAM.

18 (1) Prosedur pencairan keuangan diatur kemudian oleh Badan Pengurus. (2) Buku Bank dipegang oleh Badan Pengurus. (3) Tutup Buku SPEK-HAM dilakukan pada akhir periode kepengurusan. (4) Barang bergerak atau tidak bergerak diatasnamakan Yayasan SPEK-HAM. BAB VIII PEMBUBARAN DAN PELIMPAHAN ASET Pasal 15 (1) Pembubaran SPEK-HAM dapat dilakukan apabila: 1. Tidak ada kepengurusan yang mampu dan bersedia untuk mengelola organisasi lebih lanjut. 2. Tidak berjalannya seluruh mekanisme organisasi. 3. Disetujui 2/3 dari Badan Pembina, Badan Pengawas, dan Badan Pengurus. (2) Pembentukan Panitia Pembubaran: 1. Panitia dibentuk dari kepengurusan dalam Rapat Pleno Badan Pembina. 2. Panitia terdiri dari 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan Badan Pembina, 1 (satu) orang perwakilan Badan Pengawas, dan 2 (dua) orang perwakilan Badan Pengurus. 3. Masa tugas Panitia Pembubaran dimulai sejak disahkan dan berakhir setelah tugas mereka selesai atau selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah ditugaskan. Pasal 16 Pelimpahan Aset Yayasan Pihak ketiga yang berhak mendapatkan pelimpahan aset Yayasan SPEK-HAM adalah organisasi social yang memiliki visi dan misi serupa, serta organisasi lain yang bekerja untuk kemanusiaan. BAB IX PENUTUP Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian dalam SOP dan aturan-aturan lain. Ketua Badan Pembina Ditetapkan di Surakarta, 28 Februari 2013 Sekretaris Badan Pembina Indriati Suparno Kelik Ismunandar

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION Mitra Matraman, Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A2/18, Jakarta 13150. Telp. 85918064, Fax 85918065

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

Lembaga Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) ANGGARAN DASAR BAB I ORGANISASI. Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan

Lembaga Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) ANGGARAN DASAR BAB I ORGANISASI. Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan ANGGARAN DASAR BAB I ORGANISASI Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan 1. Organisasi ini bernama Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat selanjutnya disebut LP2M 2. Bentuk organisasi ini adalah Perkumpulan

Lebih terperinci

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1 MUKADIMAH Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar dengan kemajemukan dalam budaya, adat istiadat serta agama dan kepercayaan. Dengan kemajemukan peri kehidupan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya hak-hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental manusia melekat pada setiap orang tanpa kecuali, tidak dapat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14 Tentang ANGGARAN DASAR CENTER FOR INDONESIAN VETERINARY ANALYTICAL STUDIES (CIVAS) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU PENDIRIAN DAN WILAYAH KEGIATAN Pasal 1 Organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KOMUNITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN - kompep

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KOMUNITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN - kompep ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KOMUNITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN - kompep MUKADIMAH Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk banyak dengan berbagai

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH Bahwa Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga telah menghasilkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE DAERAH PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE DAERAH PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE DAERAH PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.

Lebih terperinci

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 STATUS ANGGOTA 1. Anggota IKA FIA UB terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2 1 ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN BAB I NAMA, BENTUK dan LAMBANG Pasal 1 Organisasi ini bernama Aliansi Jurnalis Independen, disingkat AJI. AJI berbentuk perkumpulan. Pasal 2 Pasal 3 AJI berlambangkan

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

IKATAN ALUMNI CEDS UI

IKATAN ALUMNI CEDS UI ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR TELAPAK

ANGGARAN DASAR TELAPAK ANGGARAN DASAR TELAPAK MUKADIMAH Keberadaan sumber daya alam hayati sangat tergantung pada upaya pengelolaannya untuk menopang kesejahteraan hidup rakyat banyak. Untuk kepentingan tersebut diperlukan adanya

Lebih terperinci

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan DECEMBER 31, 2010 LEAVE A COMMENT (NAMA YAYASAN/LEMBAGA) Jargon Alamat lembaga. Keterangan lain seperti email, web site, dll. ANGGARAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA PENDAHULUAN Sebagai penjabaran dan pelaksanaan Anggaran Dasar, maka disusunlah Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni SMA Negeri 8 Jakarta ini

Lebih terperinci

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI DEKLARASI Anggaran Dasar ASASI Asosiasi Akademisi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Ditetapkan pada Mu tamar Luar Biasa ASASI, 20 September 2006 di Bandung. Bahwa pendidikan tinggi di Indonesia memegang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota HMTI terdiri dari: 1. Anggota Putih HMTI adalah seluruh mahasiswa yang masih dalam masa pendidikan di Jurusan Teknik Industri yang belum mengikuti

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA Lambang LP2M digambarkan dengan: BAB I ORGANISASI Pasal 1 Lambang Arti lambang LP2M: 1. Lambang orang adalah simbol perjuangan perempuan, padi diujung tangannya memiliki arti kemandirian,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) BAB I DOKTRIN Pasal 1 Doktrin AMAN adalah Tri Satya, yakni : 1. Setia menjaga dan memelihara tanah air titipan leluhur sebagai sumber

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL Doddy Irawan Ni Wayan Bejug W. Kurniawan Rizalina Tama S. Yogawira Prada Pasiaji Shantosa Yudha Siswanto Seilendria Hadiwardoyo Negara Kerajaan Spanyol,

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Kan IKRAR hilang Dihati ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, KEDUDUKAN, IDENTITAS, DAN WAKTU

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

PENGURUS PUSAT STATUTA PERSEKUTUAN PEREMPUAN ADAT NUSANTARA- ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA

PENGURUS PUSAT STATUTA PERSEKUTUAN PEREMPUAN ADAT NUSANTARA- ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA STATUTA PERSEKUTUAN PEREMPUAN ADAT NUSANTARA- ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA Atau disebut STATUTA PEREMPUAN AMAN Bahwa panggilan hidup manusia sebagai individu dan makhluk sosial pada hakekatnya adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: 1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) 2014 ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) Mukadimah Didorong oleh hasrat untuk mengabdi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL IKATAN ALUMNI DEL KEPUTUSAN KETUA IA Del TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL Menimbang: a. bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai pondasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP ANGGARAN DASAR YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP BAB I NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Yayasan ini bernama Gerak Sedekah Cilacap,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPSI HIMPUNAN PSIKOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA JUNI 2010 ii Cetakan Pertama, Hasil Kongres XI Himpsi, 2010 di Surakarta Penerbit dan Penanggung Jawab Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA Halaman ini sengaja dikosongkan AD ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama Alumni Rancang Kota ITB disingkat ARKI dan berkedudukan di

Lebih terperinci

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Gabungan Kelompok Tani ini bernama Gabungan Kelompok Tani TORONG MAKUR disingkat Gapoktan TORONG MAKMUR. (2) Gapoktan TORONG MAKMUR dibentuk

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE Halaman 1 dari 24 ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA bahwa pembangunan nasional adalah merupakan suatu manifestasi dari rasa syukur kepada

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1 AD/ART LK FEM IPB Mukadimah Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Mahasiswa sebagai generasi muda dan penerus cita-cita bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan dharma

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 MUKADIMAH Kegiatan perekonomian yang transparan, akuntabel, responsibel, efisien, dan bersih membutuhkan informasi keuangan yang berkualitas

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Indonesia, yang kemudian disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama Yayasan Gedhe Nusantara atau Gedhe Foundation (dalam bahasa Inggris) dan selanjutnya dalam Anggaran

Lebih terperinci

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai: MUKADDIMAH Dalam rangka menunjang pencapaian sasaran pembangunan pertanian (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Teknologi Pertanian), diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk mengelola

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSAUDARAAN KORBAN NAPZA INDONESIA (P K N I)

ANGGARAN DASAR PERSAUDARAAN KORBAN NAPZA INDONESIA (P K N I) ANGGARAN DASAR PERSAUDARAAN KORBAN NAPZA INDONESIA (P K N I) Muqaddimah Bahwa kebijakan dunia mengenai perang terhadap napza telah diterapkan dengan cara mendiskriminasi korban napza dan zat psikoaktif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA MUKADIMAH Alumni Magister Teknik Universitas

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU ANGGARAN DASAR SAREKAT HIJAU INDONESIA PEMBUKAAN Krisis berbangsa dan bernegara yang dialami Indonesia, terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan. Krisis ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak sosial,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Keanggotaan Himpunan Alumni SB-IPB (HA SB-IPB) terdiri atas: a) Anggota Biasa, b) Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI)

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI) ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI) Hasil Musyawarah Nasional VIII Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jakarta, 31 Juli 2015 AD dan ART HKTI Hal 1 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan

Lebih terperinci

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL VI HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI) NOMOR : VI/MUNAS VI/HAKLI/2015 TENTANG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci