BAB I LARI KE ALASKA

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

2. Gadis yang Dijodohkan

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

KISSING THE MAID OF HONOR

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Butterfly in the Winter

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Satu Hari Bersama Ayah

Sepasang Sayap Malaikat

Sang Pangeran. Kinanti 1

Chapter 01: What will you do to protect me?

1. Aku Ingin ke Bandung

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

BAB 1. *** Seoul International High School

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

semoga hujan turun tepat waktu

Dwi Ferlina PERI PALSU. Penerbit NulisBuku.com

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

A Y U R I A N N A. There s Something Between Us

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Angin senja terasa kencang berembus di antara

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

.satu. yang selalu mengirim surat

Alifia atau Alisa (2)

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Say Yes to the Marquess

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Suatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Teguh masih mengintip

AKU AKAN MATI HARI INI

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

SATU. Plak Srek.. Srek

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

DIMENSI CERMIN. Laudya. Suara Mama terdengar dari bawah. Laudya masih asyik meneka n-nekan tombol keyboard.

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Kura-kura dan Sepasang Itik

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti

Transkripsi:

BAB I LARI KE ALASKA Aku melangkah dengan cepat menembus keramaian orang di Bandara Internasional Miami, Florida. Walau bingung harus berbuat apa, aku harus berusaha terlihat tenang. Tenang dan terus berjalan, itu yang di intruksikan oleh seorang pria paruh baya yang kupanggil Ayah, kemarin di telepon. Akhirnya aku tiba di tempat tujuanku, yaitu sebuah ruangan besar yang terletak di sudut bangunan bandara. Mataku secara spontan menyapu isi ruangan itu. Seorang pria berkacamata riben, yang sedang duduk di sudut ruangan sambil membaca surat kabar, mengundang perhatianku. Aku merasa kenal dengan gaya duduk itu, posisis tubuh tegap, kedua kaki menyilang dan jari telunjuk yang mengetuk-ngetuk paha. Aku yakin orang itu, dia. Baru kali ini Aku merasa tidak percaya diri, berjalan sendirian di tempat umum, di bawah sorot lampu terang dengan penampilan yang jauh dari gaya asliku. Lututku sedikit gemetar dan kedua telapak tanganku mulai berkeringat. Aku mengeratkan genggaman jemariku pada tali ransel dan pegangan koper, saat berjalan melewati

sekumpulan pemuda funky, yang menatap aneh diriku dari pangkal rambut hingga ujung kaki. Aku merasa semua orang di dalam bandara sedang menaruh curiga padaku. Apa mereka benar-benar mencurigaiku? Atau aku hanya sedang paranoid? Sial, aku benar-benar grogi sekarang. Akhirnya aku sampai juga di tempat pria besar berjas abu-abu itu. Sambil mengawasi orang-orang di dalam ruangan, Aku mendaratkan bokong seksiku di kursi kosong tepat di sampingnya. Sementara koper dan ransel, ku geletakan begitu saja di depan kakinya. Aku bernapas lega. Penyamaran bagus, sayang. Bisiknya seraya menggulung surat kabar dan memberikan itu padaku. Aku menerimanya dengan terpaksa. Hampir saja aku membuang benda lusuh itu, kalau ada tempat sampah di dekatku. Terima kasih. Apa yang harus ku lakukan selanjutnya? tanyaku dingin. Kau akan pergi ke Alaska, aku sudah menulis sesuatu di kertas yang ku selipkan di situ. Dia berbisik seraya melirik tanganku. Oh tidak, dia sedang melirik surat kabar yang rencananya akan ku buang. Aku terkesiap seraya mengeratkan genggamanku, khawatir kalau-kalau aku khilaf membuangnya. 2

Alaska? Aku bahkan belum pernah kesana, huh, yang benar saja. Aku mengeluh pelan. Ya, Kau akan temukan kehidupan baru disana, Miami bukan satu-satunya tempat terindah di Amerika. Suaranya terdengar lemah. Mungkin anda benar. Lalu bagaimana dengan anda, mau lari kemana? Sindirku tajam, tanpa menatap wajahnya. Tak peduli Dia akan tersinggung atau tidak. Kau tidak perlu tahu. Setelah ini tugasmu hanya satu, menjaga dirimu sendiri. Jawabannya terdengar tegas namun masih bisa kurasakan suara lembutnya. Meski sedang tak menatapnya, aku tahu dia sedang memandangi wajah ovalku. Lensa mata palsu, kumis dan jenggot pendek palsu itu tidak mampu menyembunyikan wajah sedihnya dari lirikan pendek mataku. Aku menghela napas panjang. Sejujurnya aku tak kalah sedih darinya. Aku hanya sedang berusaha menghayati penyamaranku sebagai gadis tangguh. Kau tidak ingin melihatku? dia bertanya seraya memalingkan wajahnya dariku. Anehnya aku sama sekali tidak tertarik menjawab pertanyaan menyedihkan itu. Baiklah kalau kau tidak mau melihatku. Apa aku masih dibutuhkan disini? Dia kembali mengajukan 3

pertanyaan yang membuatku terpaksa merajuk. Saat dia hendak berdiri, segera kutahan salah satu lengannya. Ayah, please! Aku tidak mau sendirian disini. Aku melepas kacamata besar berwarna coklat muda, yang sejak tadi membeton kedua mataku. Aku terpaksa melakukannya untuk untuk menatap wajah pria itu dari samping. Dia kembali menatapku. Saat itu aku baru menyadari keriput halus di sekitar hidung mancung dan mata bulatnya. Wajah tampannya sudah tidak sesegar dulu. Dia tampak lebih tua. Lihat, aku sudah menatap Ayah. Puas? aku mendengus, sementara Dia malah tersenyum kecil. Aku ingin menyampaikan kata maaf untuk yang terakhir kali. Ujarnya lirih penuh ketulusan. Aku benci kata itu, karena telah membuat hatiku bergetar. Mengapa Dia mengucapkan kata maaf, apa dia masih merasa bersalah atas kesalahan fatal yang telah di perbuatnya?. Sudahlah tidak perlu meminta maaf, semua sudah berlalu, kan. Sahutku ketus sambil memalingkan wajah, pura-pura mengamati orang-orang disekitarku, padahal aku sedang menyembunyikan luka hatiku. Benar, semua memang sudah berlalu. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau telah memaafkanku. 4

Sepertinya Marcus sangat ingin mendengar kalimat Ayah aku sudah memaafkanmu dari bibirku. Sayangnya, aku sendiri masih ragu untuk memberi maaf pada seseorang yang telah merenggut dua wanita kesayanganku dari hidupku. Kalau saja waktu itu, dia hati-hati mengendarai mobil yang membawa Ibu dan Adikku, peristiwa tragis itu tidak akan pernah terjadi. Hidupku pasti masih bahagia dan sempurna, tidak kesepian seperti sekarang. Ditambah, kini aku harus meninggalkan teman-teman dan tempat kelahiranku untuk selamanya. Lalu pantaskah dia kumaafkan? Perhatian kepada seluruh penumpang US Airlanes dengan rute penerbangan Florida-Seatlle-Tacoma, penerbangan akan segera di berangkatkan, penumpang di persilahkan masuk melalui Gerbang Nomor 04. Pengumuman itu terdengar sangat keras, dan menyulap suasana ruangan yang semula tenang menjadi gaduh seperti pasar. Jens, itu pesawatmu. Marcus memberitahuku. Aku tersentak untuk beberapa detik, sebelum akhirnya kembali memakai kacamata dan bersiap enyah dari kursi besi yang sejak tadi menopang bokongku. Aku harus pergi sekarang. Ujarku sok antusias. Marcus mengangguk tak bersemangat. Pria bertubuh kekar 5

itu mengamati beberapa orang di dalam ruangan yang saling berpelukan, dan mengucapkan kata perpisahan. Kurasa dia sedang iri pada sepasang suami~istri~tua yang berdiri di depan kami, pasangan itu memeluk putra mereka secara bergantian, lalu memberi nasihat kepada sang anak yang masih remaja, dan berakhir dengan kata Aku mencintaimu, Nak. Sangat manis. Aku jadi penasaran dengan kata perpisahan Marcus. Maaf, aku tidak bisa mengantarmu sampai gerbang, banyak kamera pengintai yang siap menangkap wajahku. Ucapnya pelan sambil berdiri mengikutiku. Waw, sungguh kata perpisahan yang manis atau justru aneh. Aku hanya mengangguk pelan. Baiklah, aku pergi. Aku langsung berjalan keluar ruangan, hanya saja sedikit antri karena ada seseorang yang memakai kursi roda mengalami kesulitan melewati pintu. Aku menoleh pada Marcus. Dia sedang berdiri tegap menatap ke arahku. Aku memergoki tangannya yang sedang menyeka sesuatu di pipi kirinya. Tiba-tiba bayangan wajah ibuku mampir begitu saja dalam benakku. Jens, kau tidak boleh membencinya, bagaimanapun dia adalah ayahmu. Setidaknya dia sudah berusaha datang ke acara penghargaanmu, kan. Sayang, meski bagimu dia orang 6

yang payah, tapi ketahuilah bahwa dia adalah suami terbaik yang ibu punya. Dia sangat menyayangi kita. Ibu mengucapkan kalimat itu dengan wajah memohon, ketika aku marah karena Marcus terlambat datang di acara penghargaan olimpiade musim panas di sekolahku, dua tahun silam. Padahal saat itu aku menjuarai dua olimpiade sekaligus yaitu berenang dan lari estafet. Saat aku tahu kalau dia tidak melihat detik-detik dimana aku menerima piagam penghargaan, Aku sangat marah sampai tidak ingin melihatnya lagi. Namun tiba-tiba ibu datang menghampiriku di dalam kamar pribadiku, sehari setelahnya. Ibu berbicara panjang lebar serta menjelaskan alasan mengapa suaminya bisa datang terlambat, barulah aku mau berbicara dengan Marcus lagi. Siluet wajah ibu memunculkan rasa ibaku terhadap Marcus. Aku merasa sudah bersikap keterlaluan padanya. Dalam kasus kematian Ibu dan Joana, sebenarnya bukan hanya aku yang terluka, tapi dia juga. Aku hanya kehilangan Ibu dan Joana, sementara dia harus kehilangan Ibu, dua orang putri, pekerjaan dan negaranya. Sesungguhnya dia sudah mendapat hukuman yang setimpal, jadi untuk apa lagi aku menghukumnya? Jadi sudah jelas kalau Aku harus memaafkan dia, dan kembali menjadi putri manisnya. Juga, bagaimana bila ini adalah pertemuan kami yang terakhir? 7