10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 16,244,287, BELANJA LANGSUNG 29,878,722,000.00

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

7. URUSAN PERDAGANGAN

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Tabel IV.B.11.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

URAIAN sebelum perubahan

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

IV.B.25. Urusan Wajib Kearsipan 25. URUSAN KEARSIPAN

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA. Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Tenaga

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN DINAS SOSIAL KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN DINAS KOPERASI, UMKM DAN PASAR JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

URAIAN sebelum perubahan

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )


BAB II PROGRAM KERJA

DINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018

Transkripsi:

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan UMKM dan koperasi yang telah mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dan strategis dalam meningkatkan aktivitas ekonomi nasional, termasuk menyediakan keperluan barang dan jasa dalam negeri. Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses peningkatan pendapatan masyarakat, bahkan dimasa krisis UMKM dikenal mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. UMKM diharapkan semakin berperan dalam menekan angka pengangguran. Melihat peran UMKM yang begitu strategis maka UMKM dapat mewujudkan salah satu tujuan Pembangunan Millenium yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Dalam rangka perluasan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran, keberadaan Koperasi dan UMKM yang dominan sebagai pelaku ekonomi nasional merupakan subyek vital dalam pembangunan. Pelaku koperasi dan UMKM merupakan pelaku usaha yang mandiri, kukuh dan fleksibel, dalam kondisi normal maupun krisis sekalipun. Sampai saat ini, Koperasi dan UMKM masih merupakan leader perekonomian Indonesia, menjadi titik awal ekonomi rakyat dan pelopor tumbuhnya ekonomi kerakyatan. Peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil, perlu menjadi perhatian dalam upaya pengembangannya. Selaras dengan hal tersebut program prioritas yang berpihak terhadap koperasi dan UMKM sesuai RPJMD 2010-2015 adalah 1) Peningkatan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, melalui pengembangan kelembagaan, produktivitas dan pelatihan kewirausahaan. 2) Pengembangan usaha masyarakat, melalui peningkatan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengelola produk-produk potensial daerah baik dalam bidang permodalan, produksi maupun pemasaran. 3) Kerjasama pembangunan, melalui penguatan kerjasama antara Wonosobo Perguruan Tinggi Pelaku Usaha / BIG Partnership dalam pengembangan produk-produk potensial daerah (pertanian, industri, pariwisata). Dengan prioritas pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 adalah 1) Meningkatnya akses pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM. 2) Terwujudnya iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan koperasi dan UMKM. 3) Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mendukung pelaksanaan urusan Koperasi dan UMKM, pada tahun 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 10.629.770.500,- dan terealisasi sebesar Rp 8.291.019.883,-. Proporsi realisasi belanja tersebut 0,84 % dari total realisasi belanja APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp 988.103.772.409,-. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 113

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.B.10.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Koperasi dan UKM Tahun 2013 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung 8.684.982.500 6.435.084.587 1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan 4.805.000.000 3.413.658.310 Kompetitif Usaha Kecil Menengah 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 2.505.000.000 1.689.108.250 3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 815.000.000 783.754.500 4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 145.137.500 138.387.107 5. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 414.845.000 410.176.420 B Belanja Tidak langsung 1.944.788.000 1.855.935.296 1 Belanja Pegawai 1.944.788.000 1.855.935.296 Belanja Gaji dan Tunjangan 1.708.857.000 1.682.885.296 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 235.931.000 173.050.000 2 Belanja Hibah dan Sosial - - 3 Belanja Tak Terduga - - Jumlah total 10.629.770.500 8.291.019.883 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Program ini bertujuan untuk mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan dan meningkatkan daya saing UMKM sehingga pengetahuan serta sikap wirausaha semakin berkembang, produktivitas meningkat, wirausaha baru berbasis pengetahuan dan teknologi meningkat jumlahnya dan ragam produk-produk unggulan UMKM semakin berkembang. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa: Pelatihan Manajemen Pemasaran, untuk 30 orang Pelatihan Peningkatan Mutu dan Diversifikasi Produk Singkong, bagi 30 kelompok UMKM, di Kecamatan Wadaslintang, Mojotengah dan Selomerto Pelatihan Berbasis Kompetensi Dasar Bagi UMKM Pelopor, untuk 20 orang/umkm Peningkatan dan Penguatan SDM UMKM, untuk 45 orang Pengembangan Sumberdaya UMKM Dalam Peningkatan Ekonomi Kawasan Pariwisata, untuk 20 UMKM di Kecamatan Kejajar Bintek Penguatan Sentra Skala Mikro, Kecil, Pedesaan, untuk 30 orang. Pelatihan Peningkatan Kualitas Administrasi Pembukuan Bagi UMKM Skala Mikro Kecil, untuk 30 orang.. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 114

Penguatan Kelembagaan Bagi UMKM Sektor Pedagang Keliling, untuk 100 orang melalui fasilitasi permodalan dan peralatan usaha. Promosi Produk Unggulan Daerah yang Berdaya Saing (Skala Regional, Nasional dan Internasional), dilaksanakan di Jakarta, NTB dan Wonosobo diikuti oleh 20 UMKM. Dukungan Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Informasi Pasar dan Jaringan, dilaksanakan di Kecamatan Sapuran dan Kepil, berupa pelatihan peningkatan kualitas anyaman bambu dan studi banding ke Tasikmalaya, diikuti oleh 150 orang. Peningkatan Daya Saing dan Pengembangan Jaringan, diikuti 12 UMKM Pengembangan Mutu Produk dengan Fasilitas Kemasan Produk Sentra UMKM (DBHCHT), dilaksanakan di Kecamatan Wadaslintang dan Mojotengah untuk 50 orang Diklat Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk UMKM (DBHCHT), untuk 30 orang Pemberdayaan dan Penguatan Sentra Produk Skala Mikro, Kecil Daerah (DBHCT), dilaksanakan di Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Sukoharjo dan Kertek, untuk 150 orang. Pemberdayaan Ekonomi Produktif bagi Wirausaha Baru, untuk 30 orang. Pengembangan Desain Busana Jadi Berbahan Batik Wonosobo, untuk 30 orang. Pengembangan Sistem Jaringan Pengamanan dan Perlindungan Usaha Melalui Fasilitasi Perijinan (P-IRT/Label Halal), melalui sosialisasi dan fasilitasi label halal dan P-IRT untuk 55 UMKM sentra makanan dan minuman. Pengembangan Kewirausahaan dan Budaya Usaha Bagi Masyarakat (DBHCHT), untuk 2.000 orang Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, untuk 50 orang, melalui sosialisasi HAT, sertifikasi HAT dan pendampingan BDS Pengembangan Unit Lele Kalibawang Pendataan Unit Usaha dan sarasehan Pengelola Koperasi Pengembangan Usaha Mikro Perdesaan Penguatan Kapasitas Manajemen Usaha Kecil Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pedagang Keliling Pasar Pagi, Pedagang Keliling Makanan Olahan (DBHCHT) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program ini bertujuan untuk mempermudah, memperlancar dan memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif agar mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya lokal serta menyesuaikan skala usahanya sesuai dengan tuntutan efisiensi. Sistem pendukung dibangun melalui pengembangan lembaga pendukung/penyedia jasa pengembangan usaha yang terjangkau, semakin tersebar dan bermutu untuk meningkatkan akses UMKM terhadap pasar dan sumberdaya produktif, seperti sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi dan informasi, termasuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa : Dukungan Fasilitasi Sarana Pemasaran Usaha Sektor Mikro Kecil, untuk 30 orang Workshop Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Budaya Wirausaha LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 115

Penyusunan Blue Print Pengembangan Sentra Pemberdayaan dan Penguatan UMKM, untuk 30 orang Pengembangan Wirausaha dan Budaya Usaha Pelatihan Peningkatan Kompetensi Usaha Mikro Kecil Pelatihan Kewirausahaan Bagi Kelompok Usaha Produktif Bintek Peningkatan Jejaring Usaha Produk Lokal dan Penguatan Mutu Produk UMKM Wilayah Sentra Bintek Analisis Pasar dan Strategi Bersaing Dukungan Fasilitasi Sarana Prasarana Usaha Sektor Mikro Pelatihan Ketrampilan Craft Imitasi Kulit (DBHCHT) Pelatihan Pembuatan dan Pengembangan Produk Gula Kelapa dan Gula Aren(DBHCHT) Pelatihan Keterampilan Pembuatan Syrup Terong Belanda (DBHCHT) Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengrajin Tralis Pelatihan Kewirausahaan bagi UMKM Pelatihan Ketrampilan Usaha Bagi Kelompok Usaha Produktif Pelatihan dan Peningkatan Kualitas Produk Olahan dan Kemasan Salak Pondoh Pengadaan Hardware dan Software Pendukung SIKUMKM Database Koperasi dan UMKM se Kab. Wonosobo. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik. Dengan demikian diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer dan sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik, infrastruktur pendukung pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas, lembaga gerakan koperasi semakin berfungsi efektif dan mandiri, serta praktek berkoperasi yang baik semakin berkembang di kalangan masyarakat. Melalui progam ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, untuk 45 koperasi. Fasilitasi Pengembangan Koperasi Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi, untuk 50 koperasi Peningkatan Kualitas Administrasi Koperasi, untuk 30 orang/15 koperasi. Penyuluhan Pembentukan Koperasi (LKM Menjadi Koperasi), untuk 20 orang pengurus LKM. Pelatihan Akuntansi Dasar Bagi Pengurus dan Pengelola Koperasi Baru, untuk 25 koperasi Sosialisasi Undang-undang Bidang Koperasi dan Penerapannya, untuk 60 orang. Pelatihan Manajemen Koperasi Berbasis Kompetensi, untuk 15 koperasi Pengembangan Pengawasan Kelembagaan dan Fasilitasi Badan Hukum Koperasi, untuk 20 koperasi. Peningkatan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, untuk 10 koperasi. Pengembangan dan Penguatan Usaha Koperasi Baru, untuk 30 orang/ 3 koperasi. Pengembangan Asosiasi KSP dan KSU, untuk 15 orang Temu Usaha Antara Lembaga Keuangan dengan Koperasi, diikuti 160 orang/80 koperasi LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 116

Pelatihan, Bimbingan dan Pengembangan Unit Usaha, diikuti 50 orang Revitalisasi Koperasi Study Referensi Kelembagaan Koperasi dan UMKM Dalam melaksanakan urusan Koperasi dan UMKM, didukung oleh alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana prasarana aparatur dengan uraian sebagai berikut : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kualitas administrasi perkantoran yang tertib dan lancar serta terlaksananya tugas kedinasan dengan cepat dan akurat yaitu melalui : Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor Kota dan Pasar. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan melalui : Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kantor. c. Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Tabel IV.B.10.2 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2013 Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) EKPPD No. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 1 Koperasi aktif (Jumlah koperasi aktif / Jumlah seluruh koperasi) x 100% 2 Usaha Mikro dan Kecil (Jumlah usaha mikro dan kecil / Jumlah seluruh UMKM ) x 100% Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM, 2014 Capaian Kinerja 2012 2013 206 ------ x 100% 59,00% 341 = 60,41% 57.505 ------- x 100% 99,98% 58.216 = 98,78% Penyelenggaraan urusan Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari jumlah koperasi dan jumlah UMKM. Sampai tahun 2013 koperasi yang berkembang di Kabupaten Wonosobo sebanyak 341 unit dengan rincian kategori aktif 206 koperasi atau 60,41%, dan tidak aktif 135 koperasi. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 3%. Usaha mikro dan kecil yang meningkat menjadi usaha menengah sebesar 1,2% pada tahun 2013. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 117

Tabel IV.B.10.3 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2013 Berdasarkan Indikator RPJMD 2010-2015 No. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian Pembangunan 2012 2013 1 Jumlah UMKM 57.192 58.216 2 Jumlah Koperasi 339 341 3 Jumlah Koperasi aktif 200 206 4 Jumlah aset koperasi (juta) 748 983 5 Jumlah asset UMKM (juta) 32,21 32,82 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, 2014 Asset koperasi pada tahun 2013 sejumlah 983 juta, ada peningkatan sebesar 31,42% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini terjadi karena adanya pengembangan SDM bidang koperasi dan peningkatan kualitas manajemen koperasi melalui pelatihanpelatihan yang telah dilaksanakan. Berikut adalah data perkembangan jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Wonosobo : Tabel IV.B.10.4 Data Perkembangan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Wonosobo No. Koperasi Jenis Koperasi, UMKM Jumlah 2012 2013 1 KUD 13 13 2 Kop. Pertanian 46 46 3 Kop. Non Pertanian 280 282 UMKM berdasarkan sektor Jumlah 339 341 1 Perdagangan 13.137 14.074 2 Industri 14.517 14.541 3 Jasa / Aneka Usaha 2.845 3.091 4 Pertanian 26.691 26.510 Jumlah 57.192 58.216 Jumlah UMKM dibina 15.996 16.017 UMKM belum dibina 41.196 42.199 Asset (Rp Juta) 32.213 32.817 Omset (Rp Juta) 67.422 61.614 Tenaga Kerja (Orang) 176.445 180.769 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM, 2014 Jumlah UMKM Kabupaten Wonosobo tahun 2013 sebanyak 58.216, mengalami kenaikan sebesar 1,79 % dibandingkan tahun 2012. Nilai asset UMKM pada tahun 2013 mencapai Rp 32.817.000,-, mengalami kenaikan sebesar 1,86%. Nilai asset UMKM ini sudah melebihi target indikator RPJMD 2010-2015. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 118

d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan umum yang muncul pada urusan koperasi dan UMKM antara lain : Rendahnya daya saing koperasi dan UMKM dalam mengakses pasar. Masih kurangnya kemampuan koperasi dan UMKM dalam penguasaan teknologi informasi. Promosi dan pemasaran yang belum optimal serta terbatasnya informasi pasar mengenai produk unggulan daerah. Belum optimalnya kemitraan usaha antara koperasi dan UMKM dengan pelaku usaha lainnya. Masih sulitnya akses koperasi dan UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan dan permodalan Upaya yang perlu dilakukan dalam menangani pembangunan urusan koperasi dan UMKM adalah : Peningkatan kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM dalam rangka pengembangan produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif. Peningkatan nilai tambah produk dengan pemanfaatan teknologi yang inovatif, agar mampu bersaing baik di pasar domestik maupun mancanegara. Peningkatan promosi produk Koperasi dan UKM di pasar domestik maupun internasional, melalui promosi produk unggulan, menyediakan informasi pasar berbasis IT, dan menyediakan sumber daya manusia untuk menjalankan fungsi pemasaran. Peningkatan pengembangan kemitraan yang melibatkan koperasi dan UMKM dalam pengembangan produk-produk unggulan yang berbasis rantai nilai, subkontrak, alih teknologi, pemasaran/ekspor, atau investasi Fasilitasi akses koperasi dan UMKM kepada jenis sumber pembiayaan, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan koperasi dan UMKM (sejenis KUR/KKPE dsb), kemudahan pembiayaan dan sertifikasi tanah, yang didukung adanya regulasi yang jelas. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 119