Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun. Pada bulan Januari 2015 telah disahkan Perjanjian Kinerja (PK) yang dalam

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan (Rencana Strategis) Sekretariat. Direktorat Jenderal Perkebunan

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

Direktorat Jenderal KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

LAKIP SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2011 (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH)

Perkebunan Kementerian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2011

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

LAKIP (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA TAHUN 2012 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Ir. Gamal Nasir, MS Nip

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, FEBRUARI 2012 DIREKTORAT PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir,MS Nip

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

2

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

(LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2012 Direktur Tanaman Tahunan. Ir. Rismansyah Danasaputra, MM NIP

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BAB II RENCANA STRATEJIK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN LAKIN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

L A K I P - BBPPTP Medan Tahun 2014 L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012 KATA PENGANTAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

LAKIP (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN TAHUN LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2012 Page 1

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN KINERJA (PK) SATKER LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2013

Rencana Kinerja Tahunan 2013

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Sekretariat Tahun 2015 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135/Permentan/OT.140/12/2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian. Pada bulan Januari 2015 telah disahkan Perjanjian Kinerja (PK) yang dalam perjalananya direvisi pada bulan Maret 2015 yang merupakan dokumen pernyataan kesepakatan kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan yang terukur dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat yang meliputi: (a) pelayanan perencanaan, program, anggaran dan kerjasama yang berkualitas, (b) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan aset yang berkualitas, (c) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi yang berkualitas, dan (d) pelayanan organisasi, tatalaksana, kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran yang berkualitas. Kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam proses menuju pelayanan prima melalui peningkatan nilai-nilai profesionalisme, keterbukaan, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengukuran kinerja untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang tersebar di 34 provinsi, capaian fisiknya rata-rata mencapai 98,68% dengan realisasi keuangan sebesar 78,03%. Sedangkan khusus untuk pengukuran kinerja di lingkup Sekretariat tahun 2015, diperoleh capaian fisik sebesar 92,35% dengan realisasi keuangan sebesar 69,46% dengan kategori cukup berhasil. Dokumen Laporan Kinerja Sekretariat Tahun 2015 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara aktif dalam penyusunan Laporan Kinerja ini yang menjadi pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Tahun 2015. Jakarta, Januari 2016 Sekretaris, Ir. Irmijati R. Nurbahar, M.Sc. Nip. 19591023 198503 2 001 i L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Sekretariat Tahun 2015 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pemerintah dan PermenPAN & RB Nomor 53 Tahun 2014, serta Permentan No. 135 Tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian. Berdasarkan Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tujuan adalah: (1) Menyusun perencanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan; (2) Menyusun perencanaan anggaran pembangunan perkebunan; (3) Memfasilitasi perencanaan kerjasama teknis dan program; (4) Memberikan pelayanan perbendaharaan dan pengendalian kredit eks proyek-proyek perkebunan; (5) Memantapkan sistem akuntansi dan verifikasi pelaksanaan anggaran pembangunan perkebunan; (6) Melaksanakan penatausahaan barang milik negara; (7) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan perkebunan; (8) Melaksanakan pemutakhiran data dan informasi perkebunan; (9) Menindaklanjuti hasil pengawasan kegiatan pembangunan perkebunan; (10) Melaksanakan penyusunan legislasi, advokasi dan penyelenggaraan hubungan masyarakat; (11) Melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian; dan (12) Memberikan pelayanan administrasi perkantoran. ii L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

Sasaran utama kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015 yaitu : (1) pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama yang berkualitas pada 34 provinsi;(2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi yang berkualitas pada 34 provinsi; (3) pelayanan organisasi kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran berkualitas pada 34 provinsi dan (4) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan asset yang berkualitas pada 34 provinsi, tertuang dalam RKT Sekretariat Ditjen Perkebunan tahun 2015, pada umumnya realisasi fisik rata-rata mencapai 91,68% dengan realisasi keuangan sebesar 69,46%. Pengukuran kinerja untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya secara nasional yang tersebar di 34 provinsi, capaian fisiknya rata-rata mencapai 98,68% dengan realisasi keuangan sebesar 78,03%. Untuk Pengukuran Kinerja di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015, diperoleh capaian fisik sebesar 92,35% dengan realisasi keuangan sebesar 69,46%. Rincian masingmasing komponen yang menggambarkan kinerja bagian meliputi (1) Pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama dengan realisasi keuangan sebesar 77,67% dan realisasi fisik 100,00% dengan kategori berhasil; (2) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi dengan realisasi keuangan sebesar 93,22% dan realisasi fisik 100,00% kategori berhasil; (3) Pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran yang berkualitas dengan realisasi keuangan sebesar 39,99% dan realisasi fisik 92,72% dengan kategori cukup berhasil dan (4) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan aset yang berkualitas dengan realisasi keuangan 78,75% dan realisasi fisik 100,00% masuk kategori berhasil. Permasalahan/hambatan yang mengakibatkan terjadinya kegagalan atau keterlambatan pencapaian sasaran kegiatan tahun 2015 secara umum adalah Penetapan pengelola kegiatan satker daerah terlambat; Keterbatasan SDM di Satker menyebabkan pejabat/petugas iii L aporan Kinerja-Sekretariat 2015

merangkap tugas; Penetapan Calon Petani atau Calon Lahan (CP/CL) terlambat, sering terjadi revisi anggaran menyebabkan tertundanya pelaksanaan kegiatan; Belum Optimalnya Koordinasi antar lini baik internal instansi maupun ekternal unit kerja; Besarnya penambahan anggaran perubahan yang terbit pada akhir bulan Maret 2015 tidak diikuti oleh data pendukung dan kesiapan SDM yang memadai; Sistem pengadaan barang dengan sistem pelelangan satu pintu menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengantri. Berbagai upaya telah dilakukan baik dari sisi administrasi dan perencanaan melalui (1) Penetapan CP/CL secara bertahap; (2) Percepatan proses pengadaan barang/jasa; (3) Penetapan reward dan punishment; (4) mempercepat proses revisi POK/DIPA; (5) Unitcost mengacu pada peraturan Gubernur/Bupati/Walikota setempat; (8) Dukungan pemerintah daerah dan sisi perencanaan dan sinergisitas anggaran. Dari sisi pengorganisasian dalam pelaksanaan kegiatan untuk kelancaran dan efektifitas pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan dibutuhkan beberapa tim seperti : Tim teknis pelaksana kegiatan per unit eselon II, Tim Perencana, Tim Monitoring dan Evaluasi, Tim Sistem Pengendalian Intern (SPI), Tim Statistik, Tim Tindak Lanjut Hasil Audit/Pelaporan (TLHA/P). Dari aspek pelaksanaan dan pengawasan (1) Mengambil langkah-langkah yang strategis untuk percepatan penyerapan keuangan; (2) Mengintensifkan pengawalan, pendampingan dan pembinaan petugas ke satker daerah; (3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring pelaksanaan kegiatan secara intensif; (4) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Sekretariat Ditjen Perkebunan, baik melalui email, faksimile, telepon maupun media online berbasis website dan aplikasi PMK 249 Ditjen Anggaran Kemenkeu. iv L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Organisasi... 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 5 2.1. Perencanaan (Rencana Strategis) Sekretariat Tahun 2015 2019... 5 2.1.1. Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019... 5 2.1.2. Misi Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019... 6 2.1.3. Sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019... 6 2.1.4. Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019... 7 2.1.5. Kebijakan dan Program Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019... 13 2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015... 13 2.2.1. Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2015... 14 2.2.2. Sasaran Pembangunan Perkebunan Tahun 2015... 14 2.2.3. Perjanjian Kinerja...... 16 v L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 18 3.1. Pengukuran Kinerja... 18 3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap capaian Sasaran Nasional.... 19 3.1.2. Pengukuran Kinerja terhadap Capaian Sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan... 21 3.2. Evaluasi Kinerja... 22 3.2.1 Capaian Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya secara nasional...... 22 3.2.2 Capaian Kinerja Kegiatan Lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan Tahun 2015...... 23 3.2.2.1. Capaian Kinerja Output Kegiatan Lingkup Sekretariat Ditjenbun... 24 3.2.2.2. Capaian Kinerja Tahun 2015 Terhadap Capaian Tahun 2014... 26 3.2.2.3. Capaian Kinerja Sekretariat Ditjen Perkebunan Dibandingkan Unit Kerja Eselon II Lain... 27 3.3. Akuntabilitas Keuangan... 28 3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut..... 28 3.4.1. Permasalahan..... 28 3.4.1.1. Administrasi..... 29 3.4.1.2. Perencanaan...... 29 3.4.1.3. Pelaksanaan... 29 3.4.1.4. Pengorganisasian... 29 3.4.1.5. Pengawasan.... 30 3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian... 30 3.4.2.1. Administrasi..... 30 3.4.2.2. Perencanaan... 30 vi L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

3.4.2.3. Pengorganisasian... 31 3.4.2.4. Pelaksanaan... 31 3.4.2.5. Pengawasan...... 32 BAB IV PENUTUP... 33 4.1. Kesimpulan... 34 4.2. Saran Rekomendasi... 35 LAMPIRAN vii L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Tahun 2015... 19 Tabel 2 : Serapan Anggaran dan Realisasi Fisik Kegiatan Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya per output Tingkat Nasional.... 20 Tabel 3 : Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan.... 21 Tabel 4 : Realisasi Serapan Keuangan Per Kegiatan Utama Tahun 2015...... 23 Tabel 5 : Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan Sekretariat Ditjen Perkebunan Tahun 2015 dibanding Tahun 2014.... 27 Tabel 6 : Capaian Keuangan dan Fisik Per Unit Kerja Eselon II Lingkup Ditjen Perkebunan Tahun 2015....... 27 viii L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Rencana Strategis Tahun 2015-2019... 36 Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015... 42 Lampiran 3 : Pengukuran Kinerja Tahun 2015 (Berdasarkan Capaian Sasaran Program)... 47 ix L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB I PENDAHULUAN L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan sebagai bagian integral dari pembangunan pertanian dan pembangunan nasional merupakan salah satu potensi strategis dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya pengelolaannya harus diselaraskan dengan upaya pengelolaan sumberdaya alam dan pemeliharaan daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke-generasi. Undang-Undang No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat; meningkatkan penerimaan Negara dan devisa Negara; menyediakan lapangan kerja; meningkatkan produktivitas; nilai tambah dan daya saing; memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, yang pada saat ini telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 bahwa penyelenggaraan perkebunan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan sudah tidak sesuai dengan dinamika dan kebutuhan hukum masyarakat, belum mampu memberikan hasil yang optimal, serta belum mampu meningkatkan nilai tambah usaha perkebunan nasional sehingga perlu diganti. Sejalan dengan tuntutan otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 22 dan 25 tahun 1999 dengan revisinya UU No. 32 dan 33 tahun 2004 serta peraturan pendukungnya, kebijakan pembangunan perkebunan kedepan harus mampu mengakomodir perubahan lingkungan stratejik yang ada serta memilah tugas dan fungsi yang akan dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku usaha perkebunan. Laporan Kinerja merupakan bagian dari serangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan yang telah dicanangkan sejak tahun 2009 yang merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 1 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/0T.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Kinerja didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) serta pencapaian Kinerja tahun sebelumya. Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN &RB) Nomor 53 Tahun 2014 serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, dengan Format yang terdiri dari: 1) Ikhtisar Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II Perencanaan Kinerja; 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja; 5) Bab IV Penutup dan Lampiran-lampiran. 1.2. Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemeterian Pertanian bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, menyelenggarakan fungsi: 1) Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen perkebunan; 2 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan; 3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan; dan 5) Pelaksanaan administrasi. Susunan Organisasi terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka tugas dan fungsi Sekretariat adalah memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi: a. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran, dan kerjasama di bidang perkebunan; b. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; c. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang perkebunan; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha. Sekretariat membawahi 4 (empat) Unit Eselon III yaitu: (1) Bagian Perencanaan, (2) Bagian Keuangan dan Perlengkapan; (3) Bagian Umum; dan (4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan. 3 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Sekretariat berdasarkan pencermatan lingkungan strategis dengan analisis SWOT mempunyai kekuatan berupa (a) tersedianya SDM Sekretariat sejumlah 156 orang dengan tingkat pendidikan S3, S2, S1, D3, SLTA, SLTP dan SD; (b) tersedianya perangkat teknologi (Website, SIMPEG,SAI,Emonev) yang cukup memadai dalam mendukung penyediaan data dan informasi pembangunan sub-sektor perkebunan; (c) tersedianya landasan hukum dalam bentuk berbagai peraturan, perundang-undangan, program dan anggaran perencanaan tahunan, kerjasama teknis di bidang perkebunan, evaluasi dan pelaporan dalam mendukung fasilitasi pengembangan pembangunan perkebunan.(d) tersedianya pedoman umum dan (e) didukung dengan kelembagaan yang memadai. Selain itu juga peluang untuk meningkatkan kinerja Sekretariat berupa (a) ketersediaan informasi yang masih dapat dikembangkan (b) koordinasi diantara pemangku kepentingan yang masih dapat ditingkatkan, (c) potensi pelaku usaha yang dapat digali lebih lanjut, (d) pelayanan yang masih dapat ditingkatkan, (e) ketersediaan asset yang dapat lebih dioptimalkan dan (f) pengaturan alokasi pendanaan. Tugas dan fungsi yang menjadi amanah Sekretariat Ditjen Perkebunan tersebut wajib dipertanggung jawabkan setiap tahun. Berdasarkan hal tersebut, Laporan Kinerja Sekretariat Ditjen Perkebunan tahun 2015 ini dimaksudkan untuk memberikan pertanggung jawaban program dan kegiatan yang didukung oleh alokasi dana dalam DIPA tahun 2015. 4 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan (Rencana Strategis) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019 Dalam menyusun Laporan Kinerja Tahun 2015 Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat tahun 2015-2019 disusun berdasarkan analisis dan pencermatan lingkungan strategis atas potensi, kelemahan, peluang dan tantangan terkini yang dihadapi dalam peningkatan pelayanan kesekretariatan selama kurun waktu 2015-2019, dan memberikan arah dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan perkebunan pada periode tersebut. Renstra Sekretariat memberikan arah dukungan dan memfasilitasi pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama; pengelolaan urusan administrasi keuangan dan perlengkapan; pelayanan kepegawaian, organisasi, tatalaksana, hukum, humas dan administrasi perkantoran; serta evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi yang akurat. 2.1.1. Visi Sekretariat Tahun 2015-2019 Dalam rangka mendukung visi pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 dari aspek manajemen dan kesekretariatan, maka visi Sekretariat adalah Profesional dalam memberikan pelayanan organisasi yang berkualitas untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan secara optimal untuk memperkokoh fondasi sistem pertanian bio-industri berkelanjutan. 5 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

2.1.2 Misi Sekretariat Tahun 2015-2019 Untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam misi pembangunan perkebunan 2015-2019, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan menetapkan misinya sebagai berikut : (1) Memberikan pelayanan perencanaan program, anggaran,dan kerjasama teknis yang berkualitas; (2) Memberikan pelayanan pengelolaan administrasi keuangan, dan aset yang berkualitas; (3) Memberikan pelayanan organisasi, tatalaksana, kepegawaian, humas,hukum dan administrasi perkantoran yang berkualitas; (4) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas. 2.1.3 Tujuan Sekretariat Tahun 2015-2019 Untuk mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, maka tujuan sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019 dalam rangka meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas sebagai berikut : (1) Menyusun perencanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan; (2) Menyusuan perencanaan anggaran pembangunan perkebunan; (3) Memfasilitasi perencanaan kerjasama teknis dan program; (4) Memberikan pelayanan perbendaharaan dan pengendalian kredit eks proyek-proyek perkebunan; (5) Memantapkan sistem akuntabilitas dan verifikasi pelaksanaan pembangunan perkebunan; (6) Melaksanakan penatausahaan barang milik Negara; 6 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

(7) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan perkebunan; (8) Menindaklanjuti hasil pengawasan kegiatan pembanguna perkebunan; (9) Melaksanakan penyusunan legislasi, advokasi dan penyelenggaran hubungan masyarakat; (10) Melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian; (11) Memberikan pelayanan administrasi perkantoran. 2.1.3. Sasaran Sekretariat Tahun 2015-2019 Untuk dapat mendukung aspek manajeman dan kesekretariatan sekaligus meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas. Sasaran utama Sekretariat sebagai : (1) Pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama yang berkualitas pada 34 Provinsi; (2) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyedia data dan informasi yang berkualitas pada 34 Provinsi; (3) Pelayanan organisasi kepegawaian, humas dan administrasi perkantoran yang berkualitas pada 34 Provinsi; (4) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan aset yang berkualitas pada 34 provinsi; 2.1.4. Strategi Sekretariat Tahun 2015-2019 Untuk mengendalikan bahkan memecahkan beberapa permasalahan yang melingkupi maka diperlukan strategi pemecahan permasalahan. Strategi Sekretariat Ditjen. Perkebunan merefleksikan strategi-strategi Direktorat Jenderal Perkebunan secara umum adalah memposisikan strategi umum 7 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

sebagai prioritas utama dan strategi khusus yang terkait tugas pokok dan fungsi Sekretariat sebagai prioritas pendukung. (1) Strategi Umum Strategi umum Sekretariat tahun 2015-2019 merupakan bagian dari strategi khusus yang meliputi: 1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan; 2. Pengembangan komoditas; 3. Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan pangan dan energi; 4. Fasilitasi pengembangan Investasi usaha perkebunan; 5. Pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan; 6. Pengembangan sumber daya manusia; 7. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha; 8. Pengembangan integrasi hulu-hilir; 9. Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup; 10. Pengembangan kawasan berbasis komoditi perkebunan. Dari 10 (sepuluh) strategi umum tersebut, strategi yang sangat terkait dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat antara lain: a. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perkebunan Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta mampu mentransfer data sehingga menjadi informasi yang dapat meningkatkan produktivitas. Berbagai capaian yang telah diraih yaitu: SAI, Simpeg, website maupun e-monev Dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan ini ditempuh strategi sebagai berikut: 1. Mengembangkan sistem informasi, mencakup kemampuan menyusun, memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai sumber daya manusia, teknologi, peluang pasar, manajemen, permodalan, usaha 8 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

perkebunan untuk mendorong dan menumbuhkan minat pelaku usaha, petani dan masyarakat; 2. Meningkatkan jejaring kerja dengan institusi terkait. b. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sumber daya yang sangat vital karena merupakan pelaku utama pembangunan, termasuk perkebunan. Tanpa pelaku yang handal dan berkompeten, maka pembangunan perkebunan tidak dapat berjalan secara optimal. mengembangkan berbagai kegiatan bagi peningkatan sumber daya manusia perkebunan melalui pendidikan, pelatihan, magang dan sekolah lapang. Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya ini diperuntukkan bagi petani dan aparatur perkebunan. Strategi ini diarahkan untuk mendukung berlangsungnya proses perubahan guna terwujudnya sistem dan usaha agribisnis perkebunan yang bertumpu kepada kemampuan dan kemandirian pelaku usaha perkebunan. Berkenaan dengan hal tersebut, rencana aksi yang akan dilaksanakan mencakup upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia baik petugas, petani maupun masyarakat dengan cara: 1. Petugas a. Meningkatkan kualitas, moral dan etos kerja petugas; b. Meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif dan membangun sistem pengawasan yang efektif; c. Meningkatkan penerapan sistem recruitment dan karir yang terprogram serta transparan untuk mewujudkan petugas yang profesional; d. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan sikap prakarsa petugas yang pro-aktif dalam mewujudkan pelayanan prima sesuai kebutuhan pelaku usaha. 2. SDM petani dan masyarakat a. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani 9 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

untuk mengoptimasikan usahanya secara berkelanjutan; b. Memfasilitasi dan mendorong kemampuan petani untuk dapat mengakses berbagai peluang usaha dan sumber daya dalam memperkuat/mempertangguh usaha taninya; c. Menumbuhkan kebersamaan dan mengembangkan kemampuan petani dalam mengelola kelembagaan petani dan kelembagaan usaha serta menjalin kemitraan. c. Strategi Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan Usaha Kegiatan perkebunan secara alami melibatkan sumber daya manusia (pekebun) yang cukup banyak, sarana produksi dan permodalan yang cukup besar. Selain itu juga sangat berhubungan erat dengan sumber inovasi teknologi dan informasi pasar mulai dari hulu sampai hilir. Dengan karakteristik seperti itu maka untuk mempermudah melalukan koordinasi sangat diperlukan kelembagaan pekebun. Melalui kelembagaan pekebun, para pekebun dengan mudah melakukan koordinasi diantara mereka dan antara kelompok sehingga kelompok menjadi kuat untuk mengakses pasar dan informasi. Kelembagaan pekebun didorong untuk tumbuh dari bawah yang dimulai dari kelompok pekebun, gabungan kelompok pekebun sampai koperasi komoditi yang berbadan hukum. Kelembagaan pekebun dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelembagaan pekebun yang bersifat sosial dan yang berfungsi ekonomi. Kelembagaan pekebun yang bersifat sosial berupa asosiasi pekebun dan sedangkan kelembagaan pekebun yang berfungsi ekonomi berupa koperasi komoditi. Strategi pengembangan kelembagaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelembagaan agribisnis perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. Adapun strategi pengembangan kemitraan usaha dimaksudkan untuk dapat memperoleh maksimal dari kegiatan agribisnis perkebunan. Untuk itu rencana aksi yang akan ditempuh adalah: 10 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

1. Mendorong peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani untuk menjalin kerjasama usaha dengan mitra terkait serta mengakses berbagai peluang usaha dan sumber daya yang tersedia; 2. Mendorong terbentuknya kelembagaan komoditas yang tumbuh dari bawah; 3. Mendorong penumbuhan kelembagaan keuangan perdesaan; 4. Meningkatkan fungsi pendampingan kepada petani dan kelembagaan usahanya; 5. Mendorong kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai, saling bertanggung jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan antara petani, pengusaha, karyawan dan masyarakat sekitar perkebunan. Disisi lain kalangan usaha sebagai mitra terkait dapat berperan dalam memperkuat asosiasi komoditi maupun dewan komoditi perkebunan. (2) Strategi Khusus Untuk melaksanakan pembaharuan organisasi kesekretariatan dalam rangka meningkatkan pelayanan diperlukan strategi khusus yang meliputi: a. Strategi Inti Strategi ini mempunyai 3 pendekatan dasar yaitu: 1. Menentukan kejelasan tujuan dengan menghapuskan fungsi-fungsi yang tidak lagi memberi kontribusi pada sasaran ini dengan melepaskan atau mengalihkannya ke tingkat organisasi yang berbeda. Strategi ini membantu organisasi tetap fokus pada sasaran yang penting bagi masyarakat; 2. Memisahkan fungsi pengarahan dan fungsi pelaksanaan dengan memisahkan fungsi-fungsi yang secara fundamental memiliki tujuan berbeda ke dalam organisasi berbeda-beda. Pendekatan ini 11 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

membantu tiap organisasi berkonsentrasi pada satu tujuan yang jelas; 3. Memperbaiki tujuan, untuk melaksanakan ini diperlukan suatu sistem yang bisa membantu secara terus menerus mendefinisikan tujuan. b. Strategi Konsekuensi Pendekatan yang ditempuh dalam strategi ini meliputi: 1. Manajemen perusahaan yang memaksa organisasi pelayanan untuk berfungsi layaknya perusahaan bisnis yang menjadikan pelayanan prima sebagai orientasi akhir; 2. Kompetisi teratur yang mensyaratkan mitra/unit internal organisasi bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penghargaan berdasarkan kinerjanya; 3. Manajemen kinerja yang menggunakan standar pengukuran kinerja dan reward serta punishment untuk memotivasi unit-unit organisasi. c. Strategi Pelanggan Strategi ini menempatkan customer sebagai pengarah dengan menyediakan pilihan-pilihan sebagai berikut: 1. Pilihan pelanggan, upaya yang dilakukan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memilih penyedia jasa. Strategi ini akan memaksa organisasi pemerintah untuk memberi perhatian besar terhadap keinginan pelanggan; 2. Pilihan kompetitif yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memanfaatkan sumber daya sesuai pilihan; 3. Jaminan mutu layanan dilakukan dengan menetapkan standar layanan pelanggan dan menciptakan imbalan bagi organisasi yang melakukan pekerjaan dengan baik dan memenuhi standar serta memberikan punishment kepada mereka yang tidak memenuhi standar tersebut. 12 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

d. Strategi Kontrol Pendekatan yang dilakukan dalam strategi ini meliputi: 1. Pemberdayaan organisasi, upaya yang dilakukan adalah menghapus banyaknya peraturan dan berbagai kontrol lain yang dipegang oleh badan administrasi pusat, badan legislatif, badan eksekutif serta badan pemerintahan tinggi lainnya; 2. Pemberdayaan pegawai, upaya yang dilakukan strategi ini adalah melakukan pengurangan atau penghapusan kontrol manajemen hirarkis dalam organisasi serta mendorong wewenang turun kepada pegawai lini pertama; 3. Pemberdayaan masyarakat, upaya yang dilakukan adalah dengan memindahkan kekuasaan birokrasi kepada masyarakat. e. Strategi Budaya Strategi ini menentukan budaya organisasi pemerintahan yang meliputi nilai-nilai, norma, sikap dan harapan pegawai melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengubah budaya dengan jalan menciptakan pengalaman baru dengan menempatkan pegawai pada pengalaman baru yang menantang kebiasaan yang ada, harapan dari langkah ini pegawai dapat mendorong perubahan perilaku sehingga dapat menghasilkan perilaku yang baru; 2. Pengembangan permufakatan baru; 3. Mengubah pikiran untuk mengembangkan mental baru. 2.1.5. Kebijakan dan Program Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019 Kebijakan Sekretariat tahun 2015-2019 dalam mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019 adalah meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam proses 13 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

menuju pelayanan prima melalui peningkatan nilai-nilai profesionalisme, keterbukaan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Program pembangunan perkebunan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal perkebunan pada periode tahun 2015-2019 dalam pelaksanaannya didukung melalui kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya yang menjadi tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen. Perkebunan. Dukungan kegiatan Sekretariat Ditjen. Perkebunan terhadap program pembangunan perkebunan dilaksanakan melalui penerapan pelayanan organisasi yang berkualitas baik di Pusat maupun di Daerah. Pelayanan organisasi yang berkualitas ini mencakup bidang perencanaan, umum, evaluasi dan pelaporan, kepegawaian serta keuangan dan aset. 2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 2.2.1. Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Pembangunan Perkebunan Tahun 2015 merupakan bagian dari program pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 yaitu: Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan. 2.2.2. Sasaran Pembangunan Perkebunan Tahun 2015 Sasaran strategis pada unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan ditetapkan sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019 adalah: (1) Peningkatan luas areal tanaman semusim; (2) Peningkatan luas areal tanaman rempah dan penyegar; (3) Peningkatan luas areal tanaman tahunan; (4) Penurunan luas areal yang terserang OPT; (5) Peningkatan mutu produk perkebunan dan usaha perkebunan berkelanjutan; 14 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

(6) Peningkatan pelayanan dan pembinaan di bidang manajemen dan teknis pembangunan perkebunan; (7) Peningkatan pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan dan penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (BBPPTP Medan, BBPPTP Surabaya dan BBPPTP Ambon). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/- Permentan/OT.140/8/ 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan adalah: (1) Tugas Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan adiminstrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan. (1) Fungsi Fungsi Sekretariat meliputi: a. Koordinasi, penyusunan rencana dan program, anggaran dan kerja sama dibidang perkebunan; b. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; c. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancanagan peratruran perundang-undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang perkebunan; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Perkebunan. 15 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

(3) Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sasaran dan IKU Sekretariat diuraikan sebagai berikut: No. Sasaran Indikator Kinerja Utama 1. Sasaran Jumlah provinsi Peningkatan Pelayanan yang memperoleh dan pelayanan dan Pembinaan di pembinaan yang bidang manajemen berkualitas dibidang dan teknis perencanaan, pembangunan keuangan, umum dan evaluasi Sumber Data Sumber data dari Dinas yang membidangi perkebunan tingkat provinsikab/kota Rencana Kinerja Tahunan tahun 2015 secara detail yang meliputi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target disajikan pada Formulir RKT (lampiran 2). 2.2.3 Perjanjian Kinerja Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya yang berupa hasil (outcome) maupun keluaran (output). Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2015. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan ditandatangani oleh Sekretaris Ditjen Perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan pada bulan Maret 2015. Sekretariat yang dimanifestasikan dalam kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya tahun 2015 mendapat alokasi anggaran dari APBN 16 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

sebesar Rp. 96.291.026.000,-. Dana tersebut untuk mendukung kegiatan baik pusat maupun daerah yang meliputi, (1) Pelayanan Perencanaan Program, Anggaran dan Kerjasama yang berkualitas, (2) Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Aset yang berkualitas, (3) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Penyediaan Data dan Informasi yang berkualitas, (4) Pelayanan Organisasi, Tatalaksana, Kepegawaian, Humas, Hukum dan Administrasi Perkantoran yang berkualitas. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun dalam Format Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 (lampiran 1). 17 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Organisasi Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan, instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 dan Nomor 53 Tahun 2014. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan- /OT.140/8/ 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan. Sedangkan sasaran strategis dalam Perjanjian Kinerja tersebut adalah terlaksananya pelayanan kesekretariatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja program peningkatan produkdi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Realisasi fisiknya mencapai 91,68% dalam bentuk dokumen (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi keuangan dan aset. Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan yaitu: 1) Sangat Berhasil (capaian >95%); 2) Berhasil (capaian 80%-95%); 3) cukup berhasil (capaian 60%-79%), dan 4) tidak berhasil (capaian< 60%) dari target sasaran. 18 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs) untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dikelompokkan menjadi (1) Capaian sasaran nasional yang meliputi 34 Provinsi dan (2) Capaian sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan. 3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Nasional Pada tahun 2015 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya mendapat alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp. 186.571.726.000,-. Capaian sasaran kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya untuk kegiatan tahun 2015 sebagaimana Tabel 1. Tabel 1. Target dan realisasi sasaran kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya tahun 2015. No. Sasaran Target Realisasi (Provinsi) (Provinsi) % 1 Pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama 34 34 100 2 Pelaksanaanpengelolaan administrasi keuangan dan asset 34 34 100 Pelayanan organisasi, kepegawaian, 3 humas, hukum dan administrasi 34 34 100 perkantoran yang berkualitas Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan 4 penyediaan data dan informasi yang Berkualitas 34 34 100 Dari Tabel 1 terlihat bahwa realisasi/sasaran kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya mencapai 100%. Disisi lain realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan adalah sebesar Rp.145.586.454.723-. (78,03%) dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp.186.571.726.000,-. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut karena optimalisasi pada beberapa kegiatan; beberapa satker 19 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

lebih memprioritaskan kegiatan yang dibiayai APBD; dan Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan. Adapun rincian capaian serapan keuangan per output kegiatan Utama Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan seperti pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Serapan Anggaran dan Realisasi fisik kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya per output Tingkat Nasional No 1 2 3 Kegiatan/Output Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan Administrasi Kegiatan Dana Dekonsentrasi Anggaran (Rp000) Output/ Fisik Pagu Realisasi % % 186,571,726 145,586,455 78,03 97,58 (DK) 3,646,680 3,464,897 95,02 100,00 Administrasi Kegiatan Dana Tugas Pembantuan (TP) 24,723,434 19,685,380 79,62 100,00 Dukungan Kegiatan Manajemen dan Teknis Lainnya 61,910,586 55,549,813 89,73 100,00 4 Dokumen Perencanaan 5. Dokumen Keuangan dan Perlengkapan 6. Dokumen Kepegawaian, Hukum dan 6,680,560 5,188,826 77,67 100,00 10,683,672 8,413,486 78,75 100,00 Humas 28,258,600 11,300,014 39,99 92,72 7. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 8. Layanan Perkantoran, Kendaraan Bermotor 4,966,855 4,630,282 93,22 100,00 dan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 45,701,339 37,353,758 81,73 94,62 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa serapan keuangan rata-rata mencapai 78,03%, tertinggi adalah pada realisasi anggaran Administrasi Kegiatan Dana Dekonsentrasi (DK) sebesar 95,02% dari target dan realisasi fisik 100%, sedangkan serapan terendah adalah alokasi anggaran pada output kegiatan Dokumen Kepegawaian, Hukum dan Humas sebesar 39,99% dan realisasi fisik 92,72%. 20 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

3.1.2. Pengukuran Kinerja terhadap Capaian Sasaran Sekretariat Realisasi serapan anggaran untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya di Sekretariat Ditjen Perkebunan sebesar Rp.66,886,365,222 dari pagu sebesar Rp.96,291,026,000 (69,46%), Tidak tercapainya serapan anggaran tersebut karena beberapa kegiatan pengadaan barang/jasa mengalami keterlambatan proses revisi dan pelelangan serta efisiensi dari kegiatan fasilitasi pembangunan perkebunan. Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan utama dukungan manajemen dan dukungan Teknis Lainnya Sekretariat dilihat pada Tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan, No Kegiatan/Output Output/ Anggaran (Rp.000) Fisik Pagu Realisasi % % Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen 96.291.026 66.886.365 69,46 92,35 Perkebunan 1 Dokumen Perencanaan 6.680.560 5.188.826 77,67 100,00 2 Dokumen Keuangan dan Perlengkapan 10,683,672 8.413.486 78,75 100,00 3 Dokumen Kepegawaian Hukum dan Humas 28.258.600 11.300.014 39,99 92,72 4 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 4.966.855 4.630.282 93,22 100,00 5 Layanan Perkantoran, Kendaraan Bermotor, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 45,701,339 37,353,758 81,73 94,62 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa serapan keuangan tertinggi adalah pada alokasi anggaran Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 93,22% dari target dan realisasi fisik 100%, sedangkan serapan terendah adalah alokasi anggaran pada output kegiatan 21 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

Dokumen Kepegawaian, Hukum dan Humas sebesar 39,99% dan realisasi fisik 92,72%. 3.2. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dilaksanakan pada output secara nasional dan output Sekretariat Ditjen Perkebunan dengan uraian sebagai barikut : 3.2.1. Capaian Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya secara nasional Capaian kinerja kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang dikelola Sekretariat mencapai 69,46% sebesar Rp.66,886,36 juta dari alokasi anggaran Rp.96,291,02 juta, jika dilihat secara nasional realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2015 sebesar Rp.3,567 trilyun atau 79,33% dari total pagu Rp.4,497 trilyun, Realisasi terbesar tercapai untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Benih Serta Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 93,65% atau sebesar Rp.65,901,33 juta dari alokasi anggaran Rp.70,371,49 juta, diikuti secara berturut-turut kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Rempah Penyegar sebesar 88,98% atau sebesar Rp.1,838,673,54 juta dari alokasi anggaran Rp.2,066,288,63 juta, Pengembangan Penanganan Pasca Panen Komoditas Perkebunan sebesar 87,63% atau sebesar Rp.41,865,34 juta dari alokasi anggaran Rp.47,777,59 juta Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan sebesar 86,73% atau Rp.335,261,71 juta dari alokasi anggaran Rp.386,568,59 juta, kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 82,15% atau sebesar Rp.143,275,12 juta dari alokasi anggaran Rp.174,404,75 juta, Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan sebesar 78,03% atau sebesar Rp.145,586,45 22 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

dari alokasi anggaran Rp.186,571,72 juta, Dan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Semusim hanya mencapai 63,70% atau Rp.997,039,05 juta dari alokasi anggaran Rp.1,565,285,22. Adapun rinciannya Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun 2015 disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun 2015 KODE 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 PROGRAM/KEGIATAN Peningktan Produksi dan Produktivitas Tananaman Rempah dan Penyegar Peningktan Produksi dan Produktivitas Tan, Semusim Peningktan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tananaman Tahunan Pengembangan Penanganan Pascapanen komoditas Perkebunan Dukungan Perlindungan Perkebunan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen,Perkebunan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Tekno-logi Proteksi Tan, Perkebunan PAGU (Rpjuta) ANGGARAN REALISASI (Rpjuta) % 2.066.288 1.838.673 88,98 1.565.285 997.039 63,70 386.568 335.261 86,73 47.777 41.865 87,63 174.404 143.275 82,15 186.571 145.586 78,03 70.371 65.901 93,65 3.2.2. Capaian kinerja kegiatan lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan tahun 2015 Evaluasi capaian kinerja lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan tahun 2015 dapat dilaksanakan terhadap; (1) capaian output kegiatan lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan terhadap RKT/PK tahun 2014 (2) Capaian kinerja terhadap capaian tahun 2014 (3) Capaian kinerja terhadap unit kerja eselon II lainnya. 23 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

3.2.2.1. Capaian Kinerja output kegiatan lingkup Sekretariat Capaian keuangan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang dikelola Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015 sebesar 69,46% dan realisasi fisik mencapai 92,35%, Capaian masing-masing output kegiatan di lingkup Sekretariat Ditjen Perkebunan sebagai berikut: (1) Dukungan pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama. Komponen kegiatan ini meliputi perencanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan, penyusunan rencana program dan program pembangunan perkebunan, pertemuan koordinasi nasional, penyusunan renstra Ditjen Perkebunan periode 2015-2019, penyusunan anggaran kegiatan pembangunan perkebunan, penyusunan anggaran kinerja pembangunan perkebunan, penyusunan satuan biaya pembangunan perkebunan 2015, fasilitasi perencanaan kerjasama teknis dan program, fasilitasi kerjasama internasional komoditi perkebunan, Realisasi fisik untuk dukungan pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama pada tahun 2015 mencapai 100,00%, Adapun realisasi serapan keuangan tahun 2015 sebesar Rp. 5,188 milyar (77,67%) dari pagu yang di alokasikan sebesar Rp.6,680 milyar dan masuk kategori berhasil. (2) Dukungan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi. Dukungan evaluasi pelaksanaan kegiatan ini meliputi komponen evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan perkebunan, pertemuan koordinasi MONEV semester I dan II, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan, penyusunan pemutakhiran data dan informasi perkebunan, pertemuan penyusunan data statistik angka tetap 2014, 24 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

angka sementara 2015 dan angka estimasi 2016, tindak lanjut hasil pengawasan kegiatan pembangunan perkebunan, pembinaan dan penanganan tindak lanjut LHA/P. Realisasi fisik output kegiatan dukungan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi pada tahun 2015 mencapai 100,00%, sedangkan realisasi serapan keuangan sebesar Rp 4,630 milyar (93,22%) dari pagu yang di alokasikan sebesar Rp 4,966 milyar dan masuk kategori berhasil. (3) Dukungan pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran. Komponen kegiatan ini meliputi Penyusunan legislasi, advokasi bidang perkebunan dan penyelenggaraan humas, penyusunan dan pengembangan hokum, penyelenggaraan humas dan urusan perpustakaan, fasilitasi temu koordinasi kehumasan kementerian pertanian, fasilitasi advokasi bidang perkebunan, penyusunan peraturan perundang undangan, fasilitasi kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2015, penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian pengembangan organisasi, Tim pembinan etika dan disiplin pegawai, pengadaan dan pengembangan pegawai, pembinaan, evaluasi pejabat fungsional PBT dan POPT, pengembangan dan penyempurnaan SIMPEG Ditjen Perkebunan, sosialisasi dan pembinaan PPNS Perkebunan, pengembangan organisasi lingkup Ditjen Perkebunan, pengelolaan tata laksana lingkup Ditjen perkebunan, peningkatan pelayanan pensiun dan mutasi, pembekalan pegawai lingkup Ditjen perkebunan, pelatihan petugas penilaian usaha perkebunan, pembinaan kualitas, moral dan etos kerja pegawai, pertemuan koordinasi pengawas benih tanaman lingkup Ditjen perkebunan, Realisasi fisik output Dukungan pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum dan administrasi perkantoran mencapai 92,72%, Adapun realisasi serapan keuangan sebesar Rp.48,653 milyar dari pagu yang di alokasikan sebesar Rp.73,959 milyar (65,78%) capaian 25 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015

tersebut termasuk output kegiatan layanan perkantoran, kendaraan bermotor, peralatan dan fasilitas perkantoran masuk kategori cukup berhasil. (4) Dukungan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan asset, Komponen kegiatan ini meliputi pelayanan perbendaharaan dan pengembalian kredit eksp proyek perkebunan, intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP, pembinaan pelaksanaan administrasi anggaran kinerja, koordinasi penyelesaian kasus kerugian Negara, koordinasi tindak lanjut penyelesaian kredit petani eks, Proyek UPP perkebunan, pemantapan sistem akuntasi dan verivikasi pelaksanaan anggaran, pembinaan pelaksanaan dan penyusunan laporan keuangan (SAK), penataan Barang Milik Negara dan terlaksananya sosialisasi pengadaan barang/jasa dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa dan piñata usahaan BMN di Provinsi (Satker DK/TP), Realisasi kinerja fisik output kegiatan dukungan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan pada tahun 2015 mencapai 100,00%, realisasi serapan keuangan sebesar Rp.8,413 milyar dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp.10,683 milyar (78,75%) dan masuk kategori berhasil. Uraian lebih detil capaian masing-masing sub komponen disajikan pada (lampiran 3). 3.2.2.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 Terhadap Capaian Tahun 2014 Capaian kinerja keuangan dukungan menajemen dan dukungan teknis lainnya Sekretrariat tahun 2015 mencapai 69,46%, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 85,12% mengalami penurunan sebesar 18,40%, Sedangkan capaian fisik kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada tahun 2015 mencapai 92,35%, mengalami penurunan 26 L aporan Kinerja- Sekretariat 2015