BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Perkembangan Ekonomi Makro

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Bidang Tanaman Pangan

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

S. Andy Cahyono dan Purwanto

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Realisasi Keuangan

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

Renstra Dispakan RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Rancangan Akhir Renstra Dinas Peternakan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

WALIKOTA TASIKMALAYA,

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun I Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

4.1. Letak dan Luas Wilayah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

LAPORAN KINERJA (LKJ)

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dengan tugas pokok dan Fungsi melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Pembentukan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya didasarkan pada kebutuhan pengelolaan sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kota Tasikmalaya yang masih sangat potensial untuk dikembangkan. Sumber daya pertanian, perikanan dan kehutanan di Kota Tasikmalaya masih memegang peran yang cukup besar terutama sebagai mata pencaharian sebagian besar masyarakat Kota Tasikmalaya. Luas wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan Undang-undang nomor 10 Tahun 2001 memiliki wilayah seluas 17.156,20 Ha (171,56 Km²), namun berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya tahun 2011-2031, luas wilayah administrasi Kota Tasikmalaya adalah 18.385,07 Ha (183,85 Km²). Luas lahan pertanian, perikanan dan kehutanan Kota Tasikmalaya berdasarkan data statistik pertanian tahun 2011 sekitar 12.058 Ha atau sekitar 65% dari total luas wilayah Kota Tasikmalaya, yang terdiri dari sawah 6.076 Ha, Tegalan/kebun 2.326 Ha, ladang/huma 957 Ha, hutan rakyat 1.649 Ha, kolam/empang 747 Ha dan lain-lain lahan kering 288 Ha. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi pengembangan sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Kota Tasikmalaya masih sangat potensial untuk dikembangkan dalam menunjang perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya. Potensi Sumber Daya Manusia dan kelembagaan petani Kota Tasikmalaya pada tahun 2011 terdiri dari 61 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), 284 Kelompok tani dengan jumlah petani anggota sebanyak 22.523 orang. Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan masih memberikan kontribusi dalam perekonomian Kota Tasikmalaya walaupun kurang signifikan dan cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Tasikmalaya pada tahun 2011 mencapai 6,34%, mengalami penurunan jika dibandingkan Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 1

dengan kontribusi tahun 2010 yang mencapai angka 6,66%. Penurunan kontribusi sektor pertanian sebagai kelompok sektor primer pembentukan PDRB Kota Tasikmalaya disebabkan faktor penurunan angka produksi hasil pertanian terutama produksi bahan pangan utama komoditas padi. Hal ini terjadi akibat semakin meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman dan kawasan non pertanian lainnya sebagai dampak perkembangan Kota Tasikmalaya. Beberapa jenis komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan yang dikembangkan di Kota Tasikmalaya diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Tanaman pangan dan hortikultura, - Komoditas pangan : padi, jagung, kacang tanah, kacang banten, ubi kayu, ubi jalar - Komoditas sayuran : cabe rawit, cabe merah, ketimun, petsai/sawi - Komoditas buah-buahan : salak, pisang, durian, rambutan, mangga, duku dan manggis 2. Perkebunan, dengan komoditas yang dikembangkan mendong, kakao, tembakau, kelapa, vanili, pala, kopi, cengkeh, nilam dan lada. 3. Peternakan, dengan jenis ternak yang dikembangkan domba, kambing, sapi potong, sapi perah, kelinci, jangkrik, ayam ras, ayam buras, itik dan puyuh 4. Kehutanan, terdiri dari pengembangan jenis kayu-kayuan antara lain berupa mahoni, sengon, jati, jabon dan manglid, serta produksi hasil hutan non kayu seperti bambu, jamur kayu dan lebah madu, 5. Perikanan, dengan komoditas yang dikembangkan yaitu Ikan Gurame, Nila, Mas, Lele dan ikan hias. Sektor tanaman pangan merupakan sektor unggulan bidang Pertanian karena merupakan penghasil bahan pangan utama masyarakat Kota Tasikmalaya yaitu komoditas padi. Angka produksi padi pada tahun 2011 mencapai 85.382 ton. Untuk angka produktivitas padi Kota Tasikmalaya terus mengalami kenaikan, berdasarkan data pada tahun 2011 angka produktivitas padi mencapai 61,32 Kw/Ha. Pengembangan produksi dan produktivitas padi Kota Tasikmalaya terus dilakukan dalam menunjang program nasional P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) untuk mencapai target nasional surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014. Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 2

Untuk tanaman palawija berdasarkan data statistik pertanian, perikanan dan kehutanan tahun 2011, produksi terbesar yaitu komoditas ubi kayu dengan produksi mencapai 6.530 ton dengan produktivitas mencapai 133,81 Kw/Ha, jagung dengan produksi mencapai 1,031 ton dan produktivitas 42,96 Kw/Ha, Ubi jalar dengan produksi mencapai 174 ton dan produktivitas 82,86 Kw/Ha dan Kacang tanah dengan produksi mencapai 50 ton dengan produktivitas 13,51Kw/Ha. Untuk komoditas hortikultura yang dikembangkan di Kota Tasikmalaya berdasarkan data tahun 2011 untuk jenis sayuran produksi terbesar pada komoditas ketimun dengan produksi mencapai 553 ton, cabe merah dengan produksi 318 ton, petsai/sawi 67 ton, dan cabe rawit dengan produksi sebesar 10 ton. Untuk hortikultura buah-buahan, angka produksi beberapa komoditas sebagai berikut : Pisang dengan produksi 167,89 ton, Rambutan dengan produksi 94,97 ton, Salak dengan produksi 69,67 ton dan Mangga dengan angka produksi mencapai 16,87 ton. Untuk Sub Sektor Perkebunan, bentuk usaha perkebunan yang dikembangkan di Kota Tasikmalaya merupakan usaha perkebunan rakyat yang dikembangkan pada lahan basah dan lahan kering. Kota Tasikmalaya sampai dengan saat ini mempunyai perkebunan rakyat seluas 1.903,45 Ha, yang terdiri dari areal perkebunan lahan basah 305,75 Ha dan areal perkebunan lahan kering 1.597,70 Ha. Untuk angka produksi komoditas perkebunan berdasarkan data tahun 2011, angka produksi terbesar pada komoditas Kelapa dengan angka produksi mencapai 1.782 ton, mendong dengan produksi 1.496,34 ton dan Tembakau dengan produksi 42 ton. Produksi sub sektor peternakan berdasarkan data pada tahun 2011, populasi terbanyak yaitu ternak domba sebanyak 10.552 ekor, sapi potong sebanyak 3.365 ekor, kambing dengan jumlah 2.560 ekor dan jumlah ayam ras sebanyak 1.679.300 ekor. Pengembangan budidaya peternakan terus dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan daging masyarakat Kota Tasikmalaya yang semakin meningkat seiring perkembangan Kota Tasikmalaya. Angka produksi daging Kota Tasikmalaya pada tahun 2011 mencapai 7.973.402 Kg, produksi telur 1.652.696 Kg, dan produksi susu 201.879 liter. Produksi peternakan Kota Tasikmalaya terus dikembangkan dalam rangka pencapaian target nasional swasembada daging pada tahun 2014. Sektor kehutanan pada tahun 2011 dengan produksi kayu rakyat menurut jenis tanaman yaitu jenis tanaman Mahoni dengan angka produksi 42,99 M³, sedangkan untuk produksi hasil hutan non kayu terdapat komoditas jamur kayu Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 3

dengan produksi mencapai 79.000 log atau 274.500 Kg, dan lebah madu dengan produksi mencapai 60 stup / 180 liter. Sektor perikanan di Kota Tasikmalaya masih memberikan kontribusi cukup besar, dimana berdasarkan data statistik pada tahun 2011, angka produksi perikanan Kota Tasikmalaya mencapai angka 8.407,87 ton dan berhasil melampaui target daerah yang hanya sebesar 8.407,00 ton atau sekitar 100,01% dari target daerah. Memperhatikan kondisi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan Kota Tasikmalaya di atas, maka dalam rangka lebih mengoptimalkan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian petani Kota Tasikmalaya, perlu disusun rencana strategis pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai suatu pola yang sistematik dengan tahapan yang konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Rencana strategis disusun berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang menyebutkan bahwa ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang terdiri atas RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD. Renstra SKPD sebagaimana dimaksud dalam peraturan tersebut, memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya adalah : Sebagai acuan arah pembangunan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya untuk 5 (lima) tahun ke depan sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya 2013-2017 Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah : Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 4

1. Menentukan arah dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Tahunan; 2. Merumuskan indikator dan tolok ukur dalam penilaian kinerja; 3. Menyusun program dan kegiatan prioritas pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; 4. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian program dan kegiatan; 5. Mewujudkan tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien, berkeadilan dan berkelanjutan; 1.3. Landasan Hukum Landasan Hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46.) 2. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167) 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4117); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286); 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 84.) 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 5

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92) 10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84) 11. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5068); 12. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132) 13. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227) 14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 6

20. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelanggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) 26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48); 27. Peraturan presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014, 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 7

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 2013 (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Seri E); 30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomer 58); 31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat tahun 2009-2029 32. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 83); 33. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 88); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 tahun 2010, Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah 34. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tasikmalaya Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 89) 35. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2008 tentang Tatacara Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 96) 36. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya Tahun 2011 2031 (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Nomor 133) 37. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2013-2017 (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2013 Nomor 140) Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 8

38. Peraturan Walikota Tasikmalaya nomor 30 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya; 39. Peraturan Walikota Tasikmalaya nomor : 96 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 (Berita Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Nomor 584) 1.4. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya 2013 2017 mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Mengemukakan secara ringkas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, serta sistematika penulisan dokumen Renstra. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA TASIKMALAYA Mengemukakan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi, Sumberdaya, Kinerja Pelayanan serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Mengemukakan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Kelembagaan/Lembaga dan Renstra Provinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Penentuan Isu- Isu Strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Mengemukakan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya. Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 9

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berisi rencana program dan kegiatan diperjelas oleh indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menjadi target pelayanan sesuai dengan tupoksi Dinas, serta strategi kesiapan dukungan pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berisi indikator kinerja/sasaran hasil pembangunan yang tercantum dalam RPJMD BAB VII PENUTUP Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya tahun 2013-2017 10