Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

PENJADWALAN PERAWATAN PENCEGAHAN KOMPONEN KOPLING DAN REM PADA MOBIL PANCAR DI DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG *

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Willmott Peter, McCharty Dennis, 2001, TPM A-Route to World Class Perfomance, London, Butterworth Heinmann.

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PENJADWALAN PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN MOLLINS DENGAN ANALISA KEANDALAN (Studi Kasus Pada PR. 369-BOJONEGORO) SKRIPSI

USULAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN KANVAS REM PADA TRUK DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. X

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Universitas Bina Nusantara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

Oleh: Gita Eka Rahmadani

BAB 2 LANDASAN TEORI

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

Identifikasi Pola Kerusakan Komponen Kritis pada Mesin EAF dengan Simulasi Monte Carlo

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB II LANDASAN TEORI

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

3 BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK PERHITUNGAN AVAILABILITAS SISTEM AC TOSHIBA RPU 4003X PADA KERETA API ARGOGEDE DI PT KAI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

MODEL OPTIMISASI PERAWATAN PAHAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMURNYA

Penggantian Pencegahan Selang Hidraulik Mesin Induction Furnace Bercadangan (Kasus di Divisi Tempa dan Cor PT. Pindad (Persero))

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

1 BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

SISTEM PERAWATAN MESIN BERBASIS PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE MODULARITY DESIGN PADA PT. SUMATERA PIONEER BUILDING MATERIAL TUGAS SARJANA

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

BAB IV METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Imam Sodikin Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

Transkripsi:

JADWAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN GABUNGAN SUB KOMPONEN WATER COOLING PANEL DENGAN KRITERIA MINIMISASI EKSPEKTASI TOTAL BIAYA PERAWATAN DI PT. INTER WORLD STEEL MILLS INDONESIA Fifi Herni Mustofa 1*, Kusmaningrum Soemadi 2, Fachmi Muharami 1,2 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Jl. P.H.H. Mustapa No.23 Bandung 40124 *Email: fifi@itenas.ac.id Abstrak PT. Inter World Steel Mills Indonesia adalah industri manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan besi dan baja. Pada proses peleburan menjadi baja cair, terdapat komponen yang berfungsi sebagai pendingin yaitu water cooling panel yang dioperasikan setiap hari selama 24 jam. Water cooling panel memiliki banyak sub komponen dan setiap sub komponen yang ada pada water cooling panel membutuhkan jadwal penggantian yang berbeda-beda. Selama ini waktu penggantian sub komponen dilakukan selama satu hari kerja sehingga menyebabkan kerugian materi bagi perusahaan akibat terhentinya proses produksi. Hal tersebut juga mengakibatkan bertambahnya biaya penggantian sub komponen serta waktu yang lama apabila semua sub komponen yang ada pada water cooling panel akan diganti. Oleh sebab itu perlu ditentukan jadwal penggantian pencegahan gabungan sub komponen water cooling panel yang optimal pada satu waktu dengan meminimasi ongkos total biaya perawatan. Penelitian dilakukan menggunakan model matematis yang mempertimbangkan laju kerusakan berdasarkan ekspektasi biaya total penggantian yang terkecil. Penentuan interval penggantian pencegahan gabungan sub komponen water cooling panel yang optimal pada satu waktu dengan meminimasi ongkos total biaya perawatan. diperoleh hasil hasil 4 sub komponen pada hari ke-152. Sedangkan untuk 3 sub komponen dan 4 sub komponen dengan perencanaan titik pertama (3 sub komponen) pada hari ke-109, titik kedua (4 sub komponen) pada hari ke- 231, titik ketiga (3 sub komponen) pada hari ke- 340, titik keempat (4 sub komponen) pada hari ke- 493. Kata kunci: jadwal penggantian, manufaktur, minimasi, ongkos perawatan. 1. PENDAHULUAN Persaingan yang selalu meningkat dalam industri manufaktur menyebabkan setiap perusahaan perlu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas. Peningkatan produktivitas dapat ditandai dengan efisiensi yang tinggi serta lancarnya lintasan suatu proses produksi sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. Perusahaan menginginkan produk dengan kualitas yang bagus dengan cara menggunakan peralatan atau mesin dengan keadaan baik, tetapi apabila peralatan atau mesin tersebut digunakan secara terus-menerus dalam kegiatan produksi maka akan mengakibatkan kerusakan komponen. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan perawatan dan penggantian komponen secara teratur agar dapat menjaga kondisi peralatan atau mesin dalam keadaan optimal. PT. Inter World Steel Mills Indonesia adalah industri manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan besi dan baja. Perusahaan ini mengolah besi dari berbagai macam besi tua (scrap) sehingga menjadi besi beton polos (plain bars) dan besi beton ulir (deformed bars). Salah satu divisi yang ada di PT. Inter World Steel Mills Indonesia adalah divisi melting plant yang menghasilkan produk steel billet. Steel billet merupakan bahan baku untuk pengerolan menjadi produk jadi. Divisi ini mempunyai salah satu proses yang penting, yaitu electric arc furnace. Electric arc furnace adalah proses peleburan besi tua menjadi baja cair dengan menentukan komposisi atau steel grade sesuai yang diinginkan. Besi tua (scrap) dileburkan didalam electric arc furnace atau dapur listrik. Pada proses peleburan ini, terdapat komponen yang berfungsi sebagai pendingin yaitu water cooling panel. Komponen ini berfungsi untuk menjaga temperatur pada electric arc furnace sebesar 1600 C. Electric arc furnace dioperasikan setiap hari tanpa berhenti, mesin yang digunakan setiap hari tanpa berhenti akan berakibat rusaknya komponen-komponen 365

yang ada pada mesin tersebut sehingga diperlukan perawatan terhadap komponen-komponen agar dapat mencegah kerusakan yang lebih besar terjadi seperti mesin yang digunakan harus breakdown. Water cooling panel memiliki banyak komponen, yaitu pipa-pipa yang mengalirkan air untuk menjaga temperatur electric arc furnace. Kebijakan tindakan perawatan pada water cooling panel yang dilakukan PT. Inter World Steel Mills Indonesia adalah corrective maintenance, yaitu perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan adalah selama satu hari kerja untuk setiap sub komponen. Kebijakan perawatan yang ada mengakibatkan bertambahnya biaya penggantian sub komponen dan waktu yang lama apabila semua sub komponen yang ada pada water cooling panel akan diganti. Maka dari itu perusahaan memerlukan kebijakan preventive maintenance dengan menentukan interval penggantian pencegahan gabungan sub komponen yang optimal agar dapat meminimasi biaya kerusakan serta dapat mengganti komponen sebelum mengalami breakdown. Setiap sub komponen yang ada pada water cooling panel membutuhkan jadwal penggantian yang berbeda-beda dengan waktu penggantian selama satu hari kerja untuk setiap sub komponen sehingga menyebabkan kerugian materi bagi perusahaan akibat terhentinya proses produksi dan mengakibatkan bertambahnya biaya penggantian komponen serta waktu yang lama apabila semua sub komponen yang ada pada water cooling panel akan diganti. Masalah yang akan dikaji adalah menentukan jadwal penggantian pencegahan gabungan sub komponen water cooling panel yang optimal pada satu waktu dengan meminimasi ongkos total biaya perawatan. Penelitian dilakukan menggunakan model matematis yang dikembangkan oleh Jardine (1979) dengan mencari jadwal penggantian masing-masing sub komponen kemudian jadwal penggantian yang sudah diketahui digabungkan berdasarkan ekspektasi biaya total penggantian yang terkecil. 2. METODOLOGI Metodologi penelitian merupakan penjabaran dari langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Metodologi penelitian tersusun secara sistematis dan menggambarkan uraian ringkas dari penelitian. Langkah-langkah pemecahan masalah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Suatu komponen mempunyai kemungkinan untuk mengalami kerusakan secara tiba-tiba. Pada saat komponen mengalami kerusakan, maka komponen tersebut harus diganti. Perbaikan yang dilakukan setelah ada kerusakan mengakibatkan besarnya pengeluaran perusahaan untuk biaya penggantian komponen akibat kerusakan. Suatu tindakan pencegahan dapat mengurangi biaya pengeluaran akibat kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba. Tindakan penggantian pencegahan dilakukan berdasarkan umur komponen (preventive replacement of age equipment). Kebijakan penggantian dilakukan dengan penggantian pencegahan ketika komponen mencapai umur t p tertentu, ditambah dengan penggantian kerusakan jika diperlukan serta waktu yang diperlukan untuk mengganti kerusakan tersebut. Tujuan dari kebijakan penggantian yang dilakukan adalah menentukan interval penggantian pencegahan sub komponen water cooling panel yang optimal dengan meminimasi ekspektasi total biaya perawatan per satuan waktu. Terdapat dua siklus operasi yang mungkin terjadi pada penggantian pencegahan. Penggantian pencegahan pada siklus operasi pertama dilakukan pada saat sebelum terjadi kerusakan, sedangkan penggantian pencegahan pada siklus operasi kedua dilakukan setelah terjadi kerusakan. Ekspektasi total biaya penggantian per satuan waktu [C(t p )] dapat diformulasikan sebagai berikut: (1) Ekspektasi total biaya penggantian per siklus: = (biaya siklus penggantian pencegahan x probabilitas siklus pencegahan) + (biaya siklus kerusakan x probabilitas siklus kerusakan) 366

Maka akan diperoleh persamaan ekspektasi total biaya penggantian per satuan waktu sebagai berikut: (2) Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Tujuan Penelitian ` Interval penggantian pencegahan gabungan optimal beberapa komponen water cooling panel dengan meminimasi ekspektasi total biaya perawatan Metoda Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dengan menggunakan model matematis optimal preventive maintenance age of equipment oleh Jardine (1973) Pengumpulan Data -Data Waktu Kerusakan -Data Waktu Penggantian Pencegahan -Data Waktu Penggantian Kerusakan -Data Biaya Penggantian Pencegahan -Data Biaya Penggantian Kerusakan Pengolahan Data Penetuan Distribusi dan Pengujian Kecocokan Distibusi Waktu Antar Kerusakan (Uji Distribusi Weibull dengan Uji Mann) Per Komponen Penentuan Parameter dan Fungsi Distribusi (Parameter α dan β) Per Komponen Penentuan Fungsi Keandalan Per Komponen Perhitungan dan Penentuan Interval Penggantian Pencegahan Komponen Water Cooling Panel yang Optimal Berdasarkan Minimasi Ongkos Ekspektasi Total Biaya Perawatan Penentuan Interval Penggantian Pencegahan Gabungan Beberapa Komponen Water Cooling Panel yang Optimal Berdasarkan Minimasi Ongkos Ekspektasi Total Biaya Perawatan Analisis Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Metodologi penelitian 367

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengujian Kecocokan Distribusi Kerusakan Distribusi statistik yang digunakan untuk mengetahui pola kerusakan yang terjadi pada PT. Inter World Steel Mills Indonesia adalah distribusi Weibull. Distribusi Weibull mempunyai nilai parameter β > 1 yang memperlihatkan laju kerusakan yang meningkat terhadap waktu. Pengujian estimasi pola waktu antar kerusakan sesuai dengan distribusi Weibull dapat water cooling panel dengan cara melakukan uji hipotesa bentuk distribusi waktu antar kerusakan dengan menggunakan pengujian Weibull Dua Parameter. Metode pengujian kecocokan bentuk pola waktu antar kerusakan menggunakan uji S-Mann atau Mann s Test. 3.2 Uji Hipotesis Distribusi Data Kerusakan Pipa IPB 5 Tahap-tahap pada pengujian distribusi Weibull Dua Parameter bahwa pola distribusi waktu antar kerusakan berdistribusi Weibull Dua Parameter adalah sebagai berikut: a. Hipotesis penelitian, yaitu: (H o ) : Pola waktu antar kerusakan berdistribusi Weibull Dua Parameter. (H i ) : Pola waktu antar kerusakan tidak berdistribusi Weibull Dua Parameter. b. Tingkat kepercayaan (α) yang digunakan adalah 95% atau 0,95. c. Bentuk distribusi yang digunakan adalah distribusi F. d. Perhitungan nilai statistik, yaitu: (3) Perhitungan nilai statistik pada pipa IPB 5 dapat dilihat pada Tabel 1: 0.551 Tabel 1. Perhitungan nilai statistik pipa ipb 5 mesin electric arc furnace No T i (Hari) X i =ln(t i ) M i (X i+1 )-Xi ((X i+1 )-Xi)/Mi Numerator Denominator 1 136 4.913 1.246 0.015 0.012-0.012 2 138 4.927 0.712 0.825 1.159-1.159 3 315 5.753 0.670 0.216 0.322 0.645-4 391 5.969 - - - - - JUMLAH 0.645 1.171 M F crit,0.05,2,4 6.94 (4) M = 0.645 / 1.171 = 0.551 F crit,0.05,2,4 = 6.94 e. Kesimpulan Pada pengujian hipotesis, dinyatakan bahwa hipotesis nol (H o ) akan diterima apabila persyaratan pengujian terpenuhi, yaitu nilai M hitung lebih kecil dari nilai F crit dari tabel (M < F crit ). Dilihat dari hasil perhitungan, M hitung lebih kecil dari F crit (0.551 < 6.39), maka hipotesa nol (H o ) diterima, bahwa pola waktu antar kerusakan berdistribusi Weibull. 368

Rekapitulasi perhitungan nilai statistik pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Statistik Pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 IPB 5 IPB 6 UPB 3 UPB 4 M 0.551 0.485 1.738 0.212 Fcrit 6.94 6.94 4.53 6.94 Dilihat dari nilai M dan F crit pada Tabel 2, pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 memiliki pola waktu antar kerusakan berdistribusi Weibull karena nilai (M < F crit ). 3.3 Perhitungan Parameter Distribusi Pada Pipa IPB 5 Perhitungan parameter distribusi Weibull Dua Parameter dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perhitungan parameter distribusi weibull dua parameter pipa IPB 5 i T i (Hari) F(T i ) X i Y i XiYi Xi 2 1 136 0.159-1.753 4.913-8.611 3.073 2 138 0.386-0.717 4.927-3.531 0.514 3 315 0.614-0.050 5.753-0.289 0.003 4 391 0.841 0.609 5.969 3.634 0.371 JUMLAH -1.911 21.561-8.798 3.960 (5) α = exp (5,6260) = 277,5535 Rekapitulasi perhitungan parameter distribusi pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi perhitungan parameter distribusi weibull dua parameter pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 IPB 5 IPB 6 UPB 3 UPB 4 α 277.554 268.448 239.283 221.898 β 2.0268 0.7304 1.0378 0.9158 3.4 Penentuan Interval Penggantian Pencegahan Sub Komponen Water Cooling Panel yang Optimal Interval penggantian pencegahan pipa IPB 5 pada perhitungan dilakukan dengan jangka waktu per hari, dimulai dari hari ke-1 sampai dengan hari ke- 345. Perhitungan interval penggantian pipa IPB 5 menggunakan rumus: a. Fungsi keandalan R(t) (6) 369

b. Fungsi padat peluang f(t) (7) c. Mean time to failure (8) d. Ekspektasi total biaya penggantian per satuan waktu Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan interval penggantian pencegahan optimal pipa IPB 5 yang memiliki total biaya terkecil pada sub komponen water cooling panel yaitu pada hari ke-329. Pada interval ini, total biaya untuk melakukan penggantian sebesar Rp 8.702.143,45,- dan mempunyai nilai MTTF sebesar 114,7259 hari. Rekapitulasi pengolahan data interval penggantian pencegahan pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi interval penggantian pencegahan Ekspektasi Total Komponen Interval Penggantian Biaya Perawatan IPB 5 329 8,702,143.45 (9) IPB 6 UPB 3 UPB 4 736 315 320 6,676,918.70 6,627,881.55 6,777,831.75 3.5 Penggabungan Interval Penggantian Pencegahan Sub Komponen Water Cooling Panel yang Optimal Pengolahan data yang telah dilakukan menghasilkan interval penggantian IPB 5, IPB 6, UPB 3, UPB 4 pada sub komponen water cooling panel. Interval yang telah didapat kemudian digabungkan menjadi satu titik, dimana titik tersebut menghasilkan ekspektasi biaya total penggantian yang optimal. Perhitungan penggabungan interval penggantian pencegahan adalah sebagai berikut: Sub komponen yang diganti merupakan penggabungan dari IPB 5, IPB 6, UPB 3 dan UPB 4 dengan tp yang sama (kelipatan) pada setiap titik penggantian. Penggabungan dilakukan 4 sub komponen untuk mengetahui ekspektasi total biaya perawatan gabungan yang optimal. Perhitungan ekspektasi total biaya penggantian sub komponen adalah sebagai berikut: Rekapitulasi penggabungan interval penggantian pencegahan gabungan beberapa sub komponen water cooling panel yang optimal dapat dilihat pada Gambar 2. (10) 370

IPB 5, UPB 3, UPB 4 IPB 5, IPB 6, UPB 3, UPB 4 IPB 5, UPB 3, UPB 4 IPB 5, IPB 6, UPB 3, UPB 4 109 231 340 493 Gambar 2. Interval penggantian pencegahan gabungan beberapa sub komponen water cooling panel Interval penggantian pencegahan gabungan water cooling panel diperoleh dengan cara menggabungkan interval penggantian pencegahan masing-masing sub komponen, lalu interval penggantian pencegahan terpilih setiap sub komponen dijumlahkan dengan mencari ekspektasi biaya total penggantian yang optimal. 3.6 Analisis Jadwal Penggabungan Sub Komponen Pengolahan data dilakukan dengan menghitung interval penggantian pipa IPB 5, IPB 6, UPB 3, UPB 4 pada sub komponen water cooling panel. Interval yang telah didapat dari masing-masing sub komponen kemudian digabungkan menjadi satu titik, dimana titik tersebut menghasilkan ekspektasi biaya total penggantian yang optimal. Setiap sub komponen yang ada pada water cooling panel membutuhkan jadwal penggantian yang berbeda-beda dengan waktu penggantian selama satu hari kerja untuk setiap sub komponen dan mengakibatkan bertambahnya biaya penggantian sub komponen pada water cooling panel. PT. Inter World Steel Mills Indonesia melakukan penggabungan komponen yang bertujuan untuk mengetahui jadwal gabungan agar dapat melakukan penggantian setiap komponen water cooling panel pada satu waktu serta dapat meminimasi ongkos total biaya perawatan. Jadwal penggabungan komponen dapat diterapkan pada PT. Inter World Steel Mills Indonesia karena pada saat melakukan penggantian gabungan komponen, waktu untuk elemen pekerjaan mengangkat water cooling panel tidak membutuhkan ketelitian yang besar sehingga waktu penggantian yang dibutuhkan lebih cepat. 4. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Interval penggantian pencegahan optimal IPB 5 yang memiliki total biaya terkecil yaitu pada hari ke-93. Interval penggantian pencegahan optimal IPB 6 yang memiliki total biaya terkecil yaitu pada hari ke-415. Interval penggantian pencegahan optimal UPB 3 yang memiliki total biaya terkecil yaitu pada hari ke-108. Interval penggantian pencegahan optimal UPB 4 yang memiliki total biaya terkecil yaitu pada hari ke-169. b. Interval penggantian pencegahan optimal gabungan berdasarkan: 4 sub komponen yaitu hari ke-152. 3 sub komponen dan 4 sub komponen Titik pertama (3 sub komponen) = Hari ke-109. Titik kedua (4 sub komponen) = Hari ke- 231. Titik ketiga (3 sub komponen) = Hari ke- 340. Titik keempat (4 sub komponen) = Hari ke- 493. 371

DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofian, 1999, Manajemen Produksi, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Corder, Antony, 1985, Teknik Manajemen Pemeliharaan, (Terjemahan: Kusnul Hadi), Erlangga, Jakarta. Ebeling, Charles E, 1997, An Introduction To Reliability and Maintenance Engeneering, McGraw- Hill, Singapore. Jardine, A.K.S., 1979, Maintenance, Replacement, and Reliability, Pitman Publishing, New York. 372