Molekul, Vol. 2. No. 1. Mei, 2007 : REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KACANG TANAH (Arahis hypogea. L) DAN METANOL DENGAN KATALIS KOH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

KAJIAN PEMANFAATAN BIJI KOPI (ARABIKA) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN METIL ESTER SKRIPSI

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

SINTESIS ETIL ESTER DARI MINYAK BIJI KEMIRI (Aleurites molluccana) MENGGUNAKAN METODE ULTRASONOKIMIA

4 Pembahasan Degumming

LAMPIRAN A DATA BAHAN BAKU

ANALISIS KADAR ASAM LEMAK ESENSIAL PADA KULIT BIJI JAMBU METE (Annacardium occidentale L.)

Lampiran 1. Determinasi Tanaman Jarak Pagar

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

SINTESIS METIL ESTER DARI LIPID Bacillus stearothermophilus DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN BF 3. Dessy Dian Carolina NRP

PEMBUATAN BIODIESEL DARI ASAM LEMAK JENUH MINYAK BIJI KARET

PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

Potensi Produk Transesterifikasi Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) sebagai Bahan Baku Pembuatan Base Oil Epoksi Metil Ester

SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG (Callophyllum innophylum L.) DENGAN METODE ULTRASONOKIMIA

ANALYSIS OF FREE FATTY ACID ON SOYBEAN OIL USING GAS CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROSCOPY

Sintesis Metil Ester dari Minyak Goreng Bekas dengan Pembeda Jumlah Tahapan Transesterifikasi

PEMBUATAN DAN PEGUJIAN BIODIESEL MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum Inophyllum. L) DENGAN VARIASI JENIS KATALIS MENGGUNAKAN GC-MS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

LAMPIRAN A. Pembuatan pelumas..., Yasir Sulaeman Kuwier, FT UI, 2010.

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN VARIASI BAHAN BAKU, KATALIS DAN TEKNOLOGI PROSES

Indonesian Journal of Chemical Science SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KAPUK DENGAN KATALIS ZEOLIT SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

III. METODOLOGI A. Bahan dan Alat 1. Alat 2. Bahan

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU PRODUKSI METIL ESTER FEBNITA EKA WIJAYANTI

Ind. J. Chem. Res, 2013, 1, COW s FAT PROCESSING TO BIODIESEL BY NaOH AS CATALYST IN METHANOL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci: katalis gula, katalis gula-h 2 SO 4, metil ester dari minyak sawit

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

PRODUKSI BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL MELALUI REAKSI DUA TAHAP

: Muhibbuddin Abbas Pembimbing I: Ir. Endang Purwanti S., MT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L) DENGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KI/H-ZA BERBASIS ZEOLIT ALAM

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III RENCANA PENELITIAN

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH STIR WASHING, BUBBLE WASHING, DAN DRY WASHING TERHADAP KADAR METIL ESTER DALAM BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI ALPUKAT (Persea americana) MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI

Optimasi Jumlah Katalis KOH dan NaOH (Abdullah dkk)

Kata kunci: katalis gula, katalis gula-h 2SO 4, etil ester dari minyak sawit.

Kata kunci: katalis gula, katalis gula-h 2SO 4, etil ester dari minyak jarak pagar.

SINTESIS ESTER GALAKTOSA ASAM LEMAK DARI METIL ESTER MINYAK BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN GALAKTOSA ASETAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...vi. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. produksi biodiesel karena minyak ini masih mengandung trigliserida. Data

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

LAPORAN AKHIR. Dibuat sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN BIODIESEL HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK BIJI KEPAYANG (PANGIUM EDULE REINW) DENGAN KATALIS NaOH DAN H-ZEOLIT ABSTRACT

OPTIMASI KONVERSI BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Esterifikasi Asam Lemak Bebas Dari Minyak Goreng Bekas

Karakteristik Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Metil Asetat Sebagai Pensuplai Gugus Metil. Oleh : Riswan Akbar ( )

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

PENGGUNAAN CANGKANG BEKICOT SEBAGAI KATALIS UNTUK REAKSI TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL

PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DENGAN TRANSESTERIFIKASI SATU DAN DUA TAHAP. Oleh ARIZA BUDI TUNJUNG SARI F

Transkripsi:

REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KACANG TANAH (Arahis hypogea. L) DAN METANOL DENGAN KATALIS KOH Purwati, Hartiwi Diastuti Program Studi Kimia, Jurusan MIPA Unsoed Purwokerto ABSTRACT Oil and fat as part of lipid are taking an important role in food industry. There are soluble vitamins, like A, D, E and K, in oil and fat. Oil, that is a source of essential acid, is a high energy source. Oil and fat take a role to improve the shape and to give a taste. This experiment have been conducted to investigate the quantity of methyl ester that is produced from transesterification reactions of peanut seed oil with methanol using KOH as a catalyst and to analyze a kind of methyl ester that is produced using GCMS. We got 68% v/v product of transesterification and we knew for kinds of methyl ester those were produced from GCMS. They are methyl palmitic, methyl linoleic, methyl stearic, dan methyl 12-hydroxil-9-octadecaenoic. Keyword: transesterification, peanut oil, methyl ester, GCMS. PENDAHULUAN Minyak dan lemak merupakan bagian dari lipida yang mempunyai peranan penting dalam industri bahan makanan. Dalam minyak dan lemak terlarut vitamin A,D,E dan K. Minyak dan lemak berperan dalam memperbaiki penampilan dan memberikan cita rasa. Penggunaan minyak dan lemak sangatlah populer dalam industri makanan, karena minyak dan lemak merupakan sumber energi yang lebih tinggi daripada karbohidrat dan protein. Pemakaian yang berlebihan dari asam lemak menyebabkan penyakit seperti kanker, kegemukan, diabetes, kerusakan hati dan menurunkan daya pertahanan tubuh (Muchtadi, 1991). Oleh karena itu lemak dimodifikasi sehingga mempunyai sifat yang sesuai dengan tujuan penggunaannya khususnya untuk mencegah penyakit dan memperbaiki kesehatan. (Ubaidillah, 2004). Susunan lemak adalah trigliserida yang merupakan campuran dari asam asam lemak dengan rantai pendek, sedang dan panjang yang terikat pada molekul gliserol dibuat untuk pemakaian khusus. Dewasa ini penelitian tentang lemak banyak dikembangkan untuk pemakaian dalam bidang produksi pangan dan kesehatan. Minyak nabati dapat diperoleh dari berbagai macam tanaman, salah satu di antaranya adalah kacang tanah, meskipun penggunaan minyak dari tanaman kacang belum dikenal secara luas. Kacang tanah merupakan penghasil minyak nabati yang cukup potensial Tanaman kacang tanah merupakan salah satu komoditi pertanian yang sudah sangat dikenal karena tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di semua daerah beriklim tropis. Kacang tanah di kenal sebagai penghasil lemak nabati, protein, mineral, kalsium, 30

Reaksi Transesterifikasi Minyak (Purwati dan Hartiwi Diastuti) fosfor, besi dan vitamin serta asamasam amino (Sutarto dkk, 1988) Perlakuan dalam reaksi transesterifikasi antara turunan asam lemak yang diperoleh dari minyak nabati dan methanol diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk sintesis lebih lanjut yaitu sintesis olestra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen metil ester yang dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak biji kacang tanah dengan methanol dengan menggunakan katalis KOH dan menganalisis metil ester yang dihasilkan dengan GC-MS. METODE PENELITIAN Isolasi Minyak Biji Kacang Tanah (Woodman, 1941) Biji kacang tanah disiapkan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hari. Selanjutnya biji kacang tanah tersebut ditumbuk halus, disoxhletasi menggunakan pelarut n-heksan pada suhu 80 o C selama 24 jam. Setelah dilakukan pengeringan menggunakan Na 2 SO 4 anhidrat dan penyaringan kemudian sisa pelarut diuapkan dengan evaporator Buchi. Reaksi Transesterifikasi (Peterson, 1996) Minyak biji kacang tanah sebanyak 100 ml dimasukan ke dalam labu leher tiga. Sementara itu metanol 50 ml dicampur dengan katalis KOH sebanyak 1,183 gram. Campuran metanol dan katalis KOH tersebut dimasukan ke dalam tabung leher tiga yang telah berisi minyak biji kacang tanah. Reaktan dipanaskan sampai suhu 65 0 C selama 2 jam dalam labu reaksi (labu leher tiga) sambil dilakukan pengadukan. Hasil reaksi didinginkan dan diidiamkan selama sehari dan sisa metanol diuapkan lalu dicampur dengan 15 ml aquades sehingga gliserol dan sisa metanol terpisah dengan ester yang dihasilkan. Setelah dicuci kemudian ditambah dengan Na 2 SO 4 anhidrat lalu disaring. Ester hasil transesterifikasi dicuci dengan aquades sebanyak 30% dari hasil ester yang dihasilkan. Setelah dicuci kemudian ditambahkan dengan Na 2 SO 4 anhidrat lalu disaring. Analisis Menggunakan GC-MS Metil ester hasil transesterifikasi minyak kacang tanah dianalisis dengan menggunakan GC- MS. HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi Minyak Biji Kacang Tanah Hasil ekstraksi 948,39 gram biji kacang tanah jenis Arahis hypogea L dengan pelarut n-heksana menghasilkan minyak kacang tanah sebanyak 528 ml dengan berat 482,38 gram. Sehingga rendemen yang dihasilkan sebesar 50,86% b/b. Reaksi Transesterifikasi antara Minyak Biji Kacang Tanah dan Metanol dengan Katalis KOH Esterifikasi minyak biji kacang tanah dan metanol dengan katalis KOH menghasilkan metil ester sebanyak 68 ml. Rendemen yang dihasilkan sebesar 68% v/v. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diastuti dan Purwati, 2007 minyak kacang tanah Arahis hypogea L mengandung 4 asam lemak yaitu asam palmitat, asam linoleat, asam stearat dan asam 12- hidroksi-9-oktadekenoat. Oleh 31

karena itu, metil ester yang dihasilkan adalah metil palmitat, metil linoleat, metil stearat, dan metil 12-hidroksi-9-oktadekenoat. Metil ester yang dihasilkan dari reaksi tranesterifikasi ini diidentifikasi dengan GC-MS. Hasil analisis dengan GC menunjukkan 4 puncak pada kromatogram, dengan 2 puncak utama (puncak nomor 2 dan 4) yang kelimpahan relatifnya 11,03% dan 85,83%. Kromatogram metil ester minyak biji kacang tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Waktu retensi dan kelimpahan relatif keempat puncak dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 1 Kromatogram metil ester minyak biji kacang tanah Hasil analisis spektrometri massa dari GC-MS menunjukkan berat molekul dan fragmentasi dari masing-masing puncak pada kromatogram. Berat molekul dan fragmentasi serta jenis senyawa/metil ester dari keempat komponen minyak biji kacang tanah disajikan pada Tabel 2. Tabel 1 Waktu retensi dan kelimpahan relatif keempat puncak hasil transesterifikasi minyak biji kacang tanah dan metanol dengan katalis KOH Nomor No. Puncak Waktu Retensi (menit) Kelimpahan Relatif (%) 1. 1 19,409 1,35 2. 2 21,203 11,03 3. 3 21,450 1,79 4. 4 23,175 85,83 32

Reaksi Transesterifikasi Minyak (Purwati dan Hartiwi Diastuti) Tabel 2 Berat molekul dan fragmentasi serta jenis senyawa/metil ester dari keempat komponen minyak biji kacang tanah Nomor No. Puncak Berat Molekul Karakter Spektrum Massa dan Kelimpahan Relatif Ion (m/z) Jenis Senyawa 1. 1 270 41(28,0); 57(20,3); 74(100,0); 87(72,0); 101(5,0); 115(2,0); Metil palmitat 129(60,0); 143(11,0);157(2,0); 171(3,0); 185(3,0); 199(5,0); 213(2,0); 227(6,0); 239(2,0); 270(2,0) 2. 2 294 41(62,5); 55(80,0); 67(100,0); Metil linoleat 81(90,0); 95(56,0); 109(29,0); 123(17,0); 135(5,0); 150(4,0); 164(3,0); 178(1,0); 187(0,5); 220(0,5); 262(1,5); 294(1,0) 3. 3 298 141(25,0); 43(40,0); 57(24,0); 74(100,0); 87(69,0); 101(2,0); 115(1,3); 129(2,0); 143(7,0); 157(0,5); 171(0,1); 185(2,0); 199(3,0); 213(0,5); 227(0,5); 241(0,5); 255(3,0); 267(0,5); 298(2,0) Metil stearat 4. 4 312 41(35,0); 55(100,0); 69(32,0); 74(36,0); 84(37,0); 98(32,0); 124(32,0); 137(4,0); 148(4,0); 166(13,0); 195(0,3) Metil 12- hidroksi-9- oktadekenoat KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan : 1. Hasil transesterifikasi 100 ml minyak biji kacang tanah dan 50 ml metanol dengan katalis KOH 1,183 gram menghasilkan metil ester sebanyak 68 ml metil ester, sehingga rendemen yang dihasilkan sebesar 68%v/v. 2. Hasil analisis dengan GC-MS diperoleh 4 metil ester yaitu metil palmitat, metil linoleat, metil stearat, dan metil 12-hidroksi-9- oktadekenoat. DAFTAR PUSTAKA Diastuti, H. dan Purwati, 2007. Analisis Komponen Kimia Minyak Kacang Tanah (Arahis hypogea. L) dengan GC-MS. Fakultas Sains dan Teknik. Jurusan MIPA. Unsoed. Purwokerto. Muchtadi. 1991. Makanan Menyehatkan untuk Masa Depan. Kompas, Minggu 17 Februari 1991. Sutarto, Ig. V., Hartono dan S.R Astuti. 1988. Kacang Tanah. Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Ubaidillah, 2004. Pembuatan Minyak Kedelai, Ikan dengan 33

menggunakan Kolom Ion Perak Hiplo. E-USU Reprository. Universitas Sumatera Utara. 34