BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III. Metodologi Penelitian

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. satunya oleh Rosyid (2016). Rosyid menulis skripsi berjudul Terorisme

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Berita yang disusun dalam benak manusia bukan merupakan peristiwa manusia. peristiwa itu memiliki makna bagi para pembacanya.

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

FRAME SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM PEMBERITAAN TENTANG ROY SURYO DITUNJUK SEBAGAI MENPORA

BAB II URAIAN TEORITIS. komunikasi tertentu. Membahas teori konstruksi sosial (social

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)

BAB I PENDAHULUAN. Sandiwara Merapi Masih Panjang: Letusan lebih dahsyat dibanding 1872

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pesannya menggunakan media massa, pihak komunikan dalam komunikasi massa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KONSTRUKSI PADA PEMBERITAAN PERSELISIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA DAN DPRD DKI JAKARTA MENGENAI MASALAH DANA PENGADAAN UPS DI MEDIA ONLINE WWW

BAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

Transkripsi:

46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna atas fenomena secara holistik dan harus memerankan dirinya secara aktif dalam keseluruhan proses studi. Orientasi kerjanya melegitimasi pemikiran bahwa pendekatan penelitian ini adalah subjektif. Meskipun demikian, pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa subjektivitas adalah esensial bagi pemahaman atas pengalaman yang terjadi (Sudarman Danim, 2000 : 35). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah framing. Framing merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi dan menulis berita. Pendekatan itu tentu saja melalui proses konstruksi. Di sini realitas dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa dimaknai dengan bentukan tertentu (Eriyanto, 2002 : 68). Proses konstruksi dalam pendekatan ini berkaitan dengan paradigma dalam memandang sebuah berita. Setidaknya terdapat dua paradigma dalam memadang berita. Pertama paradigma positivis yang mengandalkan teknis

47 analisis isi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa terdapat fakta riil yang diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal, sehingga media hanya merupakan saluran pesan, dan berita hanyalah cermin dari kenyataan yang dapat dipahami secara objektif. Sedangkan wartawan, nilai dan etika tidak boleh mewarnai narasi teks berita. Penyimpangan atas kaidah tersebut dikatakan sebagai pelanggaran dalam analisis isi (Agus Wahyu T, 2004: 249). Berbeda dengan paradigma positivis dalam melihat realitas, analisis framing berangkat dari alasan filosofis bahwa fenomena komunikasi tidak berada dalam ruang vakum sosial. Setiap kata, frase, kalimat, atau wacana secara keseluruhan bermakna ganda, ambigu karena terikat oleh konteks ruang, waktu dan sosial. wacana media merupakan konstruk kultural yang dihasilkan oleh ideologi, sehingga media menggunakan kerangka tertentu untuk memahami realitas sosial yang selanjutnya berimplikasi terhadap karya jurnalistik sebuah media. Dalam framing terdapat dua aspek. Pertama, memilih fakta atau realitas. Dengan perspektif yang digunakannya, wartawan menentukan bagian apa yang dipilih dan bagian apa yag dibuang, serta bagian apa yang harus ditonjolkan dari realitas. Akibatnya suatu media yang menekankan aspek tertentu dan meninggikan yang lain, akan melahirkan berita yang bisa jadi berbeda dengan media yang lain.

48 Kedua, menuliskan dengan menonjolkan fakta. Yang dimaskud dengan menonjolkan fakta adalah membuat sebuah informasi menjadi lebih diperhatikan, bermakna, dan berkesan (Alex Sobur, 2004: 164). Pada tahap ini, wartawan menyajikan fakta yang telah dipilih kepada khalayak. Gagasan tersebut kemudian diungkapkan dengan kata, kalimat, dan proposisi tertentu dengan bantuan aksentuasi foto, gambar, serta grafis. Untuk menekankan fakta tertentu, wartawan menggunakan perangkat tertentu seperti pemempatan yang mencolok, pengulangan, pemakain grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakian label, penggunaan asosiasi terhadap simbol budaya, gambar (Alex Sobur, 2004: 70). Dalam memilih fakta dari realitas maupun penulisan dengan penonjolan tertentu, wartawan ataupun media sangat dipengaruhi oleh ideologi yang dianutnya. Karena itu, sifatnya natural, dan dalam paradigma konstruksionis tampilan dengan penonjolan bagian tertentu dari realitas tidak dipandang sebagai suatu bias, melainkan harus dipahami sebagai strategi wacana dalam membuat suatu pandangan untuk dapat diterima khalayak. Dengan alasan ini pula, media sering dipakai sebagai senjata oleh politisi untuk mendapatkan dukungan, dan kekuasaan untuk melegitimasi keberadaannnya. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Model ini adalah yang paling

49 populer dan banyak dipakai, tidak lepas dari konteks sosial politik amerika. Terdapat dua konsepsi dari framing yang berkaitan. Konsepsi pertama yaitu psikologi. Konsepsi ini menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengelola sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Kedua, konsepsi sosiologis yang lebih melihat bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Frame di sini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang mengklarifikasi, mengorganisasi, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitasnya di luar dirinya. Frame di sini berfungsi membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi, dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli dengan label tertentu (Eriyanto, 2002 : 253). B. Sumber Data Sumber data adalah berita pada Majalah Gatra No. 13 Tahun XII dengan jumlah lima berita dan Sabili No. 16 Tahun XIII dengan jumlah tiga berita. Penulis memilih rentang waktu tersebut dengan pertimbangan intensitas berita mengenai objek penelitian pada waktu tersebut sangat gencar dibandingkan dengan waktu yang lain. C. Definisi Operasional Untuk memahami penelitian ini, penulis perlu menyampaikan batasan-batasan penelitan agar tidak muncul misssperception terhadap

50 penelitian. Dalam kajian media massa, khususnya majalah setidaknya memuat tiga unsur pokok yaitu berita, opini, dan iklan. Dalam penelitian ini, batasan definisi operasional yang dimaksud oleh penulis yakni : Berita pada penelitian ini hanya tertuju pada pengertian berita menurut jurnalistik, yaitu seperti definisi yang disampaikan oleh Dja far H. Assegaf, yaitu berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. (Dja far H. Assegaf, 1985 : 24). Berita dalam hal ini berbeda dengan fakta. Berita bukan fakta an sich, tapi laporan dari fakta. Fakta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadarminta adalah peristiwa atau kejadian yang sungguh-sungguh (WJS Poerwadarminta, 1976 : 279). Lingkup berita yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pertama, berita harian (straight news, indept news) yang memuat topik penelitian. Media massa dalam konteks penelitian ini yaitu media massa cetak majalah. Majalah yang dimaksud yaitu Gatra dan Sabili. Keduanya merupakan kategori majalah berita. Majalah berita merupakan suatu bentuk publikasi yang mengombinasikan unsur aktualitas peristiwa mingguan dengan peliputan mendalam (in dept coverage) dan penulisan feature mingguan personal. Majalah kategori ini hendak menjangkau pembaca mingguan, yang ingin mendapatkn kedalaman pemberitaan dengan tingkat profesionalitas tertentu. Isi majalahnya kebanyakan ditulis dengan menggunakan pendekatan feature (Septiana Santana, 2005: 94).

51 D. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini penulis himpun dengan menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa arca, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto 2005: 236). Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data dari dua majalah tersebut. E. Teknis Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis Framing model Pan dan Kosicki. Menurut Eriyanto ada empat model Framing yang dikembangkan oleh para ahli. Model -model tersebut dikembangkan oleh Edelman, Robert N. Entman, Samson, serta Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Meskipun terdapat banyak istilah dan definisi, berbagai model tersebut mempunyai kesamaan. Analisis framing secara umum membahas bagaimana media membentuk konstruksi atas realitas, menyajikan dan menampilkannya kepada khalayak. Ia adalah versi terbaru dari pendekatan wacana. Akhir-akhir ini framing telah digunakan untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realitas oleh media. Analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisa fenomena atau aktivitas komunikasi.

52 Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan atau pertautan fakta dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, dan lebih berarti atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai dengan perspektifnya. Dengan kata lain, framing merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang harus diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut (Eriyanto 2002 : 52). Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi dalam empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis ini berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dan bagian berita (headline, lead, latar informasi, sumber penutup). Bagian ini tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun. Bentuk sintaksis yang paling populer adalah struktur piramida terbalik. Dalam bentuk piramida terbalik ini, bagian yang di atas ditampilkan lebih penting dibandingkan bagian bawahnya. Elemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memaknai peristiwa dan hendak ke mana berita tersebut dibawa (Eriyanto, 2002 : 257).

53 Kedua, struktur skrip. Struktur ini berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Bentuk umum dari struktur ini yaitu pola 5 W dan I H. meskipun pola ini tidak selalu dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita yaitu bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang didahulukan dan bagian mana yang bisa sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Upaya penyembunyian ini dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa tersebut diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta tersebut ditulis. Bagaimana kalimat dipakai, bagaimana menempatkan dan menuliskan sumber ke dalam teks secara keseluruhan. Beberapa elemen yang diamati dari perangkat tematik ini yaitu detail, yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Elemen yang lain yaitu maksud, nominalisasi, dan koherensi. Koherensi merupakan elemen yang berkaitan pertalian atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang

54 menggambarkan fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya (Eriyanto, 2002 : 267). Keempat, struktur retoris yang berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita (Eriyanto, 2002 : 267). Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan ketonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan sari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai, yang paling penting adalah leksikon, pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa.

55 DAFTAR PUSTAKA Arikunti, Suharsimi.2005. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Assegaf, Dja far H. 1985. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar Ke Praktek Kewartawanan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Danim, Sudarman. 2000. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia. Eriyanto. 2002. Analisisi Framing; Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS. Sanatana, Septiana.2005.Jurnalisme Kontemporer.Jakarta: Yaysan Obor Indonesia. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar. Bandung : Rosdakarya. Triatmo, Agus Wahyu.2004. Analisis Framing; Teori dan Aplikasinya Dalam Penelitan Dakwah. Semarang: Jurnal Ilmu Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang