ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

ANALISIS KESALAHAN KONSEP DASAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PERCONTOHAN KARANG BARU SKRIPSI. Diajukan Oleh: MUHAMMAD SYAFARI NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Krakatau Kecamatan Hulanthalangi Kota Gorontalo.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III METODO PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

Vol.1, No.1, Maret 2017 ISSN:

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

BAB III METODE PENELITIAN

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMTIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Kata Kunci :Berpikir Kreatif, Kreatif, Kemampuan Berpikir Kreatf

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. Pendahuluan Matematika memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan karena merupakan salah satu bidang studi yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN Meylan Ingriani Otay, Abd. Djabar Mohidin, Sumarno Ismail Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email: meylan_otay@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika berada dibawah rata-rata, hal ini dapat dilihat dari hasil kerja siswa pada materi garis singgung lingkaran. Permasalahan yang dikaji adalah mengidentifikasi sumber dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Pengambilan data menggunakan instrumen tes yang berbentuk esay yang terdiri dari 4 butir soal, dilanjutkan dengan wawancara terhadap siswa dalam menjaring informasi yang lebih mendalam tentang sumber dan penyebab kesalahan siawa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Wawancara dilakukan pada 8 orang siswa dari 25 orang siswa yang akan diwawancara untuk dimintai keterangan yang mendalam terhadap hasil jawaban yang mereka kerjakan. Dimana pada setiap nomor soal diwakili 2 orang siswa yang jumlah soalnya sebanyak 4 nomor soal. Dari hasil tes dan wawancara, kesalahan siswa didapat bahwa siswa benar-benar terjadi kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soalsoal pada materi garis singgung lingkaran. Kesalahan ini disebabkan masih rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan konsep dasar garis singgung lingkaran. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal I. PENDAHULUAN Di dalam KTSP disebutkan bahwa tujuan utama kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar-mengajar. Dari hasil belajar inilah merupakan keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. 1

Belajar matematika tidak lepas dari persiapan siswa dan guru dibidangnya, maka yang pertama dituntut dari siswa adalah perhatian, ketekunan, motivasi, kesiapan siswa, dan minat yang tinggi dalam menerima pelajaran. Bagi siswa yang sudah mempunyai minat untuk belajar matematika akan merasa senang dan penuh perhatian mengikuti pelajaran tersebut. Oleh karena itu, guru harus berupaya dalam memelihara maupun mengembangkan minat atau kesiapan belajar siswa. Seorang guru menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri dan mengembangkan aktivitasnya dalam pemecahan masalah. Kenyataan menunjukan bahwa terdapat sejumlah siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika berada dibawah rata-rata dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari guru maupun yang berasal dari siswa itu sendiri. Ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal diantaranya adalah karena mereka belum menguasai materi pelajaran. Misalnya siswa kurang mampu menentukan panjang garis singgung dan menentukan jari-jari lingkaran jika salah satu jari-jarinya diketahui. Hal ini nampak pada pemberian tes yang sedikit berbeda dari contoh soal, dimana siswa kesulitan menganalisa bahkan menyelesaikan soal tersebut. Siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal disebabkan mereka belum memahami permasalahan dalam soal tersebut. Sehingga banyak menimbulkan kesalahan. Kesalahan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan untuk mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih optimal untuk mengatasinya. Namun usaha perbaikan ini tidak akan terjadi jika kita tidak mengetahui penyebab kesalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Sebagai contoh pada pembelajaran matematika banyak ditemui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran khususnya pada materi garis singgung lingkaran. Berdasarkan pada diskusi awal peneliti dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah SMP N 1 Telaga diperoleh informasi bahwa pada umumnya siswa kurang mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan garis singgung lingkaran. Memperhatikan permasalahan diatas mengisyaratkan bahwa siswa mengalami kesalahan dalam memecahkan konsep-konsep rumus yang terkait dengan materi lingkaran khususnya pada materi garis singgung lingkaran. Kesalahan tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa pembelajaran materi tersebut selama ini belum berlangsung secara optimal. Sehingga banyak siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal. 2

Penelitian dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan sumber dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya pada garis singgung lingkaran. Schoenfeld (dalam Uno, 2011: 130-131) mendefinisikan bahwa belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial. Berkaitan dengan hal ini maka belajar matematika merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penyeleksian himpunan-himpunan dari unsur matematika yang sederhana dan merupakan himpunan-himpunan baru, yang selanjutnya membentuk himpunan-himpunan baru yang lebih rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam belajar matematika harus dilakukan secara hierarkis. Dengan kata lain, belajar matematika pada tahap yang lebih tinggi, harus didasarkan pada tahap belajar yang lebih rendah. Menurut Sukirman (dalam NakiI, 1999: 25), kesalahan merupakan penyimpangan dari hal yang benar yang sifatnya sistematis dan konsisten pada materi tertentu, kesalahan yang sistematis dan kosisten disebabkan oleh kompetensi siswa yang mengakibatkan rendahnya penguasaan materi pelajaran. Sedangkan Rahmat Basuki (dalam Sahriah, 2012: 2), kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan ceroboh, dengan kesalahan dominan adalah kesalahan konsep. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap jawaban yang sebenarnya yang bersifat sistematis. Menurut Ajis (2009: 45) bahwa faktor kesalahan dalam matematika merupakan sumber utama untuk mengetahui kesalahan siswa dalam mengetahui matematika. Dengan demikian analisis kesalahan merupakan suatu cara untuk mengetahui faktor kesalahan siswa dalam mempelajari matematika. Menurut Subanji dan Mulyoto (dalam Isfan: 2010) faktor kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika antara lain (1) Kesalahan Konsep, salah konsep juga timbul karena siswa tidak dapat mengaitkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya sehingga mengakibatkan kesalahan, misalnya dalam menyelesaikan soal matematika siswa melakukan kesalahan dalam menentukan teorema atau rumus untuk menjawab suatu masalah, (2) Kesalahan menggunakan data, misalnya kesalahan siswa menggunakan data yang seharusnya tidak digunakan dalam menjawab suatu masalah, (3) Kesalahan teknis, 3

misalnya kesalahan siswa dalam perhitungan dan memanipulasi data, (4) Kesalahan penarikan kesimpulan, misalnya kesalahan siswa menyatakan simpulan tanpa alasan yang benar dan logis. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berkenaan dengan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menggunakan dan menerapkan prosedur langkah-langkah untuk menyelesaikan soal-soal matematika. Kesalahan yang dilakukan siswa tersebut dapat terjadi pada hasil maupun pada proses penyelesaian soal termasuk pada perhitungannya. Kesalahan siswa perlu adanya analisis untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan siswa. Melalui analisis kesalahan akan diperoleh bentuk dan penyebab kesalahan siswa, agar mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal materi garis singgung lingkaran. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan antara lain, yaitu rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika, cara belajar siswa yang kurang baik, siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Hal ini disebabkan karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar, sistem belajar siswa yang tidak teratur, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, siswa kurang menguasai materi pokok, dan adanya rasa malu serta takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan. Atau bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesalahan siswa ditimbulkan karena siswa tidak memahami dan tidak terampil dalam menggunakan konsep rumus-rumus dalam menghitung garis singgung lingkaran. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Telaga kelas VIII. Jl Teknik Telaga, Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2012/2013 selama ± 2 bulan mulai dari Mei- Juni2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sumber dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya pada garis singgung lingkaran. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia (Sukmadinata, 2009: 72). 4

Instrumen penelitian berbentuk tes yang disusun sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga.Data dalam penelitian berupa data primer tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi garis singgung lingkaran. Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Telaga Tahun Pelajaran 2012/2013. Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Pemberian Tes, Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian. Tes yang akan digunakan untuk menjaring informasi yang berkaitan dengan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Sebelum tes digunakan dalam penelitian, tes tersebut dinilai validitas isinya oleh validator independen. Hasil tes ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk pengembangan wawancara nanti, dan (2) Wawancara, wawancara yang akan digunakan untuk menjaring data langsung dari siswa tentang kreatifitas siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pembelajaran matematika. Materi wawancara akan disusun berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dalam menjawab tes. Hasil wawancara akan diklasifikasikan jenis kreativitas.penelitian ini akan menggambarkan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal panjang garis singgung lingkaran, maka data yang akan dikumpulkan akan dianalisis sebagai berikut: (1) data reduction (reduksi data) Mereduksi data mencakup usaha-usaha merangkum hal-hal yang pokok, memfokuskan pada halhal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan, (2) data display (penyajian data), penyajian data merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi data. Dalam penyajian ini, maka dapat yang ditampilkan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, bagan alur ataupun sejenisnya, (3) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/ verifikasi), langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan dari berbagai data yang telah diperoleh. Kesimpulan akan menjadi kredibel apabila didukung dengan temuan-temuan di lapangan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti menyusun insturumen penelitian dalam bentuk tes uraian yang berjumlah empat butir soal yang dilengkapi dengan rubrik penilaian. Dengan skor yang tertinggi yang di capai siswa adalah 63 dan skor terendah 27. Sebelum tes tersebut digunakan 5

terlebih dahulu dilakukan validasi konstruksi dan validasi isi, untuk memperoleh tes yang valid. Berdasarkan hasil jawaban tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII-8 yang dalam penelitian ini dijadikan subjek penelitian, peneliti memperoleh data yang akan nantinya dianalisis. Untuk menggambarkan kesalahan siswa, berikut data-data siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi garis singgung lingkaran yang didapat peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini. Nomor 1, Pada soal nomor 1 ini, hasil jawaban siswa diatas terlihat bahwa jawaban siswa sama. Dari hasil jawaban siswa ini, dapat dilihat bahwa siswa tidak mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan. Dalam hai ini siswa mampu menentukan teorema atau rumus, menggunakan data yang digunakan, menyelesaikan perhitungan dan mampu memanipulasi data, serta siswa mampu menyatakan kesimpulan dengan benar dan sangat logis atau siswa menyelesiakan soal dengan jawaban benar adalah ( ) = 12. Nomor 2, pada soal nomor 2 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus. Siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah dalam perhitungan dan memanipulasi data. Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab 6

kesalahan. Nomor 3, pada soal nomor 3 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan memanipulasi data, serta kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa tidak menjawab. Sama halnya siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan memanipulasi data, serta kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa tidak menjawab. Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan. Dan pada nomor 4, pada soal nomor 4 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa tidak menjawab pada soal bagian 4b. Berbeda dengan siswa yang kedua ini kesalahannya tidak menjawab soal yang ditanyakan pada nomor 4, hal ini menunjukkan siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan. Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang 7

dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat dideskripsikan kesalahan siswa sebagai berikut: (1) Kesalahan Siswa dari Aspek Sumber Kesalahan, adapun yang menjadi sumber kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu, kesalahan konsep ini terjadi karena siswa kurang cermat dalam menentukan teorema atau rumus, kesalahan menggunakan data yaitu siswa salah menggunakan data yang seharusnya tidak digunakan, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan salah memanipulasi data, dan kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa menyatakan kesimpulan yang kurang benar dan kurang logis. Faktor sumber kesalahan lainnya yaitu kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Sebagaimana hasil kerja siswa dan informasi wawancara dari hasil penelitian pada siswa-siswa yang diwawancarai dimana siswa kurang memperhatikan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Dan juga siswa kurang cermat dalam mengaitkan dua buah objek dan tidak memahami syarat-syarat pada garis singgung lingkaran, seperti di ungkapkan oleh siswa-siswa yang diwawancarai dimana pada kesalahan ini siswa tidak dapat menentukan luas layang-layang AOBP dan panjang AB atau panjang tali busur dalam lingkaran sehingga tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan. (2) Kesalahan siswa dari aspek penyebab kesalahan, adapun yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa yaitu, (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat 8

belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa benar-benar terjadi kesalahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran, kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan konsep. Yang menjadi sumber terjadinya kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam menjawab soal, siswa tidak menguasai atau memahami dengan benar konsep garis singgung lingkaran yang harus digunakan dalam menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan. Dari kesalahan yang dilakukan siswa ini, rata-rata siswa melakukan kesalahan konsep, dimana terlihat bahwa dari soal yang kedua sampai soal yang terakhir banyak yang mengalami kesalahan konsep dan ada beberapa siswa yang mengalami kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan. Dimana siswa dalam menjawab soal ini memiliki kesalahan yang berbeda-beda. Ini membuktikan bahwa benar-benar terjadi kesalahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal pada materi garis singgung lingkaran. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesalahan dominan yang dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan konsep, dan ada beberapa siswa yang mengalami kesalahan seperti kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan dalam menyelesaikan tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran. 2. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: a) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan. 9

b) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar. c) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Permasalahan pada kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis maupun kesalahan penarikan kesimpulan ini segera diatasi oleh guru-guru lebih khususnya guru matematika, agar permasalahan ini tidak akan terus-menerus terjadi pada siswa. Jika hal ini tidak segera dilakukan maka dikhwatirkan permasalahan ini akan susah diatasi karena sudah mengakar dalam pemikiran siswa tersebut. Ini akan membuat hasil belajar matematika siswa tidak akan meningkat akan tetapi hanya semakin rendah. 2. Penelitian terhadap terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran kelas VIII ini bisa dilanjutkan oleh peneliti-peneliti yang lain dan tentunya dengan aspek-aspek yang berbeda pula dan pada kajian yang lebih luas, misalnya pada materi atau pokok bahasan, subjek, bentuk soal lainnya. 10

DAFTAR PUSTAKA Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2 (untuk kelas viii Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang. Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNM Izoelsyifa. 2010. http://izoelsyifa.wordpress.com/2010/11/27/tinjauan-tentang-kesalahan-siswadalam-menyelesaikan-soal-matematika/. (Diakses tanggal 2 april 2013) Manfaat, Budi. 2010. Membumikan Matematika. Jakarta: Eduvision Publishing NakiI, Karim. 1999. Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal-Soal Kalkulus II. Tesis. Surabaya. Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Surabaya. Tidak di Publikasikan Nurharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya (untuk SMP/MTs Kelas VIII). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Sahriah, Sitti. 2012. http://jurnal-online.um.ac.id/article/do/detail-article/1/31/408. Universitas Negeri Malang. (Diakses tanggal 2 april 2013) Sulistyowati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Kemampuan Koneksi Matemaika Ditinjau dari Ketrampilan Berpikir Kritis. Tesis. Gorontalo. PPS Universitas Negeri Gorontalo. Tidak di Publikasikan Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect Uno, Hamzah. 2011. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara 11