BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. kaki. Sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang. jalan tersebut akan merasa aman dan nyaman.

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. volume lalu lintas tinggi. Lalu lintas lancar dan teratur dapat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

BAB III METODE PENELITIAN. Rencana pelaksanaan tugas akhir Analisa Simpang Bersinyal di Jl.Cideng dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TNJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) karakteristik geometrik

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

STUDI ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL JALAN ACEH JALAN BANDA BANDUNG

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

periode pengamatan. Simpang bersinyal Jokteng Kulon Yogyakarta merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah untuk mempermudah pelaksanaan dalam melakukan pekerjaan guna

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

STUDI PERENCANAAN TRAFFIC LIGHT SIMPANG JALAN AMBE NONA OPU TO SAPPAILE BATARA, KOTA PALOPO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

STUDI KINERJA SIMPANG LIMA BERSINYAL ASIA AFRIKA AHMAD YANI BANDUNG

BAB III METODA PENELITIAN. pengamatan langsung dilapangan dengan maksud untuk mengetahui :

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA GEDANGAN JALAN LETNAN JENDERAL S. PARMAN JALAN RAYA KETAJEN JALAN KH.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka semakin ramai pula lalu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

TINJAUAN PUSTAKA. Simpang jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL JL. RADEN MOHAMMAD MANGUNDIPI - JL. LINGKAR TIMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENENTUAN FASE DAN WAKTU SIKLUS OPTIMUM PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL ( STUDI KASUS : JL. THAMRIN JL. M.T.HARYONO JL.AIP II K.S.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

STUDI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN CIPAGANTI BAPA HUSEN BANDUNG

STUDI WAKTU TUNDAAN AWAL DAN ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN JALAN CIPAGANTI - EYCKMAN BANDUNG

III. METODOLOGI PENELITIAN

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo) Naskah Publikasi Tugas Akhir

METODOLOGI PENELITIAN

dan crossing dengan Ramp TOL Waru Juanda, sehingga terdapat persimpangan seperti pada Gambar 1.2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. simpang terutama di perkotaan membutuhkan pengaturan. Ada banyak tujuan dilakukannya pengaturan simpang sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN PEMILIHAN LOKASI PENGUMPULAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengamatan Daerah Studi. Tinjauan Pustaka

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan satu dengan kendaraan lainnya ataupun dengan pejalan kaki.

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum dan Latar Belakang Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain. Sejalan dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana maupun sarana transportasi darat merupakan tulang punggung bagi sector pendukung lainnya. Keberadaan suatu ruas jalan perkotaan pada umumnya kurang mampu untuk memberikan tingkat pelayanan yang baik. Perlu adanya manajemen lalu lintas yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pertumbuhan penduduk serta kepemilikan kendaraan akan memacu peningkatan aktifitas penduduk itu sendiri. Aktifitas penduduk suatu perkotaan dapat timbul oleh adanya kawasan penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas ( traffic demand ). Peningkatan tuntutan lalu lintas akan menambah masalah kemacetan (congestion ) pada suatu ruas jalan dan persilangan jalan sebidang ( intersection ). Untuk mengantisipasi permasalahan ini dibutuhkan pengelolaan lalu lintas ( traffic management ) seperti jalan satu arah, perparkiran, pembatasan pergerakan kendaraan, persinyalan simpang, dll. Pembangunan sarana fisik terus menerus dibuat untuk mengatasi masalah transportasi memerlukan biaya yang sangat besar dan akan terbentur kepada faktor keterbatasan ruang yang tersedia.terutama pada perkotaan, 10

ruang yang tersedia sangat terbatas. Oleh karena itu, masalah transportasi dengan pengelolaan lalu lintas merupakan suatu hal yang sangat penting. Yang dimaksud dengan pengelolaan lalu lintas disini adalah mengatur lalu lintas sedemikian rupa dan memperbaiki jalan agar system transportasi dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan juga mengatur pergerakan lalu lintas agar tercapai efisiensi, keamanan, kenyamanan bagi pengguna jalan. Persimpangan dalam jaringan jalan membutuhkan perhatian yang lebih spesifik, karena masalah lalu lintas paling banyak di persimpangan. Dan banyaknya lalu lintas yang dapat dilewatkan oleh persimpangan ini tergantung oleh pengelolaan. Tentunya sasaran adalah bagaimana menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik bagi arus lalu lintas untuk melewati persimpangan yaitu memaksimumkan arus lalu lintas yang lewat dan meminumkan antrian tundaan yang terjadi. Persinyalan merupakan pengendalian waktu berfungsi untuk mengalirkan arus lalu lintas dari suatu ruas jalan melintasi ruas jalan yang bersilang atau menggabungkan arus lalu lintas dari arah yang berbeda. Pengendalian waktu pada simpang dengan sinyal lampu lalu lintas ( signalized intersection ) pada dasarnya adalah mengatur pergerakan arus lalu lintas yang melintasi simpang dengan mengalokasikan waktu sinyal ( signal timing ) kepada setiap kendaraan untuk memberikan hak jalan selama melintasi simpang. Dapat dilihat bahwa urutan sinyal lalu lintas untuk setiap jalan pada persimpangan menjadi periode merah aktif yakni pada saat tidak ada lalu lintas bergerak dan periode hijau efektif yakni saat lalu lintas bergerak. 11

Lalu lintas bergerak pada saat mulai hijau sampai akhir periode hijau, dan beberapa kendaraan masih akan lewat melalui lampu kuning ( amber ) pada lajur lalu lintas maksimum yang keluar dari antrian yang disebut sebagai arus jenuh (saturation flow). Waktu hijau, dimana lalu lintas maksimum keluar dari antrian adalah pada saat waktu hijau efektif (effective green time). Keadaan lain juga ditujukan pada saat mulai berjalan setelah berhenti pada lampu merah adalah waktu hilang (lost time) dipersimpangan. Waktu hilang pada umumnya untuk perencanaan sinyal lampu lalu lintas di persimpangan diperkirakan beberapa detik. Adanya waktu hilang ini menunjukkan bahwa proporsi waktu hijau untuk hak berjalan disesuaikan dengan lalu lintas setempat. Rangkaian pengulangan lampu hijau, lampu merah dan lampu kuning merupakan satu siklus sinyal, dan lamanya disebut waktu siklus (cycle time). Pengulangan waktu sinyal tersebut menentukan untuk kerja (performance) sinyal lampu lalu lintas dengan meminiasi tundaan, antrian, dan akan meningkatkan kapasitas. Waktu siklus pada perencanaan waktu sinyal lalu lintas disediakan minimal 25 detik dan maksimal 120 detik. Dengan demikian, perencanaan waktu siklus merupakan bagian yang paling pentingdalam perancangan waktu sinyal. I.2. Permasalahan Sejalan dengan peningkatan tuntutan lalu linta, tingginya tingkat kemacetan dan rendahnya tingkat pelayanan maka perlu diadakan beberapa studiyang berhubungan dengan pengaturan lalu lintas. Hubungan yang akan ditinjau dalam penulisan ini adalah hubungan antara panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan yang menggunakan lampu. Perhitungan antrian akan menggunakan beberapa metode pendekatan. Dari hasil ini akan diperoleh nilai panjang antrian maksimum yang terjadi pada jam puncak. Hasil akhir akan diperoleh adalah melihat hubungan antara panjang antrian dengan tundaan. 12

I.3. Maksud, Tujuan, Dan Manfaat Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, maksud dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi besarnya tundaan yang terjadi pada persimpangan yang berlampu lalu lintas dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan Highway Capacity Manual (HCM) 1985. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari studi ini adalah : 1. Mengetahui karekteristik volume dan kapasitas (capacity) pada ruas jalan yang diteliti. 2. Mendapatkan nilai panjang antrian yang terjadi dipersimpangan yang diamati. 3. Untuk mengetahui tundaan maksimum pada jam jam puncak. 4. Melihat hubungan antara panjang antrian dengan tundaan yang diperoleh dipersimpangan yang teliti. Manfaat dari hasil perhitungan panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan berlampu, diharapkan pada setiap perencanaan persimpangan agar diperhatikan pengaruh lamanya waktu siklus (signal timing), waktu hijau efektif dan waktu merah efektif. Dengan demikian persimpangan tersebut dapat meningkatkan kapsitasnya dan meminimalkan antrian yang terjadi. I.4. Ruang lingkup Pedoman pembahasan analisa antrian persimpangan bersinyal dengan pengaturan sinyal tetap (fixed time signal) adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Antara lain : 13

Klasifikasi kendaraan, yaitu : Kendaraan Ringan (LV), Kendaraan Berat (HV), Kendaraan Bermotor (MC) dan Kendaraan Tidak Bermotor (UM). Kendaraan ringan meliputi mobil pribadi, penumpang umum, mini bus dan pick up. Kendaraan Berat meliputi bus, truk ringan dan truk berat. Kendaraan bermotor meliputi sepeda motor, toyoko, dan becak bermotor. Kendaraan tidak bermotor meliputi sepeda dan becak dayung. Pedoman perhitungan data yang diperlukan untuk menghitung kapasitas, antrian dan tundaan pada persimpangan yang akan diteliti diperlukan data data antara lain : Keadaan geometrik jalan untuk lebar jalur, jumlah jalur, jumlah pendekatan yang direncanakan, arus jenuh, batas lamanya waktu siklus, waktu hijau, waktu merah, kehilangan waktu, serta jumlah arus lalu lintas actual dan persentase jenis kendaraan yang datang kearah persimpangan tersebut. Lokasi yang akan dinilai Jl.Raden Saleh Jl Balai kota Medan. Pertimbangan untuk menganalisa Antrian pada persimpangan tersebut adalah besarnya arus lalu lintas yang menyebabkan terjadinya kemacetan total pada waktu jam sibuk (peak hour). Antrian tersebut menimbulkan tundaan yang merupakan besaran atau parameter yang secara subyektif paling dirasakan atau dialami pemakai jalan. Pola arus lalu lintas yang dipakai adalah terlindung (opposed) unutk dua fase, artinya konflik konflik primer yang dipisahkan. 14

I.5 Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, pembatasan masalah penelitian dibatasi dengan adanya kriteria yang digunakan dalam memilih lokasi penelitian, yaitu : 1. Analisa panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan bersinyal Jalan Raden Saleh dengan Jalan Balai kota Medan ini dibatasi hanya mengevaluasi besarnya tundaan karena interaksi lalu lintas dengan gerakan lainnya pada persimpangan (Tundaan lalu lintas) dan karena perlambatan dan percepatan saat membelok pada suatu simpang dan/ atau berhenti karena lampu merah (Tundaan Geometri). 2. Lokasi simpang yang dipilh adalah merupakan persimpangan bersinyal (signalized intersection) dengan memakai waktu pengaturan tetap (fixed time signal) 3. Arus lalu lintas yang dihitung pada persimpangan dengan cara manual mewakili : Kendaraan Ringan (LV), Kendaraan Berat (HV), Kendaraan Bermotor (MC) dan Kendaraan Tidak Bermotor (UM). 4. Penelitian pada lokasi ruas jalan yang ditinjau dilakukan selama tiga hari yang dianggap mewakili adalah Senin, Rabu, dan Sabtu dengan pertimbangan bahwa senin merupakan hari yang mengawaliorang untuk bekerja, hari rabu merupakan hari yang mewakili hari hari selanjutnya atau hari biasa dimana orang melakukan perjalanan rutin dan hari sabtu merupakan hari yang mewakili hari libur. Dimulai pada pagi hari jam 07.00 WIB 19.00 WIB dengan periode pengamatan selama 2 jam pagi, 2 jam siang dan 2 jam sore dengan interval waktu selama 15 menit. 15

I.6 Metodologi Untuk parameter persimpangan yang diukur secara langsung dilapangan adalah keadaan lalu lintas seperti arus jenuh dan volume lalu lintas. Sebelum melakukan survey lalu lintas pada persimpangan, pertama sekali yang dilakukan adalah survey kondisi lapangan yang meliputigeometrik persimpangan, waktu hijau, waktu kuning, panjang sinyal serta data pendukung lainnya. Pelaksanaan studi hubungan antara panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan berlampu ini dilakukan dengan metode sebagai berikut : 1. Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan cara melaksanakan survey lalu lintas meliputi pengukuran data arus lalu lintas actual dan data arus lalu lintas pada keadaan jenuh yang bertujuan mendapatkan parameter parameter yang mempengaruhi kapasitas persimpangan. Data yang didapat disebut sebagai berikut : Data primer. Berupa data data yang didapatkan melalui pengumpulan data data dilapangan dengan melalui survey dilokasi persimpangan secara visual, observasi dan pencatatan dimana data data tersebut akan dipakai sebagai data baku dalam perhitungan dan penganalisaan tingkat pelayanan persimpangan dan perencanaan lampu signal lalu lintas. 2. Metode Analitis 16

Metode analitis yang akan dipergunakan dalam menganalisa kapasitas, antrian, dan tundaan pada persimpangan berlampu ini dilakukan dengan konsep yang dikembangkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan Highway Capacity Manual (HCM) 1985. Untuk mengetahui jumlah arus lalu lintasdari survey yang ada maka digunakan rumus rumus perhitungan mengenai lalu lintas dengan standar perkotaan, rumus rumus tundaan dan kapasitas dari suatu persimpangan. Data yang didapat disebut sebagai : Data Sekunder. Data sekunder didapatkan melalui asumsi asumsi dan teori teori yang diperoleh melalui buku buku literature yang berhubungan dengan kapasitas, lalu lintas dan persimpangan. 17

LANGKAH A : DATA MASUKAN A - 1 : Geometrik pengaturan lalu - lintas dan kondisi lingkungan A - 2 : Ko ndisi arus Lalu lintas B - 1 : Fase awal B - 2 : Waktu antar hijau dan waktu hilang LANGKAH B : PENGGUNAAN SIGNAL LANGKAH C: PENENTUAN WAKTU SIGNAL C - 1 : Tipe pendekat C - 2 : Lebar pendekat efektif C - 3 : Arus jenuh dasar C - 4 : Faktor - faktor penyesuaian C- 5 : Rasio arus / arus jenuh C - 6 : Waktu siklus dan waktu hijau D - 1 : Kapasitas D - 2 : Keperluan untuk perubahan LANGKAH D : KAPASITAS E - 1 : Persiapan E - 2 : Panjang antrian E - 3 : Kendaraan terhenti E - 4 : Tundaan LANGKAH E : PERILAKU LALU LINTAS Gambar 1.1 Bagan Prosedur Perhitungan 18

I.7 Sistematika Pembahasan Pembahasan masalah Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan Pada Persimpangan Bersignal Simpang Balai kota Medan ini dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini akan mengawali penulisan dengan menguraikan latar belakang masalah yang dibahas, tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, metodologi serta sistematika permasalahan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang dasar dasar umum tentang arus lalu lintas, persimpangan, kapasitas, metode metode dan studi yang mempelajari arus jenuh, antrian dan tundaan pada persimpangan. BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan langkah langkah pemecahan masalah yang akan dibahas, meliputi langkah langkah pengumpulan data dan cara cara pengolahan data sebagai bahan untuk penilaian antrian dengan tundaan pada persimpangandan menampilkan data hasil perhitungan. BAB IV. ANALISA DATA DAN DISKUSI Menguraikan perhitungan panjang antrian dengan tundaan untuk menilai kondisi persimpangan dan menampilkan data hasil perhitungan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN masalah. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah pembahasan seluruh 19

LANGKAH 1 PENGAMATAN KONDISI PERSIMPANGAN DATA PRIMER Hasil Survey Dilokasi LANGKAH 2 PENGAMATAN DATA LALU LINTAS DATA SKUNDER Asumsi dan teori dari buku-buku literatue LANGKAH 3 PENGOLAHAN DATA LALU LINTAS LANGKAH 4 HITUNG PANJANG ANTRIAN DAN TUNDAAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL LANGKAH 5 DISKUSI PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Gambar 1.1. Diagram alir pembahasan 20