BAB III MUSIMAN BERMASALAH DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING CABANG BALONGPANGGANG : KOPERASI BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING

dokumen-dokumen yang mirip
MURA>BAH}AH DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA CABANG KRANJI

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB III PRODUK PEMBIAYAAN H{IWALA<H DI DI BMT MANDIRI SEJAHTERA DESA KARANGCANGKRING KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK

BAB III DISKRIPSI BMT MANDIRI SEJAHTERA

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mulai bermunculan di Indonesia yaitu Baitul Ma>l wat. BMT adalah singkatan dari Baitul Ma>l wat Tamwi>l yaitu

BAB III APLIKASI PENERAPAN DISKON MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD}A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Faktor Yang Menyebabkan timbulnya Pembiayaan Bermasalah. diperlukan adanya pertimbangan serta kehati-hatian agar kepercayaan

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DENDA PADA PEMBIAYAAN BERMASALAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO 17/DSN MUI/IX/2000 DI KJKS MADANI KOTA PEKALONGAN

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya mengejar target pendapatan masing-masing, sehingga tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB I PENDAHULUAN. atau badan badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB III IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD{A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan agama yang lengkap dalam memberikan. tuntunan dan panduan bagi kehidupan umat manusia.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

diinginkan nasabah kepada pihak lainnya seperti kepada supplier yang Baitul māl wa tamwīl (BMT) Amanah Ummah cabang Sukoharjo

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang telah berkembang pesat dalam perekonomian dunia maupun di

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yaitu untuk mendapatkan laba (profit). Di samping itu, untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

terdiri dari dua istilah, yaitu:baitul maal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih

BAB IV STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI BMT SM NU CABANG BOJONG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA CABANG DUKUN. 1. Profil KJKS BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Jawa Timur

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB V PEMBAHASAN. A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI. Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung

BAB III BMT BINA INSAN MANDIRI CABANG LOGAWE KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN. Dalam sub bab BMT Bina Insan Mandiri Cabang Logawe ini akan di

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN PROSES RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN BERMASALAH DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING CABANG BALONGPANGGANG A. Gambaran Umum tentang KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Cabang Balongpanggang Identitas Koperasi Nama Koperasi : KOPERASI BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING Kelompok Koperasi : Simpan Pinjam Tahun Berdiri : 2004 Badan Hukum : No. 03/BH/403.62/VI/2006 Tanggal Beroperasi : 13 Juni 2006 No. NPWP : 02.529.695.5-612.000 No. SIUSP : 206/403.56/SIUP.K/V/2007 No. TDP : 13.02.2.47.00242 Alamat Kantor Pusat : Jalan : Jl. Raya Pasar Kliwon RT 01 RW 01 Desa : Karangcangkring Kecamatan : Dukun Kabupaten Provinsi : Gresik : Jawa Timur 44

45 No./Telp. : 081615327570/081330114429 E-mail : bmt_msjatim@yahoo.co.id Koperasi BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur dengan nama pendirian Koperasi BMT Kube Sejahtera Unit 023 yang berdiri pada tahun 2004 dan beroperasi pada tahun 2005 merupakan lembaga keuangan syariah yang menggabungkan dua bidang keuangan yaitu bidang Baitul Ma>l yang lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit dan bidang Tamwi>l sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial, sehinggan lembaga keuangan ini disebut baitul ma>l wa tamwi>l (BMT). Koperasi BMT Kube Sejahtera Unit 023 merupakan lembaga nonbank yang berbadan hukum koperasi dan merupakan Program Binaan Departemen Sosial Republik Indonesia (DEPSOS RI) dan bekerjasama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Dengan Modal Awal Rp.125.000.000,- ( Hibah Depsos ) dan pada tahun 2005 ada tambahan modal Rp.22.000.000,- ( Pendiri ) yang disalurkan kepada 10 KUBE ( Kelompok Usaha Bersama ) dan memiliki 38 Orang Anggota diawal berdirinya. Pada tahun 2006 mulai berbadan Hukum Wilayah Kabupaten Gresik dengan No. 03.BH/403.62/IV/2006 tanggal 13 Juni 2006. Dan pada tgl 20 Oktober 2011 beralih badan hukum ke Provinsi Jawa Timur dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur (P2T/39/09.06/X/2011). Sekarang KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Pusat mempunyai banyak cabang yang tersebar di daerah

46 Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban. Alamat kantor cabang dari ke 17 cabangnya, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.1 Data Kantor Cabang No Kantor Alamat 1 Pusat Jl. Raya Pasar Kliwon 01/01 Karangcangkring- Dukun-Gresik 2 Cabang Dukun Jl. Raya Pasar Dukun No.40 Sembungan Kidul-Dukun-Gresik 3 Cabang Campurejo Jl. Raya Pasar Campurejo No.23- Panceng- Gresik 4 Cabang Jl. Raya Sambiroto- Balongpanggang-Gresik Balongpanggang 5 Cabang Sekapuk Jl. Raya Pasar Sekapuk- Ujungpangkah-Gresik 6 Cabang Jl. Raya Sungelebak ( Depan Pasar Sungelebak Sungelebak 7 Cabang Tunjungmekar ) Karanggeneng-Lamongan Jl. Raya Pasat Tunjungmekar Lembung ( Depan Pasar Lembung ) Kalitengah- Lamongan 8 Cabang Duduksampeyan Jl. Raya Pasar Duduksampeyan ( Depan Pasar Duduksampeyan ) Duduksampeyan-Gresik 9 Cabang Jl. Raya Moropelang Babat Lamongan Moropelang 10 Cabang Sembayat Jl. Raya K.A. Sidiq 23 Ds. Sembayat Manyar Gresik 11 Cabang Pasar Jl. Raya Pasar Sidoharjo Blok IV A No. 13-14 Sidoharjo Lamongan 12 Cabang Benjeng Jl. Raya Pasar Benjeng No. 22 Timur Polsek Dsn. Rayung Ds. Bulurejo Benjeng - Gresik 13 Cabang Pasar Jl. Raya Deandles Stand Pasar Kranji Kranji Paciran-Lamongan 14 Kantor Cabang Jl. Raya Pertigaan Sumberwudi Sumberwudi Karanggeneng- Lamongan 15 Cabang Kedungpring Jl. Raya Pasar Kedungpring (sebelah Utara Indomaret) Lamongan 16 Cabang Babat Jl. Raya Pasar Babat Babat Lamongan 17 Cabang Kerek Jl Raya Desa margomulyo Kerek Tuban Tuban 18 Cabang Montong Jl. Raya Pasar Montong Tuban 19 Cabang Merak Jl. Raya Pasar Merak Urak Tuban Urak Sumber : Dokumen Pusat

47 KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcankring memiliki kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha makro dan khususnya yaitu mikro antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan ekonomi, dan memiliki kegiatan khusus seperti zakat, infaq, dan shadaqah yang dijalankan sesuai amanah. Sehingga, KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai media penyalur dana seperti investasi yang bersifat produktif, serta dapat pula sebagai pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infaq, dan shadaqah. Kehadiran KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang ini mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Karena dengan adanya KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangking cabang Balonganggang sebagai lembaga yang berbasis keumatan, diharapkan dapat membantu menyelesaian permasalahan yang dialami masyarakat menengah ke bawah. Banyak diantara mereka yang tidak bisa mengembangkan usahanya karena sulitnya mendapatkan tambahan untuk modal mereka. Dengan adanya BMT masyarakat bisa dengan mudah melakukan pembiayaan untuk menambah modal usaha mereka dan tanpa dikenakan bunga. Karena MBT memiliki banyak keunggulan dalam meningkatkan kemakmuran rakyat jika dikelola dengan profesional. 1 1 Dokumen Kantor Pusat KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring.

48 B. Pembiayaan Mura>bahah Musiman di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang Pembiayaan Mura>bahah musiman menggunakan emas hanya diperuntukkan nasabah yang membutuhkan modal. Misalnya: ada seorang petani yang membutuhkan modal sebesar Rp 2.000.000,00 dan petani tersebut mengajukan pembiayaan untuk 1 musiman (4 bulan) maka ia akan diberi emas oleh BMT sebesar 7,5 gr. Harga 1 gr emas sebesar kurang lebih Rp 270.000,00. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat alur di bawah ini: a) BMT memberikan emas kepada nasabah (7,5 gr) b) Nasabah menjual/menukarkan emas ke toko emas (Rp 270.000,00/gr) c) Dari penukaran/penjualan emas nasabah mendapat uang sebesar Rp 2.025.000,00, dan uang ini dipotong Rp 1000,00 per gramnya (keuntungan toko emas). d) Sehingga menjadi Rp 2.017.500,00 e) Margin yang diambil oleh BMT sebesar 2,25% per bulan jika 4 bulan dari Rp 2.017.500,00 yaitu Rp 181.575,00. f) Total modal yang harus dikembalikan sebesar Rp 2.199.075,00 ada akhir bulan ke 4. 2 Akad Mura>bahah ini menggunakan emas karena dalam praktiknya pembiayaan Mura>bahah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang ini emas sebagai pengganti uang. Lebih jelasnya, ketika ada nasabah yang membutuhkan dana dan mengambil pembiayaan 2 M. Khoirul Zuhad, (Legal KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangangkring Cabang Balongpanggang), Wawancara. Gresik 19 September 2015.

49 Murabaha, maka BMT memberikan sebongkah emas yang senilai dengan dana yang dibutuhkan oleh nasabah. Dengan alur pengajuan pembiayaan sebagai berikut: Gambar 3.1 Proses Pengajuan Pembiayaan Nasabah mengajukan pembiayaan dengan membawa persyaratan yang ditentukan oleh lembaga Pihak BMT melakukan survey BMT memberikan emas untuk dijual (dicairkan oleh nasabah) Sumber : Wawancara Jika diterima BMT menyetujui atau menolak pembiayaan yang diajukan, via telephon. Untuk pembiayaan membeli motor atau mobil dan sejenisnya menggunakan komoditasnya. Misal: ketika seseorang membutuhkan pembiayaan motor maka yang diperjualbelikan adalah motornya. Jadi akad mura>bahah yang digunakan di BMT ini adalah akad Mura>bahah murni tanpa wakalah. Dari contoh di atas bisa dilihat bahwa jika pembiayaan mura>bahah musiman ini, dikenakan biaya realisasi pembiayaan diantaranya : a) Apabila pembiayaan yang diambil masa angsurannya 1 musim atau 4 bulan, maka keuntungan yang diberikan sebesar 2,25% per bulan atau 9% yang mengambil masa angsuran 1 musiman (4 bulan) dari pokoknya. b) Selain dikenakan keuntungan, nasabah juga dikenakan ujroh yaitu sebesar 1%.

50 c) Infaq yang dikenakan yaitu sebesar 0,5%. d) Untuk setiap pembiayaan wajib bagi nasabah yang belum mempunyai tabungan untuk memberikan simpanan pokok lembaga sebesar Rp 10.000,00. e) Wakaf yang diberikan kepada nasabah tergantung dengan berapa pinjaman yang diminta oleh nasabah. Setiap pengajuan pembiayaan sebesar Rp 1.000.000,00 dikenakan wakaf sebesar Rp 10.000,00. Apabila diatas Rp 1.000.000,00 maka dilipat dengan besar pembiayaannya ini ketentuan dari cabang Balongpanggang sendiri. f) Materai jika pembiayaan dengan besaran Rp. 2.500.000,00 sampai Rp. 10.000.000,00 maka bermaterai 1 yang ditempel pada realisasi pembiayaan. Pembiayaan dengan besaran diatas Rp. 10.000.000,00 maka bermaterai 2 yang ditempel pada realisasi dan jaminan. 3 Biaya administrasi dan biaya materai masuk ke dalam pendapatan lembaga tetapi infaq dan simpanan pokok yang dikeluarkan oleh nasabah untuk disalurkan lagi kepada masyarakat yang kurang mampu. Range margin pembiayaan mura>bahah yaitu: a) Angsuran pasaran/mingguan/2 mingguan/bulanan per tahun : 15% - 20%. b) Angsuran Triwulan/caturwulan per 1 tahun : 24% - 25%. c) Musiman triwulan/caturwulan per bulan : 2% - 2,25%. d) Pembiayaan musiman 6 bulan (per bulan) : 2,25% 4 3 Dokumen KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring, Simpnan dan Pembiayaan, 4. 4 Ibid, 5.

51 Koletibitas pembiayaan di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang yaitu: Tabel 3.2 Kolektibitas Pembiayaan Kategori Prosentase Lancar 78% Kurang Lancar 4% Diragukan 5,6% Macet 12,4% Sumber : Wawancara Ketua Cabang 5 C. Pembiayaan Bermasalah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Cabang Balongppanggang Pembiayaan yang bermasalah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang, di mana nasabah tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada lembaga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan terindikasi sebagai pembiayaan yang bermasalah: 1. Musibah Dalam hal ini yakni nasabah mengalami sakit, terkena bencana alam atau kebakaran yang akan mempengaruhi perekonomian nasabah yang berakibat kewajiban nasabah tidak diangsur dengan baik. 5 M. Khoirul Zuhad, (Legal KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang), Wawancara, Gresik, 04 Desember 2015.

52 2. Anggota terkena PHK Anggota yang tidak bisa membayar kewajibannya kepada KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang mengalami kemacetan akibat anggota terkena PHK dari perusahaan tempat bekerjanya yang akan berakibat mempengaruhi perekonomi nasabah. 3. Anggota Collaps Anggota yang mengalami collaps atau kebangkrutan sehingga anggota tidak bisa membayar kewajibannya terhadap KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang. 4. Nasabah Nakal Dalam hal ini nasabah mempunyai biaya untuk membayarkan kewajibannya tetapi nasabah tersebut tidak membayarkan angsurannya tersebut. Pembiayaan mura>bahah musiman di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabanng Balongpanggang ini yang bermasalah untuk data terakhir sampai tanggal 04 Desember 2015 yang didapat yaitu hanya 3 (tiga) orang nasabah saja. 6 6 M. Khoirul Zuhad, (Legal KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang), Wawancara, Gresik, 04 Desember 2015.

53 D. Proses Rescheduling Pembiayaan Mura>bahah Bermasalah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Cabang Balongpanggang Pembiayaan yang boleh diperpanjang adalah pembiayaan yang sudah waktunya jatuh tempo pembayaran tetapi masih belum bisa melunasi dan perpanjangan yang memang diminta oleh anggota karena faktor-faktor di atas. Akad yang digunakan yaitu mura>bahah dengan syarat margin atau ujroh dari pembiayaan sebelumnya dibayar terlebih dahulu untuk modal yaitu sisa pokok dari pembiayaan sebelumnya dan untuk margin/ujroh disesuaikan dengan akad yang baru. Penanganan pembiayaan macet yaitu dengan cara penjadwalan ulang akad Mura>bahah Musiman. Pembiayaan yang boleh dijadwalkan ulang adalah pembiayaan yang sudah masuk dikategori macet. Salah satu contoh studi kasus pembiayaan mura>bahah musiman bermasalah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang adalah: Pak Muda (inisial) mempunyai pembiayaan mura>bahah musiman di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang sebesar Rp 15.000.000,00 dan dikenakan margin sebesar 9% per musim (1 musim = 4 bulan) yaitu Rp 1.350.000,00 dengan pembayaran satu kali pada saat jatuh tempo. Tetapi pada akhir jangka waktu yang ditentukan Pak Muda tidak bisa membayar angsurannya. Oleh pihak BMT Pak Muda disarankan untuk melakukan rescheduling dengan syarat membayar margin (pembiayaan yang awal) sebesar Rp. 1.350.000,00 dan biaya administrasi (pembiayaan yang kedua). Pembayaran margin yang awal ini dengan tujuan untuk

54 melunasi margin yang pertama dan pokok akad yang kedua digunakan untuk melunasi pembiayaan pokok pada akad yang pertama. Setelah diakad ulang Pak Muda masih menanggung beban margin (akad yang kedua) sebesar margin yang pertama yaitu Rp. 1.350.000,00 dan pokok pembiayaan (akad yang pertama) yaitu sebesar Rp. 15.000.000,00. 7 Mekanisme penjadwalan kembali (rescheduling) pembiayaan mura>bahah musiman bermasalah yang dilakukan oleh BMT Mandiri Sejahtera yaitu nasabah yang waktu jatuh tempo belum bisa melunasi pembiayaannya, nasabah harus melunasi margin terlebih dahulu, kemudian dilakukan akad ulang dengan nominal sama dengan akad pembiayaan awal (margin dan pokok) dengan tujuan akad yang kedua, pokok dan margin digunakan untuk melunasi pembiayaan akad yang pertama. Dan selebihnya nasabah melakukan angsuran pembiayaan yang kedua yaitu pokok dan margin yang nominalnya sama dengan pokok dan margin yang awal. Margin yang dikenakan kepada nasabah untuk pembiayaan mura>bahah musiman yaitu sebesar 2,25% per bulan dari pembiayaan. 8 Skema proses rescheduling pembiayaan mura>bahah musiman di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang : 7 Heny Fauziah, (Legal KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang), Wawancara, Gresik, 04 Desember 2015. 8 Dokumen KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring, Simpanan dan Pembiayaan.

55 Gambar 3.2 Proses Rescheduling Pembiayaan Mura>bahah Musiman Nasabah mengajukan pembiayaan mura>bahah musiman Dilakukan proses rescheduing Akad yang baru nasabah masih menanggung margin dan pokok pembiayaan sama besar dengan pembiayaan yang 4 bulan pertama Nasabah tidak bisa melunasi pembiayaan Nasabah membayar margin pembiayaan yang di 4 bulan pertama Rescheduling terealisasi Sumber : Wawancara Ketua Cabang Balongpanggang sebelum melakukan rescheduling pembiayaan nasabah yang mengalami macet, maka ketua cabang melakukan survey kondisi perekonomian nasabah dahulu dan mengajak musyawarah kepada nasabah yang bermasalah dengan hasil, yaitu: 1) Nasabah Adianto (inisial), setelah dikonfirmasi beliau memang belum bisa melunasi saat jatuh tempo pada tanggal 19 Juli 2015 tetapi beliau berkenan untuk memperpanjang pembiayaannya, dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh lembaga. Sehingga beliau memperpanjang pembiayaan mura>bahah musimannya pada tanggal 04 Desember 2015. Setelah dilakukan pelunasan margin pembiayaan, beliau mengungkapkan kepada peneliti bahwa sebenarnya beliau merasa keberatan dengan

56 membayar margin dahulu, kemudian di akad ulang ternyata nasabah masih menanggung beban margin lagi. 2) Nasabah Bandi (inisial), pada waktu jatuh tempo tanggal 09 Agustus 2015, setelah dilakukan survey langsung ke rumah beliau, beliau mau memperpanjang pembiayaannya tetapi untuk waktunya belum ditentukan kapan mau diperpanjang akadnya. Tetapi si nasabah sudah mempunyai iktikad baik untuk memperpanjang dalam waktu dekat. 3) Nasabah Cintra (inisial), pada waktu jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2015 dari pihak KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang mencari si nasabah. Pada waktu dikonfirmasi untuk kejelasan pembiayaannya, si nasabah mau memperpanjang akadnya tetapi beliau hanya janji dan janji saja. 9 9 M. Khoirul Zuhad, (Legal KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring cabang Balongpanggang), Wawancara, Gresik, 04 Desember 2015.