5.1. Pertanian. Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012

dokumen-dokumen yang mirip
5.1. Pertanian Komoditas Tanaman Pangan

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN KAKAO KABUPATEN JEMBRANA

Perkembangan Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

A. Realisasi Keuangan

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bidang Tanaman Pangan

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

4.1. Letak dan Luas Wilayah

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB IV PROFIL SUMBER DAYA ALAM

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

BAB III AKAD KERJA SAMA DAN NISBAH BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK PERAHU DI DESA PENGAMBENGAN

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG POS KESEHATAN DESA ( POSKESDES ) DI KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

3.6 ALIH FUNGSI LAHAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

S. Andy Cahyono dan Purwanto

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Transkripsi:

5.1. Pertanian Temperatur udara yang berkisar antara 20-29 C, kelembaban udara berkisar antara 74-87 % serta rata-rata curah hujan 2.002 per tahun dan ketinggian tempat antara 0-600 m dpl, Kabupaten Jembrana sangat cocok untuk mengembangkan berbagai komoditas Pertanian. 5.1.1. Komoditas Tanaman Pangan Persediaan pangan sebagai sumber gizi bagi kehidupan, merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari. Kebutuhan pangan bagi masyarakat merupakan salah satu komoditas strategis, karena erat kaitannya dengan upaya stabilitas Ketahanan Nasional. Pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, serta sesuai persyaratan gizi, selalu menjadi perhatian Pemerintah dan masyarakat sesuai UU Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan dan PP Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan. Ketersediaan tanaman pangan khususnya beras di Kabupaten Jembrana mencapai 37.238,70 ton, sedangkan kebutuhan beras di Kabupaten Jembrana sesuai standar Pola 113

Pangan Harapan (Nasional) 36.013,10 ton, sehingga masih ada kelebihan pangan sejumlah 1.225,60 ton. Komoditas tanaman pangan yang merupakan kebutuhan utama, yang sering disebut Bama (Bahan Makanan Utama), terdiri dari : padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu. Adapun data komoditas tanaman pangan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1. Data Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Jembrana Jenis Komoditas Luas Tanam Luas Panen Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan Padi 13.823 11.146 58,79 65.527,33 Gabah Kering Giling (GKG) Jagung 371 380 57,91 1.621,46 Pipilan Kering Kedelai 1.522 1.522 10,91 1.660 Biji Kering Kacang Tanah 70 37 47,57 176 Biji Kering Kacang Hijau 144 144 11,12 160,12 Biji Kering Ubi Kayu - 50 215 1.075 Ubi Basah Ubi Jalar 2 2 196,5 39,3 Ubi Basah Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana Berdasarkan data komoditas tanaman pangan di Kabupaten Jembrana tahun 2010, tanaman pangan yang paling banyak dihasilkan adalah jenis komoditas padi dengan produksi sebesar 65.527,33 ton, jagung dengan produksi sebesar 1.621,46 ton dan kedelai sebesar 1.660 ton. Adapun data komoditas tanaman pangan tersebut lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut: 114

A. Komoditas Padi Secara umum produksi padi dihasilkan di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana. Produksi padi paling banyak adalah pada tahun 2009 dengan jumlah produksi 64.882,08 Ton dengan luas tanam sebesar 7.552 Ha. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 produksi padi terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 produksi sebanyak 58.925,78 Ton dengan luas tanam 13.823 Ha sedangkan pada tahun 2011 produksi sebanyak 48.338,45 Ton dengan luas tanam 9.324 Ha. No. Tabel 5.2. Komoditas Padi di Kabupaten Jembrana Tahun Luas Tanam Luas Panen Ratarata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan 1. 2007 9.449 9.097 60,05 49.757,00 Gabah 2. 2008 12.380 9.219 61,46 56.660,00 Kering Giling 3. 2009 7.552 10.083 64,34 64.882,08 (GKG) 4. 2010 13.823 11.086 53,15 58.925,78 5. 2011 9.324 9.105 53,09 48.338,45 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 115

70,000.00 60,000.00 50,000.00 40,000.00 30,000.00 Produksi (Ton) 20,000.00 10,000.00 0.00 2007 2008 2009 2010 2011 Gambar 5. 1. Produksi Komoditas Padi Tahun 2007-2011 B. Komoditas Jagung Produksi jagung di Kabupaten Jembrana terutama dihasilkan di tiga kecamatan di Kabupaten Jembrana, yaitu : Melaya, Jembrana dan Mendoyo. Produksi terbesar adalah di Kecamatan Melaya dengan total produksi 1.120,91 Ton dengan luas tanam 229 Ha. Berikut adalah data komoditas jagung lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana. 116

Tabel 5.3. Komoditas Jagung di Kabupaten Jembrana No. Kecamatan Luas Tanam Luas Panen Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan 1. Melaya 229 239 46,90 1.120,91 Pipilan Kering 2. Negara - - - - 3. Jembrana 52 52 40,48 210,49 4. Mendoyo 90 89 41,60 370,24 5. Pekutatan - - - - Jembrana 2010 371 380 42,99 1.701,64 2009 150 109 37,73 664,00 2008 399 381 38,33 460,00 2007 540 447 38,60 1.432,00 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 1200 1000 800 600 400 Produksi (Ton) 200 0 Gambar 5. 2. Produksi Komoditas Jagung Tahun 2010 117

C. Komoditas Kedelai Produksi kedelai tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana. Jumlah produksi terbesar adalah di Kecamatan Mendoyo dengan total produksi 545 Ton dengan luas tanam 458 Ha. Sedangkan wilayah Kabupaten Jembrana dengan total produksi paling sedikit adalah di Kecamatan Pekutatan dengan total produksi hanya 61 Ton dengan luas tanam 53 Ha. Berikut adalah data komoditas kedelai di Kabupaten Jembrana lima tahun terakhir. Tabel 5.4. Komoditas Kedelai di Kabupaten Jembrana No. Kecamatan Luas Tanam Luas Panen Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan 1. Melaya 382 291 11,56 336 Biji Kering 2. Negara 419 419 11,58 485 3. Jembrana 210 210 11,10 233 4. Mendoyo 458 458 11,89 545 5. Pekutatan 53 53 11,51 61 Jembrana 2010 1.522 1.431 11,52 1.660 2009 2.700 2.614 13,88 3.630 2008 2.806 2.803 13.58 3.806 2007 1.116 933 11.09 1.017 2006 2.294 2.290 12.83 2.624 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 118

600 500 400 300 200 100 0 Produksi (Ton) Gambar 5. 3. Produksi Komoditas Kedelai Tahun 2010 5.1.2. Komoditas Hortikultura Tanaman yang termasuk dalam Komoditas Hortikultura terdiri dari komoditas sayuran dan buahbuahan semusim, komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan, Tanaman biofarmaka (tanaman obat) dan tanaman hias. Komoditas buah-buahan yang ada di Jembrana disajikan dalam profil ini antara lain : Jenis tanaman buah-buahan tahunan seperti : mangga, durian, pepaya, pisang dan rambutan. Sedangkan yang digolongkan dalam sayuran : kacang panjang, cabe dan ketimun. Perkembangan produksi beberapa tanaman hortikultura 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini. 119

Tabel 5.5. Data Komoditas Tanaman Hortikultura di Kabupaten Jembrana No. Jenis Komoditas Luas Tanam Luas Panen Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan 1. Semangka 552 501 204,51 10.246 Buah Segar 2. Kacang Panjang 42 49 12,46 61,10 3. Cabe Besar 43 19 1,36 2,58 4. Ketimun 10 9 106,79 96,11 5. Terung 2 2 14,50 29 6. Melon 9 7 272,23 170,39 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana Tabel 5.6. Data Komoditas Tanaman Hortikultura di Kabupaten Jembrana No. Jenis Komoditas Jumlah Pohon Produksi (Ton) 1. Mangga 159.063 73,60 2. Durian 28.054 225,6 3. Pisang 955.519 16.826 4. Rambutan 65.390 826 5. Pepaya 41.579 287 6. Nenas 221.087 418 7. Sawo 10.802 284 8. Jeruk 17.013 4299 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana Pada Sub Sektor Hortikultura yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Jembrana yaitu tanaman semangka dimana setiap tahun terus dikembangkan dan telah mampu memenuhi kebutuhan lokal, regional dan nasional. Berikut adalah data komoditas semangka di Kabupaten Jembrana lima tahun terakhir. 120

Tabel 5.7. Komoditas Semangka di Kabupaten Jembrana No. Kecamatan Luas Tanam Luas Panen Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan 1. Melaya 14 13 200,00 260 Buah Segar 2. Negara - - - - 3. Jembrana 33 33 173,03 571 4. Mendoyo 469 418 211,05 8.822 5. Pekutatan 36 36 164,72 593 Jembrana 2010 552 500 187,2 10.246 2009 550 743 207,93 15.449 2008 653 542 251,51 13.632 2007 646 699 217,75 15.221 2006 697 897 196,78 17.651 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana tahun 2010. Berikut disajikan grafik produksi komoditas semangka di Kabupaten Jembrana 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Produksi (Ton) Gambar 5. 4. Produksi Komoditas Semangka Tahun 2010 121

5.1.3. Mutasi Lahan Sawah Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Jembrana adalah digunakan untuk Tegal/ Kebun sebesar 42 % dengan luas lahan 9.477 Ha. Wilayah Kabupaten Jembrana yang memiliki luas Tegal/Kebun terbanyak adalah Kecamatan Pekutatan dengan luas sebesar 4.518 Ha. Data Luas Lahan Sawah dirinci menurut kecamatan selama 5 (lima ) tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik berikut ini. Luas Tegal/Kebun 36% Luas Lahan Sawah 34% Luas Pekarangan 30% Gambar 5. 5. Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 122

Tabel 5.8. Data Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Jembrana No Kecamatan Irigasi 1/2 teknis Luas Lahan Sawah Irigasi Sederhana Irigasi Non PU Tadah Hujan Jumlah Luas Pekarangan Luas Tegal/ Kebun Jumlah 1 Melaya 1.217 - - 25 1.242 1.085 1.281 3.608 2 Negara 1.805 - - - 1.805 1.872 1.932 5.609 3 Jembrana 944 - - 50 994 1.560 1.610 4.164 4 Mendoyo 2.241 - - - 2.241 1.090 136 3.467 5 Pekutatan 507 47 - - 554 598 2.358 3.510 Jembrana 2010 6.714 47 0 75 6.836 6.205 7.317 20.358 2009 6.125 43 584 68 6.820 6.112 7.321 20.253 2008 6.171 236 110 10 6.527 6.070 7.282 19.879 2007 5.819 524 110 32 6.485 6.067 7.869 20.421 2006 5.582 771 125 32 6.510 6.067 7.870 20.447 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 123

Luas lahan sawah di Kabupaten Jembrana tahun 2010 mengalami peningkatan seluas 12 Ha, dimana luas lahan sawah pada tahun 2009 yaitu 6.820 Ha sedangkan pada tahun 2010 bertambah menjadi seluas 6.836 Ha. Peningkatan luas lahan sawah disebabkan karena alih fungsi lahan dari lahan kebun menjadi lahan sawah karena persediaan air irigasi sudah mencukupi. Disamping itu juga karena harga gabah yang cenderung stabil jika dibandingkan dengan hasil kebun menyebabkan petani mengalihkan lahannya menjadi lahan sawah. Luas Lahan Sawah 6836 6820 6527 6485 6510 2010 2009 2008 2007 2006 Gambar 5. 6. Mutasi Lahan Sawah di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 s/d 2010 5.1.4. Program dan Kegiatan Bidang Pertanian Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan yang terkait urusan pertanian pada tahun 2011 meliputi 6 program dengan 9 kegiatan yang dibiayai oleh APBD yang terdiri dari : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan : - Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahahan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan - Kegiatan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu - Kegiatan Pengembangan Kawasan Penggunaan Pupuk Organik 2. Progran Peningkatan Kesejahteraan Petani : 124

- Kegiatan Pekan Nasional KTNA XIII di Kabupaten Kutai Kerta Negara Kalimantan Timur 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan : - Kegiatan Demonstrasi Pengembangan Tanaman Tembakau - Kegiatan Demonstrasi Pengembangan Kawasan Konservasi Penyangga Terhadap Lahan Tembakau 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan : - Kegiatan Gerakan Serentak Pengendalian Hama PBK Kakao (Gertak Dal PBK Kakao) 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak : - Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak. 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan : - Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan. 5.2. Perkebunan 5.2.1. Luas Areal dan Produksi Melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, komoditas yang dibina dalam Bidang Perkebunan terdapat beberapa jenis tanaman yang dibina antara lain Kakao, Cengkeh, Panili, Kopi Robusta, Kelapa Dalam, Kelapa Genjah, Kelapa deres, Kelapa Hybrida dan kapok. Dari komoditas tersebut di atas yang menjadi komoditi Unggulan dalam bidang Perkebunan di Kabupaten Jembrana adalah Komoditi Kakao. Kabupaten Jembrana memiliki areal komoditas Perkebunan seluas 28.493 Ha dari luas total Kabupaten Jembrana. Luas Perkebunan Rakyat sampai dengan Desember 2011 di masing-masing Kecamatan sebagai berikut: 125

Tabel 5. 9. Luas Areal Komoditas Perkebunan di Kabupaten Jembrana No. Kecamatan Luas Areal 1. Melaya 2. Negara 3. Jembrana 4. Mendoyo 5. Pekutatan Jumlah 5799.02 4593.98 11818.31 2892.61 3389.30 28493.22 Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana Sedangkan Luas Perkebunan Swasta Besar yang berada di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel Berikut Tabel 5. 10. Luas Areal Perkebunan Swasta Besar di Kabupaten Jembrana No. Kecamatan Luas Areal 1. Pulukan 1100 2. Sanghyang 110 Jumlah 1210 Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 5.2.2. Komoditas Perkebunan Luas areal komoditas perkebunan yang ada di Kabupaten Jembrana sampai dengan Desember 2011 sekitar 28.493 Ha meliputi komoditas Kelapa 16.725 Ha, Kakao 6.227 Ha, Cengkeh 3.447 Ha, Kopi Robusta 2.094 Ha dan komoditias lainnya seperti Panili, Kapok, Lada, Kemiri, Kenanga, Pinang dan Kapas pada lahan 461.61 Ha yang relatif kecil. 126

Dalam pola pengembangannya komoditas perkebunan dibedakan menjadi 3 komoditas yaitu A. Komoditas Unggulan Komoditas yang paling menguntungkan bagi petani untuk dikembangkan, mempunyai prospek pasar, serta sifat-sifat unggul lainnya seperti luas areal dan animo petani. Tergolong dalam komoditas unggulan adalah Kakao dengan luas areal tanaman kakao sampai dengan Desember 2011 seluas 6.227 Ha dengan areal produktif 4.526 Ha. Produksi kakao sekitar 1.934 ton atau dengan rata-rata produktivitas 427 Kg/Ha/Thn yang melibatkan 13.040 KK Petani pekebun. Tanaman kakao kini sedang berkembang pesat di Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah memiliki bangunan sebagai pabrik pengolahan biji kakao. Tabel 5. 11. Luas Areal Tanaman dan Produksi Kakao di Kabupaten Jembrana sampai dengan Desember 2011 No. Kecamatan Luas Areal Produksi (Ton) KK.Petani 1. Melaya 2. Negara 3. Jembrana 4. Mendoyo 5. Pekutatan 1935.82 518.34 3627 514.68 108.645 1981 559.00 129.068 588 2144.01 775.404 4715 1073.4.3 422.870 2119 Jumlah 6226.94 1934.383 13040 Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 127

B. Komoditas Andalan Kriteria yang digunakan adalah Komoditas tersebut menjadi penghasilan utama petani dan disesuaikan dengan Agroekosistem (AES). Tergolong komoditas tersebut adalah "Kelapa Dalam" adalah salah satu komoditi andalan Kabupaten Jembrana. Kabupaten Jembrana memiliki perkebunan kelapa yang paling luas di Bali dan masih berpeluang untuk dikembangkan lagi. Tergolong komoditas ini adalah: cengkeh, Kelapa Dalam, Vanili dan Kopi Robusta. Tabel 5. 12. Luas Areal Komoditas Andalan dan Produksinya di Kabupaten Jembrana No. Komoditas Luas Areal Produksi (Ton) 1. Cengkeh 3.446,85 686,53 2. Kelapa dalam 16.724,75 20.377,05 3. Vanili 228,42 41.57 4. Kopi robusta 1.216,75 290,45 Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana C. Komoditas Binaan Kriterianya adalah Komoditas tersebut dapat dipadukan pengusahaannya dengan komoditas pokok (Unggulan/andalan) yang dikembangkan di suatu lokasi dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya (lahan, tenaga kerja, sarana/prasarana) dan peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi maupun keterpaduan pengusahaannya. Tergolong komoditas ini diantaranya adalah : Kelapa Genjah, Kelapa Deres dan Kelapa Hybrida. 128

Tabel 5. 13. Luas Areal Komoditas Andalan dan Produksinya di Kabupaten Jembrana No. Komoditas Luas Areal Produksi (Ton) 1. Kelapa Genjah 345,01 234,43 2. Kelapa Deres 357,97 2.752,70 3. Kelapa Hybrida 114 76,21 Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 5.3. Peternakan 5.3.1. Potensi Budidaya Peternakan Daerah potensial sebagai kawasan peternakan di Kabupaten Jembrana berkisar 37.373 km2 atau sekitar 44,94 % dari luas Wilayah Kabupaten Jembrana, yang terdiri dari daerah persawahan, perkebunan, tegalan dan lain sebagainya. Berbagai pepohonan seperti waru, bunut, nangka, rumput gajah, rumput raja, rumput setaria dan rumput lapangan dapat tumbuh subur sebagai pakan ternak. Dengan kondisi yang demikian berbagai potensi ternak dapat berkembang di Kabupaten Jembrana yang terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. 5.3.2. Komoditas Peternakan Untuk memudahkan dalam pendataan dan penerapan skala prioritas dalam perencanaan, komoditas yang dikelola di Bidang Peternakan Kabupaten Jembrana di kelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu : 129

1. Komoditas Strategis adalah komoditas yang memegang kendali motivasi manusia yang paling mendasar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pakan hewani dari daging dan telur. Termasuk dalam komoditas strategis adalah Ayam Buras dan Ayam Ras Petelur 2. Komoditas Andalan adalah komoditas yang dikembangkan di Kabupaten Jembrana sesuai dengan Agro Ekosistem (AES) dan menjadi komoditas sebagai penghasilan utama peternak. Termasuk dalam komoditas andalan adalah sapi, babi dan Ayam Broiler. 3. Komoditas Unggulan adalah salah satu dari komoditas andalan yang paling menguntungkan untuk dikembangkan, mempunyai prospek pasar, SDA yang cukup dan sifat-sifat unggul karakteristik. Seperti ternak sapi bali. 4. Komoditas Binaan adalah komoditas yang terinventarisasi di Bidang Peternakan Kabupaten Jembrana. Termasuk di dalamnya adalah ternak kerbau, kambing, kuda, itik dan aneka ternak. 5.3.3. Perkembangan Ternak 5 (lima) tahun terakhir Berdasarkan hasil pendataan Registrasi Ternak di Kabupaten Jembrana tahun 2011, populasi ternak sapi 54.134 ekor, kerbau 1.224 ekor, kuda 104 ekor, kambing 9.575 ekor, babi 71.829 ekor, ayam pedaging 606.500 ekor, ayam petelur 16.500 ekor, ayam buras 621.552 ekor, itik 552.228 ekor, aneka ternak 12.293 ekor (angsa 774 ekor, merpati 10.999 ekor, kelinci 520 ekor). Sementara itu, potensi areal untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) adalah seluas 16.836 ha (20%) dari luas wilayah Kabupaten Jembrana, dengan rincian : Lahan Sawah 4.209 Ha (25,0%) dan Lahan Kering seluas 12.627 Ha (75,0%). 130

Tabel 5. 14. Populasi Ternak 5 tahun terakhir di Kabupaten Jembrana No. Jenis Ternak Populasi Ternak (Ekor) 2007 2008 2009 2010 2011 1. Sapi Potong 32.942 35.697 36.633 39.429 54.134 2. Kerbau 4.997 3.421 3.246 2.794 1.224 3. Kuda 222 131 117 115 104 4. Kambing 15.158 12.262 12.164 10.816 9.575 5. Babi 76.961 79.640 74.608 71.339 71.829 6. Ayam Pedaging 512.200 486.900 577.000 550.500 606.500 7. Ayam Petelur 63.057 48.000 48.000 15.000 16.500 8. Ayam Buras 556.958 624.337 622.609 693.935 621.552 9. Itik 69.272 56.779 64.327 57.832 52.228 10. Aneka Ternak 11.220 10.583 6.917 36.256 12.293 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 5.3.4. Produksi Daging dan Telur 5 (lima) tahun terakhir Produksi daging terutama dihasilkan dari jenis ternak sapi yaitu dengan produksi sebesar 4.873,68 Ton pada tahun 2010. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya produksi daging sapi tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,53 % dari produksi tahun 2009 yaitu sebesar 4.528,08 Ton. Peningkatan produksi untuk daging sapi yang paling signifikan adalah pada tahun 2007 dengan produksi 503,72 Ton dan pada tahun 2008 dihasilkan produksi daging sapi sebesar 4.412,30 Ton. Berikut adalah produksi daging dalam 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Jembrana. 131

No. Jenis Ternak Tabel 5. 15. Produksi Daging di Kabupaten Jembrana Produksi Daging (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 1. Sapi 390,05 503,72 4.412,30 4.528,08 4.873,68 2. Kerbau - - 431,51 401,22 345,36 3. Babi 1.881,11 62,85 1.066,70 999,26 955,62 4. Kambing 188,94 20,16 26,13 25,92 23,04 5. Ayam Buras 833,69 609,87 683,69 681,74 759,86 6. Ayam Petelur 57,38 48,19 36,72 11,47 11,47 7. Ayam Pedaging 466,97 425,13 404,12 466,47 561,18 8. Itik 31,43 28,72 23,56 26,70 13,98 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2006 2007 2008 2009 2010 Sapi Kerbau Babi Kambing Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik Gambar 5. 7. Produksi Daging Dalam 5 (lima) Tahun Terakhir Produksi telur terutama dihasilkan dari jenis ternak Ayam Buras dengan jumlah produksi telur sebanyak 457,29 Ton pada tahun 2010. Selain menghasilkan telur Ayam Buras, juga dihasilkan telur Ayam Petelur sebanyak 118,65 Ton dan telur Itik sebanyak 311,03 Ton. Melihat perkembangan selama lima tahun terakhir, produksi telur di Kabupaten Jembrana secara umum adalah mengalami penurunan. Terutama produksi ayam petelur yang sejak pada tahun 2006 terus mengalami penurunan produksi dari 132

529,73 Ton menjadi 118,65 Ton pada tahun 2010. Produksi telur dalam lima tahun terakhir di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No. Jenis Ternak Tabel 5. 16. Produksi Telur di Kabupaten Jembrana Produksi Telur (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 1. Ayam Buras 523,81 383,18 429,56 428,34 457,29 2. Ayam Petelur 592,73 498,79 379,68 118,65 118,65 3. Itik 412,56 372,56 305,36 346,00 311,03 Sumber : Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. Jembrana Berikut adalah disajikan grafik perkembangan produksi telur dalam 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Jembrana. Berdasarkan grafik di bawah ini diketahui perkembangan produksi telur kurang mengalami perkembangan. Produksi telur itik dan ayam petelur selama kurun tahun 2006 2008 terus mengalami penurunan, dan kenaikan pada tahun 2009 2010 pun kurang signifikan. 700 600 500 400 300 200 100 0 2006 2007 2008 2009 2010 Ayam Buras Ayam Petelur Itik Gambar 5. 8. Produksi Telur dalam 5 (lima) Tahun Terakhir 133

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana di tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1). Penyebaran dan pengembangan ternak 2). Pelayanan kegiatan kawin suntik 3). Pelayanan vaksinasi (AI, Hog Cholera, ND, SE Dan Vaksinasi Rabies) 4). Pengobatan hewan sakit. 5). Surveillance dan monitoring epidemiologis penyakit hewan. 6). Pemeriksaan ante mortem dan post mortem di RPH 7). Pengawasan pemotongan ternak di RPH 8). Pembinaan-pembinaan di Kelompok ternak 9). Lomba kelompok tani ternak 10). Magang dan study banding kelompok tani ternak. 11). Kursus/pelatihan tani ternak 12). Penyertaan modal usaha peternakan 13). Pengawasan dampak lingkungan pada usaha peternakan. 14). Inventarisasi usaha peternakan dan pengolahan hasil peternakan 15). Pemantauan situasi harga pasar mingguan komoditi peternakan 16). Investasi dan Tenaga Kerja Di Bidang Peternakan 17). Pendataan Statistik Peternakan 18). Pengembangan Usaha Sapi Kereman 19). Pengadaan Obat-obatan dan Vaksin. 134

20). Pelatihan dan Pengkajian Teknologi Peternakan 5.4. Kehutanan 5.4.1. Luas Hutan dan Fungsinya Pembangunan kehutanan harus dilaksanakan atas dasar etika pembangunan yang menjamin sistem dan fungsi sumber daya hutan yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat khususnya masyarakat di sekitar hutan. Kebijakan Kementrian Kehutanan dalam pengelolaan Hutan yang mengamanatkan terbentuknya Kesatuan Pengelolaan Hutan di tiap daerah, diharapkan mampu menjawab berbagai macam permasalahan Pengelolaan Hutan Lestari. Harapan besar Pemerintah Daerah diberikan kepada Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan ini, guna mengembalikan dan mempertahankan Hutan Lestari serta mengangkat perekonomian masyarakat utamanya masyarakat penyanding Hutan hingga akhirnya bisa menciptakan peningkatan pembangunan daerah. Oleh karena itu, sinergi masyarakat Kehutanan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten mutlak diperlukan guna mendukung Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) demi terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana adalah 41.351,27 Ha atau 7,34 % dari Luas Pulau Bali; atau 31,83 % dari luas Kawasan Hutan Pulau Bali; atau 49,07 % dari luas daratan Kab. Jembrana. Kawasan Hutan Jembrana hampir 80,47 % berupa Kawasan fungsi Lindung. Pengelolaan Hutan Lindung Kabupaten Jembrana dititikberatkan pada fungsi Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan Daerah Bawahan, namun pada kenyataannya sebagian areal Hutan sekitar 27 % tidak berfungsi optimal karena terjadinya perubahan secara fisik dan mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi Hutan menjadi Kawasan Budidaya akibat dari perilaku illegal logging, perambahan/pengawenan, pengembalaan ternak, dll. Berdasarkan kondisi Bali merupakan Ekosistem Pulau maka dalam manajemen Pengelolaan Ekosistem harus berpikir Orientasi Satu kesatuan Manajemen (Komando). Skala prioritas Pengeloaan harus mengarah pada Prinsip Ekologi, kemudian prioritas masalah Sosial selanjutnya orientasi Ekonomi. Dalam Pembangunan sektor ekonomi, Bidang Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan bidang ekonomi sangat tergantung pada kondisi tata lingkungan dan tata air serta Ekosistem 135

wilayah Hulu sebagai sarana pendukung Produksi. Oleh sebab itu kondisi Lingkungan di Wilayah Hulu Jembrana mutlak dipertahankan. Tabel 5. 17. Luas Hutan di Kabupaten Jembrana No. Jenis Fungsi Hutan Luas Persentase (%) 1. Hutan Fungsi Lindung 33.240,27 80,471 2. Hutan Produksi Terbatas 2.610,20 6,319 3. Hutan Produksi Tetap 383,10 0,927 4. Hutan Konservasi/TNBB 5.073,70 12,283 Jumlah 41.307,27 100 % Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana Hutan Produksi Tetap 1% Hutan Produksi Terbatas 6% Hutan Konservasi/TN BB 12% Hutan Fungsi Lindung 80% Gambar 5. 9. Lahan Hutan Berdasarkan Fungsinya Tahun 2010 136

Tabel 5. 18. Luas Hutan di Kabupaten Jembrana Menurut Fungsinya per-kecamatan Tahun 2010 No. Kecamatan FUNGSI HUTAN (HA) Kelompok No. Hutan Hutan Produksi Hutan Hutan RTK TN Lindung Tetap Terbatas Mangrove Wisata Tahura Jumlah 1. Melaya Bali Barat 19 7.945,50 383,10 2.610,20-5.339,00 - - 16.277,80 2. Negara Bali Barat 19 2.778,00 - - - - 2.778,00 3. Mendoyo Bali Barat 19 16.851,47 - - - - - - 16.851,47 4. Pekutatan Bali Barat 19 2.813,00 - - - - - - 2.813,00 5. Yeh Leh-Yeh 12 2.587,00 - - - - - - 2.587,00 Lebah Jumlah 32.974,97 383,10 2.610,20 0,00 5.339,00 0,00 0,00 41.307,27 Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana 137

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana kawasan tersebut disepakati dipertahankan sebagai Sistem Penyangga Kehidupan wilayah hilir. Berdasarkan kondisi Bali merupakan Ekosistem Pulau maka didalam manajemen Pengelolaan Ekosistem harus berpikir Orientasi Satu Kesatuan Manajemen Pengelolaan. Skala prioritas Pengelolaan harus mengarah pada Prinsip Ekologi, kemudian prioritas masalah Sosial selanjutnya orientasi Ekonomi. Dalam Pembangunan sektor ekonomi, Bidang Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan bidang ekonomi sangat tergantung pada kondisi tata lingkungan dan tata air serta Ekosistem wilayah Hulu sebagai sarana pendukung Produksi. Oleh sebab itu kondisi Lingkungan di Wilayah Hulu Jembrana mutlak dipertahankan. 5.4.2. Wilayah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Jembrana terbagi dalam 2 Satuan Wilayah Pengelolaan (SWP) DAS yaitu : 1. SWP DAS Klatakan Lubang seluas 46.963 Ha yang meliputi : - Kec. Melaya : 17.138 Ha - Kec. Negara : 22.047 Ha - Kec. Mendoyo : 7.778 Ha 2. SWP DAS Biluk Poh Gumbrih seluas 33.913 Ha - Kec. Mendoyo : 21.621 Ha - Kec. Pekutatan : 12.292 Ha Tabel 5. 19. Luas Sub DAS Klatakan Lubang dan Biluk Poh Gumbrih Tahun 2010 No. Sub DAS Cakupan Luas Luas Dalam Kawasan Hutan Kawasan Hutan Jumlah 1. Biluk Poh Gumbrih 17.519,81 25.819,19 43.339 2. Klatakan Lubang 28.891,69 22.772,31 51.664 Jumlah 46.411,50 48.591,50 95.003 Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana 138

5.4.3. Lahan Kritis Kerusakan Hutan dan Lahan sampai dengan Tahun 2009 seluas ± 11.461,95 Ha atau 27 % dari luas Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana, dengan rincian yaitu : a. Hutan Produksi : 2.408,10 Ha (80,45 % dari luas Fungsi Produksi) b. Hutan Lindung : 8.914,14 Ha (28,31 % dari luas Fungsi Lindung). Sedangkan luas lahan kritis di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. 20. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Kawasan Sangat Kritis Tingkat Kekritisan Lahan Potensial Kritis Agak Kritis Kritis Jumlah Dalam Kawasan - 1.883 7.398 30.032 39.313 Luar Kawasan - - 3.225 4.835 8.090 Jumlah - 1.883 10.623 34.867 47.403 Prosentase 3,97 % 22,41 % 73,55 % 100 % Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana Kritis 4% Agak Kritis 22% Potensial Kritis 74% Gambar 5. 10. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Adapun luas lahan kritis di masing-masing wilayah di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut ini. 139

Tabel 5. 21. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Keterangan 1. Melaya Blimbing Sari 2.707 Ekasari 3.282 Gilimanuk 2.510 Manistutu 1.727 Melaya 587 Tukadaya 2.863 Warna Sari 2.517 2. Mendoyo Mendoyo Dangin Tukad 412 Penyaringan 8.371 Pergung 1.387 Pohsanten 1.065 Tegalcangkring 1.290 Yeh Embang 2.891 Yeh Embang Kangin 2.777 Yeh Sumbul 910 3. Negara Baler Bale Agung 1.176 Batu Agung 2.235 Berangbang 1.157 Dauhwaru 817 Pendem 1.499 4. Pekutatan Asahduren 1.180 Gumbrih 1.029 Manggi Sari 1.356 Medewi 1.708 Pangyangan 393 Pekutatan 425 Pengeragoan 1.897 Pulukan 2.461 Total 52.629 Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana 140

Berdasarkan Citra Landset Satelit Penutupan Lahan Kawasan Hutan Jembrana Tahun 2007, diketahui bahwa Kawasan Hijau Jembrana yang sebagian besar adalah Kawasan Hutan terus mengalami penurunan kondisi kualitas. Walaupun dari segi kwantitas, perkembangan Kawasan Hijau Jembrana masih merupakan bagian terluas dari peruntukan kawasan lainnya sebagaimana yang ditunjukkan dengan dimasukkannya Kabupaten Jembrana dalam 10 besar kabupaten di Indonesia yang memiliki Persentase Kawasan Hijau terluas oleh Kementrian Lingkungan Hidup dalam Lomba Menuju Indonesia Hijau Tahun 2007 dan 2008. 5.5. Perikanan Pembangunan Perikanan budidaya di Kabupaten Jembrana meliputi budidaya ikan air tawar, budidaya laut, budidaya air payau (tambak) termasuk pembenihan ikan dan udang. Pemilihan jenis usaha budidaya yang diterapkan di masing-masing wilayah disesuaikan dengan potensi yang ada. Budidaya air tawar dilaksanakan di kecamatan Mendoyo, Pekutatan dan Melaya. Budidaya laut dilaksanakan di kecamatan Melaya dan Negara dengan usaha budidaya kerang mutiara dan budidaya rumput laut. Sedangkan untuk budidaya air payau (tambak) dilaksanakan di Kecamatan Pekutatan, Mendoyo, Jembrana, Negara dan Melaya dengan komoditi udang dan bandeng. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Provinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap di sepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern. 141

A. Potensi Lestari Jembrana memiliki perairan laut seluas ± 604,24Km2 Potensi lestari Sumber Daya Perikanan Laut di perairan Bali Barat 56.947 ton per tahun o o Jenis pelagis 53.947 ton per tahun Jenis demersal 3.877 ton per tahun Komoditas hasil tangkapan: Lemuru, Tongkol, Layang Lobster, Cumi, Kerapu dan jenis ikan lainnya Alat tangkap dominan; Purse Seine, dan Gillnet o o Purse Seine 74 Unit Gillnet 1.277 Unit Armada Penangkapan o o o Perahu Motor: 8 Unit Jukung Motor Tempel: 1.560 Unit Jukung Tanpa Motor: 312 Unit Produksi ikan tahun 2010 o o o o Ikan Laut: 23.309,5 ton Budidaya Tambak: 1.414,7 ton Perairan Umum: 36 ton Kolam: 226,8 ton B. Daerah Penghasil Ikan Tangkapan di Jembrana: 1. Kecamatan Negara: Desa Pengambengan Desa Banyu Biru Desa Tegal Badeng Desa Yeh Kuning 142

Desa Cupel 2. Kecamatan Jembrana: Desa Air Kuning Desa Perancak 3. Kecamatan Pekutatan: Desa Medewi Desa Pulukan Desa Pekutatan 4. Kecamatan Mendoyo: Desa Yeh Sumbul 5. Kecamatan Melaya: Desa Candikusuma Kelurahan Gilimanuk Tabel 5. 22. Data Potensi Perikanan Budidaya di Kab. Jembrana Tahun 2011 No. Jenis Budidaya Potensi Pemanfaatan Prosentase 1. Budidaya Laut 3.000,00 311,00 74,94 2. Perairan Umum 12,85 5,00 38,91 3. Budidaya Air payau 1.129,00 363,45 32,19 4. Budidaya Kolam 100,00 7,88 31,84 5. Budidaya di sawah 652,00 50,78 9,67 6. Budidaya terintegrasi 3.000,00 60,00 2,00 Jumlah 7.893,85 798,11 10,11 Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana 143

Tabel 5. 23. Data Perikanan Kabupaten Jembrana Tahun 2007 s/d 2011 PERIODE/TAHUN NO. URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011 1 Jumlah Nelayan 9.394 org 9.880 org 10.083 org 10.142 org 10.157 org 2 Jumlah Kapal/Perahu 74 unit (148 buah) 75 unit (148 buah) 76 unit (148 buah) 77 unit (148 buah) 78 unit (148 buah) 3 Jumlah Hasil 20.345.400 kg 22.067.800 kg 44.527.900 kg 23.209.500 kg 12.616.034 kg Tangkapan 4 Luas Tambak 1.129,22 Ha 1.129,22 Ha 1.129,22 Ha 1.129,22 Ha 1.129,22 Ha 5 Luas Kolam 57,75 Ha 57,75 Ha 57,75 Ha 57,75 Ha 57,75 Ha 6 Jumlah Produksi 1.872.200 kg 2.050.000 kg 2.024.100 kg 1.498.200 kg 1.310.500 kg Tambak 7 Jumlah Produksi 69.000 kg 24.600 kg 24.300 kg 2.800 kg 174.900 kg Kolam 8 Jumlah Kelompok Nelayan 59 klp 76 klp 87 klp 87 klp 92 klp Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana C. Unit Pembenihan PT. Suri Tani Pemuka (Penyaringan) CV. Windu Jaya (Yeh Kuning) CV. Sari Laut (Yeh Kuning) CV. Sari Laut II (Yeh Kuning) CV. Laut Mas (Yeh Kuning) PT. Urang Ayu (Perancak) BBI Dinas Tegak Gede (Air Tawar) UPR 7 unit (Air Tawar) D. Komoditas Benih Air Laut/Air Payau Kerapu UdangWindu Udang Putih Udang Panemi Bandeng 144

E. Komoditas Benih Air Tawar Kamper Gurami Lele Nila Ikan Hias Air Tawar (Koi) 145