3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3.1. Partisipan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

3. METODE PENELITIAN

27 Universitas Indonesia

3. METODE PE ELITIA Partisipan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

3. METODE PE ELITIA. Hubungan Universitas Antara..., Edesia Indonesia Sekarwiri, F.PSI UI, 2008

4. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

3. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN


3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu. Komponen program

BAB III METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Betti Astriani, F.PSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE. Hubungan kesepian dan..., Nuzuly tara Sharaswati, FPsi Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI Variabel-Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

Transkripsi:

3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan dalam penelitian; desain penelitian; subyek penelitian; instrumen penelitian; prosedur penelitian; dan metode analisis. 3.1 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada sebelumnya, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran optimisme mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi? 3.2 Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu optimisme. Selanjutnya peneliti akan menguraikan batasan konseptual dan batasan operasional dari variabel tersebut: a. Batasan konseptual dari optimisme adalah ekspektansi menyeluruh bahwa akan ada lebih banyak hal baik daripada hal buruk akan terjadi pada masa yang akan datang. b. Batasan operasional dari optimisme adalah skor yang diperoleh oleh subyek setelah mengerjakan alat ukur optimisme. 3.3 Tipe dan Desain Penelitian 3.3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan tipe-tipe penelitian yang dikemukakan oleh Kumar (1999), penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian untuk menemukan gambaran suatu keadaan, masalah, fenomena, pelayanan atau program secara sistematis, atau menyediakan suatu informasi, menyatakan suatu keadaan komunitas tertentu, atau mendeskripsikan sikap terhadap isu tertentu. Pada penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan gambaran mengenai optimisme pada mantan pecandu narkoba, 25

26 namun peneliti juga membandingkan optimisme pada dua kelompok mantan pecandu narkoba, yaitu mantan pecandu yang menjalani rehabilitas dengan metode TC murni dan TC campuran. Sebuah studi yang melihat perbedaan dua atau lebih kelompok dengan membandingkan kelompok-kelompok tersebut disebut dengan studi komparatif, maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif-komparatif. 3.3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field study. Field study merupakan desain penelitian non-eksperimen dimana peneliti tidak dapat melakukan manipulasi terhadap independent variable dan tidak melakukan kontrol pada penelitian. Desain penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan dan interaksi antara variabel-variabel psikologis, sosiologis dan pendidikan dalam struktur sosial (Kerlinger & Lee, 2000). 3.4 Subyek Penelitian 3.4.1 Karakteristik Subyek Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu mengenai gambaran optimisme antara mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi, maka partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Memiliki riwayat ketergantungan narkoba b. Tidak sedang menjalani detoksifikasi c. Sedang menjalani rehabilitasi dalam pusat rehabilitasi narkoba 3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel Jenis sampling yang digunakan adalah non-probability sampling. Secara khusus teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode untuk memperoleh sampel yang mewakili kelompok yang dinilai sesuai dengan tujuan penelitian (Kerlinger & Lee, 2000). Kedua kelompok sampel yaitu kelompok sampel mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi dengan metode TC murni dan kelompok sampel mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi

27 dengan metode TC campuran diperoleh dari beberapa pusat rehabilitasi yang menerapkan metode-metode tersebut.. 3.4.3 Jumlah Subyek Guilford dan Fruchter (1981) mengemukakan bahwa jumlah sampel minimal dalam suatu penelitian adalah 30 orang guna memenuhi perhitungan statistik sehingga distribusi frekuensi mendekati populasi atau skor mendekati kurva normal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 126 orang dengan proporsi 31 orang berasal dari kelompok mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi dengan metode TC murni dan 95 orang berasal dari kelompok mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi dengan metode TC. 3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Alat Ukur Optimisme Alat ukur untuk mengukur optimisme vs pesimisme pada mantan pecandu narkoba adalah Life Orientation Test Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver, & Bridges (1994). Alat ukur ini merupakan pengembangan dari skala sebelumnya, yaitu Life Orientation Test. LOT-R memiliki konsistensi respon yang baik (α= 0,7-0,8) dan memiliki korelasi yang tinggi dengan alat ukur sebelumnya (Scheier et al., dalam Snyder & Lopez, 2002). Alat ukur ini terdiri dari 10 pernyataan yang disusun oleh 3 item positif (item 1, 4 dan 10), 3 item negatif (item 3,7 dan 9) dan 4 item lainnya sebagai pengalih perhatian (item 2, 5, 6 dan 8). Tidak ada perbedaan dengan alat ukur sebelumnya, LOT-R juga merupakan alat ukur unidimensi yang menyediakan pengukuran optimisme dan pesimisme secara langsung sesuai dengan yang dipahami oleh khalayak. Untuk keperluan penelitian, peneliti melakukan adaptasi dan modifikasi terhadap alat ukur LOT-R. Bentuk adaptasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menerjemahkan keseluruhan item alat ukur LOT-R ke dalam bahasa Indonesia. Peneliti melakukan prosedur back-translation untuk menerjemahkan alat ukur dan meminta expert judgement kepada pembimbing skripsi.

28 3.5.2 Cara Skoring Alat Ukur Optimisme Alat ukur LOT-R menggunakan pilihan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Untuk item positif, jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1, tidak setuju diberi skor 2, ragu- ragu diberi skor 3, setuju diberi skor 4 dan sangat setuju diberi skor 5, sedangkan untuk item negatif jawaban diberikan skor dengan prosedur yang berkebalikan. Rentang skor total yang diperoleh dari skala ini adalah 5 30. Pada penelitian ini, peneliti melakukan modifikasi terhadap cara skoring alat ukur optimisme. Berdasarkan hasil pengamatan selama melakukan uji keterbacaan, peneliti menambahkan pilihan jawaban menjadi 6 skala Likert yang terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, agak setuju, setuju dan sangat setuju. Penambahan pilihan jawaban dilakukan agar tidak terdapat jawaban ragu-ragu, karena pada saat uji keterbacaan terlihat adanya kecenderungan bagi subyek untuk memilih jawaban ragu-ragu. Dengan adanya penambahan pada pilihan jawaban, maka terdapat perubahan dalam cara pemberian skor alat ukur menjadi: Sangat Tidak Setuju = 1 Agak Setuju = 4 Tidak Setuju = 2 Setuju = 5 Agak Tidak Setuju = 3 Sangat Setuju = 6 Cara skoring diatas merupakan cara skoring untuk item-item positif, sedangkan untuk item-item yang negatif, skoring dilakukan dengan cara yang berkebalikan dan untuk item-item pengalih perhatian tidak diperlukan adanya skoring. Rentang skor hanya didapat dari 6 item, yaitu 3 item positif dan 3 item negatif sehingga skor total yang diperoleh dari skala ini setelah dilakukan modifikasi adalah 6-36. 3.5.3 Data Kontrol Pada alat ukur ini juga terdapat data kontrol yang harus dilengkapi oleh partisipan. Data kontrol yang disertakan dalam penelitian adalah:

29 - Usia Data ini digunakan untuk melihat penyebaran usia subyek penelitian. Peneliti tidak memberikan batasan usia sesuai dengan tahapan perkembangan tertentu. - Jenis kelamin Data ini diperlukan untuk melihat penyebaran subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin. - Pendidikan terakhir Data ini digunakan untuk melihat penyebaran subyek peneitian berdasarkan tingkat pendidikan terakhir subyek. - Lama menggunakan narkoba Data ini diperlukan untuk melihat penyebaran subyek penelitian berdasarkan lamanya waktu pemakaian narkoba. - Lama berhenti menggunakan narkoba Data ini diperlukan untuk melihat penyebaran subyek penelitian berdasarkan lamanya subyek menghentikan penggunaan narkoba. - Pengalaman masuk pusat rehabilitasi Data ini digunakan untuk memastikan bahwa subyek mempunyai riwayat relaps atau pernah menjalani rehabilitasi sebelumnya. - Lama berada di pusat rehabilitasi yang sekarang Data ini digunakan untuk mengetahui lamanya subyek telah menjalani rehabilitasi sesuai dengan metode pusat rehabilitasi tempat subyek berada. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap persiapan Pada tahap persiapan, peneliti mencoba mengadaptasi alat ukur optimisme yaitu LOT-R dengan melakukan back-translation dengan meminta bantuan pada guru bahasa Inggris. Kemudian dari hasil terjemahan alat ukur tersebut peneliti meminta expert judgement kepada pembimbing skripsi. Berdasarkan hasil diskusi, peneliti melakukan sedikit perubahan dalam penyusunan kalimat sehingga lebih mudah dipahami. Kemudian, peneliti melakukan uji keterbacaan untuk melihat apakah item-item merupakan item yang baik tidak ambigu, mudah dipahami,

30 cukup akurat mewakili domainnya, memiliki tata bahasa yang baik dan terbebas dari kesalahan-kesalahan teknis lainnya (Crocker & Algina, 1986). Uji keterbacaan dilakukan kepada 8 orang subyek, 5 orang perempuan dan 3 orang laki-laki, dimana ketiga orang laki-laki tersebut memiliki riwayat sebagai pecandu narkoba. Setelah melakukan uji keterbacaan, peneliti melakukan revisi kalimat pada beberapa item yang sulit dipahami oleh subyek. Selain itu, berdasarkan uji keterbacaan pula, peneliti mendapati kecenderungan subyek untuk menjawab pilihan ragu-ragu pada beberapa item, sehingga peneliti memodifikasi pilihan jawaban pada alat ukur dengan menghilangkan pilihan Ragu-Ragu dan menambahkan pilihan jawaban menjadi enam dengan rentang Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Agak Tidak Setuju, Agak Setuju, Setuju dan Sangat Setuju. Selanjutnya, usai melakukan modifikasi pada pilihan jawaban alat ukur dan merevisi beberapa pernyataan, peneliti kembali meminta expert judgment pada pembimbing skripsi dan salah satu konselor yang bekerja di pusat rehabilitasi. 3.6.2 Tahap Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur yang dilakukan pada tanggal 21 April 2008 yang bertempat di salah satu pusat rehabilitasi di Jakarta. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur optimisme ini dapat digunakan untuk mengukur optimisme pada mantan pecandu narkoba. Uji coba dilakukan terhadap 31 mantan pecandu narkoba dengan cara menitipkan alat ukur pada konselor yang bekerja di pusat rehabilitasi tersebut. Hasil data yang berhasil dikumpulkan kemudian peneliti olah dengan menguji reliabilitas dan validitas dari alat ukur tersebut. 3.6.2.1 Hasil Uji Coba Alat Ukur Optimisme Metode penghitungan reliabilitas yang digunakan adalah dengan koefisien alpha (α). Koefisien alpha umumnya digunakan untuk menguji konsistensi internal dari skala kepribadian atau skala sikap, karena pada skala tersebut tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Sumber error berasal dari kesalahan pembuatan item-item isi tes (content sampling error) atau kesalahan yang disebabkan oleh adanya heterogenitas perilaku yang hendak diukur (content heterogeneity error) (Kaplan&Saccuzo, 2005).

31 Hasil dari uji reliabilitas alat ukur optimisme adalah 0.657. Menurut Aiken (2000) batasan minimal nilai reliabilitas yang baik adalah 0.6. Dari hasil reliabilitas tersebut dapat diartikan bahwa alat ukur optimisme reliabel, dalam arti memiliki konsistensi internal yaitu adanya konsistensi jawaban pada seluruh item. Sebesar 65.7% varians observed score berasal dari varians true score dan sebesar 34.3% varians observed score berasal dari content heterogeneity error. Penghitungan validitas alat ukur dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total sehingga diperoleh koefisien korelasi untuk mengukur konsistensi internal. Anastasi dan Urbina (2006) menyebutkan bahwa konsistensi internal pada dasarnya mengukur derajat homogenitas dari suatu tes dan relevansinya dengan validitas konstruk. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa seluruh item dari alat ukur optimisme adalah valid dan memiliki rentang koefisien korelasi sebesar 0.532-0.661 (p<0.01) Berdasarkan hasil uji reliabilitas dan validitas diketahui bahwa alat ukur optimisme yang telah diadaptasi dan dimodifikasi dapat digunakan untuk mengukur optimisme pada mantan pecandu narkoba. 3.6.3 Tahap Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10, 16, 24 Mei di tiga pusat rehabiltasi yang berbeda. Pada tanggal 10 Mei penelitian dilakukan di pusat rehabilitasi yang menggunakan metode TC murni yang berlokasi di daerah Puncak. Subyek penelitian yang diperoleh dari pusat rehabilitasi tersebut sebanyak 17 orang. Tanggal 16 Mei penelitian dilanjutkan di pusat rehabilitasi di kawasan Sukabumi, pusat rehabilitasi ini menggunakan metode TC campuran. Dari pusat rehabilitasi tersebut diperoleh 95 subyek penelitian. Pengambilan data yang terakhir dilakukan pada tanggal 24 Mei pengambilan di daerah Caringin, Bogor dan mendapatkan 14 subyek penelitian. Pusat rehabilitasi tersebut menggunakan metode TC murni. Setiap kali melaksanakan penelitian, peneliti memberikan briefing singkat mengenai alat ukur dan cara pengerjaannya. Agar penelitian berjalan lancar, peneliti juga dibantu oleh beberapa teman saat membagikan alat ukur dan menjawab pertanyaan dari subyek..

32 3.7 Metode Analisis Data Setelah memperoleh data, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan piranti lunak SPSS (Statistical Product and Solutions) versi 13.0 for Windows. Teknik statistik yang digunakan adalah: - Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui mean, median, modus, frekuensi, standar deviasi dan nilai minimum dan maksimum dari skorskor yang didapat. - Independent samples t-test Perhitungan t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai mean antar kelompok. - Pearson s Product Moment correlation (r) Perhitungan korelasi pearson digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. - Cross tabulation Jenis perhitungan ini digunakan untuk mengetahui gambaran penyebaran partisipan sesuai dengan kategori yang ada, yaitu kategori pesimis, cukup optimis, dan optimis.