KERANGKA PENYAJIAN MAT E RI PERAN KELOMPOK UPPKS DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN EKONOMI KELUARGA GUNAWAN SUMODININGRAT Pasca Raker KB Nasional Tahun 200, 22-24 Maret 200, Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur STRATEGI DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PARADIGMA BARU PENANGGULANGAN KEMISKINAN FOKUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM PROSES TRANSFORMASI POKMAS MISKIN MENUJU KELOMPOK MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING KERANGKA PEMIKIRAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM PENGEMBANGAN KELOMPOK UPPKS PERAN ASOSIASI KELOMPOK UPPKS (AKU) LAMPIRAN DATA-DATA S T RAT EGI DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI MASA LALU 1. Penanggulangan kemiskinan melalui strategi pemenuhan kebutuhan pokok (basic needs) rakyat telah dimulai sejak tahun 1960-an melalui Pembangunan Nasional Berencana Delapan Tahun (Penasbede). Namun, upaya tersebut kandas ditengah jalan akibat adanya krisis politik tahun 196. 2. Sejak tahun 1970-an melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita), khususnya Pelita I-IV. Jalur pembangunan ditempuh secara reguler melalui program sektoral dan regional. S T RAT EGI DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI MASA LALU (lanjutan) 3. Pada Pelita V-VI pemerintah mengeluarkan program khusus penanggulangan kemiskinan dengan strategi khusus untuk menuntaskan masalah kesenjangan sosial ekonomi. Jalur pembangunan ditempuh secara khusus dan mensinergikan program reguler sektoral dan regional dalam koordinasi Inpres Nomor 3 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Upaya selama Pelita V-VI pun gagal akibat krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997 4. Untuk mengatasi dampak krisis yang lebih buruk dikeluarkan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dikoordinasikan melalui Keppres Nomor 190 Tahun 1998 tentang Pembentukan Gugus Tugas Peningkatan Jaring Pengaman Sosial. PE LAJARAN (LESSONS LEARNED) YANG DAPAT DIPETIK DARI STRATEGI DAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI MASA LALU PARADIGMA BARU PENANGGULANGAN KEMISKINAN SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA PERUBAHAN STRUKTUR KESEMPATAN KERJA/BER LANGKAH KAPASITAS/PENDAPATAN IMPLEMENTASI MASING-MASING PROGRAM KADANG-KADANG BELUM SINERGIS DAN TUMPANG TINDIH SATU SAMA LAIN, SERTA KURANG TERFOKUS DALAM MENETAPKAN SASARAN PROGRAM (SIAPA, APA, DIMANA DAN BAGAIMANANYA) FOKUS PERAN STAKEHOLDER PERLINDUNGAN SOSIAL/KESEJAHTERAAN PENDUDUK MISKIN PRODUKTIF (1- tahun) PEMERINTAH : FASILITATOR MASYARAKAT : PELAKU PERBANKAN : PEMBIAYAAN KKMB/BDS/DUNIA : PENDAMPING TUJUAN MASYARAKAT YANG MAJU, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1
FOKUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELOMPOK UMUR BENTUK INTERVENSI PELAKU UTAMA S T RATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM BHINNEKA TUNGGAL IKA UUD 194 DAN PANCASILA REPENAS PRSP DAN MDGs PEDOMAN UMUM KPK PEMBUKAAN UUD 194: 1. Melindungi segenapbangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupanbangsa. 4. Melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkanatas kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial. KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN 0-1 TAHUN 1- TAHUN (MISKIN PRODUKTIF) > TAHUN PENYIAPAN SOSIAL MELALUI PELAYANAN DASAR (PENDIDIKAN DAN KESEHATAN) FOKUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENGEMBANGAN MIKRO MELALUI KREDIT KELAYAKAN UNTUK MIKRO (KKUM) DAN PENDAMPINGAN PERLINDUNGAN SOSIAL MELALUI JAMINAN SOSIAL PEMERINTAH PERBANKAN KKMB/BDS DUNIA PEMERINTAH BINA: MANUSIA,, LINGKUNGAN/PRASARANA KEL EMBAGAAN, PENGAWASAN PENGURANGAN BEBAN PENDUDUK MISKIN PEMERINTAH: 1. DEPKIMPRASWIL (P2KP) 2. DEPDAGRI (UEDSP, PPK) 3. DEPSOS (KUBE) 4. DEPTAN (P4K). DKP (PEMP) 6. DEPKOP (BDS) 7. BKKBN (UPPKS) MENGURANGI JUMLAH PENDUDUK MISKIN FORUM LINTAS PELAKU S T RA T EGI PEMBE RDAYAAN MASYARAKAT BUMN PRODUKTIVITAS PERBANKAN/LKBB: KKMB/BDS 1. BANK BRI SOSIAL 2. BANK BNI TEKNIS KEUANGAN 3. BANK BTN 4. BANK MANDIRI. PT PNM 6. PERUM PEGADAIAN MIKRO (FEASIBLE, BANKABLE) KESEMPATAN KERJA/BER KAPASITAS/PENDAPATAN SIS TEM INFORMASI GEOGRAFIS PER LINDUNGAN SOSIAL/KESEJAHTERAAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM PROSE S TRANSFORMASI KE LOMPOK MASYARAKAT MISKIN MENUJU KELOMPOK MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING 1. MENCIPTAKAN IKLIM YANG KONDUSIF DAN MENYEDIAKAN LINGKUNGAN YANG MAMPU MENDORONG PENGEMBANGAN UMKM SECARA SIS T EMIK, MANDIRI DAN BERKE L ANJUTAN. KOMERSIAL DAN KOMPETITIF KECIL MENENGAH BESAR MEKANISME PASAR (PENUH) 2. MENCIPTAKAN SISTEM PENJAMINAN (FINANCIAL GUARANTEE SYSTEM) UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF MIKRO. IDENTIFIKASI POKMAS PASCA PROGRAM SEBAGAI MIKRO YANG FEASIBLE DAN BANKABLE MIKRO DIHUBUNGKAN DENGAN BANK MELALUI KREDIT KELAYAKAN UNTUK MIKRO (KKUM) DAN PENDAMPINGAN OLEH KKMB/BDS 3. MENYEDIAKAN BANTUAN TEKNIS DAN PENDAMPINGAN (TECHNICAL ASSISTANCE AND FACILITATION) SECARA MANAJERIAL GUNA MENINGKATKAN STATUS MIKRO AGAR FEASIBLE DAN BANKAB LE DALAM JANGKA PANJANG. SUBSIDI DANA PENJAMINAN KREDIT PROGRAM PPK, P2KP, P4K, KUBE, BDS, PEMP, UPPKS SUBSIDI DANA BERGULIR POKMAS MEKANISME PEMERINTAH DAN PASAR (TRANSISI) PEMBERDAYAAN MELALUI PEMBINAAN PEMERINTAH MEKANISME PEMERINTAH (PENUH) KERANGKA PEMIKIRAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN UMKM PENGEMBANGAN KELOMPOK UPPKS KESEJAHTERAAN INDONESIA PENINGKATA N PRODUKSI MENINGKATN YA PENDAPATAN JASA KESEJAHTERAAN INDONESIA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN SUMBE RDAYA KAPASITAS INFRAS T RUK TUR MANUSIA VISI T E RWUJUDNYA PENDAPATAN ANGGOTA KOPERASI, DAN PENG MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH HINGGA MENCAPAI DIATAS RATA-RATA PENDAPATAN PER KAPITA NASIONAL MISI PRODUKSI DAN JASA KEBIJAKAN DAN S T RAT EGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR 1. PENGINTEGRASIAN SECARA VERTIKAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DAN NILAI TAMBAH PRODUK UPPKS (SPECIALIZATION). 2. PENGINTEGRASIAN SECARA HORISONTAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN MENINGKATKAN POSISI TAWAR EKONOMIS (ECONOMICAL LEVERAGE) TERHADAP PELAKU YANG LEBIH BESAR SKALANYA. UMKM KE RJASAMA DAN KEMITRAAN B E SAR PELAKU EKONOMI PELAKU MIKRO PELAKU KECIL PELAKU MENENGAH PELAKU BESAR 2
PERAN ASOSIASI KELOMPOK (AKU) 1. B ER TINDAK SEBAGAI KKMB UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) SEKALIGUS MENGHUBUNGKAN UPPKS DENGAN BANK/LKBB GUNA MENINGKATKAN AKSES KREDIT/PEMBIAYAAN EKONOMI PRODUKTIF UPPKS SECARA LANGSUNG. LAMPIRAN DATA-DATA 2. B ER TINDAK SEBAGAI BDS ATAU PLU UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KEMIT RAAN DAN KERJASAMA ANTARA KELOMPOK UPPKS DAN PELAKU YANG LEBIH BESAR SKALANYA ( MENENGAH DAN B E SAR) GARIS KEMISKINAN, 1976- PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 1976- Ga ris Ke m iskina n (rupia h/ka pita /bln) Ta hun De sa 1 97 6 4. 2 2.8 49 1 97 8 4.9 69 2.9 81 1 98 0 6.8 31 4.4 49 1 98 1 9.7 77.8 77 1 98 4 1 3.73 1 7.7 46 1 98 7 1 7.38 1 1 0.29 4 1 99 0 2 0.61 4 1 3.29 1 99 3 2 7.90 1 8.24 4 1 99 6 4 2.03 2 3 1.36 6 1 99 9 9 2.40 9 7 4.27 2 2 00 2 1 30.4 99 9 6.1 2 2 00 3 1 38.8 03 1 0.8 88 Tahun Penduduk Miskin (Juta Org) Persentase Penduduk Miskin Desa Indonesia Desa Indonesia 1976,0 44,2 4,2 38,8 40,4 40,1 1978 8,3 38,9 47,2 30,8 33,4 33,3 1980 9, 32,8 42,3 29,0 28,4 28,6 1981 9,3 31,3 40,6 28,1 26, 26,9 1984 9,3 2,7 3,0 23,1 21,2 21,6 1987 9,7 20,3 30,0 20,1 16,1 17,4 1990 9,4 17,8 27,2 16,8 14,3 1,1 1993 8,7 17,2 2,9 13, 13,8 13,7 1996 9,6 24,9 34, 13,7 19,9 17,7 1998 17,6 31,9 49, 21,9 2,7 24,2 1999 1,6 32,3 48,0 19,4 26,0 23,4 2000 12,3 26,4 38,7 14,6 22,3 19,1 2001 8,6 29,3 37,8 9,8 24,8 18,4 13,3 2,1 38,4 14, 21,1 18,2 12,2 2,1 37,3 13,6 20,2 17,4 11, 14,6 36,1 12,6 19, 16,6 G rafik 1. Perkem bangan Penduduk Miskin di Indonesia, 1976- Grafik 2. Perkem bangan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia, 1976- Jum lah Penduduk Miskin (dalam juta jiwa) 60 0 4 40 3 30 2 20 1 0 Des a Total P ersentase Penduduk Miskin 4 40 3 30 2 20 1 0 Des a Total 1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1998 1999 2000 2001 Tahun 1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1998 1999 2000 2001 Tahun 3
JUMLAH UNIT DAN TENAGA KERJA TAHUN 2001-2001 RENCANA PENYALURAN KREDIT PERBANKAN (BUSINESS PLAN) DAN REALISASI KREDIT UNTUK UMKM (dalam trilyun rupiah) T ahun 2001 T ahun R encana Penyaluran Skala Unit T enaga Kerja Unit T enaga Kerja Kredit per Jenis Mikro 4,41 14,31 7, 18 13,6 3,32 Kecil 39.869.0 98,8 66.13.16 88,9 41.301.263 99,8 68.27.636 88,70 Kecil Menengah 12,7 13,8 41,23 44,80 1,2 19,7 36 46, 14,3 27,40 37,22 Menengah 7.681 0,14 7.899.491,6 61.02 0,1 8.271.993,7 T otal UMKM 30,89 42,4 38, UMKM Besar 39.927.186 99,99 2.084 0,01 74.413.007 401.918 99,46 0,4 41.362.31 99,99 2.198 0,01 76.47.629 423.733 99,4 0, R ealisasi Kredit 3,9 116 2,86 61 30,49* 79,19 * T otal 39.929.270 74.814.92 41.364.13 76.971.362 Sumber: diolah dari data Bank Indonesia Sumber: Kementerian Koperasi dan UMKM, dan BPS * R ealisasi sampai dengan triwulan II, BUSINESS PLAN KREDIT PERBANKAN TAHUN MENURUT SEKTOR (dalam juta rupiah) Rencana Penyaluran Kredit UMKM (Business Plan Perbankan) Tahun Bank Umum dan BPR Menurut Propinsi (Dalam juta Rupiah) No PR OPI NSI Mikro Kecil Penyaluran Kredit Menengah No. 1 2 3 4 6 7 8 9 Pertanian Pertambangan Perindustrian L istrik,, gas dan air Konstruksi Perdagangan, rumah makan dan penginapan Pengangkutan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial L ain-lain Sektor Mikro 2.14.272 401 1.233.413 37 00.818 1.406.660 8.83 31.934 1.792.080.778.437 Kecil 68.666 136.778 1.099.176 113.296 496.960 3.681.800 22.19 713.340 183.043 3.036.7 Menengah 471.123 140.87 3.730.220 131.633 996.326.632.629 77.464 1.129.62 09.023 837. 3.4.061 278.036 6.062.809 24.303 1.994.4.721.088 1.338.206 2.18.836 2.484.146 9.62.296 9,2 0,7 1,8 0,6,2 27,9 3,,6 6, 2,1 1. 2. 3. 4.. 6. 7. 8. 9.. 11. 12. 13. 14. 1. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 2. 26. 27. 28. 29. DI Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa tengah DI Y Jawa Timur Bali NT B NTT Kalimantan Barat Kalimantan T engah Kalimantan Selatan Kalimantan T imur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku I rian Jaya Gorontalo Banten Maluku Utara T O T A L 192.267 184.467 233.019 369.979 74.731 706.446 7.783 280.422 73.43 771.916 941.787 337.030 67.91 21.428.681 77.230 272.02 402.374 669.413 420.88 30.082 467.937 6.49 1.028.119 38.67 28.367 817.879 246.863 1.427.780 13.600.971 69.701 477.196 324.893 473.816 132.93 374.176 47.440 261.12 2.269.17 933.683 1.126.246 19.441 1.318.194 184.76 3.938 81.669 172.741 8.388 187.232 277.600 218.46 177.848 97.71 98.644 29.313 73.167 4.361 19.91 31.62.1.972.03 1.136.179 248.360 473.76.223 34.406 2.400 199.434 4.087.37 1.267.418 1.306.44 349.37 1.690.804 371.4 4.00 4378 202.717 68.237 290.397 447.063 193.229 167.349 38.980 43.06 6.12 77.217 138.400 314.897 9.160 14.33.944 272.003 1.797.842 806.271 1.317.1 37.47 1.426.028 17.623 740.981 7.092.07 2.973.018 3.374.477 84.84 3.666.912 807.8 309.118 204.277 647.961 79.000 1.147.041 1.14.21 941.86 813.133 1.792.190 1.170.269 421.122 43.71 1.001.640 77.711 1.468.6 38.488.887 0,71 4,67 2,09 3,42 0,93 3,71 0,46 1,93 18,43 7,72 8,77 2,20 9,3 2, 0,80 0,3 1,68 1,0 2,98 2,98 2,4 2,11 4,66 3,04 1,09 1,13 2,60 1,97 3,82 Sumber: Bank Indonesia, 13.600.971.1.972 14.33.944 38.488.887 Keterangan : Rencana Penyaluran BPR Tahun sebesar Rp. 2.46.079 juta rupiah. Sumber : Bank Indonesia JUMLAH KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) JUMLAH PENDAMPING POKMAS NO PROVINSI PPK P2KP P4K PEMP BDS KUBE UPPKS TOTAL 1 NAD 78 23 2 12 700 1.478 2 SUMUT 28 28 94 179 16.499 17.328 3 SUMBAR 19 7 344 1 4.064 4.94 4 RIAU 26 48 34 60 82 4.711.398 JAMBI 14 38 40 92 4.623.172 6 SUMSEL 0 14 37 120 1.63 16.284 7 BENGKULU 736 40 12 14 4.334.416 8 LAMPUNG 37 32 44 40 143 39.20 40.046 9 BABEL 29 30 60 119 DKI JAKARTA 17 60 88.781.946 11 JABAR 131 488.614 226 1.088 280 99480 7.307 12 JATENG 179 81.614 94 1.406 270 96307 4.68 13 DIY 13 64 1.174 13 331 199 8063 9.87 14 JATIM 167 726.23 260 1.88 316 141.649 14.99 1 BANTEN 44 17 70 49 180 80 1.080 16 BALI 47 1.919 9 143 11 3423.706 17 NTB 23 186 6.480 3 288 92 22.74 29.746 18 NTT 81 283 202 191 1613 16.9 19 KALBAR 11 203 4 320 212 1946 16.737 20 KALTENG 19 46 2 126 140 1449 1.80 21 KALSEL 27 83 6 60 398 12 66 7.89 22 KALTIM 14 23 279 1 3263 3.734 23 SULUT 26 72 34 230 9 781 8.308 24 SULTENG 34 32 28 160 706 7.3 2 SULSEL 49 309 1.77 217 1.439 829 14.768 26 SULTRA 37 9 18 161 6331 6.66 27 GORONTALO 11 68 14 90 80 263 28 MALUKU 8 70 16 2.031 2.370 29 MALUKU UTARA 2 30 143 70 268 30 PAPUA 86 46 140 6 4299 4.636 JUMLAH 1.284 3.38 3.208 2.021 11.794 4.241 48.839 606.74 NO PROVINSI PPK P2KP P4K PEMP BDS KUBE UPPKS TOTAL 1 NAD 201 16 1 4.697.974 2 SUMUT 64 27 24 49.460.624 3 SUMBAR 38 27 12 28 1.99 2. 4 RIAU 9 9 2 1.60 1.640 JAMBI 28 6 11 39 1.148 1.232 6 SUMSEL 72 2 14 31 2.626 2.74 7 BENGKULU - 2 29 1.119 1.178 8 LAMPUNG 79 4 14 30 2.098 2.22 9 BABEL - 22 1 30 3 DKI JAKARTA - 2 267 284 11 JABAR 263 163 38 33 0.64 6.192 12 JATENG 38 190 18 41 30 8.0 9.187 13 DIY 26 40 12 4 443 76 14 JATIM 334 188 28 41 72 8.441 9.4 1 BANTEN 89 77 23 6 17 212 16 BALI 9 21 4 32 674 826 17 NTB 46 17 9 32 791 89 18 NTT 178 7 6 4 2.04 2.799 19 KALBAR 22 22 30 1.421 1.0 20 KALTENG 39 3 3 1.238 1.320 21 KALSEL 6 11 26 1.941 2.044 22 KALTIM 42 3 8 48 1.273 1.374 23 SULUT 8 20 7 42 1.14 1.281 24 SULTENG 72 20 0 1.429 1.71 2 SULSEL 6 2 38 36 3.167 3.399 26 SULTRA 79 8 40 1.61 1.742 27 GORONTALO 22 14 3 41 80 28 MALUKU 24 20 4 7 84 90 29 MALUKU UTARA 72 4 3 121 30 PAPUA 198 19 4 40 3.468 3.729 JUMLAH 2.720 68 8 344 1.113 66.69 71.962 4
T E RIMA KASIH