KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH Survei Nasional Oktober 2013 Jl. Cikini V No 15 A Menteng, Jakarta Pusat 10330 Telp. (021) 31927996/98 Fax (021) 3143867 www.indikator.co.id
LATAR BELAKANG Banyak faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan dalam pemilihan presiden. Dalam masyarakat yang sistem kepartaiannya masih lemah, dan ikatan psikologis massa dengan partai rendah, persepsi dan penilaian massa pemilih terhadap kualitas personal calon presiden dipercaya menjadi faktor yang penting dalam pemilihan presiden (Liddle dan Mujani 2007). Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 2
LATAR BELAKANG Benarkah demikian dalam konteks menjelang pemilihan presiden 2014 ini? Untuk itu dilakukan survei nasional untuk melihat seberapa jauh kualitas personal seorang calon berhubungan dengan pilihan terhadap calon presiden. Survei ini dilakukan berkat kerjasama dengan HARIAN SINAR HARAPAN pada Oktober 2013.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 3
KONSEP DAN PENGUKURAN Kualitas personal calon presiden dalam hubungannya dengan penilaian pemilih adalah sifat-sifat positif yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai kriteria untuk menjadi pemimpin nasional. Sejumlah studi menunjuk pada sifat-sifat personal berikut: kompeten, empati, integritas, tegas, wibawa, dan penampilan menarik (ganteng atau cantik).. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 4
KONSEP DAN PENGUKURAN Dalam survei ini tidak semua konsep itu dioperasikan dan diamati di lapangan. Dibatasi hanya pada sejumlah konsep yang sering ditemukan sangat berpengaruh: kompetensi, integritas, empati, tegas, dan wibawa. Kompetensi biasa diukur dari: apakah seseorang itu pintar atau berwawasan luas; mampu memimpin.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 5
KONSEP DAN PENGUKURAN Integritas: bisa dipercaya atau jujur, satu dalam kata dan perbuatan. Empati: bisa menempatkan keadaan orang lain seolah-olah keadaan dirinya. Dalam pengukurannya biasa digunakan peduli atau perhatian pada orang lain. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 6
KONSEP DAN PENGUKURAN Tegas cukup jelas dan langsung, yakni apakah seseorang tegas atau bisa memutuskan suatu masalah. Wibawa juga cukup langsung, apakah seseorang berwibawa atau tidak untuk menjadi seorang pemimpin.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 7
STRATEGI ANALISIS Untuk menguji hubungan antara kualitas personal calon presiden dan perilaku elektoral pemilih (elektabilitas), pertama-tama ditanyakan mana kriteria kualitas personal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin atau calon presiden? Apakah pintar, mampu memimpin, bisa dipercaya, perhatian atau peduli pada orang lain, wibawa, atau tegas?. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 8
STRATEGI ANALISIS Respon terhadap pertanyaan tersebut kemudian dihubungkan dengan pilihan atas calon presiden dalam beberapa simulasi (terbuka, semi terbuka, dan tertutup hanya beberapa nama yang mungkin).. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 9
METODOLOGI SURVEI Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel: Jumlah sampel 1.200. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 10-20 Oktober 2013.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 10
Flow chat penarikan sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Prov 1 Ds 1 Ds n RT1 RT2 RT3. Prov k Ds 1 Ds m RT5 Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 11
Temuan: Validasi Sampel
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS GENDER AGAMA Laki-laki 50.0 50.3 Islam 87.9 87.3 Perempuan 50.0 49.7 Katolik/Protestan 9.1 9.8 DESA-KOTA Lainnya 3.0 3.0 Pedesaan 50.0 50.2 ETNIS Perkotaa 50.0 49.8 Jawa 41.3 40.2 Sunda 16.3 15.5 Melayu 2.1 2.3 Madura 2.9 3.0 Bugis 2.2 2.7 Betawi 3.1 2.9 Batak 3.0 3.6 Minang 3.4 2.7 Lainnya 25.7 27.1 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 13
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS PROVINSI PROVINSI NAD 1.9 1.9 BALI 2.1 1.6 SUMUT 5.7 5.5 NTB 1.9 1.9 SUMBAR 2.0 2.0 NTT 2.2 2.0 RIAU 2.3 2.3 KALBAR 1.9 1.8 JAMBI 1.2 1.3 KALTENG 1.0 0.9 SUMSEL 3.1 3.1 KALSEL 1.5 1.5 BENGKULU 0.7 0.7 KALTIM 1.5 1.5 LAMPUNG 3.2 3.2 SULUT 1.1 1.0 BABEL 0.5 0.5 SULTENG 1.1 1.1 KEPRI 0.7 0.7 SULSEL 3.3 3.4 DKI 4.2 4.0 SULTRA 0.9 0.9 JABAR 17.8 18.1 GORONTALO 0.4 0.4 JATENG 13.4 13.6 SULBAR 0.5 0.5 DIY 1.4 1.5 MALUKU 0.6 0.6 JATIM 15.5 15.8 MALUT 0.4 0.4 BANTEN 4.4 4.5 PAPUA 1.3 1.2 PAPUA BARAT 0.4 0.3 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 14
TEMUAN
KRITERIA CALON PRESIDEN Di antara kriteria untuk seorang calon presiden berikut ini, mana yang menurut Ibu/Bapak paling penting? (%) Jujur/bisa dipercaya/amanah 51 Perhatian pada rakat 24 Mampu memimpin 12 Tegas 7 Berwibawa 3 Pintar Tidak tahu/jawab 1 2 0 10 20 30 40 50 60. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 16
TEMUAN Jujur/bisa dipercaya adalah kualitas personal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin nasional atau presiden. Lebih dari separuh dari populasi calon pemilih menunjuk pada kualitas personal ini (51%). Selanjutnya adalah peduli atau perhatian pada orang lain atau pada rakyat (24%). Mampu memimpin hanya disebut oleh 12%. Tegas lebih rendah lagi, yakni hanya 7%. Wibawa dan pintar masing-masing hanya 3% dan 1%.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 17
TEMUAN Bagi calon pemilih Indonesia pada umumnya, pintar, mampu memimpin, wibawa, dan tegas bukanlah ukuran paling penting. Yang paling penting adalah jujur/bisa dipercaya, dan kemudian perhatian atau peduli pada rakyat. Barangsiapa memiliki dua kualitas itu di mata pemilih maka kemungkinan besar ia akan menang dalam pemilihan presiden.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 18
ELEKTABILITAS CAPRES
STRATEGI Terlalu pagi menilai diri eligible atau tidak untuk menjadi capres sebab belum ada hasil pemilu legislatif untuk memastikan partai mana bisa mencalonkan sendiri atau harus berkoalisi. Oleh karena itu lebih objektif bila membuka diri pada segala kemungkinan, bagi setiap warga untuk menjadi capres. Untuk itu, mengingat pencalonan masih cukup lama, perlu bertanya secara terbuka pada pemilih (dan jawabannya merupakan top of mind).. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 20
STRATEGI Kedua, pantas mempertimbangkan nama-nama yang sudah menyatakan mau maju kalau bisa nanti, termasuk tokoh atau ketua partai. Mungkin juga ada nama lain yang tak terpikir. Untuk itu perlu pertanyaan semiterbuka dengan nama calon dalam jumlah banyak. Selanjutnya perlu simulasi untuk nama-nama yang sekarang dukungan pada partainya cukup bagus; atau partai 4 besar (Demokrat, Gerindra, Golkar, PDIP).. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 21
STRATEGI Dalam berbagai survei keempat partai itu cenderung masuk 4 besar. Karena untuk 4 calon persis juga sulit maka perlu simulasi hanya 3 calon dari partai dan calon yang punya elektabilitas paling tinggi selama ini (Jokowi, Prabowo, Aburizal, dan Megawati). Bila dalam perkembangannya nanti ada perubahan elektabilitas partai dan calon, tentu simulasi juga berubah.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 22
KECENDERUNGAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN
Top of mind: Yang dipilih sebagai presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%) Pemilihan presiden pada 2014 masih cukup lama. Tapi kalau pemilihan presiden dilakukan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden kita? (%) Jokowi 18.0 Prabowo Aburizal Wiranto SBY Megawati Kalla nama-nama lain 6.9 5.7 4.2 2.7 2.3 1.4 5.6 Belum tahu 53.2 0 25 50 75 100 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 24
Mei'11 Jun'11 Jul'11 Des'11 Feb'12 Mei'12 Jun'12 Sep'12 Okt'12 Des'12 Mar'13 Apr'13 Okt'13 Trend Top of Mind 20 18 18 16 JOKOWI 14 12 PRABOWO 10 8 6 4 2 0 11 89 8 8 8 8 7 7 6 6 6 56 6 6 5 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 9 8 4 5 3 4 1 1 7 6 4 2 MEGAWATI ABURIZAL WIRANTO Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 25
Semi Terbuka 27 nama: Yang dipilih sebagai presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%) Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? (%) Jokowi 35.9 Aburizal Prabowo Wiranto Megawati Kalla Mahfud MD Rhoma Dahlan I Nama-nama lain Belum tahu 11.4 11.4 7.8 5.9 3.9 1.6 1.2 1.0 3.2 16.6 0 25 50 75 100 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 26
Trend Semi Terbuka 40 35 30 25 20 19 36 JOKOWI PRABOWO MEGAWATI 15 10 5 0 13 14 12 11 9 910 8 6 3 3 Des'12 Apr'13 Okt'13 ABURIZAL WIRANTO Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 27
Trend Semi Terbuka Dalam pertanyaan terbuka dan jawaban top of mind, Jokowi, Prabowo, Aburizal, dan Wiranto, masuk 4 besar. Dalam survei terakhir, Megawati tidak masuk mungkin karena telah terwakili Jokowi. Tahun lalu Megawati selalu masuk 2 besar. Wiranto juga menarik. Ada kemajuan dibanding dalam surveisurvei sebelumnya. Bahkan selisih Wiranto dengan Aburizal dan Prabowo dalam pertanyaan semi-terbuka tidak berbeda jauh. Sementara itu dalam 2013 ini, Megawati dan Prabowo cenderung menurun, dan Aburizal stagnan. Sebaliknya Jokowi naik tajam.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 28
Simulasi 4 Calon (%) Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? (%) Jokowi 47.4 Prabowo 15.8 Aburizal 12.6 Dahlan I 3.7 Belum tahu 20.5 0 25 50 75 100 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 29
Simulasi 3 Calon (%) Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? (%) BELUM TAHU 20.2 29.4 MEGAWATI/JOKOWI 17.7 49.1 Bila lawan JOKOWI Bila lawan MEGAWATI ABURIZAL 13.2 23.8 PRABOWO 17.5 29.1 0 25 50 75 100 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 30
Trend Simulasi 3 Calon (%) 60 50 40 41 45 49 JOKOWI PRABOWO 30 20 10 24 22 21 20 20 18 14 13 13 ABURIZAL BELUM TAHU 0 Mar'13 Jun'13 Okt'13 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 31
TEMUAN Dalam simuasi 4 calon, Jokowi unggul jauh atas Prabowo, Aburizal, dan Dahlan Iskan (untuk sementara paling ungggul di antara peserta konvensi Demokrat). Bila simulasi hanya 3 calon, di mana Megawati melawan Aburizal dan Prabowo, maka Prabowo unggul, dan Megawati di urutan terakhir. Ini gejala relatif baru, yakni di tahun 2013. Pada 2012, Megawati selalu no.2 setelah Prabowo.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 32
TEMUAN Tapi bila Megawati tidak maju, dan yang maju Jokowi, maka Jokowi akan unggul jauh atas Prabowo dan Aburizal. Kemungkinan Pilpres hanya satu putaran. Pemilih Megawati nampaknya telah beralih ke Jokowi. Ini yang membuat dukungan pada Megawati merosot cukup dalam sepanjang 2013 ini. Jokowi juga membuat mandeg atau bahkan turun perolehan suara Prabowo dan Aburizal.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 33
Pilihan Presiden Menurut Kriteria Calon Presiden
Pilihan Presiden Secara Top of Mind Menurut Kriteria Calon Presiden (%) ABURIZAL JOKOWI MEGAWA TI PRABOW O WIRANTO LAINNYA BELUM TAHU Mampu memimpin 9 21 1 8 6 11 43 Berwibawa 5 12 0 7 7 7 63 Tegas 7 11 4 21 8 8 41 Perhatian pada rakyat 5 19 2 5 5 9 54 Jujur/bisa dipercaya 6 20 3 6 4 7 54 Pintar 9 6 0 8 4 0 74 Jokowi dipilih dalam hubungannya dengan persepsi bahwa ia seorang yang bisa dipercaya/jujur, perhatian atau peduli pada rakyat, dan mampu memimpin. Dua kriteria pertama paling penting di mata pemilih. Prabowo unggul atas Jokowi dalam kriteria tegas (bersama Wiranto) dan pintar, tapi kriteria ini kurang penting bagi pemilih. Sementara Aburizal tidak punya asosiasi dengan kualitas personal secara menonjol di mata pemilih. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 35
Pilihan Presiden Secara Semi Terbuka Menurut Kriteria Calon Presiden (%) ABURIZAL JOKOWI MEGAWATI PRABOWO WIRANTO LAINNYA BELUM TAHU Mampu memimpin 13 36 3 13 13 17 6 Berwibawa 14 28 5 9 12 12 21 Tegas 14 21 10 29 15 4 7 Perhatian pada rakyat 13 33 10 7 6 13 19 Jujur/bisa dipercaya 11 39 6 9 6 15 15 Pintar 9 14 0 8 12 34 23 Pola hubungan kualitas personal itu konssiten dalam bentuk apapun simulasi Elektabilitas capres dibuat. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 36
Pilihan Kepada 4 Calon Menurut Kriteria Calon Presiden (%) ABURIZAL DAHLAN ISKAN JOKOWI PRABOW O BELUM TAHU Mampu memimpin 18 4 52 17 9 Berwibawa 18 2 40 16 24 Tegas 17 4 29 37 13 Perhatian pada rakat 14 3 43 13 26 Jujur/bisa dipercaya 12 4 52 12 20 Pintar 9 0 30 23 39 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 37
Pilihan Kepada 3 Calon Menurut Kriteria Calon Presiden (%) ABURIZAL MEGAWA TI PRABOW O BELUM TAHU Mampu memimpin 24 18 39 20 Berwibawa 21 13 43 24 Tegas 18 18 45 20 Perhatian pada rakat 24 18 24 35 Jujur/bisa dipercaya 25 20 29 27 Pintar 9 15 33 43 ABURIZAL JOKOWI PRABOW O BELUM TAHU Mampu memimpin 19 54 20 8 Berwibawa 18 42 21 19 Tegas 17 32 38 13 Perhatian pada rakyat 16 45 13 27 Jujur/bisa dipercaya 13 55 15 17 Pintar 9 30 27 35 Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 38
TEMUAN Jokowi unggul jauh di atas calon-calon senior seperti Prabowo, Megawati, dan Aburizal karena Jokowi diasosiasikan dengan kriteria calon presiden paling penting di mata rakyat: Jokowi orang yang bisa dipercaya/jujur (punya integritas), punya perhatian pada rakyat (empati), dan juga dinilai mampu memimpin meskipun ia tidak dinilai pintar ataupun tegas. Kualitas-kualitas itu rendah untuk calon-calon lainnya.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 39
SIAPA YANG MEMENTINGKAN INTEGRITAS DAN EMPATI ITU? Kriteria Capres MenurutAkses Media Massa dan Demografi
Kriteria Calon Presiden Menurut Akses Media Massa (%) Base Mampu memimp in Berwiba wa Tegas Perhatia n pada rakat MENGIKUTI BERITA DI TELEVISI Jujur/ bisa dipercay a Pintar Setiap hari 58.8 13 2 9 24 49 1 2 Tidak setiap hari 34.4 11 4 6 26 48 1 4 Tidak pernah 5.9 17 3 4 31 37 4 4 MENGIKUTI BERITA DI KORAN Setiap hari 4.0 16 0 10 13 60 0 2 Tidak setiap hari 20.6 14 3 9 22 50 1 1 Tidak pernah 72.9 12 3 7 26 47 1 3 MENGIKUTI BERITA DI INTERNET Setiap hari 6.2 11 2 8 16 61 1 0 Tidak setiap hari 8.8 20 3 8 11 57 1 1 Tidak pernah 81.3 12 3 8 27 46 1 3 Tidak tahu Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 41
TEMUAN Akses pada berita di media massa berhubungan dengan pilihan pada bisa dipercaya/jujur sebagai kriteria paling penting bagi seorang presiden. Sementara kriteria empati atau perhatian pada rakyat tidak punya hubungan dengan media massa. Sebaliknya, pemilih yang kurang atau tidak mengakses berita cenderung menekankan empati sebagai kriteria paling penting. Berita di media nampaknya menumbuhkan rasa tidak percaya pada elite-elite lama (Megawati, Prabowo, Aburizal), dan menumbuhkan harapan pada elite baru seperti Jokowi.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 42
Kriteria Calon Presiden Menurut Demografi (%) Base Mampu memimp in Berwiba wa GENDER Tegas Perhatia n pada rakat Jujur/ bisa dipercay a Pintar Laki-laki 50.0 16 3 11 20 46 1 3 Perempuan 50.0 10 3 4 30 49 1 3 DESA-KOTA Pedesaan 50.0 12 3 6 31 45 1 2 Perkotaan 50.0 14 2 9 20 51 1 3 USIA <= 20 thn 5.2 19 1 0 24 51 2 3 21-25 thn 7.5 14 2 6 23 54 1 0 26-40 thn 39.9 12 3 7 24 51 1 2 41-55 thn 32.9 14 4 10 23 45 1 3 > 55 thn 14.5 10 2 9 28 45 2 5 Tidak tahu Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 43
Kriteria Calon Presiden Menurut Demografi (%) Base Mampu memimp in Berwiba wa Tegas PENDIDIKAN Perhatia n pada rakat Jujur/ bisa dipercay a Pintar <= SD 42.2 9 4 7 32 43 2 3 SLTP 21.6 14 3 7 26 46 1 4 SLTA 27.2 17 2 8 18 53 0 2 PT 9.0 15 2 9 16 55 1 2 PENDAPATAN < 1 juta 47.8 12 4 5 31 43 1 3 1 - < 2 juta 27.8 12 2 10 23 49 1 2 => 2 juta 24.3 15 2 9 17 54 1 2 Tidak tahu Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 44
Kriteria Calon Presiden Menurut Demografi (%) Base Mampu memimp in Berwiba wa Tegas PEKERJAAN Perhatia n pada rakat Jujur/ bisa dipercay a Pintar Petani/peternak/ nelayan 21.5 9 3 5 33 44 2 2 Buruh kasar/ pembantu/ krj tdk tetap/supir/ojek/satpa 14.5 15 8 10 22 40 2 4 m/hansip Pedagang/ Wiraswasta 14.3 11 1 9 21 54 0 4 Pegawai Negeri/ Pegawai Desa/ 5.1 10 3 11 17 58 0 2 Guru/Dosen Pegawai Swasta/ Profesional 8.0 19 2 7 12 58 1 1 Ibu rumah tangga 23.1 12 2 5 31 48 0 1 Lainnya 13.5 17 1 11 22 44 1 4 Tidak tahu Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 45
TEMUAN Secara demografis, tumbuhnya rasa kurang percaya pada elite lama, dan tumbuhnya kepercayaan pada elite baru cenderung terjadi terutama di masyarakat perkotaan, berumur muda (di bawah 40 tahun), berpendidikan lebih tinggi, berpenghasilan lebih baik, dan bekerja sebagai kerah putih. Demografi ini konsisten dengan tingkat ekspos pada berita di media massa yang lebih kuat pada karakteristik demografik tersebut.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 46
KESIMPULAN Masyarakat pemilih nasional sekarang umumnya mendambakan presiden yang bisa dipercaya atau jujur. Masyarakat tidak memprioritaskan pintar, tegas, atau berwibawa. Sementara itu pemilih yang mendambakan pemimpin nasional yang bisa dipercaya atau jujur itu cenderung tidak memilih elite politik lama yang dibicarakan akan maju sebagai calon presiden 2014 nanti seperti Megawati, Prabowo, atau Aburizal Bakrie.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 47
KESIMPULAN Mereka umumnya memilih Jokowi. Ini mengindikasikan bahwa pemilih pada umumnya sudah tidak percaya pada elite politik lama, dan menginginkan elite baru. Aspirasi ini tercermin terutama pada warga yang relatif mengakses berita di media secara teratur, dan berlatar belakang demografi lebih baik: lebih berpendidikan, tinggal cenderung di perkotaan, dan bekerja di sektor yang bertumpu pada pengetahuan dan skill (kerah putih).. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 48
KESIMPULAN Yang menarik, mereka umumnya dari kalangan muda, berumur di bawah 40 tahun, yang merupakan mayoritas dari pemilih nasional. Gejala ini sesuai dengan berbagai studi di dunia bahwa kelas menengah (terpelajar, berpendapatan lebih baik, dll.) dan generasi lebih muda merupakan motor bagi perubahan dan pembaruan politik. Mereka cenderung kritis dan tidak percaya pada elite lama, dan menaruh harapan dan kepercayaan pada elite baru.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 49
KESIMPULAN Perlunya pergantian elite lama dengan elite baru, dan mendesaknya elite yang lebih bisa dipercaya adalah pesan jelas dari rakyat kepada elite politik di negeri ini. Rakyat secara nasional sudah tak percaya pada elite lama, dan nampaknya berupaya untuk melahirkan elite baru. Tapi aspirasi ini hanya sisi demand, dan sisi supply nya, dari elite politik dan partai-partai, masih harus kita tunggu.. Bahan Rilis INDIKATOR (Des 2013) 50