I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian (Sjarkowi dan Sufri, 2004). Agribisnis menurut Sudradjat (2013) adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Pengembangan agribisnis menurut Netty dan Elang (2008) dilakukan untuk memajukan pertanian di Indonesia. Salah satu cara yang dapat diterapkan di lahan-lahan perkebunan adalah dengan memanfaatkan kebunkebun tersebut menjadi kawasan agrowisata bagi masyarakat. Agrowisata merupakan tujuan wisata yang banyak diminati sekarang ini karena masyarakat telah jenuh dengan kebisingan dan kemacetan yang ada saat ini dan mereka lebih memilih untuk back to nature atau kembali ke alam untuk mendapatkan kenyamanan. Agrowisata memiliki prospek yang cerah karena Indonesia memiliki tanah yang luas dengan beragam keunikan alamnya. Dunia agrowisata telah berkembang menjadi sangat beragam dan spesifik mengikuti selera konsumen dan disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki. Bisnis agrowisata menurut Siagian (2004) merupakan bisnis jasa yang membutuhkan pengelolaan tersendiri karena berhadapan langsung dengan konsumen yang tidak dapat diwakilkan sehingga diperlukan strategi yang tepat. Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Strategi diartikan sebagai suatu keputusan atau kebijakan yang dibuat petinggi 1
2 organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dan kebijakan tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh pihak dalam sebuah organisasi. Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar merupakan salah satu kebun cabang milik Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultra Wilayah Surakarta. Kebun Benih Hotikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar mempunyai luas lahan 5,65 Ha yang ditanami berbagai tanaman hortikultura seperti buah dan sayur. Kebun ini menurut Rusita et al (2015) menghasilkan berbagai produk hasil pertanian seperti buah klengkeng, mangga, jeruk, sawo, durian, melon, semangka, buah naga, belimbing, jambu air, pare, tomat, cabai dan terong. Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar juga menyediakan bibit tanaman hortikultura yang dapat dibeli secara langsung oleh masyarakat. Kebun ini berfungsi sebagai tempat produksi bibit dan buah tanaman hortikultura, sebagai tempat edukasi (pembelajaran) serta sumber informasi untuk dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar terus melakukan berbagai upaya untuk memajukan usaha kebunnya dan salah satu usaha yang sedang dirintis oleh Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar tersebut ialah usaha agrowisata. Widiyastuti (2015) mengatakan usaha agrowisata di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar merupakan jenis usaha yang baru saja dirilis oleh pihak Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar. Usaha agrowisata tersebut dikembangkan oleh pihak Kebun Benih Hortikultura Tohudan dengan memanfaatkan lahan yang ada serta dengan melihat peluang yang dimiliki oleh Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar untuk dijadikan kebun agrowisata. Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar memiliki kebun yang luas dimana didalamnya terdapat komoditas buah-buahan semusim, komoditas buah-buahan tahunan dan komoditas hortikultura lainnya. Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar tersebut juga menjual bibit buah-buahan yang berkualitas, diharapkan dengan dirilisnya usaha agrowisata
3 maka agrowisata tersebut akan menjadi tujuan wisata yang baru bagi masyarakat Surakarta walaupun keberadaannya masih kurang diketahui oleh masyarakat. Pihak Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar masih memerlukan berbagai saran dan masukan dari berbagai pihak untuk dapat memajukan usaha agrowisata yang baru dirilisnya sehingga tujuan dari pendirian agrowisata tersebut dapat tercapai. B. Perumusan Masalah Agrowisata Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar merupakan agrowisata yang baru saja dirilis sebagai bentuk pengembangan usaha yang ada di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar. Agrowisata ini merupakan agrowisata baru yang berada tidak jauh dari wilayah Surakarta. Agrowisata tersebut masih memerlukan berbagai saran dan masukan dari berbagai pihak sehingga usaha agrowisata yang dikembangkan dapat berkembang dan maju. Pengembangan usaha agrowisata Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar memerlukan langkah-langkah atau strategi yang tepat sehingga tujuan dari pendirian usaha agrowisata dapat tercapai. Strategi Colomadu, Karanganyar dapat diperoleh dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengembangkan usaha agrowisata tersebut. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan. Hasil dari analisis terhadap faktor internal dan eksternal tersebut dapat dijadikan bahan acuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha agrowisata di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa pendapatan yang diterima oleh Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar dalam satu tahun?
4 2. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha agrowisata di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar? 3. Bagaimana alternatif strategi yang baik untuk dirumuskan dalam mengembangkan usaha agrowisata di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar? 4. Bagaimana prioritas strategi yang baik untuk diterapkan dalam Colomadu, Karanganyar? C. Tujuan Tujuan dari penelitian Strategi Pengembangan Usaha di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pendapatan yang diterima oleh Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar dalam satu tahun. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha agrowisata di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar. 3. Untuk mengetahui alternatif strategi yang baik untuk dirumuskan dalam mengembangkan usaha agrowisata Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar. 4. Untuk mengetahui prioritas strategi yang baik untuk diterapkan dalam Colomadu, Karanganyar. D. Kegunaan Kegunaan dari penelitian Strategi Pengembangan Usaha di Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kebun Benih Hortikultura Tohudan, Colomadu, Karanganyar hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dari
5 mahasiswa mengenai strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha agrowisata di kebun tersebut. 2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, penelitian ini diharapkan dapat mendukung kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan. 3. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Pertanian UNS Surakarta. 4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai cara perumusan strategi dengan metode analisis SWOT dan QSPM sehingga pembaca dapat melakukan penelitian dengan metode serupa di lokasi yang berbeda.