BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode. secara luas dalam penelitian ilmu sosial (Stokes, 2006).

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional. Cross sectional adalah penelitian non. data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mencari hubungan. faktor usia, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan sumber

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa dosen yang memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV ANALISIS DATA

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:2) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas atau besar, yakni populasinya heterogen dan terdiri atas kelompok yang masing-masing heterogen, maka caranya adalah berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Cluster dilakukan dengan cara melakukan randomisasi dalam dua tahap yaitu ramdomisasi untuk cluster/menentukan sampel daerah kemudian randomisasi/ menentukan orang/unit yang ada di wilayahnya/dari populasi cluster yang terpilih (Hidayat, 2009). Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif korelasi (Hidayat, 2009) yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan persepsi remaja tentang seks, perilaku seksual remaja serta mengidentifikasi hubungan antara pengatahuan dan persepsi remaja tentang seks dengan perilaku seksual pada remaja di SMA Negeri 1 Waikabubak. 47

48 1.2 Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel prediktor, risiko, atau kausa. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pengetahuan dan persepsi. 2. Variabel Dependen (variabel terikat) Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau event. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah perilaku seksual. 1.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan judul di atas variabel independennya adalah pengetahuan dan persepsi, sedangkan variabel dependennya adalah perilaku seksual, sehingga defenisi operasionalnya adalah:

49 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan Wawasan/pemahaman siswa 1: Salah Nominal tentang hal-hal yang berkaitan dengan seks. 2: Benar 2 Persepsi Bagaimana siswa 1: Sangat tidak Nominal menginterpretasikan dan memberikan arti tentang halhal yang berkaitan dengan seks. setuju 2: Tidak setuju 3: Tidak tahu 4: Setuju 5: Sangat setuju 3 Perilaku Seksual Segala tingkah laku siswa yang didorong oleh hasrat seksual. 1: Tidak pernah 2: Pernah 3: Sering 4: Terusmenerus Nominal 1.4 Karakter Responden 1. Siswa yang sekarang sekolah di SMA Negeri 1 Waikabubak 2. Berusia antara 15-18 tahun 3. Belum menikah 4. Dalam keadaan sehat 5. Bersedia menjadi responden

50 1.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang valid dan reliable maka dilakukan pengumpulan data dengan cara peneliti membagi kuisioner pada responden untuk dijawab dan kemudian dikembalikan kepada peneliti untuk dianalisis. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling dengan memilih salah satu SMA yang ada di Kabupaten Sumba Barat yaitu SMA Negeri 1 Waikabubak. Cara penetapan jumlah sampel menggunakan ketentuan (Arikunto, 2002) berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait pengetahuan dan perilaku pada individu, yaitu 10% dari jumlah responden yang ada, maka peneliti mengambil 10% dari jumlah siswa di SMA Negeri 1 Waikabubak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, yang terdiri atas kuisioner pengetahuan dan persepsi tentang seks serta perilaku seksual pada siswa di SMA Negeri 1 Waikabubak dan juga data demografi. Kuisioner ini menggunakan skala Likert yang berisi pernyataan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan persepsi siswa tentang seks, dan kuisioner yang berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi perilaku seksual siswa. Kuisioner ini dimodifikasi oleh peneliti dengan cara mengambil contoh-contoh kuisioner dari penelitian sebelumnya dan ada juga pernyataan dan pertanyaan dalam kuisioner ini yang

51 dirancang sendiri oleh peneliti sesuai landasan teori, sehingga harus dilakukan uji validitas dan reabilitas. Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut (Wijaya, 2009). a. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau seberapa jauh kecermatan alat ukur dapat mengungkap dengan jitu gejala-gejala atau bagian-bagian yang hendak diukur (Wijaya, 2009). Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t kemudian baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya (Hidayat, 2009). Validitas alat ukur diketahui dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total, Sedangkan untuk kriteria validitas digunakan kriteria yang menyebutkan

52 bahwa suatu alat tes valid apabila memiliki koefesien korelasi item total 0,25 (Suryabrata, 2000). Untuk perhitungan validitas kuisioner Hubungan antara Pengetahuan dan Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual pada Remaja di SMA Negeri 1 Waikabubak digunakan Rumus Pearson Product Moment : r hitung = n (ΣXY) - (ΣX).(ΣY) {n.σx 2 - (ΣX) 2 }.{n.σy 2 - (ΣY) 2 } Keterangan: r hitung ΣXi ΣYi n : Koefisien korelasi : Jumlah skor item : Jumlah skor total (item) : Jumlah responden untuk tabel t α = 0,25 derajat kebebasan (dk = n-2). Jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t tabel tidak valid.

53 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 13.69 10.955.267.778 VAR00002 13.69 10.903.297.777 VAR00003 14.08 10.020.385.772 VAR00004 14.23 9.340.638.750 VAR00005 13.82 10.204.434.768 VAR00006 13.72 10.734.336.775 VAR00007 13.67 11.333.082.786 VAR00008 14.15 9.660.507.761 VAR00009 13.77 10.603.323.775 VAR00010 13.67 11.439.012.788 VAR00011 13.62 11.506.000.785 VAR00012 13.67 11.333.082.786 VAR00013 14.15 9.870.435.767 VAR00014 14.05 10.734.158.790 VAR00015 14.38 9.453.713.747 VAR00016 13.92 10.494.262.781 VAR00017 14.00 9.474.590.754 VAR00018 14.08 9.494.565.756 VAR00019 13.69 11.061.207.781 VAR00020 13.64 11.447.031.786 Dari tabel 3.2 di atas menjelaskan bahwa instrumen pra penelitian variabel pengetahuan mempunyai 7 item yang tidak valid yaitu item nomor 7, 10, 11, 12, 14, 19, dan 20 karena nilai koefesien korelasi item total lebih kecil dari 0,25 sehingga item tersebut harus dihilangkan dalam penelitian berikutnya, dan terdapat 13 item yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 15, 16, 17, dan 18 karena nilai koefesien korelasi item total lebih besar dari 0,25 sehingga dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

54 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 82.50 18.051.260.800 VAR00002 82.32 16.943.218.810 VAR00003 82.27 16.769.455.790 VAR00004 82.52 18.204.244.801 VAR00005 82.45 17.485.398.794 VAR00006 82.27 17.025.214.809 VAR00007 81.98 16.487.491.787 VAR00008 81.98 16.948.372.794 VAR00009 82.37 16.087.510.785 VAR00010 82.35 16.951.454.790 VAR00011 82.27 16.615.435.790 VAR00012 82.12 16.163.566.782 VAR00013 82.20 16.882.347.796 VAR00014 82.40 17.067.471.790 VAR00015 82.48 17.692.363.796 VAR00016 82.27 16.871.426.791 VAR00017 81.82 17.174.370.794 VAR00018 82.50 17.436.395.794 VAR00019 81.98 17.410.255.801 VAR00020 81.85 17.003.404.793 Dari tabel 3.3 di atas menjelaskan bahwa instrumen pra penelitian variabel persepsi mempunyai 3 item yang tidak valid yaitu item nomor 2, 4, dan 6 karena nilai koefesien korelasi item total lebih kecil dari 0,25 sehingga item tersebut harus dihilangkan dalam penelitian berikutnya, dan terdapat 17 item yang valid yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 karena nilai koefesien korelasi item total lebih besar dari 0,25 sehingga dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

55 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 32.13 13.856.246.721 VAR00002 31.85 13.772.292.716 VAR00003 31.38 12.497.424.702 VAR00004 31.75 14.141.213.724 VAR00005 31.50 14.615.204.722 VAR00006 32.10 13.785.340.712 VAR00007 32.10 13.169.374.708 VAR00008 32.10 13.528.293.717 VAR00009 32.18 14.097.190.727 VAR00010 30.65 15.310.000.728 VAR00011 32.20 13.344.279.721 VAR00012 31.80 11.600.595.678 VAR00013 32.30 12.523.598.684 VAR00014 32.53 13.897.521.704 VAR00015 32.60 14.656.358.717 VAR00016 32.63 14.958.267.722 VAR00017 32.63 14.651.524.715 VAR00018 32.65 15.310.000.728 VAR00019 32.65 15.310.000.728 VAR00020 29.65 15.310.000.728 Dari tabel 3.4 di atas menjelaskan bahwa instrumen pra penelitian variabel perilaku mempunyai 8 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 4, 5, 9, 10, 18, 19, dan 20 karena nilai koefesien korelasi item total lebih kecil dari 0,25 sehingga item tersebut harus dihilangkan dalam penelitian berikutnya, dan terdapat 12 item yang valid yaitu nomor 2, 3, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 karena nilai koefesien korelasi item total lebih besar dari 0,25 sehingga dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

56 b. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap (Wijaya, 2009). Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus di antaranya: rumus belah dua dan Spearman Brown, (jika untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes) Kuder Richardson 20, Anova Hoyt, dan Alfa (Hidayat,2009). Untuk menghitung reliabilitas kuisioner Hubungan antara Pengetahuan dan Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual pada Remaja di SMA Negeri 1 Waikabubak digunakan rumus Spearman Brown: r 11 = 2. r b 1+ r b Keterangan: r 11 r b : Koefisien reliabilitas internal seluruh item : Korelasi product moment antara belahan Ketika menggunakan metode ini sebaiknya pertanyaan adalah berjumlah genap sehingga memudahkan untuk dibelah.

57 Untuk melihat apakah reliable kuisioner baik atau tidak, maka peneliti menggunakan standar reliable menurut Azwar (2002) sebagai berikut : α < 0,7 : tidak reliabel 0,7 α 0,8 : cukup 0,8 α 0,9 : baik 0,9 α 1,0 : sangat baik Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.806 13 Dari table 3.5 di atas menjelaskan 13 item pada variabel pengetahuan dengan nilai Koefisien alpha = 0,806. Hal ini berarti instrumen pengetahuan adalah reliabel dengan standar baik dan dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

58 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.822 17 Dari table 3.6 di atas menjelaskan 17 item pada variabel persepsi dengan nilai Koefisien alpha = 0,822. Hal ini berarti instrumen persepsi adalah reliabel dengan standar baik dan dapat digunakan pada penelitian selanjutnya. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.738 12 Dari tabel 3.7 di atas menjelaskan 12 item pada variabel perilaku dengan nilai Koefisien alpha = 0,738. Hal ini berarti instrumen persepsi adalah reliabel dengan standar cukup dan dapat digunakan pada penelitian selanjutnya.

59 1.6 Teknik Analisa Data Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Korelasi yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Analisis ini merupakan langkah awal untuk melakukan analisis dan uji statistik lebih lanjut (Hidayat, 2009). Untuk analisis data, peneliti menggunakan bantuan program komputer (SPSS versi 16.0), yang presentasenya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, standar deviasi meliputi data pengetahuan, persepsi dan perilaku seksual siswa di SMA Negeri 1 Waikabubak. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan persepsi tentang seks dengan perilaku seksual pada siswa di SMA Negeri 1 Waikabubak, diuji dengan menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank (Rho). Analisis data dalam penelitian, hubungan antara pengetahuan dan persepsi tentang seks dengan perilaku seksual ini menggunakan uji statistik korelasi Spearman Rank (Rho) dengan derajat kemaknaan atau tingkat signifikasi (< α = 0,05). Sedangkan untuk menentukan kekuatan hubungan kedua variabel dapat dilihat dari koefesien korelasinya pada (Tabel 3.8).

60 Tabel 3.8 : Interpretasi Nilai r Besarnya Nilai r 0.800 1.000 0.600 0.800 0.400 0.600 0.200 0.400 0.000 0.200 Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi) Sumber : Sutrisno Hadi dalam Suharsimi A (2002) Dari hasil perbandingan tersebut akan ditentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Apabila hasil uji statistik dengan Spearman Rank (Rho) menunjukkan p < α 0,05, maka hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternatif diterima, artinya ada hubungan antara kedua varibel yang diuji. 1.7 Etika Penelitian Masalah etika dalam penelitian yang menggunakan subyek manusia menjadi issue central yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subyek yang digunakan adalah manusia, maka penelitian harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2003). Persetujuan dan kerahasiaan responden adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan ethical clearance kepada pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian, agar tidak terjadi

61 pelanggaran terhadap hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan menjadi subyek penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait, maka peneliti akan memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip etika penelitian yang berlaku. Adapun prinsip-prinsip dalam etika penelitian adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent (pernyataan persetujuan) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati haknya. 2. Anonymity (tanpa nama) Kerahasiaan responden harus terjaga dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data maupun pada lembar kuisioner, tetapi hanya dengan memberikan kodekode tertentu sebagai identifikasi responden.

62 3. Confidentiality (kerahasiaan) Informasi yang diberikan responden akan terjamin kerahasiaannya karena peneliti dalam pemanfaatan informasi yang diberikan responden hanya menggunakan kelompokkelompok data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.