Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

dokumen-dokumen yang mirip
WELL LOG INTRODUCTION

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisis Petrofisika Batuan Karbonat Pada Lapangan DIF Formasi Parigi Cekungan Jawa Barat Utara

GEOPHYSICAL WELL LOGGING (PENLOGAN SUMUR GEOFISIK )

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN X

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

PENENTUAN CEMENTATION EXPONENT (m) TANPA ADANYA CLEAN ZONE DAN WATER BEARING PADA RESERVOAR KARBONAT

IDENTIFIKASI KEBERADAAN REKAHAN PADA FORMASI KARBONAT MELALUI REKAMAN LOG DAN BATUAN INTI

ANALISIS DATA WELL LOG

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL FORMASI KAIS PADA LAPANGAN Y

Proposal Praktek Kerja Lapangan

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

EVALUASI DAN INTERPRETASI LOG DI LAPISAN X PADA LAPANGAN Y UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN HIDROKARBON

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB IV UNIT RESERVOIR

INTERPRETASI LOG SONIK UNTUK DETEKSI REKAHAN. Tugas Akhir. Oleh: WAHISH ABDALLAH IMAN NIM

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARADARI DATA WELL LOGGING DI DAERAH X, AMPAH BARITO TIMUR

INTERPRETASI SEBARAN BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING DI DAERAH BLOK X PULAU LAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lingkungan Pengendapan Area FTM Cekungan Banggai Sula Sulawesi

WELL LOG & MUD LOG KELOMPOK 2

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENENTUAN ZONA PRODUKTIF DAN PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL DENGAN MENGGUNAKANDATA LOGGING PADA LAPANGAN APR

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

PREDIKSI POTENSI HIDROKARBON SECARA KWALITATIF STRUKTUR RANTAU DAN KUALA SIMPANG BARAT BERDASARKAN EVALUASI RST

Yulia afriani, Makhrani., S.Si, M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT (* Jurusan fisika Prodi Geofisika, UNHAS*)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Petrophysical Analysis and Multi-attribute Seismic for Reservoir Characterization in Field Norwegia

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

Kata kunci : petrofisika, analisis deterministik, impedansi akustik, volumetrik

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERKIRAAN VOLUME GAS AWAL DI TEMPAT MENGGUNAKAN METODE VOLUMETRIK PADA LAPANGAN POR

Rani Widiastuti 1, Syamsu Yudha 2, Bagus Jaya Santosa 3

BAB III TEORI DASAR 3.1 Ruang Lingkup Evaluasi Formasi 3.2 Metode Metode Evaluasi Formasi

1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMODELAN RESERVOIR

PERHITUNGAN WATER SATURATION (S W ) MENGGUNAKAN PERSAMAAN ARCHIE, PERSAMAAN INDONESIA DAN METODE RASIO RESISTIVITAS

BAB II TINJAUAN UMUM SUMUR

Aplikasi Well Logging dalam Evaluasi Formasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI WELL LOGGING DALAM EVALUASI FORMASI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

Porositas Efektif

BAB III TEORI DASAR. Mekanisme penjalaran gelombang seismik didasarkan pada beberapa hukum

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB II PRINSIP DASAR WELL LOGGING

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Dasar Seismik

Fisika Batuan 2 sks/ MFG 2943

Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang

BAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS

EVALUASI FORMASI BATURAJA BERDASARKAN PARAMETER PETROFISIKA PADA FORMASI BATURAJA, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

Tata cara pencatatan akuifer dengan metode logging geolistrik tahanan jenis short normal (SN) dan long normal (LN) dalam rangka eksplorasi air tanah

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Analisa Log. BAB III Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi menjadi hal yang sangat penting tidak terkecuali PT. EMP Malacca Strait

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Peta Kontur Isopach

PENERAPAN TEKNOLOGI RESERVOIR SATURATION TOOL DI LAPANGAN PERTAMINA BUNYU KALIMANTAN TIMUR

BAB III ANALISA GEOMEKANIKA DAN REKAHAN

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

Proses Pemboran Sumur CBM. Rd Mohammad Yogie W

BAB I PENDAHULUAN. fosil, dimana reservoir-reservoir gas konvensional mulai mengalami penurunan

Cut-off Porositas, Volume shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan Sumatra Selatan

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

Transkripsi:

WELL LOG 1. Maksud dan Tujuan Maksud : agar praktikan mengetahui konsep dasar mengenai rekaman sumur pemboran Tujuan : agar praktikan mampu menginterpretasi geologi bawah permukaaan dengan metode rekaman sumur bor terutama pada tipe batuan dan kandungannya (minyak, air tawar, air formasi, gas dan batubara) 2. Dasar Teori Well logging atau biasa disebut borehole logging merupakan salah satu metode geofisika dimana memberikan data yang akurat mengenai kedalaman serta ketebalan suatu formasi geologi dari lubang bor. Dasar pembuatan log ini biasanya dari serbuk pengeboran (cutting) dan inti pengeboran (coring) sedangkan untuk sifat fisik batuannya berupa tingkat kekerasan batuan dari initerpretasi kecepatan laju pengeboran per satuan waktu. Terdapat bermacam-macam log petrofisik yaitu: Log Spontaneous Potential (SP log) Gamma Ray Log Resistivity Log Sonic Log Formation Density Log Neutron Log Log Caliper Image Log Peralatan-peralatan umum yang digunakan adalah sonde, kabel, dan truk pengeboran yang berguna untuk menarik kabel serta untuk mempermudah logging karena pada truk ini terdapat generator, peralatan control di permukaan misalnya computer, peralatan bawah permukaan misal sonde dan catridge serta peralatan untuk merekam yaitu tape atau film. Prinsip kerja well logging terutama adalah dengan memasukkan peralatan logging yang berisi sensor elektronik ke dalam lubang bor namun, untuk tiap jenis log memiliki prinsip kerja masing-masing tergantung parameter yang akan digunakan. Log Spontaneous Potential (SP Log) 1 Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

Perekaman log SP dengan menggunakan elektroda tunggal yang dimasukkan pada lubang bor untuk mengukur perbedaan voltasi antara elektroda dengan elektroda tanah. Log SP ini digunakan sebagai indikator salinitas air formasi. Gamma Ray Log Peralatan gamma ray menggunakan detektor sinar gamma dan dihubungkan pada alat pengukur di permukaan. Sumber radioaktif yang digunakan yaitu uranium, thorium dan potassium. Pada prinsipnya, detektor akan merekam panjang gelombang dan frekuensi dari sinar gamma yang dipancarkan pada lapisan batuan. Bagi batuan yang banyak mengandung unsure radioaktif misalnya serpih maka akan memberikan nilai yang tinggi,. Kenampakan pada grafik berupa kurva yang menjorok ke kanan. Sedangkan pada batuan yang kurang atau tidak mengandung unsure radioaktif akan memberikan nilai yang rendah dan kenampakannya berupa kurva yang menjorok ke kiri. Resistivity Log Metode ini terutama untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (minyak, gas dan air) pada sepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Dalam pengukuran resistivity log, terdapat tiga jenis penetrasi resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak. Sednagkan peralatan resistivity yaitu laterologs, induction logs, electric logs, dielectric logs dan microresistivity logs. Nilai resistivitas fluida dapat dibedakan satu sama lain. Air garam memiliki nilai resistivitas yang sangat rendah, sedangkan hidrokarbon (minyak-gas) memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi. Sehingga resistivity log ini merupakan petunjuk yang penting untuk indikasi keberadaan hidrokarbon. Sonic Log Prinsip kerjanya adalah dengan merekam waktu yang diperlukan suatu gelombang akustik untuk melalui batuan dalam ukuran panjang tertentu. Kecepatan gelombang ini dipengaruhi oleh densitas batuan. Semakin padat suatu batuan, 2 Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

semakin cepat gelombang merambat. Begitu pula sebaliknya sehingga log ini berguna sebagai petunjuk porositas. Formation Density Log Density log digunakan untuk mengukur densitas elektron yang dinyatakan sebagai bulk density. Prinsip kerjanya yaitu sinar gamma dipancarkan oleh sumber dan masuk ke dalam formasi membentuk gumpalan dan kemudian keluar dan diterima oleh receiver. Banyak sedikitnya elektron mempengaruhi energi yang terukur pada receiver. Formation density log diaplikasikan untuk menentukan porositas batuan dan bersama neutron log berguna untuk menentukan jenis fluida yang terkandung pada batuan. Neutron Log Pada log ini menggunakan asumsi bahwa semakin banyak unsure hidrogen maka batuan akan semakin porus. Prinsip kerja berupa pemancaran neutron oleh sumber dan perekaman neutron-neutron yang kembali oleh receiver. Semakin banyak neutron yang kembali maka hidrogen pada formasi semakin sedikit. Begitu pula sebaliknya. Semakin sedikit neutron yang kembali maka hidrogen pada formasi semakin banyak. Bersama density log, neutron log berguna untuk menentukan jenis batuan dan tipe fluida yang mengisi pori-pori batuan. Log Caliper Log ini digunakan untuk mengukur diameter lubang bor serta ketebalan mud cake. Diameter lubang bor akan langsung terbaca pada log caliper sednagkan ketebalan mud cake dengan melihat selisih diameter lubang bor dengan bit size (ukuran pahat bor). Image log Image log merupakan pengembangan dari microresistivity log yang dikalibrasikan dalam bentuk warna. Hal ini menyebabkan terlihatnya tekstur batuan, struktur batuan dan struktur geologi dapat terlihat jelas. Gunanya untuk menampilkan kondisi dinding lubang bor secara jelas. Penggunaan data log selain diaplikasikan untuk identifikasi porositas batuan, permeabilitas batuan, dan perhitungan water saturation juga digunakan untuk penentuan keberadaan dan besarnya kandungan minyak serta gas 3 Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

(hidrokarbon). Keberadaan hidrokarbon dapat diketahui dengan keterkaitan antara gamma ray log, resistivity log serta neuton-density log. Dari gamma ray log dapat ditentukan jenis batuan yang bisa menjadi reservoir rock yaitu batupasir dimana kandungan unsur radioaktifnya rendah. Dari resistivity log akan diketahui ada tidaknya hidrokarbon pada batupasir tersebut dimana bila mengandung hidrokarbon maka akan menujukkan nilai resistivity yang tinggi. Dari neutron log dan density log akan diketahui jenis hidrokarbon yang terkandung yang ditunjukkan oleh kurva yang saling bertampalan. Apabila pertampalannya besar dengan nilai neutron log yang kecil, menujukkan adanya gas sedangkan bila pertampalannya relatif lebih kecil menunjukkan keterdapatan minyak. DAFTAR PUSTAKA 4 Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

Bateman,M.Richard,1985,Open-Hole Log Analysis and Formation Evaluation.International Human Resources Development Corporation.Boston. Dosen dan Staff Asisten Praktikum Sedimentologi,Panduan Praktikum Sedimentologi.Laboratorium Sedimentografi Jurusasn Teknik Geologi FT- UGM.Yogyakarta. 5 Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II