CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

dokumen-dokumen yang mirip
CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

1. Aku Ingin ke Bandung

semoga hujan turun tepat waktu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Then, something unexpected happened.

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

AKU AKAN MATI HARI INI

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Dahulu kala di Cina ada seorang anak laki-laki bernama Ping yang sangat menyukai bunga. Apapun yang dia tanam menjadi mekar.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Not Just A Friendship, We Are Big Family

My Love Just For You vol1

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Pemilik jiwa yang sepi

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Butterfly in the Winter

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

benaya DAN DARA hal dep.indd 1 10/03/ :00:39

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

NEGERI PRAYOGI. Sudah dua hari aku libur semester ganjil. Tidak sampai enam bulan lagi aku akan menempuh

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

Kisah Kasih Mungil. kumpulan cerita pendek

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

SATU. Plak Srek.. Srek

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Kegiatan Sehari-hari

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Perjodohan... Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidupku.

beranjak, dan segera menghampiri meja kasir. Ketika aku memegang kopi ku, tiba-tiba dari arah berlawanan seseorang

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Tekadku Karena Mimpiku

Bab 1. Awal Perjuangan

Menjalani Hukuman 85

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

It s a long story Part I

Si Fero yang Tinggi Hati

Jingga Senja kazuka s publisher

Belajar Memahami Drama

Cermin. Luklukul Maknun

Transkripsi:

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH UNTUK DUKUNGAN DAN KOMENTAR BISA MELALUI EMAIL: isan.only@gmail.com JIKA KAU MENYUKAI NOVEL INI MOHON DILIKE ATAU SHARE DEMI KELANCARAN UPDATE ^_^

BAB I Pagi!! Mei menyapaku seperti biasanya. Setiap pagi gadis dengan rambut pirang dan berparas riang itu selalu lewat di depan rumahku saat ia pergi ke sekolah. Ia sendiri merupakan tetanggaku yang rumahnya berada sekitar tiga blok dari sini. Walau agak jauh, tapi jalur ke sekolahnya searah dengan rumahku, sehingga setiap pagi ia selalu menyempatkan diri untuk menyapaku. Ah, pagi juga Mei. Wah seperti biasanya, semangatmu kalau di pagi hari selalu berkobar ya, balasku sambil setengah tersenyum. Ia tetap mempertahankan senyumnya, memberi kesan semangat yang dalam dalam setiap kata yang akan diucapkannya, Yup. Harinya cerah sih, bikin mood bagus hari ini... Ia terdiam sesaat. Ummm.... Jari telunjuknya menyentuh dagu, mengindikasikan kalau dia ragu dalam bertanya. Aku menunggunya beberapa detik sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengeluarkan rasa penasarannya, Sore ini mas Arya free nggak? Eee... Sepertinya sih aku nggak sibuk sore ini, tapi kalau ada perlu sebaiknya sms aja terlebih dahulu. Biasanya kalau ada apa-apa dadakan sih... Balasku. Oh... Ia terdiam lagi, mungkin kecewa. Mungkin balasan yang ia harapkan adalah ada apa? atau aku tidak ada kesibukan. Jawaban tersebut malah membuatku terikat sehingga sebisa mungkin aku menghindarinya. Dari jawabanku itu biasanya balasannya adalah pernyataan atau keinginan dari sang pengutara pertanyaan itu sendiri. Aku ingin mendiskusikan novel yang aku buat dengan mas Arya, tapi kalau mas Arya gak sibuk sih, hhehehe... Ia menggaruk kepala bagian belakangnya. Biasanya hal ini dilakukan karena takut pada penolakan walau mengharapkannya. Aku sendiri menyebutnya setengah keberanian atau bisa juga disebut kekhawatiran. Hoo, jadi kamu sekarang tertarik menulis novel. Sepertinya menarik, ntar sms aja ya, jawabku sambil tersenyum. Mei mengangguk dan pamit melanjutkan perjalanan ke sekolahnya. Sebelumnya ia sempat memberi salam kepadaku sambil melambaikan tangan. Balasanku hanya mengangguk dan tersenyum, untuk mempertahankan image kedewasaanku.

Aku kembali melanjutkan rutinitas pagi hariku, yaitu menyiram bunga di halaman. Walau aku tidak terlalu menyukai bunga, hanya saja bunga ini seperti amanat yang diserahkan oleh pemilik rumah yang aku diami agar tetap dijaga. Ya, rumah ini bukanlah rumahku, aku hanya diam sementara di rumah ini untuk beberapa bulan. Aku diam di sini pun tak tahu kenapa. Aku hanya merasa akan menemukan jawaban yang aku cari, jawaban yang bahkan aku sendiri tidak tahu pertanyaannya. Setengah berfikir aku menunggu kedatangan seseorang yang akan menyapaku berikutnya. Aku menghela nafas panjang dan menggerutu, Sigh, anak itu pasti bakal lewat sini lagi ya. Yo, om. Apa maksudnya,anak itu pasti bakal lewat sini lagi? Ya, sesuai prediksi. Anak laki-laki berseragam SMA tiba-tiba muncul di sampingku, namanya Stein. Rambutnya pirang, bukan dicat, melainkan natural. Seingatku walau ibunya adalah orang asli sini, ayahnya adalah orang jerman. Aku tidak mengenal orangtuanya, tapi Mei pernah bercerita tentang anak ini. Bukan aku tertarik, tapi anak ini tidak mempunyai tata krama berbicara terhadap orang yang lebih tua. Udah aku bilang, umurku baru 23 tahun dan kamu sendiri sudah 18 tahun. Aku lebih cocok dipanggil kaka dibandingkan dengan om, kataku. Ia tidak menghiraukanku, dengan santainya memiringkan kepalanya sambil mengorek telinga kanannya dengan jari kelingking. Aku berusaha untuk tetap sabar, walau sedikitnya kata-kata kesal berulang dalam hati. Yah, aku tahu berceramah kepadanyapun percuma. Anak ini adalah tipe anak yang tidak akan mau mendengarkan nasihat siapapun bahkan orang yang lebih tua darinya. Kembali aku menghembus nafas panjang, Sigh, jadi sekarang kamu ingin apa? Bukannya kamu seharusnya buru-buru ke sekolah? Buru-burupun percuma sih. Lagian sudah pasti terlambat juga, jawabnya. Aku menghela nafas untuk kesekian kalinya. Aku ingin menceramahinya, tapi aku sadar aku tidak mempunyai hak untuk melakukan itu. Kalau dibandingkan, masa laluku sama dengan anak ini. Aku sama sekali tidak ada niat untuk sekolah, dan aku hanya datang ke sekolah agar presensiku tidak lebih kurang dari batas presensi minimal. Ia belum megucapkan alasannya kenapa berada di sini, tapi aku hanya berkata dengan setegah niat, Do what ever you want... Hening sesaat dan akhirnya ia berkata, Ah, kenapa aku ke sini ya?

Anak ini berusaha memancing emosiku. Aku mencoba untuk mengendalikan nafasku. Aku bukanlah orang yang suka main tangan, tapi kalau dipancing seperti ini rasanya paling tidak aku ingin menjitak kepala anak ini. Ah, tapi sudahlah, melakukannyapun tidak bisa menyelesaikan masalah. Ah ya sudahlah, sepertinya aku kesini juga tidak akan menyelesaikan masalah. Ya udah aku pergi ya, katanya setengah tertawa dengan nada sedikit mengejek. Aku hanya dapat menghela nafas dan berbisik, Just go... Ia tidak menghiraukan dan berlari menuju arah sekolahnya. Anak itu... Desahku. Aku menyelesaikan siraman bunga yang terakhir. Paling tidak keributan di pagi ini hanya sebentar, walau sedikit memancing emosi. Anu... Saat aku berbalik badan menuju rumah, terdengar suara perempuan yang sepertinya menegurku. Aku menghela nafas berharap bukan anak-anak itu lagi yang menghampiriku. Ah... Ia sepertinya sedikit kaget ketika aku berbalik badan. Ia kemudian tersenyum. Sekilas ku lihat kedua tangannya menggenggam satu sama lain dan diletakkan kebawah seakan mencoba menarik sesuatu. Usianya terlihat lebih muda dariku, mungkin sekitar 19 tahun. Ia tidak mengenakan seragam jadi menurutku dia bukanlah seorang siswa sekolahan. Rambutnya hitam panjang terurai, mengenakan baju dan rok panjang berwarna biru. Senyumnya terlihat ramah. Ketika tersenyum matanya menyipit tapi masih terlihat tatapannya lurus ke arah mataku. Itu bunga apa ya namanya? Katanya sambil menunjuk salah satu jenis bunga yang terdapat di halamanku. Warna kelopak bunga itu putih dengan puting sari berwarna kuning. Nama bunga itu lilium, orang kita menyebutnya lili, Jawabku. Ia mengangguk seakan mengerti, kemudian ia mengambil nota dan pulpen di saku kanannya yang tadinya tidak terlihat di sana. Ia sepertinya penggemar bunga. Tapi seorang penggemar bunga pasti mengenali bunga lili yang namanya cukup pasaran di Indonesia, tapi jarang terlihat karena di wilayah tempat tinggalku jarang ada orang yang menanam bunga maupun tanaman hias. Mungkin hanya rumah kontrakkan ku inilah yang terlihat paling segar. Penelitian? Tanyaku. Ia menggeleng. Aku sudah lama tidak pernah melihat bunga, tapi entah kenapa ketika melihat bunga itu aku menjadi tertarik, katanya sambil tetap konsentrasi terhadap tulisannya. Aku penasaran dan

berjalan mendekatinya, mencoba melihat nota di tangannya. Ia sepertinya sedang keasyikan sehingga tidak menyadari pergerakkanku. Tulisan yang kulihat adalah seperti ini, Hari ini aku telah menemukan sebuah bunga yang tidak pernah aku lihat. Sebuah bunga segar berkelopak putih dengan mahkota yang sangat menawan berwarna kuning. Aku melihatnya di sebuah rumah di dekat rumahku d Jadi ini semacam buku harian? Suaraku mengagetkannya. Tiba-tiba ia menutup bukunya dan mundur ke belakang. Ia meletakkannya di dada sambil menggeleng keras. Kemudian terdiam. Lama. Sampai aku memulai mengeluarkan suara, A... Ma...maaf mengganggu permisi! Ia berlari menjauh. Aku berdiri mematung, mencoba mencerna apa yang telah aku lakukan sehingga menakutinya. Aku menunduk, terlihat sebuah kertas kecil, mungkin terjatuh. Perlahan aku memungutnya dan memasukkannya ke dalam saku bajuku. Aku kembali menghela nafas lagi. Tak mau berfikir aku melanjutkan aktfitasku di dalam rumah. Menulis novel.

Tentang penulis: Nama asli penulis adalah M Ihsan diputra. Asli Banjarmasin tujuh turunan dan merasakan awal dunia pada tanggal 29 february 1992. Sekarang sedang menempuh kuliah di Teknik Informatika Brawijaya, Malang. Hobinya macam-macam, dan kesukaannyapun macam-macam. Paling suka manga, kedua game, ketiga anime, dan yang lainnya cuman sarapan pendukung. Mudah galau jika dengar musik sedih tapi mudah semangat jika dapat uang. Pandangan hidupnya: Lakukan segala yang disukai selama itu benar dan tidak menyusahkan orang lain.