By : Angga Hapsila, SE.MM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB II URAIAN TEORITIS. A. Penelitian Terdahulu Tashia (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor

BAB II KERANGKA TEORI. dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat Pengertian Lembaga Keuangan Non- Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. sangat fundamental dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB III LANDASAN TEORI. bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Tegasnya, kreditor percaya

EVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI UPAYA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berdasarkan persejuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

M. Aditya Jaya Perdana Topowijono Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara yakni dengan cara tunai maupun kredit. Penjualan secara tunai akan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PEMBERIAN KREDIT BAGI USAHA KECIL DAN... MENENGAH (UKM) PADA BANK JATIM KANTOR CABANC BANYl1WANGI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. golongan-golongan yang telah ditentukan oleh pihak Bank BTN. 1. Pembiayaan lancar, yaitu pembiyaan yang memenuhi kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehari-hari yang menuntut masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa bank. Para

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERNAL YANG DITERAPKAN (STUDI PADA BPR X KABUPATEN GRESIK)

BAB V PEMBAHASAN. A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI. Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).

Lampiran 1. Daftar istilah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB VI MANAJEMEN KREDIT 1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT 2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT 3. KUALITAS KREDIT 4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET

PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT Dalam pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Ada beberapa prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan: A. Analisa 5 C B. Analisa 7 P Dan C. Studi Kelayakan

A. Analisa 5 C Prinsip pemberian kredit dengan analisa 5 C meliputi ; Character Maksudnya adalah mengetahui sifat atau watak dari seorang calon debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan yang tercermin dari latar belakang, keadaan keluarga dll. Capasity Maksudnya adalah melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba Capital Maksudnya adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank karena biasanya bank tidak bersedia membiayai suatu usaha 100%

Colleteral Maksudnya adalah adanya jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan keabsahannya harus diteliti Condition Maksudnya dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai kondisi ekonomi sekarang dan masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing

B. Sementara Penilaian dengan 7P Meliputi : 1) Personality Maksudnya menilai nasabah dari kepribadiaannya atau tingkah lakunya sehari-hari atau masa lalunya. 2) Party Maksudnya mengklafisikasikan nasabah kedalam klafisikasi tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya 3) Perpose Maksudnya untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah

4) Prospect Maksudnya yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak 5) Payment Maksudnya bagai mana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperoleh 6) Profitability Maksudnya adalah menganalisa kemampuan nasabah dalam mencari laba, apakah dengan tambahan kredit yang diperoleh dari bank laba akan meningkat atau tetap sama. 7) Protection Maksudnya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank dapat terlindungi. Perlindungan dapat berupa barang, orang atau jaminan asuransi

C. Prinsip Penilaian Dengan Studi Kelayakan Prinsip ini digunakan terutama untuk kredit yang relatif besar. Prinsip penilaian dengan studi kelayakan meliputi : Aspek Hukum Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur seperti izin usaha, sertifikat tanah dll Aspek Pasar dan Pemasaran Merupakan aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan masa yang akan datang.

Aspek Keuangan Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam membiayai dan mengolah usahanya atau berapa besar biaya dibandingkan pendapatan Aspek Operasi/ Teknis Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruang, lokasi usaha dan kapsitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimiliki. Aspek Manajemen Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manausia yang dimiliki oleh perusahaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas

Aspek Ekonomi/ Sosial Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial yang timbul dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat Aspek Amdal merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul dengan adanya suatu usaha, kemudian cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan dalam pemberian kredit ini kita kenal sebagai prusedur pemberian kredit Secara umum prosedur pemberian kredit pada suatu badan hukum adalah : 1. Pengajuan Proposal a) Pengajuan proposal suatu kredit berisi keterangan tentang : Riwayat perusahaan, seperti : jenis bidang usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikannya, wilayah pemasaran

Tujuan Pengambilan Kredit, apakah untuk menigkatkan kapasitas produksi, mendirikan pabrik baru atau tujuan lainnya Besarnya kredit dan jangka waktu, menentukan besarnya jumlah kredit yang diinginkan dan lamanya waktu peminjaman Cara mengembalikan kredit, apakah dari hasil penjualan atau dengan cara lain

b) Pengajuan proposal dilampiri berkas : Akta pendirian perusahaan Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon kredit Tanda Daftar Perusahaan (TDP), selembar sertifikat yang dikeluarkan deperindag dan biasanya berlaku selama 5 tahun Foto kopi sertifikat yang dijadikan jaminan Daftar penghasilan bagi perorangan Kartu Keluarga (KK) bagi perorangan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Neraca dan laporan laba rugi

2) Penyelidikan Berkas Pinjaman Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen dokumen yang diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah megetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam penyelidika berkas hal yang harus diperhatikan adalah : Membuktikan kebenaran atau keaslian dari berkas-berkas yang ada, seperti sertifikat tanah, KTP dll

4) Wawancara Pertama Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan 3) Penilaian Kredit Dalam penilaian layak atau tidaknya suatu kredit disalurkan maka diperlukan suatu penilaian kredit. Penilaian dapat menggunakan 5C. 7P atau studi kelayakan untuk usaha yang lebih besar.

5) Peninjauan ke Lokasi (On The Spot) Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen maka langkah selanjutnya adalah melakukan peninjauan kelokasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa objek yang akan di biayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa yang tertulis dengan proposal 6) Wawancara ke Dua Wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas, mungkin ada kekurangan kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot. 7) Keputusan Kredit Keputusan kredit adalah menetukan apakah kredit layak untuk diberikan atau ditolak, jika layak maka disiapkan administrasinya yaitu: Akad kredit yang akan ditandatangani Jumlah uang yang diterima Jangka waktu kredit Biaya-biaya yang harus dibayar

8) Penandatanganan Akad Kredit Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari di berikannya kredit, sebelum kredit diberikan calon nasabah menandatangani akad kredit kemudia mengikat jaminan kredit dengan surat perjanjian 9) Realisasi Kredit Realisasi Kredit Diberikan Setelah penandatanganan akad kredit dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

KUALITAS KREDIT Kualitas kredit artinya semakin berkualitas kredit yang di berikan atau memang layak untuk disalurkan akan memperkecil resiko kredit tersebut bermasalah Agar kredit yang disalurkan berkualitas bank harus memperhatikan : A. Tingkat perolehan laba artinya jumlah laba yang akan diperoleh atas penyaluran kredit B. Tingkat resiko artinya resiko yang akan dihadapi terhadap kemunkinan melesetnya perolehan laba dari kredit yang disalurkan, seperti resiko infalsi, kompetisi, dll

Untuk menentukan berkualitas tidaknya suatu kredit perlu diberikan ukuran-ukuran tertentu, yaitu : 1. Lancar (pas), kredit dikatakan lancar apabila : Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga lancar Memiliki mutasi rekening yang aktif Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai 2.Dalam perhatian khusus (special mention), apa bila : Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang belum melampaui 90 hari Kadangkadang terjadi cerukan Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan Didukung dengan pinjaman baru

3. Kurang Lancar (substandard), apa bila : Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang melampaui 90 hari Sering terjadi cerukan Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan Frekunsi mutasi rekening relatif rendah Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur Dokumen pinjaman yang lemah 4. Diragukan (doubtful), apa bila : Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang melampaui 180 hari Terjadi cerukan yang permanen Terjadi wan prestasi Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun pengikat jaminan

5. Macet (loss), terjadi apabila : Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang melampaui 270 hari Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru Dari segi hukum dan kondisi pasar jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai yang wajar

TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET Penyelamatan kredit macet dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu : 1) Rescheduling yaitu dengan cara : a) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit Dalam hal ini debitur diberikan keringanan dengan perpanjangan waktu kredit misal dari 6 bulan menjadi 1 tahun. b) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran Dalam hal ini debitur diberikan keringanan dengan perpanjangan waktu pembayaran kredit misal dari 36 kali bayar menjadi 48 kali bayar.

2) Reconditioning Dengan mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti Kapitalisasi yaitu bunga dijadikan hutang pokok Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu Penurunan suku bunga, dimaksudkan agar lebih meringankan nasabah Pembebasan bunga, diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan bahwa nasabah sudah tidak akan mampu lagi membayar kredit tersebut 3) Restructuring yaitu dengan cara : Menambah jumlah kredit Menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai dan tambahan dari pemilik

4) Kombinasi Merupakan kombinasi dari ketiga metode diatas. Misal kombinasi misal kombinasi restructuring dengan reconditioning atau rescheduling dengan restructuring 5) Penyitaan Jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya itikat baik atau sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua utang-utangnya.