BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang. agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

BAB I PENDAHULUAN. berskala menengah dan kecil (home industry) dan memproduksi rokok kretek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

Metabolisme Karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

1 Universitas Kristen Maranatha

PROPOSAL PENYULUHAN BAHAYA ROKOK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak. Dampak negatif yang terjadi ialah perubahan gaya hidup, yaitu

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

I. PENDAHULUAN. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut dengan kertas atau daun. nipah. Menurut Purnama (1998) dalam Alamsyah (2009), rokok

CRITICAL ILLNESS. Dr. Syafri Guricci, M.Sc

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

Cch. Memerangi Kanker: Keputusan Anda, Pilihan Anda. Indonesian. Jangan Memperpendek Hidup Anda dengan Merokok Tembakau! Cross Cultural c1 Health

7 Manfaat Daun Singkong

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

TUGAS MAKALAH. Analisis Proses Bisnis. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Analisis Proses Bisnis (APB)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN SERBUK BIJI, DAUN KELOR UNTUK PENURUNAN KADAR NIKOTIN PADA TEMBAKAU TROWONO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Metabolisme Protein - 2

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

I. PENDAHULUAN. adalah perokok pasif. Bila tidak ditindaklanjuti, angka mortalitas dan morbiditas


Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm, berwarna putih dan coklat. Biasanya berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah, ditambah sedikit racikan seperti cengkeh, saus rokok, serta racikan lainya untuk menikmati sebatang rokok, perlu dilakukan pembakaran pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain. (blogspot.com/2008/02/bahaya-merokok) 2. Merokok Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen: komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi komponen partikurat. Asap rokok yang dihisap melalui mulut disebut mainstream smoke, sedangkan asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang diembuskan ke udara oleh 4

5 perokok disebut sidestream smoke. Sidestream smoke dapat mengakibatkan seseorang menjadi perokok pasif. (Sitepoe. Mangku.2000) 3. Zat-zat yang terkandung di dalam Rokok Racun utama di dalam rokok, diantaranya: a. Tar Merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok yang bersifat karsinogenik, sehingga tar ini diketahui menjadi penyebab kanker. b. Nikotin Zat yang mempengaruhi sistem syaraf dan ketergantungan pada pemakainya. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paruparu yang mematikan. c. Karbon monoksida Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Karbon monoksida ini mempunyai daya ikat yang kuat terhadap butir darah merah. (Fransis, 2008) d. Phenol Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena phenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

6 4. Variabel Merokok Ada beberapa variabel yang terkait dengan yang namanya merokok, diantaranya : a. Jenis perokok Jenis perokok dapat didasarkan : a.1. Berdasarkan pengaruh a.1.1. Perokok aktif, yaitu orang terbiasa dan dengan nyata-nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri akibat-akibatnya. a.1.2 Perokok pasif, yaitu orang yang sebenarnya tidak merokok akan tetapi ada orang lain yang merokok didekatnya, maka ia dengan terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala akibatnya (Yienmail, 2008). a.2. Berdasarkan jumlah a.2.1. Perokok ringan, adalah seseorang yang merokok 1 10 batang/hari. Perokok jenis ini akan mempunyai risiko kanker 15 kali lebih besar dibandingkan yang tidak merokok. a.2.2. Perokok sedang, adalah seseorang yang merokok lebih dari 10 20 batang/hari. Perokok jenis ini akan mempunyai risiko menderita kanker paru-paru 40-50 kali lebih besar dari yang tidak merokok. a.2.3. Perokok berat, adalah seseorang yang merokok > 20 batang/hari. Perokok jenis ini akan mempunyai risiko menderita kanker paru-paru 70-80 kali lebih besar dari yang tidak merokok (Yienmail, 2008).

7 b. Jenis rokok Rokok dapat didasarkan atas beberapa jenis, yaitu : b.1. Rokok berdasarkan bahan pembungkus b.1.1. Rokok klobot, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung. b.1.2. Rokok kawung, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. b.1.3. Rokok sigaret, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. b.1.4. Rokok cerutu, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau (Aanjuniawan, 2008). b.2. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi b.2.1 Rokok putih, adalah rokok yang bahan baku dan isinya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. b.2.2 Rokok kretek, adalah rokok yang bahan baku dan isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. b.2.3 Klembak, adalah rokok yang bahan baku dan isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Aanjuniawan, 2008). b.3 Rokok berdasarkan proses pembuatannya b.3.1 Rokok sigaret kretek tangan, yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau dengan alat bantu sederhana.

8 b.3.2. Rokok sigaret kretek mesin, yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin atau dengan alat yang modern (Aanjuniawan, 2008). b.4. Rokok berdasarkan penggunaan filter b.4.1. Rokok filter, yaitu rokok yang bagian pangkalnya terdapat gabus yang biasa disebut filter. b.4.2. Rokok non filter, yaitu rokok yang bagian pangkalnya tidak terdapat gabus (Aanjuniawan, 2008). B. Hati Gips (1995) hati adalah organ penting yang memiliki fungsi mengatur kekonstanan milie interior tubuh manusia. Hati juga merupakan kelenjar tubuh yang paling besar. Hati merupakan fungsi yang sangat penting dan kompleks. Hati penting untuk mempertahankan tubuh dan berperan pada hampir setiap metabolisme tubuh. Kerusakan total / pembuangan hati dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 10 jam. Hati mempunyai regenerasi yang mengagumkan. Pembuangan hati sebagian, pada kebanyakan kasus sel hati yang mati / sakit diganti dengan jaringan yang baru. (Ward FM, Daly MJ.2003) Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan. Selain fungsi untuk memfiltrasi darah hati juga mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

9 1. Fungsi utama hati : a. Pembentukan dan ekskresi empedu yaitu metabolisme garam dan metabolisme pigmen empedu. Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak usus. Bilirubin, pigmen empedu utama, merupakan hasil akhir metabolisme dari penghancuran sel darah merah tua. Bilirubin dikonyugasi dalam hati dan dieksresi dalam empedu. b. Metabolisme karbohidrat (glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis). Hati memegang peranan penting dalam mempertahankan kadar glukosa darah normal dan penyediaan energi untuk tubuh. Karbohidrat disimpan dalam hati sebagai glikogen. c. Metabolisme protein meliputi sintesis protein, pembentukan urea, dan penyimpanan protein berupa asam amino. d. Metabolisme lemak, hati memegang peranan utama pada sinteasis kolesterol, sebagai diekskresikan dalam empedu sebagai kolesterol atau asam kolat. e. Metabolisme steroid, hati menginaktifkan dan mengekskresi aldosteron, glukokortikoid, estrogen, progresteron, dan testosterone. f. Detoksikasi, hati bertanggung jawab atas boitransformasi zat-zat yang berbahaya menjadi zat-zat yang tidak berbahaya yang kemudian diekskresi oleh ginjal ( misal obat-obatan) (Anonim, 2006).

10 2. Macam-macam gangguan fungsi hati. Penyakit hati dapat dibedakan menjadi 2, yaitu penyakit hati akut dan penyakit hati kronis. Penyakit hati akut biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting), namun pada beberapa kasus kerusakan sel hati seperti penyakit hepatitis, sirosis hepatis dan sarkoma hepatika dapat sangat parah dan mengenai seluruh bagian hati. Sehingga mengakibatkan gagal hati atau berkembang menjadi penyakit hati kronis. Pada penyakit hati kronis, terjadi perubahan struktur hati yang permanen karena kerusakan sel hati secara berkelanjutan. (Kenward R, Tan CK, 2003). Berbagai macam penyakit akibat gangguan fungsi hati: a. Hepatitis radang hati. Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati, yang disebabkan oleh adanya infeksi virus Hepatitis baik virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV) sehingga menyebabkan kerusakan sel hati (Hadi, P, 2005). b. Penyakit kuning (jaundice) Penderita baik dewasa maupun anak-anak dengan kulit mata yang kuning. Sakit kuning merupakan gejala awal pada gangguan fungsi liver (hati), penyumbatan saluran empedu atau disebabkan obat-obatan yang mengganggu fungsi hati, selain itu juga dapat terjadi pada saat adanya gangguan metabolisme bilirubin.

11 c. Sirosis hati (pengerasan hati) Penyakit hati koroner yang dianggap di dunia kedokteran penyakit irreversible (Menetap), ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih dapat diusahakan perbaikan untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut. d. Perlemahan Hati Perlemahan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5% dari hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol secara berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), begitu juga dapat terjadi pada perokok aktif maupun bukan karena Steatohepatitis (Ensiklopedia bebas, 2007). 3. SGPT ( Serum Glutamic Pyruvic Transminase ) SGPT adalah enzim transaminase yang dihasilkan terutama oleh sel-sel hati, misalnya pada hepatitis atau sirosis, kadar enzim ini akan meningkat jika terjadi kerusakan pada sel-sel hati, oleh karena itu, SGPT ini biasa menjadi penanda adanya gangguan fungsi hati (Laksmi, 2006). SGPT merupakan enzim alanin transaminase juga merupakan enzim sitosol yang juga ada dalam hati walaupun jumlah absolute (nilai normal 5-40 U/I) kurang dari SGOT (5-35 U/I). Namun bagian lebih besar berada didalam hati dibanding dengan otot rangka dan jantung, sehingga peningkatan SGPT lebih spesifik untuk kerusakan hati dari pada SGOT. (Sherlock, 1995)

12 Transaminase merupakan enzim yang bekerja sebagai katalisator dalam proses pemindahan gugus alpha aminoalanin untuk menjadi asam glutamat dan asam piruvat. Enzim ini didapat pada sel hati dalam kadar yang jauh lebih tinggi dari pada dalam sel-sel jantung dan otot, untuk keperluan dalam klinik tes SGPT lebih peka bagi pemeriksaan dengan dugaan kerusakan hati akut. Pemeriksaan SGPT mempunyai nilai diagnostik yang baik dalam menentukan kemungkinan dari kerusakan sel hati. (Wattimena, 1995) C. Prinsip Pemeriksaan SGPT Prinsip pemeriksaan SGPT : L- alanin + α ketoglutarat L-glutamat + pyruvat Pyruvat + NADH 2 menjadi laktat + NAD (Nicotinamid Adenin Dinucleotida ) GPT mengkatalisir perubahan L- alanin menjadi laktat karena pengaruh LDH dan NADH 2 dan bersamaan dengan itu pula terjadi NAD.