Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

MEDIA MASSA DAN SENTIMEN TERHADAP PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

Mencari Calon Presiden 2014

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

AKUNTABILITAS POLITIK: EVALUASI PUBLIK ATAS PEMERINTAHAN. Temuan Survei Nasional

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

KOMUNALISME DAN POPULISME MASYARAKAT INDONESIA

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

MEDIA SURVEI NASIONAL

Metodologi Quick Count

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

KECENDERUNGAN SWING VOTER MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2009

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH TERHADAP POLITIK UANG

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

ANALISIS PERUBAHAN PARTAI POLITIK PEMENANG PEMILU DI INDONESIA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

LAPORAN TELESURVEI PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA JULI 2016

TREND ORIENTASI NILAI-NILAI POLITIK ISLAMIS VS NILAI-NILAI POLITIK SEKULER DAN KEKUATAN ISLAM POLITIK

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

EXIT POLL PILGUB DKI JAKARTA 11 Juli 2012

EVALUASI PUBLIK TERHADAP DPR DAN KETUA DPR PILIHAN MASYARAKAT

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

BRR Gagal, Aceh Hilang dari Peta NKRI Evaluasi Publik Aceh dan Nias Setahun Pasca Tsunami

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Kedaerahan dan Kebangsaan dalam Demokrasi Sebuah Perspektif Ekonomi-Politik. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 20 Maret 2007

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

POPULARITAS DAN PELUANG TOKOH LOKAL

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDIONO SEBUAH EVALUASI PUBLIK

RILIS SURVEI NASIONAL 2012 STAGNASI PERILAKU PEMILIH: FENOMENA PARTAI POLITIK MATI SURI

REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik Evaluasi Publik Nasional. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

EVALUASI 4 TAHUN SBY-BOEDIONO: STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAN DPR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Perolehan suara PN, PA, dan PC menurut nasional pada pemilu 2004 dan 2009

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

SILENT REVOLUTION : KAMPANYE, KOMPETISI CALEG, DAN KEKUATAN PARTAI MENJELANG PEMILU Lembaga Survei Indonesia (LSI) Oktober 2008

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

PROTES MASSA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL SEBUAH EVALUASI PUBLIK

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT

PROSPEK ISLAM POLITIK

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS PASCA-TSUNAMI : EVALUASI PUBLIK

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

Flow chart penarikan sampel exit poll

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

ARAH BARU PERILAKU PEMILIH

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Survei Opini Publik Toleransi Sosial Masyarakat Indonesia

LAPORAN SURVEI NASIONAL Persepsi Publik Terhadap Kepala Daerah Berprestasi 29 SEPTEMBER 2016

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

HASIL JAJAK PENDAPAT PUBLIK SEPUTAR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Transkripsi:

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik Survei Nasional 1-12 FEBRUARI 2012 Jl. Lembang Teusan,D-57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id

Latar Belakang Secara historis, perubahan politik besar telah mewarnai Indonesia sejak reformasi bergulir tahun 1998 setidaknya kalau observasi dibatasi pada partai apa yang mendapat dukungan rakyat paling banyak dan menjadi kekuatan utama dalam pemerintahan. Perubahan pertama terjadi lewat Pemilu 1999. Golkar yang berkuasa sepanjang 30 tahun lebih dengan klaim suara mayoritas mutlak digusur PDIP, dan Habibie digantikan Abdurrahman Wahid dan kemudian Megawati. Kemudian pada Pemilu 2004 dukungan pada PDIP anjlok hampir separuhnya (dari 34% menjadi 18.5%). Kekuatan partai dengan suara paling besar kemudian berpindah ke Golkar walaupun Golkar sendiri dalam Pemilu 2004 mengalami penurunan suara, dari 23% pada 1999 menjadi 22% pada 2004. 2

Latar Belakang Perubahan politik kepartaian pada 2004 lebih ditandai oleh kemunculan dua partai baru yang mendapat suara signifikan, yakni Demokrat (7.4%) dan PKS (7%) dari pada posisi Golkar dengan suara paling banyak. Golkar pada 2004 lebih buruk dari 1999. Pada 2009, perubahan besar kembali terjadi. Posisi teratas diambil alih oleh Demokrat, Golkar merosot tajam, dari 22% menjadi 14%. Demikian juga PDIP dan partai-partai lain selain PKS. Dari pengalaman tiga kali Pemilu pola yang terlihat adalah perubahan kekuatan politik secara sangat berarti. Bukan hanya berganti partai yang pada posisi pertama, tapi berganti dengan partai berbeda: tiga kali pemilu menghasilkan tiga partai berbeda yang mendapat suara terbanyak. 3

Latar Belakang Apakah perubahan ini baik atau buruk bagi proses pematangan politik Indonesia? Bila rakyat menilai politik sekarang buruk maka legitimate kalau kemudian perubahan harus terjadi. Apakah perubahannya ke arah yang lebih baik? Bisa ya, bisa tidak. Yang pasti, rakyat Indonesia sangat terbuka terhadap perubahan politik sebagaimana ditunjukan dalam tiga kali pemilu sebelumnya. Keterbukaan rakyat ini bisa dilihat sebagai kesempatan (opportunity) bagi perbaikan, sedangkan perbaikan itu sendiri sebagian besar ditentukan oleh elite politik, bukan oleh rakyat. Pertanyaannya, apakah ada peluang bagi perubahan politik kepartaian pada 2014 nanti? 4

Trend Hasil Pemilu (%) Sumber: KPU 40 35 30 34 25 20 15 18.5 21 14 PD PDIP Golkar 10 5 7 0 0 1999 2004 2009 5

Lanjutan 14 12 13 12 10 8 6 4 7 10 8 8 7 6 6 5 PKS PKB PPP PAN 2 0 1 1999 2004 2009 6

Parameter Penilaian rakyat terhadap kondisi politik sekarang: baik atau buruk. Peluang untuk perubahan: Total pemilih yang belum menentukan pilihan plus yang merasa belum mantap atas pilihannya kalau pemilih telah menentukan pilihan sekarang. Trend pilihan atas partai, naik atau turun. 7

Metodologi Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel: Jumlah sampel sekitar 2.050 Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.2% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan pada 1-12 Februari 2011. 8

Prosedur Multistage Random Sampling dalam pemilihan sampel Stratifikasi 1: populasi dikelompokan menurut provinsi, dan masing-masing provinsi diberi kuota sesuai dengan total pemilih di masing-masing provinsi. Stratifikasi 2: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan. Stratifikasi 3: populasi dikelompokan ke dalam kategori yang tinggal di pedesaan (desa, 60%) dan perkotaan (kelurahan, 40%). 9

Lanjutan Cluster 1: Di masing-masing provinsi ditentukan jumlah pemilih sesuai dengan populasi pemilih masing-masing provinsi. Atas dasar ini, dipilih desa dan kelurahan secara random sebagai primary sampling unit. Berapa desa atau kelurahan? Tergantung jumlah pemilih di masing-masing provinsi. Ditetapkan untuk setiap desa dipilih 10 pemilih (5 laki-laki, dan 5 perempuan) secara random. Bila di Jawa Barat prosentase pemilih 17%, dan di NTB 2%, maka kalau di Jabar dipilih 17 desa/kelurahan, di NTB dipilih hanya 2 desa/kelurahan, dst. Cluster 2: Di masing-masing desa terpilih, kemudian didaftar populasi RT atau yang setingkat. Kemudian dipilih secara random 5 RT dengan ketentuan di masingmasing RT akan dipilih secara random dua Keluarga. 10

Lanjutan Cluster 3: Di masing-masing RT terpilih, populasi keluarga didaftar, kemudian dipilih secara random 2 keluarga. Di masing-masing keluarga terpilih, kemudian didaftar seluruh anggota keluarga yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan, dan kemudian dipilih secara random siapa yang akan menjadi responden di antara mereka. Bila pada keluarga pertama yang dipilih adalah responden perempuan, maka pada keluarga berikutnya harus laki-laki. 11

Flowchat penarikan sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Prov 1 Ds 1 Ds n RT1 RT2 RT3. Prov k Ds 1 Ds m RT5 Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan 12

Sumber dana Survei nasional pada Februari 2012 terlaksana berkat kerjasama LSI dengan FastComm. 13

Temuan: Validasi Sampel

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS GENDER AGAMA Laki-laki 50.0 50.0 Islam 89.9 88.2 Perempuan 50.0 50.0 Katolik/Protestan 7.0 8.9 DESA-KOTA Lainnya 3.1 2.9 Pedesaan 60.5 59.4 ETNIS Perkotaa 39.5 40.6 Jawa 40.2 41.6 Sunda 17.4 15.4 Melayu 5.9 3.4 Madura 3.7 3.4 Bugis 3.4 2.5 Betawi 1.8 2.5 Minang 2.7 2.7 Lainnya 24.8 28.5 15

DEMOGRAFI NASIONAL KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS PROVINSI PROVINSI NAD 2.0 2.0 BALI 1.5 1.5 SUMATERA UTARA 5.9 5.8 NTB 2.0 2.0 SUMATERA BARAT 2.0 2.1 NTT 2.0 2.0 RIAU 2.0 2.2 KALIMANTAN BARAT 2.0 1.9 JAMBI 1.5 1.3 KALIMANTAN TENGAH 1.0 0.9 SUMATERA SELATAN 3.4 3.3 KALIMANTAN SELATAN 1.5 1.5 BENGKULU 1.0 0.8 KALIMANTAN TIMUR 1.5 1.4 LAMPUNG 3.4 3.3 SULAWESI UTARA 1.0 1.0 BANGKA BELITUNG 0.5 0.5 SULAWESI TENGAH 1.0 1.1 KEPULAUAN RIAU 0.5 0.6 SELAWESI SELATAN 3.4 3.4 DKI JAKARTA 3.4 3.3 SULAWESI TENGGARA 1.0 0.9 JAWA BARAT 17.1 17.2 GORONTALO 0.5 0.4 JAWA TENGAH 14.6 14.8 SULAWESI BARAT 0.5 0.5 DI YOGYAKARTA 1.5 1.5 MALUKU 0.5 0.6 JAWA TIMUR 16.6 16.4 MALUKU UTARA 0.5 0.5 BANTEN 3.9 4.1 PAPUA 1.0 1.2 IRJABAR 0.5 0.3 16

Kondisi Indonesia Secara Umum Keadaan politik nasional, penegakan hukum, dan keadaan ekonomi nasional

Kondisi politik secara nasional sekarang (%) Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan politik nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2.0 20.9 34.2 27.0 Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk 6.8 9.0 Tidak tahu/tidak jawab. 18

Des'04 Des'05 Des'06 Des'07 Des'08 Des'08 Des'09 Des'10 Des'11 Feb'12 Keadaan politik nasional sekarang: Baik - Buruk (%) 20 10 15 13 4 6 4 5 0 0-4 -10-9 -11-20 19

Kondisi penegakan hukum secara nasional sekarang (%) Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? 100 90 80 70 60 50 40 30 25.2 27.5 31.7 20 10 0 2.3 Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk 7.7 5.6 Tidak tahu/jawab. 20

Des'05 Des'06 Des'07 Des'08 Des'09 Des'10 Des'11 Feb'12 Kondisi penegakan hukum sekarang: Baik minus Buruk (%) 50 40 30 32 20 23 24 20 10 0 5 2-10 -9-12 -20 21

Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang ini menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik ini dibanding tahun lalu? 100 90 80 70 60 50 40 30 24 35 30 20 10 0 2 2 6 Jauh lebih buruk Lebih Buruk Tidak ada perubahan Lebih Baik Jauh lebih baik Tidak tahu/tidak jawab. 22

Kondisi ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%) Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya dalam setahun ke depan menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding keadaan sekarang ini? 100 90 80 70 60 50 40 42 30 20 10 0 1 7 22 6 21 Jauh lebih buruk Lebih Buruk Tidak ada perubahan Lebih Baik Jauh lebih baik Tidak tahu/tidak jawab. 23

Des '04 Des '05 Des '06 Des '07 Des '08 Des'09 Des'10 Des'11 Feb'12 Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu: Lebih baik minus lebih buruk (%) 30 20 19 10 0 2 2 12 6-5 -5-10 - 2 0-18 - 3 0-31 - 4 0 24

TEMUAN Penilaian rakyat atas kondisi politik nasional secara umum saat survei dilakukan menunjukkan lebih banyak yang mengatakan buruk atau sangat buruk dibanding yang mengatakan sebaliknya, baik atau sangat baik. Memang banyak yang mengatakan hanya sedang, yang berarti belum baik. Kalau analisis difokuskan pada respon baik atau sangat baik dan buruk atau sangat buruk secara longitudinal, maka terlihat trend yang menunjukkan bahwa rakyat menilai politik nasional makin buruk, bukan makin baik. Penilaian buruk atau negatif pada politik nasional mulai terjadi pada setahun terakhir ini, 2011-2012. Sebelumnya lebih banyak yang menilai politik nasional baik daripada yang menilai buruk. Demikian juga untuk penilaian rakyat atas penegakan hukum. 25

TEMUAN Yang menarik, rakyat secara umum cenderung lebih positif dalam melihat keadaan ekonomi nasional sekarang. Trendnya juga menunjukan semakin positif dan semakin optimis. Ini sesuai dengan penilaian ekonom pada umumnya atas kondisi ekonomi nasional sekarang ini. Kecenderungan menurunnya penilian positif terhadap politik nasional dan penegakan hukum sudah mulai terlihat di akhir 2009, ketika Pansus Century terbentuk, kemudian skandal Nazaruddin dkk pada 2011 hingga sekarang. Penilaian rakyat terhadap politik yang negatif tersebut merupakan basis sosial bagi perubahan politik pada Pemilu 2014. Berapa besar kekuatan elektoral bagi perubahan politik tersebut? 26

Partai atau calon dari partai yang akan dipilih bila pemilihan anggota DPR dilakukan sekarang, Februari 2012 (%, Simulasi 38 partai dan Lainnya) 0 5 10 15 20 25 30 35 GOLKAR DEMOKRAT PDIP GERINDRA PPP PKB PAN PKS HANURA LAINNYA BELUM TAHU 1.2 4.9 4.9 4.6 4.1 3.7 5.1 13.7 13.6 15.5 28.9 27

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 50 D EM OKR A T 41 44 41 4 7 25 16 15 14 13 13 16 17 18 14 14 12 11 12 10 14 13 9 6 9 12 17 23 23 22 20 26 21 29 31 29 27 27 23 21 18 18 19 14 1 28

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 30 GOLKA R 20 22 19 13 14 13 12 16 16 15 15 15 17 18 16 15 17 17 18 18 20 20 18 16 13 15 17 14 14 14 8 10 11 9 10 11 14 11 12 11 13 12 16 15 16 29

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PD IP 24 11 15 19 12 11 11 12 11 10 12 13 13 12 15 16 20 18 16 20 21 20 16 18 14 17 15 15 15 14 14 14 13 14 10 10 11 12 8 15 17 14 17 11 18 14 30

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PKS 31

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PA N 32

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PPP 33

Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang (%) 12 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 10 11 8 6 4 2 8 8 6 6 6 6 6 6 6 5 PKB 5 4 6 6 6 7 6 4 7 7 9 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 2 2 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 0 34

TEMUAN Pada survei terakhir ada perubahan perolehan suara secara signifikan pada Demokrat dibanding hasil Pemilu 2009, dari 21% ke 14%. Sementara dukungan pada Golkar dan PDIP tidak menunjukkan perubahan berarti, tetap di angka sekitar margin of error hasil pemilu. Partai-partai menengah juga tidak mengalami perubahan berarti, masing-masing tetap di sekitar angka hasil pemilu kecuali pada Hanura dan PKS. Hanura dan PKS mengalami penurunan berarti pada hasil survei terakhir. Untuk sementara ada indikasi bahwa sebagian besar partai mengalami kemandegan dukungan pemilih, dan sebagian yang lain mengalami penurunan. Belum ada partai yang mengalami kemajuan secara konsisten pascapemilu 2009. Ini refleksi dari sentimen negatif pemilih pada kondisi politik nasional sekarang. Ini terlihat masih banyak yang belum menentukan pilihan dan kalaupun sudah memilih maka banyak di antara mereka yang merasa belum yakin dengan pilihannya seperti terlihat di bawah. 35

Memilih dengan mantap, memilih dengan dengan tidak mantap, dan belum memilih (%) Belum memilih 25% Memilih, dan mantap 49% Memilih, tapi belum mantap 26% 36

TEMUAN Kurang dari separuh populasi pemilih merasa mantap dengan pilihannya atas partai politik. Lebih banyak yang belum menentukan pilihan dan yang memilih partai secara tidak mantap. Ini mengindikasikan bahwa ada sekitar separuh dari populasi pemilih yang menuntut partai agar bisa lebih meyakinkan mereka, atau menuntut perbaikan kinerja partai. Partai-partai yang terlihat sudah banyak melakukan sosialisasi (iklan di media, dan berbagai atribut) dalam dua tahun terakhir nampaknya belum banyak meyakinkan sebagian besar calon pemilih. Semua ini merupakan tantangan dan peluang bagi peningkatan perolehan suara partai yang bekerja keras dan meyakinkan, termasuk partai-partai menengah, partai-partai kecil yang belum punya kursi di DPR, atau partai-partai baru yang akan ikut berlaga dalam pemilu 2014 nanti. Semua ini membuka peluang bagi partai-partai untuk bekerja keras dengan meningkatkan kinerja yang lebih baik. 37

KESIMPULAN Perubahan politik secara sangat berarti telah menandai Indonesia pada zaman reformasi sekarang ini. Tiga kali pemilu menghasilkan tiga partai berbeda sebagai pemenang suara terbanyak. Ini mengindikasikan bahwa rakyat Indonesia sangat terbuka terhadap perubahan meskipun dalam ketidakpastian apakah perubahan itu akan membuat politik Indonesia menjadi lebih baik atau tidak. Perubahan politik ini kemungkinan akan berlanjut pada Pemilu 2014 seiring dengan semakin negatifnya sentimen rakyat terhadap keadaan politik Indonesia secara umum sekarang ini, dan belum terlihat adanya indikasi kenaikan dukungan yang cukup konsisten pada sebuah partai politik utama pasca-pemilu 2009. Sebagian dari rakyat kemungkinan akan golput, tapi bagi yang memutuskan untuk tidak golput, mereka kemungkinan mengubah pilihan politiknya. Ini peluang dan tantangan bagi partai yang belum pernah menjadi kekuatan utama dalam politik Indonesia. 38

TERIMAKASIH /Lembaga.Survei.Indonesia : @LSI_Lembaga Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id