FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA Elektronika Bandara Kualanamu International Airport
Definisi Fire Alarm System Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya GEJALA kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi, dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual. Peralatan utama yang menjadi pengendali sistem ini disebut Main Control Fire Alarm (MCFA), yang berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) dari semua detektor dan komponen pendeteksi lainnya, untuk kemudian memberikan sinyal keluaran (output signal) melalui komponen keluaran sesuai dengan setting yang telah diterap kan.
Fire Alarm System Kualanamu Fire Alarm System Gedung Terminal Fire Alarm System Gedung Railink Fire Alarm System Gedung Administrasi Fire Alarm System Gedung Pergudangan Kargo Fire Alarm System Gedung Carpool & AME
User Interface Cara Kerja Fire Alarm Input Proses (MCFA) Output Interlock
Single Line Fire Alarm System Gedung Terminal SCI SOM DIMM R2M Heat Smoke FRCME annunciator
Main Control Fire Alarm (MCFA) Fire alarm system di Bandara Internasional Kualanamu menggunakan MCFA Hochiki firenet 4172. Full-addressable. Terdiri dari empat Signalling Line Circuit (SLC) loop. 1 loop bisa menangani 127 alamat modul dan sensor. Memiliki aplikasi Graphical User Interface untuk menunjukkan letak sensor melalui peta. Komunikasi data menggunakan RS 485
Heat Sensor Hochiki ATG-EA Rangkaian Sensor Thermistor Linier Tegangan operasi : 17 41 VDC Suhu alarm aktif : 57,2 O C 65.6 O C
Smoke Detector Hochiki ALG V Rangkaian sensor photoelectric Terdiri dari LED dan photodiode. Saat asap masuk maka menghasilkan scatter dari sinar LED, yang akan mengenai photodiode.
Fast Response Contact Module (FRCME) Digunakan untuk menerima input berupa dry contact dari suatu alat. Dan meneruskan sinyal ke MCFA. Dapat tersusun dari beberapa rangkaian paralel sensor sejenis, dengan komponen End Of Line (EOL) pada ujung rangkaian Sensor yang terhubung pada modul FRCME di bandara Kualanamu adalah photo beam sensor dan Break Glass. Tegangan operasi :25,3-39 VDC
Fast Response Contact Module (FRCME) PHOTO BEAM SMOKE DETECTOR Adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan infra red yang dipancarkan oleh Emmiter dan diterima oleh receiver. Dimana prinsip kerjanya apabila asap membumbung melintasi sinar infra red sehingga menutupi lintasan sinar dari Emmiter ke Receiver, maka receiver akan yang tidak menerima adanya sinar infra red dari Emmiter (terputus oleh asap) akan langsung memberikan sinyal input berupa Dry contact ke MCFA. BREAK GLASS PUSH BOTTUN CONTACT Adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan suatu kontak switch mekanik, dimana switch ini hanya akan aktif jika kaca break glass pecah( Keadaan darurat dan secara manual ).
Dual Input Monitor Module (DIMM) Modul monitoring dengan dua input yang berdiri sendiri, namun memiliki satu alamat SLC pada MCFA. Di Bandara Kualanamu, modul ini digunakan untuk memonitor motor pompa sprinkle dan Water Flow Switch pada pipa distribusi sprinkle. Tegangan operasi :25,3-39 VDC
Dual Relay Module (R2M) Merupakan modul yang terdiri dari dua output relay, dapat digunakan dengan mode NO maupun NC, berfungsi sebagai interlock pada sistem mekanikal gedung. Pada Bandara Kualanamu, R2M terkoneksi dengan sliding door, elevator, travalator serta eskalator bandara. Tegangan operasi :25,3-39 VDC
Supervisory Output Module (SOM) Merupakan modul yang berfungsi sebagai Output alarm jika terjadi kejadian kebakaran. Alat ini terhubung ke masing-masing crash bell pada Bandara Kualanamu. Tegangan operasi :25,3-39 VDC
Kondisi Alarm Lampu LED Fire pada MCFA Menyala Buzzer Aktif Bel Aktif Indicator Lamp Aktif Layar LCD menunjukkan lokasi asal sinyal kebakaran
Langkah-langkah Penanganan Kondisi Alarm Masuk ke akses level 2 Untuk memasuki akses level 2, tekan tombol navigasi (,,, ). Masukkan password akses level 2 (default 2222) Tekan tombol Silence untuk menonaktifkan bel dan buzzer Periksa lokasi asal sinyal dengan melihat layar LCD Padamkan api apabila benar terjadi kebakaran dengan menggunakan Fire Extinguisher, setelah berhasil dipadamkan, lakukan proses reset pada tombol MCFA (khusus untuk photobeam Detector harus reset power juga) Apabila yang terjadi adalah False Alarm yang disebabkan karena debu atau asap rokok maupun suhu ruangan yang tiba-tiba memanas karena AC ruangan mati, tekan tombol reset untuk mengembalikan MCFA ke kondisi awal pendeteksian.
Kondisi Fault Lampu LED General Fault pada MCFA Menyala Buzzer Aktif Layar LCD menunjukkan jenis fault yang muncul, Misalnya : Mains Failed Battery Disconnected
Langkah-langkah Penanganan Kondisi Fault Periksa jenis fault dengan melihat layar LCD Jenis-jenis fault yang biasanya muncul adalah : 1. Mains Failed Artinya tegangan 220 VAC tidak mensuplai MCFA Tindakan : Periksa sumber tegangan MCFA Periksa Fuse / Sekring MCFA 2. Battery Disconnected Artinya baterai tidak terhubung ke MCFA atau tegangan baterai tidak mencapai 24 Volt DC Tindakan : Periksa koneksi baterai pada MCFA Periksa Fuse / Sekring baterai
3. Ac Power Failure Artinya tegangan utama 220 VoltAC tidak masuk ke dalam rangkaian panel MCFA. Tindakan : Periksa panel listrik yang men-supply tegangan 220 VoltAC ke MCFA 4. Battery Disconnected Artinya baterai yang terdapat di dalam panel tidak terpasang, atau tegangan pada baterai Tidak mencapai 24 Volt DC. Tindakan : Periksa koneksi baterai atau gantikan baterai tersebut dengan yang baru. 5. Line Disconnected Artinya jalur data detektor atau modul terputus. Tindakan : Periksa instalasi kabel data detektor ataupun modul. 6. Input Open Circuit Artinya resistor/tahanan tidak terbaca oleh modul (tidak terbaca bisa jadi instalasi putus atau kurang connect atau resistor sudah usang). 7. Slave Line Open Circuit Artinya dioda tidak terbaca pada modul SOM (modul untuk Bell) (tidak terbaca bisa jadi instalasi putus atau kurang connect atau resistor sudah usang).
TERIMA KASIH