50 BAB III PELAKSANAAN TADARUS AL-QUR AN DI MI WALISONGO PEKAJANGAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Walisongo Pekajangan Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Pekajangan adalah satu-satu nya Madrasah yang ada di desa Pekajangan kecamatan Kedungwuni. MI Walisongo Pekajangan terletak di Desa Pekajangan gang 19, sebelah selatan masjid Jami Pekajangan kecamatan kedungwuni kabupaten Pekalongan. Pada waktu itu MI Walisongo Pekajangan berbeda dengan sekarang yang telah berdiri kokoh dan telah memenuhi standar ruangan kelas. Dahulu pada tanggal 20 november tahun 1970 bertepatan dengan tanggal 23 romadhon 1390 H, berdirilah dua buah ruangan ditanah sekitar masjid. Memanfaatkan tanah masjid guna kepentingan kependidikan, setelah melalui musyawarah dan musyawarah serta rapat dan rapat yang tiada henti. Walapun pembangunan telah dimulai sejak 20 november 1970 namun peresmian nama, izin operasional dikukuhkan sebagai pendidikan ahlussunnah wal jama ah di sahkan pada tanggal 31 Januari 1971, dan pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari lahirnya MI Walisongo Pekajangan. Adapun Para pelopor tokoh berdirinya MI Walisongo Pekajanga adalah sebagai berikut seperti yang tercantum dalam kepengurusan awal yang terdiri atas : 50
51 Penasehat I Penasehat II : K.H. Syu bi Alwi : K.H. Luqni Maulana Ketua I : Failasuf Syu bi Ketua II Sekertaris I Sekertaris II Bendahara I Bendahara II Anggota : Ahmad Faruq : Munief Syu bi : Ahmad Abror : H. Abdul Aziz : Ahmad Wajis Syu bi : 1. Alimin 2. Arwan 3. Faridno 1 Awalnya para pendiri memberikan nama pendidikan walisongo. Namun dengan adanya pertemuan antara para pendiri dan setelah dimusyawarahkan maka nama pendidikan Walisongo berubah menjadi Madrasah Ibtida iyyah Walisongo Pekajangan. Dinamakan demikian karena nama tersebut mencakup semua wali, yakni para wali yang menyebarkan ajaran agama islam di Indonesia. Kelak MI Walisongo Pekajangan ini diharapkan mampu mencetak generasi masa depan yang berhaluan ahlussunnah wal jama ah serta dapat menyebarluaskan ajaran agama islam. Tujuan didirikannya MI Walisongo Pekajangan tidak lain adalah : 1. Untuk memperjuangkan ajaran yang berhaluan ahlussunnah wal jama ah di Pekajangan melalui pendidikan. 1 SK Pertama Yayasan Walisongo Pekajangan tahun 1970 51
52 2. Untuk mempertahankan dan mengembangkan ajaran yang berhaluan ahlussunnah wal jama ah. Pada awal berdirinya yakni tahun 1971, MI Walisongo Pekajangan hanya memiliki dua buah ruang, sehingga MI Walisongo Pekajangan juga menggunakan musola dan roudhlotul muslimat. Namun seiring berjalannya waktu pada tahun 1976 MI Walisongo Pekajanganmembeli tanah milik bu Sunarti dengan luas 0,016 desi are, untuk menambah ruangan kelas. Pada awal berdirinya kedudukan madrasah tidak sama dengan sekolah dasar (SD), namun pada tahun 1980an berdasarkan SK dari pemerintah maka kedudukan Madrasah disamakan dengan Sekolah Dasar, pada tahun tersebut MI Walisongo Pekajangan mendapat bantuan guru agama yaitu Bu Kunainah, Bu Aminah, dan Bu Muhiroh. Adapun kepengurusan MI Walisongo Pekajangan tiap periode ada selalu berganti yakni : 1. Pada tahun 1970-1990 dipimpin oleh bapak Failasuf Syu bi. 2. Pada tahun 1990-1998 dipimpin oleh bapak H. Abdul Wajiz (Alm). 3. Pada tahun 1998-2001 dipimpin oleh bapak H. Mu assir. 4. Pada tahun 2001-2003 dipimpin oleh bapak Faritno. 5. Pada tahun 2003-sekarang dipimpin oleh K.H Failasuf Syu bi. Sejak kepengurusan di pegang lagi oleh bapak KH. Failasuf Syu bi MI Walisongo Pekajangan mengalami perkembangan yang signifikan dan besar-besaran. Perkembangan pembangunan juga dimulai sejak tahun 2009 melalui 3 tahapan yakni : 52
53 1. Tahap pembelian tanah milik bapak Sugeng, tanah waris almarhumah ibu Kasirah yang langsung dirombak dan dibangun 3 lokal di sebelah barat dan diatas (tingkat 2) 2. Tahap selanjutnya pembongkaran bangunan sebelah timur yang kemudian dibangun 3 lokal lagi 3. Tahap terakhir yakni pengecoran bagian atas sebelah timur yang dilanjutkan dengan pembangunan dua ruang gedung diatas (tingkat). 2 Sampai sekarang pembangunan juga masih terus dilanjutkan namun sifatnya kecil-kecilan, sekarang keadaan gedungnya sudah sesuai dengan standar ruang huni kelas. Sedangkan untuk kepemimpinan kepala sekolah dari awal berdiri sampai sekarag mengalami perubahan: 1. Bu Muimmah dari tahun 2. Bu Kunainah 3. Bu Sa diyah dari tahun 1998-1999 4. Pak. Moh. Ismawan S. Ag dari tahun 1999-sekarang Mi Walisongo Pekajangan dari tahun ketahun selalu meluluskan setiap siswa siswinya dengan nilai terbaik dan diharuskan hafal juz tigapuluh. Tiap sekolahan mempunyai visi dan misi serta tujuan yang diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Hasil wawancara dengan bapak KH. Failasuf Syu bi selaku pendiri MI Walisongo Pekajangan hari selasa tanggal 24 Februari 2015 53
54 Adapun Visi dari MI Walisongo Pekajangan adalah sebagai berikut. Imtak, unggul, dalam prestasi, disiplin, kreatif, jujur dalam budi pekerti berhaluan ahlussunnah wal jama ah 3 Adapun Misi MI Walisongo Pekajangan adalah : 1. Menyelenggarakan pendidikan secara efektif, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 2. Membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 3. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuh kembangkan kemampuan berfikir secara aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 4. Menyelenggarakan kegiatan pengebangan diri sehingga peserta didik dapat mengenali potensi dirinya dan dapat mengembangkannya sesuai dengan bakat dan minatnya dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 5. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran islam dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 6. Hormat pada orangtua dan guru, suka menolong serta menyayangi sesama dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 3 Dokumntasi Arsip MI Walisongo Pekajangan 54
55 7. Menumbuh kembangkan lingkungan dan perilaku religius dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. 8. Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktek nyata sehingga peseta didik dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakatnya dengan landasan nilai cerdas, disiplin dan jujur. Sedangkan tujuan MI Walisongo Pekajangan adalah mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2014/2015 adalah : 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. 2. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik tingkat kabupaten. 3. Meningkatkan pencapaian standar minimall hasil belajar. 4. Meningkatkan sarana dan pasarana yang memadai. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan. 6. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler dan usaha kesehatan madrasah. 7. Memiliki tim olehraga minimal 2 cabang tingkat kabupaten. 8. Meningkatan disiplin dan tanggung jaab madrasah. 9. Menciptakan fungsi perpustakaan dan penguasaan teknologi informasi. 10. Meningkatkan kesadaran kepedulian sosial. 11. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 12. Membantu pribadi berilmu dan berakhlaqul karimah. 13. Mengembangkan budaya masyarakat islam. 14. Mengajarkan ajaran islam sesuai aswaja. 55
56 2. Struktur Organisasi MI Walisongo Pekajangan Sekolah merupakan sebuah organisasi, maka sudah barang tentu harus ada struktur organisasinya yang menggambarkan hubungan komponen kerja yang ada dalam organisasi sekaligus akan menunjukkan sistem formal hubungan kerja dalam mencapai tujuannya. Begitu juga dengan MI Walisongo Pekajangan dari tahun ke tahun selalu ada organisasi nya, mekanisme kepemimpinan dipegang oleh bapak. Kyai Failasuf Syu bi selaku ketua yayasan pengurus MI Walisongo Pekajangan, dalam menjalankan tugasnya beliau dibantu oleh kepala sekolah dan 11 guru yang terdiri dari 6 guru kelas dan 5 guru agama dan 1 guru olah raga. Adapun bagian struktur organisasi di MI Walisongo Pekajangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 4 4 Interview dengan bapak kepala sekolah pada hari Selasa tanggal 3 Maret 2015. 56
57 Gambar I Struktur Organisasi Mi Walisongo Pekajangan Kecamatan Kedungwuni Tahun Pelajaran 2014/2015 Kepala Sekolah Komite Moh. Ismawan, S. Ag Unit-Unit Pramuka UKS Perpustakaan TU Bendahara n Aminuddin Khairul A. Frissa PD Indriani Sri Endah S,S.E Kelompok Jabatan Fungsional Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI Sri Endah S,S.E A. Syu bi S.HI M. Ismawan, S. Ag Arina Rizqiyana S.Pdi Aminuddin S. Pdi Moh. Rozikin S. Si Guru Agama Kls I Guru Agama Kls II Guru Agama Kls III Guru Agama Kls IV Guru Agama Kls V Guru Agama Kls VI Frissa Puspa Dewi Indriani Hj. Nurfaidah Rubai Mazida S. Pdi Murthofiq Murthofiq Penjaga I Guru Olahraga Juwariyah Khairul Adiralana Penjaga II Rokhmat 57
58 3. Keadaan Guru dan Siswa MI Walisongo Pekajangan a. Keadaan Guru MI Walisongo Pekajangan Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didiknya disekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Guru memiliki latar belakang dan pengalaman mengajar akan mempengaruhi kompetensi seorang guru dibidang pendidikan dan pengajaran. Dengan ilmu yang dimiliki oleh guru, guru dapat menjadikan anak didiknya menjadiorang yang cerdas. Guru-guru di MI Walisongo Pekajangan kecamatan Kedungwuni memiliki spesifikasi dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar telah mengantarkan anak didiknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Pada waktu observasi di lapangan hasil yang penulis dapatkan adalah bahwa jumlah guru yang mengajar semuanya ada 11 orang ditambah 1 kepala sekolah total ada 12 orang guru dengan latar belakang yang berbeda-beda yaitu : a) 4 orang berlatar pendidikan SI Tarbiyah b) 1 orang berlatar pendidikan S1 Hukum (akta IV) c) 1 Orang berlatar belakang S1 Sains d) 1 Orang berlatar belakang S1 Ekonomi (akta IV) e) 5 Orang berlatar belakang sedang melanjutkan kuliah. 58
59 Dari 12 orang guru yang bertugas di MI Walisongo Pekajangan itu yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada 4 Orang dan Guru Tetap Yayasan (GTY) ada 8 orang. MI Walisongo Pekajangan saat ini tahun 2015/2015 ini dipimpin oleh bapak Moh. Ismawan, S. Ag. Beliau dalam menjalankan tugasnya selalu berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk selalu berupaya meningkatkan MI Walisongo Pekajangan kecamatan Kedungwuni baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam praktek sehari-hari nya beliau selalu berkoordinasi dengan sejumlah guru guru di MI Walisongo agar kegiatan pembelajaran di MI Walisongo Pekajangan berjalan dengan lancar dan mensukseskan anak didiknya. 5 Adapun keadaan guru di MI Walisongo Pekajangan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : 6 Tabel I Keadaan Guru Di Mi Walisongo Pekajangan Tahun Pelajaran 2015/2015 No. Nama/NIP Jabatan/ Mengajar L / P Pendidikan Agama 5 Hasil observasi penulis mengunjungi lokasi penelitian 6 Sumber Data : Monografi MI Walisongo Pekajangan tahun 2014/2015 59
60 1. 2. 3. 4. Moh. Ismawan, S. Ag 197210122007011032 Ahmad Syu bi S. HI 197904302007011020 Arina Rizqiyana S.Pdi 197906272007102001 Aminuddin S. Pdi 198307302007101002 Kepala Sekolah L S1 Islam Wali Kelas II L S1 Islam Wali Kelas IV P S1 Islam Wali Kelas V L S1 Islam 5. Murthofiq Guru Agama kelas V dan VI L Melanjutkan S1 Islam 6. Moh. Rozikin, S. Si Wali Kelas VI L S1 Islam 7. Sri Endah S, S.E Wali Kelas I P S1 Islam 8. Hj. Nurfaidah Guru Agama kelas III P Melanjutkan S1 Islam 9. Indriani Guru Agama Kelas III P Melanjutkan S1 Islam 10. Frissa Puspa Dewi Guru Agama Kelas I P Melanjutkan S1 Islam 11. Khoirul Adiralana Guru Olahraga L Melanjut-kan S1 Islam 60
61 12. Rubai Mazidah, S. Pdi Guru Agama kelas IV P S1 Islam a. Keadaan Siswa Kelas IV MI Walisongo Pekajangan Murid adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Para orang tua nya lah yang memasukkan anak-anak mereka untuk di didik agar kelak menjadi orang yang berilmupengetahuan di kemudian hari. Kepercayaan orangtua anak diterima oleh guru sebagai pengemban tanggung jawab orang tua. Tanggung jawab seorang guru tidak hanya terhadap seorang siswa saja, akan tetapi bertanggung jawab dalam jumlah yang sangat banyak. Anak dalam jumlah yang banyak ini tentu saja mberasal dari latar belakang keluarga dan kehidupan sosial yang berbeda-beda. Karenanya anak-anak berkumpul disekolahpun mempunyai karakteristik yang bermacam-macam, baik dari kepribadiannya, minat belajar, motivasi belajar maupun intelektualnya. Dengan demikian dapat diyakini bahwa siswa adalah unsur manusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar seta hasil dari kegiatan itu yaitu keberhasilan belajar mengajar. Adapun keadaan keseluruhan murid di MI Walisongo Pekajangan kecamatan kedungwuni berdasarkan data statistik pada tahun ajaran 2014/2015 ada 186 siswa dengan perincian sebagai berikut. 61
Tingkat kelas Islam Katholik Kristen Hindu Budha Jumlah 62 Tabel II Data Statistik Keseluruhan Siswa Mi Walisongo Pekajangan Tahun Pelajaran 2014/2015 Jenis kelamin Murid Yang Beragama No. L P 1. I 18 14 32 - - - - 2. II 19 19 38 - - - - 3. III 17 10 27 - - - - 4. IV 13 16 29 - - - - 5. V 11 20 31 - - - - 6. VI 18 11 29 - - - - Jumlah 32 38 27 29 31 29 186 B. Pelaksanaan Program Tadarus AL-Qur an di Kelas IV MI Walisongo Pekajangan 1. Administrasi Pelaksanaan Tadarus Al-Qur an Pelaksanaan program tadarus al-qur an dikelas IV MI Walisongo Pekajangan diberikan setiap hari pada jam ke-0 atau jam 07.00-07.35 wib. Alokasinya waktunya sekitar 35 menit sebelum pelajaran pertama dimulai. 62
63 Adapun program pelaksanaannya dimulai dengan do a bersamasama kemudian dilanjutkan dengan tadarus al-qur an bersama-sama. Adapun materi bacaan al-qur an yang dibaca berbeda-beda sesuai tingkatan kelas Tabel III Program Pelaksanaan Tadarus Al-Qur an Di MI Walisongo Pekajangan No. Kelas. 1. I 2. II 3. III 4. IV Tadarus yang dibaca An-Nas sampai dengan At-Takatsur Al-Qoriah sampai dengan Al-Alaq At-Tiin sampai dengan Asy-syamsi Al-Balad sampai dengan at-thoriiq 5. V 6. VI Al-Buruuj sampai dengan at-takwir Abasa sampai dengan an-naba dilanjutkan al-baqoroh ayat 1-5 dan ayat kursi 2. Langkah langkah pelaksanaan Tadarus Al-Qur an di MI Walisongo Pekajangan Pada umumnya pelaksanaan tadarus al-qur an dipasrahkan oleh guru pendamping yang telah diberikan amanat oleh bapak kepala sekolah. Untuk menapatkan suasana tadarus al-qur an yang efektif guru hendaknya 63
64 melakukan strategi yang tepat, memilih pendekatan dan metode yang harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Pelaksanaan tadarus al-qur an di MI Walisongo Pekajangan diawali dengan membaca do a pada pagi hari nya, kemudian langsung dilanjutkan dengan tadarus al-qur an secara bersama-sama, hal itu dilakukan untuk meminimalisasi siswa yang ribut, dan siswa yang malas membaca. Karena biasanya pada pagi hari siswa masih tenang dan bisa diajak untuk berkompromi membaca ayat-ayat al-qur an. Pada pagi hari, keadaan jiwa dan raga siswa masih sangat fresh, sehingga dengan adanya kegiatan tadarus al-qur an ini membuat hati dan jiwa siswa yang sedang kosong menjadi terisi oleh hal-hal yang meneduhkan hati dan sangat bermanfaat bagi siswa-siswi MI Walisongo Pekajangan. Rutinitas tadarus al-qur an ini dilakukan untuk memfondasi pikiran dan jiwa siswa siswi agar dapat menerima pelajaran dengan tenang, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Setiap siswa wajib membawa kitab atau juz amma agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca ayat-ayat al-qur an ini. mereka lebih kreatif, mereka tidak hanya punya satu juz amma saja, tetapi mereka punya dua bahkan ada yang tiga, sehingga kitab atau juz amma yang ada selalu ditinggal di kelas untuk mencegah siswa lupa membawa juz amma. Strategi tersebut sangat berpengaruh dan efisien bagi siswa. Ketika siswa terbiasa membaca atau tadarus al-qur an maka lama kelamaan mereka akan hafal dengan sendirinya 64
65 3. Hambatan-hambatan yang terjadi ketika tadarus sedang berlangsung. Dalam setiap program pendidikan pasti ada hambatanhambatannya. Seperti hal nya program tadarus al-qur an yang ada di MI Walisongo Pekajangan. Ada beberapa faktor yang menjadi hambatanhambatan ketika program tadarus al-qur an ini sedang berlangsung. Faktorfaktor tersebut terbagi menjadi dua yakni faktor intern dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang datangnya dari dalam diri siswa tersebut. Yang termasuk faktor internal adalah : a. Kurangnya kesiapan siswa b. Siswa tidak berminat mengikuti kegiatan tadarus al-quran c. Kurang memperhatikan bacaan tadarus al-quran Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang datangnya dari luar siswa seperti : a. Suasana gaduh dari luar kelas yang disebabkan karena guru pendamping kelas lain belum memasuki ruangan kelas masing-masing. b. Adanya siswa yang terlambat datang c. Tidak membawa juz amma Untuk meminimalisir hal-hal tersebut maka guru yang bersangkutan melakukan hal-hal sebagai berikut, agar kegiatan tadarus al- Quran dapat berjalan dengan lancer dan sesuai dengan peraturan yang ada yakni. a. Semua guru pendamping tadarus al-quran harus masuk kelas sesuai dengan jadwal yang telah ada. 65
66 b. Semua juz amma milik siswa dikumpulkan atau ditinggal didalam kelas agar tidak terjadi kelupaan dalam membawa juz amma C. Hasil Angket Tentang Keaktifan Siswa Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur an Siswa MI Walisongo Pekajangan. Pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda yang menggunakan penerapan skala likert. Skala likert ini memiliki 2 bentuk pertannyaan yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Pertanyaan positif diberi skor 4, 3, 2, dan 1 sedangkan pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, dan 4. Adapun untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa mengikuti kegiatan tadarus al-qur an, penulis menggunakan angket. Adapun distribusi jawaban dari hasil angket tentang keaktifan siswa mengikuti kegiatan tadarus al-qur an dapat dilihat pada tabel berikut : No. Tabel IV Data Hasil Angket Keaktifan Siswa Mengikuti Kegiatan Tadarus al-qur an Respond Jawaban Nilai Sko en r A B C D 4 3 2 1 1. 01 6 4 7 4 24 12 14 2. 02 3 8 9 0 12 24 18 3. 03 11 2 6 1 44 6 12 4. 04 8 1 9 2 32 3 18 3 53 0 54 1 63 2 55 66
67 5. 05 8 4 5 3 32 12 10 6. 06 8 6 2 4 32 18 4 7. 07 12 0 2 6 48 0 4 8. 08 10 6 1 3 40 18 2 9. 09 12 0 5 3 48 0 10 10. 010 14 0 1 5 56 0 2 11. 011 11 5 1 4 44 15 2 12. 012 11 1 3 5 44 3 6 13. 013 10 3 6 1 40 9 12 14. 014 13 0 0 7 52 0 0 15. 015 17 0 0 3 68 0 0 16. 016 8 3 4 5 32 9 8 17. 017 9 2 5 4 36 6 10 18. 018 13 2 1 4 52 6 2 19. 019 12 0 5 3 48 0 10 20. 020 7 2 9 2 28 6 18 21. 021 17 0 0 3 68 0 0 22. 022 7 2 9 1 28 6 18 3 57 4 58 6 58 3 63 3 61 5 63 4 65 5 58 1 62 7 59 3 71 5 54 4 56 4 64 3 61 2 54 3 71 1 53 23. 023 2 11 2 5 8 33 4 5 50 24. 024 17 0 0 3 68 0 0 25. 025 15 0 0 5 60 0 0 26. 026 15 0 0 5 60 0 0 3 71 5 65 5 65 67
68 27. 027 15 0 0 5 60 0 0 28. 028 14 0 1 5 56 0 2 29. 029 11 2 7 0 44 6 14 30 030 14 0 1 5 56 0 2 31. 031 11 1 3 5 44 3 6 32. 032 8 2 9 1 32 6 18 33. 033 6 5 6 3 24 15 12 34. 034 2 12 2 5 8 36 2 35. 035 6 2 11 1 24 6 22 36. 036 6 3 9 2 24 9 18 37. 037 11 2 3 4 44 6 6 5 65 5 63 0 64 5 63 5 58 1 57 3 54 5 51 1 53 2 53 4 60 2206 D. Data Hasil Belajar Qur an Hadis Siswa MI Walisongo Pekajangan. Pada dasarnya hasil belajar adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengetahui hasil belajar qur an hadis kelas IV di MI Walisongo Pekajangan, penulis mengambil data dari nilai rapor siswa MI Walisongo Pekajangan seperti pada tabel berikut : 68
69 Tabel V Daftar Nilai Hasil Belajar Qur an Hadis Siswa MI Walisongo Pekajangan No. Siswa Nilai 1. 01 79 2. 02 72 3. 03 85 4. 04 81 5. 05 60 6. 06 80 7. 07 69 8. 08 87 9. 09 86 10. 010 87 11. 011 70 12. 012 79 13. 013 74 14. 014 64 69
70 15. 015 89 16. 016 66 17. 017 72 18. 018 63 19. 019 69 20. 020 61 21. 021 78 22. 022 67 23. 023 62 24. 024 79 25. 025 80 26. 026 67 27. 027 75 28. 028 78 29. 029 71 30. 31. 030 031 74 81 70
71 32. 032 77 33. 033 70 34. 034 64 35. 035 79 36. 036 62 37. 037 61 Jumlah 2719 71