RENCANA INDUK PENGEMBANGAN MADRASAH (RIPM) DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
|
|
- Suharto Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN MADRASAH (RIPM) DAN STRATEGI PENGEMBANGAN A. LATAR BELAKANG Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Demikian juga pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat, diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mencapai tujuan Pendidikan Nasional bertujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu menusia beriman, bertaqwa terhdap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Pandeglang 1 dalam usianya yang semakin matang terus berupaya serta merasa terpanggil untuk ikut serta bersama-sama mensukseskan tujuan pendidikan tersebut dengan cara setiap tahun terus meningkatkan kualitas madrasah dalam berbagai aspek meliputi
2 peningkatan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan, kualitas proses dan hasil pembelajaran, kualitas sumber daya siswa, sarana prasarana, serta sumber daya masyarakat. Upaya peningkatan kualitas tersebut sangat beralasan mengingat Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Pandeglang 1 memiliki potensi yang luar biasa untuk dapat berkembang, baik lokasi sangat strategis tidak jauh dari pusat kota Pandeglang maupun sumber daya siswa dan masyarakat. B. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 sebagai perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. c. Keputusan Tim Penyusun Resnstra, RPM, RAPBM, dan KTSP berlandaskan SK Kepala Madrasah Tsanamiyah Negeri Model Pandeglang 1Nomor tanggal. C. VISI, MISI, TUJUAN, SERTA SASARAN a. Visi MTsN Model Pandeglang 1 Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Pandeglang 1 adalah: Ta at beragama, unggul dalam prestasi, terampil dalam bahasa, IPTEK dan peduli lingkungan. b. Misi MTsN Model Pandeglang 1 Untuk mencapai visi tersebut, maka dilakukan berbagai kegiatan dengan misi sebagai berikut: Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan; Mempersiapkan siswa untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut; Mempersiapkan siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; Mempersiapkan siswa untuk mampu bersaing di era globalisasi; 2
3 Meningkatkan keterampilan siswa; Membiasakan siswa bersih diri dan bersih lingkungan. Menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. c. Tujuan MTsN Model Pandeglang 1 Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Pandeglang 1 adalah menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan, dan lingkungan. Secara khusus, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Pandeglang 1 sebagai pendidikan dasar bertujuan: a). Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.; b). Menumbuhkan sikap beretika (sopan santun dan beradab); c). Menumbuhkan penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang membaca, memiliki inovasi, berinisiatif dan bertanggung jawab); d). Menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan ke SLTA favorit/unggulan; e). Menumbuh kembangkan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris); f). Menghasilkan lulusan pendidikan di bidang pengetahuan agama Islam, berakhlak, memiliki kemandirian, disiplin, dan memiliki semangat kebangsaan; g). Menghasilkan lulusan pendidikan yang memiliki keunggulan di bidang IPTEK; h). Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan. d. Sasaran MTsN Model pandeglang 1 3
4 Sarasan yang ingin dicapai Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model pandeglang 1 meliputi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jangka pendek adalah program kerja tahunan sejak program ditetapkan program kerja jangka pendek tahun pertama adalah program kerja tahun 2010/2011, tahun pelajaran 2011/2012 adalah program kerja jangka pendek tahun kedua tertuang dalam Rencana Kerja tahunan (RKT) tahun 2011/2012. Jangka menengah selama 4 (empat) tahun ke depan yaitu periode tahun , dan jangka panjang selama 8 (delapan) tahun yaitu periode Periodisasi ini dicanangkan sejak tahun 2010 atau tahun pelajaran 2010/2011. a). Sasaran yang ingin dicapai 4 (empat) tahun ke depan a). 1. Pembenahan manajemen madrasah a). 2. Pembenahan manajemen perpustakaan persiapan perpustakaan digital a). 3. Pengembangan Teknologi Informasi a). 4. Pengambangan kelas unggulan mencapai 30% a). 5. Pengembangan Sumber daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan persiapan proses pembelajaran dengan terbiasa berbasis penelitian b). Sasaran yang ingin dicapai 8 (delapan) tahun ke depan b). 1. Pengembangan madrasah model, 50% kelas model b). 2. Membangun pelayanan sebagai madrasah model b). 3. Persiapan pengembangan madrasah kelas boarding. b). 4. Persiapan Rencana Madrasah Berstandar Internasional b). 5. Era Perpustakaan Digital b). 6. Memiliki Pembina riset/penelitian D. ANALISIS SWOT a. Strenghts (Kekuatan) Tingginya keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah Lingkungan yang mendukung terhadap keberadaan madrasah Lokasi madrasah yang strategis Manajemen dan kelembagaan madrasah yang kuat Sarana dan prasarana yang cukup mendukung Dukungan pemerintah pusat dalam bidang keuangan b. Weaknesses (Kelemahan) Kurangnya inovasi tenaga pendidik dan kependidikan Kurangnya dukungan pemerintah daerah 4
5 Kurangnya tenaga perpustakaan propesional/belum ada pustakawan Belum ada tenaga teknisi dan laboran Minat meneliti di kalangan guru belum tumbuh, walaupun meneliti tidak merupakan tugas utama Siswa berprestasi dan siswa lessprestasi belum terorganisir secara baik dalam pembinannya Partisipasi orang tua masih lemah c. Opportunities (Peluang) Kerjasama internal pendidik dan tenaga kependidikan dapat terjalin dengan baik dan dapat ditingkatkan Kerjasama eksternal antara madrasah, orang tua, lembaga lain dapat ditingkatkan Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memadai Sumber daya peserta didik dengan latar potensi yang bervariasi anatara akademik dan non akademik d. Threats (Tantangan) Persaingan yang ketat antar lembaga sejenis dan setingkat Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat E. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM a. Menyususn Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) meliputi kegiatan: Menjabarkan kalender pendidikan Menyusun pembagian tugas dan jadwal mengajar guru Mengatur dan menyusun program pembelajaran Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler Menyusun jadwal kegiatan penyusunan program tahunan, program semester, silabus, rencana pembelajaran, kriteria ketuntasan minimal Mengatur pelaksanaan program penilaian dan kemajuan belajar siswa Mengatur pelaksanaan program pengayaan/ remedial Menyusun pengurus MGMP tingkat MTsN Model Pandeglang I Mengatur pengembangan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) b. Sosialisasi KTSP yang sudah terwujud c. Implementasi KTSP F. STRATEGI PENGEMBANGAN MANAJEMEN MADRASAH a. Menyusun Rencana Pengembangan 5
6 Kegiatan yang dilakukan meliputi: Pembagian Tugas Kepala Madrasah, Wakil Kepala, Wali Kelas, Pembina, dan Kelengkapan madrasah lainnya Penyusunan Renstra, RAPBM, RPM, dan KTSP Penyusunan Rencana Kerja Kepala Madrasah, Wakil Kepala, Wali Kelas, Pembina, serta kelengkapan madrasah lainnya b. Mengawal dan Implementasi Program Penunjukkan kepanitiaan, dan melakukan kegiatan Mengawal kegiatan kepala madrasah, wakil kepala madrasah, Wali Kelas, Pembina, serta kelengkapan madrasah lainnya Melaporkan kegiatan kepada kepala madrasah c. Evaluasi Analisis keberhasilan program Laporan Tahunan G. STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN a. Melakukan workshop, lokakarya, serta pelatihan b. Mengikutsertakan workshop, lokakarya, atau pelatihan c. Peer Teaching dan Lesson Studi d. Program Penelitian bagi Guru e. Suvervisi Klinis dan Kunjungan Kelas f. Outbond g. Studi Banding H. STRATEGI PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA a. Merencakan kebutuhan sarana dan prasarana dalam menujang Proses Pembelajaran b. Melakukan manajemen inventarisasi sarana dan prasarana c. Melakukan update terhadap keadaan sarana dan prasarana (penghapusan sarana yang tidak adapt digunakan) d. Melaksanakan program pengadaan sarana dan prasarana e. Melaksaanakan perbaikan/ rehabilitasi sarana dan prasarana f. Mellakukan program pemeliharaan sarana yang sudah ada g. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana I. PENGELOLAAN PEMBIYAYAAN a. Menyusun RAPBM b. Melaksanakan program kerja keuangan sesuai dengan RAPBM c. Membuat pembukuan penerimaan dan pengeluaran d. Menyusun laporan 6
7 J. RINGKASAN KEGIATAN TAHUN 2011/2012 a. Penerimaan Siswa Baru Kelas Reguler dan Kelas Unggulan b. Kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) Tahun Pelajaran 2011/2012 c. Pembinaan OSIS/ Latihan Dasar Kepemimpinan (LDKS) d. Pengaturan Kegiatan Kelas Unggulan melalui Tim Pengelola Kelas Unggulan e. Pengelolaan Siswa Berprestasi melalui Kegiatan Sanggar Prestasi f. Melakukan Pertemuan Orang Tua Siswa Kelas Unggulan g. Melalukan kerjasama Orang Tua Siswa dengan Madrasah h. Malakukan Pelatihan Penelitian tindakan kkelas dan melakukan penelitian tindakan kelas melalui wadah penelitian guru i. Melakukan kerjasama dengan Perpustakaan Daerah Propinsi dalam upaya melakukan kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya petuga perpustakaan j. Latihan manasik haji k. Kegiatan Ramadhan l. Kegiatan Pramuka m. LCCMS (Lomba Cerdas Cermat Matematika dan Sains) n. Praktek IPA Terpadu o. PKS (Patroli Keamanan Sekolah) p. Musyawarah Guru Mata Pelajaram (MGMP) q. Kegiatan Kurikuler (Mid Semester, Ulangan Semester dan Ujian) r. Praktek IPS s. Penelitian Karya Ilmiah Remaja (KIR) t. Pelatihan pelatihan u. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) v. Pencak Silat w. Pelatihan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) x. Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Madrasah y. Pembinaan menjahit z. Gebyar Zakat, Infak dan Shodaqoh aa. Kegiatan Kesenian 7
PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciD S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciRUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan
RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu lembaga tidak langsung menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu lembaga tidak langsung menghasilkan produk tetapi terjadi melalui usaha pemberi jasa baik oleh tenaga pengajar, administrasi maupun
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memerlukan adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik. demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan menguraikan tentang:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat memenuhi keutuhan atau tujuan yang dimilikinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu nagara ialah faktor pendidikan di dalam negara itu sendiri. Pendidikan pada usaha sadar dan terencana untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp. 022-426481112 fax. 022-4264881 Bandung 40171 PEMILIHAN GURU BERPRESTASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2006 Materi : Wawasan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH A. TUJUAN PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Rasional
BAB I PENDAHULUAN a. Rasional Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Untuk melindungi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. Undang-Undang Nomor 20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan mengalami banyak sekali perkembangan. Banyak sekolah yang mulai berdiri dan menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadipribadi yang bertakwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan suatu sistem pendidikan nasional
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.
L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT
15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT
10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ditujukan pada peningkatan kecerdasan
Lebih terperinci1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.
1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan national bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Merujuk dari tujuan Sisdiknas tersebut maka tujuan pendidikan sekolah dasar
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
Lebih terperinciDASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinciMelaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN ETIKA BERLALU LINTAS PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciKEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEBAGAI SALAH SATU JALUR PEMBINAAN KESISWAAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEBAGAI SALAH SATU JALUR PEMBINAAN KESISWAAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Pendidikan Dan Latihan JARDIKNAS Yang Diselenggarakan Oleh ICT Kabupaten Cianjur DISUSUN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu disiapkan Sumber Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 6, 1989 (PEMBANGUNGAN. PENDIDIKAN. Kebudayaan. Prasarana. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan
Lebih terperinciPrioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan
PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain
Lebih terperinciPEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menyadari pentingnya proses
Lebih terperinciPola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011
Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011 Oleh : Octo Rianto (Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta) Kebijakan Dasar Pendidikan Tinggi Indonesia 2003-2010 Untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang menjelaskan tentang dasar, fungsi dan tujuan sisdiknas yaitu sebagai berikut: Pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
Lebih terperinciPENYUSUNAN PENYUSUN KTSP
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wacana yang berkembang dimasyarakat, khususnya di kecamatan Lawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana yang berkembang dimasyarakat, khususnya di kecamatan Lawang Kabupaten Malang, bahwa untuk bersekolah di Madrasah Tsanawiyah merupakan alternatif pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, dan analisis data dan pembahasan hasil
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian, dan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, penulis dapat menarik kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.
Lebih terperinciLandasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan
Lebih terperinciORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, nikmat, dan karunia- Nya lah kami dapat menyelesaikan Proposal Program kerja ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Proposal
Lebih terperinciFUNGSI DAN TUGAS SEKOLAH DAN PENGELOLA SEKOLAH
FUNGSI DAN TUGAS SEKOLAH DAN PENGELOLA SEKOLAH A. FUNGSI DAN TUGAS SEKOLAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI EKSPERIMEN DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA) PROPOSAL TESIS Diajukan Untuk
Lebih terperinciPROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER I. PENDAHULUAN Pasal 3 Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sumber daya manusia berhubungan dengan upaya peningkatan disemua lembaga pendidikan. Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur pada dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah SMA 17 Agustus 1945 SMA 17 Agustus 1945 didirikan pada tahun 1984 oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 dengan Ketua Yayasan I.B. Alit, S.H. yang beralamat
Lebih terperinciBAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN
BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 SMP Bakti Mulya 400 berdiri 10 Juli 1985 atau tepat berusia 28 tahun pada bulan Juli Tahun 2014. Dilihat dari usianya yang lebih seperempat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu amanat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja mengajar guru merupakan komponen paling utama dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga pendidik, terutama guru,
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciPEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Lebih terperinciSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Responden : Kepala Sekolah/Guru 2. Hari/tgl/waktu :.. 3. Tempat : Pertanyaan: 1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP Negeri 9 memiliki prestasi yang membanggakan. Langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ada di berbagai bidang usaha, baik bidang usaha manufaktur maupun jasa, menuntut organisasi untuk dapat menciptakan keunggulan bersaing. Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah upaya untuk mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu dalam segenap dimensi kemanusiaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kualitas dan kemampuan antara lain: (1) memiliki identitas diri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat membutuhkan kerja keras dari semua pihak untuk menyukseskan program pendidikan nasional. Tantangan akan akan
Lebih terperinciBUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA
BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Di susun oleh : Dra. Ummul Murtafiah Hasan MTs NUSANTARA Jl. Sunan Giri no 52 telp. ( 0335 ) 429048 Sumber Taman Kota Probolinggo I. Pendahuluan A. Rasional Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada
Lebih terperinci