PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

dokumen-dokumen yang mirip
VALIDASI METODE UNTUK ANALISIS KANDUNGAN URANIUM MENGGUNAKAN POTENSIOMETER T-90

ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI

PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SERBUK UO 2 DARI YELLOW CAKE SECARA POTENSIOMETRI DAN GRAVIMETRI

UJI FUNGSI COMBINED Pt-RING ELECTRODE METROHM

PENGARUH UNSUR AL DAN MO TERHADAP HASIL ANALISIS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-MO/AL DENGAN METODE POTENSIOMETRI

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

KENDALI KUALITAS SERBUK UO2 HASIL UJI FUNGSI PILOT CONVERTION PLANT (PCP) DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

IV. METODOLOGI PE ELITIA

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Ngatijo, Pranjono, Torowati, Waringin Margi Yusmaman

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DA PEMBAHASA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

ANALISIS SERBUK UMO UNTUK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN TINGKAT MUAT TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI Standar Nasional Indonesia

MODIFIKASI METODA ASTM UNTUK ANALISIS URANIUM DENGAN KONSENTRASI 1 gu/l MENGGUNAKAN TITROPROSESOR

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

DAFTAR LAMPIRAN. 250 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 100 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Metodologi Penelitian

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS KADAR URANIUM DAN UNSUR PENGOTOR DI DALAM SERBUK AUK DAN UO 2

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KADAR URANIUM DAN IMPURITAS DALAM PADUAN U-7MO-XTI DAN U-7MO-XZR

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

KIMIA DASAR. Pendahuluan KETEPATAN DAN KETELITIAN PERLAKUAN DATA HASIL ANALISIS DAN KESALAHAN PENGUKURAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG IEBE TAHUN 2009

PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER

3 Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTIKUM POTENSIOMETRI DAN PH METRI. Laporan. disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Analisis Fisiko Kimia

Gambar 2. Daun Tempuyung

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

TITRASI POTENSIOMETRI

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

Transkripsi:

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM Torowati dan Banawa Sri Galuh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM. Telah dilakukan kegiatan untuk menentukan nilai limit deteksi dan kuantisasi terhadap alat titrasi potensiometri yang digunakan untuk analisis uranium. Penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap larutan blanko secara titrasi potensiometri. Larutan blanko merupakan larutan tanpa adanya analit dalam hal ini uranium. Metode yang digunakan dalam analisis larutan blanko sama seperti untuk melakukan analisis uranium menggunakan potensiometer Mettler Toledo T- 90 yang mengacu ASTM C 799. Hal ini dikarenakan penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi dilakukan untuk menentukan limit deteksi dan kuantisasi terhadap alat potensiometer yang digunakan untuk analisis uranium. Dalam kegiatan ini analisis dilakukan terhadap larutan blanko secara titrasi potensiometri dengan pengulangan analisis sebanyak 15 kali setiap hari dan selama 3 hari. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan nilai limit deteksi dan limit kuantisasi dari potensiometer Mettler Toledo T-90 yang digunakan untuk analisis uranium. Harapan dari kegiatan ini adalah dapat mengetahui konsentrasi atau jumlah analit uranium terkecil/terendah dalam sampel yang masih mampu dideteksi oleh potensiometer mettler toledo T-90. Dari hasil kegiatan diperoleh nilai limit deteksi (LoD) dan limit kuantisasi (LoQ) potensiometer mettler toledo T-90 masing-masing sebesar 0,0144 g/l dan 0,0439 g/l. PENDAHULUAN Uranium baik dalam bentuk UO 2 maupun U 3 O 8 merupakan bahan bakar nuklir yang dimanfaatkan untuk pembuatan elemen bakar nuklir baik untuk reaktor daya maupun riset. Khusus untuk bahan bakar reaktor daya tipe cirene menggunakan uranium berbasis pelet UO 2 dalam kelongsong zirkaloi. Bidang Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir (BFBBN) merupakan salah satu bidang di lingkungan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) yang salah satu tugasnya adalah melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) bahan bakar nuklir untuk reaktor daya tipe cirene sehingga menggunakan serbuk UO 2. Salah satu cara yang dilakukan BFBBN untuk memperoleh serbuk UO 2 adalah dengan melakukan proses konversi yellow cake menjadi serbuk UO 2. Serbuk UO 2 yang dihasilkan selanjutnya dilakukan proses pabrikasi untuk membuat elemen bakar reaktor nuklir daya. Proses pabrikasi diawali dari peletisasi, penyiapan/pembuatan komponen, perakitan elemen bakar (pin) dan perakitan pin bahan bakar hingga membentuk bundle bahan bakar nuklir [1]. 9

No. 13/Tahun VII. April 2014 ISSN 1979-2409 Selama proses konversi dan pabrikasi perlu dilakukan pengujian kendali kualitas baik terhadap bahan baku maupun serbuk bahan bakar nuklir yang dihasilkan. Salah satu uji kendali kualitas yang harus dilakukan dalam proses pabrikasi elemen bakar nuklir adalah analisis kadar uranium. Kegiatan analisis uranium dilakukan di laboratorium kendali kualitas BFBBN. Salah satu metode untuk analisis kandungan/kadar uranium adalah titrasi potensiometri. Analisis uranium dilakukan dengan mengacu ASTM C 799 [2]. Alat/instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis uranium di laboratorium kendali kualitas BFBBN adalah potensiometer. Pada kegiatan ini difokuskan untuk mengetahui kemampuan alat potensiometer dalam melakukan analisis uranium dengan kadar uranium yang terendah yaitu dengan cara menentukan nilai limit deteksi dan kuantisasi dari potensiometer yang digunakan. Potensiometer yang digunakan untuk analisis adalah potensiometer Mettler Toledo T-90. Penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi dilakukan dengan cara melakukan analisis larutan blanko secara titrasi potensiometri. Larutan blanko merupakan larutan tanpa ada analit dalam hal ini adalah tanpa ada uranium. Metode untuk menentukan nilai limit deteksi dan kuantisasi sama seperti untuk melakukan analisis uranium menggunakan potensiometer Mettler Toledo T-90 [2]. Hal ini dikarenakan kegiatan dilakukan untuk menentukan limit deteksi dan kuantisasi terhadap alat potensiometer yang digunakan untuk analisis uranium. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan nilai limit deteksi dan limit kuantisasi dari potensiometer Mettler Toledo T-90 yang digunakan untuk analisis uranium. Harapan dari kegiatan ini adalah dapat mengetahui konsentrasi atau jumlah analit uranium terkecil/terendah dalam sampel yang masih mampu dideteksi oleh potensiometer Mettler Toledo T-90. konsentrasi TEORI 1. Limit Deteksi dan Limit Quantisasi Limit Deteksi (LoD) adalah konsentrasi atau jumlah terkecil/terendah dari analit dalam sampel yang dapat terdeteksi, tetapi tidak perlu terkuantisasi sehingga nilai yang dihasilkan tidak harus memenuhi kriteria akurasi dan presisi. Nilai batas keberterimaan untuk akurasi kurang dari 5%, sedangkan untuk presisi batas keberterimaannya apabila nilai RSD (Standar Deviasi Relatif) lebih kecil dari nilai 2/3 (CV Horwitz ) [2,3]. 10

Limit deteksi (LoD) merupakan parameter uji batas terkecil yang dimiliki oleh suatu alat/instrumen. Limit Kuantisasi (LoQ) adalah konsentrasi atau jumlah terendah dari analit yang masih dapat ditentukan dan memenuhi kriteria akurasi dan presisi. Limit kuantisasi biasa disebut limit pelaporan (limit of reporting) [3]. Penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi tergantung pada analisis yang dilakukan menggunakan alat/instrumen atau tidak menggunakan instrumen. Apabila kegiatan analisis dilakukan tidak menggunakan instrumen maka limit deteksi dan kuatisasi ditentukan dengan mendeteksi analit dalam sampel dengan pengenceran secara bertingkat [4,5]. Apabila kegiatan analisis dilakukan menggunakan alat/instrumen maka limit deteksi dan kuantisasi ditentukan dengan mengukur respon blanko beberapa kali (minimal 7 kali pengukuran/analisis) selanjutnya ditentukan simpangan baku respon blanko. Nilai limit deteksi dan kuantisasi dapat ditentukan dengan persamaan [3] : LoD = A + 3 SD... (1) LoQ = A + 10 SD... (2) Dengan: LoD = Limit Deteksi LoQ = Limit Kuantisasi A = Nilai rata-rata hasil analisis blanko SD = Standar Deviasi (simpangan baku) hasil analisis blanko 2. Potensiometer Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis uranium adalah potensiometer. Prinsip kerja potensiometer berdasarkan perubahan potensial elektroda yang berada dalam larutan yang dianalisis karena adanya penambahan volume titran. Elektroda yang digunakan dalam analisis menggunakan potensiometer ini adalah elektrode kerja berupa elektrode Platina (Pt) dan elektrode pembanding. Dalam kegiatan ini alat potensiometer yang digunakan sudah dilengkapi dengan elektrode kombinasi Platina yang merupakan gabungan dari ke dua macam elektrode Pt dan pembanding. 11

No. 13/Tahun VII. April 2014 ISSN 1979-2409 Gambar 1. Alat Potensiometer T-90 Merk Tolendo Keterangan gambar: 1. Elektrode kombinasi 6. Monitor manual 2. Buret tempat larutan titran 7. CPU 3. Pengaduk gantung 8. Printer 4. Meja sampel 9. Monitor komputer 5. Botol tempat titran METODOLOGI Bahan dan Alat Bahan : Asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, ammonium heptamolibdat, kalium bikromat, asam amido sulfonat, asam perklorat pekat, vanadil sulfat, air destilasi. Alat : Gelas ukur, beker gelas, labu ukur, pipet ukur, corong, pengaduk magnit, hot plate, ph meter, timbangan merk Sartorius, potensiometer Mettler Toledo T-90. Langkah Kerja. 1. Preparasi pereaksi Pembuatan larutan asam sulfamat 1,5 M dengan cara menimbang 15 gram asam sulfat kemudian dilarutkan dengan air destilasi menjadi 100 ml. Pembuatan larutan ferro sulfat 1 M dengan cara menimbang 28 gram serbuk ferro sulfat tambah 10 ml asam sulfat pekat kemudian volume ditepatkan menjadi 100 ml dengan air destilasi. 12

Pembuatan larutan ammonium heptamolybdat 0,4 % dengan cara menimbang 0,4 gram ammonium heptamolybdat tambah 50 ml asam nitrat pekat kemudian tepatkan volumenya menjadi 100 ml dengan air destilasi. Pembuatan larutan vanadil sulfat 0,1 % dengan cara menimbang 1,25 gram tambah 5 ml asam sulfat pekat dan tepatkan volumenya menjadi 100 ml dengan air destilasi. 2. Analisis Blanko Larutan HNO 3 encer ditambah asam sulfamat dan asam phosphat pekat. Selanjutnya campuran larutan diaduk hingga berwarna putih keruh kemudian ditambah larutan ferro sulfat dan amonium heptamolibdat sambil diaduk sampai larutan yang semula berwarna coklat tua berubah menjadi jernih. Setelah larutan jernih ditambah larutan vanadil sulfat kemudian dititrasi menggunakan Kalium bikromat konsentrasi 0,025 N sampai terjadi titik ekivalen. Dalam kegiatan ini pengujian/analisis seperti langkah tersebut diatas dilakukan pengulangan hingga 15 kali analisis per hari selama 3 hari. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi suatu alat/instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis sangat diperlukan, hal ini untuk mengetahui kemampuan alat tersebut dalam mendeteksi analit uranium dengan jumlah uranium terkecil/terendah yang masih dapat/mampu analisis dengan menggunakan alat tersebut. Dalam kegiatan ini dilakukan penentuan nilai limit deteksi dan kuantisasi terhadap potensiometer. Hal ini dikarenakan alat potensiometer di laboratorium kendali kualitas digunakan untuk melakukan pengujian/analisis uranium dalam suatu sampel. Dalam penentuan limit deteksi dan kuatisasi ini ditentukan dengan cara melakukan analisis terhadap blanko (larutan tanpa adanya analit/uranium). Langkah untuk analisis larutan blanko sama seperti untuk analisis uranium menggunakan potensiometer Mettler Toledo T-90. Pada kegiatan ini pengukuran/analisis dilakukan dengan pengulangan sebanyak 15 kali analisis setiap hari selama 3 hari. Hasil analisis yang diperoleh disajikan pada Tabel 1. 13

No. 13/Tahun VII. April 2014 ISSN 1979-2409 Tabel 1. Hasil analisis larutan blanko menggunakan No. potensiometer Mettler Toledo T-90 Hasil analisis (g/l) Hari 1 Hari 2 Hari 3 1 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 4 0 0,0127 0 5 0 0 0 6 0,0114 0 0 7 0 0 0,0107 8 0 0 0 9 0 0,0112 0 10 0 0 0 11 0,0103 0 0 12 0 0 0,0114 13 0 0 0 14 0,0112 0 0 15 0 0 0 rerata 0,0022 0,0016 0,0015 SD 0,0045 0,0042 0,0039 Pada Tabel 1. terlihat bahwa; tidak semua hasil analisis larutan blanko diperoleh hasil 0 g/l, tetapi diperoleh nilai hasil analisis rerata dari hari 1 sampai 3 sebesar = 0,0018 g/l dengan Standar Deviasi (SD): 0,0042 g/l. Dengan diperoleh hasil analisis rerata sebesar 0,0018 g/l pada larutan blanko tersebut, dapat diartikan bahwa dimungkinkan analisis dengan menggunakan instrumen elektrik ini terdapat penyimpangan yang disebabkan oleh gangguan dari luar seperti gangguan elektrik dari alat/instrumen itu sendiri (gangguan listrik). Dengan demikian maka perlunya dilakukan penentuan nilai limit deteksi terhadap alat yang digunakan untuk analisis. Setelah diperoleh hasil analisis dan SD rerata dari larutan blanko maka dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) nilai limit deteksi (LoD) dan limit kuantisasi (LoQ) alat potensiometer Mettler Toledo T-90 dapat ditentukan. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai LoD sebesar: 0,0144 g/l dan LoQ : 0,0439 g/l. Dari hasil nilai limit deteksi sebesar 0,0144 g/l dapat diartikan bahwa alat potensiometer yang digunakan ini mampu memberikan respon/data/hasil untuk analisis uranium dengan jumlah analit uranium terkecil yang masih mampu untuk dianalisis sebesar 0,0144 g/l. Hasil analisis uranium yang diperoleh dari sampel sebesar 0,0144 g/l ini 14 belum tentu

memenuhi kriteria keberterimaan akurasi dan presisi yang diharapkan. Nilai batas keberterimaan untuk nilai akurasi adalah < 5% sedangkan untuk presisi batas keberterimaannya apabila nilai RSD lebih kecil dari nilai 2/3 (CV Horwitz ) [2,3]. Nilai limit kuantisasi dari kegiatan ini diperoleh sebesar 0,0439 g/l artinya alat potensiometer ini apabila digunakan untuk analisis uranium dengan menghasilkan sebesar 0,0439 g/l mampu memberikan respon/data/hasil dengan nilai akurasi dan presisi yang dapat diterima atau yang diharapkan dalam analisis uranium. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan untuk menentukan nilai limit deteksi (LoD) dan kuantisasi (LoQ) dari potensiometer Mettler Toledo T-90 yang digunakan untuk analisis uranium masing-masing diperoleh nilai LoD sebesar 0,0144 g/l dan LoQ: 0,0439 g/l. PUSTAKA [1]. TRI YULIANTO "Proses Pabrikasi Elemen Bakar Nuklir"Pelatihan Operator - Supervisor IEBE PTBN, Pusdiklat, 3 25 Maret 2009. [2]. ANONIM, Uranium By Ferrous Sulfate Reduction-Potassium Dichomate Titrimetry ASTM C799. [3]. YULIA Validasi Metode Diktat Validasi Metode, Pusat Penelitian Kimia-LIPI, Bandung, 2010. [4]. HARMITA, "Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya", Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 135. 15