I MADE SADHA SUARDIKHA ( Universitas Udayana ) SUTRISNO T. EKO GANIS SUKOHARSONO BAMBANG PURNOMOSIDHI ( Universitas Brawijaya ) Abstract



dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI PERSEPSI KEGUNAAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

I Made Sadha Suardikha. Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB III METODE PENELITIAN

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya hubungan yang dimiliki oleh principal dan agent. Principal (pemilik)

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

I Made Sadha Suardikha. Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo)

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

SKRIPSI. Oleh : SUCI ANDRIYANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

Transkripsi:

PENGARUH IMPLEMENTASI BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI KEYAKINAN-DIRI ATAS KOMPUTER, KEINOVATIFAN PERSONAL, PERSEPSI KEGUNAAN, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI BALI I MADE SADHA SUARDIKHA ( Universitas Udayana ) SUTRISNO T. EKO GANIS SUKOHARSONO BAMBANG PURNOMOSIDHI ( Universitas Brawijaya ) Abstract This study aims to examine and analyze the influence of Tri Hita Karana (THK) culture on the use of Accounting Information System (AIS), either directly or indirectly mediated by the main Technology Acceptance Model (TAM) variables (perceived usefulness and perceived ease of use) and external variables of TAM (computer self-efficacy and personal innovativeness); the influence of THK culture on computer self-efficacy, and personal innovativeness; influence perceived usefulness and perceived ease of use on the use of AIS as an expression of the success of AIS. This research is located in Bali with the object of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat). Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS. This study look at the entire population of Rural Banks in Bali. Required data collected by census using a list of questions asked to the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0 M3 approach. The results of this study show that: 1) THK culture influences computers self-efficacy, personal innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS; 2) THK Cultural affect the use of AIS is mediated by computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness, and perceived ease of use; 3) Computer self-efficacy affects the perceived usefulness and perceived ease of use; 4) Personal innovativeness affects perceived usefulness and perceived ease of use; and 5) the perceived usefulness and perceived ease of use affect the use of AIS. Keyword: THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS. 1

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang SFAC No. 2 menyatakan bahwa Sistem Informasi (SI) mempunyai peranan penting dalam akuntansi. FASB, Bodnar and Hopwood (1990), Halim (1994: 30), dan Hartono (1994: 47) menjelaskan bahwa akuntansi sebagai SI karena tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Setiap perusahaan berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Informasi yang memadai (akurat, tepat waktu, dan tepat nilainya) merupakan solusinya yang umumnya dihasilkan oleh SI berbasis komputer. SI berbasis komputer atau Teknologi Informasi (TI) disebut SIA (Hartono, 1994: 48 dan McLeod, 1996). Informasi dihasilkan oleh SIA yang dikembangkan perusahaan diadakan untuk menunjang aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Faktor manusia merupakan hal penting dalam pengembangan sistem (Burch et. al., 1991) dan faktor manusia sangat menentukan kesuksesan penerapan SIA (Halim, 1994: 259). Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya. Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks utilisasi teknologi dan kinerja telah lama diakui (Lippert and Volkmar, 2007). Budaya secara luas dipercaya mempunyai dampak besar terhadap perilaku dan praktik individu di seluruh dunia (McCoy et. al., 2007). Salah satu dari dimensi budaya Hofstede: individualisme-kolektivisme memengaruhi orang-orang dalam membentuk kepercayaan yang mungkin memengaruhi kerelaan orang-orang untuk percaya kepada SI yang berbasis TI (Doney et. al., 1998). Nilai budaya dapat memengaruhi ciri-ciri dan kepercayaan yang berhubungan dengan TI (Srite et.al., 2008). Kesuksesan SI digambarkan dengan adanya kepuasan yang dirasakan oleh pengguna SI, atau dapat digambarkan dengan adanya penggunaan SI oleh pengguna secara berkesinambungan (Choe, 1996; McGill et. al., 2003; Iivary, 2005; Radityo dan Zulaikha, 2007). Penelitian ini dilakukan di Bali dengan objek penelitian: Bank Perkreditan Rakyat (BPR) karena adanya fenomena yang menarik untuk diteliti pada BPR yang beroperasi di Bali. Penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan 2

model DeLone and McLean dan model Technology Acceptance Model (TAM) yang satu sama lainnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten berkaitan dengan pengukuran kesuksesan SI/TI. Bertolak dari hal tersebut di atas, penelitian ini menganalisis penggunaan SIA yang mengekpresikan kesuksesan SIA dengan menggunakan TAM ditambah dan diintegrasikan dengan variabel eksternal, seperti keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan budaya THK. Keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal merupakan variabel ekternal yang menunjukkan perbedaan-perbedaan (ciri-ciri) individual yang dapat memengaruhi penggunaan SIA. Budaya THK merupakan budaya lokal yang diduga dapat memengaruhi penggunaan SIA baik secara langsung maupun tidak langsung melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan penjelasan tersebut di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah budaya THK berpengaruh terhadap keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA; (2) Apakah budaya THK berpengaruh terhadap penggunaan SIA dimediasi keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan; (3) Apakah keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kegunaan; (4) Apakah keyakinandiri atas komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan; dan (5) Apakah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap penggunaan SIA. 1.2 Motivasi Penelitian Belum banyak yang mau menerima dan menggunakan SI berbasis TI (Darsono, 2005). Pada hal, SI berbasis TI dewasa ini merupakan suatu tuntutan dalam rangka menunjang kelancaran operasional suatu perusahaan. Demikian halnya, BPR sangat membutuhkan SI berbasis TI khususnya SIA dalam mengelola bisnisnya. Namun SIA yang digunakan tidak didukung oleh aparat BPR sehingga BPR banyak yang kecolongan dalam hal mengelola keuangannya. Penelitian yang dilakukan di Indonesia telah banyak menggunakan variabel kepuasan pengguna untuk mengukur kesuksesan SI. Penelitian tersebut dilakukan oleh Chandrarin dan 3

Indriantoro (1997), Budiartha (2006), Restuningdiah (2006), Radityo dan Zulaikha (2007), dan Handayani (2007). Pemerintah Daerah Bali mengembangkan visi pembangunan berdasarkan budaya THK (Windia dan Dewi, 2007: 23). Oleh karena itu, budaya THK seharusnya mampu dijabarkan dan dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat di Bali, termasuk kalangan pengusaha yang mengembangkan usahanya di Bali dan khususnya BPR di Bali. 1.3 Tujuan dan Konstribusi Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh implementasi budaya THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA, baik langsung maupun tidak langsung dimediasi oleh variabel utama TAM (persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan) dan variabel eksternal TAM (keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal). Selain tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga mempunyai konstribusi, yaitu: 1) Konstribusi teoretis penelitian ini adalah penerapan budaya THK mempunyai pengaruh terhadap fenomena penggunaan dan penerimaan SIA, hal ini memperkuat teori TAM; 2) Konstribusi bagi dunia praktik, yaitu: (a) sebagai petunjuk bagi pengambil keputusan untuk menerapkan secara konsisten budaya THK dalam pengembangan SIA sehingga dapat memperkecil kegagalan pengembangan SIA, (b) dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki praktik operasional BPR berkaitan dengan penggunaan SIA; dan 3) Konstribusi kebijakan bagi dunia usaha khususnya usaha BPR di Bali dalam menentukan kebijakan perusahaan pihak manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor strategik khususnya budaya THK untuk mendukung kesuksesan pengembangan SIA. 2. Kerangka Teoretis dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi (SI) a. SI versus Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan SIA Penerapan SI di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen disebut sebagai SIM (Hartono, 1994: 39). SIM dalam organisasi yang kecil hampir semuanya diwakili oleh SIA, sedangkan dalam organisasi yang lebih besar SIA merupakan 4

subsistem dari SIM (Wilkinson et. al., 2000: 15). SIA merupakan subsistem yang terbesar dari SIM karena sebagian besar sumber informasi yang dibutuhkan manajemen dihasilkan oleh SIA. b. Pengembangan SI Teknis dan Kualitas SI telah berkembang dengan kemajuan yang cukup pesat (Jogiyanto, 2007). SI yang berhasil adalah SI yang dapat memberikan kepuasan bagi pemakainya dan digunakan seccra berulang-ulang (Radityo dan Zulaikha, 2007; Ives et. al., 1983; Iivary, 2005; DeLone dan McLean, 1992). Keberhasilan SI perlu dijaga karena SI mempunyai keterbatasan sehinga SI menjadi usang. Setiap organsasi yang mengembangkan SI, siklus hidup pengembangan SI (System Development Life Cycles/SDLC) pasti dilalui (Bodnar dan Hopwood, 1990). c. Penggunaan SI/TI sebagai Ekspresi Kesuksesan SI/TI Davis (1989) meletakkan model dasar penerimaan teknologi berbasis pada penggunaan teknologi dan dampaknya pada individu. Teknologi dikatakan sukses (berhasil) jika dapat diterima yang ditandai dgn keinginan utk menggunakan dan bermuara pada penggunaan. DeLone and McLean (1992) menunjukkan bahwa sekitar 27 penelitian menggunakan penggunaan dan 38 penelitian menggunakan dampak individu sbg dimensi pengukur kesuksesan SI. Nugroho (2008) menjelaskan bahwa telah banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel penggunaan sistem dan kepuasan pemakai sebagai indikator kesuksesan suatu sistem, misalnya Alavi and Henderson (1981), Ginzberg (1981), dan Raymond (1985). 2.2 Model Penerimaan Teknologi (TAM) Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model/TAM) pertama kali dikembangkan oleh Davis, 1986 merupakan model SI yang dikembangkan untuk memprediksi pengadopsian dan penggunaan SI. TAM merupakan aplikasi dari teori tindakan beralasan /Theory of Reasoned Action (TRA) yg diadopsi secara luas. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam model TRA, yaitu: kegunaan dan kemudahan penggunaan disamping kontstruk lainnya, yaitu minat untuk menggunakan dan penggunaan (Davis,1989). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan dan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. 5

Beberapa studi telah berfokus kepada penambahan atau evaluasi model TAM, daya tarik dan manfaatnya telah didukung secara, misalnya (1) Deg et. al. (2005) mereview 40 studi TAM dan menemukan dukungan umum terhadap model inti, (2) Analisis meta King dan HE (2006) menunjukkan TAM sebagai model prediktif kuat yang tepat untuk bermacam-macam kategori teknologi (McCoy et. al., 2007). Dalam perkembangannya para peneliti mencoba mengekstensi TAM dengan menambah variabel eksternal (misal: keyakinan-diri atas computer, keinovatifan personal, kecemasan komputer, budaya dll.) sebagai anteseden variabel utama (kegunaan dan kemudahan penggunaan): Compeau and Higgins (1995), Karahana et. al. (1999), Agarwal and Karahanna (2000), Tatcher and Perrewe (2002), Hong et. al. (2002),Thatcher et. al. (2003), Verkantesh et. al., 2003, Mao, et. al. (2005), Ndubisi et. al. (2005), Darsono (2005), Hassan (2006), Yi et. al. (2006), Hassan (2007), Wang et.al. (2008), dan Srite, et. al. (2008). 2.3 Budaya Budaya adalah sebuah pemrograman pikiran kolektif yang membedakan anggota satu kelompok atau kategori orang-orang dari lainnya. Budaya mencerminkan gabungan sifat manusia dan kepribadian (Hofstede 1991). Budaya didefinisikan sebagai norma, kepercayaan dan nilai yang menyebar dan luas di mana memandu kehidupan sehari-hari dari kelompok (Kotter and Heskett, 2002). Orang-orang beraktivitas di dunia bisnis perlu menyadari bahwa setidaknya ada tiga level budaya yang mungkin memengaruhi aktivitas suatu perusahaan. Level budaya ini meliputi budaya nasional, budaya bisnis, dan budaya organisasional serta pekerjaan (Kotter and Heskett, 2002). Budaya nasional adalah budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang tinggal di sebuah wilayah (negara) (Hofstede, 1991). Kotter and Heskett (2002) mendifinisikan budaya nasional tersebut adalah budaya dominan dalam batas politik negara, yang biasanya menampilkan budaya orang-orang dengan populasi terbesar atau kekuatan ekonomi atau politik terbesar. Dengan demikian, budaya THK merupakan budaya lokal yang bersumber dari kearifan lokal, sehingga dapat dikatakan sebagai budaya nasional karena berbagai faktor seperti etnis, ekonomi, politik, agama, ataupun bahasa memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya nasional (Kotter and Heskett, 2002). a. Budaya THK 6

Filosofi THK dikenal dalam dimensi hidup orang Bali yang merupakan tradisi masyarakat Hindu di Bali. Prinsip THK merupakan filosofi yang diajarkan di dalam Bhagawadghita, yaitu mengajarkan tentang 3 hal pokok kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan tertinggi: dharma/kebenaran Tuhan dan hakekat manusia, meningkatkan kekeyakinan hati akan kebenaran Tuhan, dan bagaimana berbuat di dalam kebenaran Tuhan (Palguna, 2007). THK diartikan sebagai tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara: manusia dengan Tuhannya (parahyangan), manusia dengan alam lingkungannya (palemahan), dan manusia dengan sesamanya (pawongan) (Kaler, 1983; Surpha, 1991; Pitana, 1994; Dalem, 2007; Palguna, 2007; dan Agung, 2009). THK sesungguhnya mengandung nilai-nilai universal karena THK merupakan filosofi tentang harmoni dan kebersamaan yang dalam konsep maupun penerapannya tidak mengenal perbedaan ras, suku, keturunan, agama, dan ada pada semua ajaran agama di dunia (Arif. 1999 dan Pusposutardjo, 1999 dalam Windia dan Dewi, 2007; Agung, 2009). Ini menunjukkan implementasi budaya THK pada bisnis merupakan bukti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya nasional telah digunakan dan diimplementasikan di dalam praktik budaya organisasi. Koentjaraningrat (2008) menjelaskan bahwa konsep THK ini pada dasarnya analog dengan sistem kebudayaan yang memiliki 3 elemen, yaitu: 1) elemen/subsistem pola pikir/konsep/nilai, 2) subsistem sosial, dan 3) subsistem artifak/kebendaan. Demikian halnya Schein (2004) menyatakan bahwa budaya ditunjukkan oleh tiga tingkatan, yaitu: perilaku dan artifak, kepercayaan dan nilai, dan asumsi-asumsi dasar. b. Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam organisasi. Nilai-Nilai inilah yang berfungsi sebagai landasan untuk berperilaku bagi setiap jajaran yang ada dalam organisasi dalam setiap gerak dan langkah akvitasnya (Susanto et. al., 2008: 7). Budaya organisasi terdiri atas beberapa elemen, seperti yang disebutkan oleh beberapa pakar organisasi dan budaya. Adapun pandangan para pakar tersebut, antara lain: 1) berdasarkan tulisan Inkeles dan Levinson, Hofstede menyebut 4 culture dimensions tesebut sebagai jarak kekuasaan, individualisme versus kolektivisme, maskulinitas versus femininitas, dan penghindaran ketidakpastian. Dikemukakan bahwa agama merupakan salah satu cara manusia untuk bertindak di 7

dalam melakukan pilihan untuk menghindari ketidakpastian (uncertainty avoidance) Hofstede (1991); 2) Schein (2004) menyebutkan ada 3 tingkatan elemen budaya organisasi, yaitu: a) artifacts, b) espoused beliefs and values, dan c) underlying assumptions; dan 3) sebagai suatu sistem kebudayaan, budaya memiliki tiga elemen, yaitu: a) subsistem nilai, b) subsistem sosial, c) dan subsistem artifak (Koentjaraningrat, 2008). Elemen budaya Hofstede (1991), Schein (2004), dan Koencaraninggrat (2008) telah tercakup di dalam elemen budaya THK, yaitu: parahyangan, pawongan, dan palemahan (Windia dan Dewi, 2007). Oleh karena itu, budaya THK telah dapat dipergunakan sebagai suatu tata nilai atau kebiasaan yang menjadi pegangan anggota organisasi dalam melaksanakan kewajiban dan berperilaku di dalam organisasi. Dinamika dan kreativitas masyarakat Bali baik secara individu maupun organisasional ingin mewujudkan kehidupan yang harmonis, meliputi pembangunan manusia seutuhnya, yang astiti bhakti (hormat) terhadap Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), cinta kepada pelestarian lingkungan, dan rukun serta damai dengan sesamanya. Nilai-Nilai inilah merupakan nilai budaya yang melekat pada filosofi THK (Windia, 2007), yang merupakan landasan bagi individu maupun organisasi dalam setiap gerak langkah aktivitasnya dalam dunia bisnis. Ini mencerminkan bahwa budaya THK merupakan budaya organisasi. 2.4 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian empiris yang menggunakan model DeLone and McLean (1992) dan model TAM untuk mengekspresikan kesuksesan SI telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. DeLone and McLean (1992) mengembangkan suatu model untuk melihat kesuksesan SI yang dikembangkan dalam perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesuksesan SI dipengaruhi oleh perceived information quality dan perceived system quality merupakan prediktor bagi kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna juga merupakan prediktor bagi intended use dan perceived individual impact. Temuan DeLone and McLean (1992) ini sama dengan temuan McGill et. al. (2003), tetapi bertentangan dengan temuan Iivary (2005), serta Radityo dan Zulaikha (2007). Selanjutnya, penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Radityo dan Zulaikha (2007) menunjukkan bahwa intensitas penggunaan SI berpengaruh positif terhadap individual impact; 8

individual impact berpengaruh positif terhadap organizational impact; variabel information quality dan system quality tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan SI dan kepuasan pengguna; dan kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan SI. Temuan Radityo dan Zulaikha (2007) ini menunjukkan perbedaan dengan temuan McGill et. al. (2003) dan Iivary (2005) dalam hal pengaruh variabel information quality dan system quality terhadap intensitas penggunaan SI dan kepuasan pengguna, dan juga pengaruh kepuasan pengguna dengan intensitas penggunaan SI. Penelitian Handayani (2007) menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan SI tidak berpengaruh terhadap penggunan SI. Temuan lain dari penelitiannya adalah kemudahan penggunaan menunjukkan pengaruh langsung terhadap minat untuk menggunakan dan tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kegunaan. Hasil penelitian Handayani (2007) ini berbeda dengan temuan Davis et. al. (1989) dan Thomson et. al. (1991) yang menemukan bahwa dengan adanya manfaat yang dirasakan oleh pengguna maka akan menimbulkan minat untuk menggunakan SI tersebut. Selain itu, hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan teknologi komputer berpengaruh terhadap penggunaan teknologi komputer. Temuan Davis et. al. (1989) dan Thomson et. al. (1991) ini konsisten dengan temuan Venkatesh et. al. (2003) yang menunjukkan bahwa keyakinan-diri tidak berpengaruh langsung terhadap minat, dan ditemukan adanya pengaruh langsung antara minat untuk menggunakan SI terhadap penggunaan SI. Igbaria et. al. (1997) melakukan penelitian tentang penerimaan personal komputer yang salah satu temuannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh langsung terhadap penggunaan sistem dan persepsi kegunaan berpengaruh langsung terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Penelitian Davis et. al., (1989); Igbaria et. al. (1997); dan Venkatesh et. al. (2003); mengadaptasi teori TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989). Lain halnya penelitian Hasan (2006, 2007) menguji pengaruh variabel keyakinan-sendiri dalam membangun variabel persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, minat untuk menggunakan, dan penggunaan TI. Temuannya menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan dan perceived system complexity; persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan, sikap dan minat untuk menggunakan; serta persepsi kegunaan berpengaruh terhadap sikap, dan minat untuk 9

menggunakan. Hasil penelitian ini mendukung temuan Agarwal dan Karahanna (2000) kecuali pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi kegunaan mendukung temuan Davis et. al. (1989) yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Cognitive absorption yang telah dikontrol keyakinan-diri berpengaruh positif dan sebagai prediktor dari persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan. Hal ini sesuai dengan temuan Hasan (2007). 2.5 Rerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, masalah penelitian, kajian teori dan penjelasan di atas, maka dapat dibangun rerangka konseptual penelitian seperti pada Gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1: Rerangka Konseptual Penelitian Keyakinandiri atas komputer Budaya THK Keinovatifan personal Teori keyakinan-diri dan Budaya Persepsi kegunaan Persepsi kemudahan penggunaan Penggunaan SIA Teori Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang diderivasi dari Teori Sikap yang mempelajari Sikap dan Perilaku yang berasal dari Teori Psikologi a. Pengaruh Budaya THK terhadap Keyakinan-diri atas Komputer, Keinovatifan Personal, dan Penggunaan SIA. Teori menunjukkan bahwa nilai budaya seharusnya memengaruhi ciri/praktik, seperti keinovatifan, computer anxiety, dan keyakinan-diri atas komputer (Straub et. al. 2002 dalam Srite et. al. 2008). Demikian halnya, budaya THK mungkin memengaruhi ciri dan kepercayaan seseorang terhadap penggunaan SIA karena nilai budaya yang melekat pada filosofi THK kemungkinan memberikan sinyal tentang respon yang tepat terhadap penggunaan SIA. Srite et. al. (2008) mengungkapkan bahwa ciri TI spesifik mungkin memengaruhi pengembangan persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Ciri TI spesifik dan kepercayaan tercermain dalam keyakinan-diri 10

atas komputer dan keinovatifan personal yang ada pada diri seseorang merupakan variabel eksternal TAM. Para peneliti menyatakan bahwa budaya merupakan variabel penting yang berhubungan dan berinteraksi di dalam penerimaan dan penggunaan SI/TI. Ada interaksi antara budaya khususnya budaya nasional dengan proses penerimaan teknologi (McCoy et. al., 2007). Sehubungan dengan itu, Srite et al (2008) menyatakan bahwa nilai budaya dapat memengaruhi ciri dan kepercayaan yang berhubungan dengan TI. Penelitiannya menunjukkan bahwa dimensi budaya maskulinitas/femininitas memengaruhi keyakinan-diri atas komputer, dan keinovatifan personal. Budaya Individualisme/kolektivisme tidak memengaruhi keyakinan-diri atas komputer dan menunjukkan pengaruh yang lemah terhadap keinovatifan personal. Dari hal tersebut di atas dapatlah dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: H 1a Budaya THK berpengaruh terhadap keyakinan-diri atas komputer H 1b Budaya THK berpengaruh terhadap keinovatifan personal. H 1c Budaya THK berpengaruh terhadap penggunaan SIA b. Pengaruh Budaya THK terhadap Penggunaan SIA Dimediasi Variabel-Variabel Eksternal dan Utama TAM. Ada interaksi antara dua penomena, yaitu proses penerimaan dan budaya nasional (McCoy et. al., 2007). Dimensi budaya maskulinitas/femininitas dan individualisme /kolektivisme berpengaruh langsung terhadap qualitative dan quantitative overload, tetapi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keinovatifan personal (Thatcher et. al., 2003). Budaya maskulinitas/femininitas dan individualisme/kolektivisme secara langsung memengaruhi keinovatifan personal, keyakinan-diri atas komputer, dan kecemasan komputer, serta mempunyai efek mediasi terhadap persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan, serta penggunaan TI (Sirite, et. al., 2008). Dari hal tersebut di atas dapatlah dirumuskan hipotesisnya: H 2 Budaya THK berpengaruh terhadap penggunaan SIA dimediasi keyakinan-diri atas computer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. c. Pengaruh Keyakinan-Diri atas Komputer terhadap Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan. 11

Hasil penelitian Darsono (2005) menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan dan terhadap minat menggunakan internet. Temuan ini konsisten dengan temuan Hong, et al. (2002), Lewis et al (2003), dan didukung oleh Hassan (2006) yang menemukan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap kemudahan penggunaan. Penelitian Thompson et al (2006), Hassan (2007) dan Srite et al (2008) juga menemukan bahwa keyakinan-diri atas komputer berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Temuan lainnya dari Hassan (2007) dan Srite et al (2008) adalah keyakinan-diri atas komputer menunjukkan pengaruh yang positif terhadap persepsi kegunaan. Demikian halnya temuan Thompson et al (2006) pada test periode 1. Namun temuan ini berlawanan dengan temuan Wang, et al. (2008) yang menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Demikian halnya, temuan Thompson et al (2006) pada test periode 2. Bertolak dari uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: H 3a Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan. H 3b Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan. d. Pengaruh Keinovatifan PErsonal terhadap Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan. Lewis et. al. (2003) dan Mao et. al. (2005) menemukan bahwa keinovatifan personal berpengaruh langsung terhadap persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Penelitian ini didukung oleh penelitian Thompson et. al. (2006) pada test periode 1 yang menunjukkan bahwa keinovatifan personal berpengaruh kuat secara positif terhadap kemudahan penggunaan TI, tetapi pada test periode 2 hasilnya berlawanan, yaitu keinovatifan personal tidak berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan TI. Selanjutnya hasil penelitian Srite et. al. (2008) menunjukkan bahwa keinovatifan personal berpengaruh positif dan kuat terhadap persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan. Begitu juga, penelitian Wang, et al. (2008) menemukan hal yang sama dengan Mao et. al. (2005), dan Thompson et. al. (2006) pada test periode 1. Srite et. al. (2008) mengemukakan bahwa seorang individual yang lebih inovatif akan lebih mampu untuk melihat cara alternatif dalam menggunakan teknologi dan lebih mampu mengidentifikasi kegunaan aplikasi dari teknologi. Bertolak dari uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: 12

H 4a Keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. H 4b Keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan. e. Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Penggunaan SIA. Persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh terhadap penggunaan sesungguhnya (Davis, 1989; Davis et. al., 1989; Adam et. al., 1992). Persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan sistem. Namun, kemudahan penggunaan tidak berpengaruh (Starub et. al. (1995) dan Szajna (1996). Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap persepsi penggunaan. Namun, persepsi kemudahan penggunaan hanya berpengaruh tidak langsung terhadap persepsi penggunaan (Igbaria et. al.,1995; Igbaria et. al., 1996). Persepsi kegunaan berpengaruh langsung terhadap penggunaan sesungguhnya, persepsi kemudahan penggunaan juga berpengaruh langsung terhadap penggunaan sesungguhnya (Igbaria et. al., 1997). Persepsi kegunaan secara signifikan berhubungan dengan penggunaan TI. Persepsi kemudahan penggunaan tidak berhubungan langsung dengan penggunaan TI (Ndubisi et. al., 2005). Persepsi kemudahan penggunaan secara positif memengaruhi penggunaan TI, Persepsi kegunaan tidak memengaruhi penggunaan TI (Srite et. al., 2008 dan Wiyono, 2008). Dari hal tersebut di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 5 a Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan SIA H 5b Persepsian Kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap penggunaan SIA 3. Metode Penelitian 3.1 Objek, Lokasi, Populasi, dan Pendekatan Penelitian Objek penelitian adalah BPR di Bali karena peranannya signifikan dalam membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali. Penelitian ini mengamati seluruh populasi BPR (138 BPR) di Bali dengan pertimbangan bahwa hanya di Bali budaya THK secara nyata dan sadar diterapkan (Arif, 1999 dalam Windia dan Dewi 2007: 25). Subjek penelitian ini adalah profesional di lingkungan BPR di Bali yang terkait penggunaan SIA, yaitu direksi (direktur utama dan direktur) dan kepala bagian akuntansi. Dengan demikian, responden penelitian ini menjadi 414 orang. Penelitian ini membahas hubungan sebab aktbat antara budaya THK dengan variabel ekstemal TAM (keyahinan-diri atas kompuler dan keinovatifan personal) dan variabel utama TAM (penggunaan 13

SIA), serta hubungan sebab akibat antar variabel utama TAM, yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan panggunaan dengan penggunaan SIA. Dengan demikian, penelitian ini dapat digolongkan sabagai penelitian kausal komparatif atau penelitian ekplanatori (Indriantoro dan Supomo, 1999: 27). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS) Smart 2.0 M3. 3.2 Jenis Data dan Teknik Pengumpulannya Penelitian ini menggunakan jenis data subjek karena data dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan/pernyataan yang diajukan kepada subjek penelitian dengan pendekatan atau cara survei. Daftar pertanyaan/pernyataan dalam penelitian ini disampaikan dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari subjek (responden) penelitian. Dikaitan dengan sumber data, maka penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). 3.3 Definisi Operasional Variabel dan Teknik Pengukurannya Ditinjau dari dapat tidaknya suatu variabel diamati atau diukur, maka variabel dapat dikelompokan menjadi dua (Solimun, 2002: 57), yaitu: 1) unobservable atau latent atau construct variable dan 2) observable variable atau variabel manifest atau indikator. Berdasarkan pengelompokan variabel tersebut enam variabel penelitian ini merupakan latent variable karena variabel-variabel ini dibentuk tidak dapat diukur secara langsung melainkan dibentuk melalui beberapa dimensi yang ditentukan oleh pengelompokan indikator-indikator. Enam variabel tersebut adalah: a) Budaya THK sebagai variabel bebas eksogen adalah aktualisasi tingkah laku seseorang dalam aktivitasnya termasuk aktivitas penggunaan SIA karena keputusan yang diambil dipengaruhi oleh identitas budaya yang merupakan nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dijunjung tinggi bagi masyarakat di daerah Bali (Dalem, 2007; Windia dan Dewi, 2007: 11, Windia, 2007; Palguna, 2007; dan Gde Agung, 2009). b) Keyakinan-diri atas kommputer adalah karakteristik individual yang merefleksikan kepercayaan diri dalam kemampuannya untuk melakukan tugas dalam penggunaan SIA 14

(Compeau and Higgins, 1995; dan Compeau et al, 1999). c) Keinovatifan personal adalah suatu ciri yang mencerminkan seseorang bersedia untuk mencoba sesuatu (TI) yang baru manapun (Agarwal and Karahana, 2000; Thatcher and Perrewe, 2002; Agarwal and Prasad, 1998 dalam Srite et al, 2008; dan Thatcer, et al., 2003). d) Persepsi kegunaan merupakan tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan SIA akan meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989 dan Hartono, 2007: 114). e) Persepsi kemudahan penggunaan adalah keadaan saat mana seseorang yakin bahwa penggunaan SIA merupakan hal yang mudah dan akan bebas dari usaha penggunanya (Davis, 1989 dan Hartono, 2007: 115). f) Penggunaan SIA merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan SIA atau interaksi antara seseorang dengan SIA (Hartono, 2007: 117). Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan dalam bentuk daftar pertanyaan/pernyataan. Budaya THK diukur dengan 3 indikator, yaitu parahyangan, pawongan, dan palemahan masing-masing masing-masing terdiri atas 8 item. instrumen ini diadopsi dari Windia dan Dewi (2007: 52), dan Riana (2010) yang dimodifikasi dan ditambahkan agar sesuai dengan kontek penelitian ini. Sedangkan lima variabel lainnya diukur dengan indikator-indikator yang dikonstrusi sendiri, antara lain: a) keyakinan-diri atas komputer diukur dengan 3 indikator, yaitu: kemampuan, dukunan perusahaan, dan fasilitas penjelas masing-masing masing-masing terdiri atas 3 item; b) keinovatifan personal diukur dengan 3 indikator, yaitu: penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru masing-masing masingmasing terdiri atas 3 tem; c) persepsi kegunaan diukur dengan tiga indikator, yaitu: kinerja, produktivitas, dan efektivitas masing-masing terdiri atas 4 item; d) persepsi kemudahan penggunaan diukur dengan 3 indikator, yaitu: pembelajaran, interaksi, dan pengalaman masing-masing terdiri atas 4 item; dan e) penggunaan SIA diukur dengan tiga indikator, yaitu: siklus proses transaksi, pembuatan anggaran/rencana kerja, dan proses pengendalian intern masing-masing terdiri atas 5 item. Pertanyaan/pernyataan dalam daftar pertanyaan/pernyataan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan cara meminta responden untuk menyatakan persepsinya dengan memilih salah satu dari alternatif jawaban berupa lima angka penilaian: (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju yang tertera dalam daftar pertanyaan/pernyataan. 15

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum daftar pertanyaan dikirimkan kepada responden, maka daftar pertanyaan diujicobakan teriebih dahulu kepada para profesional perusahaan. Pengujian instrumen penelitian dimulai dengan uji validitas dengan kriteria r 0,3 menyatakan instrumen penelitian dianggap valid (Masrun, 1979 dalam Solimun, 2002: 81 dan Hartono, 2004: 129). Selanjunya, dilakukan uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan alpha Cronbach dengan kriteria α 0.6 menyatakan suatu instrumen dianggap sudah cukup reliabel (Malhotra, 1996 dalam Sohmun. 2002: 81). 3.5 Metode Analisis Data a. Proses Pengolahan Data Proses pengolahan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu: a) memberikan nomor urut pada daftar pertanyaan yang telah diterima dari responden, b) memeriksa kelengkapan pengisian daftar pertanyaan yang telah diterima dari responden, c) input data ke komputer menggunakan program Excell for Window XP, d) melakukan perhitungan statistik deskriptif dengan program SPSS, dan e) mengolah data dengan program PLS Smart 2.0 M3 dan menganalisisnya. b. Pengujian Hipotesis Hipotesis diuji menggunakan SEM dengan pendekatan variance based atau component based dengan PLS. Penggunaan PLS sebagai metode analisis memerlukan beberapa langkah pemodelan persamaan struktural, yaitu: 1) Merancang Model Struktural (inner model), 2) Merancang Model Pengukuran (outer model), 3) Mengonstruksi diagram Jalur, seperti terlihat dalam Gambar 3.1 di bawah ini, 4) Konversi diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan, 5) Estimasi, dan 6) Goodness of Fit dengan kriteria, seperti terlihat dalam Tabel 3.1 di halaman 17. Gambar 3.1 Diagram Jalur Antar Variabel ε 2 ε 1 X 22 ε 3 ε 7 ε 8 ε 9 X 21 X 23 X 41 X 42 X 43 X 11 X 12 ζ ζ 3 1 η 1 η 3 β 5 γ β2 1 η 5 λ x11 λ x12 λ x13 λ x21 λ x22 λ x23 λ x41 λ x42 λ x43 ξ β 1 γ 3 λ y1 λ y2 λ y3 Y 1 ε 13 Y 2 ε 1 16 X 13 ζ 2 δ 1 γ 2 η β 4 η 4 β 6 ζ 4 ζ 5 Y 3 ε 1

Keterangan: ξ = Ksi adalah variabel laten eksogen, yaitu Budaya THK (X 1 ) η = Eta adalah variabel endogen, yaitu η 1 = Keyakinan-diri atas komputer (X 2 ), η 2 = Keinovativan personal (X 3 ), η 3 = Persepsi kegunaan (X 4), η 4 = Persepsi kemudahan penggunaan (X 5 ), dan η 5 = Penggunaan SIA (Y) γ = Gamma (kecil) adalah koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β = Beta (kecil) adalah koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen λ x = Lamnda (kecil) adalah matrix loading factor variabel laten eksogen λ y = Lamnda (kecil) adalah matrix loading factor variabel laten endogen δ = Delta (kecil) adalah galat pengukuran pada variabel manifest untuk variabel laten eksogen ε = Epsilon (kecil) adalah galat pengukuran pada variabel manifest untuk variabel endogen Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Model Pengukuran/outer model dan Pengujian Model Struktural/inner model (Parameter Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Ketepatan Model, dan Uji Hipotesis) Keterangan Parameter Kriteria Uji Pengujian Model Pengukuran ): 1. Uji Validitas: a. Konvergen b. Diskriminan Faktor loading 1) Akar AVE dan korelasi variabel laten 2) Cross loading 2. Uji Reliabilitas: Reliabilitas konstruk Composite Reliability 0,7 Pengujian Model Struktural: 1. Uji Ketepatan Model: Tingkat variasi variabel independen terhadap variabel dependen 2. Uji Hipotesis: Signifikansi koefisien parth/inner model Q-square 0 < Q 2 < 1 Statistik-t dan t-table > 0,5 Akar AVE > korelasi variabel laten Cross loading indikator variabel bersangkutan > cross loading variabel laten lainnya Nilai Statistik-t > 1,96 (hipo- tesis two taliled) atau > 1,65 (hipotesis one tailed) dengan confidence coefficient 95% atau level of significance (α) 5% 4. Hasil dan Pembahasan Pengujian validitas menunjukkan bahwa semua instrumen yang digunakan adalah valid karena r 0,3. Demikian halnya, instrumen (keseluruhan indikator) dianggap sudah cukup reliabel karena pengujian reliabilitas data menunjukkan angka di atas 0,60 (α 0.6). Selanjutnya dilakukan 17

evaluasi outer model dan inner model berdasarkan SEM dengan pendekatan PLS Smart 2.0 M3. Hasil eksekusi PLS Smart 2.0 M3 dari data yang terkumpul dapat dilihat pada Gambar 4.1 di halaman 18. Evaluasi outer model berdasarkan outer loading untuk indikator reflektif dari penelilian ini telah memenuhi convergent validity karena lidak ada nilai loading < 0,5 dan nilai t-statistik lebilh besar dari 1,96. Evaluasi outer model barasarkan cross loding menunjukkan bahwa variabel laten telah memenuhi discriminant validity karena nilai cross loading setiap indikator pada variabel bersangkutan terbesar dibandingkan dengan cross loading variabel lalen lainnya. Demikian halnya, Gambar 4.1 Model Persamaan Setruktural Penelitian Sumber: Lampiran 2 Hasil eksekusi/analisis PLS (output PLS) evaluasi berdasarkan perbandingan nilai akar AVE setiap variabel laten dengan korelasi antar variabel laten lainnya mengindikasikan bahwa model telah mempunyai discriminant validity yang cukup karena akar AVE variabel laten lebih besar dari korelasi seluruh variabel laten lainnya. Evaluasi ouler model berdasarkan composite reliability menunjukkan bahwa variabel laten penelitian telah reliabel, yaitu composite reliability > 0,70. Evaluasi inner model menunjukkan bahwa model cukup baik, yaitu mampu menjelaskan fenomena variabel penggunaan SIA sebesar 86,91%. Sedangkan sisanya 13,09% dijelaskan oleh variabel lain yang belum masuk ke dalam model dan eror. Selanjutnya pengujian hipotesis menunjukkan bahwa sembilan jalur langsung yang menggambarkan hipotesis dinyatakan signifikan 18

dan satu jalur tidak langsung yang menggambarkan hipotesis dinyatakan signifikan. Hasil perhitungan jalur secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1 di halaman 19. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK terhadap keyakinan-diri atas komputer adalah signifikan. Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi keyakinan-diri atas komputer. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan keyakinan-diri alas komputer, karena dengan menghayati dan mengamalkan nilal-nilai budaya THK akan semakin meningkatkan keyakinan-diri atas komputer dalam aktivitas penggunaan SIA. Temuan ini mendukung penelitian Srile et. al. (2008). Namun ada Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipolesis dan Pengujian Tambahan Hipotesis Variabel Bebas (independen) Variabel Tergantung (dependen) H 1a Budaya THK Keyakinan-diri atas komputer H 1b Budaya THK Keinovatifan personal Variabel Antara (mediasi) Pengaruh Koefisien Jalur (Statistik-T) - Langsung 0,415221 (9,058774) - Langsung 0,332049 (7,216938) H 1c Budaya THK Penggunaan SIA - Langsung 0,173635 (3,343689) H 2 Budaya THK Penggunaan SIA - Keyakinan-diri atas komputer - Keinovatifan personal -Persepsi kegunaan -Persepsi kemudahan penggunaan H 3a H 3b Keyakinan-diri atas komputer Keyakinan-diri atas komputer Langsung + Tidak Langsung (pengaruh total) 0,343395 (7,130873) Persepsi kegunaan - Langsung 0,445018 (8,203219) Persepsi kemudahan penggunaan - Langsung 0,346149 (6,999197) H 4a Keinovatifan personal Persepsi kegunaan - Langsung 0,324753 (6,038883) H 4b Keinovatifan personal Persepsi kemudahan penggunaan - Langsung 0,409476 (7,965439) H 5a Persepsi kegunaan Penggunaan SIA - Langsung 0,346557 (6,349930) H 5b Persepsi kemudahan penggunaan Penggunaan SIA - Langsung 0,244381 (4,323773) Sumber: Lampiran 2 Hasil eksekusi/analisis PLS (output PLS) Keputusan: Diterima atau Ditolak Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima sedikit perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Srite et. al. (2008), yaitu penelitian ini menggunakan variabel budaya THK yang merupakan budaya lokal masyarakat Bali yang mencakup dimensi yang lebih luas (sumber daya ilahi/parahyangan, sumber daya manusia/pawongan, dan sumber daya alam/palemahan, sedangkan penelilian Srite et. al. (2008) menggunakan variabel budaya Hofstede (1980) yang menekankan sumber daya manusia sebagai dasar kajiannya. Perbedaan inilah 19

yang merupakan hal baru atau hal yang spesifik dalam penelitian ini. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mengimplementasikan budaya THK dan keyakinandiri atas komputer dengan baik dalam melaksanakan akiivitas penggunaan SIA. Tabel 4.1 di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK terhadap keinovatifan personal adalah signifikan, Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi keinovatifan personal. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang dapat membangkitkan keinovatifan personal, karena dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya THK akan semakin meningkatkan rasa keinovatifan personal dalam aktivitas penggunaan SIA. Temuan ini mendukung hasil penelitian Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa budaya THK dan keinovatifan personal telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali merasa yakin bahwa dengan penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru mereka akan mampu melaksanakan tugas-tugasnya sesuai harapan. Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SlA adalah signifikan. Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi penggunaan SlA. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang dapat memberikan keyakinan kepada para pengelola BPR bahwa penggunaan SIA dalam melaksanakan tugas-tugasnya akan memberikan manfaat untuk pembuatan keputusan. Temuan ini mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: Bali Dwipa Jaya, Adil dan Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Berlandaskan Tri Hita Karana yang pada hahekatnya memaparkan bahwa tradisi masyarakat Hindu di Bali baik secara individu maupun kelompok organisasi dalam kehidupan sehari-hari mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan, keselarasan, dan keseimbangan yang tercermin dalam tiga dimensi, yaitu parahyangan, pawongan. dan palemahan (Windia dan Dewi, 2007: 23). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mengimplementasikan budaya THK dengan baik dalam aktivitas penggunaan SIA. Demikian halnya, penggunaan SIA juga telah dipersepsikan baik. 20

Hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi penggunaan SIA dimediasi oleh keyakinan-diri alas komputer, kemovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. Koefisien jalur pangaruh total budaya THK terhadap penggunaan SIA melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan mengindikasikan bahwa pengaruh tak langsungnya (0,169760) memperkuat pengaruh langsungnya (0,173635). Hal ini bermakna bahwa keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA merupakan variabel antara yang menguatkan pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SIA. Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keyakinan-diri atas komputer terhadap persepsi kegunaan adalah signifikan. Ini berarti bahwa kayakinan-diri atas komputer memengaruhi persepsi kegunaan. Koefisien jalur menunjukkan arah yang posrtif. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinan-diri atas komputer dengan persepsi kegunaan, yaitu semakin tinggi kepercayaan terhadap keyakinan-diri atas kompuler semakin tinggi pula persepsi kegunaan yang ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kegunaan, karena dengan memiliki kemampuan untuk menggunakan komputer maka kegunaan SIA akan dapat dirasakan dalam aktivitas penggunaan SIA. Temuan ini mendukung hasil penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, Hassan (2007), dan Srite et el. (2006). Namun temuan ini berlawanan dengan temuan Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 dan temuan Wang el. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa keyakinan-diri alas komputer dan persepsi kegunaan telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Bali. Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukhan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keyakinan-diri atas komputar terhadap persepsi kemudahan penggunaan adalah signifikan. Ini berarti bahwa kayakinan-diri atas komputer memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan. Koefisien jalur menunjukhan arah yang positif. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinandiri atas komputer dengan persepsi kemudahan penggunaan, yaitu semakin tinggi kepercayaan terhadap keyakinan-diri atas komputar semakin tinggi pula persepsi kemudahan penggunaan yang ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan sebagai kunci 21

yang dapat menumbuhkan persepsi kemudahan penggunaan, karena dengan memiliki kemampuan untuk menggunakan komputer maka penggunaan SIA akan menjadi mudah. Temuan ini mendukung hasil penelitian Hong et. al. (2002), Lewis et. at. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006), Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan babwa persepsi kemudahan penggunaan telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Hal ini didukung oleh status pendidikannya sebagian besar berada pada jenjang pendidikan formal dan frequensi pendidikan informal yang tinggi sebagai hasil proses pembelajaran, serta pengalaman baik pengalaman kerja pada perusahaan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan penggunaan SIA memungkinkan para pengelola BPR di Bali memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang SIA, sehingga mereka merasa yakin akan mudah untuk menggunakan SIA dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal terhadap persepsi kagunaan adalah signifikan. Ini berarti bahwa keinovatifan personal memengaruhi persepsi kegunaan. Hasil ini rnengindikasikan bahwa keinovatifan personal berperan sebagai kunci yang dapat memicu meningkatnya persepsi kegunaan, karena dengan berinovasi dalam menggunakan SIA maka kegunaan SIA akan dapat dirasakan. Temuan ini sesuai dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al.. (2008), dan Srite et. al. (2008), yaitu bahwa keinovatifan personal berpengaruh langsung terhadap persepsi kegunaan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa keinovatifan personal dan persepsi kegunaan telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Bali. Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal terhadap persepsi kemudahan penggunaan adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa keinovatifan memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keinovatifan personal berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kemudahan penggunaan, karena dengan berinovasi dalam penggunaan SIA maka penggunaan SIA akan menjadi hal yang mudah. Temuan ini konsisten dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, dan Srite et. al. (2008). Namun sebaliknya temuan Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 hasilnya berlawanan, yaitu keinovatifan personal tidak berpengaruh terhadap kemudahan penggunaan TI. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa 22

persepsi kemudahan penggunaan dan keinovatifan personal telah dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Bali. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh persepsi kegunaan terhadap penggunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa persepsi kegunaan memengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi kegunaan berperan sebagai kunci yang dapat meningkatkan keyakinan seseorang bahwa SIA berguna dalam aktivitas bisnisnya, sehingga mereka akan menggunakan SIA tersebut. Temuan ini sesuai dengan temuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), dan Ndubisi et. al. (2005). Namun Srite et. al. (2008) dan penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Wiyono (2008) menemukan bahwa persepsi kegunaan tidak memengaruhi penggunaan TI. Walaupun demikian, temuan Davis (1989), dan Ndubisi et. al. (2005) manegaskan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan sesungguhnya, yang menunjukkan pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mempersepsikan secara baik parsepsi kegunaan dan penggunaan SIA. Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 4.1 menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh persepsi kemudahan penggunaan SIA terhadap penggunaan SIA signifikan. Ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA berperan sebagai kunci yang dapat meningkatkan keyakinan seseorang bahwa SIA mudah untuk digunakan, sehingga mereka akan menggunakan SIA tersebut. Temuan ini mendukung temuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), Venkatesh et. al. (2003), Ndubisi et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008) yang menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi secara langsung penggunaan sesungguhnya. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Bali telah mempersepsikan secara baik persepsi kemudahan penggunaan dan penggunaan SIA. 5. Simpulan, Keterbatasan dan Saran 5.1 Simpulan 23

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulan, yaitu: 1) Budaya THK memengaruhi keyakinan-diri atas komputer. Bukti empirik ini konsisten dengan hasil penelitian Srite et. al. (2008). 2) Budaya THK memengaruhi keinovatifan personal. Bukti empirik ini konsisten dengan hasil penelitian Srite et. al. (2008). 3) Budaya THK memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ni mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: "Bali Dwipa Jaya, Adil dan Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Berlandaskan Tri Hita Karana. 4) Budaya THK memengamhi penggunaan SIA dimediasi oleh keyakinan-diri atas computer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. 5) Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan. Bukti empirik ini konsisten dengan penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1. Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). 6) Keyakinan-diri atas komputer berpengaruh positif terhadap kemudahan penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penelitian Hong et. al. (2002), Lewis et. al. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006), Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). 7) Keinovatifan personal memengaruhi persepsi kegunaan. Bukti empirik ini mendukung penemuan Lewis et. al. (2003). Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 8) Keinovatifan personal memengaruhi kemudahan penggunaan. Bukti empink ini konsisten dengan temuan Lewis et. al. (2003). Mao et. al. (2005), Thompson et al. (2006) pada test periode 1, Wang et. al. (2006), dan Srite et. al. (2008). 9) Persepsi kegunaan memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ini mendukung penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), dan Ndubisi et. al. (2005). 10) Persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et, al, (1997). Ndubisi et. al. (2005). Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 5.2 Keterbatasan dan Saran Saran yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk mengembangkan SIA bagi peneliti dalam bidang SIA maupun bagi BPR di Bali, yaltu: 1) Penelitian ini meneliti budaya THK bersifat unik dan universal pada BPR di Provinsi Bali karena sesungguhnya filosofi THK ada pada semua ajaran agama di dunia. Berdasarkan hal ini maka penelitian yang akan datang dapat melakukan hal 24

yang serupa dengan mengambil objek yang berbeda dengan ruang lingkup lebih luas baik nasional maupun intenasional. 2) Penelitian ini tidak melakukan pemisahan kelompok BPR berdasarkan lingkup operasionalnya, yaitu lingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat provinsi. Berdasarkan hal tersebut penelitian yang akan datang dapat memisahkan BPR sesuai dengan lingkup operasionalnya, sehingga memperoleh hasil yang lebih spesifik unkuk masing-masing kelompok BPR. 3) Penelitian yang akan datang perlu mengeksploitasi secara lebih mendalam pengaruh nilainilai budaya THK dalam kaitannya dengan penggunaan SIA. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kembali temuan empirik penelitian yang mengintenalisasi budaya nasional (budaya THK) dalam budaya organisasi yang memengaruhi secara langsung penggunaan SIA. 4) Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, budaya THK mempunyai peranan penting di dalam aktivitas penggunaan SIA, menumbuhkan keyakinan-diri atas homputer, dan meningkatkan keinovatifan personal. Berdasarkan temuan ini manajemen BPR semestinya mengembangkan suatu pola penghayatan dan implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya THK yang dapat meningkatkan kepercayaan atas nilai-nilai budaya THK tersebut. 5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan penting dalam menumbuhkan persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Oleh karena itu, manajemen BPR di Provinsi Bali perlu meningkatkan keyakinan-diri atas komputer melalui peningkatan kemampuan di bidang SIA, memberi dukungan dalam pengembangan SIA, dan penyediaan fasilitas penjelas tentang SIA sehingga pengguna SIA mempunyai keyakinan bahwa SIA bermanfaat dan mudah digunakan dalam operasionai BPR. Demikian halnya, BPR di Provinsi Bali perlu menumbuhkan keinovatifan personal melalui penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru sehingga pengguna SIA merasa bahwa SIA bannanfaat dan mudah untuk digunakan dalam operasional BPR. 6) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA berperan penting dalam meningkatkan motivasi pengguna untuk menggunakan SIA. Oleh karena itu, manajemen BPR di Bali perlu berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan agar persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan dapat ditingkatkan sehingga pengguna SIA merasa yakin bahwa SIA bermanfaat dan mudah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. 7) Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya peran keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi 25

kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan yang memediasi pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Berdasarkan temuan ini manajemen BPR di Bali harus berusaha melakukan tindakan-tindakan yang dapat membangkitkan keyakinan-diri atas komputer, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berinovasi, menumbuhkan kepercayaan bahwa SIA bermanfaat, dan menumbuhkan kepercayaan bahwa SIA mudah untuk digunakan dalam penyelesaian tugas-tugas sesuai harapan. 26

REFERENSI Adam, Dennis A.; Nelson, R. Ryan; and Todd, Peter A. 1992. Perceived Usefulness, Ease of Use, and Usage of Information Technology: A Replication, MIS Quarterly, Vol. 16, No. 2, June, p. 227-247. Agarwal, Ritu and Karahanna, Elena. 2000. Time Flies When You are Having Fun: Cognitive Absorption and Beliefs about Information Technology Usage, MIS Quarterly, Vol.24, No. 4, December, p. 665-694. Agung, Anak Agung Gde. 2009. Bawa Tri Hita Karana Go World, Bali Post, Minggu Pon, 5 April 2009. Ahuja, Manju K. and Thatcher, Jason Bennett. 2005. Moving Beyond Intentions and Toward the Theory of Trying: Effects of Work, MIS Quarterly, Vol. 29, No. 3, September, p. 427-459. Ashrama, B. dan Seekings, Karen. 2001. Buku Panduan/Hand Book Tri Hita Karana Tourism Awards 2001, Bali Travel News, Denpasar. Babbie, Earl. 1983. The Practice of Social Research, Third Edition, Wadsworth Publishing Company, California. Bodnar, G.H. and Hopwood, W.S. 1990. Accounting Information Systems, Fourth Edition, Allyn Bacon, Boston. Bodnar, G.H. dan Hopwood, W.S. 2006. Accounting Information Systems, 9 nd. Saputra, Julianto Agung dan Setiawati, Lilis. (penerjemah). Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Budiartha, I Ketut. 2006. Pengaruh Kemampuan terhadap Partisipasi dan Penerimaan Sistem serta Kepuasan Pengguna Sistem Informasi pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Burch, John and Garry. 1991. Information System: Theory and Practice, 5 th Ed., Willey & Sons. Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. Hubungan antara Partisipasi dengan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Faktor Kontijensi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12 No. 2, hal. 15-34. Choe, Jong-Min. 1996. The Relationship Among Performance of Accounting Information System, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems, Journal of Management Information Systems, Spring, Vol. 12, No. 4, pp 215-239. Chueke, R. and Amstrong, R. 2000. The Learning Oganization in Small and Medium-sized Enterprises. A Destination or a journey?, International Journal of Entrepreneurial Behavioral & Research, Vol. 4, No. 2, pp 129-140. Compeau, Deborah R. and Higgins, Christopher A. 1995. Computer Self-Efficacy: Development of a Measure and Initial Test, MIS Quarterly, Vol. 19, No. 2, June, p. 189-211 Compeau, Deborah R.; Higgins, Christopher A.; and Huf, Sid. 1999. Social Cognitive Theory and Individual Reactions to Computing Technology: a Longitudinal Study, MIS Quarterly, Vol. 23, No. 2, June, p. 145-158 Dalem, A.A.G. R. 2007. Implementasi Tri HitaKarana dalam bidang Pariwisata Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Jurnal lingkungan Hidup Bumi Lestari PPLH-UNUD Denpasar, Vol. 7, No. 1, hal. 78-84. Darsono, Li. 2005. Examining Information Technology Acceptance by Individual Professionals, Gajah Mada International Journal of Business, Vol. 7, No. 2, p. 155-178. Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information System Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, p. 319-340. 27

Davis, Fred D.; Bagozzi, Richard P.; and Warshaw, Paul R. 1989. User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models, Management Science, Vol. 35, No. 8, Agustus, p. 982-1003. DeLone, W.H. and E.R. Mc Lean. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependent Variable Infomation System Research 3 (Marach). Doney, Patricia M.; Cannon, Joseph P.; and Mulen, Michael R. 1998. Understanding the Influence of National Culture on the Development of Trust, The Academy of Management Review, Vol. 23, No. 3, July, p. 601-620. Gefen, David and Straub, Detmar W. 1997. Gender differences in the perception and use of E-mail: An extension to the Technology Acceptance Model, MIS Quarterly; Vol. 21, No. 4, December, p. 389-400. Halim, Abdul. 1994. Bunga rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat untuk menggunakan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), Materi SNA X Unhas Makasar, 26 28 Juli 2007. Hartono, Jogiyanto. 1994. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen, Buku 1, BPFE, Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, Willy. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris, BPFE, Yogyakarta. Hasan, Bassam. 2006. Effectiveness of Computer Training: The Role of Multilevel Keyakinan-diri atas komputer, Journal of Organization and End User Computing, Vol. 18, No. 1, p. 50-68. Hasan, Bassam. 2007. Examining the Effect of Computer Self-Efficacy and System Complexity on Technology Acceptance, Information Resources Management Journal, Vol. 20, Issue 3, p. 76-88. Hofstede, Geert. 1991. Culture and Organizations: Software of the Mind, McGraw-Hill International (UK) Limited, London. Hong, Weiyin; Thong, James YL; Wong, Wai-Man; and Tam, Kar-Yam. 2002. Determinants of User Acceptance of Digital Libraries: An Empirical examination of Differences and System Charateristics, Journal of Management Information Systems, Vol. 18, No. 3, Winter, p. 97-124. Igbaria, Magid; Guimaraes, Tor; and Davis Gordon B. 1995. Testing the Determinants of Microcomputer Usage via a Structural Equation Model, Journal of Management Information Systems, Spring 1995, Vol. 11, No. 4, p. 87-114. Igbaria, Magid; Parasuraman, Saroj; and Baroudi, Jack J. 1996. A motivational model of microcomputer usage, Journal of Management Information Systems; Vol. 13, No. 1, Summer, p. 127-143. Igbaria, Magid; Zinatelli, Nancy; Cregg, Paul; and Cavaye, Angele L.M. 1997. Personal Computing Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model, MIS Quarterly, September, Vol. 21, No. 3, p. 279-302. Iivary, Juhani. 2005. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success, Database for Advance in Information System, Spring 2005, Volume 36. No. 2, p. 8-27. Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kaler, G.K. 1983. Butir-butir Tercecer Tentang Adat Bali Vol II (Scattered Thoughts on Balinese Custom Vol II), Bali Agung, Denpasar. Koentjaraningrat. 2008. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotter, J.P. and Heskett, J.L., 2002. Corporate Culture and Performance, Free Press, New York. Kusuma, IB. 2000, THK dalam Kehidupan Masyarakat Bali, Makalah disampaikan dalam seminar THK tahun 2000, Pusaka, Denpasar. Lewis, William; Agarwal, Ritu; and Sambamurthy, V. 2003. Soursces of Influence on Beliefs about Information Technology Use: An Empirical Study of Knowledge Workers, MIS Quarterly, Vol. 27, No. 4, December, p. 657-678. 28

Lippert, Susan K. and Volkmar, John A. 2007. Cultural Effects on Technology Performance and Utilization: a Comparison of U.S. and Canadian Users, Journal of Global Information Management, Vol. 15, No. 2, April-June, p. 56-90. Mao, En; Srite, Mark; Thatcher, Jason Bennet; and Yaprak, Onur. 2005. A Research Model for Mobile Phone Service Behaviors: Empirical Validation in the U.S. and Turkey, Journal of Global Information Technology Management, Vol. 8, No. 4, p. 7-28. McCoy, Scott; Galletta, Dennis F.; and King, William R. 2007. Applying TAM Across, Culture: The Need for Cauton, European Journal of Information Systems, Vol. 16, p. 81 90 McGill, Tanya; Hobbs, Valerie; and Klobas, Jane. 2003. User-Developed Aplications and Information Systems Success: A Test of DeLone and McLean s Model, Information Resources Management Journal, January-March, Vol. 16, No. 1, p. 24-45. McLeod, Raymond. 1996. Management Information System, Simon & Schuster (Asia) Pte, LTd. Ndubisi, Nelson Oly; Gupta, Omprakash K.; and Ndubisi, Gibson C. 2005. The Moguls' Model of Computing: Integrating the Moderating Impact of Users' Persona into the Technology Acceptance Model, Journal of Global Information Technology Management, Vol. 8, No. 1, p. 27-47. Nugroho, Mahendra Adhi. 2008. Kesuksesan Katalog Elektronik Perpustakaan Akademik: Pengaruh Ketakutan Komputer Pemakai dan Kualitas Pelayanan Pustakawan dengan Kualitas Sistem Informasi sebagai Variabel Kendali, Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 11, No. 2, Mei, hal. 186-211. Palguna, A.A.B. 2007. Budaya Tri Hita Karana dan Trikaya Parisudha, Wahana, Edisi No. 59 Th. XXIII Nopember 2007, Hal. 14-17. Perbarindo Bali. 2007. Buku Petunjuk Rapat Kerja Daerah Perbarindo Bali, Singaraja, 14 Desember 2007. Pitana, IG. 1994. Desa Pekraman dalam arus Moderenisasi, In G. Pitana (Ed.): Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali (The Dynamic of Balinese Culture and Society), Denpasar: Bali Post Press) pp.137-169. Poniman, F.; Nugroho, I.; dan Azzaini, J. 2008. Kubik Leadership, Solusi Esensial Meraih Sukses dan Hidup Mulia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pragatha, R., 1995. Memperkuat Budaya Perusahaan, Majalah Manajemen dan Usahawan No. 4 Tahun XXIV, April, Jakarta. Putra, IGM. 2000. THK dalam Arsitektur Bali, dalam kumpulan makalah Konsep dan Implementasi THK dalam Pembangunan Bali Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah, Pusat Kajian Bali. Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus), Materi SNA X Unhas Makasar, 26 28 Juli 2007. Restuningdiah, Nurika. 2006. Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi pada Perusahaan yang Mengembangkan Sistem Informasi yang Berbasis Komputer, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Riana, I Gede. 2010. Dampak Penerapan Budaya Tri Hita Karana terhadap Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar serta Konsekuensinya terhadap Kinerja Usaha (Studi pada IKM Kerajinan Perak di Bali), Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Schein, Edgar, H. 2004. Organizational Culture and Leadership, John Wiley and Sons, Inc Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi, JRAI, Juli 1998, hal. 192-207. Solimun. 2002. Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos (Aplikasi di Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Psikologi, Sosial, Kedokteran dan Agrokompleks), Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang. Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS (Dilengkapi Pembahasan Variabel Moderator), Program Studi Statistika FMIPA, Program Doktor Ilmu Manajemen FE Universitas Brawijaya Malang. Srite, Mark; Thacher, Jason Bennett; and Galy, Edith. 2008. Does Within-Culture Variation Matter?, An Empirical Study of Computer Usage, Journal of Global Information Management, Vol. 16, Issue 1, p. 1-25. 29

Straub, Detmar; Limayem, Moez; and Karahanna-Evaristo, Elena. 1995. Measuring System Usage: Implications for IS Theory Testing, Management Science, Vol. 41, No. 8, Agustus, p. 1328-1342. Surpha, W. 1991. Eksistensi Desa Adat di Bali (The Existence of Desa Adat in Bali), Upada Sastra, Denpasar. Susanto, A.B.; Sujanto, F.X.; Wijanarko, Himawan; Susanto, Patricia; Mertosona, Suwahjuhadi; dan Ismangil, Wagiono. 2008. A Strategic Management Approach Corporate Culture & Organization Culture, The Jakarta Consulting Group, Jakarta. Szajna, Bernadette. 1996. Emperical Evaluation of the Revised Technology Acceptance Model, Management Science, Vol. 42, No. 1, January, p. 85-92. Thatcher, Jason Bennett; Srite, Mark; Stepina, Lee P.; and Liu, Yongmei. 2003. Culture, Overload and Personal Innovativeness with Information Technology: Extending the Nomological Net, The Journal of Computer Information Systems, Vol. 44, No. 1, Fall, ProQuest Computing, p. 74-81. Thatcher, Jason Bennett and Perrewe, Pamela L. 2002. An Empirical Examination of Individual Traits as Antecendents to Computer Anxeity and Computer Self-Efficacy, MIS Quarterly; Vol. 26, No. 4, December, p. 381-396. Thompson, Ronald L.; Higgins, Christopher A.; and Howell, Jane M. 1991, Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization, MIS Quarterly, March, Vol.15, No.1, p.125-143. Thompson, Ron; Compeau, Deborah; and Higgins, Chris. 2006. Intentions to Use Information Technologies: An Integrative Model, Journal of Organizational and End User Computing, Vol. 18, No. 3, p. 25-46. Venkatesh, V.; Morris, M.G.; Davis, G.B.; and Davis, F.D. 2003, User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View, MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, p. 425-478. Wang, Wei; Hsieh, J.J. Po-An; Butler, John E.; and Hsu, Sheng-Hsun. 2008. Innovate with Complex Information Technologies: A Theoretical Model and Empirical Examination, The Journal of Computer Information Systems; Fall, Vol. 49, No. 1, ProQuest Computing, p. 27-36. Wiana, I Ketut. 2007. Tri Hita Karana Menurut Konsep Hindu, Paramita Surabaya, Surabaya. Wilkinson, Joseph W.; Cerullo, Michael J.; Raval, Vasant; and Wong-On-Wong, Bernard. 2000. Accounting Information Systems (Essential Concepts and Ap.lications), Fourth Edition, John Wiley and Sons, Inc., New York. Windia, Wayan. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana (Sebuah Kasus Pelaksanaan/Penjabaran PIP Kebudayaan UNUD), Wahana, Edisi No. 57 Th. XXIII Mei 2007, Hal 4-6. Windia, Wayan dan Dewi, Ratna Komala. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana, Penerbit Universitas Udayana, Denpasar. Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2009. Structural Equation Modeling, Belajar lebih Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel PLS, Buku Aplikasi Statistik Seri 2, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta. Yi, Mun Y.; Fiedler, Kirk D.; and Park, Jae S. 2006. Understanding the Role of Individual Innovativeness in the Acceptance of IT-Based Innovations: Comparative Analysis of Models and Measures, Decision Sciences, August, Vol. 37, No. 3, p. 393-426. 30

Lampiran 1: Daftar Pertanyaan atau Pernyataan Hal: Permohonan Menjadi Responden Denpasar, 9 Nopember 2010. Kepada: Yth. Bapak/Ibu Direksi/Kepala Bagian Akuntansi PT BPR Di Tempat. Dengan hormat, Bersama ini dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan Bapak/Ibu berpartisipasi untuk menjadi responden dalam penelitian saya. Penelitian saya berjudul Pengaruh Implementasi Budaya Tri Hita Karana (THK) terhadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Dimediasi Keyakinan-diri atas Komputer, Keinovatifan Personal, Persepsi Kegunaan, dan Persepsi Kemudahan Penggunaan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali. Adapun tujuan pelelitian yang saya lakukan adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA melalaui variabel eksternal TAM (keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal) dan melalui kegunaan persepsian ataupun melalui kemudahan penggunaan persepsian SIA. Sehubungan dengan hal ini saya berharap Bapak/Ibu sudi meluangkan waktunya untuk mengisi kuesrioner yang saya sampaikan. Informasi yang disampaikan dalam kuesioner hanya semata-mata untuk tujuan akademis dan tidak akan digunakan untuk tujuan yang lainnya serta akan saya jaga kerahasiaannya. Demikianlah hal ini saya sampaikan dan atas bantuan serta perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan ucapan terima kasih. Hormat saya, Suardikha I Made Sadha Peneliti 31

DAFTAR PERTANYAAN I. Penjelasan ringkas tentang Pengisian Daftar Pertanyaan Daftar pertanyaan ini berisi dua jenis pertanyaan, yaitu: a) pertanyaan tertutup dan b) pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup meminta Bapak/Ibu mengisi jawaban sesuai dengan pilihan yang tersedia. Adapun cara mengisinya adalah dengan memberi tanda lingkaran (0) atau tanda silang (X) pada bidang yang paling sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu. Pertanyaan terbuka meminta Bapak/Ibu untuk mengisi sendiri jawaban Bapak/Ibu. Adapun cara pengisiannya adalah dengan mengisi jawaban pada bidang (...). Daftar pertanyaan ini diharapkan diisi oleh Direksi dan Kepala Bagian Akuntansi atau yang setara. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan kondisi sebenarnya yang ada di perusahaan Bapak/Ibu dengan jawaban yang objektif, karena penelitian ini dilakukan untuk penyusunan disertasi yang diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bisnis. Semua data yang Bapak/Ibu berikan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. II. Materi Pertanyaan 1. Identitas Responden Nama :... (boleh tidak diisi) Umur Bapak/Ibu : di bawah 20 tahun 20 s.d. 25 tahun Pendidikan terakhir Bapak/ibu: 26 s.d. 30 tahun 31 s.d. 35 tahun 36 s.d. 40 tahun di atas 40 tahun a. Formal : SMU Diploma S1 S2 S3 b. Informal* ) : Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 1-2 kali Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 3-4 kali Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 5-6 kali Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 7-8 kali Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya 9-10 kali Di atas 10 kali *)Kursus/pendidikan dan latihan/lainnya yang dimaksud adalah kursus: komputer, akuntansi, komputer akuntansi, dan manajemen serta informasi yang lainnya Berapa lama pengalaman Bapak/Ibu bekerja dalam perusahaan? < 5 tahun 11 15 tahun 6 10 tahun > 15 tahun Berapa lama pengalaman sebagai direksi atau di bagian akuntansi? < 5 tahun 11 15 tahun 6 10 tahun > 15 tahun Jabatan :... Apakah perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja? Mengembangkan SIA sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan Merancang dan mendesain SIA oleh pihak luar perusahaan Membeli SIA yang telah jadi Lainnya... Apakah selama implementasi/menggunakan SIA Bapak/Ibu menghadapi kesulitan? Ya Tidak 32

Jika Ya, apakah kesulitan yang Bapak/Ibu alami tersebut?......... Jelaskan secara ringkas, apa harapan Bapak/Ibu terhadap SIA yang dikembangkan di perusahaan Bapak/Ibu tempat bekerja?......... Apakah Bapak/Ibu menghendaki ringkasan hasil penelitian ini?: Ya Tidak Bila Ya, dikirim ke :... 2. Identitas Perusahaan Nama BPR :... Alamat BPR :... Bentuk Badan Hukum: Perseroan Terbatas (PT) Koperasi Perusahaan Daerah Status Kepemilikan BPR: Keluarga Terbuka 3. Budaya Tri Hita Karana (THK) Budaya THK adalah aktualisasi tingkah laku seseorang dalam aktivitasnya karena keputusan yang diambil dipengaruhi oleh identitas budaya yang merupakan nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Beberapa pertanyaan/pernyataan berikut bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh Budaya THK terhadap penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam pengembangan Sistem Informasi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Bali. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Parahyangan Skala pengukuran 1. Saya percaya bahwa kesuksesan/keberhasilan melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA bukan semata-mata karena kemampuan kita sendiri, tetapi juga atas kehendak/ridho Tuhan 1 2 3 4 5 2. Melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA mempunyai tujuan tertentu, yaitu sukses (berhasil) menyelesaikan tugas yang merupakan yadnya (pengorbanan tanpa pamerih) berdasarkan prinsip ngayah bagi setiap insan ciptaan Tuhan 1 2 3 4 5 3. Saya meyakini bahwa melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA adalah perbuatan yang mendapat kontrol dari Tuhan Yang Maha Esa 1 2 3 4 5 4. Sebagai insan ciptaan Tuhan, dalam melaksanakan tugas penggunaan SIA kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai harmoni dan kebersamaan 1 2 3 4 5 5. Saya selalu berdoa sesuai dengan agama saya setiap akan mulai melaksanakan tugas penggunaan SIA 1 2 3 4 5 6. Saya selalu ikut serta melaksanakan aktivitas rutin keagamaan secara bersama-sama 1 2 3 4 5 7. Melakukan ritual keagamaan (yadnya) setiap hari pada lingkungan pelaksanaan tugas dalam penggunaan SIA sesuai kepercayaan 1 2 3 4 5 8. Melaksanakan acara siraman rohani/dharma wacana secara berkala dapat menciptakan/membangkitkan ketenangan jiwa 1 2 3 4 5 33

No. Pawongan 1. Tenggang rasa dan saling hormat menghormati antar karyawan dalam melaksanakan tugas penggunaan SIA merupakan sikap Tat Twam Asi yang yang perlu dijaga karena pada hakekatnya bahwa manusia sebagai insan ciptaan Tuhan yang satu dengan yang lainnya adalah sama 1 2 3 4 5 2. Hukum Karma Phala hendaknya menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas penggunaan SIA untuk menjaga harmoni secara internal dan dikalangan luar perusahaan 1 2 3 4 5 3. Hubungan harmonis atas dasar prinsip kebersamaan antara karyawan satu dengan karyawan yang lain dan antara karyawan dengan pengelola perlu mendapat perhatian dalam penggunaan SIA 1 2 3 4 5 4. Ada kesempatan yang sama bagi karyawan untuk berprestasi dalam pekerjaan penggunaan SIA 1 2 3 4 5 5. Ada keterbukaan dalam menilai hasil kerja dan berbagai hak karyawan dalam penggunaan SIA sebagai wujud bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan perlu dihargai dan dihormati 1 2 3 4 5 6. Partisipasi karyawan pada setiap kegiatan manajemen selalu diperhatikan dan ditumbuh kembangkan 1 2 3 4 5 7. Perusahaan dan jajarannya dalam melaksanakan tugas khususnya penggunaan SIA selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar 1 2 3 4 5 8. Selalu mengantisipasi perubahan dalam tugas penggunaan SIA denganmelakukan pembelajaran 1 2 3 4 5 No. Palemahan 1. Ada bangunan suci (tempat pemujaan: pelinggih atau pura di areal bangunan, pelangkiran di ruangan kerja atau tempat ibadah) di tempat melaksanakan tugas dalam penggunaan SIA sebagai wujud rasa bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa 1 2 3 4 5 2. Menghindari adanya konflik dengan masyarakat sekitarnya berkaitan dengan masalah lingkungan dalam pelaksanaan tugas penggunaan SIA 1 2 3 4 5 3. Disain bangunan dan ruangan tempat pelaksanaan tugas dalam penggunaan SIA diatur sedemikian rupa agar tercapai suasana yang kondusif dalam pelaksanaan tugas 1 2 3 4 5 4. Keindahan dan kebersihan lingkungan di sekitar tempat pelaksanaan tugas dalam penggunaan SIA perlu dijaga, sehingga memancarkan kedamaian yang dapat menunjang suasana kerja yang kondusif untuk mencapai harmoni 1 2 3 4 5 5. Meningkatkan peran dan kepedulian dalam membangun kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan 1 2 3 4 5 6. Karyawan disediakan sarana untuk melaksanakan ritual sesuai dengan kepercayaannya 1 2 3 4 5 7. Tersedianya fasilitas tertentu yang cukup bagi keperluan karyawan dalam penggunaan SIA 1 2 3 4 5 8. Memelihara dan menjaga keamanan dan kontinuitas penggunaan SIA perlu dilakukan secara berkelanjutan 1 2 3 4 5 4. Keyakinan-Diri Atas Komputer Keyakinan-Diri Atas Komputer adalah karakteristik individual yang merefleksikan kepercayaan diri dalam kemampuannya untuk melakukan tugas dalam penggunaan SIA. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Kemampuan Skala pengukuran 1. Saya merasa yakin bahwa saya bisa mengoperasikan aplikasi SIA untuk entri data keuangan dan data lainnya 1 2 3 4 5 2. Saya merasa yakin bahwa dengan SIA saya mampu melaksanakan siklus pemrosesan transaksi 1 2 3 4 5 34

3. Saya merasa yakin bahwa saya mampu menjalankan SIA dalam penyusunan laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan) 1 2 3 4 5 No. Dukungan Perusahaan 1. Saya merasa bahwa perusahaan telah memberi peluang kepada saya untuk ikut serta dalam pengembangan SIA 1 2 3 4 5 2. Saya merasa bahwa perusahaan telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengembangkan diri terkait penggunaan SIA 1 2 3 4 5 3. Perusahaan menyediakan sumber daya yang saya perlukan untuk menggunakan SIA secara cepat 1 2 3 4 5 No. Fasilitas penjelas 1. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika saya dapat memanggil seseorang untuk membantu saya dalam kesulitan terkait penggunan SIA 1 2 3 4 5 2. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika mempunyai manual SIA untuk referensi 1 2 3 4 5 3. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas jika seseorang membantu saya untuk memulai menggunakan SIA dalam pelaksanaan tugas 1 2 3 4 5 5. Keinovatifan Personal Keinovatifan Personal adalah suatu ciri yang mencerminkan seseorang bersedia untuk mencoba teknologi yang baru manapun. Keinovatifan Personal terdiri atas tiga indikator, yaitu: penggunaan baru, menggunakan dengan cara baru, dan menciptakan desain baru. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Penggunaan aplikasi baru Skala pengukuran 1. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru dapat meningkatkan produktivitas saya dalam melaksanakan tugas rutin 1 2 3 4 5 2. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru dapat meningkatkan effektifitas saya dalam melaksanakan tugas rutin 1 2 3 4 5 3. Saya percaya bahwa penggunaan aplikasi SIA yang baru mempermudah pelaksanaan tugas rutin saya dalam perusahaan 1 2 3 4 5 No. Penggunaan cara baru 1. Saya biasanya orang pertama yang mencoba menggunakan cara baru dalam melaksanakan tugas 1 2 3 4 5 2. Saya berusaha mencari cara baru dalam melaksanakan tugas rutin menggunakan SIA 1 2 3 4 5 3. Saya suka melakukan eksperimen dengan cara baru dalam tugas rutin menggunakan SIA 1 2 3 4 5 No. Penciptaan desain baru 1. Saya berusaha membuat desain baru laporan keuangan sesuai dengan format standar akuntansi keuangan dengan penggunaan SIA 1 2 3 4 5 2. Saya merasa mampu membuat desain baru anggaran/rencana kerja dengan penggunaan SIA dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 3. Saya suka mencoba menciptakan desain baru dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6. Persepsi Kegunaan SIA Persepsi Kegunaan SIA adalah tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan SIA akan meningkatkan kinerjanya. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Kinerja Skala pengukuran 35

1. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat membantu memperbaiki kinerja kerja/hasil kerja saya 1 2 3 4 5 2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat menunjukkan kemampuan kerja saya 1 2 3 4 5 3. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat menunjukkan prestasi kerja yang dicapai 1 2 3 4 5 4. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya meningkatkan kualitas kerja saya 1 2 3 4 5 No. Produktivitas 1. Penggunaan SIA membantu saya dalam tugas menyusun laporan keuangan 1 2 3 4 5 2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya bermanfaat dalam penyusunan laporan mingguan, bulanan, triwulanan, smesteran dan tahunan untuk Bank Indonesia 1 2 3 4 5 3. Penggunaan SIA dapat membantu saya dalam melaksanakan penyusunan anggaran/rencana kerja 1 2 3 4 5 4. Penggunaan SIA dapat membantu menyediakan infomasi keuangan (laporan keuangan) dan informasi bukan keuangan (informasi intern untuk keperluan perencanaan dan pengendalian) 1 2 3 4 5 No. Efektivitas 1. Penggunaan SIA mempermudah saya dalam melaksanakan pekerjaan saya 1 2 3 4 5 2. Penggunaan SIA dalam pekerjaan saya dapat membantu penyelesaian pelaporan keuangan tepat pada waktunya 1 2 3 4 5 3. Penggunaan SIA dalam pekerjaan memungkinkan saya dapat bekerja lebih efektif 1 2 3 4 5 4. Penggunaan SIA dalam pekerjaan memungkinkan penyediaan informasi yang diperlukan lebih cepat 1 2 3 4 5 7. Persepsi Kemudahan Penggunaan SIA Persepsi Kemudahan Penggunaan SIA adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan SIA merupakan hal yang mudah dan akan bebas dari usaha penggunanya. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Pembelajaran Skala pengukuran 1. Saya merasa bahwa pendidikan formal bermanfaat dalam pelaksanaan tugas saya menggunakan SIA 1 2 3 4 5 2. Saya sering mengikuti pendidikan/kursus dan pelatihan yang berkaitan dengan SIA 1 2 3 4 5 3. Pendidikan/Kursus dan pelatihan terkait SIA yang saya ikuti selama ini bermanfaat bagi saya dalam pelaksanaan tugas 1 2 3 4 5 4. Mempunyai orang kepercayaan yang telah berpengalaman di bidang SIA sebagai pembimbing yang berperan untuk memberi bimbingan dan saran dalam penggunaan SIA 1 2 3 4 5 No. Interaksi 1. Interaksi saya dengan SIA sangat jelas dan dapat dipahami oleh karena itu belajar mengoperasikan SIA adalah mudah bagi saya 1 2 3 4 5 2. Interaksi dengan SIA saya lakukan setiap saat secara kontinu 1 2 3 4 5 3. Sering berinteraksi dengan SIA akan mudah bagi saya menjadi ahli dalam menggunakan SIA 1 2 3 4 5 4. Interaksi dengan SIA dapat memudahkan saya melakukan apa yang ingin saya lakukan terkait dengan SIA tersebut 1 2 3 4 5 No. Pengalaman 1. Saya merasa bahwa belajar dari pengalaman menggunakan SIA merupakan hal penting 1 2 3 4 5 2. Saya merasa bahwa mempunyai pengalaman menggunakan SIA pada perusahaan 36

lain dapat membantu tugas saya dalam penggunan SIA di perusahaan 1 2 3 4 5 3. Saya merasa setiap kali mengalami kejadian kritis dalam penggunaan SIA, akan menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dalam pengembangan SIA di masa-masa yang akan datang 1 2 3 4 5 4. Saya merasa SIA mudah digunakan dalam tugas saya 1 2 3 4 5 8. Penggunaan SIA Penggunaan SIA adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan SIA atau interaksi antara seseorang/profesional dengan SIA. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau lingkaran (0) untuk jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat dengan memilih skala nilai 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. No. Siklus Pemrosesan Transaksi Skala pengukuran 1. Transaksi yang berhubungan dengan distribusi barang atau jasa dan pengumpulan kas terkait dengan distribusi barang atau jasa tersebut dilakukan setiap hari 1 2 3 4 5 2. Transaksi yang berhubungan dengan perolehan barang atau jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang atau jasa tersebut dilakukan setiap hari 1 2 3 4 5 3. Transaksi yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang atau jasa (penentuan suku bunga, seperti: bunga kredit, bunga tabungan, dan deposito dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan 1 2 3 4 5 4. Transaksi yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana, termasuk kas dilakukan setiap hari 1 2 3 4 5 5. Pelaporan keuangan dibuat dan dilaporkan secara berkala (harian, mingguan, bulanan, triwulan, smesteran, dan tahunan) 1 2 3 4 5 No. Pembuatan Anggaran/rencana kerja 1. Anggaran/rencana kerja disusun berdasarkan laporan keuangan periode sebelumnya dan laporan operasi lainnya, sebelum aktivitas dimulai 1 2 3 4 5 2. Anggaran/rencana kerja disusun berdasarkan anggaran/rencana kerja seluruh subunit organisasi 1 2 3 4 5 3. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan operasional perusahaan 1 2 3 4 5 4. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai alat kendali yang berguna untuk mengotorisasi aktivitas transaksi 1 2 3 4 5 5. Anggaran/rencana kerja dipakai sebagai dasar untuk menilai kinerja organisasi dan karyawan 1 2 3 4 5 No. Proses Pengendalian Intern 1. Adanya Struktur organisasi yang memadai atau menjamin kelancaran operasi perusahaan 1 2 3 4 5 2. Regulasi dan hukum atau peraturan-peraturan yang baru untuk akuntansi mempunyai pengaruh terhadap proses penyusunan laporan dan pelaporan keuangan 1 2 3 4 5 3. Adanya otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan transaksi dalam siklus pemrosesan transaksi keuangan 1 2 3 4 5 4. Prosedur akuntansi ditetapkan dalam manual prosedur akuntansi sehingga kebijakan dan intruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara konsisten 1 2 3 4 5 5. Pengawasan/monitoring termasuk supervisi manajemen dan tindakan lainnya dilaksanakan secara berkesinambungan dari waktu ke waktu 1 2 3 4 5 37

...,.. 2010. ( ) NB: Mohon bubuhkan tanda tangan dan cap Bank 38

Lampiran 2: Hasil Eksekusi/Analisis PLS (output PLS) Output PLS Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) x11 -> X1 0,515767 0,506603 0,104125 0,104125 4,953330 x12 -> X1 0,834099 0,825253 0,057652 0,057652 14,467781 X13 -> X1 0,895145 0,889019 0,042044 0,042044 21,290632 X21 <- X2 0,779139 0,778937 0,032407 0,032407 24,042679 X22 <- X2 0,834108 0,833967 0,019639 0,019639 42,471229 X23 <- X2 0,768035 0,770764 0,026633 0,026633 28,838211 X31 <- X3 0,763879 0,761827 0,026917 0,026917 28,379479 X32 <- X3 0,852268 0,854050 0,015100 0,015100 56,439915 X33 <- X3 0,794687 0,794411 0,027761 0,027761 28,625749 X41 <- X4 0,747628 0,746202 0,026970 0,026970 27,720232 X42 <- X4 0,830795 0,831908 0,019419 0,019419 42,783288 X43 <- X4 0,849927 0,848966 0,018222 0,018222 46,642805 X51 <- X5 0,706101 0,709730 0,032885 0,032885 21,472138 X52 <- X5 0,775590 0,777286 0,026209 0,026209 29,592703 X53 <- X5 0,819384 0,817589 0,020337 0,020337 40,290015 Y1 <- Y 0,737569 0,733935 0,037184 0,037184 19,835695 Y2 <- Y 0,768166 0,768665 0,036015 0,036015 21,329044 Y3 <- Y 0,808753 0,808335 0,022738 0,022738 35,568307 Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample Mean (M) Standard Deviation Standard Error T Statistics 39

Sample (O) STDEV) (STERR) ( O/STERR ) x11 -> X1 0,038095 0,030135 0,114602 0,114602 0,332411 x12 -> X1 0,501711 0,495957 0,096567 0,096567 5,195453 X13 -> X1 0,627692 0,625725 0,101057 0,101057 6,211272 X21 <- X2 0,385219 0,383937 0,020549 0,020549 18,746224 X22 <- X2 0,437586 0,435428 0,019096 0,019096 22,914874 X23 <- X2 0,436005 0,437681 0,025699 0,025699 16,965848 X31 <- X3 0,423683 0,420423 0,026226 0,026226 16,154968 X32 <- X3 0,443364 0,444255 0,022047 0,022047 20,109893 X33 <- X3 0,375611 0,376876 0,026311 0,026311 14,275872 X41 <- X4 0,377127 0,378362 0,018366 0,018366 20,533806 X42 <- X4 0,438551 0,438637 0,020191 0,020191 21,720050 X43 <- X4 0,416157 0,414972 0,017065 0,017065 24,386486 X51 <- X5 0,398721 0,399708 0,024375 0,024375 16,357933 X52 <- X5 0,412067 0,412940 0,023098 0,023098 17,839696 X53 <- X5 0,486789 0,482641 0,022142 0,022142 21,984413 Y1 <- Y 0,404641 0,402543 0,031511 0,031511 12,841198 Y2 <- Y 0,393939 0,395243 0,029200 0,029200 13,491153 Y3 <- Y 0,493276 0,494005 0,033859 0,033859 14,568506 Cross Loadings x1 x2 x3 x4 x5 Y x11 0,515767 0,198869 0,186741 0,209656 0,233584 0,208133 x12 0,834099 0,315769 0,278289 0,286387 0,311491 0,362489 X13 0,895145 0,397044 0,295232 0,368963 0,331354 0,331149 X21 0,233792 0,779139 0,428962 0,497192 0,432499 0,459232 X22 0,365664 0,834108 0,424331 0,530768 0,456983 0,428806 X23 0,378782 0,768035 0,524668 0,480472 0,497562 0,399126 X31 0,264112 0,472328 0,763879 0,549688 0,435111 0,343614 X32 0,309064 0,490840 0,852268 0,481665 0,526890 0,222511 X33 0,221298 0,431153 0,794687 0,362813 0,511647 0,173913 X41 0,281836 0,471773 0,511016 0,747628 0,492222 0,366055 X42 0,304519 0,564145 0,442334 0,830795 0,494837 0,501996 X43 0,344655 0,499685 0,471021 0,849927 0,436083 0,474947 X51 0,257261 0,398382 0,429880 0,482650 0,706101 0,369373 X52 0,325300 0,440486 0,488865 0,373133 0,775590 0,326580 X53 0,280500 0,499523 0,487450 0,488757 0,819384 0,471983 Y1 0,280161 0,410890 0,263038 0,397179 0,376540 0,737569 Y2 0,297817 0,366444 0,190368 0,382804 0,354260 0,768166 Y3 0,338485 0,462105 0,259756 0,495335 0,445361 0,808753 Latent Variable Correlations 40

x1 x2 x3 x4 x5 Y x1 1,000000 x2 0,415221 1,000000 x3 0,332049 0,579683 1,000000 x4 0,383265 0,633272 0,582723 1,000000 x5 0,373165 0,583515 0,610133 0,584120 1,000000 y 0,397653 0,538565 0,309561 0,555853 0,511606 1,000000 AVE, Composite Reliability, R Square, Square Root AVE, dan Cronbachs Alpha x1 Composite Reliability R Square AVE Square Root AVE Cronbachs Alpha x2 0,836625 0,172409 0,630891 0,77205 0,707179 x3 0,845926 0,110257 0,647133 0,80445 0,726596 x4 0,851494 0,471059 0,657182 0,81067 0,737796 x5 0,811680 0,451818 0,590503 0,76844 0,652383 y 0,815514 0,386708 0,596056 0,79429 0,662934 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) x1 -> x2 0,415221 0,422647 0,045836 0,045836 9,058774 x1 -> x3 0,332049 0,344666 0,046010 0,046010 7,216938 x1 -> y 0,173635 0,170564 0,051929 0,051929 3,343689 x2 -> x4 0,445018 0,442624 0,054249 0,054249 8,203219 x2 -> x5 0,346149 0,349857 0,049456 0,049456 6,999197 x3 -> x4 0,324753 0,330929 0,053777 0,053777 6,038883 x3 -> x5 0,409476 0,408058 0,051407 0,051407 7,965439 x4 -> y 0,346557 0,351212 0,054576 0,054576 6,349930 x5 -> y 0,244381 0,243018 0,056520 0,056520 4,323773 Total Effects (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) X1 -> X2 0,415221 0,422647 0,045836 0,045836 9,058774 X1 -> X3 0,332049 0,344666 0,046010 0,046010 7,216938 41

X1 -> X4 0,292615 0,301821 0,036254 0,036254 8,071300 X1 -> X5 0,279695 0,289219 0,034858 0,034858 8,023828 X1 -> Y 0,343395 0,346862 0,048156 0,048156 7,130873 X2 -> X4 0,445018 0,442624 0,054249 0,054249 8,203219 X2 -> X5 0,346149 0,349857 0,049456 0,049456 6,999197 X2 -> Y 0,238816 0,241871 0,034637 0,034637 6,894794 X3 -> X4 0,324753 0,330929 0,053777 0,053777 6,038883 X3 -> X5 0,409476 0,408058 0,051407 0,051407 7,965439 X3 -> Y 0,212614 0,213667 0,029870 0,029870 7,117997 X4 -> Y 0,346557 0,351212 0,054576 0,054576 6,349930 X5 -> Y 0,244381 0,243018 0,056520 0,056520 4,323773 Diagram Jalur 42

CURRICULUM VITAE (CV) 1. DATA PRIBADI Nama Lengkap : Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak. NIP. : 19550910 198403 1 001 Tempat/Tgl Lahir : Denpasar, 10 September 1955 Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I / IV/b Jabatan akademik,tmt : Lektor Kepala, 1 April 2006 Alamat Rumah : Jl. Pemuda III No 22, Denpasar/0361-236724/ 08123805485 E-mail : justirin@yahoo.com 2. PENDIDIKAN a. SD tahun 1968 di Kesiman b. SMEP Negeri tahun 1971 di Denpasar c. SMEAN Jurusan Tata Buku tahun 1974 di Denpasar d. S-1 di Fak.Ekonomi UNUD Denpasar, Jurusan Managemen, tahun 1982 e. S-1 di Fak. Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya, tahun 1993 f. S-2 di Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Jogyakarta, tahun 2003 g. S-3 di Program Doktor Akuntansi PPs. Fak.Ekonomi dan Bisnis UB, Malang, tahun 2011 3. Kursus Singkat/Pelatihan/Loka Karya 1) Lokakarya Pelatihan Peningkatan Kemampuan Mengajar, diselenggarakan oleh TPSDP-PS Akuntansi Fak.Ekonomi UNUD, tanggal 28 Mei dan 11 Juni 2005 2) Lokakarya Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dana PNBP Fakultas Ekonomi UNUD Tahun Anggaran 2012, tanggal 6 Januari 2012. 4. Seminar 1) Simposium Nasional X IAI Kompartemen Akuntan Pendidik di Makasar tgl. 26 Juli s/d 28 Juli 2007. 2) Konsersium Akuntansi Internasional ke-3 diselenggarakan Fak.Ekonomi Univ.Brawijaya, Malang Juni 2008. 5. Penelitian 1) Loans to Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Interes Margin on Loans dan BOPO Sebagai Prediktor Profit Margin Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung, tahun 2008 2) Pengaruh Budaya Tri Hita Karana (THK) terhadap Kesuksesan Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Bali), tahun 2011 6. Pengabdian Kepada Masyarakat 1) Pelatihan Akuntansi dan Manajemen Sebagai Usaha Peningkatan Kemampuan Mengelola Usaha Bagi Pengusaha Kerajianan Bambu Di Kabupaten Gianyar, tahun 2008 2) Penataran Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan Koperasi Menuju Koperasi Sehat Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) Di Kabupaten Tabanan, tahun 2008 7. Publikasi 1) Pengaruh Proses Politik pada Praktik Akuntansi, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Fak. Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Volume 7, No.13 Maret 2006. 43

2) Pengaruh Sistem Perpajakan yang Kondusif terhadap Dunia Usaha, Jurnal Akuntansi dan Bisnis AUDI, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar Bali, Vol. 2 No. 1 Juli 2007. Denpasar, 10 Juni 2012. Hormat saya Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak. NIP. 19550910 198403 1 001 44

PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya sepanjang pengetahuan saya, artikel saya yang berjudul: "Pengaruh Implementasi Budaya Tri Hita Karana Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Dimediasi Keyakinan-Diri Atas Komputer, Keinovatifan Personal, Persepsi Kegunaan, Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Bali", tidak pernah disampaikan atau dipublikasikan oleh jurnal lain. Demikianlah peryataan ini saya buat untuk maklum dan apabila artikel ini temyata telah pernah disampaikan atau dipublikasi oleh jurnal lain, maka artikel saya ini dapat dibatalkan penyampaiannya atau publikasinya. Denpasar, 10 Juni 2012. 45