Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi. Undergraduate Program, Faculty of Economy, Gunadarma University

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

bawah ini, dari statistik deskriptif ini dapat diketahui jumjah sampel yang diteliti.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

Transkripsi:

EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE FLUCTUATION AND STOCK PRICE INDEX OF FOREIGN AFFAIRS ON COMPOSITE STOCK PRICE INDEX (CSPI) IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords:.foreign exchange, stock price index, composite ABSTRACT: This study aims to analyze the effect of fluctuations on Foreign Exchange and Stock Price Index CSPI Against Foreign Affairs, based on data from 2006 to 2008. In this study uses secondary data, consisting of foreign currency and stock market indices. Where foreign currency exchange rates consist of U.S. dollar and Euro exchange rate, while the stock price index of the Composite Index, Dow Jones Stock Price Index and the Singapore Exchange. The analysis used in this research is descriptive and inferential tests using SPSS. The results of this study are the variable foreign currency and foreign sock price index significantly influences the value of JCI. From the regression equation can be concluded that the greatest effect on the DJIA index. As for partial testing, Euro significantly influence than the U.S. dollar index.

NPM : 21205485 Nama : Delly Julions Romanza Pembimbing : Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi Tahun Sidang : 2009 Subjek :, Judul PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Fluktuasi Kurs Mata Uang Asing dan Indeks harga Saham Luar Negeri Terhadap IHSG, berdasarkan data tahun 2006 2008. Pada penelitian ini menggunakan data sekunder, terdiri dari mata uang asing dan indeks bursa saham. Dimana mata uang asing terdiri dari kurs dollar Amerika dan kurs Euro, sedangkan indeks harga saham yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Harga Saham Dow Jones dan Singapore Exchange. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara Deskriptif dan Pengujian Inferensial menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah variable mata uang asing dan indeks hargasaham luar negeri berpengaruh secara signifikan terhadap nilai IHSG. Dari persamaan regresi bisa disimpulkan bahwa DJIA paling besar pengaruhnya terhadap IHSG. Sementara untuk pengujian secara parsial, Euro berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG dibanding US dollar. Latar Belakang Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin menyempit. Kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi, baik dalam negaranya sendiri, maupun berkembang menjadi perusahaan multinasional yang memungkinkan perusahaan memiliki anak perusahaan di beberapa negara. Kenyataan ini sudah berjalan dan sudah banyak di lakukan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau negara negara Eropa yang telah mengubah paradigma perdagangannya. Adanya interaksi perdagangan internasional atau perusahaan multinasional akan membutuhkan alat pembayaran yang bisa diterima oleh masingmasing negara. Khususnya kurs mata uang Amerika Serikat yaitu kurs dollar Amerika (USD) dikarenakan diterima di berbagai negara dan kurs mata uang negara negara Eropa yaitu kurs Euro yang saat ini digunakan sebagai mata uang tunggal oleh negara negara Eropa. Dalam kenyataannya fluktuasi kurs mata uang asing dapat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Selain kurs mata uang asing, hal lain yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia yaitu perkembangan indeks harga saham diberbagai dunia khususnya Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA), dan juga perkembangan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara khususnya Singapore (Singapore Exchange (SSI)) yang akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apabila kurs mata uang asing (US dollar dan Euro), serta Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA) dan Indeks Harga Saham yang ada di Asia Tenggara meningkat akankah perekonomian Indonesia juga meningkat khususnya Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mencari tahu hubungan-hubungan antara Kurs Valuta Asing, Indeks Harga Saham Luar Negeri dan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI baik berhubungan positif maupun negatif, maka penulis memilih judul Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rumusan Masalah Rumusan masalah dari skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs dollar Amerika terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs Euro terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Indeks Saham Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Singapore Exchange terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Menurut Sunariyah (2004 : 4), pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan sejenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004 : 1), pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Menurut Dr. Siswanto Sudomo (1990), yang dimakskud dengan Pasar Modal adalah pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan surat surat berharga jangka panjang khususnya obligasi dan saham. Keputusan Presiden (Kepres) No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal Bab I pasal 1 dimana disebutkan Pasar Modal adalah bursa efek seperti yang dimaksud dalam Undang Undang No. 15 Tahun 1952 ( Lembaran Negara, Tahun 1952 No. 67 ). Jadi Pasar Modal adalah bursa bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek. Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dibandingkan dengan suatu peristiwa lainnya. Angka Indeks Harga Saham adalah angka angka yang menjadi ukuran situasi pasar modal, yang dapat digunakan untuk membandingkan peristiwa dan sebagai alat analisis. Indeks Harga Saham Gabungan adalah gabungan harga saham

perusahan emiten yang bertransaksi di Bursa Efek Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini adalah kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di bursa tersebut. (Sunariyah SE, MMsi, 2003, 126). Pengertian Kurs Valuta Asing Valuta Asing atau yang disingkat dengan kata Valas secara bebas dapat diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di Negara lain. Secara lebih luas Valuta Asing dapat juga diartikan sebagai seluruh kewajiban terhadap mata uang asing yang dapat dibayar di luar negeri, baik berupa simpanan pada bank di luar negeri maupun kewajiban dalam mata uang asing. US Dollar atau Dollar Amerika Serikat US Dollar menjadi mata uang utama dunia sejak akhir Perang Dunia II hingga saat ini. Hal ini dapat dimengerti mengingat pada saat itu perekonomian di Negara Eropa hancur akibat perang dan dilain pihak tanah Amerika tidak tersentuh oleh perang tersebut walaupun Amerika ikut serta dalam peperangan tersebut. Dengan digelarnya konferensi internasional mengenai sistem yang nilai tukar diadakan di Bretton Woods, New Hampshire Amerika Serikat pada tahun 1944 yang menandai dimulainya Fixed Exchange Rate System semakin mengukuhkan peran mata uang US Dollar sebagai mata uang utama dunia. Perjalanan waktu juga menunjukkan US Dollar sebagai mata uang cukup stabil walau dalam keadaan krisis sekalipun. EURO Merupakan mata uang gabungan negara Eropa. Mata uang Euro pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai mata uang tunggal Eropa yang menggantikan 11 (sebelas) mata uang Negara Eropa. Euro diluncurkan sebagai usaha negara negara Eropa untuk menciptakan satu mata uang dunia yang menyaingi US Dollar. Objek Penelitian Dalam skripsi ini, penulis menggunakan objek penelitian nilai penutupan IHSG di BEI, mata uang asing yaitu US Dollar yang merupakan mata uang negara Amerika dan Euro yang merupakan mata uang yang dipergunakan di sebagian besar negara negara Eropa dan Indeks Harga Saham Asing. Penulis menggunakan kedua mata uang tersebut sebagai objek karena kedua mata uang tersebut memiliki kestabilan nilai tukar yang cukup tinggi dan digunakan sebagai mata uang untuk transaksi perdagangan internasional. Sementara Indeks Harga Saham Asing yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA), Singapore Exchange (SSI). Penulis menggunakan data IHSG di BEI dan kurs jual mata uang US Dollar dan Euro serta Indeks Harga Saham Asing dari tahun 2006-2008. Data atau Variabel yang digunakan

Penulis menggunakan data nilai penutupan IHSG di BEI, kurs jual US Dollar dan Euro serta Indeks Harga Saham Asing dari tahun 2006-2008. Data data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan metode regresi linier berganda menggunakan SPSS. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas atau independen (variabel X), yaitu Kurs mata uang asing dan Indeks Harga Saham Asing. 2. Variabel terikat atau dependen (variabel Y), yaitu nilai penutupan IHSG di BEI Metode Pengumpulan Data Riset Kepustakaan Merupakan riset dengan mencari dan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku, Internet serta sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Alat analisis yang Digunakan Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan cara perhitungan statistic dengan menggunakan aplikasi SPSS dengen metode statistic dan uji hipotesis regresi berganda. Teknik Pengolahan Data a. Parametric Correlations Analysis Prosedur yang digunakan pada statistik parametik dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu antara lain bahwa data harus berdistibusi, data yang digunakan berupa data kuantitatif dengan skala pengukuran interval dan rasio, alat statistik yang termasuk dalam statistik parametrik adalah analisis regresi, korelasi, analisis varians dan uji perbandingan. b. Regresi Linier Berganda Pengertian Regresi Linier Berganda Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi. Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara variabel dependen yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel independen. Regresi berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, karena dalam menganalisa suatu hubungan keterkaitan antara varibelnya, tidak hanya satu variabel bebas saja, tetapi banyak variabel lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Penelitian Data tahun 2006 Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 1232.32 9395 11361.03 10.6 18.85 2 1230.66 9230 10932.5 10.72 18.52 3 1322.97 9075 10892.78 10.66 18.91 4 1464.41 8775 10989.5 10.92 19.87 5 1330 9220 11858.43 10.82 20.69 6 1310.26 9300 11822.21 10.8 21.01

7 1351.65 9070 11567.55 10.86 18.88 8 1431.26 9100 11676.31 11.02 16.78 9 1534.61 9235 11731.81 11.32 18.71 10 1582.63 9110 11584.81 11.59 20.67 11 1718.96 9165 12068.04 11.85 21.07 12 1805.52 9020 11858.22 12.08 19.41 Data tahun 2007 Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 1757.26 9090 11771.22 12.05 20.5 2 1740.97 9160 12106.44 11.91 21.01 3 1830.92 9118 12184.4 11.95 22.39 4 1999.17 9083 12392.47 12.63 21.18 5 2084.32 8828 11855.23 13.07 20.07 6 2139.28 9054 12163.67 12.99 20.18 7 2348.67 9186 12599.14 13.05 17.18 8 2194.34 9410 12862.58 13.11 16.69 9 2359.21 9137 12938.09 13.56 17.6 10 2643.49 9103 13143.01 13.65 18.12 11 2688.33 9376 13829.7 13.42 16.34 12 2745.83 9419 13759.82 13.4 14.34 Data tahun 2008 Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 2627.25 9291 13789.31 12.6 11.65 2 2721.94 9051 13739.04 12.4 12.26 3 2447.3 9217 14558.79 12.43 15.75 4 2304.52 9234 14372.29 12.83 15.31 5 2444.35 9318 14460.22 12.54 13.14 6 2349.1 9225 14563.12 11.46 11.39 7 2304.51 9118 14212.28 11.43 14.46 8 2165.94 9153 13495.24 11.54 15.54 9 1832.51 9378 13751.46 10.75 13.37 10 1256.7 10995 14083.07 10.25 7.55 11 1241.54 10950 15680.34 10 5.66 12 1355.41 10950 15441.22 9.8 8.15 Deskripsi Hasil Penelitian Descriptive Statistics 1913.8364 506.16743 36 9320.5278 522.54862 36 12835.98 1311.80213 36 11.8350 1.08645 36 16.7556 4.17824 36 IHSG USD EUR DJIA SSI

Mean Std. Deviation N Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukkan dalam pengujian sebanyak 36 dan rata-rata IHSG sebesar 1913,8364 dengan standar deviasi sebesar 506,16743; rata-rata USD sebesar 9320,5278 dengan standar deviasi sebesar 522,54862; rata-rata Euro sebesar 12835,9817 dengan standar deviasi sebesar 1311,80213; rata-rata DJIA sebesar 11,8350 dengan standar deviasi sebesar 1,08645; rata-rata SSI sebesar 16,7556 dengan standar deviasi sebesar 4.17824. Uji Asumsi Klasik Dalam analasis regresi, terdapat asumsi yang harus dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan valid untuk memprediksi. Asumsi ini biasa disebut dengan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolenearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji normalitas perlu dilakukan untuk memenuhi asumsi bahwa data yang digunakan terdistribusi secara normal. Distribusi normal data adalah dimana data memusat pada nilai rata-rata dari data tersebut. Berikut hasil uji normalitas dari penelitian yang dilakukan : 2 1 0-1 -2-3 Regression Standardized Residual 8 6 4 2 0 Frequency Mean =4.37E-15 Std. Dev. =0.926 N =36 Histogram Dependent Variable: IHSG 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: IHSG Dari grafik output kita bisa melihat bahwa data yang digunakan

terdistribusi normal dengan bentuk histogram yang hampir sama dengan bentruk distribusi normal. Selain dengan histogram, kita juga bisa melihat uji normalitas dengan menggunakan grafik PP Plots. Suatu data akan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Pada grafik PP Plots, kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan atanra nilai probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan. Dari grafik terlihat bahwa nilai plot PP terletak disekitar garis diagonal, sehingga bisa diartikan bahwa distribusi data adalah normal. Uji Multikolinearitas Asumsi kedua yang harus dipenuhi adalah bahwa variabel yang dipilih terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antarvariabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antarvariabel independen. Apabila terjadi gejala multikolinearitas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi, sehingga bisa dipilih model yang paling baik Berikut hasil uji multikolinearitas dari penelitian yang dilakukan : a 1519.911 831.179 1.829.077 -.497.061 -.513-8.096.000.330 3.031.164.031.424 5.216.000.201 4.987 305.401 23.632.656 12.923.000.514 1.944-41.171 10.617 -.340-3.878.001.172 5.803 (Constant) USD EUR DJIA SSI Model 1 B Std. Error Unstandardized Beta Standardized t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: IHSG a. Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan variable independen dinyatakan lulus uji multikolinearitas, yaitu nilai VIF <10 dan Tolerance > 0.10, yang artinya variabel-variabel independen bebas dari gejala multikolinearitas atau korelasi antar variabel indipenden. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud berkorelasi

dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi, ukuran yang digunakan adalah bahwa nilai dari Durbin-Watson adalah mendekati 2. Berikut hasil uji autokorelasi dari penelitian yang dilakukan : Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.979(a).959.954 108.94981 1.584 a Predictors: (Constant), SSI, DJIA, USD, EUR b Dependent Variable: IHSG Dari hasil diatas nilai Durbin-Watson (DW) yang diperoleh adalah sebesar 1.584 atau nilai DW mendekati 2. Dengan hasil tersebut kita bisa lihat bahwa tidak terjadi autokorelasi pada variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini. Uji Heterokedastisitas Asumsi terakhir dalam uji asumsi klasik adalah asumsi heterokedastisitas. Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu uji untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat nilai Sig dimana nilai Sig < 0.05 diasumsikan bahwa varians residual tidak sama (heterokedastisitas) sedangkan sebaliknya nilai Sig > 0.05 diasumsikan bahwa varians residual sama dari pengamatan ke pengamatan (homokedastisitas). Berikut hasil uji heterokedastisitas dari penelitian yang dilakukan : a 1519.911 831.179 1.829.077 -.497.061 -.513-8.096.000.330 3.031.164.031.424 5.216.000.201 4.987 305.401 23.632.656 12.923.000.514 1.944-41.171 10.617 -.340-3.878.001.172 5.803 (Constant) USD EUR DJIA SSI Model 1 B Std. Error Unstandardized Beta Standardized t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: IHSG a. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh varians data yang digunakan lulus uji heterokedastisitas, dimana nilai Sig < 0.05. yang artinya bahwa varians residual tidak sama untuk satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Persamaan Regresi Pengolahan regresi berganda dilakukan dengan metode backward. Pada metode ini akan dieliminasi variabel-variabel yang memiliki nilai signifikan besar. Batas nilai signifikan yang digunakan adalah < 0,05. a 1519.911 831.179 1.829.077 -.497.061 -.513-8.096.000.330 3.031.164.031.424 5.216.000.201 4.987 305.401 23.632.656 12.923.000.514 1.944-41.171 10.617 -.340-3.878.001.172 5.803 (Constant) USD EUR DJIA SSI Model 1 B Std. Error Unstandardized Beta Standardized t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: IHSG a. Persamaan umum regresi : Y = a + (b1x1) + (b2x2) Dari hasil output SPSS didapat persamaan regresi : Y = 1519,911-0,497X1 + 0,164X2 + 305,401X3-41,171X4 Keterangan : a = konstanta b = koefisien X1 = USD X2 = EUR X3 = DJIA X4 = SSI Uji Hipotesa Penelitian Hipotesis yang akan di uji meliputi pengaruh variabel-variabel indipenden terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial. Pengujian parsial menggunakan uji t, yaitu dengan membandingkan nilai t tabel dengan t

hitung. Sedangkan pengujian secara simultan menggunakan uji F, yaitu dengan membandingkan F tabel dan F hitung. Dari hasil uji T dan uji F didapat hasil sebagai berikut : - Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar - 8.096. Nilai t hitung yang lebih kecil dati t tabel, maka keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis pertama, yang artinya bahwa FluktuasiUSD tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG. - Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar 5,216. Nilai t hitung yang lebih besar dati t tabel, maka keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis kedua, yang artinya bahwa Fluktuasi Euro memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG. - Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar 12,923. Nilai t hitung yang lebih besar dati t tabel, maka keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis kedua, yang artinya bahwa Fluktuasi DJIA memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG. - Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar - 3,878. Nilai t hitung yang lebih kecil dati t tabel, maka keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis yang pertama, yang artinya bahwa Fluktuasi SSI tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG. - Nilai F tabel sebesar 2,68 (df : 4, 31) sedangkan nilai F hitung sebesar 181,112. Nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel, maka keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis yang kedua, yang artinya bahwa seluruh variabel independen yang dipakai dalam model regresi memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap IHSG. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Dari kelima variable yang terdiri dari 4 variabel independen (nilai tukar mata uang asing dan indeks harga saham luar negeri) dan 1 variabel dependen (nilai IHSG) dapat diketahui bahwa Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA) paling besar pengaruhnya terhadap IHSG dalam persamaan regresi. Sementara itu dalam pengujian secara parsial, untuk valuta asing Euro lebih mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan dibandingkan dengan US dollar. Hal ini menunjukkan bahwa mulai terjadi pergeseran kepercayaan masyarakat Indonesia dalam mempergunkan valuta asing untuk perdagangan Internasional. Sementara untuk Indeks Harga Saham Luar Negeri, Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedangkan Indeks Harga Saham Singapore Exchange (SSI) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).