BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. servis atas pada permainan bola voli siswa SMA Negeri 4 Gorontalo yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan ketepatan servis double event pada atlet sepak takraw PPLP Gorontalo

BAB IV ANALISIS DAN UJI STATISTIK PENELITIAN. fakta empiris untuk menmendiskripsikan pengaruh Latiahan Plyometrik terhadap

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Passing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di lakukan oleh siswa Smp Negeri 1Tibawa yang berjumlah 22 orang. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskrisi Penelitian Kelompok latihan Single Multiple Jump

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kelompok Latihan Berpasangan X 1.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mendeskripsikan pengaruh pelatihan skipping terhadap lompat jauh gaya jongkok

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Ma.Muhamadiyah kota gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes

PENGARUH PELATIHAN LADDER PUSH UP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS OLAHRAGA SMP NEGERI 1 TELAGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER TUNGKAI PADA KARATEKA DI SMP NEGERI 3 GORONTALO NI WAYAN SUMIASIH AHMAD LAMUSU MARSA LIE TUMBAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

Hubungan Panjang Lengan dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Hasil Shooting Free Throw Pada Atlet Putra Klub Basket Bangau Palembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian. Untuk lebih mudah membedakannya, maka data hasil tes

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Hasil Tes Awal kekuatan otot

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Utara tahun Setelah dilakukan pre-tes dan post tes terhadap Peningkatan

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Siswa Putra Kelas XI SMA N 1 Bonepantai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODE PENELITIAN

RIZQI DAHLIA A. LASANDRE HENDRO KUSWORO SURIYADI DATAU

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan

STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lapangan, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

BAB III METEDOLOGI PENELELITIAN. Yang dilaksanakan selama 16 kali pertemuan dengan frekuensi 4 kali seminggu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan kumpulan fakta empiris untuk mendiskripsikan pengaruh pelatihan power otot lengan terhadap servis atas pada permainan bola voli siswa SMA Negeri 4 Gorontalo yang berjumlah 20 orang. Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka pemberian perlakuan didasarkan pada rancangan dan variabel penelitian, sehingga data keterampilan servis atas pada permainan bola voli, merupakan skor yang diperoleh para siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan atau treatmen berupa program pelatihan power otot lengan yang berlangsung selama delapn minggu, dengan frekuensi perlakuan sebanyak tiga kali dalam satu minggu sehingga jumlah total latihan sebanyak dua puluh empat kali perlakuan. Selanjutnya dari hasil pengukuran diperoleh data servis atas pada permainan bola voli baik pre-test (X 1 ) dan post-test (X 2 ) serta peningkatan servis atas pada permainan bola voli yang dapat dilihat dari selisih antara post-test dan pre-test dengan simbol (d) hasilnya sebagai mana pada tabel 1.

TABEL I SAJIAN DATA SERVIS ATAS Gain Skor NO Pre-Test Post-Test (X 1) (X 2) (d) 1 7 14 7 2 9 16 7 3 9 17 8 4 8 16 8 5 8 15 7 6 7 15 8 7 7 14 7 8 9 17 8 9 9 17 8 10 9 17 8 11 8 15 7 12 8 15 7 13 8 16 8 14 9 17 8 15 9 17 8 16 8 15 7 17 7 14 7 18 7 14 7 19 8 15 7 20 8 16 8 = 162 = 312 = 150 Data dari hasil tes awal pre-test dan tes akhir post-test servis atas pada permainan bola voli di atas, selanjutnya data dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian deskriptif meliputi pembuatan tabel distribusi frekuensi, uji rerata, pengujian varians, pengujian standar deviasi dan uji persyaratan analisis. Uji statistik inferensial meliputi pengujian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa pelatihan power otot lengan dapat mempengaruhi servis atas pada permainan bola voli dengan uji t pasangan observasi atau uji t satu sampel. Keseluruhan pengujian dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar alfa (α = 0.05)

4.1.1 Deskripsi Data Pre-tes peningkatan keterampilan pasing bawah (X 1 ) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X 1 adalah skor data yang di peroleh melalui pengukuran tes awal atau pre-test peningkatan servis atas, sebelum diberikan perlakuan. Deskripsi data pre-test dapat dilihat pada sajian tabel distribusi frekuensi di bawah ini: TABEL II DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI PRE-TEST SERVIS ATAS No 1 2 3 X 1 ( Servis Atas ) 7 8 9 Frekuensi (f) Jml f= 20 5 8 7 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi ( f= 20). Frekuensi nilai tertinggi adalah 20. a. Hasil perhitungan rata-rata, varians, standar deviasi dan uji normalitas data pre-test servis atas (X 1 ) 2. Berdasarkan perhitungan rata-rata data pre-test (X1) pada lampiran?///halaman????? Maka diperoleh jumlah data pre-test terhadap servis atas pada permainan bola voli 162. Nilai rata-rata sebesar 8,1 varians sebesar 0.62105263 standar deviasi sebesar 0. 78806892 dari jumlah sampel n = 20. Sebagai persyaratan dalam uji statistik, maka ketentuan dalam pengujian, data harus berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data pre-test servis

atas di peroleh nilai selisih (F(zi) S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0.0677 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 20 ditemukan nilai sebesar 0.190. jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0.0677 Ltabel =0.190). Pada kreteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung Ltabel pada α 0.05; n = 20, maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pre-test servis atas pada permainan bola voli (X1) berdistribusi normal. 4.1.2 Deskripsi Data Post-Test Servis Atas Pada Permainan Bola Voli Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X 2 adalah skor data yang di peroleh melalui pengukuran tes akhir atau pos-test servis atas pada permainan bola voli, setelah diberikan perlakuan. Deskripsi data pos-test dapat dilihat pada sajian tabel distribusi frekuensi di bawah ini: TABEL III DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI POST-TEST SERVIS ATAS No 1 2 3 4 X 2 ( Servis Atas ) 14 15 16 17 Frekuensi (f) Jml f= 20 4 6 4 6 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total frekuensi ( f= 20). Frekuensi nilai tertinggi adalah 17.

b.hasil perhitungan rata-rata, varians, standar deviasi dan uji normalitas data pos-test servis atas (X 2 ) Berdasarkan perhitungan rata-rata data pos-test (X2) pada lampiran??? halaman??? Maka diperoleh jumlah data pos-test servis atas 312. Nilai rata-rata sebesar 15.6,varians sebesar 1.30526316,standar deviasi sebesar 1. 14248114dari jumlah sampel n = 20. Sebagai persyaratan dalam uji statistik, maka ketentuan dalam pengujian, data harus berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data post-test servis atas di peroleh nilai selisih (F(zi) S(zi)) atau Lhitung (Lh) sebesar 0.0.0735 dan Ltabel (Lt) = α 0.05; n = 20 ditemukan nilai sebesar 0.190. jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0.0.0735 Ltabel =0.190). Pada kreteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung Ltabel pada α 0.05; n = 20, maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pos-test servis atas pada permainan bola voli (X2) berdistribusi normal. 4.1.3 Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Pos-Test Servis Atas Sebagai persyaratan analisis statistik inferensial, maka selain uji kenormalan tentang populasi menelitian, perlu juga dilakukan uji homogenitas atau uji kesamaan varians. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran??????? diperoleh Fhitung (Fh ) sebesar 2.11 dan L tabel (Ft) pada α = 0,05; dk penyebut 20 dan dk pembilang 20 ditemukan nilai sebesar 2.21. Jadi F h lebih kecil dari Ft (F hitung =2.11 F tabel = 2.21). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika F hitung F tabel, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

peningkatan keterampilan pasing bawah memiliki kesamaan varian atau data berasal dari populasi yang homogen. 4.1.4 Rekapitulasi Deskripsi Data Pre-test dan Data Pos-test Servis Atas Data empiris dari deskripsi data hasil penelitian di atas, merupakan sejumlah angka yang diperoleh dari pengukuran dan pengamatan terhadap variabel penelitian, baik pre-test dan pos-test terhadap servis atas. Hasil analisis deskripsi yang telah dilakukan dapat di rekapitulasi yang disajikan dalam tabel di bawah ini: TABEL IV REKAPITULASI DATA PRE-TEST DAN POS-TEST TERHADAP SERVIS ATAS Servis Atas Data N Ratarata Varians (S 2 ) Standar deviasi (S) Rerata Selisih (d) Pre-test 8.1 0.62 0.78 Pos-test 20 15.6 1.30 1.14 7.5 Berdasarkan deskripsi data pada tabel IV dapat diterangkan bahwa data pre-test dan pos-test servis atas adalah menunjukan adanya perbedaan, bahwa rata-rata data pos-test terhadap servis atas. Rata-rata data pre-test terhadap servis atas adalah sebesar 8.1 sedangkan rata-rata data pos-test terhadap servis atas 15.6. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan servis atas sebelum dan sesudah di berikan program pelatihan power otot lengan dengan menggunakan

dumbble. Peningkatan ini dapat dilihat dari rata-rata selisih antara data pos-tes dan pre-test (d) sebesar 7.5. 4.1.5 Uji Pengujian Hipotesis Uji persyaratan analisis, baik uji normalitas data dan uji homogenitas data telah terpenuhi, maka pengujian hipotesis penelitian dengan uji statistik inferensial dapat dilakukan. Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, terdapat pengaruh pelatihan power otot lengan terhadap servis atas pada permainan bola voli. dapat di uji dengan menggunakan pengujian statistik dengan menggunakan rumus uji t. Hasil pengujian di peroleh t hitung = 65.38. nilai t tabel pada ɑ = 0,05; dk = n- 1 (20-1 =19) di peroleh harga sebesar 1.81. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t table (t hitung =65.38 > t tabel = 1.729). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak H 0 : Jika t hitung > t tabel pada α = 0,05; n 1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau H a dapat di terima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh Pelatihan Power Otot Lengan Terhadap Servis Atas Pada Permainan Bola Voli. Untuk jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini. aer D

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 1. power merupakan salah satu unsur penting untuk mencapai suatu prestasi maksimal. Kegunaan power di samping untuk mencapai prestasi maksimal juga untuk memperemudah mempelajari teknik dan mencegah cedera dalam olahraga. Oleh karena itu power menjadi salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam mempelajari penguasaan servis atas dalam permainan bola voli. bahwa (power) otot menunjukan kekuatan maksimal (dinyatakan dalam newtons, meski kg digunakan) yang ditimbulkan oleh sebuah otot atau kelompok otot tertentu. Kekuatan merupakan keterampilan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan suatu aktifitas. Kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam unjuk kerja dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik seseorang. Selain itu, power adalah kemampuan seseorang mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependekpendeknya. Power merupakan jumlah maksimal daya yang dikerahkan oleh sekelompok otot dalam melawan beban atau tekanan. Power menurut sujoto (dalam Hadjarati, 2010:69) mengemukakan bahwa power merupakan produk antara kekuatan dan kecepatan yaitu hasil dari kekuatan maksimal dan kecepatan maksimal. Sedangkan Bosco (dalam Hadjarati, 2010:69) mendefinisikan bahwa power sebagai kemampuan mengeluarkan kemampuan maksimum yang dapat dihitung dengan rumus : Power = kekuatan x kecepatan Power = kekuatan x jarak/waktu Power = kerja/waktu

Power adalah kemampuan kerja otot (usaha) dalam satuan waktu (detik). Power tersebut merupakan hasil kali kekuatan dan kecepatan sehingga satuan power = kg (berat) * mt/detik. Sedangkan kg*mt adalah satuan usaha dengan demikian power dapat diartikan usaha perdetik. Kekuatan otot menurut Kravist (dalam Hadjarati, 2010:36) adalah keterampilan otot-otot untuk menggunaksan tenaga maksimal, untuk mengangkat beban otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilinginya dan mengurangi kemungkinan cedera. Selanjutnya Sarjan Mile (2010:64) mengemukakan bahwa kekuatan bisa diukur dengan alat dynamometer. Kekuatan diidentifikasikan sebagai keterampilan otot untuk membangkitkan tegangan terarah tehadap sesuatu tahan. Power otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, hal ini didasarkan atas tiga alasan, yaitu : a). Karena power merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. b). Karena power memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera. c). Karena dengan power, atlet dapat lari, melempar atau menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dengan demikian dapat membantu stabilitas sendiri. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot yang dapat berkontraksi untuk dapat menahan dan menerima beban dalam usaha yang maksimal. Tubuh manusia terdiri dari banyak sekali jaringan otot seperti otot lengan yang terdiri dari otot brachiaradialis, otot deltoid, otot pectoralis mayor,

otot triceps brachii, otot biceps brachi, masing-masing mempunyai pungsi tertentu dalam kehidupan sehaeri-hari. Jaringan otot secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang cukup besar dan membentuk berat badan manusia. Power otot lengan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah keterampilan seorang atlet pada saat menggunakan otot lengan, menerima beban pada masa tertentu. Pada dasarnya otot lengan dipergunakan untuk melakukan ayunan lengan, dimana ayunan lengan pada waktu melakukan lemparan memberi tekanan pada bola yang akan dilempar. Untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang olahraga disamping latihan rutin, juga harus dipenuhi faktor-faktor lainnya. Faktor lain itu antara lain : keadaan (somatis), umur, psikis, bentuk tubuh atau hebitus mempunyai arti yang besar dan dapat menimbulkan prestasi seseorang. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, seseorang yang ingin memperoleh prestasi optimal harus pula memperhatikan unsur-unsur genetik (faktor antropometri). Otot yang digunakan untuk melempar, mengayun, mendorong itu semua memerlukan tenaga, otot-otot lengan bagian atas tersebut adalah otot brachiaradialis, otot deltoid, otot pectoralis mayor, otot tricepsbrchii, otot biceps brachi. Jadi otot yang digunakan harus dilatih dan disesuaikan dengan daerah gerak. Pada persendihan bahu terdapat kelompok otot yang disebut dengan power otot lengan dan bahu. Power kelompok otot ini berfungsi pada mobilitas persendihan bahu. Dalam gerakan melempar misalnya, power otot lengan dan bahu memegang peranan yang sangat utama. Otot-oto penggerak lengan atas terdiri dari : pectoralis major, latisimus dorsi, deltoideus, coracobracialis,

suraspinatus, teres major, teres minor, dan infraspinatus. Sedangkan otot-otot lengan bawah yang terlibat adalah flexor digitorum sublimes, flexor carpi urnalis, flexor policis longgus, flexsor carpi radialisbrachioradialis dan flexor digitorum profondus. Untuk otot-otot penggerak bahuterdiri dari : trepezius, pectorais minor, dan seratus anterior. Power otot-otot lengan mempunyai peranan yang penting bagi olahragawan dalam melaksanakan aktivitas olahraga. Power lengan bahu ialah keterampilan otot-otot lengan dan bahu mengatasi atau melawan beban saat menjalankan aktivitas melakukan kegiatan servis atas. Power otot-otot lengan dan bahu dapat ditingkatkan dengan latihan pemberat, yaitu dengan memberi beban lebih secara nyata pada kelompok otot aktif, suharno (10 februari 2012). Kegunaan power di samping untuk mencapai prestasi maksimal juga untuk mempermuda mempelajari teknik. Tempatkan tangan yang tidak menembak di bawa bola. Berat bola diseimbangkan paling tidak oleh dua jari. Lengan yang tidak menembak menjaga keseimbangan bola. Tangan yang digunakan untuk menembak harus mempunyai power yang besar sehingga memungkinkan bola sampai keranjang dan masuk. 1. Rangka lengan Lengan adalah susunan struktur tubuh manusia termasuk anggota gerak tubuh bagian atas. Yang terdiri dari : tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengupil (radius), tulang pergelangan tangan (karpalia), tulang telapak tangan (metacarpalia), tulang jari-jari tangan (phalanges). Menurut Syifudin (1997:38-44) otot lengan terdiri dari :

a. Otot bahu. Otot bahu meliputi dari : M. deltoid (otot segi tiga), berfungsi mengangkat lengan sampai mendatar, M. supscapularis (otot depan balung belikat) berfungsi menengahkan dan memutar lengan humerus kedalam, M. supraspinatus (otot atas balung tulang belikat) berfungsi mengangkat lengan, M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat) berfungsi memutar lengan keluar, M. teres mayor (otot lengan bulat besar) berfungsi memutar lengan kedalam, M.teres minor (otot lengan belikat kecil), berfungsi memutar lengan keluar. Oto pangkal lengan atas. Otot pangkal lengan atas meliputi dari : M. biseps braki (otot lengan berkepala 2) berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan, M. Brakialis (otot lengan dalam) berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, M. korako brakialis, berfungsi mengangkat lengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan power otot lengan terhadap servis atas pada permainan bola voli. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan menggunakan rancangan One Control Group Pretest-postest Design populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas x putra SMA Negeri 4 Gorontalo yang berjumlah 320 orang dimana yang dijadikan sampel penelitian 20 adalah orang.