03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

PROGRAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VII SMPK PERMATA BUNDA

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

33. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMP

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

SPIRITUALITAS EKARISTI

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS, KELASVIII TAHUN PELAJARAN

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Program Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SEKOLAH DASAR

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

BAB 3 LANDASAN TEORI

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB - E)

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

TATA GEREJA PEMBUKAAN

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

Pendidikan Agama Kristen Protestan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET B

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

MATERI II PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA

Cara Berdoa Novena 3 Salam Maria

Memberlakukan Apa yang Tuhan Tuntut Mikha 6:1-8

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-32

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN

Tahun C Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Zef. 3 : 14-18a

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Yos. 24 : 1 2a b) Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Yosua:

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

Transkripsi:

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket B ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat. 17

B. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket B mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan merupakan kelanjutan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Paket A. Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah: 1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. 2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. 3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan untuk berelasi dengan sesama dan lingkungannya. 2. Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah 3. Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen keselamatan dan bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata. 4. Peserta didik dapat menguraikan pamahaman tentang hidup bermasyarakat dan bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman Allah dan pengajaran Yesus Kristus. 18

E. Standar Kompetensi dan Tingkatan : III Derajat : Terampil 1 Setara : Kelas VII s.d VIII SMP/MTs Bobot SKK : 4 Standar kompetensi Peserta didik dan Yesus Kristus 1. Memahami diri sebagai lakilaki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya 1.1 Memahami dan menyadari pribadinya diciptakan sebagai citra Allah yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain 1.2 Menyadari kemampuan dan keterbatasan dirinya sehingga terpanggil untuk mensyukurinya 1.3 Memahami bahwa manusia diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki dan dipanggil untuk mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari 1.4 Memahami bahwa seksualitas sebagai anugerah Allah yang perlu dihayati secara benar demi kehidupan bersama yang lebih baik 1.5 Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga dapat membangun persahabatan yang sejati dengan sesama Peserta didik dan Yesus Kristus 2. Memahami diri sebagai lakilaki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus kristus yang mewartakan bapa dan Kerajaan-Nya 2.1 Menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan dirinya tidak dapat lepas dari peran serta keluarga dan sesama di sekitarnya, sehingga terpanggil untuk bekerjasama dan menghargai sesama 19

Standar kompetensi 2.2 Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus sehingga dapat meneladani dan menerapkannya dalam kehidupan seharihari 2.3 Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan nilai-nilai dasar hidup bersama sehingga mampu menghayati dan menerapkan dalam hidupnya sehari-hari Yesus Kristus 3. Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuangan-nya dalam upaya mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai perjuangannya di dalam kehidupan menggereja Gereja 4. Memahami pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi perjuangan-nya dalam upaya mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai perjuangan-nya di dalam kehidupan menggereja 3.1 Memahami makna sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi atas perjuangan-nya menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, sehingga peserta didik berani meneladani perjuangan Yesus dalam hidup sehari-hari 3.2 Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi Yesus Kristus sehingga mereka dapat bercermin pada pribadi Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari 3.3 3.3 Memahami peristiwa panggilan dan pengutusan Yesus Kristus kepada muridmurid-nya sehingga terdorong untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari 4.1 Memahami peranan Roh Kudus sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup bersama sebagai murid-murid Yesus 4.2 Memahami Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas ruparupa 4.3 Memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamat (sakramen) bagi semua orang 4.4 Memahami macam-macam sakramen inisiasi beserta konsekuensinya dalam hidup menggereja 20

Standar kompetensi 4.5 Memahami sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi (pendamaian) antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya 4.6 Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit sebagai wujud pendampingan Gereja terhadap orang yang menderita sakit 4.7 Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk melibatkan diri secara aktif 21

Tingkatan : IV Derajat : Terampil 2 Setara : Kelas IX SMP/MTs Bobot SKK : 2 Standar Kompetensi Yesus Kristus, Gereja dan Kemasyarakatan 1. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman di tengah jemaat dan masyarakat sesuai dengan yang diwartakan Yesus Kristus dalam rangka membangun kehidupan masa depan yang lebih baik Yesus Kristus, Gereja dan Kemasyarakatan 2. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman di tengah jemaat dan masyarakat sesuai yang diwartakan Yesus kristus dalam rangka membangun kehidupan masa depan yang lebih baik 1.1 Memahami kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang, yang perlu ditanggapi dengan beragama dan beriman 1.2 Memahami arti dan nilai hidup beriman kristiani beserta konsekuensinya, sehingga berusaha untuk mengembangkan dirinya dalam kebersamaan dengan jemaat 1.3 Memahami, menyadari hak dan kewajibannya sebagai orang beriman kristiani di tengah masyarakat, yang dipanggil untuk ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan hidup bersama 1.4 Memahami, menyadari dan menjunjung tinggi nilai martabat manusia, dengan senantiasa melindungi dan membela hidup manusia secara bertanggung jawab 1.5 Memahami dan menyadari perlunya keutuhan alam ciptaan bagi kehidupan sehingga terdorong untuk menjaga dan melestarikannya 2.1 Menyadari pentingnya kejujuran dan keadilan sebagai nilai-nilai luhur yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari 22

Standar Kompetensi 2.2 Memahami dan menyadari bahwa penganut agama dan kepercayaan lain adalah sesama saudara, sehingga mereka berani dan mampu bersikap hormat dan bersahabat dengan mereka dalam hidup sehari-hari dalam ikatan persaudaraan sejati 2.3 Memahami, menyadari dan menemukan citacita/arah hidup sesuai dengan kehendak Allah, seperti terkandung dalam Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sehingga berusaha mempersiapkan diri untuk mencapai cita-cita tersebut F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat kompetensi dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 23