Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian Uji Kesukaan Antara Perkedel Tahu Dengan Perkedel Ampas Kedelai, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Organoleptik-Kesukaan (Bentuk, Warna, Aroma, Tekstur, Rasa) Pada segi bentuk perkedel A dengan nilai 4.525 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.3125, dengan selisih nilai 0.2125. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai bentuk perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi bentuk. Pada segi warna perkedel A dengan nilai 4.7125 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.475, dengan selisih nilai 0.2375. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai warna perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi warna Pada segi aroma perkedel A dengan nilai 4.55 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.2875, dengan selisih nilai 0.2625. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai aroma perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi aroma. Pada segi tekstur perkedel B dengan nilai 4.4375 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel A dengan nilai 4.1375, dengan selisih nilai 0.3. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai tekstur perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu, namun pada hasil perbandingan rata-rata sebagian besar panelis lebih menyukai tekstur perkedel tahu daripada 61
62 perkedel ampas kedelai. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel B dari segi tekstur Pada segi rasa perkedel B dengan nilai 4.5625 lebih unggul jika dibandingkan dengan dengan perkedel A dengan nilai 4.2875, dengan selisih nilai 0.275. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yaitu panelis kurang menyukai atau sama menyukai rasa perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel B dari segi rasa. 5.1.2. Produk Jika dilihat dari segi harganya, ampas kedelai memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tahu yaitu seharga Rp 300-500/kg. Dalam pembuatan satu resep perkedel, peneliti menggunakan kurang lebih 100 gr ampas kedelai dengan harga sekitar Rp 30 50. Pada dasarnya pembuatan perkedel menggunakan tahu dan ampas kedelai tidak jauh berbeda. Namun pada saat pencampuran ampas kedelai dengan bahan lainnya, jumlah tepung harus sedikit dikurangi hingga menghasilkan tekstur tidak terlalu kering dan jumlah perasa seperti garam harus ditambahkan agar menghasilkan rasa yang seimbang. Proses pembentukan perkedel menggunakan ampas kedelai jauh lebih mudah dibandingkan perkedel tahu karena teksturnya yang semi padat. 5.2. Saran Setelah melakukan beberapa kali pengulangan dalam pembuatan perkedel dengan perlakuan yang sama, peneliti memiliki beberapa saran atas penelitian ini baik terhadap pembuatan perkedel menggunakan tahu dan pembuatan perkedel menggunakan ampas kedelai. 1. Dalam praktek pembuatan perkedel, menggunakan ampas kedelai jauh lebih mudah dibanding dengan tahu. Karena pada saat menggunakan ampas kedelai, karena tekstur ampas kedelai yang lebih mudah dibulatkan dan dibentuk untuk menjadi perkedel. Proses pembentukan perkedel tahu lebih sulit karena tekstur tahu yang lembut dan mudah hancur, oleh karena itu penggunaan tepung harus dijaga agar mendapatkan konsistensi tekstur yang mudah untuk dibentuk.
63 2. Peneliti menyarankan agar berhati-hati saat proses penggorengan perkedel, karena suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kulit perkedel terlalu gelap. Untuk kasus yang lebih lama dapat menyebabkan perkedel gosong. 3. Pengolahan ampas kedelai sebagai pengganti tahu dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk makanan lainnya. Sehingga diperlukan penelitian lain yang lebih mendalam agar dihasilkan produk makanan lain dengan kandungan protein yang tinggi dan inovatif. 4. Dari semua saran yang peneliti sampaikan, kunci kesuksesan pada pembuatan perkedel adalah ketepatan saat mencampur bahan hingga mendapat konsistensi tekstur perkedel yang mudah dibentuk dan kontrol suhu dan waktu yang baik saat proses penggorengan perkedel, ketelitian dalam memilih alat dan bahan, serta penggunaan bahan yang baik dan berkualitas. Untuk menghasilkan perkedel yang dapat disukai oleh masyarakat
64
65