Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Maenggunakan Pewarna Buatan dan Pewarna Alami Kulit Buah Naga

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

UJI KESUKAAN ANTARA PERKEDEL TAHU DENGAN PERKEDEL AMPAS KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Sosis Ikan

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600,

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TAHU PADA PEMBUATAN NUGGET Nyi Mas Indang 1, Parlin Dwiyana 2

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING PEMPEK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

PENGARUH WAKTU PEMANASAN DAN JENIS SUSU TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU. (Laporan Penelitian) Oleh. Yuni Noviyanti

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

MUTU ORGANOLEPTIK DAN KIMIAWI STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG UDANG REBON (Mysis sp.) ARTIKEL JURNAL OLEH

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi

Kata kunci : standarisasi produk, standarisasi produksi, standarisasi harga jual

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penilaian puding jagung sebelum puding jagung siap saji terlebih dahulu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

Resep Kue. Resep kue nastar

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEMPE YANG TAHAN DISIMPAN. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kadar Air (%) Tempe Dengan Penambahan Tepung Belut dan Variasi Konsentrasi Usar Tempe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

4. PEMBAHASAN. (Depkes RI, 2014).

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

EVALUASI TEKNIK PENYAJIAN IKAN NILA (Oreoc~tromis iziloticus) GORENG SECARA ORGANOLEPTIK AN1 SUDARYANI

PENGARUH PEMBERIAN DIET YANG MENGANDUNG CRACKERS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG ASIA SEBAGAI SUMBER. Oleh : ESTHER YUNIANTI

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time)

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

METODOLOGI PENELITIAN

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul. Modul 10 BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Ekstrak Rosella Terhadap Kualitas Es Krim Susu Kedelai

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat (Chasanah dkk., 2013).

PEMANFAATAN AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PEMBUATAN BISKUIT DITINJAU DARI KADAR PROTEIN KASAR, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

Transkripsi:

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian Uji Kesukaan Antara Perkedel Tahu Dengan Perkedel Ampas Kedelai, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Organoleptik-Kesukaan (Bentuk, Warna, Aroma, Tekstur, Rasa) Pada segi bentuk perkedel A dengan nilai 4.525 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.3125, dengan selisih nilai 0.2125. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai bentuk perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi bentuk. Pada segi warna perkedel A dengan nilai 4.7125 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.475, dengan selisih nilai 0.2375. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai warna perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi warna Pada segi aroma perkedel A dengan nilai 4.55 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel B dengan nilai 4.2875, dengan selisih nilai 0.2625. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai aroma perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel A dari segi aroma. Pada segi tekstur perkedel B dengan nilai 4.4375 lebih unggul jika dibandingkan dengan perkedel A dengan nilai 4.1375, dengan selisih nilai 0.3. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu panelis lebih menyukai tekstur perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu, namun pada hasil perbandingan rata-rata sebagian besar panelis lebih menyukai tekstur perkedel tahu daripada 61

62 perkedel ampas kedelai. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel B dari segi tekstur Pada segi rasa perkedel B dengan nilai 4.5625 lebih unggul jika dibandingkan dengan dengan perkedel A dengan nilai 4.2875, dengan selisih nilai 0.275. Dari hasil olahan data SPSS 22 menunjukan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yaitu panelis kurang menyukai atau sama menyukai rasa perkedel ampas kedelai daripada perkedel tahu. Hal ini menunjukan bahwa panelis lebih menyukai perkedel B dari segi rasa. 5.1.2. Produk Jika dilihat dari segi harganya, ampas kedelai memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tahu yaitu seharga Rp 300-500/kg. Dalam pembuatan satu resep perkedel, peneliti menggunakan kurang lebih 100 gr ampas kedelai dengan harga sekitar Rp 30 50. Pada dasarnya pembuatan perkedel menggunakan tahu dan ampas kedelai tidak jauh berbeda. Namun pada saat pencampuran ampas kedelai dengan bahan lainnya, jumlah tepung harus sedikit dikurangi hingga menghasilkan tekstur tidak terlalu kering dan jumlah perasa seperti garam harus ditambahkan agar menghasilkan rasa yang seimbang. Proses pembentukan perkedel menggunakan ampas kedelai jauh lebih mudah dibandingkan perkedel tahu karena teksturnya yang semi padat. 5.2. Saran Setelah melakukan beberapa kali pengulangan dalam pembuatan perkedel dengan perlakuan yang sama, peneliti memiliki beberapa saran atas penelitian ini baik terhadap pembuatan perkedel menggunakan tahu dan pembuatan perkedel menggunakan ampas kedelai. 1. Dalam praktek pembuatan perkedel, menggunakan ampas kedelai jauh lebih mudah dibanding dengan tahu. Karena pada saat menggunakan ampas kedelai, karena tekstur ampas kedelai yang lebih mudah dibulatkan dan dibentuk untuk menjadi perkedel. Proses pembentukan perkedel tahu lebih sulit karena tekstur tahu yang lembut dan mudah hancur, oleh karena itu penggunaan tepung harus dijaga agar mendapatkan konsistensi tekstur yang mudah untuk dibentuk.

63 2. Peneliti menyarankan agar berhati-hati saat proses penggorengan perkedel, karena suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kulit perkedel terlalu gelap. Untuk kasus yang lebih lama dapat menyebabkan perkedel gosong. 3. Pengolahan ampas kedelai sebagai pengganti tahu dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk makanan lainnya. Sehingga diperlukan penelitian lain yang lebih mendalam agar dihasilkan produk makanan lain dengan kandungan protein yang tinggi dan inovatif. 4. Dari semua saran yang peneliti sampaikan, kunci kesuksesan pada pembuatan perkedel adalah ketepatan saat mencampur bahan hingga mendapat konsistensi tekstur perkedel yang mudah dibentuk dan kontrol suhu dan waktu yang baik saat proses penggorengan perkedel, ketelitian dalam memilih alat dan bahan, serta penggunaan bahan yang baik dan berkualitas. Untuk menghasilkan perkedel yang dapat disukai oleh masyarakat

64

65