ABSTRAK Dewasa ini ekonomi dunia berkembang semakin pesat. Tuntutan konsumen terhadap produk/jasa pun semakin meningkat dan bervariasi yang berakibat persaingan yang ketat di antara sesama produsen untuk menguasai pasar. Mereka berusaha meningkatkan kualitas produk/jasa yang dihasilkannya agar lebih unggul dari produk/jasa yang lain. Salah satu yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap suatu produk/jasa adalah harga dari produk/jasa tersebut. Oleh karenanya diperlukan hasil perhitungan harga pokok yang akurat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat. PT X, perusahaan dimana penulis mengadakan penelitian pun merasa perlu menghitung kembali masing masing harga pokok dari jasa yang dihasilkannya. Informasi tersebut dapat membantu PT X dalam pembuatan strategi serta pengambilan keputusan yang berguna bagi perusahaan. PT X adalah perusahaan jasa makloon yang menghitung harga pokok jasa yang dihasilkannya masih menggunakan traditional costing. Pembagian biaya produksi sudah terdapat pada PT X namun masih kurang memadai. Penulis tertarik melakukan penghitungan harga pokok jasa dengan menggunakan sistem alokasi biaya berdasarkan aktivitas atau yang dikenal dengan Activity-Based Costing (ABC). Penelitian ini bertujuan agar penulis dapat membandingkan kedua harga pokok yang didapat dari kedua sistem perhitungan yang berbeda serta apakah perbedaan tersebut cukup signifikan atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan yang signifikan dari kedua metode, yaitu sebesar Rp 58.881.410,5 (undercosted). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Activity-based costing akan menghasilkan informasi harga pokok yang lebih akurat. iii
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR iii iv vii xi xiv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 1.2. Identifikasi Masalah 3 1.3. Tujuan Penelitian 4 1.4. Kegunaan Penelitian 4 1.5. Kerangka Pemikiran 5 1.6. Metodologi Penelitian 8 1.7. Waktu dan Tempat Penelitian 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 2.1. Akuntansi Biaya 10 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya 10 2.1.2. Peranan Akuntansi Biaya 11 2.1. 3 Biaya 12 2.1.3.1 Pengertian Biaya 12 2.1.3.2 Klasifikasi Biaya 14 2.1.3.3 Biaya dan Beban 22 vii
2.1.4 Biaya Produksi 25 2.1.4.1 Pengertian Biaya Produksi 25 2.1.4.2 Unsur Unsur Biaya Produksi 26 2.1.4.2.1 Biaya Bahan Baku Langsung 26 2.1.4.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 27 2.1.4.2.3 Biaya Overhead 28 2.1.5 Harga Pokok Produk 29 2.1.5.1 Pengertian dan Tujuan Penetapan Harga Pokok Produk 30 2.1.5.2 Product atau Inventory Costing 31 2.2. Cost Object 34 2.3. Sistem Pembebanan Biaya 36 2.3.1 Traditional Costing 36 2.3.1.1. Pengertian Traditional Costing 36 2.3.1.2. Prosedur Pembebanan Biaya Dalam Traditional Costing 36 2.3.1.3. Kelemahan Traditional Costing 38 2.3.2. Activity-Based Costing (ABC) 40 2.3.2.1. Pengertian ABC 40 2.3.2.2. Pemacu Biaya (Cost Driver) 43 2.3.2.3. Prosedur Pembebanan Biaya dalam Activity-Based Costing 47 2.3.2.4. Kelebihan dan Kelemahan Activity-Based Costing 49 2.3.2.5. Perbandingan antara ABC dengan Traditional viii
Costing 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 53 3.1. Objek Penelitian 53 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan 53 3.1.2. Struktur Organisai Perusahaan dan Uraian Tugas 54 3.1.2.1. Struktur Organisasi 54 3.1.2.2. Uraian Tugas 57 3.1.3. Produk dan Proses Produksi pada PT X 60 3.2. Metodologi Penelitian 65 3.2.1. Variabel yang Digunakan dalam Penelitian 66 BAB IV PEMBAHASAN 68 4.1. Biaya Biaya yang Terdapat Pada PT X 68 4.1.1. Biaya Produksi 71 4.1.1.1. Biaya Produksi Langsung 71 4.1.1.2. Biaya Produksi Tidak Langsung 73 4.1.2. Biaya Operasional 78 4.1.2.1. Biaya Penjualan 78 4.1.2.2. Biaya Adm dan Umum 79 4.1.3. Biaya Lain Lain 81 4.2. Klasifikasi Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada PT X 81 4.3. Penentuan Harga Pokok Jasa pada PT X 82 4.4. Perhitungan Harga Pokok dengan menggunakan Activity-Based Costing 84 4.4.1. Klasifikasi Biaya 84 4.4.2. Pembebanan Tahap Pertama (activity-based process ix
Costing) 87 4.4.3. Pembebanan Tahap Kedua (Activity-based Object Costing) 112 4.4.3.1 Pembebanan Biaya Antar Aktivitas 112 4.4.3.2 Perhitungan Biaya Per Activity Driver 122 4.4.3.3 Perhitungan Kos Produk 127 4.5. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Jasa dengan Menggunakan Metode Tradisional dan Menggunakan ABC 129 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 5.1. Kesimpulan 133 5.2. Saran 135 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP x
DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Perbandingan Antara ABC dengan Traditional Costing 51 Tabel 4.1 Biaya Biaya Pada PT X Periode September 2006 68 Tabel 4.2 Biaya Sizing Periode September 2006 72 Tabel 4.3 Upah TKTL Periode September 2006 74 Tabel 4.4 Biaya Penyusutan Mesin 76 Tabel 4.5 Gaji September 2006 79 Tabel 4.6 Klasifikasi Biaya langsung dan Tidak Langsung Pada PT X Periode September 2006 81 Tabel 4.7 Harga Pokok Penjualan Periode September 2006 83 Tabel 4.8 Klasifikasi Biaya Pada PT X Periode September 2006 85 Tabel 4.9 Pembebanan Biaya TKL Periode September 2006 89 Tabel 4.10 Pembebanan Biaya TKTL Periode September 2006 90 Tabel 4.11 Pembebanan Biaya Konsumsi Periode September 2006 91 Tabel 4.12 Pembebanan Biaya Pemeliharaan Mesin dari Kas Periode September 2006 93 Tabel 4.13 Pembebanan Biaya Pemeliharaan Mesin GM Periode September 2006 94 Tabel 4.14 Pembebanan Biaya Penyusutan Instalasi Mesin Periode September 2006 95 Tabel 4.15 Pembebanan Biaya Listrik Pabrik Periode September 2006 97 Tabel 4.16 Pembeabna Biaya Listrik Kantor Periode September 2006 98 Tabel 4.17 Pembebanan Biaya Lembur Staff-mtc Periode September 2006 101 xi
Tabel 4.18 Pembebanan Biaya Listrik Kantor Periode September 2006 103 Tabel 4.19 Worksheet Biaya Menurut Pusat Pertanggungjawaban dan Aktivitas Periode September 2006 106 Tabel 4.20 Pembebanan Biaya Komisaris Kepada Kepala Pabrik Periode September 2006 113 Tabel 4.21 Pembebanan Biaya Kepala Pabrik Kepada Kepala Bagian Periode September 2006 114 Tabel 4.22 Pembebanan Biaya Kabag. Produksi ke Aktivitas Periode September 2006 115 Tabel 4.23 Pembebanan Biaya Kabag. Accounting ke Aktivitas Periode September 2006 116 Tabel 4.24 Pembebanan Biaya Kabag. Personalia ke Aktivitas Periode September 2006 117 Tabel 4.25 Pembebanan Biaya Support Activities ke Result-Contributing Activities Periode September 2006 119 Tabel 4.26 Pembebanan Biaya Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities (Aktivitas Pereparasian) Periode September 2006 120 Tabel 4.27 Pembebanan Biaya Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities (Aktivitas Pemeliharaan Pabrik) Periode September 2006 121 Tabel 4.28 Perbandingan Harga Pokok Jasa yang Dihasilkan Dengan MenggunakanTraditional Costing dan Dengan Menggunakan ABC Periode September 2006 131 Tabel 4.29 Perhitungan Laba Per Produk Dengan Menggunakan xii
ABC Periode September 2006 132 xiii
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir 7 Gambar 2.1 Components of Manufactured Product Cost 29 Gambar 2.2 Comparison of Flow of Costs 33 Gambar 2.3 Cost object dan Urutan Pembebanan Biaya ke Cost Object 35 Gambar 2.4 Proses Pembebanan Biaya Satu Tahap 37 Gambar 2.5 Proses Pembebanan Biaya Dua Tahap 38 Gambar 2.6 Keyakinan Dasar yang Melandasi ABC 42 Gambar 2.7 Activity-Based Cost System 49 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT X 56 Gambar 3.2 Skema Proses Produksi 64 xiv
xv