BAB I PENDAHULUAN. dengan diterbitkannya Undang-undang darurat tentang Bursa Nomor 13

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Perbedaan Return, Abnormal Return , Risiko, Dan Aktivitas Volume Perdagangan Sebelum Dengan Sesudah Pengumuman Right Issue

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

BAB I PENDAHULUAN. atau modal untuk mengembangkan usahanya adalah dengan go public, yaitu

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar tabel...

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal investasi. Investasi di pasar modal diharapkan mampu menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengumuman right issue pada periode menjelang pengumuman right issue.

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. maupun informasi pribadi (private) (Syaichu dan Puspito, 2007).

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alternatif pendanaan khususnya kebutuhan jangka panjang suatu. pendanaan perusahaan akan semakin bervariasi.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi.

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya investor akan menginvestasikan dananya kepada perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. obligasi dan instrumen derivatif lainnya. Pasar modal merupakan sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB IV PEMBAHASAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran umum perusahaan sampel PT. Bakrieland, Tbk (ELTY)

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN RIGHT ISSUE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan bagi investor. Kegiatan pasar modal tidak terlepas dari tersedianya

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan pasar yang memfasilitasi sarana dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dianggap mempangaruhi harga saham adalah corporate action. Corporate action ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ada atau tidaknya abnormal return

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB II PENGUMUMAN REVERSE SPLIT DAN REAKSI PASAR. aktivitas perusahaan. Telah banyak corporate action di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dunia maupun Indonesia ini mulai mengalami

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. produktif tersebut akan meningkatkan utility total (Hartono,2013:5). Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Setiap informasi mengenai aktivitas perusahaan (emiten) dipasar Modal akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Sumber dana yang diperoleh berasal dari sumber dana intern dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pasar modal di indonesia dimulai sejak tahun 1921 di jakarta. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham milik perusahaan orang Belanda dan obligasi yang diperdagangkan adalah obligasi milik pemerintah Hindia Belanda. Aktivitas pasar modal ini berhenti ketika terjadi perang dunia II. Ketika indonesia merdeka, pemerintah menerbitkan obligasi pada tahun 1950. Pengaktifan pasar modal di Jakarta ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-undang darurat tentang Bursa Nomor 13 Tahun 1951 yang kemudian ditetapkan dengan undang-undang Nomor 5 tahun 1952 yang berkaitan dengan pasar modal (Manan, 2009:13). Di era globalisasi, pasar modal atau bursa efek merupakan sumber pendanaan yang cukup penting. Pasar modal dapat diibaratkan dengan pusat perbelanjaan. Tapi jika pusat perbelanjaan umum menyediakan berbagai macam barang kebutuhan hidup, maka pasar modal hanya menjajakan produk-produk pasar modal, seperti obligasi dan efek. pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang kekurangan modal (Tandelili, 2010:26). Pasar modal merupakan salah satu alternatif untuk menambah kekayaan, dengan cara berinvestasi, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan yang diinginkan melalui pembelian efek-efek baru yang ditawarkan atau diperdagangkan di pasar modal. Di dalam pasar modal 1

2 terdapat beberapa indeks di antaranya lq-45, kompas100, IHSG, JII dan lainlain. Menurut Sitepu (2010) Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator bagi para investor yang mencari sahamsaham yang tidak melanggar syariah dalam Islam (halal). JII sering dijadikan tolak ukur mengenai saham-saham prospektif yang halal. Dimana dalam indeks JII tergabung 30 emiten saham yang di review setiap 6 bulan sekali. Diharapkan dengan adanya indeks JII, bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham-saham lokal tanpa takut melanggar syariah. Berikut kriteria pemilhan saham yang berhak masuk dalam JII: 1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan Daftar Efek Syariah (ES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK 2. Memilih 60 saham dari DES tersebut berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir 3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar reguler selama 1 tahun terakhir. Gambar 1.1

3 Perkembangan Kinerja Jakarta Islamic Index Tahun 2009-2012 www.duniainvestasi.com Selain Jakarta Islamic Index (JII) mengelola saham-saham syariah, JII juga termasuk indek yang kinerjanya cukup bagus hal itu dapat dilihat pada gambar 1.1 tentang perkembangan kinerja JII pada periode 2009-2012. hal tersebut merupakan alasan penulis mengambil JII sebagai objek penelitian. Salah satu indikator untuk mempelajari perilaku investor dalam perdagangan saham adalah dengan melihat pola perubahan volume perdagangan saham atau yang disebut trading volume activity (Istanti, 2007:7). Menurut suryawijaya (1998) dalam astanti (2007, 7) Trading volume activity (TVA) merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar.

4 Sedangkan untuk menarik investor di pasar modal, perusahaan umumnya melakukan corporate action. Corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah lembar saham yang beredar komposisi kepemilikan saham, risiko sistematis saham, serta pergerakan harga saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:123) dalam Dewi (2010:6). Sedangkan menurut Samsul (2006:186-187) corporate action merupakan tindakan perusahaan untuk melakukan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengeluaran saham baru melalui right issue, pengeluaran saham baru melalui warrant, pengeluaran saham baru melalui convertible bonds, menambah jumlah saham melalui split, menambah jumlah saham melalui saham bonus dan menambah jumlah saham melalui dividen saham. Beberapa tindakan corporate action di atas yang dapat mempengaruhi indeks harga saham riil adalah tindakan pengeluaran saham baru melalui right issue, pengeluaran saham baru melalui warrant, pengeluaran saham baru melalui convertible bonds, menambah jumlah saham melalui split, menambah jumlah saham melalui saham bonus dan menambah jumlah saham melalui dividen saham, karena dapat mempengaruhi harga saham di pasar. Tindakan pengeluaran saham baru melalui right issue, pengeluaran saham baru melalui warrant dan pengeluaran saham baru melalui convertible bonds juga mempengaruhi harga saham teoritis, karena total nilai dasar per saham berubah. Sedangkan tindakan menambah jumlah saham melalui split, menambah jumlah saham melalui saham bonus dan menambah jumlah saham melalui dividen saham tidak mempengaruhi indeks

5 harga saham teoritis karena total nilai dasar tidak berubah, atau perubahan nilai dasar per saham seimbang dengan perubahan harga pasar yang disesuaikan (Samsul, 2006:186-187). Sedangkan tindakan corporate acion menurut Hantaz antara lain aliansi strategis, diversivikasi, akuisisi, merger, konsolidasi, right issue, reverse stock, stock split, private plancement, tender offer, dan dilusi. (http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/07/corporateaction.html). Dari beberapa kegiatan corporate acion di atas, Right issue merupakan salah satu corporate action yang sering dilakukan oleh emiten jika dibandingkan dengan stock split dan reserve stock. Hal ini dapat dilihat dari data jadwal corporate action di www.britama.com pada table 1.1 dan gambar 1.1 sebagai berikut : Tabel 1.1 Perbedaan Jumlah Tindakan Corporate Action Corporate Action 2010 2011 2012 Total Right Issue 23 16 13 52 Stock Split 4 9 14 27 Reserve stock 3 3 3 9 Sumber: www.britama.com (data sekunder diolah) Gambar 1.2 Perbedaan Jumlah Tindakan Corporate Action

6 25 20 15 10 Right Issue Stock Split Reserve 5 0 1 2 3 Sumber: www.britama.com (data sekunder diolah) Perbedaan jumlah tindakan kebijakan corporate action dari 3 tahun terakhir yaitu 2010, 2011 dan 2012 yang ditunjukkan grafik di atas merupakan alasan penulis memilih corporate action right issue untuk diteliti. Alasan diterbitkan right issue sendiri pada hakikatnya menurut Halim (2005:100) dikeluarkan emiten dalam rangka menghimpun dana segar. Sedangkan menurut Samsul (2006:187) right issue dapat mempengaruhi indeks harga saham riil karena dapat mempengaruhi harga saham di pasar, dan juga mempengaruhi harga saham teoritis, karena total nilai dasar per saham berubah. Menurut Husnan (2004:379-380) perusahaan menerbitkan Right Issue seringkali adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Umumnya diharapkan penambahan harga saham di bursa akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut (istilahnya adalah meningkatkan likuiditas saham). Merujuk pada beberapa teori tujuan dilakukannya right issue di atas telah banyak penelitian yang telah dilakukan, akan tetapi menunjukkan hasil

7 yang berbeda-beda, bahkan menunjukkan hasil yang kontradiktif. Hal ini terlihat dari beberapa temuan empiris yang dilakukan oleh Andriyani (2007) yang menunjukka hasil antara return, abnormal return dan Trading Volume Activity (TVA) pada periode sebelum dan sesudah pengumuman right issue tidak mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi prefensi investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Serta penelitian yang dilakukan oleh Armando (2009) yang memperoleh hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Penelitian di atas kontradiktif dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2010), yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue. Serta penelitian yang dilakukan oleh Armando (2009) yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada Trading Volume Activity (TVA) pada periode sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Mengacu pada berbagai penelitian yang telah dilakukan, penulis tertarik untuk menganalisa lebih lanjut mengenai seberapa besar perbedaan terhadap return saham dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Maka dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERBEDAAN RETURN, ABNORMAL RETURN, RISIKO, DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DENGAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE (Studi pada Perusahaan yang Melakukan Right Issue di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2012)

8 1.2 Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedan return, abnormal return, risiko, dan aktivitas volume perdagangan antara periode sebelum dengan sesudah peristiwa pengumuman right issue di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2010-2012? 1.3 Tujuan Masalah Mengetahui perbedan return, abnormal return, risiko, dan aktivitas volume perdagangan antara periode sebelum dengan sesudah peristiwa pengumuman right issue pada Jakarta Islamic Index tahun 2010-2012 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam aplikasi ilmu yang telah diperoleh serta mngetahui gambaran umum mnegenai pasar modal dan aktivitas di dalamnya. b. Mengetahui lebih jauh tentang reaksi pasar modal terhadap peristiwa right issue, yang ditunjukkan dari perbedaan abnormal return, return, risiko dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa. 2. Bagi Akademis sebagai bahan refrensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini serta menjadi bahan masukan dan mengatasi permasalahan yang sejenis 3. Bagi perusahaan di pasar modal

9 Sebagai informasi mengenai reaksi investor di pasar modal terhadap peristiwa right issue sehingga perusahaan emiten dapat mempetimbangkan hal yang seharusnya dilakukan dalam mengambil keputusan tentang kebijakan right issue. 4. Bagi investor Sebagai informasi dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal.