BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten. Kepemimpinan merupakan unsur yang paling penting di dalam sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Untuk memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut secara maksimal,

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tabungan, giro, deposito dan sebagainya. Sebagai badan usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. JAYA MAKMUR GEMILANG MANDIRI DI SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maasalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan Definisi Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

JURNAL KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melakukan seleksi ketika akan merekrut karyawan agar dapat

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

BABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

PENGINTEGRASIAN D O S E N : R O S W A T Y, S E., M. S I

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pada Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi ditengah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun sebuah perusahaan. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, baik saat seseorang tersebut masih dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB V PENUTUP. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan satu-satunya yang

acuan dalam menentukan standar kerja tersebut seperti tingkat pendidikan, usia, pengalaman kerja atau bahkan status dari calon karyawan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian serta pengujian hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian sekarang ini semakin bertambah sulit dengan tantangan yang semakin berat, sehingga perusahaan di dalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang digunakan dalam proses produksi, untuk itu perlu dilakukan pengembangan skill agar dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten. Kepemimpinan merupakan unsur yang paling penting di dalam sebuah perusahaan, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam memimpin atau sering disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu sendiri. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di dalam memotivasi karyawannya dalam menjalankkan aktifitas perusahaan akan sangat menentukan kinerja dari perusahaan atau organisasi. Karena apabila tidak terjalin pengaruh yang harmonis antara pemimpin dengan karyawan maka akan sulit untuk menyatukan indikator-indikator yang ada dalam usahanya untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. 1

2 Terdapat beberapa fenomena yang menunjukkan betapa pentingnya gaya kepemimpinan seperti yang ditunjukkan oleh beberapa pendapat sebelumnya baik itu jurnal nasional maupun internasional. Beberapa diantaranya seperti yang dijelaskan berikut: Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Torisa (2010) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional secara parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, dimana variabel gaya kepemimpinan sebesar 54,2% dan tingkat signifikansi sebesar 0,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Selain itu, gaya kepemimpinan transformasional secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, karena memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan F hitung 26,168. Hal tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional sangat cocok diterapkan dilingkungan perusahaan, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi karyawan dan menumbuhkan rasa percaya diri karyawan terhadap komitmen pimpinan yang selalu peduli terhadap kebutuhan karyawan. (Jurnal Vol.5 No.1 Maret 2010 Universitas Budi Luhur Jakarta) Dias (2012) menyimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi. Gaya kepemimpinan yang diberikan oleh PT. Dwimatama Multikarsa Unit Pengantongan Pupuk Tanjung Emas Semarang dapat dipersepsikan baik. Hal ini dikarenakan komunikasi yang terjalin antara atasan, bawahan, karyawan satu dengan karyawan lainnya sangat baik sehingga kinerja karyawan sangat baik. (Jurnal Ilmu

3 Administrasi Bisnis Vol. 1, No. 1, Tahun 2012 Universitas Diponegoro: ejournals1.undip.ac.id). Adapun jurnal yang ditulis oleh Purnamayana Tri (2013) yang menyimpulkan hasil analisisnya, bahwa gaya kepemimpinan partisipatif dan insentif finansial berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap semangat kerja karyawan pada Grand Komodo Tour & Travel. Variabel insentif finansial memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap semangat kerja pada karyawan Grand Komdo Tour & Travel dengan nilai standardized coefficient beta absolut 0,495. (Jurnal vol. 2, no 1 2013 E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana) Selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bahrami Shahab dkk. (2011) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan pelatih dan kepuasan pemain. The results showed that, there is a positive meaningful relationship between coaches leadership behaviors and training, positive feedback and player's satisfaction. (Annals of Biological Research, 2011, 2 (4) :321-329. From www.scholarsresearchlibrary.com) Pada kasus lain, terdapat fakta bahwa gaya kepemimpinan tidak selalu berpengaruh terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajra (2011) yang menunjukkan bahwa secara parsial gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan transformasional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini berarti bahwa kepemimpinan transformasional tidak memberikan dampak terhadap kinerja karyawan. (Jurnal

4 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17634). Adapun yang terjadi pada Universitas Widyatama Bandung yang merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta terbaik di Indonesia. Lembaga pendidikan ini berdiri pada 2 Agustus 2001, berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan Nasional No. 137/D/0/2001. Universitas Widyatama ini merupakan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung (STIEB), Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Bandung ( STIBB), Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Widyatama (STTBW), Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual (STDKV) serta Magister Manajemen. Penggabungan sekolah tinggi-sekolah tinggi ke dalam Universitas Widyatama agar lulusan-lulusannya dapat menjadi lulusan-lulusan yang lebih memiliki daya saing yang tinggi. Langkah lanjut dilakukan Universitas Widyatama adalah upaya serius dan konsisten mewujudkan suatu sistem pelayanan pendidikan dengan standar ISO-9001: 2008. (www.widyatama.ac.id) Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap motivasi sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tergantung pada bagaimana pemimpin itu menciptakan motivasi di dalam diri setiap karyawan (Kartono, 2006). Dalam memberikan mutu terbaiknya dengan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan, harus diimbangi juga dengan kinerja para karyawan dan kinerja para dosen yang baik dalam melaksanakannya. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini, mulai tahun 2009 sampai sekarang Universitas Widyatama Bandung mengalami peningkatan angka turnover, yaitu kecenderungan atau niat

5 dosen untuk berhenti bekerja. Tingkat turnover Universitas Widyatama selama kurun waktu 4 tahun terakhir, dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Dosen Berhenti DOSEN BERHENTI Tahun FE FBM FT FB FDKV Jmlh 2009/2010 8 5 2 0 0 15 2010/2011 7 6 0 0 2 15 2011/2012 2 5 6 1 1 15 2012/2013 10 10 6 3 1 30 Sumber : Biro SDM Universitas Widyatama Tabel 1.1 menyatakan bahwa jumlah dosen yang berhenti bekerja meningkat. Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum terjadi peningkatan turnover yang cukup tinggi, tetapi jika dilihat pada tabel 1.1 tahun 2011 2013 Universitas Widyatama mengalami peningkatan turnover yang cenderung naik. Melalui uraian di atas, mengindikasikan permasalahan internal yang terjadi di Universitas Widyatama Bandung, yaitu kurang optimalnya komunikasi dan dorongan dari seorang pemimpin sehingga suasana hubungan yang tidak harmonis antara atasan dan bawahan, serta kurangnya pengawasan disiplin terhadap dosen. Karena dalam kenyataannya setiap dosen dalam sebuah instansi harus senantiasa dibina, dibimbing, diarahkan, dididik dan sebagainya agar memiliki motivasi kerja dan diharapkan mampu berprestasi. Permasalahanpermasalahan internal di Universitas Widyatama Bandung yang menyangkut

6 masalah sumber daya manusia dan menyebabkan motivasi kerja yang dirasakan kurang mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dosen tersebut peran seorang pemimpn haruslah sejalan dengan situasi di dalam maupun di luar instansi. Karena pemimpin merupakan sumber daya pokok serta titik sentral aktivitas yang terjadi dalam satu kesatuan, dengan kata lain bagaimana seorang pemimpin dapat menjalankan gaya kepemimpinan untuk memotivasi bawahannya menurut manajemen sehingga akan sangat menentukan apakah tujuan Universitas Widyatama Bandung akan tercapai atau tidak, kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam kesatuannya sebagian besar ditentukan oleh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dosen dari seorang pemimpin. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana gaya kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Maka penulis mengambil judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA 1.2 Identifikasi Masalah Dengan gaya kepemimpinan yang sesuai dari setiap pemimpin dalam memimpin karyawannya maka akan menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi dari para karyawan yang akan memberi nilai positif bagi perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya. Akan tetapi pada kenyataannya gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin tidak banyak berpengaruh pada perusahaan maupun dalam

7 memotivasi para karyawan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu penyusun akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan dosen mengenai gaya kepemimpinan di Universitas Widyatama Bandung? 2. Bagaimana motivasi kerja dosen di Universitas Widyatama Bandung? 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja dosen pada Universitas Widyatama Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan dosen mengenai gaya kepemimpinan 2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja dosen di Universitas Widyatama Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja dosen di Universitas Widyatama Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap beberapa segmen, antara lain : 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan mengenai ada atau tidak adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan, serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam ujian sidang akhir pada fakultas Bisnis dan Manajemen program studi Manajemen Universitas Widyatama.

8 2. Bagi Pembaca Dapat menjadi sumber informasi yang dapat menambah wawasan pembaca dengan mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. 3. Bagi Peneliti Dapat memberi acuan atau pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut di bidang manajemen sumber daya manusia. 4. Bagi Instansi Sebagai bahan kajian dan pengembangan manajemen sumberdaya manusia khususnya mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Manajemen merupakan suatu proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan. Seorang pemimpin harus mampu menjalankan proses tesebut dalam suatu perusahaan dengan gaya kepimimpinan yang dimilikinya. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan. Caranya agar karyawan dapat bekerja secara optimal untuk dapat mencapai sasaran perusahaan. Agar karyawan memberikan kinerjanya dengan baik tidak lepas dari peranann seorang pemimipin untuk bisa mempertahankan kinerja karyawan yang baik tersebut. Dengan sifat yang dimiliki seorang pemimpin yang bisa mengatur perusahaan dengan baik maka akan tercapai suatu kondisi kerja yang optimal.

9 Disini tebukti bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mengatur tenaga para karyawan di perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Rivai (2008): Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Permasalahan yang terus berkembang dalam kepemimpinan adalah mengenai gaya kepemimpinan itu sendiri, bagaimanakah yang efektif untuk diterapkan oleh semua seorang pemimpin terhadap bawahannya, dengan kata lain apa yang membuat seorang pemimpin menjadi sukses. Menurut Suwatno (2011:155) : Gaya Kepemimpinan adalah berbagai pola perilaku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pengikut. Menurut Hasibuan (2007:170) terdapat beberapa gaya kepemimpinan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpinin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangaan dalam proses pengambilan keputusan. Karakteristik dari Kepemimpinan Otoriter, yaitu: a. Bawahan hanya bertugas sebagai pelaksana keputusan yang telah ditetapkan pemimpin.

10 b. Pemimpin menganggap dirinya orang yang paling berkuasa, paling pintar, dan paling cakap. c. Pengarahan bawahan dilakukan dengan memberikan instruksi/perintah, hukuman, serta pengawasan dilakukan secara ketat. 2. Kepemimpinan Partisipatif Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipatif para bawahan. Pemimpin mesemangati bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Karakteristik dari kepemimpinan Partisipatif, yaitu: a. Bawahan harus berpartisipasi memberikan saran, ide, dan pertimbanganpertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. b. Keputusan tetap dilakukan pemimpin dengan mempertimbngakan saran atau ide yang diberikan bawahannya. c. Pemimpin menganut sistem manajemen terbuka (open management) dan desentralisasi wewenang. 3. Kepemimpinan Delegatif Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelagasikan wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijakan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaan. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.

11 Karakterstik dari Kepemimpinan Delegatif, yaitu: a. Pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan. b. Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan itu dan hanya sedikit melakukan kontak mata degan bawahannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kepemimpinan yang cocok untuk segala situasi, maka penampilan pimpinan yang efektif dari perusahaan harus menyesuaikan tipe kepemimpinan dengan situasi yang dihadapi. Pengertian situasi mencangkup kemampuan bawahan, tuntutan pekerjaan, tujuan organisasi. Kepemimpinan yang demikian yang sangat baik untuk diterapkan agar motivasi kerja karyawan tinggi. Motivasi kerja menurut Wiludjeng (2007:154) : Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan organisasi Beberapa faktor yang dapat mempengrauhi motivasi kerja, yaitu: 1. Kepuasan dalam bekerja 2. Pimpinan yang langsung menghargai pegawai sebagai manusia dan menganggap bahwa pekerjaan itu penting. 3. Adanya jaminan dalam tugas untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya. 4. Adanya hubungan baik dengan kolega-kolega lain dan orang merasa dalam group tetentu. 5. Upah dan bentuk kompensasi yang sama bagi orang yang menjalankan tugasnya.

12 6. Penelitian perussahaan untuk kemakmuran pegawai dan kemajuannya. 7. Kebanggaan dalam perusahaan (mengenai produksi dan statusnya dalam masyarakat) Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat mengetahui motivasi kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan, hubungan baik dengan karyawan, dan apa yang diberikan pimpinan kepada karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja karyawan timbul karena adanya beberapa faktor yang memotivasi karyawan. Faktor tersebut antara lain kebutuhan karyawan seperti kompensasi, upah, atau pengahargaan yang diberikan pimpinan. Dengan demikian apabila gaya kepemimpinan yang dilakukan sesuai dengan kebtuhan dan dapat memeberikan motivais bagi karyawan maka motivasi kerja akan meningkat. Kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Gaya Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Kepemimpinan Motivasi Kerja Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini adalah Gaya kepemimpinan berpengaruh positif secara signifikan terhadap Motivasi kerja karyawan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dari penelitian ini dilakukan di Universitas Widyatama Bandung, dengan waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Maret 2013.