PRAKATA. Pekanbaru, 10 November Ketua Tim Peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2)

Sigit Sutikno. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau.

KATA PENGANTAR Pemetaan Sebaran dan Kondisi Ekosistem Lamun Di Perairan Bintan Timur Kepulauan Riau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAJU ABRASI PANTAI PULAU RANGSANG DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

PERUBAHAN DELTA DI MUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO

PEMETAAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI PESISIR KOTA MEDAN DAN KABUPATEN DELI SERDANG

KATA PENGANTAR. melimpahkan rahmat berserta karunian-nya, serta selawat beriring salam kepada

KAJIAN MORFODINAMIKA PESISIR KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH MULTI SPEKTRAL DAN MULTI WAKTU

PERENCANAAN DIMENSI HIDROLIS KALI PEPE SEBAGAI TRANSPORTASI WISATA AIR

MODEL NUMERIK UNTUK SIMULASI ALTERNATIF PERLINDUNGAN PANTAI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terbesar di

III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Analisis Sedimentasi Sungai Jeneberang Menggunakan Citra SPOT-4

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Analisis Sedimentasi Sungai Jeneberang Menggunakan Citra SPOT-4 Andi Panguriseng 1, Muh. Altin Massinai 1, Paharuddin 1 1

PEMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS KERUSAKAN DAN AGIHAN BANJIR LUAPAN SUNGAI WAWAR BAGIAN HILIR SUB DAS WAWAR DI KABUPATEN PURWOREJO

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Batasan Penelitian...

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BANTEN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT MULTITEMPORAL

Jatinangor, 10 Juli Matius Oliver Prawira

PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL DI DAERAH PESISIR SUNGAI BUNGIN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

OPTIMASI POLA DAN TATA TANAM DALAM RANGKA EFISIENSI IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TANGGUL TIMUR SKRIPSI. Oleh DIAN DWI WURI UTAMI NIM

PREDIKSI TRANSPOR SEDIMEN DI SUNGAI GUNA PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4

PREDIKSI KAPASITAS TAMPUNG SEDIMEN KALI GENDOL TERHADAP MATERIAL ERUPSI GUNUNG MERAPI 2006

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Laju perubahan garis pantai, Landsat, Erosi dan akresi

PERAMBAHAN KOTA (URBAN SPRAWL) TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KOTA MAKASSAR BERDASARKAN CITRA SATELIT LANDSAT 5 TM (STUDI KASUS KECAMATAN BIRINGKANAYA)

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

Jurnal Geodesi Undip Januari2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit

STUDI PENATAAN TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN SURABAYA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Hidrodinamika Arus dan Pasut Di Muara Gembong

ix

KARAKTERISTIK PEMEKARAN KOTA BOGOR DAN EVALUASINYA TERHADAP POLA RUANG SKRIPSI

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN HUTAN MANGROVE MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT DI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUIH NOPEMBER SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

PERBANDINGAN KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DENGAN METODE OBJECT-BASED DAN PIXEL- BASED

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x

Perubahan Garis Pantai Di Kabupaten Indramayu Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat Multi Temporal

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

PERUBAHAN DARATAN PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN PASCA TSUNAMI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Mousafi Juniasandi Rukmana E

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI SUNGAI DI SUMATERA SELATAN TESIS

PENGARUH PEMASANGAN MEDIAN TERHADAP ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN YOGYAKARTA - MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pengangkutan dan pengendapan sedimen tidak hanya tergantung pada

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PRAKATA. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita dalam mengembangkan pengelolaan pembelajaran yang lebih berkualitas.

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : RAHMAN BUDIHARTO ( )

PRAKATA. Pekanbaru, 26 November Tim Peneliti

METODE PENELITIAN. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pengumpulan Data. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder Data Primer

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DIMENSI HIDROLIS BANGUNAN AIR BENDUNG PADA SUNGAI MANAU JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

DISTRIBUSI, KERAPATAN DAN PERUBAHAN LUAS VEGETASI MANGROVE GUGUS PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA FORMOSAT 2 DAN LANDSAT 7/ETM+

BAB I PENDAHULUAN I - 1

ANALISISPERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI WAMPU, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN

STUDI PERUBAHAN LUASAN TERUMBU KARANG DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI PERAIRAN BAGIAN BARAT DAYA PULAU MOYO, SUMBAWA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BUKU AJAR. : Inderaja untuk Penataan Ruang : Perencanaan Wilayah dan Kota : Fakultas Teknik. Mata Kuliah Prgram Studi Fakultas

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT

Transkripsi:

PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya sehingga kami bisa melakukan penelitian dan menyampaikan Laporan Tahunan Penelitian ini dengan tidak ada suatu kendala yang berarti. Laporan Tahunan ini berisi tentang hal-hal yang telah dilakukan dan capaian-capaian hasil penelitian yang telah dihasilkan sampai dengan tahun pertama penelitian (2014). Sampai dengan bulan November 2014, secara prinsip penelitian pada tahap pertama ini sudah selesai dilaksanakan, hanya tinggal penyusunan laporan tahunan dan penyelesaian jurnal publikasi. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya adalah pengumpulan data sekunder, pengadaan data satelit Landsat, survey lapangan, pemetaan garis pantai dan analisis garis pantai untuk lokasi pantai tertentu. Analisis perubahan garis pantai telah dilakukan untuk lokasi Pantai Pulau Bengkalis, Pantai Pulau Rupat, Pantai Pulau Rangsang, dan pantai-pantai di Kabupaten Rokan Hilir. Luaran yang sudah dihasilkan dari penelitian ini diantaranya adalah publikasi pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (PIT-HATHI), empat naskah draft tesis mahasiswa S2 Teknik Sipil yang sudah siap untuk diseminarkan, dan tiga artikel yang sudah diterima untuk diterbitkan pada jurnal nasional. Demikian Laporan Tahunan ini kami sampaikan, terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat yang maksimal. Pekanbaru, 10 November 2014 Ketua Tim Peneliti iv

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i RINGKASAN... ii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan masalah... 2 1.3 Target Temuan dan Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan... 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Pemodelan Numeris Perubahan Garis Pantai... 4 2.2 Teknologi Penginderaan Jauh untuk Perubahan Garis Pantai... 6 2.3 Peta Jalan (Road Map) Penelitian... 8 2.4 Analisis Statistik Perubahan Garis pantai... 9 BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN... 12 3.1 Tujuan Penelitian... 12 3.2 Manfaat Penelitian... 12 BAB 4. METODE PENELITIAN... 14 4.1 Lokasi Penelitian dan Scene Data Satelit... 14 4.2 Software untuk analisis... 14 4.3 Metode pengolahan dan analisis data... 15 4.4 Bagan Alir Penelitian... 18 3.5 Keterlibatan Mahasiswa Pascasarjana dalam Penelitian... 21 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN... 23 5.1. Pengumpulan Data... 23 5.1.1 Data Satelit... 23 5.1.2 Survey lapangan... 25 5.2 Pengolahan Data Satelit... 27 v

5.2.1 Pemotongan Citra (Cropping Image)... 27 5.2.2 Pemulihan Citra... 28 5.2.3 Penajaman Citra... 29 5.3 Pemetaan garis pantai... 31 5.4 Analisis Perubahan Garis Pantai... 32 5.4.1 Analisis Abrasi dan Akresi Pantai Pulau Bengkalis... 32 5.4.2 Analisis Abrasi dan Akresi Pantai Pulau Rangsang... 36 5.4.3 Analisis Abrasi dan Akresi Pantai di Kabupaten Rokan Hilir... 42 5.4.4 Analisis Abrasi dan Akresi Pantai Pulau Rupat... 54 BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA... 57 6.1 Pemodelan Numeris Perubahan Garis Pantai... 57 6.2 Simulasi Alternatif Solusi Mitigasi... 57 BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN... 58 7.1 Kesimpulan... 58 7.2 Saran... 59 DAFTAR PUSTAKA... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 62 Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas... 63 Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti... 65 Lampiran 3. Publikasi Artikel ilmiah... 73 vi

DAFTAR TABEL Tabel 1. 1. Daftar mahasiswa pascasarjana (S2) yang terlibat beserta rancangan judul tesis yang merupakan bagian dari penelitian ini... 22 Tabel 5.1. Data satelit yang digunakan pada penelitian ini... 23 Tabel 5. 2. Laju abrasi dan akresi pantai Pulau Bengkalis Tahun 1988-2014... 34 Tabel 5. 3. Laju abrasi dan akresi pantai Pulau Rangsang Tahun 1990-2014... 38 Tabel 5. 4. Perubahan Luas Daerah Akresi Rata-Rata garis pantai dan muara selama Tahun 2000-2014 di Kabupaten Rokan Hilir... 44 Tabel 5. 5. Perubahan Luas Daerah Abrasi garis pantai dan muara selama Tahun 2000-2014 di Kabupaten Rokan Hilir... 45 Tabel 5. 6. Debit Sungai Rokan (m 3 /detik) pada Stasiun Pengkuran Batang Lubuh Simpang Tangun, Rohul... 53 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1. Sketsa dan dasar teori untuk perhitungan perubahan garis pantai (Hanson dan Kraus, 1989)... 5 Gambar 2. 2. Prinsip metode SCE (SCE = Jarak Terbesar antara semua garis)... 11 Gambar 2. 3. Prinsip metode NSM(NSM = Garis Terlama garis pantai terbaru)... 11 Gambar 4.1. Lokasi penelitian yang berada di pantai Kabupaten Rokan Hilir, Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau Rangsang beserta cakupan data 3 scene citra satelit Landsat 7.... 15 Gambar 4.2. Bagan alir dan luaran penelitian untuk jangka waktu 3 tahun pelaksanaan... 21 Gambar 5.1. Scene-1 data satelit yang melingkupi sebagian pantai Pulau Rupat dan Pantai di Kabupaten Rokan Hilir.... 24 Gambar 5.2. Scene-2 data satelit yang melingkupi pantai Pulau Bengkalis dan Pantai Pulau Rangsang.... 24 Gambar 5.3. Scene-3 data satelit yang melingkupi sebagian pantai Pulau Rupat dan sebagian Pantai di Kabupaten Rokan Hilir... 25 Gambar 5.4. Kondisi Pantai Pulau Bengkalis bagian Barat (Desa Meskom)... 25 Gambar 5.5. Kondisi Pantai Pulau di Rokan Hilir... 26 Gambar 5.6. Kondisi Pantai Pulau Rangsang... 26 Gambar 5.7. Kondisi Pantai Pulau Rupat... 26 Gambar 5.8. Gambar Band Awal Sebelum Pemotongan Citra... 28 Gambar 5.9. Hasil Pemotongan Citra... 28 Gambar 5.10. Penyesuaian Histogram Band 5 Citra Landsat-5 TM. Perekaman... 29 Gambar 5.11. Komposit band 653 Citra Landsat-8 OLI/TIRS... 30 Gambar 5.12. Perbedaan Kualitas Citra Landsat. (a) Komposit Band 653 dan (b)... 30 Gambar 5.13. Hasil pemetaan garis pantai di Pulau Rangsang... 31 Gambar 5.14. Hasil pemetaan garis pantai di Pulau Rupat... 31 Gambar 5.15. Hasil pemetaan garis pantai di Kabupaten Rokan Hilir... 32 Gambar 5.16. Hasil pemetaan garis pantai di Kabupaten Rokan Hilir... 32 Gambar 5.17. Pantai Pulau Bengkalis yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1988 2014... 33 viii

Gambar 5.18. Pantai Pulau Bengkalis bagian Barat yang mengalami laju abrasi dan akresi paling tinggi pada kurun waktu tahun 1988 2014... 34 Gambar 5.19. Laju perubahan garis pantai Pulau Bengkalis bagian utara Metode EPR... 35 Gambar 5.20. Perbandingan hasil analisis laju perubahan garis pantai dengan metode EPR dan LRR... 36 Gambar 5.21. Pantai Pulau Rangsang yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990 2014... 37 Gambar 5.22. Bagian Barat Pulau Rangsang (Section A) yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990-2014... 37 Gambar 5.23. Bagian Timur Pulau Rangsang (Section B) yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990-2014... 38 Gambar 5.24. Laju perubahan garis pantai bagian barat Pulau Rangsang yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990-2014... 39 Gambar 5.25. Laju perubahan garis pantai bagian utara Pulau Rangsang yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990-2014... 39 Gambar 5.26. Laju perubahan garis pantai bagian timur Pulau Rangsang yang mengalami abrasi dan akresi pada kurun waktu tahun 1990 2014... 40 Gambar 5.27. Laju abrasi maksimum yang terjadi di Pulau Rangsang pada kurun waktu tahun 1990 2014... 41 Gambar 5.28. Laju akresi maksimum yang terjadi di Pulau Rangsang pada kurun waktu tahun 1990 2014... 41 Gambar 5.29. Daerah Yang Mengalami Abrasi Dan Akresi Di Pantai Dan Muara Sungai Rokan Kabupaten Rokan Hilir Selama Tahun 2000-2014... 42 Gambar 5.30. Titik Akresi yang terjadi di Pantai dan Muara di Kabupaten Rokan Hilir Selama tahun 2000-2014... 43 Gambar 5.31. Titik Abrasi yang terjadi di Pantai dan Muara di Kabupaten Rokan Hilir Selama tahun 2000-2014... 43 Gambar 5.32. Grafik Akresi yang terjadi di pantai dan muara Sungai Rokan selama tahun 2000 s/d tahun 2014... 45 Gambar 5.33. Grafik Abrasi yang terjadi di pantai dan muara Sungai Rokan selama tahun 2000 s/d tahun 2014... 46 Gambar 5.34. Hasil statistik LRR (Linier Regression Rate) Segmen 1 (a) Transek 1-200; (b) Transek 201-400; (c) Transek 401-600; (d) Transek 601-672... 47 ix

Gambar 5.35. Hasil statistik LRR (Linier Regression Rate) Transek 1-158 Segmen 2... 48 Gambar 5.36. Hasil statistik LRR (Linier Regression Rate) Segmen 3 (a) Transek 1-100; (b) Transek 101-200; (c) Transek 201-301... 48 Gambar 5.37. Hasil statistik LRR (Linier Regression Rate) Segmen 4 (a) Transek 1-200; (b) Transek 201-400; (c) Transek 401-570... 49 Gambar 5.38. Hasil statistik LRR (Linier Regression Rate) Transek 1-158 Segmen 5... 49 Gambar 5.39. Peta Lokasi Dan Laju Perubahan Garis Pantai Dan Muara... 50 Gambar 5.40. Perubahan Morfologi Sungai Rokan menuju kesetimbangan alami (a) Pulau Rakyat penuh sedimen; (b) Parit buatan oleh rakyat; (c-d) Alur baru akibat Bono dan abrasi; (e) Sungai mulai mengalami erosi/abrasi; (f) Leher meander hampir putus; (g) Mulai kembali ke morfologi awal; (h) perubahan karakteristik dari abrasi menjadi akresi.(sumber: Khairunnisa, 2013 dan analisis data)... 52 Gambar 5.41. Grafik Kecenderungan Debit Sungai Rokan dari tahun 1988-2009... 53 Gambar 5.42. Luasan abrasi pada pesisir pantai Pulau Rupat pada lokasi daerah detail C 54 Gambar 5.43. Daerah abrasi pada pesisir pantai Pulau Rupat pada lokasi daerah detail C 55 Gambar 5.44. Luasan akresi pada pesisir pantai Pulau Rupat pada lokasi daerah detail D 55 Gambar 5.45. Daerah akresi pada pesisir pantai Pulau Rupat pada lokasi daerah detail D 56 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas. Lampiran 2. Biodata Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti. Lampiran 3. Publikasi Artikel Ilmiah. xi